Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Meningkatnya pembangunan proyek konstruksi di kota besar khususnya Surabaya,
membuat perusahaan konstruksi menawarkan jasa mereka dengan melakukan berbagai
macam inovasi. Hal ini dipengaruhi oleh keuntungan yang akan mereka dapat. Namun
beberapa kendala dalam proyek dapat mempengaruhi keuntungan yang didapat. Resiko
diantaranya yaitu keterlambatan waktu proyek konstruksi atau kerugian biaya akibat
manajemen yang buruk. Perlu dilakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan pembangunan
untuk mengantisipasi hal tersebut.

Keterlambatan proyek merupakan hal yang lumrah dalam setiap proyek yang sedang
berjalan. Hal ini akan membuat kerugian pada kontraktor maupun owner. Proyek akan
berjalan lebih lama sehingga tidak dapat selesai dengan waktu yang telah direncanakan.
Menurut Proboyo (1999:50) “Keterlambatan pelaksanaan proyek umumnya selalu
menimbulkan akibat yang merugikan baik bagi pemilik maupun kontraktor, karena dampak
keterlambatan adalah konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa yang menjadi penyebab,
juga tuntutan waktu dan biaya tambah”.

Monitoring merupakan langkah awal pengendalian pelaksanaan proyek. Menurut


Setiadi dan Andi (2015:4) Monitoring adalah kegiatan pengamatan jalannya aktivitas di
lapangan secara langsung. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar durasi aktivitas tetap
sesuai deangan rancana awal. Pada saat melakukan monitoring, sangat penting untuk
membuat dokumentasi / catatan terhadap actual work dan durasi. Hasil dokumentasi atau
catatan tersebut akan dibandingkan dengan as plan schedule yang merupakan langkah
controlling.

Oleh sebab itu, penting untuk mencari soluai permasalahan yang terjadi, agar dapat
menjadi menjadi rujukan bagi pemilik atau kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi agar
proses pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan lebih seksama, sebagai upaya untuk
mengendalikan keterlambatan proyek.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Earn Value Analysis di proyek Apartment Grand Shamaya ?
2. Bagaimana monitoring keterlambatan pada proyek Apartment Grand Shamaya ?

1.3 Batasan Masalah


1. Pengambilan data dilakukan pada Proyek pembangunan apartment Grand Shamaya
2. Analisis mencakup variabel waktu

1.4 Manfaat Penelitian


1. Untuk mengetahui penerapan Earn Value Analysis di proyek Apartment Grand
Shamaya
2. Untuk mengetahui monitoring keterlambatan pada proyek Apartment Grand
Shamaya

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Konsep earned value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan
proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep earned value menyajikan tiga
dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent complete) yang mencerminkan
rencana penyerapan biaya (budgeted cost), biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang
disebut dengan actual cost serta apa yang yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan
atau yang disebut earned value. Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep earned value,
dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang berasal dari perhitungan varian
dari biaya dan waktu (Priyo dan Wibowo, 2008).
Menurut Widayanti dkk.,(2017) konsep nilai hasil adalah konsep menghitung
besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan berarti konsep ini mengatur
besarnya unit pekerjaan yang diselesaikan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan
tersebut dapat diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik
terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan.
Untuk meningkatkan efektivitas dalam memantau dan mengendalikan kegiatan
proyek, perlu dipakai suatu metode pengendalian kinerja proyek yang lebih progresif
digunakan adalah dengan cara Earned Value atau Nilai Hasil, yang dapat memberikan
informasi mengenai posisi kemajuan proyek dalam jangka waktu tertentu serta dapat
memperkirakan progres proyek pada periode selanjutnya, yaitu dalam hal biaya dan waktu
penyelesaian proyek. Konsep dasar nilai dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dan
membuat perkiraan pencapaian sasaran. Untuk itu digunakan tiga indikator, yaitu, ACWP
(Actual Cost of Work Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) dan BCWS
(Budgeted Cost of Work Scheduled).
Earned Schedule (ES) analisis adalah suatu terobosan teknik analitis yang berasal
dari jadwal, ukuran, kinerja dalam satuan waktu, bukan biaya. Dasar yang sama Earned
Value Management (EVM) titik data yang digunakan. Indikator mirip dengan biaya, yang
diturunkan dari jadwal yang diperoleh ukuran. Indikator ini memberikan status dan prediksi

3
kemampuan untuk jadwal, analog dengan biaya. Karena metrik ini menggunakan langkah-
langkah berdasarkan waktu, mereka menambah EVM tradisional dan jadwal terpadu
analisis. Kerja juga telah dilakukan yang menyediakan “menjembatani” teknik analisis
antara earned jadwal dan analisis jadwal terpadu tradisional. (Henderson, 2007).

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Proyek
Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas dengan menggunakan sumber - sumber
untuk mencapai kemanfaatan (benefit). Menurut Soeharto (1999:2) Kegiatan proyek dapat
diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas,
dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau
deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Lingkup (scope) tugas
tersebut dapat berupa pembangunan pabrik, pembuatan produk baru atau pelaksanaan
penelitian dan pengembangan. Dari pengertian di atas maka ciri pokok proyek adalah
sebagai berikut:
1. Bertujuan menghasilkan lingkup (deliverable) tertentu berupa produk ahir atau hasil kerja
akhir
2. Dalam proses mewujudkan lingkup di atas ditentukan jumlah biaya, jadwal serta kriteria
mutu.
3. Bersifat sementara dalam arti umurya dibatasi oleh seslesainya tugas. Titik awal dan akhir
ditentukam dengan jelas.
4. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek
berlangsung.
Di dalam proses mencapai tujuan tersebut, ada batasan yang harus dipenuhi yaitu
besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga
hal tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering
diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Ketiga batasan di atas disebut tiga kendala (triple
constraint). (Perhatikan gambar 2.1)
1. Anggaran Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk
proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal pengerjaan
bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek, tetapi dipecah
atas komponen-komponennya atau per periode tertentu (misalnya, per kuartal) yang

4
jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian
proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per periode.
2. Jadwal Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah
ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh
melewati batas waktu yang ditentukan.
3. Mutu Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi
pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara
memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi, memenuhi persyaratan mutu
berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the
intended use.

Gambar 2.1 Hubungan triple constraint menurut (Soeharto, 1997:3)

Batasan - batasan tersebut saling berhubungan satu sama lain. Jika meningkatkan kinerja
maka harus diikuti meningkatnya mutu, yang kemudian biaya anggaran yang sudah
ditetapkan berakibat naik, sehingga akan berimbas pada waktu dan mutu yang telah
ditetapkan semula.

5
2.2.2 Perencanaan Proyek
Perencanaan penjadwalan dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pekerjaan menjadi
efisien dan efektif sehingga tidak terjadi masalah akibat tertundanya pekerjaan karena tidak
direncanakan dengan baik. Menurut Soeharto (1999:215) “Perencanaan adalah proses yang
mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran, termasuk menyiapkan sumber daya untuk
mencapainya. Ini berarti memilih dan menentukan langkah - langkah kegiatan di masa
mendatang yang diperlukan untuk mencapai tujuan”.

2.2.3 Metode dan Teknik Pengendalian Biaya dan Waktu


Pengendalian sebuah proyek meliputi pengendalian biaya, mutu dan waktu atas
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan sampai proyek tersebut selesai dikerjakan.
Pengendalian yang tidak tepat dapat merugikan perusahaan, seperti pemborosan dana,
keterlambatan waktu penyelesaian proyek serta kualitas pekerjaan yang kurang baik. Hal
tersebut dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan dari pihak lain, khususnya
pihak pemberi proyek terhadap perusahaan tersebut (Prajawati dan Soenyoto, 2013).
Perencanaan (perkiraan) biaya tediri dari serangkaian langkah untuk memperkirakan
besar biaya dari sumber daya yang diperlukan oleh proyek. Langkah tersebut termasuk
mempertimbangkan sebagai alternatif yang mungkin clapat menghasilkan biaya yang paling
ekonomis bagi kinerja atau material yang sebancling. Jacli, perencanaan biaya baru dapat
diselesaikan bila telah terseclia perencanaan keperluan sumber daya. Faktor risiko besar
pengaruhnya terhaclap perencanaan biaya, yang mengharuskan disediakan sejumlah
kontinjensi dan asuransi. Biaya perkiraan biaya clikaitkan clengan unsur jadwal
pemakaiannya, maka akan tersusun anggaran biaya proyek (time phased budget). Dengan
telah merinci jadwal pemakaian dan jumlah alokasi yang bersangkutan, anggaran biaya ini
akan menjadi sarana bagi pengenclalian kemajuan atau progres kegiatan proyek. Output dari
perkiraan biaya proyek aclalah anggaran biaya, yang sesuai dengan tahap keperluan dan
waktunya dapat berupa dokumen anggaran biaya proyek (ABP) atau anggaran biaya definitif
(ABD) (Soeharto, 1999:225).
Teknik dan metode pengendalian biaya serta jadwal proyek yang cepat
mengungkapkan terjadinya penyimpangan adalah identifikasi varians dan konsep nilai hasil
(earned value) (Soeharto, 1999:230).

6
2.2.3.1 Earned Value Analysis
Menurut Bangun dkk.,(tanpa tahun) (Earned Value merupakan salah satu alat yang
digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep
Earned Value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (The Percent
Complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (Budgeted Cost), biaya aktual
yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost serta apa yang didapatkan dari
biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned value. Dari ketiga dimensi tersebut,
dengan konsep Earned Value, dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang
berasal dari perhitungan varian biaya dan waktu.

2.2.3.1.1 Metode Analisis Varians


Perencanaan biasanya diambil untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan
kualitas yang diinginkan dalam waktu yang ditentukan, dan sesuai dengan anggaran.
Kemajuan proyek harus dipantau dan dibandingkan saat pekerjaan berlangsung untuk dapat
mengidentifikasi dan mengukur perbedaan-perbedaan ini. Pemantauan memberikan
informasi kuantitatif yang menjadi dasar tindakan kontrol. Saat mengendalikan kinerja
proyek, penting untuk memantau varians biaya dan waktu untuk kemajuan proyek. Analisis
varians membantu memantau proyek di setiap level organisasi. Analisis varians
mengidentifikasi masalah, menentukan alasan untuk penyimpangan rencana, merumuskan
rencana tindakan korektif dan melaporkan hasilnya berdasarkan kinerja hingga saat ini dan
perkiraan kondisi masa depan. Dengan mempertimbangkan kondisi aktual dan rencana saat
ini dan terakhir, dimungkinkan untuk membangun gambaran proyek yang cukup terperinci.
(Balwani dkk., 2014)

2.2.3.1.2 Varian dengan Grafik “S”


Kurva S atau S-curve adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek
dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai.
Menurut Tjakra dan Sibi (2015) Grafik dibuat dengan sumbu X sebagai nilai kumulatif biaya
atau jam-orang yang telah digunakan atau presentase (%) penyelesaian pekerjaan, sedangkan
sumbu Y menunjukkan parameter waktu. Ini berarti menggambarkan kemajuan volume
pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Bila grafik tersebut dibandingkan
dengan grafik serupa yang disusun berdasarkan perencanaan dasar maka akan segera terlihat

7
jika terjadi penyimpangan. Grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal sebagai nilai kumulatif
biaya atau jam-orang atau penyelesaian pekerjaan dan sumbu horizontal sebagai waktu
kalender masing-masing angka 0 sampai 100, umumnya akan membentuk angka S.

2.2.3.2 Konsep Nilai Hasil (Earned Value)


Earned Value adalah teknik manajemen program yang menggunakan "work in
progress" untuk prediksi. EVA menggunakan biaya sebagai ukuran umum dari biaya proyek
dan jadwal kinerja. Ini memungkinkan pengukuran biaya dalam mata uang, jam, hari kerja,
atau jumlah serupa lainnya yang dapat digunakan sebagai pengukuran umum dari nilai-nilai
yang terkait dengan pekerjaan proyek.
EVA menggunakan parameter proyek berikut untuk mengevaluasi kinerja proyek:
- Nilai yang Direncanakan (PV)
- Nilai yang Diperoleh (EV)
- Nilai Aktual (AV)
Seperti disebutkan, ada banyak cara untuk menghitung EV, PV dan AC pekerjaan
dalam proyek yang sedang berlangsung. Perbandingan dari angka-angka itu dapat berfungsi
untuk mengidentifikasi paket kerja tertentu di mana kinerja dan kemajuan tidak memadai
atau maju, yang diharapkan akan mengarah pada tindakan perbaikan oleh manajer proyek
dan tim. Biaya dan jadwal kinerja seharusnyadiukur dan dianalisis sebagai layak dengan
keteraturan dan intensitas sesuai dengan kebutuhan manajemen proyek termasuk besarnya
risiko kinerja. Analisis harus progresif dan harus mengikuti prinsip manajemen dengan
pengecualian. Ambang batas varians harus ditetapkan dalam fase perencanaan dan harus
digunakan untuk memandu pemeriksaan kinerja (PMBOK Guide, 2008).

2.2.3.2.1 Indikator-indikator yang dipergunakan


Menurut Kartikasari (2014) dalam konsep earned value dikenal beberapa parameter
untuk mengendalikan biaya proyek antara lain:
a. BCWS (Budgeted Cost Work Schedule) BCWS merupakan anggaran biaya yang telah
direncanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek. BCWS juga menjadi tolak ukur
kinerja waktu1 dari pelaksanaan proyek.
b. BCWP (Budgeted Cost for Work Performed) BCWP merupakan nilai yang diterima dari
penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. BCWP inilah yang disebut earned

8
value. BCWP dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang telah
diselesaikan.
c. ACWP (Actual Cost of Work Performance) ACWP adalah representasi dari keseluruhan
pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu.

2.2.3.3. Varians Biaya dan Jadwal Terpadu


Analisis varians sederhana dianggap kurang mencukupi untuk menganalisis
kemajuan proyek, karena metode ini tidak mengintegrasikan aspek biaya dan jadwal.
Untuk mengatasi hal tersebut indikator PV, EV, dan AC digunakan dalam menentukan
Varians Biaya dan Varians Jadwal secara terpadu. Varians Biaya/Cost Varians (CV)
dan Varians Jadwal/Schedule Varians (SV) menurut PMBOK Guide (2008:182),
dirumuskan sebagai berikut :
Varians Biaya (CV) = EV – AC
Varians Jadwal (SV) = EV – PV

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis
untuk menyusun ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode penelitian.metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk
penelitian (Suryana, 2010).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, penelitian
yang menggambarkan kondisi proyek tertentu dengan analisis data-data yang ada. Analisis
data menggunakan metode analisis dan deskriptif. Analisa berarti data yang ada diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan
deskriptif maksudnya adalah dengan memaparkan masalah-masalah yang sudah ada atau
tampak. Konsep nilai hasil mengkaji kecenderungan varian jadwal dan varian biaya pada
suatu periode waktu selama proyek berlangsung. Namun dalam penelitian ini hanya akan
membahas varian pada waktu.

3.2 Pengumpulan Data


Untuk mendukung analisis tersebut, penulis mengambil contoh sebagai studi kasus
yaitu proyek pembangunan Apartment Grand Shamaya Surabaya. Untuk mempermudah
analisis diperlukan data-data berikut ini :
1. Time Schedule
2. Rekapitulasi biaya anggaran proyek
3. Laporan mingguan/harian proyek

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan
data. Dalam penelitian ini adalah time schedule, rekapitulasi anggaran biaya proyek dan

10
laporan mingguan harian. Data tersebut diperoleh dari konsultan pengawas yang melakukan
pengawasan pembangunan proyek.

3.4 Diagram Alir

Mulai

Studi Pustaka

Rumusan Masalah

Pengambilan data

Analisis

Menghitung Budgeted Cost of Work Menghitung Budgeted Cost of Work


Schedule (BCWS) Schedule (BCWS)
Bobot rencana X nilai kontrak Bobot aktual X nilai kontrak

Menghitung Schedule Varian (SV) Menghitung Schedule Performance


Budgeted Cost of Work Index (SPI) Budgeted Cost of Work
Performance (BCWP) – Budgeted Performance (BCWP) / Budgeted
Cost of work Schedule (BCWS) Cost of work Schedule (BCWS)

Menghitung Estimate Temporary


Schedule (ETS) : Sisa waktu /
Schedule Performance Index (PI)

Menghitung Estimate at Schedule


(EAS) : Waktu selesai + Estimate
Temporary Schedule (ETS)

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai
11
3.5 Tahap dan Prosedur Penelitian
Tahapan dalam analisis data merupakan urutan langkah yang dilaksanakan secara
sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan sehingga didapat analisis yang akurat
untuk mencapai tujuan.
Tahapan – tahapan selengkapnya dalam penelitian ini meliputi :
a. Tahap 1
Tahap persiapan yaitu penuangan ide atau gagasan dengan melakukan studi pustaka,
perumusan masalah, penentuan tujuan penelitian, metode yag dipakai yang hasilnya akan
dituangkan ke dalam bentuk latar belakang, rumusan masalah dan batasan masalah.\
b. Tahap II
Pada tahap ini dilakukan pengambilan data dan kompilasi data sebagai data base untuk
penghitungan selanjutnya
c. Tahap III
Disebut analisis data. Pada tahap ini dilakukan penghitungan PV komulative, EV
Komulative, SV (Schedule Varians), SPI (Schedule Performance Index), dan forecasting
terhadap waktu meliputi ETS (Estimate Temporary System), dan EAS (Estimate at
Schedule).
d. Tahap IV
Disebut tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah dianalisa dibuat
suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

12
Mulai

Studi Pustaka

Rumusan Masalah

Pengambilan data

Analisis

Menghitung Budgeted Cost of Work Menghitung Budgeted Cost of Work


Schedule (BCWS) Schedule (BCWS)
Bobot rencana X nilai kontrak Bobot aktual X nilai kontrak

Menghitung Schedule Varian (SV) Menghitung Schedule Performance


Budgeted Cost of Work Performance Index (SPI) Budgeted Cost of Work
(BCWP) – Budgeted Cost of work Performance (BCWP) / Budgeted Cost
Schedule (BCWS) of work Schedule (BCWS)

Menghitung Estimate Temporary


Schedule (ETS) : Sisa waktu /
Schedule Performance Index (PI)

Menghitung Estimate at Schedule


(EAS) : Waktu selesai + Estimate
Temporary Schedule (ETS)

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

13
DAFTAR PUSTAKA

Balwani, Mukesh, dkk.2014.“Construction cost monitoring through variance analysis”. e-


ISSN: 2278-1684,41-44.
Henderson, Kym.2007.“Earned Schedule: A Breakthrough Extension to Earned Value
Management”,1-10.
Soeharto, Iman.1999.Manajemen Proyek (dari Konseptual sampai Operasional).Jilid1.
Jakarta:Erlangga
Setiadi, Ivan Pratama dan Andi.2015. “Monitoring Dan Analisis Jadwal Proyek
Menggunakan Metode Performance Intensity Dan Cpm Pada Proyek Hotel”,2(1),
1-8.
Kartikasari, Dwi.2014. “Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan Metode Earned Value
(Studi Kasus : Proyek Struktur dan Arsitektur Production Hall- 02 Pandaan),7(2),
107-114.
PMBOOK Guide Fourth Edition. 2008.America:Project Management Institute,Inc.
Prajawati, Dyah Ayu dan Soedarmin Soenyoto.2013. “Sistem Pengendalian Konstruksi
Pada Proyek Perluasan Kantor Dan Halaman Parkir Di Jababeka Cikarang
Bekasi”.1(2),106-119.
Priyo, Mandiyo dan Noor Adi Wibowo.2008. “Konsep Earned Value dalam Aplikasi
Pengelolaan Proyek Konstruksi (Earned Value Concept for Application on
Construction Project Management)”,11(2),153-161.
Proboyo, Budiman.1999. “Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi Dan
Peringkat Dari Penyebab-Penyebabnya”.1(1),49-58.
Tjakra, Martrisia E. Runtukahu Jermias dan Mochtar Sibi. 2015. “Pengendalian Biaya Bahan
Dengan Metode Analisa Varian Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi”.3(1),16-26.
Widayanti, Dyah Ayu dkk.2017. “Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan Menerapkan
Metode Earned Value Analysis (Eva) Menggunakan Software Primavera Project
Planner” P6”,1457-1464.
Bangun, Joy Uluna Dkk. “Analisis Pengendalian Waktu Dan Biaya Pada Tahap Pelaksanaan
Proyek Dengan Menggunakan Metode Nilai Hasil.

14
15

Anda mungkin juga menyukai