Konsep Earned Value
Konsep Earned Value
PENDAHULUAN
Keterlambatan proyek merupakan hal yang lumrah dalam setiap proyek yang sedang
berjalan. Hal ini akan membuat kerugian pada kontraktor maupun owner. Proyek akan
berjalan lebih lama sehingga tidak dapat selesai dengan waktu yang telah direncanakan.
Menurut Proboyo (1999:50) “Keterlambatan pelaksanaan proyek umumnya selalu
menimbulkan akibat yang merugikan baik bagi pemilik maupun kontraktor, karena dampak
keterlambatan adalah konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa yang menjadi penyebab,
juga tuntutan waktu dan biaya tambah”.
Oleh sebab itu, penting untuk mencari soluai permasalahan yang terjadi, agar dapat
menjadi menjadi rujukan bagi pemilik atau kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi agar
proses pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan lebih seksama, sebagai upaya untuk
mengendalikan keterlambatan proyek.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Earn Value Analysis di proyek Apartment Grand Shamaya ?
2. Bagaimana monitoring keterlambatan pada proyek Apartment Grand Shamaya ?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
kemampuan untuk jadwal, analog dengan biaya. Karena metrik ini menggunakan langkah-
langkah berdasarkan waktu, mereka menambah EVM tradisional dan jadwal terpadu
analisis. Kerja juga telah dilakukan yang menyediakan “menjembatani” teknik analisis
antara earned jadwal dan analisis jadwal terpadu tradisional. (Henderson, 2007).
4
jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian
proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per periode.
2. Jadwal Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah
ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh
melewati batas waktu yang ditentukan.
3. Mutu Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi
pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara
memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi, memenuhi persyaratan mutu
berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the
intended use.
Batasan - batasan tersebut saling berhubungan satu sama lain. Jika meningkatkan kinerja
maka harus diikuti meningkatnya mutu, yang kemudian biaya anggaran yang sudah
ditetapkan berakibat naik, sehingga akan berimbas pada waktu dan mutu yang telah
ditetapkan semula.
5
2.2.2 Perencanaan Proyek
Perencanaan penjadwalan dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pekerjaan menjadi
efisien dan efektif sehingga tidak terjadi masalah akibat tertundanya pekerjaan karena tidak
direncanakan dengan baik. Menurut Soeharto (1999:215) “Perencanaan adalah proses yang
mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran, termasuk menyiapkan sumber daya untuk
mencapainya. Ini berarti memilih dan menentukan langkah - langkah kegiatan di masa
mendatang yang diperlukan untuk mencapai tujuan”.
6
2.2.3.1 Earned Value Analysis
Menurut Bangun dkk.,(tanpa tahun) (Earned Value merupakan salah satu alat yang
digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep
Earned Value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (The Percent
Complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (Budgeted Cost), biaya aktual
yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost serta apa yang didapatkan dari
biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned value. Dari ketiga dimensi tersebut,
dengan konsep Earned Value, dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang
berasal dari perhitungan varian biaya dan waktu.
7
jika terjadi penyimpangan. Grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal sebagai nilai kumulatif
biaya atau jam-orang atau penyelesaian pekerjaan dan sumbu horizontal sebagai waktu
kalender masing-masing angka 0 sampai 100, umumnya akan membentuk angka S.
8
value. BCWP dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang telah
diselesaikan.
c. ACWP (Actual Cost of Work Performance) ACWP adalah representasi dari keseluruhan
pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
10
laporan mingguan harian. Data tersebut diperoleh dari konsultan pengawas yang melakukan
pengawasan pembangunan proyek.
Mulai
Studi Pustaka
Rumusan Masalah
Pengambilan data
Analisis
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
11
3.5 Tahap dan Prosedur Penelitian
Tahapan dalam analisis data merupakan urutan langkah yang dilaksanakan secara
sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan sehingga didapat analisis yang akurat
untuk mencapai tujuan.
Tahapan – tahapan selengkapnya dalam penelitian ini meliputi :
a. Tahap 1
Tahap persiapan yaitu penuangan ide atau gagasan dengan melakukan studi pustaka,
perumusan masalah, penentuan tujuan penelitian, metode yag dipakai yang hasilnya akan
dituangkan ke dalam bentuk latar belakang, rumusan masalah dan batasan masalah.\
b. Tahap II
Pada tahap ini dilakukan pengambilan data dan kompilasi data sebagai data base untuk
penghitungan selanjutnya
c. Tahap III
Disebut analisis data. Pada tahap ini dilakukan penghitungan PV komulative, EV
Komulative, SV (Schedule Varians), SPI (Schedule Performance Index), dan forecasting
terhadap waktu meliputi ETS (Estimate Temporary System), dan EAS (Estimate at
Schedule).
d. Tahap IV
Disebut tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah dianalisa dibuat
suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
12
Mulai
Studi Pustaka
Rumusan Masalah
Pengambilan data
Analisis
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15