Anda di halaman 1dari 168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH ETOS KERJA DAN KEPUASAN KERJA


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PERTENUNAN DESA BORO KALIBAWANG
KABUPATEN KULON PROGO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh
Anggi Budi Faderika MM
NIM : 121324009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ku persembahkan hasil karyaku ini untuk :

Tuhan Yesus dan Bunda Maria, yang selalu menuntun dan

memberikan kasih yang berlimpah di dalam setiap langkah

hidupku.

Bapak dan ibu terkasih Alm. Richardus Marjani dan

Budiyati.

Terimakasih atas bimbingan, kasih sayang, dukungan dan

doanya selama ini.

Kakak-kakakku Pujiyanto, Nurwati, Agus Mudanto,

Yuliana, Cristhin. Terimakasih atas doa dan dukungannya.

Kekasih dan sahabatku Daniel Setyawan P. Terimakasih atas

semangatnya memotivasiku, mendukung, mendoakan,

mendengarkan keluh kesahku dan selalu ada di setiap ku

membutuhkan mu.

Sahabat dan temanku Vidia, Cipluk, Kristi, Hesti, Elin, Dika,

Agus, Adit, Hendry, mbak Novi. Terimakasih atas semangat,

dukungan dan doanya.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Terimakasih pula untuk dosen pembimbing yang telah sabar

membimbing saya selama menyelesaikan tugas akhir ini.

Terimakasih pula untuk almamaterku tercinta Universitas

Sanata Dharma.

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Sabar Menanti Waktu Tuhan

Di dalam hidup ini, semua ada waktunya

Ada waktunya kita menabur...

Ada juga waktu menuai.

Mungkin dalam hidupmu badai datang menyerbu,

Mungkin doamu bagai tak terjawab!

Namun yakinlah tetap.

Tuhan tak’kan terlambat!

Juga tak akan lebih cepat

Semuanya.....

Dia jadikan indah tepat pada waktuNya.

Bagaikan kuncup mawar pada waktunya mekar


vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Percayalah...

Tuhan jadikan indah pada waktuNya.

Hendaklah kita slalu dalam firmaNya

Percayalah kepada Tuhan!

Nantikan Dia Bekerja pada waktunya.

Tuhan Takkan terlambat

Juga tak akan lebih cepat

Ajarlah kami setia slalu menanti waktuMu Tuhan..

1 Korintus 10: 13 & Pengkotbah 3 :11a

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH ETOS KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP


PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PERTENUNAN DESA
BORO KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO

Anggi Budi Faderika Maria Magdalena


Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016

Penelitian bertujuan untuk: (1) menguji dan menganalisis pengaruh etos


kerja terhadap produktivitas kerja karyawan; (2) menguji dan menganalisis
pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan; serta (3) menguji
dan menganalisis pengaruh etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang dilaksanakan pada
bulan April – Mei 2016. Populasi penelitian adalah karyawan produksi tenun di
Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo sebanyak 42 orang.
Sampel diambil dengan teknik sampling jenuh. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner. Variabel terikat penelitian adalah produktivitas kerja
karyawan, sedangkan variabel bebas penelitian adalah etos kerja dan kepuasan
kerja karyawan. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh etos kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan; (2) ada pengaruh kepuasan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan; serta (3) etos kerja dan kepuasan kerja dapat
menjadi prediktor produktivitas kerja karyawan.

Kata kunci: etos kerja, kepuasan kerja, produktivitas kerja karyawan

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE EFFECTS OF WORK ETHICS AND JOB SATISFACTION


TOWARD THE EMPLOYEES’ WORK PRODUCTIVITY IN WEAVING
INDUSTRY AT BORO KALIBAWANG KULON PROGO

Anggi Budi Faderika Maria Magdalena


Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016

The research aimed to: (1) test and analyze the effects of work ethics
toward the work productivity of the employees; (2) test and analyze the effects of
job satisfaction toward the work productivity of the employees; and (3) test and
analyze the effects of work ethics and job satisfaction toward the work
productivity of the employees.
The research was in nature an explanatory one which was done in the time
span from April until May 2016. The population, amounting to 42 persons, was
the employees of weaving industry at Boro Kalibawang Village Kulon Progo. The
sampling technique used was a saturation one. The instruments to collect data
were questionnaires. The dependent variable was the work productivity of the
employees, while the independent one was the employees’ work ethics and job
satisfaction. The data were analyzed using multiple linear regression method.
The results of research showed that: (1) there were effects of work ethics
toward the work productivity of the employees; (2) there were also effects of job
satisfaction toward their work productivity; and (3) work ethics and job
satisfaction may become predictors of employees’ work productivity.

Keywords: work ethics, job satisfaction, employees’ work productivity

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah atas segala limpahan rahmat, kasih dan karunia-
Nya yang tidak pernah putus sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Pengaruh Etos Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo .

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat


memperoleh gelar sarjana pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyususan hingga akhir,
tidak sedikit pihak yang turut terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan
tulus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan,
bimbingan dan bantuan yang tak terhingga dari:

1. Allah yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis


sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusun skripsi ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D sebagai Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta periode 2014-2018.
3. Bapak Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed selaku Dosen Pembimbing
yang telah sabar membimbing dan meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh Bapak Ibu Dosen program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
membagi ilmunya selama proses perkuliahan.
7. Br. Petrus Sutimin FIC, Mbak Anik, Mas Antok, atas ijin dan bantuannya
dalam penyebaran kuesioner penelitian di Perusahaan Pertenunan Desa
Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Alm. Richardus Marjani dan Ibu Maria
I Budijati yang telah merawat, membimbing, mendidik saya hingga saat ini,
menasihati, memberikan perhatian kasih sayang, dukungan dan
pengorbanan dan selalu mendoakan dan terimakasih atas kerja keras bapak
dan ibu untuk membiayai semua kebutuhan saya.
9. Kakakku Agus Mudanto. Terimakasih atas motivasi dan semangat serta doa
yang telah diberikan selama penyelesaian skripsi.
10. Semua keluarga besarku Mas Puji, Mbak Nur, Mas Agus, Mbak Yuli, Mbak
Cristhin, serta keluarga besar Kakek Kartowiharjo. Terimakasih untuk
semua bantuannya serta dukungan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
11. Kekasih dan sahabat Daniel Setyawan P. Terimakasih atas waktu, rasa
sayang, perhatian, motivasi dan semangat serta doa yang telah diberikan
selama penyelesaian skripsi.
12. Saudaraku Anastasia Ria Indrasworo yang selalu membantu, memberikan
informasi dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
13. Sahabatku Vidia Natalia K dan Hesti Ratna yang telah membantu mengurus
surat ijin penelitian dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
14. Sahabat-sahabatku terbaik gerombolan si berat Kristi, Cipluk, Elin, Om
Bray, Adit, Hendry, Amang, dkk. Terimakasih untuk semua bantuan,
kebersamaan, tawa canda, susah, senang dan dukungan yang telah diberikan
selama penulis kuliah.
15. Semua teman-teman seperjuangan PE’ 2012. Terimakasih atas dukungan
dan kekompakkannya.
16. Teman kost Mbak Novi, Sari, Ratih, Mbak April, Gata, terimakasih atas
motivasi, kebersamaan buat hari-hari yang indah bersama kalian.
17. Sahabatku Rosalia Purwaningtyas dan Lucia S yang telah memberikan
semangat dan motivasi selama penyelesaian skripsi.
18. Temanku Valencia April, Joe, Bima, Sarni, Sisil, Isna, terimakasih atas
bantuan dan masukan dalam penyelesaian skripsi.

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.

Penulis,

Anggi Budi Faderika Maria Magdalena

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ ix

ABSTRAK ........................................................................................................ x

ABTRAC ............................................................................................................. xi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Batasan Masalah...................................................................................... 6

D. Definisi Operasional................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori...................................................................................... 9

1. Etos Kerja

a. Pengertian Etos Kerja .................................................................... 9

b. Tiga Karakteristik Etos Kerja ........................................................ 9

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja .............................. 12

d. Pengukuran Etos Kerja .................................................................. 13

e. Dampak Etos Kerja ........................................................................ 15

2. Kepuasan Kerja

a. Pengertian Kepuasan Kerja ............................................................ 18

b. Model Kepuasan Kerja .................................................................. 19

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ..................... 20

d. Pengukuran Kepuasan Kerja .......................................................... 22

e. Dampak Positif Kepuasan Kerja .................................................... 23

3. Produktivitas Kerja

a. Pengertian Produktivitas ................................................................ 25

b. Tiga Bentuk Peningkatan Produktivitas ........................................ 26

c. Ciri-ciri Karyawan yang Produktif ................................................ 28

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ......................... 28

e. Indikator Pengukuran Produktivitas .............................................. 30

f. Dampak Positif Produktivitas ........................................................ 31

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 33

C. Kerangka Konseptual Penelitian................................................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 40

B.Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 40

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 40

D. Populasi, Sampel dan Teknik

Penarikan Sampel ...................................................................................... 41

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel ................................. 42

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ................................................. 44

G. Jenis Data dan Sumber Data ...................................................................... 46

H. Teknik Pengujian Instrumen...................................................................... 46

I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 52

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan .................................................. 63

B. Lokasi Perusahaan Pertenunan ................................................................ 65

C. Tujuan Perusahaan Pertenunan ............................................................... 67

D. Permodalan .............................................................................................. 67

E. Struktur Organisasi ................................................................................. 67

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Produksi. ................................................................................................. 72

G. Personalia ................................................................................................ 76

H. Pemasaran ............................................................................................... 80

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 84

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 103

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN


A. Kesimpulan ............................................................................................. 107

B. Keterbatasan ............................................................................................ 108

C. Saran ........................................................................................................ 109

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111

LAMPIRAN

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
III.1 Kisi- Kisi Kuesioner Variabel Etos Kerja ............................................... 45

III.2 Kisi- Kisi Kuesioner Variabel Kepuasan Kerja ...................................... 45

III.3 Kisi- Kisi Kuesioner Variabel Produktivitas .......................................... 45

III.4 Hasil Uji Validitas Etos Kerja ................................................................. 48

III.5 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja ........................................................ 49

III.6 Hasil Uji Validitas Produktivitas ........................................................... 50

III. 7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 51

III.10 Tabel Rincian Kategori Etos Kerja ......................................................... 53

III.11 Tabel Rincian Kategori Kepuasan Kerja................................................. 53

III.12 Tabel Rincian Kategori Produktivitas ..................................................... 53

IV.1 Tabel Pembagian Kerja ........................................................................... 77

IV.2 Tabel Struktur Organisasi Perusahaan .................................................... 83

V.1 Tabel Data Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 85

V.2 Tabel Data Karyawan Berdasarkan Usia ................................................ 86

V.3 Tabel Data Karyawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....................... 87

V.4 Tabel Perhitungan Kategori Etos Kerja .................................................. 89

V.5 Tabel Perhitungan Kategori Kepuasan Kerja .......................................... 90

V.6 Tabel Kategori Perhitungan Produktivitas .............................................. 91

V.7 Hasil Uji Linearitas ................................................................................. 92

V.8 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 94

V.9 Hasil Uji Multikolinieritas ...................................................................... 96

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

V.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 98

V.11 Kesimpulan Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 99

V.12 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 100

V.13 Hasil Uji F ............................................................................................... 101

V.14 Hasil Uji R2......................................................................................................................................... 102

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
II.1 Tiga Karakteristik Etos Kerja.................................................................. 10

II.2 Konsep Kepuasan Kerja .......................................................................... 20

II.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 39

VI.2 Struktur Organisasi ................................................................................. 83

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 114

Lampiran 2 Kuesioner dan Statistik Deskriptif .............................................. 119

Lampiran 3 Data Induk .................................................................................. 127

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................ 131

Lampiran 5 Uji Linieritas dan Uji Normalitas ................................................ 138

Lampiran 6 Uji Asumsi Klasik........................................................................ 141

Lampiran 7 Uji Hipotesis ................................................................................ 144

xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Situasi global yang semakin berkembang pesat membuat kondisi perusahaan

satu dengan perusahaan lainnya harus mampu bersaing dengan baik. Persaingan

dalam perusahaan perlu dipersiapkan agar mampu menghasilkan output yang

sempurna. Untuk menghasilkan output yang sempurna di dalam perusahaan,

diperlukan pelaksanaan kerja yang baik dan sumber daya manusia yang berdaya

guna bagi perusahaan. Pada umumnya pelaksanaan kerja dan sumber daya

manusia yang berdaya guna dibutuhkan setiap perusahaan, khususnya untuk

meningkatkan output dan mempertahankan perusahaan untuk jangka panjang.

Perusahaan yang berorientasi ke jangka panjang ialah wujud perusahaan yang

mempunyai pandangan untuk maju.

Perusahaaan yang mempunyai pandangan untuk maju terlihat dari sumber

daya manusia yang benar-benar berdaya guna untuk perusahaan. Perusahaan yang

maju ialah perusahaan yang mampu mengelola, memelihara, mengembangkan

serta pelaksanaan kerja dan penggunaan sumber daya manusia dapat mencapai

hasil yang optimal (Sedarmayanti, 2009). Dengan demikian perusahaan

membutuhkan karyawan yang memiliki etos kerja tinggi yang berkaitan dengan

pendayagunaan sumber daya manusia, baik manusianya maupun peralatan yang

digunakan dalam upaya meningkatkan etos kerja. Sumber daya manusia

mempunyai peran penting dalam perkembangan suatu bisnis perusahaan,

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikarenakan keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas

sumber daya manusia yang harus dimiliki setiap perusahaan.

Sumber daya manusia yang berkualitas dapat terlihat dari tingkat etos kerja

karyawan yang maksimal, kesetiaan karyawan dalam bekerja, tingkat

kesejahteraan karyawan meningkat, tingkat kepuasan kerja karyawan meningkat,

produktivitas karyawan meningkat dan tingkat penghasilannya (Sedarmayanti,

2009). Salah satu ukuran kualitas karyawan dapat dilihat dari sudut etos kerjanya,

semakin tinggi etos kerja, maka kualitas karyawan akan semakin baik.

Kualitas karyawan akan semakin baik jika memiliki etos kerja yang tinggi.

Etos kerja yang tinggi terlihat dari penilaian positif terhadap hasil kerja,

menempatkan pandangan kerja sebagai suatu hal yang amat luhur, kerja sebagai

aktivitas yang bermakna (Sinamo, 2011). Dengan demikian, kualitas karyawan

yang baik akan mewujudkan etos kerja karyawan yang tinggi pula.

Karyawan yang memiliki etos kerja rendah akan berdampak terhadap

banyak aspek, baik masalah ekonomi, sosial, dan budaya. Oleh karena itu,

peningkatannya perlu ditangani secara terpadu agar dapat mewujudkan etos kerja

yang tinggi. Demikian juga etos kerja karyawan perlu ditingkatkan. Untuk

meningkatkan etos kerja diperlukan keahlian interpersonal. Keahlian interpersonal

sering kali berkaitan dengan hubungan kerja dengan orang lain atau di lingkungan

kerjanya. Keahlian interpersonal meliputi kebiasaan dan sikap. Karyawan yang

memiliki keahlian interpersonal akan mempunyai komitmen untuk bekerja keras.

Komitmen karyawan untuk bekerja keras biasannya akan menumbuhkan perasaan

puas terhadap pekerjaan yang dikerjakan. Perasaan puas karyawan terhadap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pekerjaannya sering disebut dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan

keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana

karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2011). Seseorang dengan

tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan positif tentang

pekerjaannya, sementara seseorang yang tidak puas akan pekerjaanya akan

memiliki perasaan negatif pada pekerjaanya (Handoko, 2011: 81).

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu

yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Tanggapan emosional itu bisa berupa

perasaan puas (positif) atau tidak puas (negatif). Bila secara emosional puas

berarti kepuasan kerja tercapai dan sebaliknya jika secara emosional tidak puas

maka kepuasan kerja tidak tercapai.

Secara emosional karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya

daripada karyawan yang tidak puas. Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan

kepuasan dan ketidakpuasan kerja cenderung mencerminkan penaksiran dari

tenaga kerja tentang pengalaman-pengalaman kerja pada waktu sekarang dan

masa lampau daripada harapan-harapan untuk masa depan. Dapat dilihat bahwa

terdapat unsur penting dalam kepuasan kerja karyawan seperti nilai-nilai

pekerjaan (Sopiah, 2008: 171).

Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam

melakukan tugas penting setiap individu. Nilai-nilai pekerjaan karyawan harus

sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar. Nilai-nilai

pekerjaan karyawan berlandaskan kepuasan kerja yang berkaitan langsung dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

produktivitas. Produktivitas karyawan merupakan suatu kaitan antara output yakni

hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk. Bahkan

secara spesifik dikatakan bahwa salah satu ukuran yang sering digunakan untuk

menentukan efektifitas suatu perusahaan adalah produktivitas kerja.

Produktivitas kerja karyawan dimaksud dengan perbandingan antara hasil

yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Doktrin Olso

pada Kongres Produktivitas Sedunia ke IV bulan Mei 1984 diperoleh tambahan

pengertian produktivitas sebagai berikut:

Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan

semakin banyak barang dan jasa untuk kebutuhan banyak orang dengan

menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya (Ravianto, 2010: 4).

Produktivitas kerja karyawan berkaitan erat dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya seperti kemampuan melaksanakan kerja, peningkatan hasil

kerja, semangat kerja, pengembangan diri, mutu yang lebih baik, dan efisiensi

(Ravianto, 2010: 38). Suatu usaha memerlukan pelaksanakan kerja yang baik

supaya produktivitas dapat terus meningkat.

Peningkatan produktivitas penting sekali dalam dunia perusahaan. Namun,

berdasarkan observasi, karyawan di pertenunan ini memiliki produktivitas kerja

yang rendah, pengalaman & ketrampilan kerja minimal. Alat yang digunakan

untuk memproduksi barang adalah ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). ATBM

ialah alat tenun yang masih sederhana.

Apabila dilihat dari pemaparannya mengenai etos kerja dan kepuasan kerja

maka kedua variabel ini akan berkaitan pada tingkat produktivitas kerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Alasan memilih penelitian di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten

Kulon Progo karena sudah banyak penelitian yang meneliti kegiatan usaha dengan

profit besar sehingga lebih tertarik untuk meneliti kegiatan usaha non profit di

pertenunan tersebut. Dalam penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh etos

kerja dan kepuasan kerja karyawan untuk bertahan di kegiatan usaha non profit.

Selain itu, ingin menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi etos

kerja dan kepuasan kerja mereka. Untuk mengingat arti pentinya etos kerja dan

kepuasan dalam bekerja bagi karyawannya dan pengaruh diantara keduanya, maka

penulis memilih judul “Pengaruh Etos Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh etos kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di

Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo?

2. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan

di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo?

3. Bagaimana pengaruh etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Batasan Masalah:

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada etos kerja dan kepuasan

kerja, dan produktivitas kerja.

D. Definisi Operasional

1. Variabel Dependen (Y)

Produktivitas kerja adalah persepsi karyawan atas kemampuannya dalam

melaksanakan tugas yang didasarkan pada kesediaan untuk meningkatkan

hasil, kesediaan untuk mengembangkan diri, dan semangat kerja, serta

berorientasi pada peningkatan mutu dan efisiensi.

2. Variabel Independen (X)

a. Etos kerja (X1) adalah sikap yang dimiliki karyawan dalam bekerja yang

dilandasi sikap mandiri dan berpegang pada moralitas, pandangan terhadap

waktu luang, kerja keras, ketertarikan efektif akan bekerja dan keyakinan

perlunya menunda kepuasan.

b. Kepuasan kerja (X2) adalah keadaan emosional karyawan yang

mengindikasikan perasaan positif terhadap pekerjaan yang disebabkan oleh

pekerjaan itu sendiri, penggajian, peluang adanya promosi, supervisi, dan

hubungan dengan rekan kerja.

E. Tujuan Penelitian:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh etos kerja terhadap produktivitas

kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten

Kulon Progo.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh etos kerja, kepuasan kerja jika

dilaksanakan secara stimulan terhadap produktivitas kerja karyawan di

Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis:

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai kajian ilmu

pengetahuan, penambahan wawasan, pengembangan teori dan pendalaman

ilmu pengetahuan dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan

langsung dalam peningkatan etos kerja dan kepuasan kerja bagi setiap

karyawan, sehingga produktivitas kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo semakin meningkat dari waktu ke waktu.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi Pertenunan

Pertenunan diharapkan mampu mendorong dan mengevaluasi bagaimana

setiap individu ataupun karyawan mengerti betapa pentingnya etos kerja,

kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan karena dua faktor tersebut

berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan serta memiliki kebijakan

yang dapat mendorong perilaku etos kerja, dan kepuasan kerja karyawan

sehingga akhirnya dapat menaikan produktivitas seluruh karyawan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi tambahan mengenai pengaruh etos kerja dan kepuasan kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan untuk penelitian lebih lanjut dan

menambah referensi kepustakaan di Sanata Dharma.

c. Bagi Penulis

Penelitian etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas karyawan

ini sangat bermanfaat bagi penulis karena telah memberikan pengalaman

berharga tentang bagaimana pentingnya etos kerja, kepuasan kerja dalam

mendorong produktivitas kerja bagi karyawan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Etos Kerja

a. Pengertian Etos Kerja

Pandangan Sinamo (2011) mengenai etos kerja dalam bukunya yang

berjudul “8 Etos Kerja Profesional” mengartikannya sebagai seperangkat

perilaku positif yang berakar pada keyakinan yang disertai komitmen total

pada paradigma kerja.

Harsono & Santoso (2006) menyatakan bahwa etos kerja adalah

semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai atau norma-norma tertentu. Hal

ini sesuai dengan pendapat Sukriyanto (2000) yang menyatakan bahwa etos

kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk

mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka. Etos kerja

menentukan penilaian manusia yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan

(Sinamo, 2011: 89).

b. Tiga karakteristik etos kerja

Untuk menciptakan etos kerja karyawan yang bersinergi satu dengan

yang lainnya secara utuh, dapat digambarkan pada skema berikut:

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Gambar II.1

Tiga Karakteristik Etos Kerja

Keahlian
interpersonal

Tiga karakteristik
Etos kerja
Dapat Inisiatif
diandalkan

Sumber: Sinamo, 2011

Penjelasan 3 karakteristik untuk menciptakan etos kerja yang

bersinergi dapat disajikan pada gambar adalah sebagai berikut:

1) Keahlian interpersonal

Keahlian yang dimiliki oleh karyawan yang berkaitan dengan

bagaimana karyawan berhubungan dengan pekerja lain di lingkungan

kerjanya. Keahlian interpersonal meliputi karakteristik pribadi yang

dapat memfasilitasi terbentuknya hubungan interpersonal yang baik dan

memberikan kontribusi dalam performansi kerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

2) Inisiatif

Perilaku yang dimiliki oleh karyawan yang dapat memfasilitasi

dirinya agar terdorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan tidak

langsung merasa puas dengan kinerja yang biasa. Sifat karyawan seperti

ini dapat digambarkan seperti cerdik, produktif, antusias, teliti.

3) Dapat diandalkan

Perilaku karyawan yang berhubungan langsung dengan adanya

harapan terhadap hasil kerja yang memuaskan, berdasarkan fungsi kerja

yang diharapkan perusahaan.

Etos kerja yang tinggi seyogyanya dimiliki oleh setiap karyawan

karena perusahaan sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen

yang tinggi dari setiap karyawan, jika tidak maka perusahaaan akan

sulit berkembang.

Agar perusahaan semakin maju, perusahaan perlu melibatkan

anggota untuk meningkatkan mutu kinerjanya, untuk itu setiap

karyawan hendaknya memiliki etos kerja yang tinggi.

Dengan demikian, etos kerja merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh setiap masing-masing karyawan, tujuannya untuk

mendapatkan balas jasa yang berhak diterima oleh karyawan secara

langsung. Untuk meningkatkan mutu kinerja karyawan diperlukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

semangat kerja yang tinggi terutama kerja keras dan komitmen untuk

menjalankan pekerjaanya.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja dikelompokkan

ke dalam 2 hal (Djanjendra, 2012), yaitu:

1) Faktor Internal

Seseorang yang memiliki etos kerja dapat dipengaruhi oleh

motivasi yang berasal dari dalam diri atau dari faktor internal. Etos

kerja ialah suatu pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-nilai

yang diyakini seseorang. Etos kerja ditentukan oleh kualitas

pendidikan, keahlian, dan ketrampilan yang dimiliki setiap individu

untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Emosi negatif karyawan yang tidak dikelola dengan baik akan

menjadi sumber masalah, dapat mengurangi upaya dan kerja keras,

yang mempengaruhi produktivitas, profitabilitas, kerja keras,

kepuasan kerja, semangat kerja dan pada akhirnya akan mengurangi

keberhasilan perusahaan untuk mencapai targetnya. Emosi negatif

yang tidak dapat dikelola dengan baik akan mempengaruhi etos kerja.

2) Faktor eksternal

Budaya yang tertanam sejak lama dalam masyarakat mampu

mempengaruhi etos kerja yang akan dimunculkan individu. Budaya

tersebut meliputi, disiplin, sikap mental diyakini oleh masyarakat

setempat. Masyarakat yang memiliki sistem orientasi maju akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

memiliki etos kerja yang tinggi. Sedangkan, masyarakat yang

memiliki sistem masyarakat konservatif akan memiliki etos kerja yang

rendah.

Etos kerja akan dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang mampu

meningkatkan kinerja individu. Yang mana lingkungan kerja

dipengaruhi oleh fasilitas kerja, gaji atau tunjangan, dan hubungan

kerja. Hubungan kerja antara individu satu dengan yang lainnya dapat

meningkatkan produktivitas kerja ketika individu mampu menghadapi

pekerjaannya dan juga ketenangan psikologis yang ditimbulkan dari

hubungan kerja tersebut.

d. Pengukuran Etos Kerja

Miller dan Whoer (2001) merumuskan tujuh pengukuran etos kerja.

Adapun tujuh pengukuran etos kerja sebagai berikut:

1) Kemandirian

Sikap yang dimiliki oleh individu terutama kemandirian dalam

pekerjaannya sehari-hari. Kemandirian ini mengacu pada kemampuan

individu untuk menghindari kebutuhan agar tidak bergantung pada

orang lain.

2) Moralitas

Keyakinan individu dalam memperlakukan orang lain,

khususnya tidak pernah mengambil sesuatu yang bukan miliknya dan

hidup dalam keadilan, termasuk perilaku dalam bekerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3) Waktu luang

Sikap-sikap yang mendukung waktu luang dalam bekerja,

khususnya sikap individu yang terbiasa memilih menggunakan waktu

senggang untuk bersantai ketika jam kerja sedang berlangsung.

4) Kerja keras

Kepercayaan bahwa seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih

baik dan meraih tujuannya melalui komitmen terhadap nilai dan

pentingnya bekerja.

5) Sentralisasi dalam bekerja

Sentralisasi dalam bekerja merupakan hal yang penting dalam

suatu pekerjaan terutama untuk meningkatkan martabat dan

keefektifan akan bekerja.

6) Waktu yang terbuang

Sikap dan keyakinan yang mencerminkan penggunaan waktu

yang aktif dan produktif. Waktu yang terbuang mengarah sebagai

keyakinan seseorang dalam menggunakan waktu dengan cara yang

paling efesien, produktif, dan konstruktif yang dilakukan dengan

perencanaan dan kegiatan terkoordinasi untuk menghindari waktu

yang terbuang.

7) Penunda kepuasan

Orientasi pada masa depan dan penundaan akan penghargaan.

Penundaan tersebut mengacu apakah seseorang lebih memungkinkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

untuk bekerja keras terutama dalam mencapai tujuan atau memperoleh

imbalan.

e. Dampak Positif Etos Kerja

Etos kerja yang positif pasti akan menunjukkan kaitan yang sangat

erat antara modal perusahaan dengan nilai kepercayaan untuk mencapai

visi dan misi secara konsisten melalui norma-norma nilai kerja yang

menciptakan suasana nyaman, aman, dan sejahtera bagi setiap

individunya.

Perusahaan memerlukan fleksibilitas yang tinggi dengan budaya

kerja "high trust". Tujuannya adalah untuk membangun kredibilitas yang

memberikan rasa percaya kepada setiap orang, bahwa budaya kerja

perusahaan dikerjakan dengan etos kerja yang terukur dalam sebuah

sistem, prosedur, dan kebijakan yang memiliki tingkat keperdulian sosial

bisnis untuk secara konsisten mampu memberikan nilai-nilai kebutuhan

para individunya secara optimal (Sinamo, 2011: 102).

Etos kerja yang baik berasal dari hasil kesadaran sebuah

perusahaan untuk secara tulus menggali semua potensi positifnya dalam

rangka memberikan nilai-nilai terbaiknya kepada setiap individunya.

Terdapat pengaruh yang signifikan etos kerja terhadap produktivitas

yaitu semakin tinggi tingkat etos kerja yang dimiliki karyawan, maka

semakin tinggi pula produktivitas kerjanya. Begitu juga sebaliknya

semakin rendah etos kerja, maka semakin rendah pula produktivitas yang

dimiliki karyawan (Iskandar, 2002: 29).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Dalam dunia perusahaan, memungkinkan seseorang bekerja bukan

hanya dilihat dari hasil kinerjanya melainkan proses yang terjadi di

lingkungan kerjanya. Etos kerja dapat meningkatkan produktivitas

seseorang dalam bekerja karena dapat meningkatkan pandangan positif

terhadap hasil kerjanya. Ketika seseorang karyawan mampu memiliki

etos kerja yang tinggi maka dirinya akan melaksanakan tugasnya dengan

tanggung jawab. Secara psikologis seorang karyawan akan menunjukkan

memiliki etos kerja yang positif terutama terkait dengan pekerjaannya

untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

Etos kerja juga membuat individu mampu meningkatkan semangat

kerja, sehingga mampu meningkatkan produktivitas untuk lebih produktif

dan berhasil mencapai targetnya di dalam suatu perusahaan. Sehingga,

semakin tinggi etos kerja yang dimiliki seseorang maka semakin baik

pula ia akan memanfaatkan waktu yang ada untuk menghasilkan

pekerjaan yang maksimal terhadap pekerjaan atau produktivitas kerjanya.

Etos kerja sebenarnya mengajarkan kepada setiap sumber daya

manusia untuk secara tulus dan ikhlas dari lubuk hati terdalam

membangun kebiasaan-kebiasaan positif yang efektif dalam memberikan

pelayanan berkualitas tinggi. Untuk itu diperlukan upaya terus-menerus

dari manajemen perusahaan dalam memberikan contoh teladan dari

perilaku etos kerja yang ingin diciptakan oleh perusahaan tersebut. Nilai-

nilai positif secara berkelanjutan akan memberikan wawasan dan

pengetahuan yang akan berdampak besar bagi peningkatan kualitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

sumber daya manusia dalam menggali etos kerja terbaik dari sudut kaca

mata positif (Iskandar, 2002: 30).

Etos kerja yang baik lahir dari pribadi-pribadi yang proaktif dalam

mempersiapkan diri mereka untuk menjadi manusia-manusia organisasi

yang siap seratus persen menjalankan misi dan visi perusahaan mereka

dengan nilai-nilai positif yang tidak dapat dikompromikan lagi. Nilai

positif berarti setiap pikiran dan tindakan selalu berkosentrasi untuk

memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi.

Untuk menghasilkan kualitas yang tinggi diperlukan pengetahuan,

keterampilan, teknologi, dan keinginan untuk selalu berbuat baik. Selain

kualitas yang tinggi di dalam perusahaan, diperlukan juga etos kerja yang

mampu mendorong kebiasaan-kebiasaan budaya rutin yang efektif dalam

memberikan sinar kebahagian, kenyamanan, keamanan. Semua prinsip

positif pelayanan wajib dihayati secara optimal oleh semua pimpinan dan

staf perusahaan tanpa terkecuali. Setiap stimulus benih-benih positif

kedalam pikiran sumber daya manusia akan menghasilkan respons etos

kerja yang berasal dari kesadaran hati dan pikiran terdalam.

Selain itu, dampak positif dari etos kerja terlihat bahwa semakin

tinggi etos kerja akan semakin tinggi pula produktivitas yang berdampak

pada terciptanya kedisiplinan, sikap mental yang kuat, tekad dan orientasi

maju terhadap pekerjaan. Etos kerja terlihat dari kerja keras, moralitas,

dan sentralitas dalam bekerja sehingga seseorang dapat memanfaatkan

waktu yang ada untuk menghasilkan pekerjaan yang maksimal sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

bentuk kerja keras dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Dengan

demikian mampu menghasilkan produktivitas yang baik dalam

lingkungan kerja. Memiliki keyakinan akan pentingnya bekerja demi

tercapainya tujuan kerja yang lebih besar (Septian, 2014: 57).

2. Kepuasan Kerja

a. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sebagai perasaan positif pada suatu pekerjaan, yang

merupakan dampak/ hasil evaluasi dari berbagai aspek pekerjaan tersebut

(Robbins & Judge, 2008).

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan

mereka. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki

perasaan positif tentang pekerjaannya, sementara seseorang yang tidak puas

akan pekerjaannya akan memiliki perasaan negatif pada pekerjaannya

(Handoko, 2011: 81).

Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan

kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas

jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang lebih menikmati

kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika

hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

Dari berbagai pengertian kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja merupakan kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan

dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka

menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan

pekerjaannya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Kepuasan

di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati diluar

pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil

kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya.

b. Model Kepuasan Kerja

Para pakar telah mengembangkan berbagai desain mengenai kepuasan

kerja. Frederick (Wirawan, 2013: 699) mengemukakan faktor-faktor

kepuasan kerja. Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja disebabkan oleh

sejumlah faktor atau dimensi yang menyebabkan kepuasan dan

ketidakpuasan kerja. Jika persepsi pegawai terhadap faktor tersebut positif

maka pegawai akan puas terhadap pekerjaannya. Jika persepsi pegawai

negatif, maka pegawai akan tidak puas terhadap pekerjaannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Gambar II.2

Konsep Kepuasan Kerja

Puas dan tidak puas pegawai terhadap pekerjaannya mempengaruhi

variabel mediasi yaitu variabel yang mediasi antara kepuasan kerja dan

ketidakpuasan kerja dengan kinerja pegawai. Jika pengaruh variabel

mediasi tinggi, maka kinerja pegawai relatif tinggi. Dikatakan relatif tinggi,

karena kinerja pegawai berfluktuasi dipengaruhi keadaan lingkungan kerja.

Jika pengaruhnya rendah, kinerja pegawai relatif akan rendah. Keadaan

tersebut akan menentukan tujuan dari perusahaan.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja menurut

Robbins dan Judge, 2008 yaitu sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

1) Pekerjaaan yang secara mental menantang

Pekerjaan ialah hal yang paling dominan di dalam suatu

perusahaan, secara langsung pekerjaan itu dapat dirasakan oleh

karyawan. Terutama pekerjaan karyawan yang cenderung lebih disukai

karyawan ialah pekerjaan yang secara mental menantang, karena akan

memberikan mereka kesempatan untuk memberikan ketrampilan dan

kemampuan mereka serta menawarkan beragam tugas, kebebasan atau

umpan balik mereka mengerjakan pekerjaan.

2) Ganjaran yang pantas

Dalam melaksanakan tugas di suatu perusahaaan karyawan

biasanya menerima upah yang setimpal dengan pekerjaan yang individu

kerjakan. Upah dikenal sebagai ganjaran yang diberikan oleh pemimpin

terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan. Ganjaran yang pantas

merupakan keinginan karyawan akan sistem upah dan kebijakan

promosi mereka yang mereka persepsikan adil, tidak kembar arti dan

segaris dengan pengharapan mereka.

3) Kondisi yang mendukung

Merupakan sebagai kepedulian karyawan akan lingkungan kerja

yang baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan

pekerjaan tugas dengan baik, mereka lebih cenderung menyukai

lingkungan fisik yang aman dan nyaman.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

4) Rekan yang mendukung

Mengandung pengertian bahwa orang-orang mendapatkan lebih

dari pada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja,

tetapi kerja juga akan mengisi kebutuhan akan interaksi sosial, sehingga

sangat penting bagi mereka yang memiliki rekan kerja yang mendukung

dan dapat bekerja dengan baik.

5) Kesesuaian dengan kepribadian dengan pekerjaan

Merupakan suatu unsur yang penting untuk ditambahkan, karena

unsur tersebut merukan unsur yang cukup berperan dalam menentukan

kepuasan kerja, yaitu bahwa karyawan cenderung akan merasa puas

apabila ada kecocokan antara kepribadiaanya dengan pekerjaannya.

d. Pengukuran Kepuasan Kerja

Menurut Luthans (Soedjono, 2005: 27) terdapat 5 indikator yang dapat

dijadikan pengukuran kepuasan kerja. Indikator tersebut adalah:

1) Kepuasan pada pekerjaan itu sendiri

Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dapat menghasilkan

kepuasan kerja, motivasi intern, prestasi kerja yang tinggi, tingkat

kemangkiran yang rendah. Seseorang karyawan akan merasa puas

apabila dalam pekerjaannya dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya

dari awal sampai akhir, atau menuntut tanggung jawab dari pekerja.

2) Kepuasan pada pembayaran

Kepuasan pada pembayaran merupakan hal yang bersifat

multidimensional. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja bukan hanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

terletak pada gaji ataupun upah semata, namun karyawan lebih melihat

hal itu sebagai suatu refleksi dari pihak perusahaan atas kontribusi yang

mereka berikan. Kepuasan terhadap pembayaran dapat dipengaruhi oleh

kebijakan perusahaan, khususnya tentang sistem pembayaran yang

ditetapkan.

3) Kepuasan terhadap promosi

Kesempatan untuk dipromosikan merupakan bentuk imbalan yang

bentuknya berbeda dengan imbalan lain, yang dapat dilakukan

berdasarkan senioritas maupun berdasarkan kinerja.

4) Kepuasan pada supervisi

Supervisi merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber

kepuasan kerja. Kepemimpinan supervisi yang mempengaruhi kepuasan

kerja adalah supervisior yang berorientasi pada karyawan dan

supervisior yang mengutamakan partisipasi karyawan.

5) Kepuasan pada rekan kerja

Rekan kerja bisa menjadi sumber kepuasan yang paling kuat jika

anggotanya mempunyai kemiripan dalam nilai-nilai perilaku. Nilai

perasaan dari suatu kelompok kerja berkaitan erat dengan kepuasan

kerja. Rekan kerja akan menjadi sumber kepuasan kerja karyawan bila

antar karyawan diberi kesempatan berinteksi satu sama lain.

e. Dampak Positif Kepuasan Kerja

Menurut Handoko (2011:193) “kepuasan kerja adalah keadaan

emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

karyawan memandang pekerjaan mereka”. Kepuasan kerja mencerminkan

perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif

karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi

dilingkungan kerjanya. Secara historis, karyawan yang memiliki kepuasan

kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan baik. Masalahnya adalah

terdapatnya idividu yang kepuasan kerjanya tinggi tidak menjadi individu

yang produktivitasnya tinggi.

Banyak pendapat mengemukakan bahwa kepuasan kerja yang lebih

tinggi, terutama yang dihasilkan oleh prestasi kerja, bukan sebaliknya.

Seperti yang tertulis dalam penelitian Wara (2014) prestasi kerja lebih baik

mengakibatkan penghargaan lebih tinggi. Bila penghargaan tersebut

dirasakan adil dan memadai, maka kepuasan kerja pegawai akan

meningkat karena mereka menerima penghargaan dalam proporsi yang

sesuai dengan prestasi kerja mereka.

Kepuasan kerja akan berpengaruh positif terhadap produktivitas

kerjanya. Kepuasan kerja diartikan sebagai sikap dan tingkah laku

karyawan terhadap pekerjaanya. Karyawan yang merasa puas terhadap

pekerjaannya di lingkungan perusahaan akan berdampak pada semangat

kerjanya yang mampu membuat seorang karyawan meningkatkan

produktivitas kerjannya.

Kepuasan kerja karyawan tercermin dalam produktivitas kerja yang

tinggi. Jadi semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki karyawan akan

semakin baik pula peningkattan produktivitasnya. Kepuasan kerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

karyawan dapat diukur dari tingkat kesenangan karyawan terhadap aspek-

aspek kepuasan kerja, misalnya: gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja,

promosi kerja. Semakin tinggi tingkat kesenangan karyawan terhadap

aspek kepuasan kerja maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan

karyawan terhadap produktivitasnya.

Kepuasan kerja yang diperoleh oleh karyawan dapat meningkatkan

kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang

kepuasan kerjanya terpenuhi akan bekerja secara maksimal sehingga

karyawan dapat memenuhi target atau sasaran yang telah disepakati

sebelumnya (Herista, 2014: 30).

3. Produktivitas Kerja

a. Pengertian Produktivitas

Pengertian Produktivitas sangat berbeda dengan produksi. Tetapi

produksi merupakan salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain

kualitas dan hasil keluarannya. Produksi adalah suatu kegiatan yang

berhubungan dengan hasil keluaran dan umumnya dinyatakan dengan

volume produksi, sedangkan produktivitas berhubungan dengan efisiensi

penggunaan sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat

perbandingan antara keluaran dan masukan).

Peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber

pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan

unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

jangka panjang. Dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama,

pertumbuhan output akan meningkat lebih cepat apabila kualitas dari

kedua sumber daya tersebut meningkat. Walaupun secara teoritis faktor

produksi dapat dirinci, pengukuran kontribusinya terhadap output dari

suatu proses produksi sering dihadapkan pada berbagai kesulitan. Di

samping itu, kedudukan manusia, baik sebagai tenaga kerja kasar maupun

sebagai manajer, dari suatu aktivitas produksi tentunya juga tidak sama

dengan mesin atau alat diketahui bahwa output dari setiap aktivitas

ekonomi tergantung pada manusia yang melaksanakan aktivitas tersebut,

maka sumber daya manusia merupakan sumber daya utama dalam

pelaksanaan aktivitas perusahaan (Ravianto, 2010: 76).

Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik

dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Berdasarkan uraian di atas, produktivitas dapat dijelaskan sebagai

masukan dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara keluaran dan

masukan dalam produksi suatu barang dengan perhitungan biaya-biaya

yang sudah ditetapkan.

b. Tiga Bentuk Peningkatan Produktivitas

Menurut (Ravianto, 2010:4) peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam

tiga bentuk, yakni:

1) Jumlah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang

sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Peningkatan produktivitas dapat dilihat dari jumlah produksi yang

dihasilkan. Peningkatan jumlah produksi dilatarbelakangi adanya

sumber daya yang sama. Sumber daya itu meliputi keahlian karyawan,

alat yang digunakan selama proses produksi. Jumlah produksi

meningkat karena adanya sikap dan tekad dari setiap individu karyawan

untuk meningkatkan produksi.

2) Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan

menggunakan sumber daya yang kurang.

Sumber daya tak terlepas dari jumlah produksi yang dihasilkan

dalam produktivitas. Untuk menentukan jumlah produksi, sumber daya

yang kurang dapat menjadi faktor dalam memproduksi barang.

Contohnya karyawan yang sedang mengalami sikap malas, karyawan

tersebut tetap mau bekerja tanpa memikirkan jumlah produksi yang

dihasilkan akan meningkat atau tidak.

3) Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan

sumber daya relatif lebih kecil.

Dari waktu ke waktu jumlah produksi dapat dilihat karena adanya

keterlibatan dari sumber daya. Peningkatan jumlah produksi dapat

tergantung dari sumber daya yang relatif kecil.

Misi dari sebuah unit produksi adalah menghasilkan sesuatu yang

diinginkan dengan efektif dan efesien. Efektif atau efektivitas

mempunyai pengertian seberapa tepat hasil-hasil kerja kita memenuhi

kebutuhan yang telah ditentukan, baik dalam ketetapan, kualitas,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

kuantitas, maupun waktu. Sedangkan efisien adalah seberapa baik kita

mengolah sumber daya yang kita miliki.

c. Ciri-ciri Karyawan Produktif

Ciri-ciri karyawan yang produktif menurut Timpe (Umar, 2008: 12),

yakni:

1) Cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat

Karyawan yang produktif pasti memiliki sikap cerdas dalam

bekerja, dengan kecerdasannya karyawan secara tidak langsung dapat

belajar dengan relatif cepat terhapat pekerjaan yang digeluti.

2) Kompeten secara profesional

Setiap perusahaan pasti menginginkan karyawan yang kompeten

secara profesional. Tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi

dalam bekerja.

3) Kreatif dan inovatif

Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam memproduksi

barang karena adanya kreatif dan inovatif yang muncul dari pribadi

setiap karyawan untuk meningkatkan produktivitas.

4) Belajar dengan cerdik menggunakan logika, efisien, tidak mudah

macet dalam pekerjaan.

d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan

(Ambar, 2003: 200-201), yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik

yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan

kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta,

termasuk dalam melakukan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas

dan pendidukan yang tinggi, seseorang karyawan diharapkan mampu

melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.

2) Keterampilan

Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis

operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekayaan.

Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Dengan

keterampilan yang dimiliki seorang karyawan diharapkan mampu

menyelesaikan pekerjaan secara produktif.

3) Kebiasaan

Kebiasaan sangat erat hubungannya antara kebiasaan dan

perilaku. Kebiasaan merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika

kebiasaan yang terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam

hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan

menguntungkan. Artinya, kebiasaan karyawan adalah baik, maka hal

tersebut dapat menjamin perilaku yang baik pula.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

4) Perilaku

Perilaku ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah

tertanam dalam diri karyawan sehingga dapat mendukung kerja yang

efektif atau sebaliknya.

e. Indikator Pengukuran Produktivitas

Menurut Sutrisno (Ravianto, 2010: 38) produktivitas merupakan hal

yang penting bagi para karyawan, untuk mengukur produktivitas

diperlukan suatu indikator sebagai berikut:

1) Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas.

Kemampuan seseorang karyawan sangat bergantung pada

ketrampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam

bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

diemban kepada mereka.

2) Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai merupakan

salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun

yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.

3) Semangat kerja

Ini merupakan usaha lebih baik dari kemarin. Indikator ini dapat

dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian

dibandingkan dengan hari sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

4) Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan

kemampuan kerja. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan

melibataan tantangan dan harapan dengan apa yang dihadapi. Sebab

semakin kuat tantangan, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu

juga harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat

berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan

kemampuan.

5) Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang

lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas

kerja seseorang pegawai. Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk

memberikan hasil yang terbaik pada gilirannya akan sangat berguna

bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

6) Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan

sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan

aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup

signifikan bagi karyawan.

f. Dampak Positif Produktivitas

Kinerja seorang karyawan dapat berpengaruh terhadap produktivitas,

apabila kinerja karyawan menurun maka produktivitas juga akan menurun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

apabila penurunan produktivitas terus menerus terjadi maka kegiatan usaha

atau perusahaan tersebut akan gulung tikar.

Dalam kegiatan usaha, diperlukan membuat produk sendiri sehingga

produk tersebut akan dibutuhkan oleh pembeli dan kegiatan usaha tersebut

akan terkenal, harga produk tersebut bisa lebih mahal dari harga biasanya.

Kegiatan usaha akan terus berkembang pesat maka akan membuka banyak

lapangan kerja.

Perilaku karyawan yang bersemangat dalam bekerja merupakan

salah satu faktor yang akan membawa dampak terhadap produktivitas

kerja dari masing-masing karyawan. Semangat dalam bekerja merupakan

pola tingkah laku positif, seperti: hasrat yang kuat untuk melaksanakan

tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan. Dengan semangat kerja yang

tinggi, maka produktivitas yang dihasilkan akan tinggi. Oleh karena itu,

tidak diragukan lagi bahwa perusahaan akan mampu membuat karyawan

lebih produktif dalam bekerja demi mencapai produktivitas perusahaan

yang dinginkan.

Dampak positif dari produktivitas dapat dilihat dari penghasilan

yang diterima karyawan yang harus dapat memenuhi kebutuhan secara

minimal, misalnya kebutuhan akan makan, minum, pakaian, dan

perumahan. Oleh karena itu setiap perusahaan dalam menetapkan

kompensasi kepada para karyawan, harus sedemikian rupa sehingga gaji

terendah yang diberikan akan dapat memenuhi kebutuhan mereka secara

minimal. Jaminan sosial juga digunakan agar karyawan merasa nyawan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

dalam bekerja, karyawan bersemangat dan loyal. Hal ini akan berdampak

positif pada produktivitas kerja karyawan di dalam sebuah perusahaan

(Sukoco, 2010).

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan oleh:

a. Herista Valentinus (2014). Penelitian lainnya terkait dengan kepuasan kerja

dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap

Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT Pembangunan Daerah Kalimantan

Barat Cabang Kapuas Halu, Kalimantan Barat)”. Pengambilan sampel

dengan teknik population sampling. Teknik pengumpulan data dengan

kuisioner dan observasi dokumen. Dari hasil analisis data kualitatif

disimpulkan bahwa kepuasan kerja dan motivasi kerja sama-sama

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan secara sendiri-diri

ditemukan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

b. Edwin Sans, Edward dan Belson (2013). Penelitian lainnya terkait dengan

produktivitas dengan judul “Pengaruh Teknik Budaya dan Etos Kerja

terhadap Produktivitas Rumput Laut Euchemau cottoni di Perairan Desa

Revav Kabupaten Maluku Tenggara”. Penelitian ini menunjuk khusus untuk:

menganalisis pengaruh teknik budaya terhadap produktivitas rumput laut,

pengaruh etos kerja terhadap produktivitas rumput laut, pengaruh teknik

budaya dan etos kerja terhadap produktivitas rumput laut. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: teknik budaya dan etos kerja berpengaruh secara positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

terhadap produktivitas sehingga ketepatan penggunaan teknik budidaya dan

etos kerja akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

1. Pengaruh Etos Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Etos kerja merupakan suatu semangat kerja yang dimiliki karyawan

untuk mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup yang semakin

baik. Karyawan yang memiliki etos kerja tinggi cenderung membangun

kesadaran mengenai pentingnya meningkatkan produktivitas kerja. Di dalam

suatu perusahaan sangat dibutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi

terhadap produktivitas kerja. Tujuannya untuk mendorong perubahan ke arah

yang lebih baik, terutama karyawan akan berprioritas mengunggulkan

produktivitasnya dari waktu ke waktu.

Menurut Petty (Sinamo, 2011: 92) etos kerja memiliki tiga aspek seperti

(1) keahlian interpersonal yang berkaitan langsung dengan hubungan

karyawan dengan pekerjaan lain di lingkungan kerjanya, (2) inisiatif adalah

perilaku yang dimiliki karyawan dalam memfasilitasi dirinya agar terdorong

untuk meningkatkan kinerjanya, (3) dapat diandalkan adalah perilaku

karyawan yang berhubungan langsung dengan adanya harapan terhadap hasil

kerjanya. Ketiga aspek etos kerja tersebut biasanya dimiliki oleh karyawan

yang memiliki etos kerja yang tinggi.

Etos kerja karyawan yang tinggi merupakan wujud gambaran

perusahaan yang memerlukan fleksibilitas yang tinggi dengan budaya kerja

yang baik. Manfaatnya adalah untuk membangun kredibilitas yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

memberikan rasa percaya kepada setiap karyawan. Agar budaya kerja

perusahaaan dikerjakan dengan etos kerja yang terukur diperlukan sebuah

sistem, prosedur, dan kebijakan yang memiliki tingkat keperdulian sosial

bisnis untuk secara konsisten mampu memberikan nilai-nilai kebutuhan

secara optimal (Sinamo, 2011: 102).

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut diharapkan karyawan dapat

menerapkan etos kerja yang tinggi terutama dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan

yang diinginkan. Etos kerja dapat dibentuk apabila seorang karyawan mampu

menciptakan kedisiplinan, sikap mental yang kuat, tekad dan orientasi maju

terhadap pekerjaan. Selain itu etos kerja karyawan terhadap produktivitasnya

terlihat dari kerja keras, moralitas, sentralisasi dalam bekerja sehingga

karyawan dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk menghasilkan

produktivitas yang maksimal sebagai bentuk kerja keras dan tanggung jawab.

Apabila suatu perusahaan mimiliki etos kerja yang rendah dalam

melaksanakan pekerjaannya maka perusahaan mengalami kerugian yang

disebabkan karena karyawan tidak bekerja dengan seluruh kemampuan yang

dimiliki (Ega, 2010: 50).

Hal ini menunjukkan bahwa etos kerja yang dilakukan karyawan dapat

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Sebaliknya semakin baik etos

kerja yang dimiliki karyawan, maka produktivitas akan menjadi lebih banyak.

Tetapi apabila etos kerja yang diberikan buruk atau kurang, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

produktivitas yang dihasilkan akan sedikit. Berdasarkan uraian di atas dapat

dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut.

H1: Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan

2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas

Setiap karyawan menuntut adanya perilaku kerja yang memuaskan,

salah satunya adalah kepuasan dalam bekerja di perusahaan. Namun kepuasan

kerja yang tinggi tidak dapat muncul dengan mudah.

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka.

Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan

positif tentang pekerjaannya, sementara seseorang yang tidak puas akan

pekerjaannya akan memiliki perasaan negatif pada pekerjaannya (Handoko,

2011: 81).

Karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi akan merasa senang dan

bahagia dalam melakukan pekerjaanya dan tidak berusaha mengevaluasi

alternatif pekerjaan lain. Sebaliknya karyawan yang merasa tidak puas dalam

pekerjaannya cenderung mempunyai pikiran untuk keluar, mengevaluasi

alternatif pekerjaan lain, dan berkeinginan untuk keluar karena berharap

menemukan pekerjaan yang lebih memuaskan (Andani, 2006: 17)

Karyawan yang memiliki kepuasan kerja tinggi cenderung membangun

kesadaran mengenai pentingnya meningkatkan produktivitas kerja. Setiap

perusahaan sangat membutuhkan perubahan ke arah yang lebih baik terutama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

kinerja karyawan akan berprioritas mengutamakan produktivitasnya.

Kepuasan kerja yang diperoleh karyawan dapat meningkatkan kinerja

karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang kepuasan

kerjanya terpenuhi akan bekerja dengan maksimal sehingga karyawan dapat

memenuhi target atau sasaran yang telah disepakati. Proses timbulnya

kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor kepuasan pada pekerjaan itu sendiri,

pembayaran, promosi, dan supervisi.

Kepuasan kerja yang tinggi dari karyawan dapat meningkatkan

produktivitas itu sendiri, sehingga karyawan dapat bekerja dengan maksimal.

Karyawan yang mempunyai kepuasan dalam bekerja tinggi akan berdampak

positif bagi perusahaan. Bila seseorang puas terhadap pekerjaanya, maka

karyawan tersebut memiliki sikap positif terhadap pekerjaanya dan

sebaliknya bila karyawan merasa tidak puas terhadap pekerjaanya, maka ia

akan bersikap negatif terhadap pekerjaanya.

Dengan demikian, kepuasan kerja karyawan yang muncul dari pribadi

karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja setiap karyawan. Semakin

tinggi kepuasan kerja karyawan maka tingkat produktivitas kerja semakin

tinggi dan sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja karyawan maka tingkat

produktivitas kerja semakin rendah. Berdasarkan uraian di atas dapat

dirumuskan hipotesis ke dua sebagai berikut:

H2: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

3. Pengaruh Etos Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas

Berdasarkan latar belakang dan kerangka berpikir diatas, maka dapat

digambarkan bagan seperti dibawah. Hal ini menunjukkan bahwa etos kerja

yang dimiliki karyawan dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.

Semakin tinggi etos kerja yang dimiliki karyawan, maka karyawan dapat

menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Tetapi apabila etos kerja

rendah, maka produktivitas juga akan rendah. Begitu juga dengan kepuasan

kerja yang dimiliki setiap karyawan dapat juga mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka

semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan. Sebaliknya semakin

rendah kepuasan kerja yang dimiliki karyawan maka semakin rendah pula

produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan

hipotesis ke tiga sebagai berikut:

H3: Etos kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan tinjauan teoritis dan konsep dasar terdahulu, maka disusun

sebuah kerangka pemikiran teoritis yang merupakan kombinasi dari teori dan

hasil penelitian yang berkaitan sebagaimana disajikan dalam gambar berikut

ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Etos kerja (X1) Produktivitas kerja

Kepuasan kerja (X2) (Y)

Gambar II.I Kerangka Konseptual

pengaruh secara parsial

pengaruh secara bersama-sama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan eksplanatory research. Menurut Singarimbun dan

Effendi (1995: 4), jenis penelitian ini digunakan untuk menjelaskan hubungan

kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini

akan diuji pengaruh etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi etos kerja dan kepuasan

kerja. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu produktivitas kerja karyawan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Perusahaan Pertenunan St Maria Boro Kulon Progo.

Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di pertenunan karena pertenunan ini

tidak berorientasi pada laba. Karnanya penelitian ini dimaksudkan untuk

menguji apakah paradigma produktivitas berlaku bagi pertenunan ini.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April- Mei 2016.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian dan

yang akan memberikan informasi bagi peneliti. Subjek dalam penelitian ini

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

adalah karyawan pada kerajinan pertenunan di Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti oleh

penulis. Objek dalam penelitian ini adalah etos kerja, kepuasan kerja dan

produktivitas kerja karyawan.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

eksplanatory research. Eksplanatory Research ini digunakan untuk mengetahui

besar kecilnya hubungan dan pengaruh etos kerja serta kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja di pertenunan di Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo. Populasi adalah keseluruhan anggota subjek penelitian yang memiliki

kesamaan karakteristik (Nurgiyantoro, 2009: 20). Dalam penelitian ini

populasinya adalah karyawan produksi tenun yang berjumlah 42 karyawan.

Sampel adalah suatu himpunan atau bagian populasi, dimana cara

pengambilan sempel dilakukan melalui teknik tertentu (Sugiyono, 2012). Teknik

penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh

adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang

sangat kecil. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 karyawan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel

1. Variabel independen

Variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen

(Sugiyono, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu etos kerja

dan kepuasan kerja.

a. Etos Kerja (X1)

Etos kerja adalah sikap yang dimiliki karyawan atas kemampuannya dalam

melaksanakan tugas yang didasarkan pada kesediaan untuk meningkatkan

hasil, kesediaan untuk mengembangkan diri, dan semangat kerja, serta

berorientasi pada peningkatan mutu dan efisiensi.

Variabel ini akan diukur dengan 7 indikator, yang didukung dari

Miller dan Whoer (2001) meliputi:kemandirian, moralitas, waktu luang,

kerja keras, sentralisasi dalam bekerja, waktu yang terbuang, penunda

kepuasan.

Variabel etos kerja diukur menggunakan skala likert 5 pilihan, yang

terdiri dari:sangat setuju (dengan nilai 5), setuju (dengan nilai 4), netral

(dengan nilai 3), tidak setuju (dengan nilai 2), sangat tidak setuju (dengan

nilai 1).

b. Kepuasan Kerja (X2)

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan yang

mengindikasikan perasaan positif terhadap pekerjaan yang disebabkan oleh

pekerjaan itu sendiri, penggajian, peluang adanya promosi, supervisi, dan

hubungan dengan rekan kerja.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Variabel ini akan diukur dengan 5 indikator, yang didukung dari

Luthans(Soedjono, 2005: 27) meliputi: kepuasan pada pekerjaan itu sendiri,

kepuasan pada pembayaran, kepuasan terhadap promosi, kepuasan pada

supervisi, kepuasan pada rekan kerja.

Variabel kepuasan kerja diukur menggunakan skala likert 5 pilihan,

yang terdiri dari sangat setuju (dengan nilai 5), setuju (dengan nilai 4),

netral (dengan nilai 3), tidak setuju (dengan nilai 2), sangat tidak setuju

(dengan nilai 1).

2. Variabel dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2007: 3). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah produktivitas.

Produktivitas kerja adalah persepsi karyawan atas kemampuannya dalam

melaksanakan tugas yang didasarkan pada kesediaan untuk meningkatkan

hasil, kesediaan untuk mengembangkan diri, dan semangat kerja, serta

berorientasi pada peningkatan mutu dan efisiensi.

Variabel ini akan diukur dengan 5 indikator, yang didukung dari Sutrisno

(Ravianto, 2010: 38) meliputi: kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai,

semangat kerja, pengembangan diri, mutu, efesiensi.

Variabel produktivitas diukur menggunakan skala likert 5 pilihan, yang

terdiri darisangat setuju (dengan nilai 5), setuju (dengan nilai 4), netral (dengan

nilai 3), tidak setuju (dengan nilai 2), sangat tidak setuju (dengan nilai 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

1. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data mencakup :

a. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk memperoleh

data yang diinginkan peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini untuk

mengukur dan mencari data etos kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas

kerja karyawan. Dilihat dari cara menjawabnya, penelitian ini menggunakan

kuesioner tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang

disediakan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencatat data

atau keterangan dari catatan-catatan atau laporan-laporan yang dimiliki oleh

perusahaan. Data yang akan diperoleh dengan metode ini adalah gambaran

umum perusahaan.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Kisi – Kisi Instrumen

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan kuesioner. Kuesioner

merupakan daftar pertanyaan yang tertulis yang diberikan kepada responden

untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh penulis. Butir-butir dalam

kuesioner meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel III.1
Kisi- Kisi Kuesioner Variabel Etos Kerja
No Indikator No butir positif
1 Kemandirian 10, 12, 18,21
2 Moralitas 6, 16, 19, 24
3 Waktu luang 1, 3, 4, 22
4 Kerja keras 2, 8, 15, 23
5 Sentralisasi dalam bekerja 5, 13, 17
6 Waktu yang terbuang 7, 14, 20
7 Penunda kepuasan 9, 11

Tabel III.2
Kisi- Kisi Kuesioner Variabel Kepuasan Kerja
No Indikator No butir positif No butir
negatif
1 Kepuasan pada pekerjaan itu 26, 30, 37, 38,42
sendiri
2 Kepuasan pada pembayaran 27, 33
3 Kepuasan pada promosi 39, 40
4 Kepuasan pada supervisi 28, 31, 35, 36, 29
41, 43
5 Kepuasan pada rekan kerja 25, 32, 34

Tabel III. 3
Kisi- Kisi Kuesioner Variabel Produktivitas
No Indikator No butir positif
1 Kemampuan 47, 50, 59, 60
2 Meningkatkan hasil yang dicapai 44, 49, 52, 53
3 Semangat kerja 46, 51, 54, 57,
58
4 Pengembangan diri 48, 52, 55
5 Mutu 45,56
6 Efisiensi 61, 62, 63

Penilaian dan pengukuran pada setiap jawaban responden untuk masing-

masing indikator etos kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas menggunakan skala

likert. Setiap pertanyaan masing-masing item memiliki empat alternatif jawaban

dengan bobot skor 1-5.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

G. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan menggunakan

dokumen di pertenunan tersebut.

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

(responden). Data primer meliputi etos kerja karyawan, kepuasan kerja

karyawan.

2. Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian (responden) tetapi diperoleh dari instansi di Pertenunan Desa Boro

Kalibawang Kabupaten KulonProgo. Data yang dicari adalah gambaran

pertenunan.

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat ukur untuk menguji apakah tiap-tiap butir

benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin

diselidiki. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa

yang hendak diukur (Sugiyono, 2010).Untuk mengukur validitas itematau

butir soal digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:

rxy = n. (∑XY) – (∑ X) . (∑Y)

√ [n. ∑X2 - (∑X) 2][n. ∑Y2 - (∑Y) 2]


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Keterangan

rxy=validitas instrumen

n =banyaknya responden

X = nilai dari setiap item

Y = nilai dari seluruh item

Untuk mengetahui valid atau tidak masing-masing item pertanyaan,

maka kriteria statistik sebagai berikut:

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtable .Bila rhitung dari rumus

di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, sebaliknya jika

rhitungdari rumus di atas lebih kecil dari rtabel maka butir tersebut tidak valid.

Dan jika rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabletetapi bertanda

negatif, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Butir pertanyaan yang tidak

valid tidak digunakan dalam pengumpulan data.

Pelaksanaan perhitungan uji validitas pada penelitian ini penulis

menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for

Windows versi 16. Kriteria yang digunakan dalam pengujian validitas

adalah bila nilai koefisien Corrected Item-Total Correlation suatu item

bernilai positif dan lebih besar dari r-tabel pada taraf signifikansi α = 0,05,

berarti valid (Sugiyono, 2010). Uji validitas ini menggunakan populasi

berukuran n = 42, dengan df = n-2 (df = 42-2 = 40), sehingga didapatkan

nilai rtabel = 0, 3044. Dikatakan valid apabila rhitung ≥ 0, 3044.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

b. Hasil Pengujian Validitas

Tabel III. 4
Uji Validitas Variabel Etos Kerja
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
EK1 0,755 0, 3044 Valid
EK2 0,643 0, 3044 Valid
EK3 0,709 0, 3044 Valid
EK4 0,347 0, 3044 Valid
EK5 0,548 0, 3044 Valid
EK6 0,782 0, 3044 Valid
EK7 0,686 0, 3044 Valid
EK8 0,769 0, 3044 Valid
EK9 0,455 0, 3044 Valid
EK10 0,711 0, 3044 Valid
EK11 0,564 0, 3044 Valid
EK12 0,324 0, 3044 Valid
EK13 0,693 0, 3044 Valid
EK14 0,301 0, 3044 Tidak Valid
EK15 0,642 0, 3044 Valid
EK16 0,728 0, 3044 Valid
EK17 0,016 0, 3044 Tidak Valid
EK18 0,291 0, 3044 Tidak Valid
EK19 0,730 0, 3044 Valid
EK20 0,470 0, 3044 Valid
EK21 0,274 0, 3044 Tidak Valid
EK22 0,753 0, 3044 Valid
EK23 0,533 0, 3044 Valid
EK24 0,798 0, 3044 Valid
EK25 0,593 0, 3044 Valid
EK26 0,666 0, 3044 Valid
EK27 0,600 0, 3044 Valid
EK28 0,557 0, 3044 Valid
Sumber : data primer, diolah 2016

Dari tabel di atas terlihat bahwa 28 item pernyataan etos kerja

menunjukkan bahwa ke 24pernyataan adalah valid dan 4 pernyataan

tidak valid. Dikatakan valid jika nilai rhitung ≥ 0, 3044.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tabel III. 5
Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
KK1 0,597 0, 3044 Valid
KK2 0,723 0, 3044 Valid
KK3 0,146 0, 3044 Tidak Valid
KK4 0,746 0, 3044 Valid
KK5 0,182 0, 3044 Tidak Valid
KK6 0,563 0, 3044 Valid
KK7 0,003 0, 3044 Tidak Valid
KK8 0,022 0, 3044 Tidak Valid
KK9 0,569 0, 3044 Valid
KK10 0,682 0, 3044 Valid
KK11 0,582 0, 3044 Valid
KK12 0,516 0, 3044 Valid
KK13 0,154 0, 3044 Tidak Valid
KK14 0,651 0, 3044 Valid
KK15 0,687 0, 3044 Valid
KK16 0,667 0, 3044 Valid
KK17 0,653 0, 3044 Valid
KK18 0,609 0, 3044 Valid
KK19 0,636 0, 3044 Valid
KK20 0,553 0, 3044 Valid
KK21 0,698 0, 3044 Valid
KK22 0,524 0, 3044 Valid
KK23 0,654 0, 3044 Valid
KK24 0,475 0, 3044 Valid
Sumber : data primer, diolah 2016

Dari tabel di atas terlihat bahwa 24 item pernyataan kepuasan kerja

menunjukkan bahwa ke 19pernyataan adalah valid dan 5 pernyataan.

Dikatakan valid jika nilai rhitung≥ 0, 3044.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel III. 6
Uji Validitas Produktivitas
Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
Pro1 0,617 0, 3044 Valid
Pro2 0,679 0, 3044 Valid
Pro3 0,833 0, 3044 Valid
Pro4 0,699 0, 3044 Valid
Pro5 0,656 0, 3044 Valid
Pro6 0,020 0, 3044 Tidak Valid
Pro7 0,098 0, 3044 Tidak Valid
Pro8 0,298 0, 3044 Tidak Valid
Pro9 0,731 0, 3044 Valid
Pro10 0,202 0, 3044 Tidak Valid
Pro11 0,778 0, 3044 Valid
Pro12 0,750 0, 3044 Valid
Pro13 0,795 0, 3044 Valid
Pro14 0,566 0, 3044 Valid
Pro15 0,730 0, 3044 Valid
Pro16 0,348 0, 3044 Valid
Pro17 0,223 0, 3044 Tidak Valid
Pro18 0,604 0, 3044 Valid
Pro19 0,650 0, 3044 Valid
Pro20 0,797 0, 3044 Valid
Pro21 0,821 0, 3044 Valid
Pro22 0,618 0, 3044 Valid
Pro23 0,745 0, 3044 Valid
Pro24 0,850 0, 3044 Valid
Pro25 0,693 0, 3044 Valid
Sumber : data primer, diolah 2016

Dari tabel di atas terlihat bahwa 25 item pernyataan produktivitas

kerja menunjukkan bahwa ke 20pernyataan adalah valid dan 5

pernyataan tidak valid. Dikatakan valid jika nilai rhitung≥ 0, 3044.

c. Uji Reliabilitas

Reliabilitasmenunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

diandalkan.Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan uji rumus

Alpha Cronbach sebagai berikut (Arikunto, 2010):

Keterangan

r1 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ϭt2 = varian total

Indikator pengukuran reliabilitas sebagai berikut:

0,8 - 1,0 = reliabilitas baik

0,6 - 0,8 = reliabilitas diterima

< 0,6 = reliabilitas kurang baik

Dalam uji statistik Cronbach Alpha, untuk mengukur reliabilitas variabel

dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian validitas

dan reliabilitas menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil uji

reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel III. 7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Keterangan


Cronbach
Etos kerja 0,754 Reliabel
Sumber: data primer, diolah 2016

Tabel III.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Keterangan


Cronbach
Kepuasan kerja 0,754 Reliabel
Sumber: data primer, diolah 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel III.9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Keterangan


Cronbach
Produktivitas 0,762 Reliabel
Sumber: data primer, diolah 2016

Untuk pengujian reliabilitasetos kerjadiperoleh Alpha Cronbach

sebesar 0,754. Sedangkan pengujian reabilitas kepuasan kerja diperoleh

Alpha Cronbach sebesar 0,754 dan pengujian reliabilitas produktivitas

diperolehAlpha Cronbach sebesar 0,762. Hasil Alpha Cronbach untuk

variabel etos kerja,kepuasan kerja dan produktivitasdiatas menunjukkan

bahwa baik etos kerja, kepuasan kerja, dan produktivitasAlpha Cronbach>

0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dinyatakan reliabel.

I. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan

teknik analisis data sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang telah

terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang telah

diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2006).

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data sampel. Statistik

deskriptif dapat berupa, penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,

perhitungan modus, median, mean, perhitungan penyebaran data melalui rata-

rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase. Dalam penelitian ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

peneliti mengelompokkan tingkat etos kerja ke dalam lima kategori, yaitu

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Sedangkan variabel

kepuasan kerja juga dikelompokan ke dalam lima kategori yaitu sangat puas,

puas, sedang, kurang puas, sangat tidak puas. Sementara itu, variabel

produktivitas dikategorikan ke dalam lima kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, sangat rendah. Rincian kategori untuk masing-masing variabel

dapat dilihat dalam tabel berikut, sedangkan perhitungannya terlampir pada

lampiran 2.

Tabel III. 10
Etos Kerja
Tingkat Etos Kerja Kategori Etos Kerja
100 –120 Sangat tinggi
81 –99 Tinggi
62 –80 Sedang
43 – 61 Rendah
24–42 Sangat rendah

Tabel III. 11
Kepuasan Kerja
Tingkat Kepuasan Kerja Kategori Kepuasan Kerja
79 – 95 Sangat tinggi
63–78 Tinggi
49 – 63 Sedang
34 – 48 Rendah
19 – 33 Sangat rendah

Tabel III. 12
Produktivitas
TingkatProduktivitas Kategori Produktivitas
84 – 100 Sangat tinggi
68 - 83 Tinggi
52 - 67 Sedang
36 - 51 Rendah
20 - 35 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

2. Uji Hipotesis

a. Uji Prasyarat

Persamaan regresi perlu meyakinkan linearitasnya dan memenuhi

tingkat validitas. Hal ini membutuhkan uji asumsi klasik dengan

memakaiuji linearitas, uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas,

autokolerasi, dan uji t serta uji f.

1) Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel etos kerja dan

kepuasan kerja karyawan mempunyai hubungan linier atau tidak dengan

produktivitas karyawan. Uji linearitas ini digunakan dengan analisis

varians dengan menggunakan rumus F. Rumus yang digunakan untuk

mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012):

F=S

Keterangan:

F = Bilangan untuk linearitas


S = Varian tuna cocok

S = Varian kekeliruan

Kriteria pengujian linearitasnya, yaitu:

a. Jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada tarif signifikansi 5% dengan

derajat kebebasan (dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas

dengan variabel terikat bersifat linear.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

b. Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel pada tarif signifikansi 5% dengan

derajat kebebasan (dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas

dengan variabel terikat bersifat linear.

2) Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan uji sample Kolmogorov

Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel

(skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Uji ini

menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai

perbedaan besar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar

merupakan observasi suatu sampel purpotive dari distribusi teoritis.

Tes Kolmogorov Smirnov memusat pada penyimpangan (deviasi)

terbesar. Harga F0 (X) – Sn (X) terbesar dinamakan deviasi maksimum.

Adapun uji Kolmogorov Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut

(Sugiyono, 2012)

D = maksimum | F0 (X) – Sn (X)|

Keterangan:

D = Deviasi Maksimum

F0 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn (X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dalam rangka menguji

apakah dalam model ganda ditemukan adanya korelasi antara variabel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

bebas. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal.

Variabel yang bersifat ortogal adalah variabel bebas yang nilai

korelasinya sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna

di antara sesama variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka

koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap

koefisien menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi multikolinearitas

digunakan dengan rumus korelasi. Adapun rumusnya sebagai berikut:

rxy= n XY – (X) (Y)

√[n. X2 – (X)2][n. Y2 – (Y)2

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara etos kerja dengan kepuasan kerja

n = jumlah subjek

X = skor etos kerja

Y = skor kepuasan kerja

Cara untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan nilai

tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut

Hair et al dalam Dwi Priyanto (2009) variabel dikatakan mempunyai

masalahmultikolinieritas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau

nilai VIF lebih besar dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen.Melihat tolerance dan nilai

VIF.

Melihat nilai tolerance:

- Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih dari 0,1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

- Terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama

dengan 0,10

Melihat nilai VIF:

- Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00

- Terjadi multikolinieritas, jika nlai VIF lebih besar atau sama

dengan 10,00

2) Uji Heteroskedastisitas

Suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak

konstan untuk suatu variabel bebas (Sugiyono, 2012). Untuk

mendeteksi ada tidak masalah heteroskedastitas digunakan uji korelasi

Rank Spearman. Rumus korelasi Rank Spearman adalah sebagai

berikut:

rs = 1- 6 d

n (n2 -1)

Keterangan:

d1= perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik

yang berbeda dari individu atau fenomena ke-1

n = banyaknya individu atau fenomena yang diberikan kepada rank

Selanjutnya dengan bantuan SPSS, untuk menentukan terjadi tidak

masalahnya heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:

 Jika rs hitung > rs tabel, maka terjadi heteroskedastisitas

 Jika rs hitung < rs tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

c. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk melihat suatu

hubungan fungsional antara variabel Y dan variabel X. Dalam melakukan

analisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data

sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Berganda

Teknik ini digunakan untuk menguji pengaruh etos kerja dan

kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan analisis

regresi linier berganda dan menggunakan aplikasi SPSS 16.0 maka

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan

Y = produktivitas kerja karyawan

x1= etos kerja

x2= kepuasan kerja

Ho = Tidak ada pengaruh signifikan etos kerja dan kepuasan kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan.

H1 = Ada pengaruh signifikan etos kerja dan kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan.

Untuk mengetahui pengujian tersebut dilakukan pengujian hipotesis pertama

dilakukan dengan Uji t dan hipotesis tiga dilakukan dengan Uji F.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji

hipotesis tersebut dilakukan dengan Uji t dan Uji F

a) Pengujian dengan thitung

Tujuan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh variabel terhadap variabel produktivitas kerja karyawan.

Sebagai penafsiran harga β1, β2, dapat diartikan sebagai penguji

signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel Y. Pengujian

terhadap koefisien regresi dalam model diatas adalah pengujian t (t-

test) untuk mengetahui tingkat signifikansi dari masing-masing

koefisien dengan rumus:

t = b-β

Sh

Keterangan:

b = koefisien regresi

β = rata-rata sample

Sh = standar eror dan koefisien regresi

Kriteria pengujian

Uji thitung tabel dengan 5%

Apabila thitung< ttabel, maka Ho diterima, dan H1 ditolak

Apabila thitung> ttabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

1) Untuk mengetahui pengujian tersebut dilakukan uji hipotesis

sebagai berikut:

(a) Uji Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa ada pengaruh positif etos

kerja terhadap produktivitas. Untuk menguji hipotesis ini

dilakukan dengan teknik regresi berganda dengan rumus

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Hipotesis 1 diterima apabila thitung ≥ ttabel atau nilai p <

0,05. Artinya etos kerja berpengaruh positif terhadap

produktivitas. Sebaliknya apabila thitung< ttabel atau nilai p ≥

0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya etos kerja tidak

berpengaruh terhadap produktivitas.

(b) Uji Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa ada pengaruh positif

kepuasan kerja terhadap produktivitas. Untuk menguji

hipotesis ini dilakukan dengan teknik regresi berganda dengan

rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Hipotesis 2 diterima apabila thitung ≥ ttabel atau nilai p <

0,05. Artinya kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap

produktivitas. Sebaliknya apabila thitung< ttabel atau nilai p ≥


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya kepuasan kerja

tidak berpengaruh terhadap produktivitas.

b) Pengujian dengan F hitung

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis 3 yang dirumuskan

sebagai berikut:

Hipotesis 3 menyatakan bahwa ada pengaruh positif etos kerja

dan kepuasan kerja terhadap produktivitas. Untuk menguji hipotesis

ini dilakukan dengan teknik regresi berganda dengan rumus sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Untuk menguji hipotesis 3 dilakukan uji F, yakni untuk

menentukan goodness of fit suatu model. Artinya apakah etos kerja

dan kepuasan kerja dapat menjadi prediktor yang baik bagi

produktivitas. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesa tersebut

adalah:

Fh = R2 / k

(1-R2)/ (n-k-1)

Keterangan:

R2 = koefisien determinasi

N = banyaknya sampel

K =banyaknya parameter/ koefisien regresi plus konstanta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Kriteria pengujian

Apabila nilai Fhitung< Ftabel , maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya

semua koefisien regresi secara bersama-sama tidak berpengaruh pada

taraf 5%.

Apabila nilai Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak, dan H1 diterima. Artinya

semua koefisien regresi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

taraf 5%.

c) Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa kemampuan variabel etos kerja dan

kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas, dapat dihitung

dengan rumus koefisien determinasi. Semakin besar koefisien

determinasi mununjukkan semakin baik etos kerja dan kepuasan kerja

mempengaruhi produktivitas. besarnya koefisien determinasi adalah

kuadrat dari koefisien korelasi (Suharyadi & Purwanto, 2004).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

didirikan pada tahun 1938 oleh seorang bruder FIC berkebangsaan Belanda yaitu

Bruder Josue. Perusahaan pertenunan ini terletak di daerah Boro, Kalibawang,

Kabupaten Kulon Progo. Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo ini didirikan diatas tanah seluas 30 x 40 meter, berada

pada satu komplek lokasi dengan Biara Bruder-Bruder FIC, Panti Asuhan, dan

SMP Pangudi Luhur 1 Boro.

Pada mulanya, Perusahaan Pertenunan ini didirikan dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan sandang bagi misionaris di lingkungan Yayasan Pangudi

Luhur serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar yang

membutuhkan pekerjaan, sehingga kehidupan perekonomian masyarakat dapat

terangkat. Pada zaman kolonial Belanda Perusahaan Pertenunan ini merupakan

sebuah implementasi dari visi dan misi Kongregasi FIC yaitu proses

pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pada saat itu

pengaruh kolonial masih sangat kuat sehingga proses pertenunan tidak berjalan

secara efektif.

Pada tahun 1950 perusahaan mendirikan gedung sendiri untuk menunjang

proses produksinya, dan secara resmi beroperasi sebagai Perusahaan Pertenunan.

Kemudian Perusahaan mendirikan gedung sendiri untuk menunjang proses

produksinya, dan secara resmi beroperasi sebagai Perusahaan Pertenunan.

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Kemudian Perusahaan ini menggunakan nama “Perusahaan Pertenunan St Maria

Boro”. Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

bernaung di di bawah Yayasan Pangudi Luhur dengan kantor pusat pada waktu itu

berada di Jalan P. Senopati 18 Yogyakarta.

Pada awal operasi, Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo memperkerjakan 42 orang karyawan dengan

menggunakan 20 buah Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang terdiri atas: 4

buah mesin Jokar, 8 buah mesin Karen Role, 4 Buah mesin Karoh Naik, 2 buah

kelos dan 2 buah palet. Walaupun dengan jumlah 42 karyawan dan alat tenun

yang terbatas, pada saat itu Perusahaan telah mampu mencukupi kebutuhan

sandang bagi karya misi di Pulau Jawa. Perusahaan dari tahun ke tahun tidak

begitu mengalami kemajuan pesat sebab perusahaan ini didirikan tidak hanya

untuk mencari keuntungan semata, tetapi juga mempertahankan tujuan sosialnya.

Pimpinan Perusahaan Pertenunan di pegang oleh Bruder yang berkarya di Boro,

dimana Bruder Pimpinan akan bertanggung jawab penuh dalam menjalankan

Perusahaan dan bawahan bertanggung jawab terhadap atasan secara langsung.

Pada tahun 1951 Bruder Joe Sue mendirikan pertenunan sekaligus

mendirikan sekolah pertenunan sekaligus menjadi pimpinannya, sekolah

pertenunan tersebut setingkat dengan sekolah menengah umum. Namun, pada

tahun 1953 Bruder Joe Sue di pindah tugaskan, sehingga pemimpin perusahaan

secara otomatis digantikan oleh Bruder lain yang bertugas di Boro. Pada waktu itu

pengganti Bruder Joe Sue adalah Bruder Pachomeus. Pada tahun 1977,

pemerintah mengeluarkan peraturaan untuk melakukan penyerataan semua


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

sekolah tinggi pertama menjadi sekolah umum. Hal ini mengakibatkan adanya

penutupan semua sekolah kejuruan yang sejajar dengan sekolah umum. Sekolah

tenun yang didirikan oleh Bruder Joe Sue juga harus mengalami hal yang sama.

Penutupan sekolah tenun ini membawa pengaruh yang cukup besar pada

Perusahaan Pertenunan dalam hal penyiapan tenaga kerja yang terampil.

Penutupan sekolah tenun tersebut juga mengharuskan Perusahaan Pertenunan

Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo mengambil Alat Tenun Bukan

Mesin (ATBM) sebanyak 22 buah dan hal ini menjadikan perusahaan memiliki 42

buah mesin tenun.

Pada awal tahun 1995 pemerintah menetapkan undang-undang perpajakan

yang baru. Undang-undang tersebut mengharuskan Perusahaan Pertenunan Desa

Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo melepaskan diri dari Yayasan Pangudi

Luhur. Maka sejak tahun 1995 perusahaan ini mempunyai kepengurusan sendiri,

namun secara intern perusahaan ini masih di bawah kongregasi FIC. Tahun 1998,

Bruder Marcelinus menyerahkan kepemimpinannya kepada Bruder Petrus S,

perusahaan terus berkembang dan mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya alat tenun yang dimiliki oleh

perusahaan.

B. Lokasi Perusahaan Pertenunan

Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

berlokasi di daerah Boro, Kelurahan Banjarasri, Kecamatan Kalibawang,

Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi

perusahaan, antara lain:

1. Bahan Baku

Untuk mendapatkan bahan baku perusahaan cukup membeli dari penyalur

yang ada di Yogyakarta dan Solo.

2. Daerah pemasaran

Perusahaan Pertenunan St Maria Boro mempunyai wilayah pemasaran

yang cukup luas yang paling dekat dengan perusahaan yaitu Yogyakarta,

Magelang, Semarang, Wates dan Muntilan.

3. Sarana Transportasi

Perusahaan Pertenunan St Maria Boro sangat dekat dengan jalan raya

yaitu jalur alternative Yogyakarta – Magelang sehingga transportasi

lancar.

4. Tenaga Kerja

Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai dan biaya kerja yang

relatif murah.

5. Pesaing

Masih sedikit pesaing sehingga memungkinkan perusahaan maju dan terus

berkembang.

6. Pelanggan

Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

telah memiliki pelanggan tetap dari dulu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

7. Iklim

Lokas perusahaan berada di wilayah pegunungan Menoreh berudara sejuk,

sehingga menyebabkan benang yang dipakai sebagai bahan tenun tidak

mudah putus.

C. Tujuan Perusahaan Pertenunan

Tujuan didirikannya Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo antara lain sebagai berikut:

1. Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Boro dan sekitarnya

sehingga dapat ikut serta dalam mengatasi masalah pengangguran.

2. Memenuhi kebutuhan sandang bagi misionaris, anak-anak panti asuhan

dan masyarakat di Boro.

3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Boro, sehingga tidak hanya

mengandalkan bidang pertanian saja.

4. Mencari dan mengembangkan dana dengan memasarkan produk baik ke

dalam maupun luar daerah Boro.

D. Permodalan

Modal Perusahaan Pertenunan Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo berasal dari modal sendiri, yaitu Kongredasi FIC.

E. Struktur Organisasi

Dalam usaha mencapai tujuannya, perusahaan perlu menyusun suatu

struktur organisasi yang baik, sebab struktur organisasi tersebut akan

memperjelaskan tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta dapat memperjelas

arus informasi dari atasan kepada bawahan dan sebaliknya. Struktur organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

setiap perusahaan tidak sama, karena harus disesuaikan dengan kebutuhan

masing-masing perusahaan.

Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

menetapkan struktur organisasi saru perintah, yaitu dengan sistem perintah

langsung. Setiap kepala bagian mempunyai wewenang penuh terhadap karyawan-

karyawan yang berada langsung di bawahnya. Bagan struktrur organisasi

Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo dapat

dilihat pada gambar IV. 2.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai

berikut:

1. Kongregasi FIC

Kongregassi FIC sebagai pelindung dan tumpuan apabila perusahaan

mengalami permasalahan-permasalahan yang tidak dapat ditanggung

oleh perusahaan.

2. Pimpinan Perusahaan

Pimpinanan perusahaan adalah orang yang terpercaya penuh oleh

kongregasi untuk mengelola perusahaan secara keseluruhan. Pimpinan

bertanggung jawab penuh kepada kongregasi. Pimpinanan perusahaan

memberikan pedoman umum yang dipakai dalam menyusun anggaran

perusahaan, memeriksa seluruh teknik perusahaan khususnya untuk

produksi administrasi, dan pemasaran yang akan dipakai untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

3. Mandor

Mandor merupakan wakil langsung dari pimpinan perusahaan, mandor

bertanggung jawab secara langsung kepada pimpinan perusahaan,

adapun tugas mandor sebagai berikut:

a. Sebagai wakil langsung dari pimpinan perusahaan

b. Bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasi perusahaan.

c. Membina hubungan baik antar karyawan.

4. Kepala Bagian Administrasi

Kepala Bagian Administrasi memiliki tugas sebagai berikut:

a. Membuat catatan dan laporan kegiatan bulanan

b. Menyusun anggaran perusahaan yang berhubungan dengan posisi

keuangan perusahaan

c. Melaporkan jumlah persediaan berdasarkan informasi dari bagian

gudang.

d. Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang dibuat oleh bagian

pembukuan.

e. Mencatat seluruh peristiwa berhubungan dengan kegiatan termasuk

rencana dan pelaksanaan dari rencana perusahaan.

f. Menentukan persediaan, penerimaan, dan pengeluaran uang yang

berhungan dengan kegiatan perusahaan.

g. Menerima daftar pesanan dari pelanggan yang dibuat oleh bagian

penjualan dan kemudian membuat desain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

5. Kepala Bagian Produksi

Tugas dari Kepala Bagian Produksi adalah sebagai berikut:

a. Memelihara kelancaran alat produksi, memperbaiki jika terjadi

kerusakan.

b. Merencanakan jenis dan jumlah benang yang akan diproduksi.

c. Menentukan standar kualitas dan kuantitas pemakaian bahan baku.

d. Mengadakan penyelidikan terhadap perkembangan produk seperti

kemungkinan dipakainya bahan baku lain tanpa mengurangi

kualitas produk.

e. Melaksanakan pengadaaan karyawan.

f. Membagi pekerjaan dan tugas kepada karyawan.

g. Mengadakan pengawasan terhadap karyawan.

h. Menciptakan hubungan baik antar karyawan.

i. Menangani pengupahan karyawan.

6. Kepala Bagian Gudang

Tugas dari Kepala Gudang adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi persediaan barang baik bahan baku, barang setengah

jadi maupun barang jadi.

b. Mengukur dan menyimpan pengiriman barang.

c. Menghitung dan menyiapkan pengiriman barang

d. Melaporkan jumlah persediaan barang

e. Mengawasi barang hasil produksi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

7. Bagian Pembukuan

Tugasnya adalah membantu bagian administrasi dan umum dalam

menyelesaikan seluruh administrasi perusahaan.

8. Bagian Penjualan

Tugas dari Bagian Penjualan adalah sebagai berikut:

a. Melayani penjualan hasil produksi.

b. Melakukan pengiriman barang.

c. Mengenalkan barang hasil produksi kepada calon konsumen.

9. Bagian Pembelian

Tugasnya adalah menentukan dan melakukan pembelian bahan baku

dan bahan penolong yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk keperluan

produksi.

10. Bagian Wenter

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mencuci dan merebus benang

b. Memberi kaporit supaya benang sesuai dengan pesanan bagian

produksi

c. Menjemur benang yang telah selesai di wenter.

11. Bagian Sekir

Tugasnya adalah memindahkan benang pintal ke dalam alat yang

disebut sekir. Fungsi sekir adalah untuk menentukan motif kain yang

akan diproduksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

12. Bagian Tenun

Tugas Bagian Tenun adalah sebagai berikut:

a. Menenun benang yang telah didesain oleh bagian sekir dengan

proses mencocokkan motif yang dibuat oleh bagian sekir dengan

alat yang digunakan untuk menenun.

b. Memasangkan benang ke dalam alat atau disebut nucuk. Nucuk

yaitu memasukkan benang yang akan ditenun ke dalam gun.

13. Bagian Pintal

Tugasnya adalah menggulung benang yang telah diolah oleh bagian

wenter dengan menggunakan alat yang disebut kelas atau palet.

Benang hasil penggulungan pada kelas dan palet digunakan untuk

pemberian kombinasi warna pada kain yang akan ditenun.

14. Bagian Jahit

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Memotong kain sesuai dengan permintaan pembelian.

b. Menjahit pada bagian tepi kain yang telah dipotong.

15. Bagian Pengepakan

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengepak kain-kain yang telah siap untuk dikirim kepada pembeli.

b. Menyerahkan kain-kain yang telah dipak kepada bagian penjualan.

F. Produksi

Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

merupakan perusahaan manafaktur yang mengolah bahan baku menjadi barang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

setengah jadi, dan kemudian menjadi barang jadi. Adapun jenis-jenis produk yang

dihasilkan oleh Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo adalah kain seragam, selimut, serbet, handuk, kain sprei, kain pel, kain

kasur, kain sarung, dan lain-lain.

Dalam membuat produk di atas perusahaan membutuhkan bahan baku dan

bahan penolong. Adapun bahan baku penolong yang digunakan untuk proses

produksi adalah sebagai berikut:

1. Bahan baku:

a. Benang tenun ukuran 12-1/s.

b. Benang tenun ukuran 20-1/s.

c. Benang tenun ukuran 40-2/.s.

2. Bahan Penolong:

a. Wenter

b. Bahan bakar

c. Kaporit

d. Larutan TRO (Turkey Red Oil) dan kanji

Untuk memperoleh bahan baku dan bahan penolong tersebut perusahaan

membelinya dari Pasar Klewer Solo.

Proses produksi di Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan terus menerus dan juga berdasarkan

pesanan, hal ini dimasudkan untuk melayani pembelian sewaktu-waktu dan untuk

mengisi persediaan barang di gudang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Untuk mencapai efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi serta

mendapatkan produk yang berkualitas tinggi maka perusahaan perlu menentukan

standar produksi. Produksi yang dapat dicapai perusahaan pada kapasitas normal

sebanyak 1.300 buah seragam tiap bulannya, dan 975 buah selimut setiap

bulannya serta kapasitas normal dan produksi rill yang dapat dicapai di

Perusahaan yakni, sebesar Rp 100.000.000 per bulan. Secara garis besar proses

produksi di Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo melalui empat tahap, yaitu pemutihan, tahap persiapan pertenunan, dan

tahap penyelesaian akhir.

1) Tahap Pemutihan

Tahap pemutihan berlangsung di dapur, mula-mula benang

direndam dalam larutan TRO (Turkey Red Oil) kurang lebih selama 25

menit.

Larutan ini berfungsi sebagai pelumas yang membuat zat pewarna

menjadi rata pada seluruh bagian benang. Setalah proses perendaman

selesai, benang kemudian direbus dan dicuci sampai bersih dan

warnanya menjadi putih dan mengkilap.

Setelah itu benang diberi warna sesuai dengan standar produk

yang telah dilakukan dengan merendam benang tersebut dalam larutan

wenter sesuai warna yang diinginkan selama 30 menit, kemudian

benang dimasukkan dalam larutan kanji agar benang kuat dan mudah

diolah. Apabila yang dibutuhkan benang putih maka benang akan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

direndam dalam larutan pemutih. Langkah selanjutnya yaitu menjemur

benang sampai kering dikirim ke bagian pintal.

2) Tahap Persiapan Penenunan

Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan benang yang akan

dipakai dalam tahap penenunan, yang terdiri dari dua jenis benang yaitu

benang pakan dan benang lusi. Benang pakan adalah benang yang

posisinya melintang pada penampang kain dan menunjukkan lebar kain.

Benang ini digulung dalam alat yang disebut palet. Benang lusi adalah

benang yang berposisi membujur dan dimasukkan dalam alat benang

bernama kelos.

3) Tahap Penenunan

Berikut merupakan langkah-langkah dalam proses penenunan:

a) Benang lusi yang siap untuk ditenun, disilangkan dalam benang

pakan yang tergulung dapat palet-palet di dalam teropong.

b) Setelah benang lusi dan peralatan lain telah siap, maka mesin tenun

mulai dioperasikan. Jika mesin tenun digerakkan satu tahap maka

terdapat celah antara dua jajaran benang lusi. Kemudian teropong

yang berisi benang pakan dimasukkan di antara celah tersebut

dengan posisi melintang. Gerakan teropong ini terjadi akibat

dorongan dari alat pendorong yang terletak di bagian samping

tenun.

c) Proses pergerakan teropong yang terjadi secara terus menerus

inilah yang menyebabkan terjadinya pengulangan benang lusi dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

benang pakan sehingga lama-kelamaan akan tercipta kain panjang

yang merupakan hasil dari proses tersebut.

4) Tahap Finishing

Setelah melalui tahap pertenunan, kain yang dihasilkan akan

diserahkan pada bagian gudang untuk dicocokkan dengan standar produk

dan dilakukan penjahitan yang disebut mengobras. Tujuan penjahittan

tersebut adalah agar benang yang sudah ditenun tidak mudah lepas dan

mempermudah pengukuran.

G. Personalia

Dari berbagai macam aspek di dalam suatu perusahaan, aspek tenaga kerja

memberikan peranan yang sangat penting dalam kelancaran proses produksi.

Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo sebagai

perusahaan manafaktur yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi

membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dengan tingkat ketrampilan

tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Keberhasilan di dalam produksi sangat ditentukan oleh produktivitas tenaga

kerja yang bersangkutan. Untuk memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi

diperlukan pengolahan tenaga kerja yang baik agar membawa dampak positif bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang secara langsung maupun tidak

langsung berpengaruh pada kualitas karyawan Perusahaan Pertenunan Desa Boro

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

1. Jumlah Tenaga Kerja

Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan memperoleh dan

menggunakan tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar perusahaan.

Sampai saat ini, perusahaan mempunyai 42 karyawan yang terdiri dari:

Tabel IV.1
Pembagian Kerja

Pembagian Kerja Jumlah

Kepala bagian produksi 1 orang

Kepala bagian administrasi 1 orang

Bagian penjualan 1 orang

Bagian pembelian 1 orang

Bagian pembukuan 2 orang

Bagian wenter 2 orang

Bagian pintal 2 orang

Bagian sekir 1 orang

Bagian tenun 22 orang

Bagian pengepakan 1 orang

Bagian pewarnaan 2 orang

Bagian malet 1 orang

Bagian setreng 2 orang

Dapur 1 orang

Jumlah 42 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Tenaga kerja yang bekerja di Perusahaan Pertenunan Desa Boro

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo dapat dibagai menjadi dua golongan,

yaitu:

1) Karyawan tetap

Yaitu karyawan yang telah diangkat oleh perusahaan dan memiliki hak

atas segala fasilitas yang diberikan oleh perusahan yang berupa:

a) Tunjangan kesehatan

b) Pensiun

c) Asuransi tenaga kerja untuk kecelakaan kerja dan kematian

d) Gaji pokok

2) Karyawan tidak tetap

Yaitu karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan dalam jangka

waktu tertentu. Tenaga kerja ini hanya mendapatkan gaji berupa upah

harian berdasarkan hasil produksinya.

2. Proses Penerimaan Tenaga Kerja

Syarat penerimaan karyawan Perusahaan Pertenunan St Maria Boro

tidak terlalu ketat, karena lulusan SD pun dapat diterima sebagai karyawan.

Prioritas penerimaan bagi karyawan baru adalah mereka yang belum

berkeluarga, walaupun tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang telah

menikah untuk diterima bekerja dalam perusahaan tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

3. Sistem Penerimaan Upah Bagi Karyawan

a. Upah bulanan

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan bagian kantor dan

administrasi, bagian gudang, bagian penjualan, bagian pembelian,

kepala bagian produksi, dan pimpinan perusahaan.

b. Upah harian

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan bagian produksi

setiap hari.

c. Upah lembur

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan perusahaan apabila

bekerja lembur.

4. Hari dan Jam Kerja Karyawan

Hari kerja di perusahaan pertenunan adalah Senin sampai Sabtu serta

libur pada hari Minggu dan hari besar lainnya, dengan pembagian waktu

sebagai berikut:

Senin – Jumat : 07.00 – 14.30 WIB

Sabtu : 07.00 – 12.00 WIB

Makan bersama : 09.45 – 10.00 WIB

Istirahat : 11.30 – 12.00 WIB

Waktu dan jam kerja tersebut dibuat berdasarkan hasil kesepakatan

karyawan dengan pemilik perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

5. Fasilitas – Fasilitas Perusahaan

Selain upah, perusahaan juga memberikan jaminan sosial kepada

karyawan sebagai berikut:

a. Tunjangan kesehatan sebesar 100% untuk karyawan dan 50 % untuk

keluarganya.

b. Asuransi tenaga kerja (ASTEK) berupa: kecelakaan kerja, kematian,

dan tabungan hari tua yang dapat diambil setelah umur 55 tahun.

c. Beras untuk karyawan 10 kilogram, untuk istri 6 kilogram. Dan untuk

msing-masing 3 kilogram dengan jumlah maksimal 3 orang anak yang

diberikan setiap tanggal 15.

d. Rekreasi dan retret setiap tahun menjelang Natal.

e. Satu setel pakaian kerja tiap tahun.

6. Pemberhentian Karyawan

Pemberhentian karyawan dilakukan apabila karyawan telah berusia 55

tahun dan juga karena masalah kesehatan tubuh yang tidak memungkinkan

lagi untuk bekerja. Kesehatan karyawan merupakan hal yang sangat penting

karena kondisi kesehatan yang kurang bauk akan menghambat proses

bekerja. Ada juga pemberhentian karyawan karena permintaan sendiri atau

mengundurkan diri karena alasan tertentu.

H. Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan terakhir dari suatu proses produksi barang,

yaitu kegiatan untuk memasarkan atau menjual hasil produksi. Bagi suatu

perusahaan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting guna membantu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

kelangsungan hidup perusahaan. keberhasilan dalam memasarkan suatu produk

dapat berarti tujuan perusahaan dalam mencari laba dapat tercapai.

Perusahaan dalam memasarkan produknya tidak mengalami kesulitan

karena perusahaan telah mempunyai pelanggan tetap yaitu karya misi di seluruh

Indonesia pada umumnya. Pelanggan tetap ini pula yang membuat perusahaan

dapat terus bertahan meskipun menghadapi persaingan yang ketat dari perusahaan

tekstil yang lebih modern.

Dalam memasarkan produknya pertenunan menggunakan saluran distribusi

pendek, yaitu dari produsen langsung ke konsumen. Saluran distribusi ini

dianggap paling cocok karena pelanggan terbatas dan sudah tertentu sehingga

tidak memerlukan perantara perdagangan. Sedangkan untuk konsumen yang

bukan pelanggan bisa datang langsung ke perusahaan, karena perusahaan juga

menyediakan show room yang memajang produk hasil perusahaan.

Daerah pemasaran produk-produk yang dihasilkan hampir di seluruh kota

besar di Jawa dan sebagian kota di luar Pulau Jawa yang terdapat karya misi,

seperti Bandar Lampung, Palembang, Jakarta, Makassar, Semarang, Magelang,

Yogyakarta, Solo, Malang, Denpasar, dan Papua.

Tahapan kegiatan dalam produksi dan pemasaran perusahaan diuraikan

sebagai berikut:

1. Pemesanan

Pelanggan yang akan membeli dalam jumlah besar harus terlebih

dahulu mengajukan pemesanan. Pemesanan ini melalui surat yang

berisi mengenai motif, kuantitas, ukuran benang yang dikehendaki.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

2. Perencanaan Produksi

Setelah menerima suatu pemesanan, perusahaan mempelajari dan

membuat perhitungan atas semua barang yang dipesan.

3. Pengiriman Barang

Barang pesanan di kirim melalui pos paket atau bus malam. Dalam

pengiriman disertakan faktur dan surat pengantar yang berisi harga,

motif, kuantitas, ukuran benang yang dipesan. Perusahaan tidak

mencantumkan label apapun pada barang produksinya.

4. Pembayaran

Jumlah uang yang harus dibayar oleh pemesan adalah sebesar harga

barang ditambah ongkos kirim. Pembayaran dilakukan melalui bank

setelah barang dan fakturnya sampai ke pemesanan.

Setiap kepala bagian mempunyai wewenang penuh terhadap karyawan-

karyawan yang berada langsung di bawahnya. Bagan struktur organisasi

Perusahaan Pertenunan dapat digambarkan sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Gambar IV.2

Struktur Organisasi

Kongregasi FIC

Pimpinan Perusahaan

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Administrasi Produksi Gudang

Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian


Pembukuan Penjualan Pembelian Pengepakan Jahit
n

Bagian Bagian Bagian Bagian


Wenter Sekir Tenun Pemintalan

Sumber : Perusahaan Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2016. Objek dalam

penelitian ini adalah etos kerja dan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja

karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di Pertenunan Desa Boro

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui

penyebaran kuesioner sebanyak 42 kepada 42 responden (respon rate 100%).

Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 42 kuesioner. Berikut ini akan disajikan

mengenai identitas dan deskripsi responden.

A. Hasil Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data

primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner untuk

mendapatkan data dari para karyawan di pertenunan. Data dalam penelitian ini

dibedakan menjadi tiga, terdiri dari: (1) data yang berisi pernyataan tentang etos

kerja, (2) kepuasan kerja, (3) produktivitas. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 42 responden.

1. Demografi Responden

Demografi responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik

responden dan analisis statistik deskriptif ketiga variabel, yang meliputi etos

kerja dan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja karyawan di pertenunan.

Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif adalah

sebagai berikut:

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

a. Karakteristik Responden

Karakteristik dalam responden dapat diuraikan meliputi jenis kelamin,

umur, dan pendidikan terakhir.

1) Jenis Kelamin

Tabel V.1
Data Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 15 35%

Laki-laki 27 64%

Jumlah 42 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016


Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa karyawan di

Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo berjenis

kelamin perempuan sebanyak 15 orang atau 35% dan berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 27 orang atau 64%. Dengan demikian karyawan

yang bekerja di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo bagian produksi atau tenun yang paling dominan yaitu

karyawan laki-laki, yaitu sebanyak 27 orang (64%).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

2) Umur

Tabel V.2

Data Karyawan Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

18 - 25 tahun 3 7,2%

26 - 33 tahun 9 21,5%

34 - 41 tahun 12 28,5%

42 - 49 tahun 7 16,6%

50 - 59 tahun 11 26,2%

≥ 59 tahun -

Jumlah 42 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Dari tabel V.2 di atas, diketahui karyawan berusia 18 - 25 tahun

sebanyak 3 orang (7,2%), berusia 26 – 33 tahun sebanyak 9 orang

(21,5%), berusia 34 – 41 tahun sebanyak 12 orang (28,5%), berusia

42 – 49 tahun sebanyak 7 orang (16,6%). Sedangkan untuk yang

berusia 50 -59 tahun sebanyak 11 orang (26,2%) dan lebih dari 59

tahun tidak ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

karyawan yang bekerja di Perusahaan Pertenunan Desa Boro

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo dominan banyak yang berumur

diantara 50 – 59 tahun sebanyak 11 orang (26,1%).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

3) Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden dilihat dari tingkat pendidikannya dapat

diuraikan sebagai berikut: kelompok Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, Sekolah Menengah

Kejuruan, seperti yang tercantum pada tabel berikut:

Tabel V.3

Data Karyawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tingkat Jumlah Persentase


Pendidikan

SD 10 23,9%

SMP 13 30,9%

SMA 16 38%

SMK 3 7,2%

Jumlah 42 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui karyawan memiliki

tingkat pendidikan terakhir SD sebanyak 10 orang (23,9%), SMP

sebanyak 13 orang (30,9%), SMA sebanyak 16 orang (38%), SMK

sebanyak 3 orang (7,2%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

karyawan yang bekerja di Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo banyak didominasi pada tingkat pendidikan

SMA sebanyak 16 orang atau 38%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

2. Deskripsi Variabel

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang telah

terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang

telah diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono,

2006). Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data sampel.

Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel

yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel

tersebut meliputi etos kerja, kepuasan kerja dan produktivitas kerja karyawan.

a. Etos Kerja

Penilaian responden etos kerja karyawan yang bersinergi dapat

dilihat dari keahlian interpersonal karyawan yang berkaitan dengan

bagaimana karyawan berhubungan dengan pekerjaan lain di lingkungan

kerjanya sehingga dapat memberikan kontribusi dalam berkerja. Inisiatif,

seperti halnya terbentuknya sifat karyawan yang cerdik, produktif,

antusias, teliti dalam bekerja. Dapat diandalkan, perilaku karyawan yang

berhubungan langsung dengan adanya harapan terhadap hasil kerja yang

memuaskan, dan hasil yang dicapai dalam kepuasan kerja dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini:

Perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan

variabel sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Tabel V.4
Etos Kerja

Kategori Tingkat Etos Frekuensi Persentase


Kerja

Sangat tinggi 100 - 120 12 28,6%

Tinggi 81 - 99 4 9,6%

Sedang 62 - 80 18 42,8

Rendah 43 - 61 6 14,3

Sangat rendah 24 - 42 2 4,7%

Jumlah
42 100%
Sumber: Data diolah 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 12 responden (28,6%)

memiliki etos kerja sangat tinggi, sebanyak 4 responden (9,6%) memiliki

etos kerja tinggi, sebanyak 18 responden (42,8%) memiliki etos kerja

sedang, sebanyak 6 responden (14,3%) memiliki etos kerja rendah, dan 2

responden (4,7%) memiliki etos kerja sangat rendah.

b. Kepuasan Kerja

Penilaian responden kepuasan kerja karyawan berkaitan dengan

pekerjaan, kondisi kerja, lingkungan kerja, karier, jaminan kesehatan,

kepemimpinan, penghargaan, dan hasil yang dicapai dalam kepuasan kerja

dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan

variabel sebagai berikut:

Tabel V.5
Kepuasan Kerja

Tingkat Kategori Frekuensi Persentase


Kepuasan Kerja Kepuasan
Kerja
Sangat tinggi 79 – 95 2 4,7%

Tinggi 63 - 78 31 73,8%

Sedang 49 – 63 8 19,1%

Rendah 34 – 48 0 0%

Sangat rendah 19 – 33 1 2,4%

Jumlah
42 100%
Sumber: Data diolah 2016

Tabel di atas menunjukkan 2 responden (4,7%) memiliki kepuasan

kerja sangat tinggi, sebanyak 31 responden (73,8%) memiliki kepuasan

kerja tinggi, sebanyak 8 responden (19,1%) memiliki kepuasan kerja

sedang, dan 1 responden (2,4%) memiliki kepuasan kerja sangat rendah.

c. Produktivitas

Penilaian responden dalam produktivitas kerja karyawan berkaitan

dengan kecerdasan dan dapat belajar dengan relatif cepat, kompeten secara

profesional, kreatif dan inovatif, belajar dengan logika, efisien dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

mudah macet dalam bekerja, dan hasil yang dicapai dalam produktivitas

kerja karyawan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan

variabel produktivitas kerja karyawan sebagai berikut:

Tabel V.6
Produktivitas

Kategori Tingkat
Produktivitas Frekuensi Persentase
Produktivitas

Sangat tinggi 84 – 100 9 21,5%

Tinggi 68 - 83 28 66,6%

Sedang 52 - 67 4 9,5%

Rendah 36 - 51 0 0%

Sangat rendah 20 - 35 1 2,4%

Jumlah 42 100%

Sumber: Data diolah 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 9 responden (21,5%)

memiliki produktivitas kerja sangat tinggi, sebanyak 28 responden

(66,6%) memiliki produktivitas kerja tinggi, sebanyak 4 responden (9,5%)

memiliki produktivitas kerja sedang, dan 1 responden (2,4%) memiliki

produktivitas kerja sangat rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

3. Analisis Uji Prasyarat

a. Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel etos

kerja dan kepuasan kerja mempunyai hubungan linear atau tidak dengan

variabel produktivitas kerja karyawan. Uji linearitas ini digunakan dengan

menggunakan rumus F. Output dari hasil uji linearitas pada SPSS dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel V.7
Hasil Uji Linearitas
Sig (Deviation

No Variabel from Linearity) Kesimpulan

Linier, karena nilai

1 Etos Kerja 0,000 signifikansi 0,000 < 0,05

Kepuasan Linier, karena nilai

2 Kerja 0,000 signifikansi 0,000 < 0,05

Sumber: Data diolah 2016

Pada tabel ANOVA diperoleh nilai signifikansi (deviation from

linearity) pada variabel Etos Kerja sebesar 0,000 jika dibandingkan dengan

signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Etos

Kerja dengan Produktivitas dinyatakan linier.

Pada variabel Kepuasan Kerja diperoleh nilai signifikansi sebesar

0,000 jika dibandingkan dengan signifikansi < 0,05, maka dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

disimpulkan bahwa hubungan antara kepuasan Kerja dengan Produktivitas

dinyatakan linier.

b. Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan uji sample Kolmogrov-

Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor

yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Uji ini

menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai

perbedaan besar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar

merupakan observasi suatu sampel acak distribusi teoritis.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan menggunakan uji

Kolmogrov- Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Untuk

mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dapat dilihat

dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika nilai probabilitas (asym. sig) > 0,05 maka distribusi dapat

dikatakan normal.

 Jika nilai probabilitas (asym. sig) < 0,05 maka distribusi tersebut tidak

normal.

Output dari hasil olah data menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Tabel V.8
HASIL UJI NORMALITAS
Npar Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PRODUKTIVITAS ETOS KEPUASAN


KERJA KERJA KERJA
N 42 42 42
Normal Parametersa Mean 81.12 79.74 68.43
Std.
7.979 21.283 9.781
Deviation
Most Extreme Absolute .182 .117 .149
Differences Positive .121 .114 .143
Negative -.182 -.117 -.149
Kolmogorov-Smirnov Z 1.182 .760 .964
Asymp. Sig. (2-tailed) .123 .610 .311
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data diolah 2016

Berdasarkan output yang diperoleh dari olah data, dapat dilihat

nilai Asump. Sig. (2-tailed) pada variabel Etos Kerja (X1) sebesar 0,123,

variabel Kepuasan kerja (X2) sebesar 0,610 dan variabel Produktivitas (Y)

sebesar 0,311. Apabila dibandingkan dengan signifikansi > 0,05 maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa data etos kerja, kepuasan kerja dan

produktivitas berdistribusi normal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

4. Analisis Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dalam rangka menguji apakah

dalam model ganda ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.

Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel

yang bersifat ortogal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya sama

dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama

variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka koefisien regresinya

tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien menjadi tidak

terhingga. Untuk mendeteksi multikolinearitas digunakan dengan rumus

korelasi. Adapun rumusnya sebagai berikut:

rxy = n XY – (X) (Y)

√[n. X2 – (X)2][n. Y2 – (Y)2

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara etos kerja dengan kepuasan kerja

n = jumlah subjek

X = skor etos kerja

Y = skor total kepuasan kerja

Cara untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan nilai

tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Hair

et al dalam Dwi Priyanto (2009) variabel dikatakan mempunyai masalah

multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

lebih besar dari 10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Melihat tolerance dan nilai VIF.

Melihat nilai tolerance:

- Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih dari 0,1

- Terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama

dengan 0,1

Melihat nilai VIF:

- Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00

- Terjadi multikolinieritas, jika nlai VIF lebih besar atau sama

dengan 10,00

Tabel V.9
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

ETOS KERJA .900 1.112


KEPUASAN
.900 1.112
KERJA
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data diolah 2016

Berdasarkan hasil output maka dapat dilihat nilai tolerance untuk

variabel etos kerja dan kepuasan kerja memiliki tolerance lebih besar dari

0,10 (X1 dan X2 adalah 0,900), yang berarti tidak ada korelasi antar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

variabel independen. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen

yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Hasil perhitungan VIF juga menunjukan hal yang sama yaitu tidak

ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 (X1

dan X2 adalah 1,112), dengan demikian bahwa dapat disimpulkan tidak

ada multikolinieritas antar variabel independen model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan

untuk suatu variabel bebas (Sugiyono, 2012). Untuk mendeteksi ada tidak

masalah heteroskedastitas digunakan uji korelasi Rank Spearman. Jika

nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari

0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika signifikansi

kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil output

dari uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Tabel V.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations

Unstandardized ETOS KEPUASAN


Residual KERJA KERJA
Spearman' Unstandardized Correlation
1.000 -.038 -.178
s rho Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) . .811 .259
N 42 42 42
ETOS KERJA Correlation
-.038 1.000 .149
Coefficient
Sig. (2-tailed) .811 . .347
N 42 42 42
KEPUASAN Correlation
-.178 .149 1.000
KERJA Coefficient
Sig. (2-tailed) .259 .347 .
N 42 42 42
**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)
Sumber: Data diolah 2016

Dari hasil output tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi

variabel etos kerja sebesar 0,811. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel etos kerja tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas. Sedangkan untuk variabel kepuasan kerja

didapat nilai sebesar 0,259. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa variabel dalam model regresi tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

c. Kesimpulan Uji Asumsi Klasik

Dengan melihat hasil Uji Asumsi Klasik maka dapat dilihat

kesimpulan dari uji asumsi pada tabel dibawah ini:

Tabel V. 11

Kesimpulan Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik Kesimpulan


Uji Multikolinieritas Tidak terjadi
Uji Heteroskedastisitas Tidak terjadi
Berdasarkan Uji Asumsi Klasik yang telah dilakukan dan

didasarkan output yang diperoleh dari olah data yang dilakukan oleh

penulis, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah

multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

5. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis atau menjawab rumusan masalah didasarkan

pada hasil analisis regresi linear berganda pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Tabel V.12

Hasil Uji Hipotesis

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.450 7.473 1.800 .000

ETOS KERJA .132 .051 .252 2.581 .014


KEPUASAN
.798 .111 .701 7.179 .000
KERJA
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data Primer, 2016

a. Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa ada pengaruh positif etos kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo. Untuk menguji hipotesis ini didasarkan pada

nilai thitung. Output di atas menunjukkan bahwa thitung untuk etos kerja =

2,581. Nilai ini > nilai ttabel = 1,683. Karena thitung > ttabel maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada pengaruh

signifikan positif etos kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di

Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

b. Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa ada pengaruh positif kepuasan kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Untuk menguji hipotesis ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

didasarkan pada nilai thitung. Output di atas menunjukkan bahwa nilai thitung

untuk kepuasan kerja = 7,179. Nilai ini > nilai = ttabel 1,683. Karena thitung >

ttabel maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya,

ada pengaruh signifikan kepuasan kerja positif terhadap produktivitas

kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo.

c. Pengujian Hipotesis 3

Pengujian hipotesis ini didasarkan pada uji F. Hipotesis 3 menyatakan

bahwa ada pengaruh positif etos kerja dan kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo. Untuk menguji hipotesis ini didasarkan pada

output yang tercantum pada tabel V.13

Tabel V. 13

Uji F

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3389.984 2 1694.992 38.878 .000a
Residual 1700.301 39 43.597
Total 5090.286 41
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, ETOS KERJA
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data diolah 2016

Berdasarkan hasil perhitungan uji ANOVA atau F test, diperoleh nilai

Fhitung. Output di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 38,878. Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

ini > nilai Ftabel = 3,23. Karena Fhitung > Ftabel maka model regresi ini dapat

dikatakan baik, artinya etos kerja dan kepuasan kerja dapat digunakan untuk

memprediksi produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa etos kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di Pertenunan Desa

Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

Uji R2

Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui kekuatan

pengaruh antara variabel penduga (etos kerja dan kepuasan kerja) terhadap

variabel bergantung (produktivitas kerja karyawan). Hasil output R2 dari

SPSS dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel V.14

Uji R2

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .816a .666 .649 6.603
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, ETOS KERJA

Sumber: Data diolah 2016

Pengaruh etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

didasarkan pada nilai R2. Hasil perhitungan menunjukkan nilai R2 (Adjusted

Rsqure) sebesar 0,649. Artinya, etos kerja dan kepuasan kerja mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

kemampuan memprediksi produktivitas sebesar 64,9% dan sisanya yaitu

sebesar 35,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Etos Kerja terhadap Produktivitas kerja karyawan di Pertenunan

Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

Hasil pengujian hipotesis pertama mengenai pengaruh etos kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan menunjukkan bahwa ada pengaruh

positif etos kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (thitung = 2,581 >

ttabel = 1,683). Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Iskandar (2002) yang menemukan etos kerja berpengaruh

positif terhadap produktivitas petani dalam menggarap lahan pertanian.

Responden yang memiliki etos kerja yang tinggi yang disebabkan

karena kepuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan dan memiliki prinsip

untuk tidak membuang waktu luang maka produktivititas akan meningkat,

misalnya karyawan akan berusaha memanfaatkan kemampuan,

meningkatkan mutu, semangat dalam bekerja, mengembangkan diri dalam

meningkatkan kemampuan bekerja, meningkatkan mutu dan efisiensi.

Di dalam dunia kerja, ketika seseorang karyawan mempunyai

penilaian sangat positif terhadap hasil kerja, maka etos kerjapun akan

meningkat. Dan ketika seseorang karyawan merasa bahwa pekerjaan

merupakan suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus

sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita, maka etos kerja pun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

secara langsung akan meningkat. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat

etos kerja yang dimiliki karyawan semakin tinggi pula produktivitas kerja

karyawan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat etos kerja

karyawannya, semakin rendah pula produktivitas kerja yang dimiliki

karyawan.

2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas kerja karyawan di

Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

Hasil pengujian hipotesis yang kedua mengenai pengaruh kepuasan

kerja terhadap produktivitas kerja karyawan menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan

(thitung = 7,179 > ttabel = 1,683). Penelitian ini mendukung penelitian yang

terdahulu yang dilakukan oleh Adiwinata dan Susanto (2014) yang

menemukan dampak positif kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan CV. INTAF LUMAJANG.

Responden yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi disebabkan

karena seseorang karyawan merasa puas dalam menjalin kerjasama dengan

karyawan lain dan adanya kesempatan berinteraksi antara rekan kerja satu

sama lain maka produktivitas akan meningkat, misalnya seseorang

karyawan akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan hasil yang

dicapai, karyawan akan bersemangat dalam bekerja dan mampu

mengembangkan potensi yang dimiliki, karyawan mampu meningkatkan

mutu dan efisiensi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Dengan demikian semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang

dirasakan karyawan semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan.

Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkat kepuasan kerja

karyawannya, semakin rendah pula produktivitas kerja yang dimiliki

karyawan.

3. Pengaruh Etos Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas kerja

karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

Hasil pengujian hipotesis ketiga mengenai pengaruh etos kerja dan

kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan menunjukkan

bahwa ada pengaruh positif etos kerja dan kepuasan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan (Fhitung = 38,878 > Ftabel = 3,23). Dalam

penelitian ini produktivitas merupakan persepsi karyawan atas

produktivitasnya, dan berdasarkan hasil analisis deskripsi variabel

menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan mendapat penilaian

tinggi sebesar 88,1 %. Hal ini sejalan ketika produksi di Perusahaan

mencapai kapasitas rill yakni, sebesar Rp 100.000.000 perbulan dan

ketika produktivitas kerja mencapai kapasitas rill yang mendekati

kapasitas normalnya maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh positif

etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas.

Responden yang memiliki etos kerja dan kepuasan kerja yang

tinggi disebabkan karena adanya partisipasi karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas, adanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

semangat dalam bekerja untuk meningkatkan produktivitas, dan karyawan

berusaha tepat waktu dalam bekerja untuk meningkatkan produktivitas.

Jika melihat uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai Adjusted r

Square sebesar 0,649. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja

karyawan dipengaruhi oleh etos kerja dan kepuasan kerja sebesar 64,9%.

Sedangkan, 35,1% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah diolah pada bab V

mengenai etos kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja karyawan maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada pengaruh positif etos kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di

Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

2. Ada pengaruh positif kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di

Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon Progo.

3. Ada pengaruh positif etos kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas

kerja karyawan di Pertenunan Desa Boro Kalibawang Kabupaten Kulon

Progo. Penelitian ini menemukan bahwa etos kerja dan kepuasan kerja

karyawan dapat menjadi prediktor produktivitas kerja karyawan.

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini tidak dapat dihindari berbagai kelemahan yang

kemungkinan dapat mempengaruhi temuan penelitian, yaitu:

1. Pada penelitian ini data yang diperoleh untuk data produktivitas kerja

karyawan bukanlah data produktivitas riil melainkan persepsi yang dimiliki

karyawan atas produktivitas kerjanya. Sehingga, terdapat kemungkinan

responden dapat menilai dirinya lebih tinggi dari keadaan yang

sesungguhnya di dalam bekerja.

2. Dalam pengisian kuesioner responden terkesan terburu-buru dan mengisi

dengan seadanya. Dengan demikian, diduga apa yang responden tulis tidak

mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.

3. Penelitian ini membatasi variabel bebas hanya pada 2 variabel yaitu, etos

kerja dan kepuasan kerja. Masih terdapat banyak faktor yang tidak dibahas

di dalam penelitian ini yang mempengaruhi produktivitas.

4. Di dalam hasil penelitian ini hasil kuesioner hanya mengungkapkan fakta

yang terjadi di lokasi penelitian dengan jumlah responden yang terbatas,

sehingga kesimpulan yang diperoleh pun hanya sebatas subjek yang diteliti.

5. Beberapa responden mempunyai keterbatasan dalam literasi. Oleh karena itu

dibutuhkan perantara dalam berkomunikasi untuk mengisi kuesioner. Hal ini

diduga berdampak pada temuan data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, ada beberapa saran yang

dikemukakan penulis bagi pihak perusahaan, karyawan dan juga bagi peneliti

selanjutnya. Saran yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Perusahaan

Mempertimbangkan bahwa etos kerja berpengaruh positif terhadap

produktivitas maka baik bagi perusahaan untuk membantu karyawan agar

dapat meningkatkan etos kerja yang tinggi misalnya pihak perusahaan

terutama pemimpin membantu karyawan mengembangkan ketrampilan

dalam manajemen diri dan menjadi teladan bagi para karyawan seperti

halnya seorang pemimpin perusahaan harus memiliki sikap kemandirian di

dalam bekerja, memiliki komitmen untuk bekerja keras, serta dapat

menggunakan waktu secara efisien dan produktif.

2. Bagi Karyawan

Mempertimbangkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap

produktivitas maka peneliti menyarankan memberikan tunjangan yang

cukup kepada karyawan sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja

karyawan serta dapat memberikan penilaian yang obyektif mengenai kinerja

karyawan.

3. Bagi Peneliti Lain

a. Mengingat bahwa masih ada variabel lain yang mempengaruhi

produktivitas, maka sebaiknya peneliti dapat menambahkan variabel

lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

b. Mengingat bahwa masih ada teknik pengambilan data lain sebaiknya

penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan kuesioner saja,

alangkah baiknya dapat menggunakan wawancara kepada responden,

agar dapat mengetahui secara sungguh apa yang dirasakan oleh

karyawan di dalam bekerja.

c. Untuk penelitian selanjutnya bila dalam menyebarkan menyebarkan

kuesioner lembar kuesioner dalam kondisi tertutup. Hal ini untuk

memberikan rasa aman dan nyaman bagi karyawan perusahaan yang

akan menjawab pertanyaan dalam kuesioner.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Daftar Pustaka

Aloysius, Adityo. 2009. “Pengaruh Pendidikan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan


Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan”. Skripsi. Program
Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Antonius, Septian. 2014. “Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Etos
Kerja Pada Pegawai Negara Sipil Kota Yogyakarta”. Skripsi. Program Studi
Psikologi, FKIP. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Edwin Sans, Edward dkk. 2013. “Pengaruh Teknik Budaya dan Etos Kerja
terhadap Produktivitas Rumput Laut Eucheuma Cottonii Di Perairan Desa
Revav Kabupaten Maluku Tenggara”. Thesis. Program Pasca Sarjana
Universitas Terbuka Jakarta.

Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: BPFE.

Harsono, J dan Santoso, S. 2006. Etos Kerja Pengusaha Muslim Perkotaan di


Kota Ponorogo. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 3, No 1, hal: 56.

Herista, Valentinus. 2014. “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja


terhadap Kinerja Karyawan”. Skripsi. Program Studi Manajemen.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Irvan, A dan Eddy, S. 2014. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Intaf Lumajang. Jurnal
Penelitian, Vol. 2, No. 1.

Isnindah. 2003. “Hubungan Antara Pengalaman Kerja, Prestasi Kerja, dan


Kepuasan Kerja dengan Etos Kerja”. Skripsi. Progam Studi Pendidikan
Dunia Usaha, FKIP. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.

Jantra, Handoko. 2015. “Pengaruh faktor Internal dan Eksternal Karyawan


terhadap Produktivitas Kerja”. Skripsi. Program Studi Manajemen. Fakultas
Ekonomi. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.

Jansen Sinamo. 2011. 8 Etos Kerja Profesional. Bogor: PT Grafika Mardi Yuana.
Kreitner, Robert & Kinicki, Anggelo. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.

Miller & Whoer. 2001. Etos Kerja. Jurnal Perilaku Vokasional, 59, 1-39.

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Statistik Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Otto, Iskandar. 2002. “Etos Kerja, Motivasi, dan Sikap Inovatif terhadap
Produktivitas Petani”. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 6, No. 1, hal
29.

P. Siagian, Sondang. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi


Aksara.

Priyatno, Duwi. 2009. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Teknik Analisis Data
Penelitian dengan SPSS. Edisi Pertama. Yogyakarta: Gava Media.

Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kiat Belajar Analisis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Rani, Mariam. 2009. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi


Terhadap Kinerja karyawan melalui Kepuasan Kerja Karyawan sebagai
Variabel Intervening. Tesis. Program Magister Manajemen. Program Pasca
Sarjana. Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan.
Ravianto, J. 2010. Produktivitas dan Seni Usaha. Jakarta: PT Binaman Teknika
Aksara.
Rita, Andani. 2006. “Analisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention”. Tesis. Program
Magister Manajemen. Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan.
Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi. (terj. Diana Angelica). Edisi 12.
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar. 2008. Etos Kerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Soedjono. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya”.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 1, hal: 24- 47.
Sofyan, Diana K. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Kerja
Pegawai BAPPEDA. Maliskussaleh Industrial Engeneering, Journal Vol. 2,
No. 1, hal 18-23.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Suharyadi & Purwanto, S. 2004. Statistika : Untuk Ekonomi dan Keuangan


Modern. Edisi Pertama. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Sulistiyani, Ambar. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


Penerbit Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Sutrisno, Edi. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Triatna, Cepi. 2015. Perilaku Organisasi. Bandung: PT Remaja Rodaskarya


Offset.

Umar, Husein. 2008. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Valentinus, Herista. 2014. “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja


terhadap Kinerja Karyawan”. Skripsi. Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.

Widdi, Ega. 2010. “Analisis Pengaruh Hubungan Antar Manusia dan Kondisi
Fisik Lingkungan terhadap Etos Kerja dan Kinerja Karyawan Dedy Jaya
Plaza Tegal”. Skripsi. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan.

Wirawan. 2013. Kepemimpinanan. Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset.

Wara, Sisat. 2014. “Pengaruh Orientasi Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan


Kerja terhadap Kinerja Karyawan”. Skripsi. Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.

Yohanes, Sukoco. 2010. “Pengaruh Disiplin, Ketrampilan, dan Bakat Pegawai


terhadap Produktivitas Kerja di Industri Gerabah Kasongan Bantul”.
Skripsi. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Sanata
Dharma: tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

LAMPIRAN 1

SURAT IJIN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

LAMPIRAN 2

KUESIONER dan

DATA DESKRIPTIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Lampiran Kuesioner

a. Pernyataan- pernyataan berkaitan dengan etos kerja


Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan etos
kerja. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling
menggambarkan etos kerja dengan memberi centang (√).

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Menurut saya, waktu itu tidak boleh disia-
siakan, tetapi seharusnya digunakan secara
efesien
2 Saya menganggap bahwa kerja keras itu
sangat memuaskan
3 Saya lebih menyukai pekerjaan yang
memungkinkan saya untuk memiliki lebih
banyak waktu luang
4 Semakin banyak waktu yang saya habiskan
untuk aktivitas waktu luang, saya merasa
lebih baik
5 Saya menganggap bahwa bekerja keras itu
sangat memuaskan
6 Saya harus selalu melakukan apa yang
benar dan adil bagi pekerjaan
7 Saya selalu mencari cara untuk
menggunakan waktu saya secara produktif
8 Saya meyakini bahwa kerja keras mampu
membuat orang memiliki pribadi yang lebih
baik
9 Saya merasa hal-hal yang seharusnya saya
tunggu adalah sesuatu yang paling berharga
10 Saya percaya bahwa untuk menjadi benar-
benar sukses, saya harus mandiri
11 Penghargaan jangka panjang biasanya lebih
memuaskan daripada jangka pendek
12 Apabila saya mendapatkan pekerjaan yang
sulit, saya berusaha untuk mandiri
13 Penting bagi saya untuk selalu mampu
bekerja
14 Saya meyakini bahwa hidup tanpa bekerja
akan sangat membosankan
15 Saya yakin apapun masalahnya dapat
diatasi dengan kerja keras
16 Bagi saya tidak dibenarkan untuk
mengambil sesuatu yang bukan milik saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

17 Saya mengalami perasaan puas dengan


pekerjaan yang saya lakukan
18 Saya harus menerapkan sikap kemandirian
dalam bekerja
19 Saya seharusnya tidak pernah mengatakan
kebohongan dengan orang lain
20 Saya mencoba untuk merencanakan hari
kerja saya sehingga tidak membuang waktu
dengan percuma
21 Saya harus menghindari sikap
ketergantungan pada orang lain kapanpun
disaat itu memungkinkan
22 Penting bagi saya bekerja di tempat ini
tidak membuang waktu luang
23 Saya selalu berusaha untuk bekerja keras
untuk menyelesaikan pekerjaan
24 Menurut saya, mencuri itu perbuatan yang
tidak baik
Sumber: (Antonius Septian, 2014: 57-58)

b. Pernyataan- pernyataan berkaitan dengan kepuasan kerja


Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan kepuasan
kerja. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling
menggambarkan kepuasan kerja dengan memberi centang (√).

No Pernyataan STS TS N S SS
25 Saya merasa senang terhadap rekan kerja
saya
26 Saya merasa senang terhadap pekerjaan
saya
27 Saya merasa senang terhadap gaji yang
saya terima
28 Saya merasa diperhatikan supervisi saya
di tempat saya bekerja
29 Saya kurang diperhatikan supervisi saya
saat bekerja
30 Saya puas dengan besarnya gaji yang
saya terima saat ini
31 Saya merasa puas ketika saya diberi
kesempatan untuk memanfaatkan
kemampuan yang saya miliki
32 Saya merasa puas menjalin kerjasama
yang baik dengan karyawan lain
33 Perusahaan memberikan gaji yang lebih
baik dari perusahaan lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

34 Saya menikmati bekerja dengan teman-


teman disini
35 Supervisi tempat saya bekerja
mempunyai motivasi kerja yang tinggi
36 Supervisi tempat saya bekerja selalu
memberikan dukungan pada saya
37 Pekerjaan saya sangat menarik
38 Saya sangat senang dengan tingkat
tanggung jawab dalam pekerjaan saya
39 Promosi sering terjadi di dalam
perusahaan saya
40 Saya puas dengan dasar yang digunakan
untuk promosi di perusahaan saya
41 Cara saya bekerja sering diamati pada
saat melakukan suatu pekerjaan
42 Pengakuan yang saya dapatkan untuk
pekerjaan yang saya lakukan
43 Saya mendapatkan pujian dari atasan
karena melakukan suatu pekerjaan yang
baik
Sumber:

(Wara Sisat, 2014:120), (Rani Mariam, 2009: 24), (Triatna Cepi, 2015: 112)

c. Pernyataan- pernyataan berkaitan dengan produktivitas


Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
produktivitas. Kami mohon untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang
paling menggambarkan produktivitas dengan memberi centang (√).

No Pernyataan STS TS N S SS
44 Saya berpartisipasi dalam melaksanakan
pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas
45 Saya berpartisipasi dalam melaksanakan
pekerjaan untuk meningkatkan mutu
produktivitas
46 Saya merasa semangat dalam bekerja untuk
meningkatkan produktivitas
47 Saya berusaha mengembangkan ketrampilan
bekerja untuk meningkatkan produktivitas
48 Saya berusaha mengembangkan diri dalam
bekerja untuk meningkatkan produktivitas
49 Saya bekerja keras untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

produktivitas
50 Saya menggunakan kemampuan saya untuk
bekerja lebih baik
51 Saya selalu tepat waktu dalam bekerja
52 Perusahaan selalu memberikan kesempatan
untuk mengembangkan potensi diri
53 Perusahaan selalu mengarahkan karyawan
untuk peningkatan produktivitas
54 Perusahaan selalu memberikan semangat
dan dukungan terhadap karyawan, dalam
melaksanakan pekerjaannya
55 Perusahaan selalu memberikan kesempatan
untuk mengembangkan potensi diri melalui
pelatihan
56 Perusahaan selalu mengarahkan karyawan
untuk meningkatkan mutu produktivitas
57 Dalam bekerja saya selalu datang tepat
waktu
58 Dalam bekerja saya merasa senang
59 Saya mampu menggunakan peralatan yang
digunakan saat bekerja
60 Perusahaan memotivasi saya untuk
meningkatkan kemampuan yang ada di
dalam diri saya
61 Untuk meningkatkan hasil produksi,
biasanya perusahaan melihat perbandingan
hasil yang dicapai sebelum dan sesudahnya
62 Efisiensi waktu sangat diperlukan bagi suatu
perusahaan
63 Sebagai karyawan yang baik saya cenderung
menjaga efesiensi produktivitas di
perusahaan
Sumber: (Aloysius Adityo, 2009: 130) (Jantra Handoko, 2015)

Penilaian dan pengukuran pada setiap jawaban responden untuk masing-

masing indikator etos kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas menggunakan skala

likert. Setiap pertanyaan masing-masing item memiliki lima alternatif jawaban

dengan bobot skor 1-5.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Lampiran Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan tanggapan responden mengenai etos kerja,

kepuasan kerja, dan produktivitas. untuk pengkategorian variabel pada penelitian

ini menggunakan rumus:

Range = Nilai tertinggi – Nilai terendah

Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam lima kelompok.

Hasil kategori adalah sebagai berikut:

1) Etos Kerja

Hasil statisktik pada variabel etos kerja diperoleh dengan cara:

a) Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah

Karena terdapat 24 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 24 item x 5 = 120

Nilai terendah = 24 item x 1 = 24

b) Mencari Range

Range = Nilai Tertinggi – Nilai terendah

= 120 – 24 = 96

c) Interval kelas = 96 = 19,2 ≈ 19

Maka diperoleh nilai interval kelas variabel etos kerja adalah 19


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

2) Kepuasan Kerja

Hasil statisktik pada variabel kepuasan kerja diperoleh dengan cara:

a) Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah

Karena terdapat 19 item pertanyaan dengan skala likert 5 pilihan maka

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 19 item x 5 = 95

Nilai terendah = 19 item x 1 = 19

b) Mencari Range

Range = Nilai Tertinggi – Nilai terendah

= 95 – 19 = 76

c) Interval kelas = 76 = 15,2 ≈ 15

Maka diperoleh nilai interval kelas variabel kepuasan kerja adalah 15

3) Produktivitas

Hasil statisktik pada variabel produktivitas diperoleh dengan cara:

a) Mencari nilai tertinggi dan nilai terendah

Karena terdapat 20 item pertanyaan dengan skala likert 5 pilihan maka

diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi = 20 item x 5 = 100

Nilai terendah = 20 item x 1 = 20

b) Mencari Range

Range = Nilai Tertinggi – Nilai terendah

= 100 – 20 = 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

c) Interval kelas = 80 = 16

Maka diperoleh nilai interval kelas variabel produktivitas adalah 16.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

LAMPIRAN 3

DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

LAMPIRAN 4

UJI VALIDITAS

DAN

RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Validitas Etos Kerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Validitas Kepuasan Kerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Validitas Produktivitas Kerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

LAMPIRAN RELIABILITAS ETOS KERJA

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.754 .943 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

KEPUASAN KERJA
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.754 .931 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

PRODUKTIVITAS KERJA

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.762 .959 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

LAMPIRAN 5

UJI LINIERITAS

DAN

NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

HASIL UJI LINIERITAS


ETOS KERJA

ANOVA TABLE

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between (Combined) 4377.702 27 162.137 3.185 .013
Groups
Linea Weighted 1142.954 1 1142.954 22.455 .000
r Deviation 3234.748 26 124.413 2.444 .042
Term
Within Groups 712.583 14 50.899
Total 5090.286 41

HASIL UJI LINIERITAS


KEPUASAN KERJA

ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between (Combined) 3824.086 18 212.449 3.859 .001
Groups Linear Weighted 3099.513 1 3099.513 56.301 .000
Term Deviation 724.572 17 42.622 .774 .703
Within Groups 1266.200 23 55.052
Total 5090.286 41

HASIL UJI LINIERITAS


KEDUA VARIABEL

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .816a .666 .649 6.603
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

HASIL UJI NORMALITAS

Npar Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PRODUKTIVITAS ETOS KEPUASAN


KERJA KERJA KERJA
N 42 42 42
Normal Parametersa Mean 81.12 79.74 68.43
Std.
7.979 21.283 9.781
Deviation
Most Extreme Absolute .182 .117 .149
Differences
Positive .121 .114 .143
Negative -.182 -.117 -.149
Kolmogorov-Smirnov Z 1.182 .760 .964
Asymp. Sig. (2-tailed) .123 .610 .311
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

LAMPIRAN 6

UJI ASUMSI KLASIK


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

Regression
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KEPUASAN
KERJA, ETOS . Enter
KERJAa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .816a .666 .649 6.603
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, ETOS KERJA

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3389.984 2 1694.992 38.878 .000a
Residual 1700.301 39 43.597
Total 5090.286 41
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, ETOS KERJA
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Coefficientsa

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 13.450 7.473 1.800 .080

ETOS KERJA .132 .051 .252 2.581 .014 .900 1.112


KEPUASAN
.798 .111 .701 7.179 .000 .900 1.112
KERJA
a. Dependent Variable:
PRODUKTIVITAS

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS


Nonparametric Correlations
Correlations

Unstandardized ETOS KEPUASAN


Residual KERJA KERJA
Spearman's Unstandardized Correlation
1.000 -.038 -.178
rho Residual Coefficient
Sig. (2-
. .811 .259
tailed)
N 42 42 42
ETOS KERJA Correlation
-.038 1.000 .149
Coefficient
Sig. (2-
.811 . .347
tailed)
N 42 42 42
KEPUASAN Correlation
-.178 .149 1.000
KERJA Coefficient
Sig. (2-
.259 .347 .
tailed)
N 42 42 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

LAMPIRAN 7

UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

HASIL UJI REGRESI

UJI T

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KEPUASAN
KERJA, ETOS . Enter
KERJAa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.450 7.473 1.800 .000

ETOS KERJA .132 .051 .252 2.581 .014


KEPUASAN
.798 .111 .701 7.179 .000
KERJA
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS

UJI F

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3389.984 2 1694.992 38.878 .000a
Residual 1700.301 39 43.597
Total 5090.286 41
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, ETOS KERJA
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

UJI R2
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .816a .666 .649 6.603
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA, ETOS KERJA

Anda mungkin juga menyukai