Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA LANDASAN FILOSOFIS DALAM PENDIDIKAN ETIKA

LINGKUNGAN

disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Filsafat Ilmu dan Bioetika


yang dibimbing oleh Dr. Sueb, M.Kes.,
dikumpulkan pada hari Rabu 03 Desember 2019

OLEH
ARIF HIDAYAT
NIM 190341764439

UNIVERSITAS NEGER MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Desember 2019
PENTINGNYA LANDASAN FILOSOFIS DALAM PENDIDIKAN ETIKA
LINGKUNGAN
Sueb1, Arif Hidayat2
Sueb1 Arif Hidayat2
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang
e-mail: sueb.fmipa@um.ac.id, arifhidayatbio062@gmail.com

Abstrak
Filsafat etika lingkungan adalah kajian yang membahas tentang kaidah dan
norma-norma manusia dalam berinteraksi dengan alam dan lingkungannya.
Indonesia adalah negara yang sangat plural karena memiliki latar belakang
masyaraka dan budaya yang berbeda-beda. Penulisan ini untuk menguraikan
pentingnya peran filsafat dalam pendidikan etika lingkungan. pendidikan
merupakan ruang lingkup yang paling efektif untuk menanamkan sikap etika
lingkungan yang baik karena sekolah merupakan miniatur masyarakat yang ideal
peserta didik yang sudah terbentuk etika lingkungannya dan masuk kedalam
komunitas masyarakan dapat membentuk masyarakat yang beretika dan
membangun secara keberlanjutan
Kata kunci : filosofis, pendidikan, etika lingkungan

Abstract

Philosophy of environmental ethics is research that discusses the rules and norms
of humans in interacting with nature and the environment. Indonesia is a very
pluralistic country because it has a different cultural and community background.
This paper is to outline the important role of philosophy in environmental ethics
education. education is the most effective scope to instill a good attitude of
environmental ethics because the school is a miniature of the ideal community of
students who have shaped environmental ethics and entered society to form an
ethical society and build sustainably
Keywords: philosophical, education, environmental ethics
PENDAHULUAN
Filsafat etika lingkungan adalah kajian yang membahas tentang kaidah dan
norma-norma manusia dalam berinteraksi dengan alam dan lingkungannya.
Perkembangan industri dan teknologi yang semakin pesat memberikan
kesejahteraan bagi manusia namun disisi lain juga memberikan dampak negatif
terhadap alam dan lingkungan yang semakin meluas. Masalah lingkungan yang
dihadapi pada abad pertengahan jauh berbeda dengan masalah lingkungan yang
kita hadapi di abad modern ini karena permasalahan lingkungan jauh lebih
kompleks dan juga harus memperhatikan aspek pembangunan yang keberlanjutan.

Indonesia adalah negara yang sangat plural karena memiliki latar belakang
masyaraka dan budaya yang berbeda-beda maka dari itu perlu adanya pendekatan
yang berbeda-beda di setiap keompok masyarakat tertentu. Etika memiliki tiga
posisi, yaitu sebagai (1) sistem nilai, yakni nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya, (2) kode etik, yakni kumpulan asas atau nilai moral, dan (3) filsafat
moral, yakni ilmu tentang yang baik atau buruk.[1] didalam kebudayaan
masyarakat indonesia aturan seperi ini secara tidak tertulis sudah ada namun perlu
adanya pembaharuan sesuai dengan perkembangan jaman.
Masalah etika lingkungan yang sedang hangat di indonesia sekarang
adalah prilaku masyarakat membakar hutan-hutan di sumatera dan kalimantan hal
ini menunjukkan bahwa etika lingkungan masyarakat indonesia terutama di
daerah pedesaan masih tergolong rendah. Program pemerintah seperti pendirian
bank sampah dapat menjadi momentum dalam membina kesadaran etika
lingkungan masyarakat dalam dalam menyikapi dan memanfaatkan sampah
karena selain mencemari lingkungan sampah mempunyai nilai jual sehingga dapat
menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia[2]. Pendidikan di indonesia haruslah
membahas masalah-masalah lingkungan maupun masalah lainnya yang memiliki
prospek keberlanjutan didalam ruang pembelajaran, karena sejatinya etika amat
berperan pada semua diskusi mengenai bidang ilmu pengetahuan.[3] Sehingga
pembahasan etika secara filosofis akan memberikan pengertian dan makna yang
mendasar bagi para peserta didik untuk bisa menjalankan serta menerapkan etika
lingkungan yang baik ketika sudah selesai menempuh jenjang pendidikan dan
masuk dalam komunitas masyarakat, karena sejatinya sekolah sebagai tempat
belajar merupakan miniatur masyarakat yang ideal. Oleh karena itu, tujuan dari
penulisan ini adalah untuk menguraikan pentingnya peran filsafat dalam
pendidikan etika lingkungan.

Filsafat Pendidikan Lingkungan Hidup


Filsafat pendidikan mencakup tiga cabang utama dari filsafat
yakni,ontologo, epistomologi dan aksiologi. Dapat dikatakan bahwa ontologi
membicarakan tentang tatanan dan struktur kenyataan dalam arti yang luas. Atas
dasar pengertian dari ontologi tersebut,maka pandangan ontologi dari pendidikan
adalah manusia,makhluk mulia, potensi, interaksi, budaya dan lingkungan.
Epistemologi menyelidiki secara kritis hakikat,landasan,aturan-auran dan
batasan pengetahuan. Epistemologi pendidikan dimaksudkan mencari sumber-
sumber pengetahuan dan kebenaran dalam praktek pelaksanaan pendidikan.
Landasan aksiologi dalam praktek pelaksanaan pendidikan didasarkan pada
nilia-nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 menekankan
bahwa pendidikan dimaksudkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kehidupan bangsa mencakup seluruh bangsa;warga Negara tua-muda,kaya-
miskin,di kota-di desa tanpa memamndang latar belakang dan cerdas dalam hidup
dan kehidupan,kognitif, psikomotor, dan afektif, totalitas dan integratif. [4]

Penyelesaian masalah lingkungan salah satunya dengan merangkul


generasi muda dalam pemupukan cinta lingkungan melalui pendidikan lingkungan
hidup di instansi pendidikan [5]. Partsipasi masyarakat merupakan aksi dan
bentuk tanggung jawab secara sadar terhadap pentingnya menjaga dan
melestarikan lingkungan[6]. Inti dari partisipasi masyarakat adalah keterlibatan
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan
masyarakat [7]. Pendidikan menjadi kunci penting dalam membentuk etika
lingkungan dimasyarakat dengan pemupukan sejak dini melalui kegiatan
disekolah-sekolah seperti diterapkannya sistem adiwiyata sekolah.
Ruang Lingkup Filsafat Etika Lingkungan
Ruang lingkup etika lingkungan mencangkup prinsip-prinsip keberlanjutan
dan penerapannya pada masalah-masalah praktis seperti pelestarian
keanekaragaman hayati,ekologis restorasi dan mitigasi perubahan iklim. Namun
seiring majunya peradaban manusia beberapa temuannya, seperti makhluk hidup
non-manusia dianggap memiliki kedudukan moral, sehingga tidak jarang prinsip
baru ini menantang beberapa prinsip normatif yang sudah lama ada dan etika
lingkungan mencangkup unsur biotik dan abiotik.
Filsafat lingkungan mempelajari isu-isu filosofis yang seringkali
bertentangan dengan kebiasaan adat setempat, termasuk yang nonfisik mengenai
hubungan manusia dengan alam, dan bahwa keyakinan agama dengan alam dan
kemanusiaan, estetika yang berkenaan dengan karakter nilai estetika, masalah
seputar etika lingkungan dan lingkungan ekonomi dan juga masalah pengambilan
keputusan politik, dan keterwakilan dalam forum pengambilan keputusan baik
untuk orang saat ini maupun untuk kepentingan di masa depan dan bukan
manusia. Interaksi manusia dengan alam dan lingkungan adalah hal yang tak
terpisahkan, baik dengan orang lain maupun dengan spesies lain.
Kelestarian lingkungan ditentukan bagaimana sikap masyarakat dalam
menjaga dan menyayangi lingkungan sekitar. Sikap didefinisikan sebagai
kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek.
Sikap merupakan suatu keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perbuatan
atau tingkah laku [8]. Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup
dari seseorang terhadap sesuatu, dalam konteks lingkungan yaitu berkaitan dengan
kelestarian dari lingkungan [9]. Sikap masyarakat menentukan tindakan
masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan diwujudkan dalam bentuk
partisipasi masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
Dalam pendidikan etika lingkungan dapat diimplementasikan pada kegiatan
pengolahan sampah berbasis Recycle, Reuse, Reduce, dan Replace (5R) yaitu
kegiatan memperlakukan sampah dengan cara, menggunakan kembali,
mengurangi, mendaur ulang, dan menggantikan [10]. Adanya penerapan dan
pembiasaan terhadap etika lingkungan sejak ditingkat sekolah dasar maka akan
menjadi

KESIMPULAN
Landasan filosofis etika lingkungan sudah seharusnya diterapkan dalam
pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi.
Etika lingkungan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bisa berupa
penugasan maupun proyek, pendidikan merupakan ruang lingkup yang paling
efektif untuk menanamkan sikap etika lingkungan yang baik karena sekolah
merupakan miniatur masyarakat yang ideal sehingga ketika peserta didik masuk
kedalam komunitas masyarakan dapat membentuk masyarakat yang beretika dan
membangun secara keberlanjutan
DAFTAR RUJUKAN

[1] Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


[2] Attfield, Robin 2014, Environmental Ethics: An Overview for the Twenty-
First Century, (second edition) Cambridge, UK and Malden, MA: Polity
[3] Carlson, Allen 2010, 'Contemporary Environmental Aesthetics and
the Requirements of Environmentalism', Environmental Values, 19, 289-
314
[4] Carroll, Noël 2004, 'On Being Moved by Nature: Between Religion and
Natural History', in Allen Carlson and Arnold Berleant (eds), The
Aesthetics of Natural Environments, Peterborough, Canada and
Plymbridge
[5] Midgley, Mary 1983, 'Duties Concerning Islands', in Robert Elliot and
Arran Gare (eds), Environmental Philosophy: A Collection of Readings,
St. Lucia, Australia: University of Queensland Press and Milton Keynes,
UK: Open University Press, 166-181
[6] Yadav R 2015 Solid waste management Pollut. Res. 93–102
[7] Pratama, Reba Anindyajati dam Ihsan I M 2017 Peluang Penguatan Bank
Sampah untuk Mengurangi Timbulan Sampah Perkotaan The Opportunities
to Strengthen the Role of Bank Sampah to Reduce Municipal Waste
Teknologi Lingkungan 112–9
[8] Darmawan D and Fadjarajani S 2016 Hubungan antara pengetahuan dan
sikap pelestarian lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga
kebersihan lingkungan Geografi 37–49
[9] Azhar A, Basyir M D and Alfitri A 2016 Hubungan Pengetahuan Dan
Etika Lingkungan Dengan Sikap Dan Perilaku Menjaga Kelestarian
Lingkungan Jurna Ilmu Lingkungan 36
[10] Program M and Pendidikan S 2015 Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga
Kualitas

Anda mungkin juga menyukai