Anda di halaman 1dari 14

Makalah Hematologi II

LEUKEMIA

(AML DAN CML)

Dosen Pengampu :

dr. Citra Trisna,MARS

Kelompok 13

Ajeng Andriani (P27903118048)

Himayatun Nisa (P27903118069)

Mutiara Rosa Aulia (P27903118074)

Nabila Deswanti Fauziyah (P27903118075)


KATA PENGANTAR

Segala puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan
limpahan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita masih dapat membaca
makalah ini, dan telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan tepat pada waktunya.
Selama menyusun makalah ini pasti ada hambatan dan keselahan dikarenakan
sedikitnya pengetahuan penyusun terhadap materi yang diangkat, karena campur tangan dari
beberapa pihak akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini, maka dari itu dengan
kerendahan hati penyusun ucapakan banyak terima kasih kepada seluruh pembimbing yang
telah membimbing selama proses penyusunan, dan akhirnya tersusunlah makalah
“Hematologi II LEUKEMIA AML dan CML” .
Penyusun hanyalah manusia biasa yang pastinya memiliki segala kekurangan karena
kesempurnaan hanya milik Allah swt, maka dari itu kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini sangat penyusun harapkan, semoga makalah ini berguna bagi
pembaca dan berguna bagi generasi yang akan datang, terimakasih.

Tangerang , 14 Januari 2020

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................. 4


BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................. 5

A.Pengertian Penyakit Leukemia .................................................................................... 5

B. Jenis-Jenis Leukemia .................................................................................................. 5

1. Acute Myelogenous Leukemia ..................................................................................... 6

A. Penyebab ....................................................................................................................... 6

B. Gejala ............................................................................................................................ 6

C. Pengobatan ................................................................................................................... 7

2. Chronic Myelogenous Leukemia ................................................................................. 8

A.Penyebab ........................................................................................................................ 8

B. Gejala............................................................................................................................. 9

C.Diagnosis ........................................................................................................................ 10

D. Pengobatan ................................................................................................................... 10

C. Gambaran Leukemia pada SADT .............................................................................. 12

PENUTUP .......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

Leukemia merupakan penyakit kanker sistemik yang menyerang sel darah putih yang
dapat menimbulkan berbagai masalah pada semua aspek kehidupan yaitu fisik, psikologis,
dan sosial.Leukemia adalah kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak normal pada sel
darah putih (leukosit), dimana sel darah putih muda tidak menjadi matang seperti seharusnya
melainkan menjadi sel yang dikenal sebagai sel leukemia (Yayasan Kanker Indonesia(YKI),
2008).

Leukemia adalah penyakit yang dapat menyerang semua jenis usia, tidak terkecuali
pada anak-anak. Leukemia merupakan jenis kanker yang sering ditemukan pada anak
dibawah usia15 tahun. Leukemia merupakan penyakit kronis yang menempati urutan kedua
dan ketiga sebagai penyebab kematian pada anak (Andra dalam Farmacia, 2007).

Penyebab leukemia sampai sekarang belum diketahui secarapasti. Namun dari


beberapa penelitian ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan leukemia
diantaranya adalah penggunaan pestisida, medan listrik, riwayat keguguran pada ibu, radiasi,
bahan kimia (benzene), virus, kelainan genetik, ibu yang umurnya relatif tua saat melahirkan,
ibu yang merokok saat hamil, konsumsi alkohol saat hamil, penggunaan marijuana saat
hamil, medan magnet, pekerjaan orang tua, berat lahir, urutan lahir, radiasi prenatal dan
postnatal, vitamin K, serta diet (Simanjorang, 2010).

4
BAB II

PEMBAHASAN

LEUKEMIA

A. Pengertian penyakit leukemia


Penyakit Leukemia merupakan penyakit yang dikenal juga sebagai kanker darah.Penyakit
ini ditandai dengan membelahnya sel darah putih yang tidak terkendali.Penyakit kanker
bermula di sel, biasanya sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel
baru bila dibutuhkan oleh tubuh atau jika ada tempat bagi sel itu sendiri. Sel-sel tersebut akan
diberi signal atau tanda oleh tubuh kapan sel tersebut perlu diproduksi oleh sumsum tulang
belakang.kemudian saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan
menggantikannya.Tapi, pada penderita leukemia tidak demikian yang terjadi.Sel-sel baru
terus diproduksi walaupun tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel tidak lagi merespon
signal/tanda yang diberikan oleh tubuh, sehingga sel terus diproduksi secara tidak
terkontrol.Sedangkan, sel-sel lama tidak mati seperti yang seharusnya. Sel-sel abnormal ini
kemudian menggantikan sel yang normal di dalam sumsum tulang belakang, setelah itu sel-
sel abnormal ini akan keluar dan ditemukan di darah perifer atau darah dan mendesak sel-sel
darah normal. Hal tersebut menyebabkan sel darah normal tidak dapat menjalankan
fungsinya.
Kanker darah dikatakan dapat menular oleh beberapa orang, tapi bila dikaji lebih lanjut
tidak ada alasan yang dapat menyebabkan kanker ini dapat menular.Jadi, penyakit ini
bukanmerupakan penyakit menular.Penyakit ini juga bukan merupakan penyakit keturunan,
walaupun mungkin ada kebetulan yang dalam 1 keluarga misalnya anak dengan ibu terkena
penyakit ini.Tapi, penyakit ini bukan merupakan penyakit keturunan.
B. Jenis-Jenis Leukemia
 Leukemia myeloid akut (AML): kanker sel darah myeloid yang belum dewasa.
Merupakan jenis leukemia yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Tingkat
pertumbuhan sel kanker ini biasanya cepat dan memengaruhi produksi sel darah
normal pada awalnya. Pasien biasanya akan mengalami gejala rendahnya jumlah sel
darah (misalnya anemia, infeksi karena jumlah sel darah putih yang rendah,
pendarahan abnormal karena jumlah trombosit yang rendah).
 Leukemia Limfoblastik Akut (ALL): kanker sel limfoid yang belum dewasa. Lebih
sering terjadi pada anak-anak dan merupakan leukemia yang paling umum diderita
oleh anak-anak. Presentasinya mirip dengan AML.

5
 Leukemia myeloid kronis (CML): kanker sel myeloid dewasa yang terkait dengan
kehadiran kromosom Philadelphia. Jenis leukemia ini kebanyakan terdeteksi pada
orang dewasa. Sel kanker berkembang pada tingkatan yang relatif lambat, penyakit di
stadium awal mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Pada stadium selanjutnya,
pembesaran limpa bisa menyebabkan sakit perut. Produksi sel darah normal juga bisa
terpengaruh, dan memunculkan gejala-gejala yang tercantum di atas.
 Leukemia Limfositik Kronis (CLL): kanker sel limfoid dewasa. Sebagian besar
diderita oleh individu yang berusia lanjut (>60 tahun). Jenis ini jarang terjadi pada
anak-anak. Sel kanker ini juga ditandai dengan laju pertumbuhan yang lambat.
Penyakit di stadium awal biasanya bersifat asimtomatik.

1. Acute Myelogenous Leukemia (AML)

Acute Myelogenous Leukemia (AML) adalah salah satu jenis kanker darah dan sumsum
tulang. Sumsum tulang merupakan jaringan spons dalam tulang dimana sel darah dibuat.
Penyakit ini juga dikenal sebagai myeloblastic leukemia akut, leukemia akut nonlymphocytic,
myeloblastic leukemia akut, dan leukemia myeloid akut. Pada AML, kata "akut" mengacu
pada kenyataan bahwa penyakit ini mempengaruhi sel-sel darah yang belum matang dan
berkembang dengan cepat. "Myelogenous" mengacu pada sel-sel darah putih, yang disebut
sel myeloid bahwa AML mempengaruhi sel-sel tersebut. Sel-sel myeloid berkembang
menjadi berbagai jenis sel darah dewasa, seperti sel darah putih, sel darah merah, dan
trombosit.

A. Penyebab

AML terjadi ketika DNA sel berkembang dalam sumsum tulang yang rusak, sehingga
menyebabkan produksi sel darah menjadi tidak merata. Sel imatur diproduksi oleh sumsum
tulang, yang berkembang menjadi myeloblasts, sel-sel darah putih leukemia. Sel-sel yang
abnormal tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga sel-sel abnormal berkembang di tengah
sel-sel sehat. Meskipun penyebab mutasi DNA yang menyebabkan leukemia tidak jelas,
namun radiasi, paparan bahan kimia tertentu dan beberapa obat kemoterapi diduga menjadi
penyebabnya. Hal diperkuat dengan data bahwa, pada kebanyakan kasus AML tidak diwarisi.

B. Gejala

Banyak tanda dan gejala dari tahap awal dari AML, yang dapat menyerupai orang-orang dari
penyakit flu atau penyakit umum lainnya. Tanda-tanda ini juga dapat bervariasi sesuai
dengan jenis sel darah yang terkena. Tanda dan gejala AML, antara lain:

1. Nyeri tulang
2. Kulit pucat
3. Mudah memar

6
4. Sesak napas
5. Demam
6. Kelesuan dan kelelahan
7. Sering infeksi
8. Penurunan berat badan
9. Pendarahan dari gusi, sering mimisan, dan perdarahan yang tidak biasa lainnya.

AML memburuk secara cepat jika tidak diobati, sehingga diagnosis yang tepat sangat
membantu. Dalam kasus luar biasa atau tanda dan gejala yang mengkhawatirkan harus segera
dikonsultasikan dengan dokter.

C. Pengobatan

Pengobatan AML tergantung pada beberapa faktor, seperti usia pasien, kesehatan secara
keseluruhan, preferensi, dan subtipe penyakit. Pengobatan penyakit ini memiliki dua fase,
yaitu:
A. Fase 1: Terapi Induksi
Dalam fase ini sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang dibunuh, tetapi untuk
tujuan mencegah penyakit kembali kambuh, perawatan lebih lanjut diperlukan karena induksi
remisi biasanya tidak mnghilangkan semua sel-sel leukemia.
B. Fase 2: Terapi Konsolidasi
Dalam fase ini sel-sel leukemia yang tersisa dihancurkan. Juga disebut post-remisi, terapi
pemeliharaan, atau intensifikasi. Terapi konsolidasi dianggap penting untuk mengurangi
risiko kambuh.

Beberapa metode terapi yang digunakan dalam fase ini, antara lain:
a. Terapi Biologi
Metode ini, juga dikenal sebagai immunotherapy, menggunakan zat yang memperkuat respon
sistem kekebalan terhadap kanker. Salah satu bentuk terapi biologi dikenal sebagai antibodi
monoklonal. Meskipun antibodi ini diproduksi dalam laboratorium, namun dapat meniru
protein dalam sistem kekebalan tubuh (antibodi) yang menyerang benda asing pada sel-sel
leukemia. Gemtuzumab ozogamicin adalah salah satu antibodi monoklonal yang digunakan
sebagai terapi biologis dalam AML. Ketika obat ini menempel pada sel-sel AML, ia
melepaskan racun kimia yang dibawanya.

b. Kemoterapi
Meskipun juga dapat digunakan sebagai terapi konsolidasi, metode ini merupakan bentuk
utama terapi induksi remisi, yang menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel kanker
dalam tubuh. Karena obat kemoterapi menghancurkan banyak sel-sel darah normal dalam
proses pembunuhan sel-sel leukemia, sehingga pasien harus tinggal di rumah sakit selama
terapi ini. Pengobatan ini mungkin perlu diulang satu atau lebih dari dua kali dalam kasus
siklus pertama kemoterapi yang tidak menyebabkan remisi.

7
c. Transplantasi stem cell sumsum tulang
Metode ini dapat membantu dalam membangun kembali sel-sel induk yang sehat dengan
mengganti sumsum tulang yang tidak sehat dengan sel yang bebas dari sel induk leukimia
yang akan menumbuhkan sumsum tulang yang sehat. Metode ini dapat digunakan untuk
terapi konsolidasi. Untuk menghancurkan sumsum tulang dan menghasilkan manfaat pada
penyakit leukemia pasien, maka akan diberi dosis yang sangat tinggi dari kemoterapi atau
terapi radiasi sebelum transplantasi sel induk. Setelah itu, akan diberikan infus sel induk dari
donor yang kompatibel (transplantasi alogenik). Sel induk sendiri seseorang juga dapat
digunakan (transplantasi autologous), yaitu dengan mengambil dan menyimpan sel-sel sehat
induk mereka untuk transplantasi di masa depan.

d. Terapi obat lain


Ada obat anti kanker yang dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan kemoterapi
untuk induksi remisi dari subtipe tertentu dari AML disebut promyelocytic leukemia, seperti
arsenik trioksida dan semua jenis trans retinoic acid (ATRA).

2. Chronic myelogenous leukemia (CML)

Chronic myelogenous leukemia (CML) atau banyak masyarakat menyebut dengan


leukimia CML yaitu kanker yang memengaruhi sel-sel darah dan sumsum tulang. Selain itu,
CML dapat juga disebut chronic myeloid leukemia dan chronic granulocytic leukemia. Simak
penjelasan mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan selengkapnya di bawah ini.

A. Penyebab Leukimia CML

Leukemia CML terjadi ketika ada sesuatu yang tidak beres pada gen di sel sumsum tulang.
Tidak jelas apa yang awalnya memicu proses ini, akan tetapi terdapat beberapa kondisi yang
bisa menyebakan CML adalah:

 Kromosom Berkembang Abnormal

Sel manusia terdiri dari 23 pasang kromosom. Kromosom-kromosom ini menyimpan DNA
yang berisi instruksi (gen) yang mengendalikan sel-sel dalam tubuh. Seseorang yang
memiliki leukimia CML, kromosom dalam sel darah saling bertukar bagian. Bagian dari
kromosom 9 mengganti tempat-tempat dengan bagian kromosom 22, kemudian menciptakan
kromosom ekstra pendek 22 dan kromosom ekstra panjang 9.

 Kromosom Abnormal Menciptakan Gen Baru

Gen dari kromosom 9 bergabung dengan gen dari kromosom 22 untuk membuat gen baru
yang disebut BCR-ABL. Gen BCR-ABL berisi instruksi yang memberitahu sel darah
abnormal untuk memproduksi banyak protein yang disebut tyrosine kinase. Tyrosine kinase
meningkatkan kanker dengan membiarkan sel darah tertentu tumbuh di luar kendali.

8
 Gen Baru Mengganggu Sel Darah Sehat

Ketika sumsum tulang berfungsi secara normal, ia menghasilkan sel-sel yang belum matang
(sel-sel induk darah) secara terkendali. Sel-sel ini kemudian matang dan mengkhususkan ke
dalam berbagai jenis sel darah yang beredar di tubuh yaitu sel darah merah, sel darah putih
dan trombosit.

Pada leukimia CML, proses ini tidak bekerja dengan baik. Tyrosine kinase yang disebabkan
oleh gen BCR-ABL memungkinkan terlalu banyak sel darah putih untuk berkembang.
Sebagian besar atau semua sel ini mengandung kromosom yang abnormal. Sel darah putih
yang sakit tidak tumbuh dan mati seperti sel normal. Kemudian sel-sel darah putih yang sakit
menumpuk dalam jumlah besar, memadatkan sel-sel darah sehat dan merusak sumsum
tulang.

Faktor Risiko yang Meningkatkan Leukimia CML

 Orang-orang yang lanjut usia.


 Laki-laki.
 Paparan radiasi. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini disebabkan oleh
paparan radiasi yang sangat tinggi, seperti selamat dari ledakan bom atom atau
kecelakaan reaktor nuklir. Sedikit peningkatan risiko juga terjadi pada beberapa orang
yang diobati dengan terapi radiasi dosis tinggi untuk kanker lain, seperti limfoma.
Kebanyakan orang yang dirawat karena kanker dengan radiasi tidak mengembangkan
CML, dan kebanyakan orang yang memiliki CML belum terkena radiasi dosis tinggi.
Eksposur untuk diagnosis x-ray gigi atau medis belum dikaitkan dengan peningkatan
risiko CML.

B. Gejala Leukimia CML

CML adalah kondisi yang memiliki tiga fase: kronis, accelerated, dan blastic. Berikut
penjelasannya:

1. Fase Kronis
Ini adalah tahap paling awal dan paling mudah untuk diobati. Kondisi ini sering kali tidak
memiliki gejala.
2. Fase Accelerated
Selama periode ini, jumlah sel darah yang tidak berfungsi dengan benar meningkat. Anda
mungkin mendapatkan beberapa gejala seperti:

 Merasa sangat lelah.


 Demam.
 Muncul memar.
 Berkeringat di malam hari.
 Napas pendek.
 Menurunnya berat badan.
 Terjadi pembengkakan atau rasa sakit di sisi kiri (bisa menjadi tanda limpa
membesar).
 Tulang terasa sakit.

9
Gejala lain yang mungkin terjadi yaitu stroke, perubahan penglihatan, dering di telinga,
merasa seperti berada dalam keadaan linglung, dan mendapatkan ereksi berkepanjangan.

3. Fase Blastic

Sel-sel leukemia berlipat ganda dan mengeluarkan sel darah dan trombosit yang sehat. Pada
tahap ini, Anda akan memiliki gejala yang lebih parah, termasuk:

 Infeksi.
 Perdarahan.
 Perubahan kulit termasuk benjolan atau tumor.
 Kelenjar membengkak.
 Sakit tulang.

C. Diagnosis Leukimia CML

 Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa tanda-tanda vital seperti denyut nadi dan tekanan darah. Selain itu,
dokter juga akan mengecek kelenjar getah bening, limpa dan perut, untuk menentukan apakah
mengalami pembesaran.

 Tes Darah

Pemeriksaan darah lengkap dapat mengungkapkan kelainan pada sel darah, seperti jumlah sel
darah putih yang sangat tinggi. Tes kimia darah untuk mengukur fungsi organ diperlukan
guna membantu dokter membuat diagnosis.

 Tes Sumsum Tulang

Biopsi sumsum tulang dan aspirasi sumsum tulang digunakan untuk mengumpulkan sampel
sumsum tulang untuk pengujian di laboratorium. Tes ini melibatkan pengumpulan sumsum
tulang dari tulang pinggul.

 Tes untuk Mencari Kromosom Philadelphia

Tes khusus seperti fluoresensi in situ hybridization (FISH) dan polymerase chain reaction
(PCR), menganalisis sampel darah atau sumsum tulang untuk melihat ada tidaknya
kromosom Philadelphia atau gen BCR-ABL.

D. Pengobatan Leukimia CML

Tujuan dari perawatan leukimia CML adalah untuk menghilangkan sel-sel darah yang
mengandung gen BCR-ABL abnormal yang menyebabkan melimpahnya sel-sel darah yang
tidak sehat. Pada umumnya, pengobatan dimulai dengan obat-obatan yang ditargetkan untuk
mencegah penyakit ini berkembang.

10
 Obat-obatan

Obat-obatan ini dirancang untuk menyerang kanker yang berfokus pada aspek tertentu dari
sel kanker yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang biak. Target obat ini
adalah protein yang diproduksi oleh gen BCR-ABL—tyrosine kinase.

Obat yang menghambat perkembangan tyrosine kinase meliputi: imatinib, dasatinib,


nilotinib, bosutinib, dan ponatinib. Obat ini adalah pengobatan awal untuk orang yang
didiagnosis dengan leukimia CML. Efek samping dari obat-obatan yang ditargetkan ini
termasuk pembengkakan pada kulit, mual, kram otot, kelelahan, diare dan ruam kulit.

Jika penyakit tidak merespon atau menjadi resisten terhadap obat yang ditargetkan, dokter
dapat mempertimbangkan obat-obatan yang ditargetkan lainnya, seperti omacetaxine atau
perawatan lainnya. Dalam situasi tertentu, dokter juga mungkin mempertimbangkan untuk
menghentikan pengobatan dengan obat-obatan yang ditargetkan setelah mempertimbangkan
manfaat dan risikonya.

 Transplantasi Sumsum Tulang

Transplantasi sumsum tulang juga disebut transplantasi sel induk. Prosedur ini menawarkan
penyembuhan definitif untuk leukimia CML. Meski begitu, transplantasi sumsum tulang
memiliki risiko dan membawa tingkat komplikasi serius yang tinggi.

Selama transplantasi sumsum tulang, obat kemoterapi dosis tinggi digunakan untuk
membunuh sel pembentuk darah di sumsum tulang. Kemudian sel-sel induk darah dari donor
dimasukkan ke dalam aliran darah . Sel-sel baru membentuk sel-sel darah baru yang sehat
untuk menggantikan sel-sel yang sakit.

 Kemoterapi

Kemoterapi adalah perawatan obat untuk membunuh sel-sel yang tumbuh cepat dalam tubuh,
termasuk sel-sel leukemia. Obat kemoterapi kadang-kadang dikombinasikan dengan terapi
obat yang ditargetkan untuk mengobati leukimia CML yang agresif. Efek samping dari obat
kemoterapi tergantung pada obat apa yang digunakan.

11
C. Gambaran Sel Leukemia di SADT

1. Acut Myeloblastic Leukemia 3. Acut Limfoblastic Leukemia

2. Cronic Myeloblastic Leukemia 4. Cronic Limfoblastic Leukemia

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Leukemia merupakan penyakit kanker darah dikarenakan adanya produksi sel darah
putih yang berlebihan atau tidak terkontrol di sumsum tulang belakang. Penyakit ini
merupakan penyakit yang tidak menular dan bukan merupakan penyakit keturunan tapi
kadang ada ditemukan kasus yang bahawa keturunannya juga terkena penyakit leukemia.
Penyebab penyakit leukemia belum dapat diketahui dengan pasti tapi ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini. Faktoe-faktor tersebut adalah radiasi, faktor
leukemogemik, virus, dan herediter. Gejala-gejala seseorang menderita leukemia adalah nyeri
perut, Anemia, Perdarahan, Terserang Infeksi, Nyeri Tulang dan Persendian, Pembengkakan
Kelenjar Lympa, dan Kesulitan Bernafas (Dyspnea).
Leukemia dapat dibagi menjadi 2 pembagian, pertama berdasarkan asal sei kanker
yang muncul dan berdasarkan atas cepat tidaknya perkembangan sel kanker.Berdasarkan asal
sel kanker yang muncul di bagi menjadi dua yaitu Myelocytic/Myelogeneus leukemia dan
Lymphocityc Leukemia. Sedangkan, berdasarkan cepat tiaknya sel kanker yaitu leukemia
akut dan leukemia kronis. Dari pembagian tersebut leukemia dapat dibagi menjadi empat
jenis tipe leukemia yaitu leukemia limfositik akut (LLA), leukemia mielositik akut (LMA),
leukemia limfositik kronis (LLK), dan leukemia mielositik kronis (LMK)

13
DAFTAR PUSTAKA

Denoxs.2010. Penyebab dan Tanda-tanda Gejala Kanker Darah Leukemia.


http://berkahlangkah.com/kesehatan/penyebab-dan-tanda-tanda-gejala-kanker-darah-
leukemia.php.

Emweje.2012. Penyakit Leukemia.http://emweje.com/penyakit-leukemia/.

Jakborneo.2008. Penyakit Leukemia (Kanker Darah).


http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-leukemia-kanker-darah.html.

Chronic Myelogenous Leukemia (CML). https://www.webmd.com/cancer/lymphoma/cml-


need-to-know-first#1.

14

Anda mungkin juga menyukai