Zakya Nursyahida
260110190064
Kelas B 2019
Senin, 07.00- 10.00
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
I. Tujuan
1.1. Mengidentifikasi anion dalam larutan dengan metode kualitatif.
II. Prinsip
2.1 Anion
Ion atau atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik negative (Svehla,
1985).
2.2 Pengendapan
Endapan adalah zat yang memisahkan diri dari fase padat dalam suatu larutan
dan dapat dikeluarkan dengan penyaringan atau pemusingan. Endapan
terbentuk akibat larutan menjadi jenuh dengan zat yang bersangkutan (Svehla,
1985).
2.3 Uji kelarutan
Uji kelarutan adalah uji agar kita dapat mengetahui keberadaan dari suatu zat
yang terdapat dalam sampel. Uji ini dapat digunakan dalam mengetahui
kepolaran atau tidaknya dari suatu sampel (Chang, 2005).
III. Reaksi
Identifikasi ion asetat
CH3COO + KHSO4 → CH3COOH + KSO4-
(Svehla, 1985)
- I− + Ag+ → AgI ↓
- AgI↓+ 2NH3 → [Ag(NH3)2] + I
- 2I- + 2H2SO4 → I2↑ + SO42- + 3H2O
Identifikasi permanganat
- 2MnO4 + 5H2O + 6H+ → 5O2↑ + 2Mn2+ + 8H2O
- 2KMnO4 + H2SO4 → MnO4 + 2K+ + SO42- + H2O
(Svehla, 1985)
r =dt/dc = k. Cn
Ket:
r = Kecepatan reaksi;
k = Konstanta kecepatan reaksi;
C = Konsentrasi;
n = Orde reaksi
(Anggraini, 2015)
Faktor – faktor yang mempengaruhi kelarutan diantaranya yaitu :
b. Tekanan
(Svehla, 1985)
Anion merupakan ion negatif yang terbentuk apabila suatu atom menerima
elektron serta memiliki kelebihan elektron dalam suatu proses kimia (Chang,
2005).
2. Golongan Halida : Cl-, Br-, I-, dan S2 . Anion golongan ini akan mengendap
dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3)
3. Golongan Nitrat : NO3-, NO2-, CHO-. Semua ion pada golongan ini larut
(tidak membentuk endapan pada senyawa/reagen apapun) (Svehla, 1985).
Lakmus
Pelat tetes
Pembakar spirtus
Penjepit Kayu
Pipet tetes
Spatula
Tabung reaksi
5.2 Sampel
AgNO3
Borat
CaC2O4
Fe(SCN)3 / Hg(SCN)2
Fe2C2O4
K2CrO4
KBr
KI
Na2PO4
Na2S2O3
Na2SO4
NaCl
NaNO3
Natrium Bikarbonat
Natrium Karbonat
Pb- Asetat
Sulfit ( SO32-)
VI. Data Pengamatan
6.1. Pengamatan Organoleptis
DItambah
FeCl3 larutan
lembayung
tua
13 Identifikasi ion - Direaksikan dengan - NO2− + CH3COOH Terbentuk
NO2- dan asam sulfat (dalam → HNO2 + CH3COO− larutan encer
NO3- keadaan asam) 3HNO2 → H2O + HNO3 +
2NO↑
a) Tabung reaksi
Fe2+ + SO42− + NO↑ →
diisi NO3
[Fe.NO]SO4
- b) Ditambahkan
H2SO4 4M dan FeSO4
padat, kocok
14 Identifikasi ion - tambahkan 10 tetes - (COOH)2 → H2O + CO↑ Ketika
oksalat (C2O42- H2SO4 4M + CO2↑ ditambah
) - Tambah KMnO4 -(COO)22− + MnO2 + 4H+ → MnO4
- Tambah 2 tetes CaCl2 Mn2+ + 2CO2↑ + 2H2O terbentuk
-(COO)22− + Ca2+ → larutan ungu
(COO)2Ca↓ pucat
15 Identifikasi - Larutkan dalam air - 2MnO4 + 5H2O + 6H+ Tidak
MnO4- - Tambahkan 2 ttes → 5O2↑ + 2Mn2+ + dilakukan
H2SO4 pekat 8H2O pengujian
- Tambahkan 2 tetes - 2KMnO4 + H2SO4 → karena sampel
H2O2 MnO4 + 2K+ + SO42- + tidak tersedia
H2O
VII. Pembahasan
7.1. Identifikasi asam asetat
Kami melakukan uji asam asetat dengan cara memasukkan sampel ke
dalam porselen lalu digerus bersamaan denga KHSO4. Kemudian bau yang
timbul adalah bau cuka.
7.2. Identifikasi borat
Ion dicampurkan dengan H2SO4 dan CH3OH (uji nyala) dalam
sebuah cawan porselen yang kemudian dibakar akan menghasilkan nyala api
yang pinggirannya hijau. Hal ini disebabkan oleh pembentukan metil borat
B(OCH3) atau etil borat B(OC2H5)3, sesuai dengan reaksi dibawah ini:
7.7. Identifikasi I-
Pengujian dilakukan dengan masukkan sampel yang diperkirakan memilik ion
iodida lalu tambahkan HNO3 encer dan 2 tetes AgNO3, maka larutan akan
menghasilkan endapan berwarna putih susu. AgNO3 digunakan karena ion
halogen termasuk golongan III anion dimana akan mengalami endapan perak
dan akan larut ketika ditambahkan amonia. Kemudian ditambahkan dengan
amonia berlebih, sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
Ion klorida termasuk ke dalam kation golongan III (Silver Group) yang akan
membentuk endapan apabila direaksikan dengan perak. Sehingga, ketika
sampel berisi ion klorida ini ditambahkan dengan larutan perak nitrat, hasil
yang terjadi adalah terbentuknya endapan putih perak klorida. AgCl memiliki
sifat tidak larut dalam air dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan
ammonia encer. Sehingga, ketika larutan tersebut ditambahkan ammonia
berlebih, endapan menjadi larut. Langkah selanjutnya untuk mengidentifikasi
ion klorida adalah dengan menambahkan KMnO4 pada suasana asam
(ditambah H2SO4). Pada saat ditambahkan asam sulfat, terjadi reaksi sebagai
berikut.
Cl- + H2SO4 → HCl + HSO4-
Marwati, S. P. (2008). Karakteristik Sifat Fisika Kimia Limbah Cair Industri Electroplating.
Yogyakarta: Jurdik Kimia FMIPA UNY.
Sulistryarti, H. (2017). Kimia Analisa Dasar untuk Analisis Kualitatif. Malang: UB.
Svehla. (1985). Vogel : Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro . Jakarta:
Penerbit PT Kalman Medika Pustaka .