Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah

yang berjudul “Fungsi Dan Peran Partai Politik Dalam Mewujudkan Bhineka Tunggal Ika”

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. makalah ini disusun sebagai tugas kelompok

untuk mata kuliah Sistem Sosial Indonesia.

Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat

bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Palangkaraya, April 2017

Kelompok III

Sistem Sosial Indonesia Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................


B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................
C. TUJUAN MAKALAH ...............................................................................................

BAB II KONSEP DAN TEORI ............................................................................................

A. DEFINISI PARTAI POLITIK .................................................................................


B. IDEOLOGI POLITIK ..............................................................................................
1. LIBERIALISME .................................................................................................
2. KAPITALISME ...................................................................................................
3. SOSIALISME ......................................................................................................
C. SISTEM KLASIFIKASI PARTAI POLITIK ........................................................
1. SISTEM PARTAI TUNGGAL ..........................................................................
2. SISTEM DUA PARTAI ......................................................................................
3. SISTEM MULTI PARTAI .................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................................

BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... iii

Sistem Sosial Indonesia Page 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berjalannya suatu Negara pasti tak lepas dari sebuah sistem politik. Karena pasti

sistem politik-lah yang menjadi tolak ukur kemajuan dalam suatu negara. Negara yang maju

dapat dipastikan bahwa sistem politik didalamnya tertata dengan baik. Sistem politik sendiri

dapat diartikan sebagai suatu mekanisme dari seperangkat fungsi, dimana fungsi-fungsi tadi

melekat pada suatu struktur-struktur politik, dalam rangka pelaksanaan dan pembuatan

kebijakan yang mengikat masyarakat.

Dalam suatu sistem politik terdapat berbagai unsur, dan salah satu unsur tersebut

adalah partai politik. Partai politik dalam hubungannya dengan sistem sosial politik ini

memainkan berbagai fungsi, salah satunya pada fungsi input, dimana partai politik menjadi

sarana sosialisasi politik, komunikasi politik, rekruitmen politik, agregasi kepentingan, dan

artikulasi kepentingan. Lalu apa sajakah sebenarnya fungsi partai politik dalam hubungannya

dalam proses pembuatan dan penerapan kebijakan di Indonesia, apabila melihat keadaan

sekarang dimana partai politik telah dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang merasa

bahwa partai politik tidak lagi membawa aspirasi masyarakat melainkan keberadaannya hanya

dianggap sebagai kendaraan politik yang dipakai oknum-oknum tertentu untuk menggapai

jabatan-jabatan publik di Indonesia.

Sistem Sosial Indonesia Page 3


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja peran dan fungsi dari Partai Politik ?

2. Apa yang dimaksud dengan partai politik dan ideologi politik ?

C. TUJUAN MAKALAH

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan

umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Sosial Indonesia.

Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui peran dan fungsi dari Partai Politik

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan partai politik dan ideologi politik

Sistem Sosial Indonesia Page 4


BAB II

KONSEP DAN TEORI

A. Pengertian Partai Politik

Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam

upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam

hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-

kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political

development sebagai suprastruktur politik. Dalam rangka memahami partai politik sebagai

salah satu komponen infrastruktur politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai

partai politik, yakni:

 Carl J. Friedrich: partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil

dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin partainya,

dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang

bersifat ideal maupun materil.

 R.H. Soltou: partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya

terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik, yang dengan memanfaatkan

kekuasan memilih, bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan

umum mereka.

Sistem Sosial Indonesia Page 5


 Miriam Budiardjo: partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang

anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama dengan

tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya),

dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

B. Ideologi Politik

Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan

bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order

masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana

mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.

Ideologi adalah seperangkat tujuan dan ide-ide yang mengarahkan pada satu

tujuan, harapan, dan tindakan. Jadi, ideologi politik dapat diartikan sebagai seperangkat

tujuan dan ide yang menjelaskan bagaimana suatu rakyat bekerja, dan bagaimana cara

mengatur kekuasaan.

1. Liberialisme

Kebebasan telah muncul sejak adanya manusia di dunia, karena pada hakikatnya manusia

selalu mencari kebebasan bagi dirinya sendiri. Bentuk kebebasan dalam politik pada zaman

dahulu adalah penerapan demokrasi di Athena dan Roma. Tetapi, kemunculan liberalisme

sebagai sebuah paham pada abad akhir abad 17. Liberalisme berasal dari kata liberalis yang

berarti bebas. Dalam liberalisme, kebebasan individu, pembatasan kekuasaan raja

Sistem Sosial Indonesia Page 6


(pemerintah), dan persaingan pemilik modal (kapital). Karena itu, liberalisme dan kapitalisme

terkadang dilihat sebagai sebuah ideologi yang sama.

Liberalisme muncul pada abad ke akhir abad 17, berhubungan dengan runtuhnya

feodalisme di Eropa dan dimulainya zaman Renaissance, lalu diikuti dengan gerakan politik

masa Revolusi Prancis. Liberalisme pada zaman ini terkait dengan Adam Smith, dikenali

sebagai liberalisme klasik. Pada masa ini, kerajaan (pemerintahan) bersifat lepas tangan, sesuai

dengan konsep Laissez-Faire. Konsep ini menekankan bahwa kerajaan harus memberi

kebebasan berpikir kepada rakyat, tidak menghalang pemilikan harta indidvidu atau kumpulan,

kuasa kerajaan yang terbatas dan kebebasan rakyat.

2. Kapitalisme

Kapitalisme (capitalism) berasal dari kata kapital (capital), yang berarti modal. Modal

disini maksudnya adalah alat produksi, seperti tanah dan uang. Jadi, arti kapitalisme adalah

ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik modal, sistem ekonomi bebas

tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-

batasan ini. Menurut cara pandang kapitalisme, setiap individu bukanlah bagian dari

masyarakat, tetapi merupakan suatu pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri.

Dalam perjuangan ini, faktor penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan tetap

bertahan, dan produsen lemah akan tersingkir. Kapitalisme berawal pada zaman feodal di

Mesir, Babilonia, dan Kekaisaran Roma. Ahli ilmu sosial menyebut kapitalisme pada zaman

ini sebagai commercial capitalism (kapitalisme komersial). Kapitalisme komersial berkembang

ketika pada zaman itu perdagangan lintas suku dan kekaisaran sudah berkembang dan

membutuhkan sistem hukum ekonomi untuk menjamin keadilan perdagangan ekonomi yang

Sistem Sosial Indonesia Page 7


dilakukan oleh para pedagang, tuan tanah, kaum rohaniwan. Kapitalisme berlanjut menjadi

sebuah hukum dan kode etik bagi kaum pedagang. Karena terjadi perkembangan kompetisi

dalam sistem pasar, keuangan, dan lain-lain, maka diperlukan hukum dan etika yang relatif

mapan. Para pedagang embuka wacana baru tentang pasar. Setiap membicarakan pasar, mereka

membicarakan tentang komoditas, dan nilai lebih yang akan menjadi keuntungan bagi

pedagang.

3. Sosialisme

Sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah bentuk masyarakat dengan menjadikan

perangkat produksi menjadi milik bersama, dan pembagian hasil secara merata disamping

pembagian lahan kerja dan bahan konsumsi secara menyeluruh. Dalam sosialisme setiap

individu harus berusaha untuk mendapatkan layanan yang layak untuk kebahagiaan bersama,

karena pada hakikatnya, manusia hidup bukan hanya untuk bebas, tapi juga saling menolong.

Sosialisme yang kita kenal saat ini Sosialisme sebenarnya telah lahir sebelum dicetuskan oleh

Karl Marx. Orang yang pertama kali menyuarakan ide sosialisme adalah Francois Noel

Babeuf, pada abad 18. Kemudian muncul tokoh lain seperti Robert Owen di Inggris, Saint

Simon dan Fourier di Perancis. Mereka mencoba memperbaiki keadaan masyarakat karena

terdorong oleh rasa perikemanusiaan tetapi tidak dilandasi dengan konsep yang jelas dan

dianggap hanya angan-angan belaka, karena itu mereka disebut kaum sosialis utopis.

Sistem Sosial Indonesia Page 8


C. Sistem Klasifikasi Partai Politik

1. Sistem Partai Tunggal / Sistem Satu Partai

`Dalam system ini terdapat dua variasi : pertama, di Negara tersebut hanya terdapat

satu partai yang boleh hidup dan berkembang. Kedua , partai tunggal mendominasi

kehidupan kepartaian, tidak ada suasana bersaing karena partai lainnya harus menerima

kepemimpinan dari partai tersebut.

Giovanni Sartori, seorang pakar studi partai politik menegaskan bahwa tipe

partai tunggal tidak bias di masukkan dalam kategori system kepartaian, karena suatu

system pada dasarnya membutuhkan lebih dari satu unit untuk dapat bekerja sebagai

system.

2. Sistem Dua Partai

Memang hanya dua partai besar yang mendominasi sementara partai-partai lain

terlalu kecil untuk memiliki signifikansi politik. Adanya dua partai dimana salah satu

berperan sebagai partai berkuasa sedangkan yang lain menjadi oposisi secara

bergantian. Adanya satu partai dominant yang biasanya memerintah sendiri dengan

sebuah partai lain yang selalu menjadi kekuatan oposan.

Sistem Sosial Indonesia Page 9


3. Sistem Multi Partai

Sistem banyak partai ini sering ditemukan dalam Negara-negara yang memakai

system pemilihan berdasarkan perwakilan berimbang (proportional representation).

Sistem ini memberi kesempatan kepada partai kecil untuk memenangakan beberapa

kursi. Partai kecil dapat menarik keuntungan jika dapat membentuk pemerintahan

koalisi. Secara proporsional mereka dapat ikut menentukan terbentuknya pemerintah

yang akan membuat kebijakan umum. Kelemahan system banyak partai yang paling

utama adalah bahwa banyaknya partai yang merupakan wakil kelompok dan golongan

menyulitkan terbentuknya consensus nasional.

Sistem Sosial Indonesia Page 10


BAB III

PEMBAHASAN

Setiap organisasi yang dibentuk oleh manusia tentunya memiliki tujuan-tujuan

tertentu. Demikian pula organisasi yang disebut Partai Politik (Parpol). Tujuan

pembentukan suatu parpol, disamping yang utama adalah merebut, mempertahankan

ataupun menguasai kekuasaan dalam pemerintahan suatu mempertahankan ataupun

menguasai kekuasaan dalam pemerintahan suatu Negara-juga dapat diperlihatkan dari

aktivitas yang dilakukannya. Rusadi Kantaprawira mengemukakan, aktivitas yang

dilakukan parpol pada umumnya mengandung tujuan:

1. Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan, dalam arti mendudukkan orang-orangnya

menjadi pejabat pemerintah sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan

keputusan politik atau output pada umumnya.

2. Berusaha melakukan pengawasan, bahkan oposisi bila perlu tehradap kelakuan,

tidakan, kebijksanaan para pemegang otoritas ( terutama dalam keaaan mayoritas

pemerintahan tidak berada dalam tangan parpol yang bersangkutan).

3. Berperan untuk dapat memadu (streamlining) tuntutuan-tuntutan yang masih mentah

(raw opinion), sehingga parpol bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan

merancangkan isu-isu politik (political issue) yang dapat dicerna dan diterima

masyarakat secara luas.

Sistem Sosial Indonesia Page 11


4. Dengan melihat aktivitas dari parpol tersebut di atas, maka rakyat sebagai subyek

dalam system ketatanegaraan dapat melakukan pilihan-pilihan alternative, yakni parpol

mana yang akan diikuti atau menjadi saluran politik mereka.

Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik

pada pasal 10 ayat 1 dan 2 diatur akan tujuan umum dan tujuan khusus partai politik

sebagai berikut: Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945; Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dengan menjunjung

tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; danMewujudkan

kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Fungsi partai politik pada sisi yang lain, sebagai berikut.

Pertama, partai sebagai sarana komunikasi politik. Salah satu tugas dari partai
politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan
mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat
berkurang.

Kedua, partai sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu politik,

sosialisasi politik diartikan sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap

dan orientasi terhadap fenomena politik. Biasanya proses sosialisasi berjalan secara

berangsur-angsur dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Selain itu sosialisasi politik

Sistem Sosial Indonesia Page 12


juga mencakup proses melalui mana masyarakat menyampaikan norma-norma dan

nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Ketiga, partai politik sebagai sarana rekrutmen. Partai politik melakukan seleksi

dan pemilihan serta pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk

melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan

pemerintahan pada khususnya.

Keempat, partisipasi politik. Partai politik sebagai wadah bagi warga negara

dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan dalam

ikut menentukan pemimpin pemerintahan.

Kelima, partai politik sebagai pemandu kepentingan. Partai politik melakukan

kegiatan menampung, menganalisis dan memadukan berbagai kepentingan yang

berbeda bahkan bertentangan menjadi beberapa alternatif kebijakan umum, kemudian

diperjuangkan dalam proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik

Keenam, komunikasi politik, yaitu proses penyampaiaan informasi mengenai

politik dari pemerintah kepada rakyat atau sebaliknya.

Ketujuh, pengendalian konflik. Partai politik berfungsi mengendalikan konflik

melalui dialog dengan pihak-pihak yang berkonflik, menampung dan memadukan

berbagai aspirassi (cita-cita) dan kepentingan dan membawa permasalahan ke dalam

Sistem Sosial Indonesia Page 13


musyawarah dalam badan perwakilan rakyat (DPR) untuk mendapat penyelesaian

berupa kepuitusan politik.

Sistem Sosial Indonesia Page 14


BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan fungsi parpol menurut saya sendiri berdasarkan

artikel di atas, terbagai menjadi dua belas pembahasan yakni : (1) Komunikasi politik.

(2) Perwakilan. (3) Konvensi, artikulasi kepentingan, dan agregasi. (4) Pendidikan

politik. (5) Integrasi (partisipasi politik, sosialisasi politik, dan mobilisasi politik). (6)

Persuasi dan represi. (7) Kaderisasi. (8) Rekrutmen politik. (9) Membuat

pertimbangan, perumusan, kebijakan dan control terhadap pemerintah. (10)

Mengkoordinasi lembaga-lembaga pemerintah. (11) Alat pengontrol kepentingan

pribadi politisi yang duduk sebagai wakil rakyat maupun pejabat public. (12) Fungsi

dukungan (Supportive function). Dalam konstitusi NRI telah diatur lima fungsi partai

politik memberikan pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi

warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; b. penciptaan iklim yang kondusif bagi

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat; c. penyerap,

penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan

menetapkan kebijakan negara; d. partisipasi politik warga negara Indonesia; dan e.

rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi

dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.Suatu perkembangan dan

kemajuan untuk konstitusi Negara Republik Indonesia karena telah diatur dalam

Sistem Sosial Indonesia Page 15


konstitusi akan fungsi partai politik yang mempertimbangkan kesetaraan, keadilan dan

peran serta perempuan dalam keterwakilan politik. Intinya parpol dibentuk untuk

menciptakan kerukunan rakyat bukan membuat rakyat menjadi gelisah atau was was an

karena tingkah laku mereka dalam persaingan memperebutkan sesuatu yang ada di

parlemen. Tujuan utama parpol harusnya dapat mensejaterakan rakyat dan membuat

NKRI menjadi maju.

Sistem Sosial Indonesia Page 16


DAFTAR PUSTAKA

 Eman Hermawan, Politik Membela Yang Benar; teori, kritik, dan nalar, Klik R,

Jogjakarta, 2002). Soelistyati Ismail Gani, Pengantar Ilmu Politik, Ghalia Indonesia,

Jakarta, 1984).

 http://www.negarahukum.com/hukum/fungsi-partai-politik.html

 Prof. Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama

 http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/290-teras-sumbar/artikel/1481-

peranan-partai-politik-dalam-penyelenggaraan-pemerintahan.html

 Prof. DR. Kaelan, M.S., Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta

 http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik#Ideologi_politik

Sistem Sosial Indonesia Page 17

Anda mungkin juga menyukai