Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah
yang berjudul “Fungsi Dan Peran Partai Politik Dalam Mewujudkan Bhineka Tunggal Ika”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. makalah ini disusun sebagai tugas kelompok
Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat
Kelompok III
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berjalannya suatu Negara pasti tak lepas dari sebuah sistem politik. Karena pasti
sistem politik-lah yang menjadi tolak ukur kemajuan dalam suatu negara. Negara yang maju
dapat dipastikan bahwa sistem politik didalamnya tertata dengan baik. Sistem politik sendiri
dapat diartikan sebagai suatu mekanisme dari seperangkat fungsi, dimana fungsi-fungsi tadi
melekat pada suatu struktur-struktur politik, dalam rangka pelaksanaan dan pembuatan
Dalam suatu sistem politik terdapat berbagai unsur, dan salah satu unsur tersebut
adalah partai politik. Partai politik dalam hubungannya dengan sistem sosial politik ini
memainkan berbagai fungsi, salah satunya pada fungsi input, dimana partai politik menjadi
sarana sosialisasi politik, komunikasi politik, rekruitmen politik, agregasi kepentingan, dan
artikulasi kepentingan. Lalu apa sajakah sebenarnya fungsi partai politik dalam hubungannya
dalam proses pembuatan dan penerapan kebijakan di Indonesia, apabila melihat keadaan
sekarang dimana partai politik telah dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang merasa
bahwa partai politik tidak lagi membawa aspirasi masyarakat melainkan keberadaannya hanya
dianggap sebagai kendaraan politik yang dipakai oknum-oknum tertentu untuk menggapai
C. TUJUAN MAKALAH
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan partai politik dan ideologi politik
Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam
upaya mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam
hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-
development sebagai suprastruktur politik. Dalam rangka memahami partai politik sebagai
salah satu komponen infrastruktur politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai
Carl J. Friedrich: partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin partainya,
dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang
R.H. Soltou: partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya
terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik, yang dengan memanfaatkan
umum mereka.
B. Ideologi Politik
Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan
Ideologi adalah seperangkat tujuan dan ide-ide yang mengarahkan pada satu
tujuan, harapan, dan tindakan. Jadi, ideologi politik dapat diartikan sebagai seperangkat
tujuan dan ide yang menjelaskan bagaimana suatu rakyat bekerja, dan bagaimana cara
mengatur kekuasaan.
1. Liberialisme
Kebebasan telah muncul sejak adanya manusia di dunia, karena pada hakikatnya manusia
selalu mencari kebebasan bagi dirinya sendiri. Bentuk kebebasan dalam politik pada zaman
dahulu adalah penerapan demokrasi di Athena dan Roma. Tetapi, kemunculan liberalisme
sebagai sebuah paham pada abad akhir abad 17. Liberalisme berasal dari kata liberalis yang
Liberalisme muncul pada abad ke akhir abad 17, berhubungan dengan runtuhnya
feodalisme di Eropa dan dimulainya zaman Renaissance, lalu diikuti dengan gerakan politik
masa Revolusi Prancis. Liberalisme pada zaman ini terkait dengan Adam Smith, dikenali
sebagai liberalisme klasik. Pada masa ini, kerajaan (pemerintahan) bersifat lepas tangan, sesuai
dengan konsep Laissez-Faire. Konsep ini menekankan bahwa kerajaan harus memberi
kebebasan berpikir kepada rakyat, tidak menghalang pemilikan harta indidvidu atau kumpulan,
2. Kapitalisme
Kapitalisme (capitalism) berasal dari kata kapital (capital), yang berarti modal. Modal
disini maksudnya adalah alat produksi, seperti tanah dan uang. Jadi, arti kapitalisme adalah
ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik modal, sistem ekonomi bebas
tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-
batasan ini. Menurut cara pandang kapitalisme, setiap individu bukanlah bagian dari
masyarakat, tetapi merupakan suatu pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri.
Dalam perjuangan ini, faktor penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan tetap
bertahan, dan produsen lemah akan tersingkir. Kapitalisme berawal pada zaman feodal di
Mesir, Babilonia, dan Kekaisaran Roma. Ahli ilmu sosial menyebut kapitalisme pada zaman
ketika pada zaman itu perdagangan lintas suku dan kekaisaran sudah berkembang dan
membutuhkan sistem hukum ekonomi untuk menjamin keadilan perdagangan ekonomi yang
sebuah hukum dan kode etik bagi kaum pedagang. Karena terjadi perkembangan kompetisi
dalam sistem pasar, keuangan, dan lain-lain, maka diperlukan hukum dan etika yang relatif
mapan. Para pedagang embuka wacana baru tentang pasar. Setiap membicarakan pasar, mereka
membicarakan tentang komoditas, dan nilai lebih yang akan menjadi keuntungan bagi
pedagang.
3. Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah bentuk masyarakat dengan menjadikan
perangkat produksi menjadi milik bersama, dan pembagian hasil secara merata disamping
pembagian lahan kerja dan bahan konsumsi secara menyeluruh. Dalam sosialisme setiap
individu harus berusaha untuk mendapatkan layanan yang layak untuk kebahagiaan bersama,
karena pada hakikatnya, manusia hidup bukan hanya untuk bebas, tapi juga saling menolong.
Sosialisme yang kita kenal saat ini Sosialisme sebenarnya telah lahir sebelum dicetuskan oleh
Karl Marx. Orang yang pertama kali menyuarakan ide sosialisme adalah Francois Noel
Babeuf, pada abad 18. Kemudian muncul tokoh lain seperti Robert Owen di Inggris, Saint
Simon dan Fourier di Perancis. Mereka mencoba memperbaiki keadaan masyarakat karena
terdorong oleh rasa perikemanusiaan tetapi tidak dilandasi dengan konsep yang jelas dan
dianggap hanya angan-angan belaka, karena itu mereka disebut kaum sosialis utopis.
`Dalam system ini terdapat dua variasi : pertama, di Negara tersebut hanya terdapat
satu partai yang boleh hidup dan berkembang. Kedua , partai tunggal mendominasi
kehidupan kepartaian, tidak ada suasana bersaing karena partai lainnya harus menerima
Giovanni Sartori, seorang pakar studi partai politik menegaskan bahwa tipe
partai tunggal tidak bias di masukkan dalam kategori system kepartaian, karena suatu
system pada dasarnya membutuhkan lebih dari satu unit untuk dapat bekerja sebagai
system.
Memang hanya dua partai besar yang mendominasi sementara partai-partai lain
terlalu kecil untuk memiliki signifikansi politik. Adanya dua partai dimana salah satu
berperan sebagai partai berkuasa sedangkan yang lain menjadi oposisi secara
bergantian. Adanya satu partai dominant yang biasanya memerintah sendiri dengan
Sistem banyak partai ini sering ditemukan dalam Negara-negara yang memakai
Sistem ini memberi kesempatan kepada partai kecil untuk memenangakan beberapa
kursi. Partai kecil dapat menarik keuntungan jika dapat membentuk pemerintahan
yang akan membuat kebijakan umum. Kelemahan system banyak partai yang paling
utama adalah bahwa banyaknya partai yang merupakan wakil kelompok dan golongan
PEMBAHASAN
tertentu. Demikian pula organisasi yang disebut Partai Politik (Parpol). Tujuan
menjadi pejabat pemerintah sehingga dapat turut serta mengambil atau menentukan
merancangkan isu-isu politik (political issue) yang dapat dicerna dan diterima
pada pasal 10 ayat 1 dan 2 diatur akan tujuan umum dan tujuan khusus partai politik
Pertama, partai sebagai sarana komunikasi politik. Salah satu tugas dari partai
politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan
mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat
berkurang.
sosialisasi politik diartikan sebagai proses melalui mana seseorang memperoleh sikap
dan orientasi terhadap fenomena politik. Biasanya proses sosialisasi berjalan secara
berangsur-angsur dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Selain itu sosialisasi politik
Ketiga, partai politik sebagai sarana rekrutmen. Partai politik melakukan seleksi
Keempat, partisipasi politik. Partai politik sebagai wadah bagi warga negara
dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan dalam
KESIMPULAN
artikel di atas, terbagai menjadi dua belas pembahasan yakni : (1) Komunikasi politik.
(2) Perwakilan. (3) Konvensi, artikulasi kepentingan, dan agregasi. (4) Pendidikan
politik. (5) Integrasi (partisipasi politik, sosialisasi politik, dan mobilisasi politik). (6)
Persuasi dan represi. (7) Kaderisasi. (8) Rekrutmen politik. (9) Membuat
pribadi politisi yang duduk sebagai wakil rakyat maupun pejabat public. (12) Fungsi
dukungan (Supportive function). Dalam konstitusi NRI telah diatur lima fungsi partai
politik memberikan pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi
warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi
kemajuan untuk konstitusi Negara Republik Indonesia karena telah diatur dalam
peran serta perempuan dalam keterwakilan politik. Intinya parpol dibentuk untuk
menciptakan kerukunan rakyat bukan membuat rakyat menjadi gelisah atau was was an
karena tingkah laku mereka dalam persaingan memperebutkan sesuatu yang ada di
parlemen. Tujuan utama parpol harusnya dapat mensejaterakan rakyat dan membuat
Eman Hermawan, Politik Membela Yang Benar; teori, kritik, dan nalar, Klik R,
Jogjakarta, 2002). Soelistyati Ismail Gani, Pengantar Ilmu Politik, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1984).
http://www.negarahukum.com/hukum/fungsi-partai-politik.html
http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/290-teras-sumbar/artikel/1481-
peranan-partai-politik-dalam-penyelenggaraan-pemerintahan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik#Ideologi_politik