Anda di halaman 1dari 3

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022

Yogyakarta, 16 Juni 2007

RDF DALAM PERTUKARAN DATA PERPUSTAKAAN DIGITAL


Rizal Fathoni Aji, Heri Kurniawan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
Kampus UI Depok, Jawa Barat 16424
e-mail: {rizal,herik}@cs.ui.ac.id

ABSTRAKSI
Perpustakaan digital merupakan komponen penting yang dapat menunjang sistem pendidikan.
Perpustakaan digital yang memiliki banyak sumber pengetahuan, secara tidak langsung dapat meningkatkan
tingkat intelektualitas penggunanya. Untuk memperbanyak sumber pengetahuan yang ada, perpustakaan digital
perlu menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain untuk saling bertukar data. Namun, pertukaran data
terhambat oleh berbedanya metadata yang digunakan. Penggunaan RDF (Resource Description Framework)
diharapkan dapat mengatasi masalah perbedaan metadata tersebut. RDF dapat dilihat sebagai suatu standar
untuk mendeskripsikan resource dengan baik sehingga dapat dimengerti oleh semuanya.

Kata kunci: Perpustakaan digital, pertukaran data, RDF.

1. PENDAHULUAN komunitas tertentu atau kumpulan komunitas


Perpustakaan Digital merupakan konsep [2].
penggunaan internet dan teknologi informasi dalam • Menurut William Arms
manajemen perpustakaan. Banyak perpustakaan di Digital library adalah kumpulan informasi yang
Indonesia yang sudah menerapkan perpustakaan tertata dengan baik beserta layanan-layanan
digital untuk mendukung operasional perpustakaan yang disediakannya. Informasi ini disimpan
sehari-hari. dalam format digital dan dapat diakses melalui
RDF memberikan suatu standar metadata jaringan komputer. [5]
yang memungkinkan terjadinya proses pertukaran • Menurut José Luis Borbinha, J. Ferreira, J.
data secara fleksibel dan efisien. RDF merupakan Jorge, & J. Delgado
metadata dispesifikasikan oleh World Wide Web Perpustakaan digital bukan hanya sebagai
Consortium sebagai cara untuk mendeskripsikan tempat penyimpanan yang menyediakan layanan
resource yang ada di web. untuk menjaga, mengorganisasikan dan
Meningkatnya kebutuhan untuk saling memberikan akses terhadap data yang
berbagi informasi dan keterbatasan tempat dimilikinya. Perpustakaan digital seharusnya
penyimpanan menjadikan resource sharing sebagai juga berperan sebagai sistem untuk
hal yang krusial bagi perpustakaan digital. Namun, menyebarkan informasi, dan sebagai sarana
resource sharing tidaklah mudah untuk yang secara aktif mempromosikan, menyokong
diimplementasikan. Ini disebabkan perbedaan dan merekam proses pembentukannya. [3]
standar yang digunakan oleh masing-masing
perpustakaan. Selanjutnya, dalam paper ini akan Perpustakaan digital adalah sebuah sistem
dijabarkan bagaimana menggunakan RDF sebagai yang memiliki berbagai layanan dan obyek
jembatan untuk bertukar data antar metadata yang informasi yang mendukung pemakai yang
berbeda. membutuhkan obyek informasi tesebut melalui
perangkat digital atau elektronik. Layanan ini
2. PERPUSTAKAAN DIGITAL misalnya jasa atau bantuan pencarian informasi di
Sistem perpustakaan digital memiliki konsep dalam koleksi obyek informasi seperti dokumen,
yang sama dengan perpustakaan konvensional, gambar, multimedia, dan database dalam format
namun definisi digital library masih sering digital. Ketersediaan obyek informasi bisa langsung
diperdebatkan. Berikut adalah beberapa definisi maupun tidak langsung. Langsung artinya, obyek
digital library yang diperoleh dari berbagai sumber, informasinya sudah berformat digital sehingga dapat
yaitu: langsung diakses secara elektronik. Jika tidak
• Menurut Digital Library Federation (DLF) langsung, obyek informasinya bisa saja masih
Digital library merupakan suatu organisasi yang berupa buku atau kertas, namun metadatanya sudah
menyediakan sumber-sumber, termasuk staf-staf berformat elektronik yang dapat diakses secara
ahli, untuk memilih, menyusun, menawarkan elektronik.
akses intelektual, menterjemahkan, Dalam paper ini, diambil definisi digital
mendistribusikan, memelihara integritas library sesuai dengan Ismail Fahmi. Dari definisi ini,
koleksi-koleksi dari pekerjaan-pekerjaan digital sistem informasi perpustakaan dan sistem
sehingga mereka tersedia secara cepat dan pengolahan koleksi elektronik masuk ke dalam
ekonomis untuk digunakan/dimanfaatkan oleh komponen digital library.

E-11
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

3. RDF Pada metadata RDF sebelumnya, yang


World Wide Web Consortium (W3C) digunakan adalah dublin core. Penggunaan RDF
mengenalkan RDF (Resource Description tidak hanya terbatas pada dublin core. Setiap
Framework) untuk menjadi metadata standar yang perpustakaan dapat merepresentasikan data koleksi
dapat dimengerti antar mesin untuk mendeskripsikan berdasarkan standar yang digunakan perpustakaan
resource yang ada di web. RDF dapat dilihat sebagai tersebut. Contoh berikut ini memperlihatkan
suatu usaha untuk mendeskripsikan dengan baik bagaimana data RDF dapat direpresentasikan dalam
suatu resource dalam suatu format yang dapat format INDOMARC.
dimengerti oleh semuanya [1]. RDF tidak hanya
memungkinkan terjadinya resource sharing antar <rdf:RDF
xmlns:rdf=”http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-
sistem, tetapi juga memungkinkan terjadinya syntax-ns#”
knowledge sharing antar sistem. xmlns:indomarc=”http://www.lib.ui.ac.id/defs
RDF mendefinisikan subjek, predikat dalam /indomarc” >
objek dalam metadata. Metadata RDF dalam XML
<rdf:Description
mempunyai bentuk seperti dibawah ini: rdf:about="http://www.lib.ui.ac.id/koleksi/i
d/214">
<rdf:RDF>
<rdf:Description <indomarc:marc245>Modern Information
rdf:about="http://www.123.or.id"> Retrieval</indomarc:marc245>
<Pembuat>Bedu</Pembuat>
</rdf:Description> <indomarc:marc100>
</rdf:RDF> <rdf:Bag>
<rdf:li>Ricardo Baeza-Yates</rdf:li>
Metadata di atas mempunyai pengertian <rdf:li>Berthier Ribeiro-Neto</rdf:li>
</rdf:Bag>
http://www.123.or.id (subjek) memiliki pembuat </indomarc:marc100>
(predikat) Bedu (objek) [4].
…………
4. RESOURCE SHARING PERPUSTAKAAN </rdf:Description>
DIGITAL
Perpustakaan digital sebagai kesatuan sistem </rdf:RDF>
yang memiliki berbagai layanan dan obyek
informasi, mendukung pemakai yang membutuhkan Banyaknya standar yang dapat digunakan
obyek informasi tesebut melalui perangkat digital oleh perpustakaan menyulitkan terjadinya resource
atau elektronik. Saat ini, banyak perpustakaan digital sharing antar perpustakaan yang menggunakan
yang dapat melakukan resource sharing dengan standar berbeda. Dengan XML dan web service,
perpustakaan lain. Namun, menghubungkan resource sharing antar perpustakaan hanya dapat
perpustakaan di bukan merupakan hal yang mudah, diterapkan dengan syarat kesemua perpustakaan
setiap perpustakaan mengimplementasikan sendiri menggunakan standar yang sama. RDF
sistemnya menurut kebutuhan masing-masing. Hal memungkinkan terjadinya proses komunikasi antar
ini menjadikan setiap sistem perpustakaan yang ada perpustakaan, walaupun menggunakan standar yang
berbeda-beda dan sulit untuk disatukan. berbeda.
RDF diharapkan dapat menjembatani Metode untuk melakukan hal tersebut dengan
perbedaan-perbedaan dalam implementasi metadata cara mendeskripsikan kesamaan antar standar.
di masing-masing perpustakaan. Metadata manapun Contoh implementasi dapat dilihat pada metadata
yang digunakan oleh perpustakaan, dienkapsulasi berikut.
oleh RDF dan dideskripsikan padanannya dengan
metadata lain. Selanjutnya akan dilihat implementasi <rdf:RDF
xmlns:rdf=”http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-
RDF dalam proses pertukaran data. syntax-ns#”
xmlns:indomarc=”http://www.lib.ui.ac.id/defs
5. IMPLEMENTASI RDF DALAM /indomarc”
RESOURCE SHARING xmlns:dc=”http://purl.org/dc/elements/1.1/”
xmlns:op=”http://www.lib.ui.ac.id/defs/opera
Ada berbagai macam standar dalam tor”>
perpustakaan yang dapat digunakan untuk katalog
koleksi. Standar yang umum digunakan di Indonesia <rdf:Description rdf:about=
adalah standar MARC. Selain MARC, ada standar ”http://www.lib.ui.ac.id/defs/indomarc/marc2
45”>
lain yang banyak digunakan yaitu dublin core. <op:equal rdf:resource=
Standar dublin core mempunyai keterkaitan erat ”http://purl.org/dc/elements/1.1/title”/>
dengan RDF, karena dublin core menyediakan set </rdf:Description>
elemen yang dapat digunakan sebagai predikat <rdf:Description rdf:about=
dalam RDF. ”http://www.lib.ui.ac.id/defs/indomarc/marc1
00”>

E-12
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 16 Juni 2007

<op:partOf rdf:resource= PUSTAKA


”http://purl.org/dc/elements/1.1/contributor
”/>
[1] Charlotte Jenkins, Mike Jackson, Peter Burden,
</rdf:Description> Jon Wallis. “Automatic RDF Metadata
Generation for Resource Discovery”. University
<rdf:Description rdf:about= of Wolverhampton.
"http://www.lib.ui.ac.id/koleksi/id/214">
[2] Digital Library Federation, "A working
<indomarc:marc245>Modern Information definition of digital library [1998]",
Retrieval</indomarc:marc245> http://www.diglib.org/about/dldefinition.htm,
accessed July 27th, 2006.
<indomarc:marc100>
<rdf:Bag> [3] J. L. Borbinha, J. Ferreira, J. Jorge, & J.
<rdf:li>Ricardo Baeza-Yates</rdf:li> Delgado, "A Digital Library for a Virtual
<rdf:li>Berthier Ribeiro-Neto</rdf:li> Organization," Proceedings of the 31st Hawaii
</rdf:Bag>
</indomarc:marc100>
International Conference on Systems Science
(HICSS-31), January 6-9, 1998.
………… [4] Jeen Broekstra, Michel Klein, Stefan Decker,
Dieter Fensel, Frank van Harmelen, Ian
</rdf:Description>
Horrocks. “Enabling knowledge representation
</rdf:RDF> on the web by extending RDF schema”. 2000.
[5] William Arms. “Digital Libraries”. MIT Press.
Metadata RDF di atas mendeskripsikan bahwa 245 2000.
pada indomarc sama artinya dengan title pada dublin
core, dan 100 pada indomarc merupakan salah satu
bagian dari contributor pada dublin core.

6. KESIMPULAN
Dalam makalah ini telah dijabarkan cara
penggunaan RDF untuk menunjang proses
pertukaran data antar perpustakaan digital. Dengan
penggunaan RDF, hambatan yang timbul akibat
perbedaan metadata yang digunakan dalam proses
bertukar data dapat diminimalisir. Selain itu,
metadata yang digunakan juga lebih fleksibel, tidak
terbatas pada MARC atau Dublin Core saja.
Dengan adanya fleksibilitas metadata,
diharapkan proses pertukaran data akan lebih mudah
dan makin banyak dilakukan. Makin banyak data
yang dipertukarkan, secara tidak langsung dapat
menunjang proses pembelajaran dan pemerataan
pendidikan di Indonesia.

E-13

Anda mungkin juga menyukai