Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam
UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sudah secara implisit
menghendaki bahwa ASN yang umum di sebut sebagai birokrat bukan sekadar
merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan
publik. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam
alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945(UUD 1945) maka diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan fungsi, tugas dan peran ASN dalam
Undang-Undang No 5 tahun 2014 berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak.
Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal
yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi pada
diri masing-masing peserta.

Berdasarkan pertimbangan akan hal tersebut maka dilakukan inovasi dalam


penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri
dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan
manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS
tersebut terpatri kuat dalam dirinya.Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini
diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional yaitu PNS yang
berkarakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar
profesi PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
1
serta mengusai tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan publik. Peserta diklat CPNS Tahun 2019
pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ditugaskan untuk merancang
aktualisasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
mutu, dan Anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA, yang akan dilaksanakan di
tempat kerja sebagaimana bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama
mengikuti Diklat dalam kurun waktu 18 hari belajar/on class.
Berkaitan dengan pembentukan PNS yang profesional, penulis sebagai teknisi
elektromedis terampil di UPTD Puskesmas Borong mengidentifikasi kekurangan-
kekurangan yang perlu mendapat perhatian serius guna mencapai tujuan untuk
membentuk PNS yang profesional dan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
organisasi. Melalui kegiatan aktualisasi yang menerapkan konsep nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA) maka penulis berharap dapat memberikan kontribusi melalui kegiatan-
kegiatan yang bersifat solutif dan inovatif sehingga nantinya bisa menjadi ASN
yang profesional sebagai teknisi elektromedis terampil. Maka penulis menyusun
laporan aktualisasi dengan judul Pelaksanaan Pemeliharaan Alat Kesehatan di
Ruangan Laboratorium UPTD Puskesmas Borong.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis penentuan isu menggunakan analisis APKL ditemukan
isu utamanya adalah belum terlaksananya pemeliharaan rutin pada alat
kesehatan, maka rumusan masalah dalam aktualisasi adalah :
“Pelaksanaan Pemeliharaan Alat Kesehatan di Ruangan Laboratorium UPTD
Puskesmas Borong”

2
Berikut tabel analisis APKL
Kriteria
No. Isu Jumlah Peringkat
A P K L

1. Belum tertatanya inventaris alat kesehatan 4 3 2 3 12 IV

Belum maksimalnya pemeliharaan harian alat


2. 3 5 4 3 15 II
kesehatan

Tidak tersedianya spare part / suku cadang


3. 3 5 2 3 13 III
alat kesehatan
Belum terlaksananya Pemeliharaan rutin
4. 5 4 3 4 16 I
pada alat kesehatan
Keterangan:5 = Sangat APKL; 4 = APKL; 3 = Cukup APKL; 2 = Kurang APKL; 1 = Tidak

Tabel 1.1 Tabel Analisis APKL


Penyebab munculnya isu :
1) Belum adanya tenaga Elektro Medis Di UPTD Puskesmas Borong
2) Belum tertatanya inventaris alat kesehatan
3) Banyak alat kesehatan yang rusak di gudang
4) Tidak ada unit khusus pemeliharaan sarana puskesmas
1.3 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
Tujuan aktualisasi ini adalah agar dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEKA) dalam tugas dan profesi sebagai Teknisi Elektro Medis Terampil di
UPTD Puskesmas Borong.
Dengan harapan agar setelah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA,
melalui kreativitas dan inovasi yang dilakukan, dapat memberi kontribusi bagi visi
UPTD Puskesmas Borong yaitu “Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang tinggi melalui pelayanan prima puskesmas Borong”.
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi
Pada sistem pelatihan dasar CPNS ini, calon Pegawai Negeri Sipil
diharapkan mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan lima nilai-nilai
dasar profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya di satuan kerja masing-masing. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi

3
pegawai negeri sipil dilaksanakan pada saat off kampus selama 30 hari kerja di
UPTD Puskesmas Borong.
1.5 Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar atau indikator
profesi ASN yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi yang disingkat menjadi “ANEKA” yang menjadi acuan. Sehingga
setiap kegiatan memiliki nilai - nilai dalam ANEKA. Berikut ini penjelasan umum
dari setiap nilai dasar dan indikator-indikator nilai yang terkandung pada nilai dasar
tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah :
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi.
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis.
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Terdapat 9 (Sembilan) nilai-nilai dasar Akuntabilitas, yaitu:
Kepemimpinan lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana atasan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan Konsistensi.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Atau sering juga
diartikan sebagai paham kebangsaan. Nilai-nilai dasar Nasionalisme adalah

4
sebagai berikut Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai-nilai Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, Nilai-nilai Persatuan Indonesia, Nilai-nilai Kerakyatan
yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar Etika Publik adalah Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi
Negara Pancasila, Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945, Menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak, Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian,
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif, Memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur, Mempertanggung jawabkan tindakan
dan kinerjanya kepada publik, Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun, Mengutamakan
kepemimpinan berkualitas tinggi, Menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama, Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai,
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan dan Meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Nilai-nilai dasar komitmen
mutu adalah efektif, efisien, inovasi dan mutu penyelenggaraan pemerintahan
yaitu :
1) Efektivitas, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja

5
2) Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
3) Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur
yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin
4) Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Nilai-nilai dasar Anti Korupsi
Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana,
Berani dan Adil.
1.6 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
a. Kedudukan PNS dalam NKRI
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang
ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansipemerintah untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

6
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai
ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat
memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir
tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN
sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,
sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga
perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasipemerintahan
sangatlah menentukan, sebab Pegawai Negeri merupakan tulang punggung
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dalam rangka
memberikan Pelayanan yang profesional, jujur adil dan merata maka
dibutuhkan juga Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas
dan mempunyai kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya sebagai aparatur
negara, abdi negara, serta abdi masyarakat. Sedangkan Sumber Daya
Manusia dapat dikatakan berkualitas ketika mereka memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangan yang
diberikan kepadanya.
b. Peran PNS dalam NKRI
Peranan Pegawai Negeri sipil yang penting dan strategis
tersebutmenjadikan sebuah tanggung jawab besar bagi setiap pribadi
pengembannya. Setiap orang tidak bisa menduduki Posisi sebagai Pegawai
Negeri Sipil apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.

7
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebij
akan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik.
2) Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik
dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persa
tuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan
kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.

8
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

2.1 Visi dan Misi Organisasi


a. Visi :
“Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi melalui pelayanan
prima puskesmas Borong”
b. Misi :
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
2) Menyelenggarakan manajemen pelayanan kesehatan yang akuntabel,
transparant, efektif dan efisien
3) Meningkatkan dan mendayagunakan kapasitas sumber daya
puskesmas secara optimal
4) Membangun kerjasama dengan lintas sektor dalam wilayah kerja
puskesmas borong untuk menciptakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan
c. Moto :
“Melayani dengan sepenuh hati”.

Gambar 2.1 UPTD Puskesmas Borong


2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPTD Puskesmas Borong dapat dilihat pada gambar 2.2 di
bawah ini.
9
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Borong
2.3 Gambaran Unit Kerja
UPTD Puskesmas Borong merupakan unit pelayanan teknis dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur yang beralamat di jalan Soekarno,
Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong,Kabupaten Manggarai Timur. UPTD
Puskesmas Borong melaksanakan 2 (dua) kegiatan pelayanan, yaitu :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), meliputi UKM Esensial dan UKM
Pengembangan
2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), meliputi Rawat Jalan,
Laboratorium, Apotik, Unit Gawat Darurat (UGD), Rawat Inap Umum,
dan Rawat Inap Kebidanan.

Adapun sumber daya manusia yang ada dimiliki UPTD Puskesmas Borong adalah
sebagai berikut :

10
No Jabatan Jumlah Ketenagaan
PNS Non Total
PNS
1 Dokter Umum 4 0 4
2 Dokter Gigi 1 0 1
3 Perawat 32 32 64
4 Bidan 18 20 38
5 Kesehatan Masyarakat 0 1 1
6 Kesehatan Lingkungan 3 0 3
7 Gizi 1 2 3
8 Keterapian Fisik 1 0 1
9 Teknisi Elektro Medis 1 0 1
10 Tenaga Teknis Farmasi 1 2 3
11 Apoteker 2 0 2
Tabel 2.1 Sumber daya manusia UPTD Puskesmas Borong

2.4 Uraian Tugas

Uraian tugas sebagai Teknisi Elektro Medis Terampil di UPTD Puskesmas


Borong, yaitu :

1. Melakukan pendataan peralatan elektromedis, daftar alat ukur, daftar alat


kerja, dan suku cadang.
2. Menyusun SPO (Standar Prosedur Operasional) Peralatan elektromedis
3. Menyusun lembar kerja pemantauan / uji fungsi, pemeliharaan dan
perbaikan alat elektromedis.
4. Melaksanakan Pemeliharaan rutin terhadap peralatan elektromedis.
5. Melakukan perbaikan(yang bisa dilakukan sendiri tanpa vendor /
kerusakan kecil) pada alat elektromedis.
6. Melakukan pemantauan / uji fungsi pada alat elektromedis.
7. Melakukan persiapan dan pengawasan instalasi alat elektromedis.
8. Menyusun laporan kegiatan pemeliharaan rutin dan perbaikan pada alat
elektromedis.

11
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Uraian Rancangan

Dalam melakukan kegiatan untuk pemecahan core isu yang telah dipilih, penulis membuat rencana kegiatan sebanyak 5
(lima) kegiatan antara lain yaitu :
Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
Visi & Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 Mengumpulkan data alat Menyampaikan isu dan gagasan Terlaksananya  Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
kesehatan di ruangan aktualisasi kepada kepala pendataan alat - Tanggung kegiatan ini dapat kegiatan ini dapat
laboratorium puskesmas kesehatan di jawab memberikan kontribusi memberikan penguatan
Meminta persetujuan kegiatan Ruangan - Kejelasan terhadap misi UPTD nilai organisasi :
dari kepala puskesmas dengan Laboratorium - Target puskesmas Borong :  Profesional
cara yang sopan dan santun  Etika publik Misi 2 :  Mutu
Koordinasi dengan kepala - Ramah Menyelenggarakan  Akuntabel
ruangan laboratorium tentang - Hormat manajemen pelayanan
waktu pengambilan data alat - Sopan kesehatan yang
kesehatan di ruangan  WoG akuntabel, transparent,
labiratorium - Kerjasama efektif dan efisien
Membuat lembar kerja
pendataan alat
Mengunjungi ruangan
laboratorium untuk mendata alat

12
Mengisi form lembar kerja
pendataan alat sesuai dengan
keadaan alat
Meminta kepala ruangan /
penanggung jawab ruangan
untuk menandatangani form
pendataan alat
Membuat laporan hasil
pendataan alat
2 Membuat SOP Mengumpulkan manual book Tersedianya  Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
pemeliharaan alat alat dan panduan lainnya lembar SOP - Tanggung kegiatan ini dapat kegiatan ini dapat
kesehatan Membuat SOP pemeliharaan pemeliharaan jawab memberikan kontribusi memberikan penguatan
alat kesehatan sesuai dengan - Kejelasan terhadap misi UPTD nilai organisasi :
manual book dan dokumen - Target puskesmas Borong :  Profesional
pendukung lainnya  Komitmen Mutu Misi 2 :  Inovatif
Meminta persetujuan - Orientasi mutu Menyelenggarakan  Mutu
penggunaan SOP pemeliharaan - Efektif dan manajemen pelayanan  Akuntabel
alat kesehatan kepada kepala efisien kesehatan yang
puskesmas  Etika publik akuntabel, transparent,
Mengarsipkan SOP - Ramah efektif dan efisien
pemeliharaan alat kesehatan - Sopan
yang telah disetujui  Anti Korupsi
- Mandiri
- Tanggung
jawab

13
3 Membuat berkas teknis Menyiapkan SOP pemeliharaan Tersedianya  Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
pemeliharaan rutin alat kesehatan berkas teknis - Tanggung kegiatan ini dapat kegiatan ini dapat
Membuat lembar kerja pemeliharaan jawab memberikan kontribusi memberikan penguatan
pemeliharaan rutin berupa cek rutin - Target terhadap misi UPTD nilai organisasi :
list ataupun uraian kegiatan  Komitmen Mutu puskesmas Borong :  Profesional
Membuat kartu pemeliharaan - Orientasi mutu Misi 2 :  Inovatif
rutin - Efektif dan Menyelenggarakan  Mutu
Mendesain label pemeliharaan efisien manajemen pelayanan  Akuntabel
rutin - Inovatif kesehatan yang
Mencetak lembar kerja, kartu  Anti Korupsi akuntabel, transparent,
pemeliharaan, dan label - Mandiri efektif dan efisien
pemeliharaan rutin - Tanggung
Mengarsipkan lembar kerja, jawab
kartu pemeliharaan, dan label
pemeliharaan rutin
4 Melaksanakan Menginformasikan waktu Terlaksananya  Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
Pemeliharaan alat pemeliharaan alat kepada pemeliharaan - Tanggung kegiatan ini dapat kegiatan ini dapat
kesehatan kepala ruangan / penanggung rutin jawab memberikan kontribusi memberikan penguatan
jawab ruangan laboratorium - Target terhadap misi UPTD nilai organisasi :
Menyiapkan alat dan bahan - Kejelasan puskesmas Borong :  Profesional
untuk pemeliharaan  Komitmen Mutu Misi 2 :  Mutu
Berkunjung ke ruangan - Orientasi mutu Menyelenggarakan  Akuntabel
laboratorium untuk melakukan - Inovatif manajemen pelayanan
kegiatan pemeliharaan sesuai  Etika publik kesehatan yang
dengan SOP - Ramah

14
Meminta kepala ruangan untuk - Sopan akuntabel, transparent,
menandatangani lembar kerja  WoG efektif dan efisien
pemeliharaan - Kerjasama
Mengisi kartu pemeliharaan  Anti Korupsi Misi 3 :
Menempel label pemeliharaan - Mandiri Meningkatkan dan
Membuat laporan hasil - Tanggung mendayagunakan
pemeliharaan jawab kapasitas sumber daya
Mengarsipkan berkas teknis dan puskesmas secara
laporan hasil pemeliharaan optimal

5 Membuat Evaluasi Hasil Menyiapkan hasil laporan Terlaksananya  Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
pemeliharaan dan pemeliharaan Evaluasi - Tanggung kegiatan ini dapat kegiatan ini dapat
rencana tindak lanjut. Membuat evaluasi terhadap pemeliharaan jawab memberikan kontribusi memberikan penguatan
laporan hasil pemeliharaan rutin - Kejelasan terhadap misi UPTD nilai organisasi :
Membuat rencana tindak lanjut - Target puskesmas Borong :  Profesional
terhadap hasil evaluasi - Kejujuran Misi 2 :  Responsif
 Komitmen Mutu Menyelenggarakan  Mutu
Membuat laporan evaluasi dan
- Orientasi mutu manajemen pelayanan  Akuntabel
rencana tindak lanjut
kesehatan yang
Mengarsipkan laporan evaluasi
akuntabel, transparent,
dan rencana tindak lanjut
efektif dan efisien
Menyerahkan laporan evaluasi
dan rencana tindak lanjut ke
kepala puskesmas

Tabel 3.1 Rancangan kegiatan aktualisasi

15

Anda mungkin juga menyukai