Anda di halaman 1dari 8

Jurnal An-Nida, Vol. 11, No.

1, Januari-Juni 2019

PERAN PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)


KOTA SALATIGA DALAM MENYEBARKAN NILAI-NILAI ISLAM
NUSANTARA

Ahmad Wasi’ dan Muna Erawati

Fakultas Dakwah IAIN Salatiga


Jln. Lingkar Selatan Km 02 Pulutan Sidorejo Salatiga
Email: ahmadwasiauzzulfa3@gmail.com dan munaerawati@iainsalatiga.ac.id

Abstract

This research is aimed at finding out: 1) PMII roles of Salatiga in 2017 in order to spread
values of Islam Nusantara; 2) the inhibing and supporting factors faced by PMII of Salatiga
in spreading the values. To get the data needed in this study, the researcher used qualitative
descriptive methodology by using library and field research. This result of this study showed that
spreading the values of Islam Nusantara consists of two roles named formal and informal roles.
While the supporting factors in spreading the values of Islam Nusantara are: a) the number of
seniors of PMII became lecturers at the two campuses;b) the large number of Islamic boarding
schools around two campuses that have a commissariat of PMII; c) many members who become
santri, are affiliated with campus internal organizations; and d) the majority of members are NU
backgrounds. while the inhibiting factors are as follows: the number of campuses in Salatiga is
relatively few , there are only two Islamic universities around Salatiga, the number of members
and administrators are unequal, and the lack of capacity of the committee, and they lulled by the
big name of NU.
Keyword; Islam Nusantara, Indonesian Islamic Student Movement
Ahmad Wasi' dan Muna Erawati

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran PMII Kota Salatiga Tahun 2017 dalam
Menyebarkan nilai-nilai Islam Nusantara, untuk mengetahui faktor pendukung dan
penghambat yang dihadapi PMII Kota Salatiga Tahun 2017 dalam menyebarkan nilai-
nilai Islam Nusantara. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan
skripsi ini penulis menggunakan Metodologi deskriptif kualitatif dengan pendekatan
Lybrary dan Fiel Research. Hasil penelitian menunjukkan penyebaran nilai-nilai Islam
Nusantara meliputi dua jenis peran, yaitu peran formal dan peran informal, sedangkan
faktor yang menjadi pendukung PMII Kota Salatiga Tahun 2017 dalam menyebarkan
nilai-nilai Islam Nusantara diantaranya: banyaknya senior yang menjadi dosen di dua
kampus tersebut, banyaknya pondok pesantren yang ada di sekitar dua kampus yang
terdapat komisariat dari PMII Kota Salatiga, banyaknya anggota yang menjadi santri,
berafiliasi dengan ormawa internal kampus, latar belakang anggota yang mayoritas NU,
sedangkan faktor penghambatnya sebagai berikut: jumlah kampus yang ada di Salatiga
relatif sedikit, hanya ada dua kampus Islam di sekitar Salatiga, jumlah anggota dan
pengurus yang timpang, dan kapasitas dari pengurus, dan terbuai dengan nama besar
NU.
Kata kunci; Islam Nusantara, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

A. PENDAHULUAN organisasi ekstra kampus, yang harusnya


Organisasi sebagai tempat aktualisasi organisasi ektra kampus mempunyai ruang
memiliki arti penting dalam pengembangan gerak yang lebih luas ketimbang organisasi
diri para anggota. Kebutuhan untuk intra kampus.
berinteraksi sosial menjadi alasan mengapa Organisasi ekstra kampus merupakan
diperlukan berdirinya suatu organsisai. suatu organisasi yang berlatar belakang
Termasuk dalam hal ini adalah menjaga dan kemahasiswaan yang berdirinya diluar
memproduksi nilai-nilai moral masyarakat wewenang kampus. Istilah organisasi
yang biasanya diemban oleh pendidikan. ekstra kampus ini muncul pada zaman
Pentingnya organisasi akan semakin terlihat orde baru yang menerapkan sistem NKK/
jika perubahan zaman yang mengarah BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/
pada individualisme disadari secara jujur. Badan Koordinasi Kemahasiswaan) di
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dalamseluruh kampus di Indonesia,
secara alami mengasingkan manusia dari sehingga mengakibatkan lembaga
kehidupanya sendiri (Sudarsono, 1989:39). mahasiswa seperti BEM dan yang lainnya
Konsekuensi dari teknologi informasi ditiadakan karena dianggap berbahaya oleh
yang semakin canggih di zaman milenial pemerintahpada saat itu. Kemudian muncul
ini sehingga semakin mudah pula paham- istilah organisasi ekstra kampus sebagai
paham asing masuk dan berkembang wujud eksistensi mahasiswa sebagai kaum
di Indonesia. Disinilah peran organisasi intelektual yang menyuarakan keadilan
seharusnya ikut ambil peran dalam bagi rakyat Indonesia yang tertindas pada
memfilter paham asing tadi, dan ikut terus zaman orde baru (Zainal, 1992: 2-4).
serta dalam melestarikan atau menjaga nilai- Organisasi ekstra kampus yang
nilai yang dimiliki bangsa sendiri, apalagi sampai saat ini masih terjaga eksistensi

70 Jurnal An-Nida, Vol. 11, No. 1, Januari-Juni 2019 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Peran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga...

dan gerakanya salah satunya adalah dua jama’at, penyerangan kantor polisi di
organisasi ektra kampus yang berwarnakan Solo merambat perlahan sampai pada pusat
Islam, organisasi ekstra kampus Islam kekuasaan yaitu Jakarta dan berbagai aksi
tadi diantaranya Pergerakan Mahasiwa terorisme akhir-akhir ini terjadi di Indonesia
Islam Indonesia (PMII), Ikatan mahasiswa (Ghofir, 2017:2-3).
Muhammadiyah (IMM), dan Himpunan Isu tentang agama memang sangatlah
Mahasiswa Islam (HMI). sensitif, didukung dengan pesatnya
Sedangkan agama Islam merupakan teknologi informasi, permasalahan yang
agama dakwah, yaitu agama yang berawal dari permasalahan agama dilempar
menegaskan umatnya untuk menyebarkan melalu media-media, alhasil permasalahan
dan menyiarkan kepada seluruh umat intoleransi dan lain sebagainya sangat
manusia secara arif dan bijaksana. Sebagai membesar di akar rumput. Negeri ini
agama yang rahmatan lil alamin, Islam dapat memiliki 17.000 pulau dan 1200 suku bangsa
menjaminakan terwujudnya kebahagiaan yang menunjukkan keragaman yang luar
dan kesejahteraan umatnya mana kala biasa (Romli, 2016:71),Maka dari itu perlu
ajaran Islam dilaksanakan dengan sungguh- di pertahankan dan di sebar luaskan Islam
sungguh dan benar sebagaimana yang telah yang sesuai dengan karakteristik bangsa
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW kita yaitu Islam Nusantara.
(Ghofir, 2017:1), rahmatan lil alamin juga Islam Nusantara bukan istilah yang
bisa diartikan konsep pendekatan terhadap baru, namun kembali populer setelah
ajaran agama Islam secara proporsional dilemparkan ke publik oleh Ketua
antara Iman, Islam dan Ihsan yang di dalam Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj dalam
pola pikir, pola sikap dan pola prilakunya pembukaan acara Istigotsah Menyambut
tercermin sifat-sifat selektif, akomodatif, Ramadhan dan Pembukaan Munas Alim
dan integratif (PMII Cabang Kota Salatiga, Ulama NU,Minggu, 14 Juni 2015 di Masjid
2015: 4). Istiqlal, Jakarta. Menurut KH Said Aqil
Akan tetapi Islam dewasa ini Siradj, NU akan terus memperjuangkan dan
merupakan agama yang paling sering mengawal model Islam Nusantara. Istilah
diperbincangkan. Pemicunya adalah Islam Islam Nusantara yang ia maksud merujuk
dicurigai berperan penting dibalik berbagai pada fakta sejarah penyebaran Islam
teror dari peristiwa 11 september 2006 di di wilayah Nusantara yang disebutnya
Amerika, Kerusakan di Nigeria, ledakan “dengan cara pendekatan budaya, tidak
besardi Hotel J. W Marriot Jakarta, ledakan dengan doktrin yang kaku dan keras, Islam
bom di Kedutaan Australia Jakarta, dan Nusantara ini didakwahkan merangkul
bom bunuh diri di Jembaran Bali. Begitu budaya, melestarikan budaya, menghormati
juga aksi terorisme di Hotel Tajmahal budaya, tidak malah membrangus budaya.”
Mombai India yang menewaskan hampir KH Said Aqil Siradj juga menambahkan
dua ratus jiwa, bom bunuh diri di Masjid Islam Nusantara memiliki karakter “Islam
Banten, Begitu juga aksi terorisme terjadi di yang ramah, anti radikal, inklusif dan
Gereja Kepunton Solo yang menewaskan toleran.” Sebagai suatu model, Islam

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 11, No. 1, Januari-Juni 2019 71
Ahmad Wasi' dan Muna Erawati

Nusantara berbeda dengan apa yang dengan spirit keislaman, kemasyarakatan


disebutnya sebagai “Islam Arab yang selalu dan kebangsaan (PMII Cabang Kota
konflik dengan sesama Islam dan perang Salatiga, 2015: 1-2).
saudara.” Kita pun mafhum, apa yang B. METODE PENELITIAN
sedang terjadi di beberapa negara Arab saat
ini, seperti Libya, Suriah, Iraq, Mesir, Yaman Jenis penelitian ini termasuk
yang tidak sepi dari kekerasan dan konflik penelitian lapangan (Field Research)
bersaudara, serta yang terbaru bom bunuh karena informasi data yang diperlukan
diri yang menggoncang Saudi Arabia dan digali serta dikumpulkan dari lapangan.
Kuwait (Romli, 2016:18). Adapun penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif, yaitu mengungkap fakta,
Model Islam Nusantara tentunya keadaan, fenomena, variabel dan keadaan
juga harus dibawa kekalangan mahasiswa, yang terjadi saat penelitian berjalan dan
yang notabene kaum intelektual, karena menyuguhkan apa adanya.
kampus adalah lahan yang strategis, disini
harusnya peran Organisasi Mahasiswa bisa Penelitian ini akan difokuskan
dimaksimalkan, khususnya organisasi ektra di Kesekretariatan Pengurus Cabang
kampus yang berwarnakan Islam, seperti PMII Kota Salatiga, dikarenakan mudah
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dijangkau karena tidak jauh dari kampus
(PMII) yang notabene lahir dari ORMAS Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Islam terbesar di Indonesia yakni NU. yang mana adalah kampus dari peneliti dan
tidak jauh dari pusat Pemerintahan Kota
PMII didirikan pada 17 April 1960, Salatiga.
bertempat di Surabaya. Untuk selanjutnya
melakukan pengkaderan di seluruh Adapun sumber data yang
Indonesia, PMII dalam pandangan dikumpulkan oleh peneliti adalah dari
keagaman adalah Ahlusunna Wal hasil wawancara dengan Pengurus Cabang
Jamaah yang selaras dengan pandangan PMII Kota Salatiga periode 2017, Alumni
Nahdlatul Ulama sebagai induk yang PMII Kota Salatiga dan Anggota PMII
melahirkannya. PMII memiliki komitmen Kota Salatiga, serta dokumentasi yang
dalam mempertahankan Negara Kesatuan menyangkut penelitian tersebut.
Republik Indonesia dan memelihara tradisi C. HASIL DAN PEMBAHASAN
lokal bangsa Indonesia.
Peran Pergerakan Mahasiswa Islam
PMII sebagai komponen gerakan yang Indonesia Kota Salatiga Tahun 2017
berafiliasi secara emosional dan kultural dalam Menyebarkan Nilai-nilai Islam
dengan gerakan Nahdlatul Ulama menjadi NusantaraKota Salatiga diantaranya nilai
strategis dan signifikan menjadi pionir kebudayaan, nilai cinta tanah air, nilai
Gerakan Moderasi Islam di Indonesia, tawassuth atau tengah-tengah, nilai tawazun
khususnya pada dinamika gerakan kaum atau seimbang, nilai al-i’tidal atau adil, dan
muda. Karena pada tingkat diskursus nilai tasamuh atau toleransi.
wacana, penguatan masyarakat dan
Dalam penyebaran nilai-nilai Islam
aksentuasi kepentinganya selalu dibangun
Nusantara, PMII Kota Salatiga tentunya
72 Jurnal An-Nida, Vol. 11, No. 1, Januari-Juni 2019 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Peran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga...

melibatkan beberapa elemen diluar PMII, saat belajar mengajar tentunya


jadi tidak hanya melakukan pergerakan juga terkandung nilai-nilai Islam
sendirian, sehingga peran yang dilakukan Nusantara, karena memang kultur
oleh PMII dapat lebih maksimal, di dalam Pondok Pesantren dan PMII tidak
perannya PMII Kota Salatiga saling bisa dilepaskan dari Islam Nusantara
bersinergi dengan beberapa elemen, sebagai khususnya di Salatiga.
berikut : (1) dosen yang beridiologikan 3.
Sedangkan Ormawa kampus
sama, yakni dosen yang merupakan alumni melakukan proses penyebaran melalui
PMII dan orang NU; (2) pondok Pesantren penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
yang ada di sekitar Kota Salatiga; (3) Kyai yang ada di kampus, yang disitu
dan Ustad yang menjadi pengajar di Pondok diselipkan nilai-nilai Islam Nusantara,
Pesantren yang ada di sekitar Kota Salatiga; baik dari bentuk kegiatan, isi kegiatan,
dan (4) Ormawa kampus yang mengisi kegiatan dan lain
Penulis menilai antara PMII dengan sebagainya, tentunya ormawa yang
elemen-elemen diatas dapat terwujudnya posisi-posisi strategisnya diisi oleh
sinergisitas karena kesamaan Ideologi, kader-kader PMII Kota Salatiga.
kesamaan kultur dan kesamaa visi. Selanjutnya penulis mempolakan
Peran informal yang yakni meliputi nilai-nilai Islam Nusantara yang disebarkan
produk hukum dan kurikulum kaderisasi oleh PMII Kota Salatiga meliputi tiga
formal PMII, peran penyebaran nilai-nilai nilai, yaitu penyebaran nilai kebudayaan,
Islam Nusantara oleh PMII Kota Salatiga penyebaran nilai kebangsaan atau cinta
yang bersinergi dengan pihak-pihak yang tanah air, dan penyebaran nilai ASWAJA,
sudah disebutkan di atas. dan menggolongkan dalam peran formal.
Sedangkan peran informal dari PMII Adapun hasil dari wawancara tersebut
Kota Salatiga tidak nampak jelas didalam yang termasuk dalam cara penyebaran
proses penyebarannya.Berikut bentuk nilai kebudayaan yang dilakukan PMII
senirgisitas PMII dengan elemen-elemen Kota salatiga adalah melalui cara yaitu :
diatas, sebagai berikut : (1) melakukan ziarah kubur; (2) merawat
1. Dosen melakukan proses penyebaran tradisi dari NU; (3) tabayun kepada kiai; (4)
melalui penyampaian saat kegiatan membaca kitab; dam (5) bermasyarakat.
belajar mengajar, dengan menyelipkan Selain nilai kebudayaan, juga terdapat
nilai-nilai Islam Nusantara, melalui nilai cinta tanah air atau kebangsaan
teladan sikap dan lain sebagainya, dari hasil wawancara peneliti dapat
dosen yang dimaksut memposisikan menggambarkan cara penyebarannya
diri sebagai orang yang beridiologikan dengan cara : (1) melalui produk hukum
sama dengan PMII dan memposisikan PMII; (2) melalui materi dalam kaderisasi
diri sebagai alumni atau senior PMII. formal; dan (3) melalui diskusi.
2. Kyai dan Pondok Pesantren tentunya Selanjutnya terdapat nilai
dalam kehidupan di Pondok dan Aswaja,berikut hasil wawancara antara

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 11, No. 1, Januari-Juni 2019 73
Ahmad Wasi' dan Muna Erawati

lain yaitu : (1) melalui kaderisasi formal; sedikit; (2) hanya ada dua kampus Islam di
(2) melalui perilaku keseharian dengan Salatiga; (3) jumlah anggota dan pengurus
anggota; dan (3) melalui perilaku keseharian yang timpang; (4) sistem pendidikan yang
dengan lingkungan yang ada di Kota seolah-olah mengekang mahasiswa; (5)
Salatiga. banyak sekali mahasiswa yang hedon,
Sedangkan faktor pendukung dan apatis, egois di zaman milenial ini; (6)
penghambat Pergerakan Mahasiswa Islam banyaknya perbedaan pemikiran, dan
Indonesia Kota Salatiga Tahun 2017 dalam kapasitas dari pengurus; dan (7) terbuai
Menyebarkan Nilai-Nilai Islam Nusantara dengan nama besar NU
antara lain: D. SIMPULAN
1. Faktor Pendukung Peran informal yang di lakukan PMII
Dalam suatu proses, tentunya Kota Salatiga dalam menyebarkan nilai-
terdapat hal-hal yang menjadi pendukung nilai Islam Nusantara yaitu melalui produk
suatu proses tadi, dalam konteks ini penulis hukum PMII, dan bersinergi dengan pihak-
melakukan wawancara dengan tujuan pihak yang sudah disebutkan tadi.
mengetahui apa saja faktor pendukung Peran formal yang di lakukan PMII
PMII Kota Salatiga dalam menyebarkan Kota Salatiga dalam menyebarkan Nilai-
nilai-nilai Islam Nusantara, setelah penulis nilai Islam Nusantara yaitu melalui agenda
melakukan wawancara dengan naraumber, PMII Kota Salatiga, program kerja bidang
penulis dapat menuliskan faktor-faktor agama, dan hal-hal yang disampaikan saat
pendukung yaitu : (1) memiliki dua wawancara dengan narasumber di atas.
komisariat yang berada di kampus Islam; Adapun nilai-nilai yang disebarkan
(2)banyaknya senior yang menjadi dosen oleh PMII Kota Salatiga meliputi nilai-nilai
di IAIN Salatiga dan UNU Susukan; (3) yaitu : (1) penyebaran nilai kebudayaan;
banyaknya pondok pesantren yang ada di (2) penyebaran nilai kebangsaan atau
sekitar IAIN Salatiga dan UNU Susukan; cinta tanah air; dan (3) penyebaran nilai
(4) banyaknya anggota yang menjadi santri; ASWAJA, untuk nilai-nilai ASWAJA
(5) berafiliasi dengan ormawa internal dalam terjemahan ber PMII melingkupi 4 T
kampus; dan (6) latar belakang anggota (Tawazun, Tawasuth, Tasamuh dan Ta-Adl).
yang mayoritas NU
Dari total delapan nilai-nilai Islam
2. Faktor Penghambat Nusantara, terdapat dua nilai yang belum
Tentunya juga terdapat faktor disebarkan oleh PMII Kota Salatiga, hal
penghambat, penulis menemukan beberapa tersebut mungkin nantinya dapat menjadi
faktor penghambat, setelah melakukan koreksi atau menjadi evaluasi bagi PC PMII
wawancara dengan narasumber yang Kota Salatiga.
sama, berikut ini faktor-faktor penghambat Faktor Pendukung dan Penghambat
PMII Kota Salatiga dalam menyebarkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
nilai-nilai Islam Nusantara yaitu : (1) Kota Salatiga Tahun 2017 Dalam
jumlah kampus yang ada di Salatiga relatif Menyebarkan Nilai-Nilai Islam Nusantara.

74 Jurnal An-Nida, Vol. 11, No. 1, Januari-Juni 2019 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Peran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Salatiga...

Adapun faktor-faktor yang menjadi DAFTAR PUSTAKA


pendukung dalam PMII Kota Salatiga
Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur
melakukan peranya menyebarkan nilai-
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
nilai Islam Nusantara, dapat kita lihat ebagai
Jakarta: Rineka Cipta.
berikut : (1) memiliki dua komisariat yang
berada di kampus Islam; (2) banyaknya Bahdin Nur Tanjung dan Ardial. (2005).
senior yang menjadi dosen di dua kampus Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana Perenada Grup.
tersebut; (3) banyaknya pondok pesantren
yang ada di sekitar dua kampus tersebut; Ghofir, Jamal. (2017). Nilai Toleransi Dalam
(4) banyaknya anggota yang menjadi santri; Dakwah Nabi Muhammad SAW.
(5) berafiliasi dengan ormawa internal Yogyakarta: Dialektika.
kampus; dan (6) latar belakang anggota Isna Mansur. (2001). Diskursus Pendidikan
yang mayoritas NU. Islam. Yogyakarta: Global Pustaka
Utama.
Adapun faktor-faktor penghambat
dalam PMII Kota Salatiga melakukan Maarif Syamsul. (2007). Revitalisasi
peranya menyebarkan nilai-nilai Islam Pendidikan Islam. Yogyakarta: Graha
Nusantara, dapat kita lihat ebagai berikut Ilmu.
: (1) jumlah kampus yang ada di Salatiga Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian
relatif sedikit; (2) hanya ada dua kampus Kualitatif. Jakarta: Radja Grasindo
Islam di Salatiga; (3) jumlah anggota Persada.
dan pengurus yang timpang; (4) sistem Nofia Lestiana. (2013). Peran Organisasi
pendidikan yang seolah-olah mengekang Pergerakan Mahasiswa Islam
mahasiswa; (5) banyak sekali mahasiswa Indonesia (PMII) Cabang Kota
yang hedon, apatis, egois di zaman milenial Semarang dalam Meningkatkan
(6) banyaknya perbedaan pemikiran, Kepemimpinan Mahasiswa. Skripsi.
kapasitas dari pengurus dan (7) terbuai Fakultas Ilmu Sosial Universitas
dengan nama besar NU. Negeri Semarang. hlm. 91-97.
Nugraha Munandar. (2017). Cuma Catatan
Kaderisasi. Yogyakarta: Dialektika.
Nur Hidayati. (2011). Peran Organisasi Ekstra
Kampus Dalam Penegembangan
Intelektual, Moral, Sosial Bagi
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. hlm.
86-100.
PB PMII. (2017). Konstitusi & Kompilasi
Produk Hukum PMII. Malang:
Intelegensia Media.

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 11, No. 1, Januari-Juni 2019 75
Ahmad Wasi' dan Muna Erawati

PMII Cabang Kota Salatiga. (2015).


MAPABA (Masa Penerimaan Anggota
Baru). Salatiga: PMII Cabang Kota
Salatiga.
Purwadaminta W.J.S. (1999). Kamus Umum
bahasa Indonesia .Jakarta; Balai
Pustaka.
RomliMuhamda Guntur, dkk. (2016).
Islam Kita, Islam Nusantara. Ciputat:
Ciputat School.
Sudarsono.(1989).Etika Tentang Kenakalan
Remaja. Jakarta: Rineka cipta. Cet. I
Sugiyono.(2013). Metodologi Penelitian,
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta. Cet. 18.
Sunyoto Agus. (2017). Atlas Wali Songo.
Tangerang: Pustaka Iman dan
LESBUMI PBNU. Cet. 7
Syaefuddin Ahrom Al Ayubbi. (2015).Peran
Organisasi Ektsra Kampus Dalam
Meningkatkan Interaksi Sosial
dan Kepemimpinan Mahasiswa,
Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga tahun. hlm. 115-116.
Thoha M. Chabib. (1996). Kapita Selekta
Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Cet. 1.
Zainal, C. Ariangga.(1992). Peran Forum
Komunikasi Mahasiswa Universitas
Indonesia Dalam Pembentukan Senat
Mahasiswa Universitas Indonesia
1986-1992. Skripsi. Universitas
Indonesia Fakultas Ilmu Budaya.
hlm2-4.
(http://salatigapmii.blogspot.com. diakses
pada 14 Februari 2018).

76 Jurnal An-Nida, Vol. 11, No. 1, Januari-Juni 2019 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054

Anda mungkin juga menyukai