Anda di halaman 1dari 40

BAB. II.

PENGGOLONGAN
ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN

KEGIATAN BELAJAR 3.
OPT GOLONGAN GULMA
Defenisi Gulma
Defenisi umum gulma adalah:
1) Tumbuhan yang tumbuhnya
salah tempat
2) Tumbuhan yang tumbuhnya
tidak dikehendaki manusia
3) Tumbuhan yang ikut campur
dengan manusia di bidang pertanian
4) Tumbuhan yang manfaatnya
belum diketahui
Defenisi Gulma …..
Ada dua kelompok pengertian gulma:
a. Bersifat subyektif (berdasarkan kepentingan
manusia (Anthroposentris)

* Tumbuhan yang salah tempat.


* Tumbuhan yang tidak diinginkan.
* Tumbuhan yang tidak diusahakan.
* Tumbuhan yang merugikan.
* Tumbuhan tidak sedap dipandang mata.
* Tumbuhan yang mempunyai nilai negatif
lebih besar daripada nilai positifnya.
* Tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya.
Defenisi Gulma …
b. Bersifat Umum
Gulma adalah tumbuhan yang telah
beradaptasi dengan habitat buatan dan
menimbulkan gangguan terhadap segala
aktivitas manusia.

Kaitan dengan budidaya tanaman:


Gulma adalah tumbuhan yang
keberadaannya dapat menimbulkan
gangguan dan kerusakan bagi tanaman
budidaya maupun aktivitas manusia dalam
mengelola usahataninya.
Karakterisitik tumbuhan sebagai Gulma
• Setiap jenis tumbuhan berpotensi menjadi gulma. Ciri khas
tertentu yang memungkinkan tumbuhan untuk mudah
tersebar luas dan mampu menimbulkan gangguan dan
kerugian, anatara lain:
1) pertumbuhannya cepat
2) mempunyai daya saing yang kuat dalam memperebutkan faktor-
faktor kebutuhan hidupnya
3) mempunyai toleransi yang besar terhadap kondisi
lingkungan yang ekstrem
4) mempunyai daya berkembang biak yang besar secara vegetatif
dan atau generatif
5) alat perkembangbiakannya mudah tersebar melalui angin, air,
maupun binatang
6) bijinya mempunyai sifat dormansi yang memungkinkannya
untuk bertahan hidup dalam kondisi yang kurang
menguntungkan.
Kerugian Akibat Gulma
1) Menurunkan hasil tanaman (kuantitas dan
kualitas) melalui persaingan utk memperoleh air,
hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh: kompetisi
dalam dimensi ruang dan waktu.
2) Menghambat/menekan pertumbuhan
tanaman budidaya melalui senyawa alelopati
(beracun)
Contoh:
• sembung rambat (Mikania sp.) mengeluarkan fenol
dan flavon  menekan pertumbuhan karet
• alang-alang (Imperata cylindrica (L.)
menghasilkan fenol
• teki (Cyperus rotundus L.) menghasilkan asam
salisilat
Kerugian …….
3. Mempersulit pemeliharaan tanaman 
pemupukan, pendangiran dan penggemburan
tanah, serta pengendalian OPT.

4. Menghambat aliran air dan merusak saluran


pengairan.

5. Mengurangi persediaan air di lahan atau waduk


melalui transpirasi (penguapan melalui daun).

6. Mengurangi kapasitas air di saluran pengairan dan


tempat penampungan (sungai, selokan, waduk,
dam, embung, dsb) akibat sedimentasi.
Kerugian ……
7. Mengganggu dan mempersulit aktivitas manusia
dalam budidaya tanaman sejak pratanam sampai
pascapanen  sanitasi kebun / lahan budidaya.

8. Sebagai inang pengganti bagi serangga hama dan


patogen penyakit.
 Peningkatan biaya untuk pengendalian hama
dan penyakit tumbuhan.
 Scirpus maritimus menghidupi Piricularia
orizae, penyakit hawar (blast) padi.
 Kebanyakan gulma rumputan adalah tumbuhan
inang bagi penggerek daun hijau dan coklat
(Nephotettix impiticepts dan Nilaparvata
lugens).
Kerugian ……..
9. Menimbulkan ganguan kesehatan.
 Tepungsari beberapa spesies gulma
menyebabkan alergi dan beberapa spesies
menyebabkan peradangan kulit.
 Beberapa spesies gulma yang
tepungsarinya menyebabkan alergi, antara
lain Cynodon dactylon, Eleusine indica,
Imperata cylindrica, Amarantus spinosus,
Tridax procumbens, Mimosa pudica, dan
Cyperus rotundus
Cyperus rotundus
Teki (Cyperus rptundus)
Faktor lingkungan yang dapat mendorong
tumbuhan menjadi gulma
1) Kekeringan yang panjang memungkinkan hanya jenis tumbuhan
yang berakar dalam, organ penyimpanan dalam tanah, atau
menghasilkan biji yang dapat bertahan.
2) Kebakaran mempengaruhi tumbuhan menjadi gulma. Jenis yang
tahan kebakaran memiliki struktur morfologi batang khusus untuk
tumbuh kembali dengan cepat setelah kebakaran, menghasilkan biji
yang dapat tertimbun di lapisan tanah yang dalam, atau mempunyai
struktur vegetatif khusus dalam tanah yang dapat bertahan dari
kerusakan oleh api. Spesies yang tahan terhadap kebakaran akan
potensial menjadi gulma yang dominan.
3) Hujan lebat, banjir, erosi, dan tanah longsor dapat menyebarkan
biji jenis-jenis gulma tertentu ke lokasi-lokasi yang sebelumnya
belum terinfestasi oleh jenis-jenis gulma tersebut.
4) Terbebas dari musuh alami karena menyebar ke luar daerah
sebaran geografis alaminya.
Faktor manusia yang mendorong jenis-jenis
tumbuhan berkembang menjadi gulma
1) Pembukaan lahan yang dilakukan secara kurang hati-hati
akan menguntungkan perkembangan gulma.
2) Budidaya satu jenis tanaman semusim secara terus menerus
memungkinkan biji gulma jenis-jenis tertentu, terakumulasi
menjadi semakin dominan pada musim tanam serikutnya.
3) Penggunaan herbisida dengan bahan aktif tertentu secara terus
menerus akan mendorong jenis-jenis gulma tertentu menjadi
resisten.
4) Penggunaan pestisida secara berlebihan untuk melakukan
perlindungan tanaman dapat membunuh musuh alami gulma
5) Kurangnya perhatian masyarakat dan dukungan pemerintah
memungkinkan gulma eksotik dapat masuk tanpa disadari dan
berkembang menjadi dominan,
Peran Postif Gulma
Gulma bermanfaat dalam:
a. Melindungi tanah dari erosi:
Imperata cylindrica, Paspalum
conjugatum, Axonopus compressus, dan
Cynodon dactylon  menjalar pada
permukaan tanah.
b. Menyuburkan tanah:
Centrosema pubescens, Pueraria
javanica, Calopogonium mucunoides, dan
C. caeruleum.
Peran Positif …
c. Sebagai inang pengganti:
 Predator serangga hama atau patogen:
 Cytorhynus lividipenis  Synedrella
nudiflora sebagai musuh alami Nilaparvata
lugens
 Coccinela arquata  Ludwigia hyssopifolia
musuh alami N. lugens
 Parasitoid serangga hama:
 Diadegma eucerophaga pada Vernonia
cinerea musuh alami Plutella xylostella 
kubis
 Platigaster oryzae pada Ageratum
conyzoides musuh alami Orseolea oryzae
(penggerek padi).
Peran Positif …
d. Sebagai Trap Crop (tanaman perangkap):
* Tripsacum laxum  Platylenchus loosi pada
teh.
* Titonia diversifolia  Regidophorus
lignosus pada Flemingia congesta.

e. Sebagai tanaman penghalang:


Tagetes patula  Meloidogyne hapla
Klasifikasi Gulma
1. Berdasar sifat morfologi daun dan
respon terhadap herbisida:
a. Grasses (Rumputan): Famili
Gramineae
b. Sedges (Tekian): Famili
Cyperaceae
c. Broadleaf Weeds (Daun Lebar):
Klasifikasi Gulma …

Persamaan Grasses dengan Sedges:


a. termasuk tumbuhan monokotil,
b. akar serabut, batang tidak
bercabang
c. titik tumbuh tidak selalu muncul
(kelihatan)
d. daun berbentuk pita atau garis.
Klasifikasi Gulma …
Perbedaan Grasses dan Sedges:
Variabel Grasses Sedges
Batang Bulat / pipih Segitiga / pipih

Pelepah daun Ada Tidak ada


Kondisi pelepah daun Robek Bila ada utuh
Lidah daun Ada Tidak ada
Telinga daun Ada Tidak ada
Kedudukan daun Berseling Berjejal pada
pangkal
Kedudukan bunga Pada bulir Pada anak bulir
Klasifikasi Gulma …
Perbedaan Broadleaf Weeds dengan Grasses dan Sedges:

Variabel Broadleaf Weeds Grasses & Sedges


Kenampakan titik
Muncul / tampak Tidak selalu
tumbuh
Apikal, lateral, &
Macam titik tumbuh Apikal & lateral
interkalar
Tipe akar Tunggang Serabut
Percabangan
Bercabang / tidak Umumnya tidak
batang
Tipe daun Tunggal / majemuk Tunggal
Tidak bertangkai /
Kedudukan daun Bertangkai / tidak
duduk
Tumbuhan Dikotil & Fern Monokotil
Klasifikasi Gulma …
2. Berdasarkan Daur Hidup (Umur)
a. Annual Weeds (Gulma semusim)
Ciri-ciri:
Umur < 1 tahun, organ perbanyakannya biji,
umumnya mati setelah biji masak, produksi biji
melimpah  regenerasi
Contoh:
babadotan (Ageratum conyzoides).
Eleusine indica, Cyperus iria, Phyllanthus niruri,
dsb.
Klasifikasi Gulma …
b. Biennial Weeds (Gulma dwimusim)
Ciri-ciri:
Umur 1-2 tahun, tahun pertama
membentuk organ vegetatif dan tahun
kedua menghasilkan biji.
Contoh:
Typhonium trilobatum dan Cyperus
difformis.
Klasifikasi Gulma …
c. Perennial Weeds (Gulma tahunan)
Ciri-ciri:
Umur > 2 tahun, perbanyakan vegetatif dan
atau generatif, organ vegetatif bersifat
dominansi apikal  cenderung tumbuh pada
ujung, bila organ vegetatif terpotong-potong
semua tunasnya mampu tumbuh
Contoh:
Imperata cyllindrica, Chromolaena odorata,
dan Cyperus rotundus.
Klasifikasi Gulma …
3. Berdasarkan Habitat
a. Terrestrial Weeds (Gulma darat)
Ciri-ciri:
Tumbuh di lahan kering dan tidak tahan
genangan air.
Contoh:
Ageratum conyzoides (babadaton), dan Cyperus
rotundus (teki).
b. Aquatic Weeds (Gulma air)
Ciri-Ciri:
Sebagian / seluruh daur hidupnya di air,
umumnya bila kekeringan mati.
Contoh: eceng gondok (Eichornia crassipes), kayu
apu (Pistia stratiotes).
Klasifikasi Gulma …

4. Berdasarkan Tipe/Cara Tumbuhnya


a. Erect / tumbuh tegak: Boerhavia
erecta
b. Creeping / tumbuh menjalar:
Paspalum conjugatum
c. Climbing / memanjat:
Meremia hirta
Klasifikasi Gulma …

5. Berdasarkan Struktur Batang


a. Herba/tidak berkayu: Panicum repens
b. Vines/Sedikit berkayu: Mikania
micrantha
c. Woody Weeds/berkayu:
Melastoma affine
Klasifikasi Gulma …
6. Berdasarkan Jenis/Kelompok Tanaman Budidaya
• Berdasarkan jenis tanaman budidaya yang menjadi
tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi:
 gulma tanaman pangan
 gulma tanaman perkebunan
 gulma tanaman padi sawah.
• Namun, penggolongan ini kurang jelas. Misalnya
gulma Borreria alata, dijumpai pada lahan tanaman
perkebunan, tetapi juga dijumpai pada lahan
tanaman pangan.
Cara Perbanyakan Gulma

a. Generatif
Biji: Echinochloa colonum
Cyperus compressus
Amaranthus spinosus
Spora: Marsilea quadrifolia
Dryopteris aridus
Cara Perbanyakan……
b. Cara Vegetatif
* Stolon: batang menjalar di permukaan
tanah, pada setiap buku/ ruas dapat tumbuh
tunas dan akar menjadi individu baru.
Contoh: Cynodon dactylon & Centrosema
pubescens
* Rimpang: batang menjalar dalam tanah, pada
setiap buku/ruas dapat tumbuh tunas dan akar
menjadi individu baru.
Contoh: Imperata cyllindrica, Scirpus grossus
Cara Perbanyakan……
* Stem Tuber/umbi batang:
Pangkal batang membesar terdapat
cadangan makanan dan tunas.
Contoh: Typhonium trillobatum.
* Root Tuber/umbi akar: pembesaran
akar terdapat makanan cadangan dan
calon tunas.
Contoh: Cyperus rotundus.
Cara Perbanyakan……
* Bulbus/Umbi lapis:
Pelepah daun yang menebal dan berlapis-lapis,
di antara lapisan terdapat tunas.
Contoh: Allium veneale
* Corm:
Batang yang gemuk pendek berdaging dilapisi
daun-daun yang meredusir seperti sisik.
Contoh: Ranunculus bulbosus
Identifikasi Gulma ….
• Setiap golongan gulma terdiri atas berbagai jenis.
• Untuk mengenali dan membedakan berbagai gulma tsb perlu dilakukan
identifikasi : proses untuk membedakan suatu organisme dengan
organisme lainnya menggunakan sejumlah karakter yang merupakan
ciri yang bersifat tetap .
• Penggunaan karakteristik tertentu tsb disistematisasi dalam pola dan
aturan tertentu sehingga memungkinkan untuk membedakan suatu
organisme dengan organisme lainnya, yang disebut determinasi.
• Untuk memudahkan determinasi, karakteristik tertentu yg tetap dan
disistematisasi tsb disusun dengan pola tertentu untuk membuat kunci
determinasi .
• Kunci determinasi memuat ciri-ciri morfologi tumbuhan dalam langkah
berurutan dengan pada setiap langkah diperbandingkan dua ciri dengan
kemungkinan jawaban ya atau tidak sehingga kunci determinasi
demikian disebut kunci dikotomi.
Idenditifikasi Gulma…….
• Identifikasi gulma dilakukan untuk menentukan nama ilmiah
atau nama jenis gulma tsb.
• Nama ilmiah berkaitan dengan nama yang diberikan kepada
setiap peringkat takson atas dasar aturan yang disepakati
secara internasional.
• Peringkat primer taksa tumbuhan dari umum ke khusus adalah
kerajaan (regnum), divisi atau filum (divisio, phylum), kelas
(classis), ordo (ordo), famili (familia), genus (genus), and
spesies (species).
• Penggolongan suatu mahluk hidup ke dalam kelompok-
kelompok takson disebut klasifikasi (classification), sedangkan
aturan yang harus diikuti untuk menggolongkan suatu mahluk
hidup ke dalam suatu peringkat takson tertentu dan memberi
nama kelompok takson maupun mahluk hidup yang
digolongkan ke dalam kelompok takson yang bersangkutan
disebut tatanama (nomenclature).

Anda mungkin juga menyukai