Anda di halaman 1dari 7

Septian & Purnomo, Sistem Penilaian Pegawai Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision 27

Making (FMADM) dan Weighted Product (WP)

Sistem Penilaian Pegawai Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision


Making (FMADM) dan Weighted Product (WP)

Employee Assessment System Using Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) and
Weighted Product (WP) Methods

M. Ridwan Nur Septian 1, Agus Sidiq Purnomo2

12
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Mercu Buana
Yogyakarta, Jl. Wates Km. 10 Yogyakarta 55753, Indonesia
Email: 1ridwannyo88@gmail.com, 2sidiq@mercubuana-yogya.ac.id

ABSTRAK

Pegawai telah mengambil peranan penting dalam proses kinerja dan kemajuan suatu instansi.
Apabila pegawai tidak dapat memenuhi peraturan yang berlaku yang sesuai kriteria dan kebutuhan
instansi, maka proses kinerja dalam instansi akan terhambat. Mengingat pegawai mempunyai
peranan penting dalam proses kinerja dalam sebuah instansi, maka tujuan dari penelitian ini adalah
menentukan penilaian terhadap pegawai, sehingga sebuah instansi dapat mempertimbangkan
apakah akan menegur atau memberhentikan kerja pegawai tersebut atau tidak.
Penelitian ini menggunakan 4 kriteria sebagai parameter penilaian, agar dapat membuat keputusan
yang tepat dalam penelitian ini maka digunakan metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
(FMADM) dan Weighted Product (WP) dengan mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
pada setiap alternatif pada semua atribut.
Penilaian pegawai terbaik dilakukan menggunakan empat kriteria yaitu, kehadiran, kecepatan
kerja, tanggung jawab, dan kerja sama. Dan dapat di simpulkan bahwa perhitungan menghasilkan
perhitungan tertinggi menggunakan sistem yaitu 0.0782.

Kata kunci: Penilaian Pegawai, Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM), Weighted
Product (WP), Sistem Pendukung Keputusan

ABSTRACT

Employees have taken an important role in the process of agency performance and progress. If an
employee is unable to comply with applicable regulations that meet agency criteria and needs, the
agency's performance process will be hampered. Given that employees have an important role in
the performance process within the agency, the purpose of this study is to determine employee
appraisal, so that an agency can consider whether to reprimand or terminate employee work.
This study uses four criteria as an assessment parameter, to make the right decision in this
research, we use Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) and Weighted Product
(WP) method by seeking the sum of performance rating weights on each alternative on all
attributes
The best employee assessment is done with four criteria namely, attendance, speed of work,
responsibility, and cooperation. And it can be concluded that calculation yield highest calculation
by using system is 0,0782.

Keywords: Employee Assessment, Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM), Weighted
Product (WP), Decision Support System
28 Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence, Volume X, Nomor X, Mei 2017
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta

1. PENDAHULUAN Keputusan (SPK) untuk mempermudah


Ketatnya persaingan dalam dunia kerja penentuan penilaian pegawai terbaik? (2)
saat ini, menuntut instansi khususnya bagi Bagaimana mengimplementasikan metode
instansi pemerintahan agar pegawai dapat Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
bekerja secara baik. Pegawai telah mengambil (FMADM) dengan Weighted Product (WP)
peranan penting dalam proses keberhasilan pada sistem penentuan penilaian supplier
suatu instansi, untuk itu instansi pemerintahan terbaik?
harus selektif dalam memilih pegawai. Selanjutnya tujuan dari penelitian ini
Apabila pegawai tidak dapat memenuhi antara lain : (1) Merancang aplikasi Sistem
permintaan instansi dalam proses kinerja di Pengambilan Keputusan (SPK). (2) Dapat
dalam instansi tersebut serta pendukung mengimplementasikan metode Fuzzy Multiple
operasional sesuai dengan kriteria dan Attribute Decision Making (FMADM) dengan
kebutuhan instansi, maka dampak yang terjadi Weighted Product (WP) untuk membantu
proses kinerja pegawai dalam instansi akan perusahaan dalam melakukan pengambilan
terhambat dan dapat menimbulkan kerugian keputusan penentuan penilaian pegawai
bagi instansi pemerintahan. terbaik.
Kelurahan Condong Catur adalah Diharapkan penelitian ini dapat
instansi pemerintahan, dalam rangka dimanfaatkan untuk: (1) Mampu membangun
meningkatkan kualitas dan layanan kepada sebuah sistem dalam pengambilan keputusan
masyarakat, Kelurahan Condong Catur penilaian pegawai terbaik. (2) Sistem
mengupayakan evaluasi secara terus menerus pengambilan keputusan penilaian pegawai
dan berkesinambungan dalam segala hal, terbaik menjadi lebih cepat, tepat dan mudah.
penilaian dilakukan untuk memberikan (3) Untuk mempermudah penentuan penilaian
penilaian dan menentukan manakah pegawai pegawai terbaik.
terbaik, karena selama ini belum ada penilaian
pegawai di Kelurahan Condong Catur. Oleh 2. TINJAUAN PUSTAKA
karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat Beberapa penelitian yang terkait antara
membuat penilaian pegawai dengan mudah. lain seperti di Perkasa Jaya Compuretail
Pegawai adalah orang pribadi yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bekerja pada pemberi kerja, berdasarkan bidang penjualan hardware dan perlengkapan
perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara komputer. Proses evaluasi yang terjadi
tertulis maupun tidak tertulis, untuk sekarang umumnya adalah adanya pegawai
melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan yang langsung mendapatkan promosi untuk
atau kegiatan tertentu dengan memperoleh kenaikan jabatan yang hanya melihat pada
imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode kriteria pertama saja, tetapi pegawai tersebut
tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau belum tentu unggul pada beberapa kriteria-
ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, kriteria yang lain, akan tetapi tetap mendapat
termasuk orang pribadi yang melakukan promosi untuk kenaikan jabatan. Dengan
pekerjaan dalam jabatan negeri (Subekti, adanya sistem pendukung keputusan ini,
2016). diharapkan dapat mengurangi nilai subyektif
Sistem pendukung keputusan (SPK) dalam pengambilan keputusan (Ananta &
biasanya dibangun untuk mendukung solusi Winiarti, 2013).
atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi Perkembangan perusahaan sangat
suatu peluang atau sering juga disebut sebagai dipengaruhi oleh kinerja dari sumber daya
aplikasi SPK. Aplikasi SPK biasanya manusia, sehingga setiap perusahaan akan
menggunakan CBIS (Computer Based berusaha mendapatkan karyawan yang
Information System) yang fleksibel, interaktif, berkualitas. Kendala yang biasanya dihadapi
dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan oleh perusahaan adalah sulitnya menyeleksi
untuk mendukung solusi atas masalah calon karyawan yang sesuai dengan kriteria,
manajemen spesifik yang tidak terstruktur dikarenakan banyaknya berkas yang masuk
(Kusrini, 2007). dari para pelamar pekerjaan, sehingga
Dalam penelitian ini dirumuskan dimungkinkan terjadinya pengambilan
beberapa masalah yaitu : (1) Bagaimana keputusan yang kurang tepat. Penerapan
merancang aplikasi Sistem Pendukung metode banyak digunakan untuk membantu
Septian & Purnomo, Sistem Penilaian Pegawai Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision 29
Making (FMADM) dan Weighted Product (WP)

menyelesaikan masalah seleksi calon nilai bobot dihitung secara matematis


karyawan salah satu metode yang diterapkan sehingga mengabaikan subyektifitas dari
adalah Weighted Product Model. Sehingga pengambil keputusan (Kusumadewi, et al.,
diharapkan proses seleksi calon karyawan 2006).
akan lebih tepat dan hasilnya bisa digunakan Dalam penelitian ini menggunakan
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan model FMADM metode WP. Langkah-langkah
secara tepat (Lestari, 2013). penyelesaianya adalah (Kusumadewi, et al.,
Selanjutnya penelitian mengenai 2006):
pemilihan laptop, hasil dari penelitian ini 1. Menggunakan perkalian untuk
memberikan saran laptop sesuai dengan menghubungkan rating atribut.
kebutuhan spesifikasi untuk calon pembeli 2. Rating setiap atribut harus dipangkatkan
dengan tingkat akurasi perhitungan 100% dulu dengan bobot atribut yang
berdasarkan perhitungan manual dan bersangkutan.
perhitungan pada sistem pendukung keputusan 3. Dilakukan perbaikan bobot (W), sehingga
pemilihan laptop (Syafitri, et al., 2016). menghasilkan bobot baru (W baru), seperti
Selajutnya dalam penelitian untuk pada Persamaan 1.
penentuan supplier yang menggunakan 9 𝑊
kriteria sebagai parameter penilaian, metode 𝑊 =
∑𝑊
yang digunakan Fuzzy Multiple Attribute Persamaan 1
Decision Making (FMADM) dan Simple 4. Mencari vektor S dan dilanjut mencari
Additive Weighting (SAW). Berdasarkan hasil vektor V yang digunakan untuk
perhitungan baik metode perusahaan maupun perangkingan. Metode WP menggunakan
sistem memberikan hasil yang serupa perkalian untuk menghubungkan rating
(Harjayanti & Rozi, 2016). atribut, dimana rating setiap atribut harus
Selain itu penelitian serupa yang dipangkatkan dulu dengan bobot atribut
menggunakan FMADM dan SAW juga yang bersangkutan. Proses ini sama
digunakan untuk penentuan pilihan program halnya dengan proses normalisasi.
studi yang menggunakan kriteria berdasarkan Preferensi untuk alternatif Ai diberikan
nilai akhir ujian nasional. Hasil dari seperti pada Persamaan 2.
penelitian ini dari penggunaan metode
POLTEKES Permata Indonesia Yogyakarta 𝑆 = 𝑋
maupun menggunakan sistem metode FMADM
dengan SAW memiliki hasil 76,92% yang Persamaan 2
sesuai dan 23,08% data yang tidak sesuai dari Dimana ∑ 𝑤𝑗 =wj adalah pangkat bernilai
26 data dalam pemilihan program studi positif untuk atribut keuntungan, dan
(Priatni & Purnomo, 2017). bernilai negatif untuk atribut biaya.
Fuzzy Multiple Attribute Decision Sedangkan preferensi relatif dari setiap
Making (FMADM) adalah suatu metode yang alternatif, diberikan seperti pada
digunakan untuk mencari alternatif optimal Persamaan 3.
dari sejumlah alternatif dengan kriteria ∏ 𝑋
tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan 𝑉 =
bobot untuk setiap atribut, kemudian ∏ 𝑋∗
dilanjutkan dengan proses perangkingan yang Persamaan 3
akan menyeleksi alternatif yang sudah 5. Hasil akhir perolehan dari proses
diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan perangkingan yaitu menghasilkan nilai
untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu terbesar sehingga diperoleh nilai
pendekatan subyektif, pendekatan obyektif, dan terbesar yang dipilih sebagai altematif
pendekatan integrasi antara subyektif dan terbaik (Ai) sebagai solusi.
obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki
kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan 3. METODOLOGI PENELITIAN
subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan Secara garis besar proses jalannya
subyektifitas dari para pengambil keputusan, penelitian ini dibagi menjadi empat tahapan,
sehingga beberapa faktor dalam proses yaitu : (1) Inteligensi, (2) Desain, (3)
perangkingan alternatif bisa ditentukan secara Pemilihan, dan (4) Implementasi dan solusi.
bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif,
30 Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence, Volume X, Nomor X, Mei 2017
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Selanjutnya jalannya penelitian dapat dilihat Keterangan :


pada Gambar 1.  SK = Sangat Kurang
 K = Kurang
 C = Cukup
 B = Baik
 SB = Sangat Baik

3.3 Pemilihan
Dalam tahap pemilihan ini akan
dilakukan langkah dari penyelesaian dengan
metode Fuzzy MADM dengan WP, yaitu
membuat matriks keputusan berdasarkan
kriteria, kemudian melakukan normalisasi
matriks berdasarkan persamaan yang
disesuaikan dengan jenis atribut sehingga
diperoleh matriks ternormalisasi R. Rating
kecocokan setiap alternatif pada kriteria
Gambar 1. Desain Sistem (Turban, et al., 2005) diberikan seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Rating Kecocokan Kriteria Terhadap
Alternatif
3.1 Intelegensi
Alternatif C1 C2 C3 C4
Dalam penelitian teknik pengumpulan
A1 SB B B B
data merupakan faktor terpenting demi
A2 SB SB SB SB
keberhasilan penelitian, yaitu : (a)
A3 SB SB B B
Wawancara, (b) Studi Kepustakaan.
A4 SB SB B B
A5 SB B B B
3.2 Desain
A6 SB SB SB SB
Dalarn penyelesaian kasus tersebut
A7 SB B B B
berikut langkah yang harus dilakukan :
A8 SB B B B
1. Menentukan Kriteria
A9 SB B B B
Kriteria untuk pengambilan keputusan
A10 SB B B B
dapat dilihat pada Tabel 1.
A11 SB B B B
Tabel 1. Kriteria
A12 SB SB B B
Kode Jenis Kriteria
A13 SB SB B B
C1 Kehadiran
A14 B SB B B
C2 Kecepatan Kerja
A15 SB SB B B
C3 Tanggung Jawab
A16 SB SB B B
C4 Kerja Sama
A17 SB SB B B
2. Menentukan rating kecocokan setiap A18 SB SB SB SB
alternatif pada setiap kriteria. A19 B SB SB B
Rating kecocokan setiap alternatif pada A20 SB SB SB B
setiap kriteria dinilai dengan 0 sampai 1 A21 SB SB B B
seperti pada Gambar 2. A22 SB B B B

3.4 Implementasi dan Solusi


3.4.1 Perancangan Data Flow Diagram
DFD level 0 dapat dilihat seperti pada
Gambar 3.

Gambar 2. Rating kecocokan


Septian & Purnomo, Sistem Penilaian Pegawai Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision 31
Making (FMADM) dan Weighted Product (WP)

Gambar 3. DFD Level 0

3.4.2 Flowchart Sistem


Flowchart sistem dapat dilihat pada
Gambar 4.

Gambar 5. Relasi Tabel

4. PEMBAHASAN
Matriks keputusan X yang telah di
konversikan dengan bilangan fuzzy
berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat pada Tabel
3.
Tabel 3. Matriks X
Alternatif C1 C2 C3 C4
A1 1 0.75 0.75 0.75
A2 0 1 1 1
A3 0 0.5 0.75 0.75
A4 0 0.5 0.75 0.75
Gambar 4. Flowchart Sistem A5 0 0.75 0.75 0.75
A6 0 0.5 0.5 0.5
3.4.3 Perancangan Database A7 1 0.75 0.75 0.75
Relasi tabel dalam penelitian ini, dapat A8 1 0.75 0.75 0.75
dilihat pada Gambar 5. A9 1 0.75 0.75 0.75
A10 0 0.75 0.75 0.75
A11 1 0.75 0.75 0.75
32 Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence, Volume X, Nomor X, Mei 2017
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Alternatif C1 C2 C3 C4 W = [1, 0.5, 0.75, 0.5]


A12 1 0.5 0.75 0.75 Berikut perhitungan dari pencarian W
A13 1 0.5 0.75 0.75 baru seperti pada Tabel 4.
A14 0.75 0.5 0.75 0.75 Tabel 4. Nilai W Baru
A15 1 0.5 0.75 0.75 W Perhitungan W baru Hasil
A16 1 0.5 0.75 0.75 1
W1 0.3636
A17 1 0.5 0.75 0.75 1 + 0.5 + 0.75 + 0.5
A18 0 0.5 0.5 0.5 0.5
W2 0.1818
A19 0.75 0.5 0.5 0.75 1 + 0.5 + 0.75 + 0.5
A20 1 0.5 0.5 0.75 0.75
W3 0.2727
A21 0.5 0.5 0.75 0.75 1 + 0.5 + 0.75 + 0.5
A22 0 0.75 0.75 0.75 0.5
W4 0.1818
1 + 0.5 + 0.75 + 0.5
Pengambil keputusan memberikan
bobot, berdasarkan tingkat kepentingan Kemudian vektor S dihitung
masing-masing kriteria yang dibutuhkan berdasarkan Persamaan 2.
sebagai berikut : 𝑆
. . ) (0.75 . ) (0.75 .
Vektor bobot : W = [0,0.25,0.5,0.75,1] = (1 ) (0.75 )
Membuat matriks keputusan X = 0.0782
berdasarkan tabel kecocokan sebagai berikut : Selanjutnya dihitung vektor V dihitung
𝑋 berdasarkan Persamaan 3.
0.50 1 0.75 1 1 0.50 1 0.50 1 𝑉 = 0.0782
= 1 0.75 1 1 1 1 1 0.50 1 Kesimpulan Hasil Perangkingan, bisa
0.75 1 0.75 1 0.75 1 1 0.75 1 dilihat pada Gambar 6.
Untuk mencari W baru menggunakan
Persamaan 1.

Gambar 6. Hasil Perangkingan

5. KESIMPULAN 2. Hasil perhitungan tertinggi menggunakan


Berdasarkan hasil penelitian maka sistem yaitu 0.0782.
dapat disimpulkan : 3. Sistem yang telah dirancang dengan
1. Penilaian pegawai terbaik dilakukan mengimplementasikan metode Fuzzy
menggunakan empat kriteria yaitu, Multiple Attribute Decision Making
kehadiran, kecepatan kerja, tanggung (FMADM) dengan Weighted Product (WP)
jawab, dan kerja sama. dapat digunakan untuk membantu pegawai
Septian & Purnomo, Sistem Penilaian Pegawai Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision 33
Making (FMADM) dan Weighted Product (WP)

dalam melakukan pengambilan keputusan Atribute Decision Making (Fuzzy


penilaian pegawai terbaik. MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saran pengembangan yang dapat Lestari, S., 2013. Penerapan Metode Weighted
dilakukan pada sistem ini untuk masa depan Product Model Untuk Seleksi Calon
adalah : Karyawan. Sistem Informasi, Volume
1. Pengembangan fitur laporan untuk Vol. 5, No. 1, ISSN Print : 2085-1588,
menyimpan hasil perangkingan pegawai, ISSN Online : 2355-4614, pp. 540-545.
sehingga dapat disimpan menjadi arsip Priatni, C. N. & Purnomo, A. S., 2017. Sistem
yang berguna untuk evaluasi penilaian Untuk Menentukan Pilihan Pada
pegawai kepada kelurahan. Program Studi Menggunakan Fuzzy
2. Sebagai bahan pengembangan untuk Multiple Attribute Decision Making
penelitian selanjutnya yang berkaitan (FMADM) Dengan Simple Additive
mengenai penilaian pegawai terbaik. Weighting (SAW) (Studi Kasus:
POLTEKES Permata Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta). Informatics Journal,
Ananta, P. W. & Winiarti, S., 2013. Sistem Volume Vol. 2, No. 1, ISSN : : 2503 –
Pendukung Keputusan Dalam Penilaian 250X, pp. 54-63.
Kinerja Pegawai Untuk Kenaikan Subekti, W., 2016. Wibowo Pajak. [Online]
Jabatan Pegawai Menggunakan Metode Available at:
Gap Kompetensi (Studi Kasus http://www.wibowopajak.com/2012/02/
Perusahaan Perkasa Jaya Compuretail). pengertian-pegawai.html
Jurnal Sarjana Teknik Informatika, [Diakses 17 July 2017].
Volume Vol. 1, No. 2, e-ISSN: 2338- Syafitri, N. A., S. & Dewi, A. P., 2016.
5197, pp. 574-583. Penerapan Metode Weighted Product
Harjayanti, J. & Rozi, A. F., 2016. Sistem Dalam Sistem Pendukung Keputusan
Informasi Penilaian Supplier Komputer Pemilihan Laptop Berbaasis Web.
Menggunakan Metode Fuzzy Multiple SemanTIK, Volume Vol.2, No.1, ISSN :
Attribute Decision Making Dengan 2502-8928, pp. 169-176.
Simple Additive Weighting. Informatics Turban, E., Aronson, J. E. & Liang, T. P.,
Journal, Volume Vol. 1, No. 3, ISSN : 2005. Decision Support Systems and
2503 – 250X, pp. 88-95. Intelligent Sistems (Sistem Pendukung
Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Keputusan dan Sistem Cerdas).
Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Yogyakarta: Andi.
Andi.
Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A. &
Wardoyo, R., 2006. Fuzzy Multi-

Anda mungkin juga menyukai