1
d. Cara Kerja
e. Pertanyaan Dan Jawaban
F. PEMBUATAN KAIN RAJUT CORAK DENGAN PEMINDAHAN JERATAN
a. Pendahuluan
b. Teori Pendekatan
c. Peralatan
d. Cara Kerja
e. Pertanyaan Dan Jawaban
2
A. PENGENALAN MESIN RAJUT DATAR
I. PENDAHULUAN
Setelah anda mengikuti kegiatan praktikum pada bab ini anda diharapkan
akan memiliki kemampuan untuk:
1. Menjelaskan mekanisme kerja mesin rajut datar secara keseluruhan.
2. Menjelaskan bagian-bagian fungsi dan cara kerja bagian-bagian mesin rajut
datar.
3. Membedakan antara mesin rajut datar 2 posisi dan 3 posisi.
Pada bab ini anda akan melakukan kegiatan praktikum untuk mengenal
mesin rajut datar dengan mempelajari cara kerja mesin secara keseluruhan,
memahami bagian-bagian, cara kerja dan fungsinya masing-masing. Selain itu
anda pun diajak untuk mempelajari perbedaan yang mendasar antara mesin
rajut datar 2 posisi dan 3 posisi.
Bab ini sangat penting dikuasai oleh karena pengenalan dan pemahaman
mengenai bagian-bagian, cara kerja dan fungsi mesin merupakan pondasi awal
untuk menjalankan mesin dengan baik. Walaupun mesin yang digunakan untuk
praktikum ini merupakan mesin rajut datar manual, akan tetapi ini diharapkan
dapat menjadi jalan yang baik untuk memahami mesin-mesin rajut datar yang
lebih modern di dunia kerja nanti.
3
benang (feeder) yang ada pada penyeret, penyeret lalu digerakkan sebanyak satu
kali (1 course) untuk membuat pancingan awal kain. Penyeret digerakkan secara
manual dengan tangan sampai benang tersebut terjerat oleh jarum, kemudian
sisir pancing dimasukkan diantara celah-celah jeratan yang terbentuk, kawat
kemudian dimasukkan pada sisir pancing tersebut. Cam kemudian diseting untuk
rajutan plain tubular, lalu penyeret digerakkan sebanyak 1 tour. Setelah selesai
pancingan awal kain ini, maka seterusnya pembuatan kain dapat dilakukan.
Sedangkan bagian-bagian beserta fungsi dan mekanismenya pada mesin
adalah sebagai berikut:
4
rendahnya posisi turunnya jarum akan berpengaruh terhadap besar kecilnya
tinggi jeratan. Pada mesin rajut datar 2 posisi, posisi cam hanya dapat
membentuk satu jenis jeratan pada seluruh jarum setiap kali penyeret
digerakkan, tetapi pada mesin rajut datar 3 posisi dalam satu course pada
satu deretan jarum dapat dibuat dua jenis jeratan. Pada penyeret terdapat
alat penyuapan benang (feeder) yang berfungsi untuk membawa dan
sekaligus menyuapkan benang pada jarum-jarum. Selain itu terdapat juga
alat pembuka lidah jarum yang berbentuk sikat yang bergerak seiring dengan
bergeraknya penyeret.
3. Pengatur Tegangan Benang
Benang rajut yang biasanya berbentuk bobbin atau cones diletakkan pada
meja mesin untuk kemudian dilewatkan pada bagian-bagian pengantar dan
pengatur tegangan benang. pengatur tegangan benang berfungsi untuk
mengatur tegangan benang yang terjadi pada saat penyuapan benang.
4. Penarik Kain
Pada mesin rajut datar manual, penarikkan kain dilakukan oleh sisir pancing
yang dipasang bandul sebagai pembeban sehingga kain tersebut akan dapat
ditarik kebawah. Sedangkan pada mesin-mesin yang lebih modern penarikan
kain biasanya dilakukan oleh rol-rol penarik.
III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Kunci pas
2. Obeng
3. Mistar
5
2. Pasang benang pada mesin rajut datar 3 posisi dan jalankan mesin rajut
sampai terbentuk kain (dilakukan oleh asisten).
3. Amati cara kerja mesin secara keseluruhan ketika membentuk kain.
4. Gambarlah mesin rajut datar secara umum dan bagian-bagiannya.
5. Catatlah nama-nama bagian mesin secara lebih terinci beserta cara kerja dan
fungsinya.
6. Bukalah bagian penyeret pada mesin rajut datar 2 posisi dan 3 posisi dan
gambar keduanya.
7. Amati dan analisis perbedaan diantara mesin rajut datar 2 posisi dan 3
posisi.
6
V. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Gambar dan mekanisme kerja mesin datar secara umum!
7
2. Gambar bagian-bagian mesin, fungsi dan mekanismenya!
8
3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara mesin rajut datar 2 posisi dan 3
posisi!
Jawab :
Pada rajut 2 posisi hanya terdapat satu jenis jarum, yaitu jarum lidah
sedangkan pada 3 posisi ada 2 jenis jarum yaitu yang berkaki panjang dan
berkaki pendek
Pada rajut 2 posisi tuck yang terjadi bukan tuck yang sebenarnya, pada 3
posisi bias terjadi tuck yang sebenarnya
Pada rajut 2 posisi hanya ada 4 cam sedangkan pada rajut 3 posisi ada 5 cam
tapi ada juga yang bilang 6 cam
4. Mengapa pada mesin rajut datar diperlukan dua jenis cam (RC dan SC)?
Jawab :
Karena pada prinsip dasarnya harus ada 2 hal tersebut karena yang RC
digunakan untuk menaikkan jarum dan dan SC itu menurunkan jarum agar
jeratan terbentuk
9
B. PEMBUATAN KAIN RAJUT PLAIN
I. PENDAHULUAN
Setelah anda mengikuti kegiatan praktikum pada bab ini anda diharapkan
akan memiliki kemampuan untuk:
1. Menjelaskan dan menggambar diagram proses serta diagram cam kain rajut
plain.
2. Membuat kain rajut dengan rajutan plain.
Pada bab ini anda akan melakukan kegiatan praktikum untuk memahami
dan menggambar diagram proses dan diagram cam jeratan kain rajut plain.
Selain itu, anda akan membuat kain rajut dengan rajutan plain.
Bab ini sangat penting dikuasai oleh karena rajutan plain merupakan
salah satu rajutan dasar yang sering digunakan dalam pembuatan kain rajut
pakan. Pemahaman yang baik akan diagram proses dan diagram cam kain rajut
plain menjadi dasar yang baik dalam merencanakan pembuatan kain rajut plain.
Dan hal ini akan semakin lengkap apabila di topang dengan kemampuan
membuat kain tersebut di atas mesin.
10
Diagram block cam rajutan plain pada needle bed bagian belakang:
Diagram block cam rajutan plain pada needle bed bagian depan:
11
III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Kunci pas
2. Obeng
3. Benang rajut
12
jarum, tetapi apabila terlalu berat, jarum sewaktu naik akan terasa berat
pada penyeretnya dan kemungkinan benang pada jeratan awal akan
putus.
Rubah raising cam dalam posisi plain bundar.
Jalankan penyeret sebanyak 1 tour, yaitu 2 kali geseran penyeret kearah
kanan atau kiri.
4. Jalankan penyeret dengan setelan cam masih sesuai dengan diagram block
cam untuk rajutan plain bundar sebanyak 40 wales × 40 course.
5. Rubah block cam sesuai dengan diagram block cam untuk rajutan plain.
6. Lepaskan jeratan dari salah satu tempat jarum dengan cara menaikkan
jarum-jarum sampai posisi kepala jeratan ada di batang, lalu turunkan lagi
sampai jeratan-jeratan tersebut lepas dari jarum.
7. Jalankan penyeret untuk rajutan plain pada salah satu needle bed sebanyak
40 wales × 40 course.
13
V. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Diagram proses dan diagram cam kain rajut plain pada salah satu needle bed
dan plain bundar?
2. Mengapa kain rajut plain pada salah satu needle bed lebih panjang
disbanding kain rajut plain bundar?
Karena pada plain biasa needle bed yang digunakan Cuma 1 sehingga
jeratan antar needle bed tidak saling berhubungan sehingga mengkeretnya
sedikit
3. Mengapa ujung kain rajut plain bundar terbuka, sedangkan kain rajut plain
pada salah satu needle bed tidak?
Karena pada rajut bundar jeratan yang dibuat oleh needle bed depan
akan berhubungan/tersambung ke needle bed belakang sehingga terbentuk
lingkaran seperti jarum dan pada plain needle bed yang bekerja Cuma satu
sehingga jeratan yang terbentuk hanya pada salah satu needle bed dan tidak
saling berhubungan seperti rajut bundar
4. Apa perbedaan antara kain rajut plain pada salah satu needle bed dan plain
bundar?
Kain rajut plain lebih panjang daripada kain rajut bundar
14
5. Kesulitan-kesulitan yang dialami saat membuat kain dan begaimana
menanganinya?
Jarum pada needle bed sering macet dan langkah penanganannya adalah
jarumnya diganti
15
C. PEMBUATAN KAIN RAJUT RIB
I. PENDAHULUAN
Setelah anda mengikuti kegiatan praktikum pada bab ini anda diharapkan
akan memiliki kemampuan untuk:
1. Menjelaskan dan menggambar diagram proses dan diagram cam kain rajut
Rib.
2. Membuat kain rajut dengan Rib 1×1.
3. Membuat kain rajut dengan rajutan Rib 2×1 dan 3×2.
Pada bab ini anda akan melakukan kegiatan praktikum untuk memahami
dan menggambar diagram proses dan diagram cam kain rajut Rib. Selain itu,
anda akan membuat kain rajut dengan rajutan Rib.
Bab ini sangat penting dikuasai oleh karena rajutan Rib merupakan salah
satu rajutan dasar yang sering digunakan dalam pembuatan kain rajut pakan.
Pemahaman yang baik akan diagram proses dan diagram cam kain rajut Rib
menjadi dasar yang baik dalam merencanakan pembuatan kain rajut Rib. Hal ini
akan semakin lengkap apabila ditopang dengan kemampuan membuat kain
tersebut diatas mesin.
16
Adapun mengenai diagram proses untuk masing-masing jenis rajutan
berbeda, yaitu sebagai berikut:
Diagram proses rajutan Rib 1×1:
17
III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Kunci pas
2. Obeng
3. Benang rajut
18
18. Jalankan penyeret sebanyak 1 tour dengan setelan block cam untuk rajutan
plain bundar.
19. Kembalikan verset seperti keadaaan pada waktu menyusun jarum rib 3×2.
20. Kembalikan setelan block cam untuk rib.
21. Jalankan mesin sebanyak 40 course.
22. Pasang benang pada mesin rajut datar.
23. Atur tension untuk penguluran benang sampai masuk feeder.
24. Jalankan penyeret ½ tour dengan posisi cam seluruhnya aktif membentuk
jeratan knit.
25. Jalankan penyeret sebanyak 1 tour dengan setelan block cam untuk rajutan
plain bundar.
26. Kembalikan setelan block cam untuk rib.
27. Jalankan mesin sebanyak 40 course.
19
V. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Diagram proses dan diagram cam kain rajut rib 1×1, 2×1 dan 3×2!
2. Apa perbedaan mendasar yang dilakukan pada mesin untuk membuat kain
rajut rib 1×1, 2×1 dan 3×2?
Jawab :
Jarum yang aktif pada needle bed
3. Mengapa pada saat merajut awal, setelah anda menyusun jarum 2×1 mesin
harus diverset salah satu needle bed?
Jawab :
Karena gunananya verzet adalah agar jeratan yang terbentuk sempurna, dan
ketika dipancing, tidak ada rongga yang lebar yang akan berpengaruh pada
jeratan selanjutnya.
20
Apabila tidak diverzet, maka akn terbentuk rongga, nah maka dari itu
hasilnya pun pancingan tidak baik.
21
D. HALF DAN FULL CARDIGAN
I. PENDAHULUAN
II. TEORI PENDEKATAN
Kain rajut cardigan menghasilkan kain yang lebih lebar, berat dan
mengembang dibandingkan dengan kain rib biasa.
Adapun diagram proses kain rajut full cardigan yaitu sebagai berikut:
Adapun diagram proses kain rajut half cardigan yaitu sebagai berikut:
22
III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Kunci pas
2. Obeng
3. Benang rajut
23
9. Jalankan penyeret sebanyak 40 course.
10. Lepaskan kain dari mesin.
24
V. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Diagram proses dan diagram cam kain rajut half dan full cardigan!
25
2. Apa perbedaan mendasar yang dilakukan pada mesin untuk membuat kain
rajut half dan full cardigan?
Jawab :
Pada half cardigan hanya salah satu stitch cam nya yang dirubah skalanya
menjadi 3, kalo pada full cardigan ada dua yang dirubah menjadi skala 3
3. Mengapa kain rajut full cardigan lebih rapat disbanding kain rajut half
cardigan?
Jawab :
Karena pada kain rajut half cardigan tuck terjadi hanya satu kali tiap satu tur,
kalau pada full cardigan tuck terjadi 2 kali pada satu tur atau bias dikatakan
tuck terjadi pada tiap satu course
4. Mengapa kedua permukaan pada kain rajut full cardigan terlihat sama
sedangkan kain rajut half cardigan berbeda?
Jawab :
Karena skala yang dirubah keduanya jadi, ketika tiap course mendapatkan
tuck disalah satu bagian, maka begitu juga dengan needle belakanag yang
stitch nya dirubah salah satu skalanya menjadi 3, jadinya depan dan
belakang terlihat sama
Sedangkan pada half cardigan hanya pada salah satu bed saja yang dirubah
skala stitch nya menjadi 3 sehingga, misalkan pada needle bed depan
dirubah skala nya menjadi 3 kalau needle belakang tidak, sehingga ketika
membentuk jeratan oleh needle belakan tidak ada tuck, dan membuat kain
berbeda tampak depan dan belakang
26
6. Kesulitan-kesulitan yang dialami saat membuat kain dan bagaimana
menanganinya?
Jawab :
Seringnya terjadi tuck yang tidak diharapkan, penanganannya adalah
menurunkan jeratan yang bermasalah, cek jarum, apabila jarum lidahnya
bengkok, maka ganti jarum
27
E. PEMBUATAN KAIN RAJUT DENGAN EFEK PERGESERAN TEMPAT JARUM
(VERSET)
I. PENDAHULUAN
Setelah anda mengikuti kegiatan praktikum pada bab ini anda diharapkan
akan memiliki kemampuan untuk:
1. Membuat kain rajut dengan efek pergeseran tempat jarum.
2. Menjelaskan mekanisme pergeseran tempat jarum.
Pada bab ini anda akan melakukan kegiatan praktikum untuk memahami
dan membuat kain rajut dengan efek pergeseran jarum (verset). Pembuatan kain
rajut dengan efek pergeseran jarum sangat penting untuk dikuasai karena
dengan efek pergeseran jarum ini akan didapat motif kain rajut berupa garis-
garis zig-zag yang akan memperkaya desain rajut yang dibuat.
III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Kunci pas
28
2. Obeng
3. Benang rajut
29
V. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Skema pergeseran jeratan akibat pergeseran jarum!
2. Mengapa pada saar merajut dengan pergeseran jarum, hasil akhirnya akan
terlihat seperti garis-garis zig-zag?
Jawab :
Karena pada proses tersebut kita memindahkan, dan menonaktifkan jarum,
jadi hasilnya seperti zigzag
3. Apabila kita perhatikan, kain rajut dengan verset setiap 1 course akan
menghasilkan garis zig-zag yang lebih curam dibandngkan dengan 2 course
mengapa hal itu bisa terjadi?
Jawab :
Karena setiap satu course berarti lebih pendek dibandingkan 2 course yang
akan mengahsilkan efek yang lebih jelas dari pada satu course namun akan
membentuk lebih curam daripada yang 2 course hal itu disebabkan karena
panjang kain yang akan terbentuk tergantung jumlah course
30
F. PEMBUATAN KAIN RAJUT CORAK DENGAN PEMINDAHAN JERATAN
I. PENDAHULUAN
Setelah anda mengikuti kegiatan praktikum pada bab ini anda diharapkan
memiliki kemampuan untuk:
1. Membuat kain rajut corak dengan pemindahan jeratan.
2. Menjelaskan mekanisme pemindahan jeratan.
Pada bab ini anda akan melakukan kegiatan praktikum untuk memahami
dan membuat kain rajut corak dengan pemindahan jeratan. Pembuatan kain
rajut corak dengan pemindahan jeratan sangat penting dikuasai oleh karena
dalam pembuatan kain rajut terkadang dibutuhkan pemindahan-pemindahan
jeratan untuk membentuk corak kain rajut yang baik.
III. PERALATAN
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Kunci pas
31
2. Obeng
3. Benang rajut
4. Pemindahan jeratan
32
7. Pindahkan jeratan ke 16 sampai 20 dan ke 26 sampai 30 ke bak jarum
belakang, kemudian jarum tersebut dimatikan, jalankan penyeret 5 course.
8. Pindahkan jeratan wale ke 21 sampai 25 ke jarum belakang, jalankan
penyeret 5 course.
9. Naikkan jarum pada bak jarum depan mulai jarum ke 6 sampai 40, jalankan
penyeret 10 course.
33
V. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Skema pemindahan jeratan pada saat membuat kain bermotif!
Jawab :
2. Pada saat pembuatan kain bermotif yang telah anda lakukan, mengapa pada
satu bidang yang sama dapat dibuat dua jenis rajutan yaitu plain dan rib?
Jawab :
Karena pada rib semua jarum dan cam aktif, kalo pada plain , tinggal
dinonaktifkan salah satu camnya
34
Diskusi Dan Kesimpulan
Diskusi
Diskusi sudah ada di tiap-tiap pembahasan diatas
Kesimpulan
Setelah belajar rangkaian tahapan perajutan, dapat disimpulkan bahwa kita telah
bias menyetel mesin dan membuat barang jadi seperti sweater.
35
Daftar Pustaka
1. Modul Praktikum Teknologi Perajutan 1 , Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil,
Bandung
36