Struktur Organisasi Eleven Furniture
Struktur Organisasi Eleven Furniture
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur
organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian
laporan.
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dalam manajemen organisasi agar suatu organisasi dapat
berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan tujuan. Struktur Organisasi Eleven Furniture dapat dilihat
pada gambar berikut.
Deskripsi Jabatan
1. COMPANY PROFIL
A. Company : IQBAL FURNITURE
B. Company and factory address : Jalan Imogiri Barat KM 7 Gandok, Sewon
Bantul - Yogyakarta
C. Telephone/Fax : 62-0274-4396250
D. Email : iqbal1furniture@yahoo.com.sg
E. Contact Person : Iqbal, 0812-2697716
F. Main Products : Teakwood Antique Reproduction Furniture
G. Spesifikasi Produk : Furniture dengan desain klasik, eksklusif dan
inovatif
· Kursi
· Lemari
Pak Iqbal hanyalah lulusan SMA, tetapi dia sempet kuliah di STIPPER 1 (satu) tahun dan semepet
kuliah di UGM jurusan Filsafat selama 2 (dua) tahun. Pak Iqbal sangat bosan dengan kuliah karena yang
ngajar kuliah hanyalah asisten dosen sedangkan dosennya sediri tidak mengajar, maka itu lebih baik dia
berhenti kuliah. Dengan kuliahnya berhenti dia pergi ke Bali pada tahun 1985 – 1988. Suatu hari teman
pak Iqbal yang dari German menawarkan bisnis mebel karena permintaan akan mibel di German sangat
tinggi sedangkan penawaran sangat rendah. Pak Iqbal langsung setujuh dengan tawaran tersebut dan dia
berangkat ke Jepara untuk mencari mabel – mabel yang berkualitas. Sejak tahun 1988 pak Iqbal sudah
mulai menjalankan bisnis mabel tersebut setelah beberpa tahun pak Iqbal sudah dapat menyewa gudang
sendiri selama 4 tahun untuk menyimpan barang – barang yang siap diekspor.
Beberpa tahun kemudian Pak Iqbal pindah ke Jogja dengan membeli tanah 500 meter dengan harga
Rp 125/meter pada tahun itu. Pertama pak Iqbal membeli hanya 350 meter tetapi masyrakat sekitar
meminta untuk dibeli semua seluas 500 meter, dengan senang hati pak Iqbal langsung membelinya dan
membangung pabrik mabelnya di Jalan Imogiri sampai sekarang.
BAB II
Kelayakan Legalitas
Penetuan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari kelayakan legalitas.
Ukuran kelayakan tiap proyek berbeda-beda berdasarkan jenis usahanya, namun
mengacu pada aspek-aspek yang sama. Untuk melakukan penilaian terhadap aspek-
aspek ini, maka perlu memiliki surat – surat izin. Kelayakan legalitas adalah kelayakan
akan surat izin perusahaan sebagai berikut
1. Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor : 640. 221 / 2003
2. Surat Pengakuan Sebagai Eksporter Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) Nomor : 532 / -
Rev/DAGLU/ETPIK/X/2006
BAB III
KelayakanTeknisn
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara
LETAK
NILAI 5 5 5 5 5 5 5
· Memakai lokasi yang strategis untuk barang yang menarik & memiliki potensi
· Desain
3. Bangunan
Lokasi bangunan terletak di Dobalan. Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Luas tanah 3.020
m2 (klarifikasi NO. 26/Pemb.Klr/BPN/2003) dan luas bangunan 1.739 m2.
4. Mesin dan peralatan
Mesin yang digunakan masi mesin manual baik itu dari line produksi sampai finising dan semuanya
milik sendiri.
5. Proses produksi
Proses produksi dilakukan saat bahan baku datang kegudang, selesai dipindahkan ke pembahana
untuk dijadikan produk sesuai pesenan tukang kayu melakukan pembuatan bahan baku untuk dirakit
menjadi produk, setelah itu dipindahkan ke line finising untuk dilihat kualitas akan produk tersebut, jika
produk yang dihasilkan belum dapat memenuhi standar kualitas eropa maka produk itu diperbaikin. Tugas
finising ini langsun dikerjakan oleh manajer yang menentukan layak tau tidak layak produk tersebut.
(Proses produksi)
6. Kapasitas produksi
Kapasitas produksi yang dihasilkan maksimal 15 kontener/tahun pertahun dan minimal 4
kontener/tahun. Untuk kapasitas rata – rata pertahun yaitu 8 kontener/tahun. Penerunan hasil produksi ini
diakibatkan permintaan akan mebel ini menurun karena harga terlalu tinggi.
7. Bahan baku
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha ini antara lain : berbagai macam kayu
dengan kualitas yang baik. Membuat mebel yang irit kayu atau hemat dan efisiens.
8. Aktiva dan Asset
Aktiva merupakan sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat. IQBAL FURNITURE
memiliki Total Seluruh Aktiva Rp 762.500.000,00
Berdasarkan analisis teknis yang berjalan dengan baik dan dapat disimpulkan bahwa IQBAL
FURNITURE dikatakan LAYAK untuk beroperasi
BAB IV
Lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan, masyarakat sekitar merupakan bagian dalam
usaha, sehingga manajer Iqbal Furniture memiliki program masyarakat dengan cara memberikan
sumbangan kepada pesentren berupa uang sebesar Rp 500,000/bulan, memberikan zakat kepada
masyarakat yang memerlukan, memberikan sumbangan jika diminta dan tidak lupa memberikan
sumbangan kepada anak yatim yang berjumlah 30 anak yatim yang tersebat diseluruh Yogyakarta yang
dianggap sebagai anak asuhnya, itu semua sebagai rasa akan peduli terhadap lingkungan.
Ekonomi merupakan salah satu hambatan yang dirasakan oleh pak Iqbal selaku manejer karena
pemerintah meberikan kebijakan berupa sertifikasi untuk usaha furniture ini, untuk mendapatkan
sertifikasi ini pak Iqbal harus mengeluarkan uang yang cukup besar sehingga usaha ini belum dapat
sertifikasi dari pemerintah. Kegunaan sertifikasi itu membuktikan bahwa usaha ini sudah memenuhi
standar dan target pasar. Pada tahun 1998-an saat Indonesia mengalami krisis, perusahaan Iqbal Furniture
mengalami penjualan yang sangat tinggi hingga mencapai 15 kontener semua itu disebabkan karena
menurunnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar sehingga permintaan meningkat, tetapi saat krisis
global nilai mata uang dolar turun sehingga permintaan turun. Dapat disimpulkan bahwa usaha ini
bergantung kepada nilai mata uang dalam suatu Negara.
Dapat disimpulkan, bahwa IQBAL FURNITURE dikatakan LAYAK untuk menjalankan usaha ini
karena usaha ini memiliki program peduli lingkungan dan memiliki CSR yang baik.
BAB V
Kelayakan Manajemen
Manajer sekaligus owner, ini langsung ikut serta dalam proses produksi dari awal hingga akhir
sehingga terjadi komunikasi yang baik dari bawahan ke menejer baik itu dari line produksi sampai
finising. Tukang kayu merupakan tingkat tertinggi dalam line produksi.
Ada promosi yang dilakukan oleh menejer untuk karyawan yang telah kerja selama 3 tahun, tetapi
karyawan tersebut tidak ingin pindah dari tempat kerjanya dikarenakan telah nyaman diposisi saat ini.
2. Kualitas SDM
Kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan Iqbal Furniture ini rata – rata
berpendidikan tamat SMA/STM. SDM yang dimiliki rata – rata tidak memiliki pendidikan tinggi, tetapi
SDM ini memiliki skill untuk melakukan perkerjaan yang sesuai tempatnya, maka Pak Iqbal tidak pernah
memberikan traning secara langsung kepada karyawan – karyawannya.
3. Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
Rekrutmen dilakukan tidak berdasarkan tingginya pendidikan tetapi berdasarkan skill yang dimilikin
calon karyawan. Jika pesenan melebihin target sehinga seleksi dilakukan secara fleksibel.
4. Prestasi kerja
Diberikan bonus jika produksi itu mencapai target
5. Pola gaji/ upah (kompensasi)
Gaji dibayar setiap kali kerja dan produk itu sudah siap diekspor maka gaji dapat dibayar secara
langsung. Gaji pegawai tergantung orderan, jika orderan maksimal maka karyawan bisa mendapatkan gaji
Rp 2.000.000,- s.d Rp 3.000.000,- /bulan, dan orderan minimal maka karyawan mendapatkan gaji sebesar
Rp 750.000 s.d Rp 1.000.000,-
6. Keselamatan dan Kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi pekerja, maka dari itu manajer
Iqbal Furniture memberikan ansuransi JAMSOSTEK untuk keselamatan dan kesehatan kerja bagi
karyawannya
7. Pemberhentian
Tidak ada pemecatan yang dilakukan oleh manejer kecuali karyawan tersebut yang meminta
berhenti.
Dari aspek manajemen, IQBAL FURNITURE dapat dikatakan layak, karena struktur
organisasinya flat, ada pembagian tugas dan jobdesk yang jelas, kualifikasi SDM yang tepat sesuai posisi
karyawan, serta sistem gaji dan upah yang telah memenuhi UMP dan tidak ada pemecatan.
BAB VI
Kelayakan Pemasaran
Perkembangan penawaran disektor usaha pada saat ini memang relative masih biasa-biasa saja. Hal
tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu,
agar usaha ini menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi
konsumen.
b) Targeting
Yang menjadi target market adalah Masyarakat Eroupa (Spanyol dan German) dan eksekutif muda.
c) Positioning
Perusahaan ini ingin meenciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai IQBAL
FURNITURE yang nyaman dan menjual produk berkualitas Eroupa.
6. Program pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang penting dalam melakukan promosi suatu produk, tetapi usaha ini
melakukan promosi hanya dari mulut kemulut karena usaha ini hanya mengekspor barang keluar negeri
sehingga pihak yang diekspor itu yang melakukan promosi secara besar – besaran.
Program pemasaran yang dilakukan hanya sewaktu pameran produk. Untuk tahun 2011 pameran
mebel akan dilaksanakan di Jakarta. Hal ini dimanfaatkan secara besar – besaran untuk mempromosikan
produk yang berkualita Eropa terhadap calon pembeli.
7. Peluang Pasar
Pasar Potensial (17 kontener x Rp 190.000.000,00) = Rp 3.230.000.000,00
Pasar Riil (15 x Rp 190.000.000,00) = (Rp 2.850.000.000,00)
Dari aspek pemasaran, IQBAL FURNITURE telah menerapkan strategi dan memilik pasar pontensial
yang laus, akan tetapi perusahaan ini tidak melakukan promosi yang seharusnya dilakukan untuk menarik
calon pembeli dari pasar pontensial. Perusahaan ini dapat dikatakan LAYAK, karena memiliki pasar
porensial yang lebih besar dari pasar riil.
BAB VII
Kelayakan Finansial
1. Kinerja perusahaan
Total omset yang diperoleh IQBAL FURNITURE yaitu kurang lebih sebesar Rp 190.000.000,00 x 15
kontener = Rp 2.850.000.000 per tahun. Dengan laba Rp 15.000.000.000,00 x 15 kontener = Rp
225.000.000,00.
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas Rp 150.000.000,00
Piutang Rp 50.000.000,00
Persediaan` Rp 130.000.000,00
Kendaraan Rp 65.000.000,00
PASIVA
KEWAJIBAN
EQUITAS
ü Ratio Likuiditas
Utang Lancar
Rp 50.000.000,00
ü Ratio Rentabilitas
Total Aktiva
Rp 762.500.000,00
b. ROS = Laba x 100%
Penjualan
Rp 2.850.000.000,00
Modal Sendiri
Rp 712.500.000,00
BAB VIII
Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata IQBAL FURNITURE mampu memberikan hasil yang
baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih ketika ada dukungan dari beberapa kebijakan
pemerintah yang mengarah pada pemanfaatansektor ekspor, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
produk – produk yang dihasilkan serta tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif, maka kondisi
tersebut memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut
memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini. Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
IQBAL FURNITURE milik bapak Iqbal Husen di Jl. Imogiri Barat km 7, Sewon, Bantul
dinyatakan “GO” atau “LAYAK” untuk melanjutkan usaha ini.