Anda di halaman 1dari 28

Ruang Rawat : Kenanga

Tanggal Mulai Dirawat : 29 Agustus 2017


Tanggal Pengkajian : 11 September 2017

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.S (P) Umur : 37 Tahun/ 23 April 1980
No. CM : 00-06-71-16 Pendidikan: SMA

II. ALASAN MASUK


a. Riwayat klien masuk rumah sakit :
Klien datang dengan keluhan mengamuk. Klien diantar ke RSKD
oleh keluarganya karena klien mengamuk sejak ± 1 minggu terakhir,
pasien sering berteriak-teriak serta memaki keluarganya bahkan
tetangganya juga di maki. Pasien sulit tidur, kadang gelisah dan
mengurung diri didalam kamar dan mematikan lampu serta berbicara
sendiri. Pasien juga sering mendengar suara-suara berisik dan pasien
juga mangatakan sering melihat ayahnya yang sudah meninggal.
b. Riwayat keluhan saat ini :
Klien kadang mendengar suara-suara yang membisikinya pada
pagi hari setelah bangun tidur, klien juga sangat gelisah. Klien
mengatakan sudah sangat ingin pulang ke rumah karena klien rindu
dengan ibunya

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, ini adalah kesekian
kalinya pasien dirawat di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
3. Trauma usia pelaku korban saksi
 Aniaya fisik Tidak ada
 Aniaya seksual Tidak ada
 Penolakan Tidak ada
 Kekerasan dalam keluarga Tidak ada
 Tindakan kriminal Tidak ada
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
 Tidak
Kalau ada : Tidak ada
Hubungan keluarga : Tidak ada
Gejala : Tidak ada
Riwayat pengobatan : - Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatn
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Masalah Keperawatan :

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah : 100/60 mmHg
 Nadi : 90x/menit
 Suhu : 36,5°C
 Pernafasan : 20x/menit
2. Ukur : BB : 62 kg, TB : 163 cm
Keluhan fisik :klien mengeluh badannya sering sakit.
Masalah keperawatan : Tidak ada

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan:
: Laki-laki : Tinggal Serumah

: Perempuan

: Klien

Jelaskan : Klien merupakan anak ke 2 dari 6 bersaudara. klien belum


menikah dan klien tinggal bersama keluarganya. Pola asuh
dalam lingkungan klien baik. Komunikasi juga terjalin
dengan baik, namun kakak klien berperan sebagai pengambil
keputusan, ia mengunci klien dalam rumah dan tidak
memperbolehkan klien untuk bergaul dengan orang yang ada
di sekitarnya.
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan bahwa dia menyukai seluruh
bagian tubuhnya.
b. Identitas : Klien merupakan anak ke 2 dari 6 bersaudara. klien
belum menikah dan klien tinggal bersama
keluarganya. Pola asuh dalam lingkungan klien
baik.Klien menyadari dirinya sakit (gangguan jiwa)
sehingga harus di rawat di RSKD.
c. Peran : Klien adalah seorang anak dari 6 bersaudara
d. Ideal diri : Klien berharap bisa sembuh dan kembali ke rumah
dan berkumpul lagi bersama dengan keluarganya.
e. Harga diri : Klien mengatakan bersedih karena ibu klien tidak
pernah membesuknya.

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti adalah ibu klien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
- Klien tidak mengikuti kegitan kelompok apapun karena klien
jarang keluar rumah.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
- Klien mudah bergaul dan tidak memiliki hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain (temannya).
Masalah keperawatan : Tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam, klien mengatakan rajin
shalat ketika berada di rumah, di Rumah sakit tidak pernah ia lakukan
karena tidak ada alat shalat
b. Kegiatan ibadah : Klien tidak pernah sholat selama di Rumah Sakit.
Masalah keperawatan : Tidak ada

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Penampilan klien sehari-hari kurang rapi, mandi pagi dan sore,
berpakaian sesuai, gigi bersih. Wajah tampak sesuai umur, klien
memakai baju dan klien tidak memakai sandal.
Masalah keperawatan :

2. Pembicaraan
 Cepat
 Apatis
 Keras
 Gagap
 Inkoherensi
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Klien berbicara dengan nada yang keras. Tetapi yang
dibicarakan nyambung.
Masalah keperawatan : Tidak ada
3. Aktivitas Motorik
 Lesu
 Tik
 Tegang
 Grimasem
 Gelisah
 Tremor
 Agitasi
 Kompulsif
Jelaskan : Klien gelisah ingin segera pualng dan bertemu Ibunya
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
4. Alam perasaan
 Saat wawancara klien terlihat biasa, tidak terlihat sedih dan tidak
terlihat gembira. Tetapi klien terlihat gelisah dan klien mengaku
pernah ingin kabur dari RS
Masalah keperawatan : Tidak ada
5. Afek
- Sesuai dengan stimulus. Menunjukkan emosi yang sesuai.
Tersenyum jika diberi pujian
Masalah keperawatan : Tidak ada
6. Interaksi selama wawancara
- Klien Kooperatif dan kontak mata terjaga
Masalah keperawatan : Tidak ada
7. Persepsi
Halusinasi :
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu/Penciuman
Jelaskan : Klien sering mendengar suara-suara di waktu bangun tidur
-
Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
Pendengaran, Penglihatan

8. Proses pikir
 Sirkumstansial
 Flight of ideas
 Tangensial
 Blocking
 Kehilangan asosiasi
 Pengulangan pembicaraan/ Perseverasi
Jelaskan : Tidak ada gangguan
Masalah keperawatan :
9. Isi pikir
 Obsesi
 Phobia
 Hipokondria
 Depersonalisasi
 Ide yang terkait
 Pikiran magis
Waham :
 Agama
 Somatik
 Kebesaran
 Curiga
 Nihilistic
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan :: Tidak ada gangguan
Masalah keperawatan :
10. Tingkat Kesadaran
- Kemampuan orientasi (tempat, waktu, orang) klien baik
Masalah keperawatan : Tidak ada
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
 Konfabulasi
Jelaskan : Tidak ada gangguan
Masalah keperawatan :
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
13. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan : Tidak ada gangguan
Masalah keperawatan :
14. Daya tilik diri
- Klien menyadari dirinya mengalami gangguan jiwa sehingga dirawat
di RSKD Dadi Makassar.
Masalah keperawatan : Tidak ada

VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


BT BM
1. Makan

2. BAB / BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/ berhias
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama:
Tidur malam lama:
Aktivitas sebelum/sesudah tidur:
6. Penggunaan Obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan: ya tidak: √
Sistem Pendukung: ya tidak: √
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan: ya tidak: √
Menjaga kerapihan rumah: ya:√ tidak
Mencuci pakaian: ya: √ tidak
Pengaturan keuangan: ya tidak: √
9. Aktivitas di luar rumah
Belanja: ya tidak: √
Transportasi: ya tidak: √
Lain-lain: ya tidak
Jelaskan : Tidak ada gangguan
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olahgara  Mencederai diri
 Lainnya :Merokok  Mengamuk
Jelaskan : -

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok :
Uraikan : Klien tidak memiliki masalah dukungan kelompok.
 Masalah dengan pendidikan :
Uraikan : Klien tidak sekolah.
 Masalah dengan pekerjaan :
Uraikan : Klien belum bekerja.
 Masalah dengan perumahan :
Uraikan : tidak ada masalah.
 Masalah dengan ekonomi :
Uraikan : Klien tidak memikirkan soal itu.
 Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Uraikan : Tidak ada masalah dalam pelayanan kesehatan yang diberikan
selama klien dirawat di RSKD.
Masalah keperawatan : Tidak ada

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


 Penyakit jiwa
 Faktor presipitasi
 Koping
 Sistem pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan

XI. ASPEK MEDIK


A. Diagnosis medik :
Gangguan Psikotik Non Organik
B. Terapi medik :
Chlorpromazine 100 mg Tab/Oral
Haloperidol 5 mg 3 x 1 Tab/Oral
Tryhexipenidil 2 mg 3x1 Tab/Oral
ANALISA DATA

Nama : Ny.S
Ruangan : Kenanga
MASALAH
NO TANGGAL DATA
KEPERAWATAN

1 13 September Data Subjektif : Gangguan sensori


2017 - Klien mengatakan kadang persepsi : Halusinasi
masih mendengar suara-suara Pendengaran dan
yang membisikinya dan Penglihatan
semakin kuat dia rasakan.
- Klien mengatakan suara
tersebut mengatakan ”Pukul
pukul, mengamuk kamu”
- Klien mengatakan suara
tersebut terdengar seperti suara
perempuan.
- Klien mengatakan suara
tersebut terdengar hampir setiap
pagi setelah bangun tidur

Data Objektif :
Klien menunjukkan ekspresi
gelisah, kontak mata terjaga
2. 13 September Faktor risiko : Risiko perilaku
2017 Klien mengatakan masuk rumah sakit kekerasan
dengan alasan mengamuk. ’’awalnya
pasien hanya merasa lapar dan minta
makan sama ibunya tetapi dengan
nada keras,karena itu ibu klien
mengira sakit pasien kambuh
kembali”.
13 September Data Subjektif : Defisit perawatan diri :
3. 2017 Klien mengatakan klien mandi Mandi
tidak merasa bersih karena
sabun,dan sikat giginya dipakai
sama-sama.
Data Objektif
- Klien memiliki kuku yang
panjang dan kotor.
- Rambut acak-acakan dan kotor
POHON MASALAH

EFEK:
Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Persepsi Sensori: Resiko kerusakan


CORE PROBLEM: Halusinasi Pendengaran integritas kulit

ETIOLOGI: Defisit
Isolasi Sosial : Menarik
Perawatan
Diri
Diri : Mandi
DAFTAR PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.S


Ruangan : Kenanga
Tanggal / Bulan / Tahun
No Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi
Gangguan Sensori Persepsi :
13 September
1 Halusinasi Pendengaran dan
2017
Penglihatan
13 September
2 Resiko Perilaku Kekerasan
2017
13 September
3 Defisit Perawatan Diri : Mandi
2017
PERENCANAAN KEPERAWATAN (NURSING CARE PLAN)

Nama klien : Ny.S


Ruangan :Kenanga
No Tgl Dx.Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. 12-09- Gangguan Sensori TUM : a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip a. Rasionalisasi : Hubungan saling
2017 Persepsi : Halusinasi komunikasi terapeutik. percaya merupakan dasar untuk
Kliendapat berinteraksi dengan
Pendengaran dan 1) Sapa klien dengan ramah baik secara kelancaran hubungan interaksi
orang lain sehingga tidak terjadi
Penglihatan verbal maupun non verbal. selanjutnya.
halusinasi
2) Perkenalkan diri dengan sopan.
TUK : 1 3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama
panggilan yang disukai klien.
a. Klien dapat membina 4) Jelaskan tujuan pertemuan.
hubungan saling percaya 5) Jujur dan menepati janji.
dengan kriteria hasil 6) Tunjukan sikap empati dan terima klien
1) Ekspresi wajah bersahabat. apa adanya.
2) Menunjukan rasa senang. 7) Beri perhatian kepada klien dan
3) Ada kontak mata atau mau perhatikan kebutuan dasar klien.
jabat tangan.
4) Mau menyebutkan nama.
5) Mau menyebut dan
menjawab salam.
6) Mau duduk dan
berdampingan dengan
perawat.
7) Mau mengutarakan
masalah yang dihadapi.

TUK 2 :
b.Rasional: merupakan upaya
b. Klien dapat mengenal b. Identifikasi bersama klien cara yang untuk memutus siklus halusinasi.
halusinasi dengan kriteria dilakukan jika terjadi halusinasi.
hasil: c. Diskusikan manfaat cara yang digunakan c.Rasional: reinforcement positif
1) Klien dapat klien, jika bermanfaat beri pujian. dapat meningkatkan harga diri
menyebutkan waktu, isi, d. Diskusikan cara baru untuk mengontrol klien.
frekuensi timbulnuya timbulnya halusinasi.
halusinasi. 1) Katakan “ saya tidak mau dengar d.Rasional: memberi alternative
2) Klien dapat kamu” pikiran bagi klien
mengungkapkan 2) Menemui orang lain untuk bercakap-
perasaanya terhadap cakap.
halusinasi. 3) Melihat jadwal kegiatan sehari-hari
3) Bantu klien mengenal agar halusinasi tidak sempat muncul.
halusinasinya. 4) Meminta perawat /teman/keluarga
a) Jika menemukan untuk menyapa jika klien melamun.
klien yang sedang e. Bantu klien melatih dan memutus halusinasi
halusinasi, tanyakan secara bertahap. e.Rasional: Memotivasi dapat
meningkatkan keinginan klien
apa yang sedang f. Beri kesempatan untuk melakukan cara untuk mencoba memilih salah satu
terdengar. yang telah dilatih, evaluasi hasilnya dan beri cara pengendalian halusinasi.
b) Katakan bahwa pujian jika berhasil
perawat percaya g. Anjurkan klien untuk mengikuti TAK, g..Rasional: Stimulasi persepsi
klien mendengar orientasi realita. dapat mengurangiperubahan
suara itu namun interpretasi realita klien.
perawat sendiri tidak
melihatnya.
c) Katakan bahwa klien
lain juga yang seperti
klien.
d) Katakan bahwa
perawat siap
membantu klien.
4) Diskusikan dengan klien
a) Situasi yang
menimbulkan atau
tidak menimbulkan
halusinasi.
b) Waktu dan
frekuensinya terjadi
halusinasi.
5) Diskusikan dengan klien apa
yang dirasakan jika terjadi
halusinasi.

TUK 3:

c. Klien dapat mengontrol 1) Anjurkan klien untuk memberi tahu Rasional: untuk mendapatkan
halusinasinya dengan bantuan keluarga dalam
keluarga sedang halusinasi.
kriteria hasil : mengontrol halusinasi.
2) Diskusikan dengan keluarga tentang
1) Klien dapat a) Gejala halusinasi yang dialami klien. Rasional : Untuk meningkatkan
menyebutkan tindakan b) Cara yang dapat dilakukan klien dan pengetahuan tentang halusinasi
yang dapat dilakukan keluarag untuk memutus halusinasi.
untuk mengendalikan c) Cara merawat anggota keluarga yang
halusinasinya. halusinasi di rumah, beri kegiatan
2) Klien dapat jangan biarkan sendiri.
menyebutkan cara baru. d) Beri informasi tentang kapan pasien
3) Klien dapat memilih memerluakn bantuan.
cara yang telah dipilih
untuk mengendalikan
halusinasi.
4) Klien dapat mengikuti
terapiaktivitaskelompok.
TUK 4 :

d. Klien mendapat dukungan 1) Diskusikan dengan klien dan keluarga Rasional ; dengan mengetahui
keluarga dalam mengontrol tentang dosis, frekuensi dan manfaat obat. efek samping obat klien tahu apa
halusinasinya dengan kriteria 2) Anjurkan klien untuk minta sendiri obat yang harus dilakukan setelah
hasil: pada perawat dan merasakan manfaatnya. minum obat.
1) Klien dapat menjalin 3) Anjurkan klien bicara dengan dokter
hubungan saling percaya tentang manfaat obat dan efek samping Rasional: Pengobatan dapat
dengan perawat obat yang dirasakan. berjalan sesuai dengan rencana.
2) Keluarga dapat 4) Diskusikan bahayanya obat tanpa
Rasional: dengan mengetahui
menyebutkan konsultasi.
prinsip maka kemandirian klien
pengertian, tanda dan 5) Bantu klien menggunakan prinsip lama
tentang pengobatan dapat
tindakan untuk benar.
ditingkatkan secara bertahap.
mengendalikan
halusinasi
TUK 5 :

e. Klien memanfaatkan obat


dengan baik. Dengan
kriteria hasil :
1) Klien dan keluarga
mampu menyebutkan
manfaat, dosis dan efek
samping
2) Klien dapat
menginformasikan
manfaat dan efek
samping obat
3) Klien dapat memahami
akibat pemakaina obat
tanpa konsultasi
4) Klien dapat
menyebutkan prinsip 6
benar pengunaan obat.

1.
2 12-09- Defisit Perawatan Diri TUM : klien mampu melakukan
2017 perawatan diri: higioene.
TUK 1 : Diskusikan bersama klien tentang pengertian bersih
Klien dapat menyebutkan dan tanda-tanda bersih
pengertian dan tanda-tanda Beri reinforcement positif bila klien mampu
kebersihan diri melakukan hal yang positif.

Bicarakan dengan klien penyebab tidak mau menjaga


kebersihan diri
TUK 2 : Diskusikan akibat dari tidak mau menjaga kebersihan
Klien dapat menyebutkan diri
penyebab tidak mau menjaga
kebersihan diri Diskusikan bersama klien tentang manfaat hygiene
Bantu klien mengidentifikasikan kemampuan untuk
menjaga kebersihan diri
TUK 3 :
Klien dapat menyebut hygiene
Diskusikan dengan klien cara menjaga kebersihan
diri: andi 2x sehari (pagi dan sore) dengan memakai
sabun mandi, gosok gigi minimal 2x sehari dengan
pasta gigi, mencuci rambut minimal 2x seminggu
dengan sampo, memotong kuku minimal 1x
TUK 4 : seminggu, memotong rambut minimal 1 x sebulan.
Klien dapat menyebutkan cara Beri reinforcement positif bila klien berhasil
menjaga kebersihan diri
Bimbing klien melakukan demonstrasi tentang cara
menjaga kebersihan diri
Dorong klien untuk melakukan kebersihan diri
dengan bantuan minimal

Beri kesempatan klien untuk membersihkan diri


secara bertahap
Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
setelah membersihkan diri
Bersama klien membuat jadwal menjaga kebersihan
TUK 5 : diri
Klien dapat melaksanakan Bimbing klien untuk melakukan aktivitas higiene
perawatan diri higiene dengan secara teratur
bantuan minimal

TUK 6 :
Klien dapat melakukan
perawatan diri higiene secara
mandiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama klien : Ny.S


Ruangan :Kenanga

Tanggal/ Jam Dx Kep/ SP Implementasi Evaluasi


13 September 2017 Gangguan sensori 1. Mengidentifikasi isi, frekuensi, waktu S:
persepsi: halusinasi terjadi, situasi pencetus, perasaan, 1. Klien mengatakan senang berbincang-bincang
pendengaran dan respon terhadap halusinasi dengan perawat.
penglihatan 2. Menjelaskan cara mengontrol 2. Klien mengatakan klien sudah tau bagaimana
SP1P halusinasi: menghardik, obat, bercakap- cara mengontrol halusinasi dan cara menjaga
cakap, dan melakukan kegiatan kebersihan diri.
3. Mengajarkan klien mengontrol O:
halusinasi dengan menghardik 1. Klien kooperatif.
4. Menganjurkan klien memasukkan cara 2. Kontak mata baik.
menghardik dalam jadwal kegiatan 3. Klien disorientasi waktu. (klien mengatkan
harian klien tahun ini masih tahun 2016)
4. Klien mencontohkan cara menghardik yang
Defisit perawatan diajarkan.
diri 5. Klien mengerti dan menyebutkan pentingnya
1. Mengidentifikasi masalah perawatan
SP1P diri: kebersihan diri, berdandan, makan/ membersihkan diri: mandi, ganti pakaian, sikat
minum, BAB/ BAK. gigi, dan cuci rambut.
6. A:
2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
3. Menjelaskan cara dan alat kebersihan Halusinasi (+), DPD (+), RPK (+)
diri. P:
4. Melatih cara menjaga kebersihan diri: 1. Bercakap-cakap dengan teman kamar 1 kali
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci sehari saat pertemuan.
rambut, potong kuku. 2. Latihan menghardik 2 kali sehari dan saat
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan halusinasi muncul kembali
untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali 3. Mandi, ganti pakaian, sikat gigi, dan cuci
per hari), dan cuci rambut (2 kali per rambut 1 kali sehari.
minggu)
14 September 2017 Gangguan sensori 1. Mengevaluasi kegiatan menghardik S:
persepsi: halusinasi klien 1. Klien mengatakan klien senang berbicara
pendengaran dan 2. Mengajarkan klien cara mengontrol dengan temannya.
penglihatan halusinasi selain menghardik bisa juga O:
SP2P dengan mengkonsumsi obat sesuai 1. Klien kooperatif.
anjuran dokter dengan menjelaskan 6 2. Klien mengingat dan mempraktikkan cara
prinsip benar obat: jenis, guna, dosis, menghardik dan kegunaan minum obat secara
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat. teratur.
3. Menganjurkan klien memasukkan cara 3. Klien mengikuti dan melakukan latihan napas
menghardik dan minum obat dalam dalam.
jadwal kegiatan harian klien 4. Kuku klien sudah dipotong dan bersih.
Resiko perilaku 1. Mengidentifikasi penyebab, tanda & 5. Klien mengerti pentingnya menyisir rambut,
kekerasan SP1P gejala PK yang dilakukan, akibat PK. klien menyukai berhias diri dengan memakai
2. Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, bedak atau lipstick.
obat, verbal, spritual. A: halusinasi (+), DPD (+), dan RPK (+)
3. Melatih cara mengontrol PK secara P:
fisik: tarik napas dalam dan pukul 1. Bercakap-cakap 1 x sehari saat pertemuan.
kasur/bantal. 2. Latihan menghardik 2 x sehari dan saat
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan halusinasi muncul kembali
untuk latihan fisik. 3. Mandi, ganti pakaian, sikat gigi, dan cuci
rambut 1 x sehari
Defisit perawatan diri 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri 4. Minum obat 3 x sehari.
SP2P 2. Menjelaskan cara dan alat untuk 5. Latihan napas dalam, memukul bantal dan
berdandan atau kasur 1 x sehari.
3. Melatih cara berdandan setelah 6. sisir rambut 1 x sehari.
kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk
perempuan
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan
untuk kebersihan diri dan berdandan
14 September 2017 Gangguan sensori 1. Mengevaluasi kegiatan menghardik dan S:
persepsi: halusinasi obat 1. Klien mengatakan masih mendengarkan suara
pendengaran dan 2. Mengajarkan klien cara mengontrol 2. Klien mengatakan klien sudah latihan
penglihatan halusinasi dengan bercakap-cakap saat menghardik dan obatnya diminum.
SP3P terjadi halusinasi. 3. Klien mengatakan klien ingin membaca
3. Menganjurkan klien memasukkan pada kembali.
jadwal kegiatan untuk latihan 4. Klien mengatakan klien tidak suka makan di
menghardik, minum obat, dan bercakap- tempat yang kotor (basah).
cakap
Resiko perilaku 1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik. O:
kekerasan SP2P 2. Melatih cara mengontrol PK dengan
obat
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan 1. Klien mengetahui cara mengontrol halusinasi
untuk latihan fisik dan minum obat. dengan bercakap-cakap dengan teman saat
Defisit perawatan diri 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri terjadi halusinasi
SP3P dan berdandan. 2. Klien mengetahui cara mengontrol PK dengan
2. Menjelaskan cara dan alat makan dan memukul bantal dan atau kasur.
minum 3. Klien mengetahui obat yang diminum harus
3. Melatih cara makan dan minum yang teratur demi kesembuhannya.
baik 4. Klien makan dan minum bersih.
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan 5. Gelas klien disimpan sendiri dan meminta
untuk latihan kebersihan diri, gelas lain saat klien ingin minum.
berdandan, dan makan & minum yang
baik A: Halusinasi (+), DPD (+), RPK (+)
P:
1. Membaca 1 x sehari saat pertemuan.
2. Latihan menghardik 2 x sehari dan saat
halusinasi muncul kembali
3. Mandi, ganti pakaian, sikat gigi, dan cuci
rambut 1 x sehari.
4. minum obat 3 x sehari.
5. Latihan napas dalam, memukul bantal dan
atau kasur 1 x sehari.
6. sisir rambut 1 x sehari.
7. Latihan bercakap-cakap dengan teman 2 x
sehari.
8. makan 3 x sehari, minum saat haus dan setelah
makan.
15 September 2017 Gangguan sensori 1. Mengevaluasi kegiatan latihan S:
persepsi: halusinasi menghardik dan minum obat serta 1. Klien mengatakan masih mendengar suara
pendengaran bercakap-cakap. 2. Klien mengatakan klien bosan di kamar dan
SP4P 2. Melatih cara mengontrol halusinasi lebih senang duduk-duduk di luar kamar
dengan melakukan kegiatan harian setelah klien mandi.
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan 3. Klien mengatakan klien BAB dan BAK di
untuk latihan menghardik, minum obat, kamar mandi dalam kamarnya.
bercakap-cakap, dan kegiatan harian 4. Klien mengatakan klien menyiram kamar
Resiko perilaku 1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik & mandi setelah BAB dan atau BAK.
kekerasan SP3P obat.
2. Melatih cara mengontrol PK secara O:
verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan, 1. Latihan menghardik 2 x sehari dan saat
meminta, menolak dengan benar) halusinasi muncul kembali
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan 2. Klien menolak masuk ke kamarnya dan
untuk latihan fisik, minum obat, dan memilih duduk di luar kamar bersama
verbal perawat.
Defisit perawatan diri 1. Mengevaluasi kegiatan kebersihan diri, A: Halusinasi , DPD (+) , RPK (+)
SP4P berdandan, makan & minum P:
2. Menjelaskan cara dan alat BAB & BAK 1. Latihan menghardik 2 x sehari dan saat
3. Melatih cara BAB & BAK yang baik halusinasi muncul kembali
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan 2. Mandi, ganti pakaian, sikat gigi, dan cuci
untuk latihan kebersihan diri, rambut 1 x sehari.
berdandan, makan & minum, BAB & 3. Minum obat 3 x sehari.
BAK yang baik 4. Sisir rambut 1 x sehari.
5. Latihan bercakap-cakap dengan teman 2 x
sehari.
6. Makan 3 x sehari, minum saat haus dan setelah
makan.
7. Setiap BAB dan atau BAK bersihkan kembali
kamar mandi dan BAK sebelum tidur di
malam hari.
15 September 2017 Gangguan sensori 1. Mengevaluasi kegiatan latihan S:
persepsi: halusinasi menghardik, obat, bercakap-cakap, dan 1. Klien mengatakan klien senang bisa bercerita
pendengaran kegiatan harian. dengan perawat tiap harinya.
SP5P 2. Melatih kegiatan harian klien O:
3. Menilai kemampuan yang telah mandiri 1. Klien senang dan ceria
4. Menilai apakah halusinasi terkontrol
Resiko perilaku 1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik, 2. Klien biasa mendengar suara suara, tetapi
kekerasan SP4P obat, dan verbal tidak sering
2. Melatih cara mengontrol spiritual (2 3. Klien mampu mengingat kegiatan latihan
kegiatan) mengontrol halusinasi, , dan kebersihan diri
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan klien.
untuk latihan fisik, minum obat, verbal, A:
dan spiritual Halusinasi (+), RPK (+), DPD (-)
Defisit perawatan diri 1. Mengevaluasi kegiatan latihan P:
SP5P /perawatan diri: kebersihan diri, 1. Latihan menghardik 2 x sehari dan saat
berdandan, makan & minum, BAB & halusinasi muncul kembali
BAK. 2. Minum obat 2 x sehari.
2. Melatih kegiatan harian 3. Pertahankan aktivitas harian yang sudah
3. Menilai kemampuan yang telah mandiri terjadwal
4. Menilai apakah perawatan diri telah
baik.
15 September 2017 Gangguan sensori 1. Mengevaluasi kegiatan latihan S:
persepsi: halusinasi menghardik, obat, bercakap-cakap, 1. Klien mengatakan klien senang
pendengaran dan kegiatan harian. O:
SP5P 2. Melatih kegiatan harian klien - Klien senang dan ceria.
3. Menilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Menilai apakah halusinasi - Klien saat ini masih mendengar suara
terkontrol suara, tetapi frekuensinya berkurang.
Resiko perilaku 1. Mengevaluasi kegiatan latihan - Klien mampu mengingat kegiatan latihan
kekerasan SP4P visik, obat, verbal, dan spiritual mengontrol halusinasi, kegiatan latihan
2. Menilai kemampuan yang telah untuk PK, dan kebersihan diri klien.
mandiri A:
3. Menilai apakah PK terkontrol Halusinasi(+), RPK (-), DPD (-)
Defisit perawatan diri 1. Mengevaluasi kegiatan latihan P:
SP5P /perawatan diri: kebersihan diri, Pertahankan aktivitas harian yang sudah terjadwal
berdandan, makan & minum, BAB
& BAK.
2. Melatih kegiatan harian
3. Menilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Menilai apakah perawatan diri telah
baik.

Anda mungkin juga menyukai