Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL APPRAISAL

EVALUATION OF A NURSE-LED DISEASE MANAGEMENT


PROGRAMME FOR CHRONIC KIDNEY DISEASE :
A RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL

DISUSUN OLEH:

ANANDA GALUH RAKA SIWI (10217003) LIA HAYU RATNASARI(10217038)

BRIM HAFIZD SYAROFFI(10217009) LINDA KRISDAYANTI(10217039)

EKA RESITA SARI(10217018) MARIA INES AZI GOO(10217040)

ELMA YUSTIKA ANGGRAENI (10217019) MAULIDIAYATUL AISYAH DINI(10217041)

ELVITA RATNA KUSUMA DEWI(10217020) PRITA RIZKITA(10217048)

ERLANGGA ALVIZA F (10217021) ROKHIMAHTUL FAYYADHAH(10217052)

FRENA ISNANTO(10217028) SINDY MAULANISA .V.(10217054)

GILANG PRASETYO(10217030) SISILIA PUSDIKTA DARMA(10217055)

HANAN AGUSTIN(10217033) SOFFIA NURFADILLA(10217057)

ILHAM DADING MAHANDI(10217034) YONA OKTAVIA INDRIANTI(10217065)

YUDHANTO NUGROHO(10217066)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2018
LEMBAR PENILAIAN CRITICAL APPRAISAL
Nama Mata Ajaran :
Nama Tugas : Critical Appraisal Artikel Jurnal
Nama Mahasiswa : Sri Wahyuni

No Aspek Yang Dinilai Bobot Kriteria Penelitian


1 Pendahuluan 10% Menjelaskan topik, tujuan, dan alat yang
digunakan untuk mengkritisi jurnal. Memberikan
deskripsi singkat makalah dan deskripsi singkat
jurnal yang ditelaah secara spesifik dan relevan.

2 Kritik Artikel 80%


Deskripsi dan kritik jurnal/artikel menggunakan
alat kritik (tool yang tepat) :
Analisa tidak logis Sangat koheren
dan logis Pemilihan tool yang
Tool tepat tidak sesuai
Ide susah dipahami Ide lugas dan
jelas

3 Kesimpulan 10% Menyimpulkan makalah dan menuliskan refleksi atas


kritik jurnal

4 Pengurangan Nilai 5% Nilai akan mendapatkan pengurangan jika kriteria


berikut tidak terpenuhi :
Jumlah kata kurang atau lebih dari batas toleransi
5% dari 1500
Tidak mengikuti aturan penulisan referensi dengan
benar
Penulisan bahasa indonesia yang baik dan
benar,termasuk tanda baca.

Nilai Total :
Komentar Dosen

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................................................... 5
TELAAH KRITIS JURNAL.................................................................................................................. 5
2.1 Apakah masalah penelitian ini jelas ...................................................................................... 5
2.2 Perlakuan pada sampel ............................................................................................................ 5
2.3 Prosedur penelitian ................................................................................................................. 5
2.4 Kebutaan ‘blinded’ terhadap intevensi..................................................................................... 5
2.5 Keseragaman Kelompok pada awal penelitian ........................................................................ 5
2.6 Kesetaraan Perlakuan .............................................................................................................. 6
2.7 Berapa besar pengaruh intervensi ........................................................................................... 6
2.8 Perkiraan ketepatan pengaruh/ efek intervensi ....................................................................... 6
2.9 Penerapan hasil pada praktek.................................................................................................. 6
2.10 Kontribusi penelitian ................................................................................................................ 7
2.11 Manfaat nya senilai ................................................................................................................. 7
BAB III..................................................................................................................................................... 8
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 9
Jatmiko, SW. 2017. Status Serologis Tidak Mempengaruhi Profil Hematologi Anak Terinfeksi Virus
Dengue. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Biomedika, Volume 9 Nomor 1 ................. 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

infeksi virus dengue (IVD) merupakan penyakit arboviral yang utama dan telah
menyebar di 125 negara anggota World Health Organization (WHO) (Ferreira,2012).
dilaporkan bahwa jumlah kasus IVD akan semakin banyak seiring dengan adanya pemanasan
global (Bhattetal,2013; naish et al,2014) Antibodi anti dengue diketahui bereaksi silang
dengan trombosit,endotel,dan faktor koagulasi. Pada kondisi ini antibodi anti dengue bersifat
autoantibodi yang bisa merusak selfantigen (Huang et al,2008; Liu et al, 2011).

respon imun humoral terhadap DENV adalah terbentuk IgG dan IgM yang spesifik
terhadap sub tipe DENV penyebab (Wahala&de Silva, 2011). jika IgG dan IgM anti dengue
bersifat autoantibody maka secara teoritis pasien dengan status serologis IgM (+) dan IgG (+)
akan mempunyai profil hematologi yang lebih buruk dari pada pasien dengan IgG (+).
berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada
perbedaan profil hematologi anak terinfeksi virus dengue status serologis IgG (+) dengan IgG
dan IgM (+).

4
BAB II

TELAAH KRITIS JURNAL

Apakah hasil penelitian ini valid ?

2.1 Apakah masalah penelitian ini jelas


2.2 Perlakuan pada sampel
Sampel menggunakan pendekatan cross sectional. Dipakai untuk menjawab
pertanyaan dan penelitian. Kriteria pasien yang diikutkan dalam penelitian adalah
semua pasien anak dengan usia <14 tahun dan memenuhi kriteria infeksi virus dengue
menurut WHO 2009. Sampel darah yang dipakai adalah darah vena dengan
antikoagulan k3EDTA.
2.3 Prosedur penelitian
Umur subyek penelitian tidak berpengaruh dalam status serologis P = 0,833.
Terdapat beberapa penyebab tidak ada kaitan antara usia dengan status serologis pasien
IVD. Sitokin dan riwayat infeksi berat di awal kehidupan mengurangi kemampuan
membentuk antibodi. Pasien IVD yang tidak berat dan infeksi ulang dengan serotipe
yang sama cenderung membentuk sel Treg yang menghasilkan TGF-β dan IL10.
Kedua sitokin ini bersifat anti inflamasi dan menghambat pembentukan antibodi
(Chaturvedi et al, 2007; Jayaratne et al, 2016; Sierra et al, 2010). Rendahnya status
sosial menyebabkan pasien mudah terkena infeksi.
Infeksi yang terjadi pada awal kehidupan akan memicu pembentukan sel Treg
untuk mengatur respon imun agar tidak merusak tubuh. Sel Treg tersebut akan
menekan produksi antibodi ketika terinfeksi oleh DENV dikemuadian hari (Bach,
2005). Penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan profil
hematologi antara pasien dengan IgM (-)/IgG (+) maupun IgM (+)/IgG (+).Hasil ini
tidak menunjukkan bahwa antibodi anti dengue tidak berperan dalam terjadinya
perubahan parameter hematologi pasien IVD.
2.4 Kebutaan ‘blinded’ terhadap intevensi
2.5 Keseragaman Kelompok pada awal penelitian
Data awal penilitan diambil dari kelompok pasien anak di RSUD Surakarta dari
bulan September 2016 – Januari 2017. Kriteria pasien yang diikutkan dalam penelitian
adalah semua pasien anak dengan usia kurang dari 14 tahun dan memenuhi kriteria

5
infeksi virus dengue menurut WHO 2009. Pasien dengan riwayat kelainan hematologi
dan pasien dengan riwayat immunocompremised dikeluarkan dari penelitian.

2.6 Kesetaraan Perlakuan


Perlakuan terhadap pasien anak di RSUD Surakarta dari bulan September
2016 – Januari 2017 adalah semua pasien anak dengan usia kurang dari 14 tahun dan
memenuhi kriteria infeksi virus dengue menurut WHO 2009 dengan cara
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di Laboratorium RSUD Surakarta. Sampel
darah yang dipakai adalah darah vena dengan antikoagulan k3EDTA. Profil
hematologi diperiksa menggunakan hematology analyzer Sysmex sedangkan antibodi
antidengue menggunakan rapid dengue test (Mono IgM-IgG Tri Line Test. Masing-
masing pemeriksaan dikerjakan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat yang
dikeluarkan oleh produsen. Data yang didapat dianalisa menggunakan bantuan
software statistik.

2.7 Berapa besar pengaruh intervensi


Penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan profil
hematologi antara pasien dengan IgM (-)/IgG (+) maupun IgM (+)/IgG (+).Hasil ini
tidak menunjukkan bahwa antibodi anti dengue tidak berperan dalam terjadinya
perubahan parameter hematologi pasien IVD. Sehingga penelitian ini tidak
berpengaruh besar, karena penelitian ini juga mengalami beberapa keterbatasan
2.8 Perkiraan ketepatan pengaruh/ efek intervensi
Penelitian ini membuktikan tidak ada perbedaan sehingga tidak berpengaruh
pada ketepatannya, Pernyataan ini didukung dengan kenyataaan bahwa 1) beberapa
hasil penelitian mengkonfirmasi adanya reaksi silang antara antibodi anti dengue
dengan trombosit dan endotel (Huang et al, 2008; Liu et al, 2011), 2) seluruh pasien
yang terlibat adalah pasien IVD dengan warningsignsehingga lebih banyak
menghasilkan TGF-β yang cenderung menekan inflamasi (Chaturvedi et al, 2007;
Jayaratneet al, 2016; Sierraet al, 2010), 3) pada infeksi sekunder ditemukan kadar IgG
anti dengue yang jauh lebih tinggi dari pada IgM sehingga pada infeksi sekunder IgG
lebih berpengaruh dari pada IgM (Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis-Dit PPBB-
Ditjen PP dan PL., 2011).
2.9 Penerapan hasil pada praktek

6
Pembahasan hasil penelitian menunjukkan beberapa keterbatasan yang bisa diperbaiki
pada penelitian selanjutnya. Diantara saran yang bisa diajukan untuk memperbaiki keterbatasan
adalah perlu dilakukan penelitian dengan variabel yang sama pada beberapa derajat IVD untuk
mengetahui adanya pengaruh status serologis dengan profil hematologi pada pasien IVD sesuai
derajat penyakit, dan perlu dilakukan penelitian dengan variabel yang sama pada pasien IVD
primer dan sekunder untuk mengetahui pengaruh IgM pada profil hematologi pasien IVD.
2.10 Kontribusi penelitian
2.11 Manfaat nya senilai

Penelitian ini patut untuk diberi apresiasi, kareenan sebelumnya belum ada
yang melakukan penelitian ini. Hasil penelitian tidak menunjukkan bahwa antibodi
anti dengue tidak berperan dalam terjadinya perubahan parameter hematologi pasien
IVD. Sehingga hasil dari penelitian ini bisa dijadikan sebagai data untuk penelitian
selanju

7
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas secara umum penulis mengambil kesimpulan bahwa


penelitian yang telah dilakukan status serologis pasien IVD tidak berhubungan dengan
profil hematologi, terutama pada pasien anak terinfeksi virus dengue dengan warning
sign.
Pembahasan hasil penelitian menunjukkan Immunoglobulin M dan IgG (+)
dan hanya IgG anti dengue yang (+) menunjukkan bahwa pasien yang terlibat dalam
penelitian adalah pasien dengan IVD sekunder.
Immunoglobulin M yang (+) pada pasien dengan IVD sekunder bisa berarti pasien
terinfeksi sekunder oleh serotipe DENV yang sama ataupun oleh serotipe berbeda.
Pasien yang terlibat di dalam penelitian tidak ada yang terdiagnosis sebagai IVD
primer. Hal ini disimpulkan berdasarkan tidak adanya hasil pemeriksaan serologis
yang hanya IgM (+). Hasil ini mendukung teori yang meyakini bahwa infeksi
sekunder biasanya lebih berat dari pada infeksi primer karena adanya antibodi non
netralisasi dari infeksi sebelumnya (Halstead, 2012), Infeksi sekunder yang lebih
berat mendorong pasien atau keluarga pasien mencari pertolongan.
Penelitian ini secara umum menunjukkanbahwa tidak ada perbedaan profil
hematologi antara pasien dengan IgM (-)/IgG (+) maupun IgM (+)/IgG (+).Hasil ini
tidak menunjukkan bahwa antibodi anti dengue tidak berperan dalam terjadinya
perubahan parameter hematologi pasien IVD.
saran yang bisa diajukan untuk memperbaiki keterbatasan adalah perlu
dilakukan penelitian dengan variabel yang sama pada beberapa derajat IVD untuk
mengetahui adanya pengaruh status serologis dengan profil hematologi pada pasien
IVD sesuai derajat penyakit, dan perlu dilakukan penelitian dengan variabel yang
sama pada pasien IVD primer dan sekunder untuk mengetahui pengaruh IgM pada
profil hematologi pasien IVD.

8
DAFTAR PUSTAKA
Jatmiko, SW. 2017. Status Serologis Tidak Mempengaruhi Profil Hematologi Anak Terinfeksi
Virus Dengue. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Biomedika, Volume 9
Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai