Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEMAJUAN

PENELITIAN DANA INTERNAL

IDENTIFIKASI WASTE PADA PESAWAT MK-II

DI PT DIRGANTARA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN

VALUE STREAM MAPPING

Ketua :
Ir. Widia Juliani, M.T.
Anggota :
Puput Nidaul Choiriyah
Nur Rezqi Handhiningsari

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI


UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
NOVEMBER
2019
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian Identifikasi Waste Pada Pesawat MK-II Di PT


Dirgantara Indonesia Dengan Menggunakan Value
Stream Mapping
2. Ketua Peneliti/Pengusul
- Nama Ir. Widia Juliani, M.T.
- Telp/Email 0818210974 / 081324636655 / widiajuliani@yahoo.com
- NIK 11560009
- Jab. Fungsional/Struktural
- Bidang Keahlian
- Jurusan/Fakultas
3. Ketua Tim Mitra
4. Institusi Mitra
5. Anggota Peneliti (Bd.
Keahlian)
6. Jadwal (max 3 tahun)
7. Rencana Luaran
8. Pembiayanaan

Bandung, 22 November 2019


Ketua Peneliti,

Ir.Widia Juliani, M.T.


NIP. 11560009

Menyetujui,

Bandung, 22 November 2019 Bandung, 22 November 2019


Ketua Kelompok Keahlian Dekan Fakultas Rekayasa Industri

Ir. Marina Yustiana Lubis, M.Si Dr. Ir. Agus Achmad Suhendra, MT
NIP : 93670030 NIP: 94700007

Bandung, 22 November 2019


Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Dr. XXXX
NIP : XXX

i
ABSTRAK

PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace, IAe) merupakan salah satu perusahaan milik
Negara yang bergerak dalam bidang industri manufaktur pesawat terbang. PT Dirgantara
Indonesia memiliki divisi yang berfokus pada delivery pesawat Airbus yang bekerja sama
dengan Airbus Company yaitu Program Spirit di bawah Division of Program Management &
Planning. PT Dirgantara Indonesia mengalami permasalahan pada proyek MK-II, yakni sistem
produksi yang belum optimal.

Pesawat jenis MK-II yang diproduksi di PT Dirgantara Indonesia berbentuk helicopter, dengan
berbagai tipe. Adapun part yang menyusun MK-II ini terdiri dari cone, body dan tailbone. MK-
II menjadi pioner perusahaan PT Dirgantara Indonesia dalam menarik pelanggan baik dalam
negeri maupun mancanegara. Karena MK-II merupakan produk yang memiliki spesifikasi
baik.

Dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk Value Stream Mapping (VSM) untuk mengetahui segala
aktivitas proses assembly part pylon dan mengidentifikasi waste apa saja yang terdapat dalam
proses produksi MK-II, yakni dari warehouse sampai ke warehouse final product.

Kata Kunci : Value Stream Mapping, Waste, Lean, Tools Lean Manufacturing

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Dirgantara Indonesia (DI) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-
satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia yang memiliki kompetensi inti dalam bidang pembuatan komponen juga pembuatan
pesawat terbang. PT Dirgantara Indonesia didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT.
Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat
Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara
(IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama
menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000 Dirgantara Indonesia tidak hanya
memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter. Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-
kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, dan
lain sebagainya [1]
Saat ini PT Dirgantara Indonesia sedang melakukan proyek besar pada project tailboom
untuk pesawat MK-II untuk memenuhi permintaan dari Perancis. Tailboom merupakan bagian
belakang dari pesawat terbang yang terdiri dari parts Cone dan Pylon.

Gambar 1 Komponen Tailboom pada Helicopter

2
Untuk memenuhi permintaan konsumen, perusahaan harus memproduksi tail boom dalam
jumlah yang berbeda setiap tahun.
Berdasarkan tahun produksi 2015 sampai 2018, permasalahan yang dialami perusahaan
adalah delay pada produksi pylon.

NUMBER OF ASSEMBLY DELAY IN UNIT


Number of Product
6
5 5 5
5

0
2015 2016 2017

Pylon Cone

Gambar 2 Delay pada produksi Pylon dan Cone


Pada tahun 2015 dan 2016 terdapat 5 part pylon yang terlambat dari produksi, dimana pylon
assembly terdiri dari skin assy right, skin assy left, floor assy lower dan floor assy upper.
Berikut merupakan componen dari part pylon:

Gambar 3 Komponen Pylon


Berdasarkan permasalahan keterlambatan produksi part pylon pada tail boom, dengan
menggunakan value stream mapping (VSM) dapat dilakukan identifikasi waste penyebab

3
keterlambatan produksi part pylon pada tail boom. VSM merupakan peta aliran yang
menunjukkan setiap langkah produksi mulai dari aliran material, aliran informasi dan hubungan
diantaranya [2].

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan diselesaikan pada penelitian ini adalah:
Bagaimana cara mengidentifikasi waste menggunakan value stream mapping pada part pylon
di tail boom PT Dirgantara Indonesia?

1.3 Manfaat dan Kontribusi


Penelitian ini mempunyai manfaat untuk:
Membantu menyelesaikan permasalahan keterlambatan produksi part pylon pada tail boom
menggunakan value stream mapping.

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
Mengetahui waste yang menyebabkan keterlambatan produksi part pylon pada tail boom di PT
Dirgantara Indonesia.

1.5 Metode Penelitian


Tahapan penelitian yang dilakukan digambarkan dalam diagram seperti dibawah ini

Tahap Awal
• Pengamatan di lantai produksi MK-II

Tahap Perumusan Instrumen


• Penentuan metode

Tahap Pengumpulan Data


• Pengamatan proses assembly part pylon
• Pencarian data-data yang diperlukan

Tahap Pengolahan Data


• Pengolahan data
• Penyusunan VSM (Value Stream Mapping)

Tahap Analisis

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

4
BAB 2
PENCAPAIAN PENELITIAN

2.1 Pembuatan Value Stream Mapping (VSM)


Setelah dilakukan pengamatan langsung di lantai produksi pada proses assembly pylon
pada komponen tailboom dan dilanjutkan dengan pencarian data yang terkait maka disusunlah
value stream mapping untuk mengindentifikasi waste penyebab keterlambatan pada produksi
part pylon. VSM ini menggambarkan aliran produksi berupa material maupun informasi yang
terjadi pada saat proses assembly part pylon.

Dengan VSM ini kita dapat mengetahui part apa saja yang menyusun pylon, cycle time
dari setiap komponen, lead time dan informasi lainnya yang mendukung proses assembly part
pylon.

1
BAB 3
KENDALA PENELITIAN DAN STRATEGI

Tahapan penelitian yang sistematis diperlukan untuk mendapatkan hasil pemetaan yang
baik. Secara umum, tahapan penelitian yang dilakukan digambarkan dalam diagram seperti di
bawah ini.

Tahap Awal
• Pengamatan di lantai produksi MK-II

Tahap Perumusan Instrumen


• Penentuan metode

Tahap Pengumpulan Data


Pengamatan proses assembly part pylon
Pencarian data-data yang diperlukan
Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data
Penyusunan VSM (Value Stream Mapping)

Tahap Analisis

Gambar 4 Tahapan Penelitian


1. Pengamatan di lantai produksi MK-II :
Pada tahap ini dilakukan pengamatan pada proses assembly part pylon yang terdiri dari
floor assy upper, floor assy lower, skin assy right, skin assy left dan floor assy di lantai
produksi MK-II PT Dirgantara Indonesia. Selain itu dilakukan juga wawancara langsung
dengan manager produksi dan supervisor pada produksi part pylon.
2. Penentuan metode
Metode yang direncanakan bertujuan untuk menggambarkan aliran produksi dan
mengidentifikasi waste yang terdapat pada proses assembly part pylon. Metode yang
dipilih adalah menggunakan value stream mapping (VSM), dengan metode ini dapat
menggambarkan aliran produksi dan informasi serta mengidentifikasi waste yang terjadi.

2
3. Pengumpulan data yang diperukan
Pada tahapan ini akan dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam
penelitian langsung dari lapangan, diantaranya:
a. Nomor part dari pylon
b. Cycle time
c. Data Bill of material komponen tailboom
d. Demand produksi pylon
e. Setup time
f. Inventory
4. Pengolahan data
Pada tahapan ini dilakukan pengolahan data dari data-data yang telah terkumpul dengan
menggunakan value stream mapping
a. Dilakukan pembuatan aliran material dan aliran informasi
b. Dilakukan perhitungan pada data bix dan timeline berdasarkan data yang diperolah
5. Analisa hasil pengolahan data.
Pada tahapan ini dilakukan analisa hasil pengolahan data dari value stream mapping yang telah
dibuat yang terdiri dari aliran material, aliran informasi, data box dan timeline. Dengan analisa
ini diharapkan dapat mengidentifikasi waste yang terjadi dan memberikan usulan untuk
mengeliminasi waste yang terdapat pada proses assembly part pylon.

3
BAB 4
RENCANA KEBERLANJUTAN

IV.1 Pengumpulan Data


Berikut merupakan data yang diperlukan dalam pembuatan value stream mapping untuk
menganalisis proses assembly part pylon.

Tabel 1 Data Cycle Time, Total Standard Time dan Setup Time

Component Total Standard


No Cycle Time Setup Time
Number Time
1 332A2407400001 1,907 1,527 0,49
2 332A2407410001 3,424 2,056 0,49
3 332A2407420001 1,384 0,821 0,21
4 332A2407430002 1,597 1,021 0,31
5 332A2405710002 3,382 4 0,8
6 332A2405752002 2,427 1,441 0,39
7 332A2405752202 3,268 2,370 0,85
8 332A2407440002 31,736 39,570 0,92
9 332A2407450002 22,050 32,864 1,1
10 332A2405410202 19,484 11,017 0,8
11 332A2405610101 2,718 2,548 0,65
12 332A2405620101 1,599 2,212 0,31
13 332A2405630202 1,410 1,908 0,31
14 332A2407460002 3,256 2,135 0,48
15 332A2405240002 2,722 1,192 0,31
16 332A2407470002 119,545 41,333 2,12
17 332A240540AP01 2,655 1,782 0,39
18 332A2400311203 366,811 98,038 5,005

Tabel 2 Jam Operasioanal

Time Effective Hour


Day Per Day
Work Break

Monday - Thursday 07:30 – 16:30 11:30 – 12:30 8

Friday 07:30 – 17:00 11:30 – 13:00 8

4
IV.2 Pengolahan Data
VSM dari assembly pylon dimulai dari assembly part floor assy dengan total value added
time adalah 32,2175 jam dan total non value added time adalah 9,19 jam.

Gambar 5 Value Stream Mapping

5
BAB 5
RESUME PENELITIAN

Pada penelitian kali ini menggunakan metode value stream mapping (VSM), dimana dapat
menggambarkan aliran material dan informasi dari assembly part pylon. Dengan menganalisis hasil
VSM akan didapatkan waste yang terjadi pada assembly part pylon yang menyebabkan
keterlambatan produksi, sehingga dapat diberikan usulan untuk mengatasi waste yang terjadi.

6
DAFTAR PUSTAKA

[1] PT Dirgantara Indonesia, “Indonesian-aerospace.com,” PT Dirgantara Indonesia.


[Online].

[2] P. L. &. J. S. King, Value Stream Mapping For the Process Industries, London: Taylor &
Francis Group, 2015.

7
8

Anda mungkin juga menyukai