Bab 1 Makalah Teknik Pantai
Bab 1 Makalah Teknik Pantai
PENDAHULUAN
1
abrasi cukup parah. Kecamatan Sayung mengalami dampak abrasi yang mengakibatkan
banyak permasalahan seperti hilangnya lahan pemukiman, lahan pertambakan dan mata
pencaharian yang berdampak langsung pada penurunan kualitas hidup masyarakat .
Masyarakat yang hidup di wilayah pesisir seperti nelayan, petani dan petambak
kehidupannya tergantung pada sumberdaya alam. Kondisi lingkungan dan sumberdaya
alam pesisir yang rentan tersebut berdampak pada aspek sosial ekonomi dan sosial budaya
penduduk. Kegiatan kegiatan tersebut misalnya industri (berpotensi menimbulkan
pencemaran, abrasi dan akresi), reklamasi (perubahan pola arus yang menyebabkan
terjadinya abrasi dan akresi), perumahan (limbah padat) pertanian (sedimentasi,
pencemaran) kegiatan transportasi laut dan pelabuhan (pencemaran). Berbagai kerusakan
dan pencemaran lingkungan ini mengancam kelestarian usaha dan atau mata pencaharian
penduduk. (Hadi, 2005)
Indonesia merupakan negara kepulauan yang bercirikan benua maritim dengan 176
kabupaten dan 30 kota dari sekitar 368 kabupaten dan kota, yang mempunyai wilayah
pesisir dan laut (Sulasdi, 2001; 44). Kondisi ini dapat digunakan sebagai dasar kuat untuk
mengatakan bahwa Indonesia sesungguhnya merupakan negara maritim. Kebanyakan
masyarakat yang tinggal ditepi pantai, pantai merupakan tempat sumber perekonomian
mereka. Namun, dalam hal tertentu, terdapat gejala alam yang disebabkan oleh perluasan
daerah pemukiman yang membabibuta, yaitu terjadinya erosi pantai (abrasi). Dari sudut
pandang keseimbangan interaksi antara kekuatan-kekuatan asal darat dan kekuatan-
kekuatan asal laut, erosi pantai (abrasi) terjadi karena kekuatan-kekuatan asal laut lebih
kuat daripada kekuatan-kekuatan asal darat. Erosi pantai (abrasi) dapat diprediksi
kejadiannya berdasarkan pada pola arah angin dan kecepatan angin yang terdapat disuatu
kawasan, orientasi garis pantai, konfigurasi garis pantai, dan material penyusun pantai.
Erosi pantai (abrasi) saat ini sudah sering terjadi terutama didaerah pantai yang tidak
terlindungai baik oleh vegetasi maupun pola hidup masyarakat yang tinggal di sekitar
pantai. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan sebagai pengurangan terjadinya erosi
pantai yaitu dengan melestarikan hutan bakau. Karena tanaman bakau memiliki akar yang
kuat utuk menahan material-material pantai sehingga mengurangi terjadinya erosi di pantai
(abrasi). Pada makalah ini akan membahas sedikitnya tentang erosi yang terjadi di pantai
serta hal hal yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan erosi pantai.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa erosi pantai bisa terjadi?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya erosi pantai?
3. Dimana wilayah yang telah mengalami erosi pantai?
4. Bagaimana keadaan pemukiman penduduk dan masyarakat yang berada di daerah
pantai yang mengalami abrasi tersebut?
5. Apa sajakah yang bisa dilakukan dalam mengurangi erosi pantai?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui terjadinya proses erosi pantai.
2. Untuk mengetahui penyebab-penyebab terjadinya erosi pantai.
3. Untuk mengetahui tempat-tempat yang telah mengalami erosi pantai (abrasi).
4. Untuk mengetahui keadaan yang tampak pada pemukiman penduduk dan masyarakat
yang berada di daerah pantai yang mengalami abrasi.
5. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilkakukan dalam usaha pencegahan terjadinya
erosi pantai.
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui pengertian erosi pantai, dampak
apa saja yang di timbulkan oleh erosi pantai dan cara penanggulangan erosi pantai. Selain
itu juga dapat menambah wawasan kita dengan hal yang sebelumnya belum kita ketahui.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Erosi Pantai adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis
pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai
tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering
disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi
adalah dengan penanaman hutan mangrove. Ada pula yang berpendapat bahwa, abrasi
merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Gerusan ini terjadi
karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini
disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan global.
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut.
Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan
air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan global. Abrasi
disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh dunia karena mencairnya lapisan es
di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini merupakan dampak dari pemanasan
global yang terjadi belakangan ini. Seperti yang kita ketahui,pemanasan global terjadi
karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun dari gas buangan kendaraan
bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh
bumi, sehingga panas tersebut akan tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi dan
mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat. Suhu di kutub juga akan meningkat
dan membuat es di kutub mencair, air lelehan es itu mengakibatkan permukaan air di
seluruh dunia akan mengalami peningkatan dan akan menggerus daerah yang
permukaannya rendah. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya
dengan pencemaran lingkungan.
2.2 Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari abrasi yaitu megikisnya bibir pantai, sehingga
semakin lama air naik ke permukaan, bahkan dapat merusak daerah disekitar
pantai.
4
Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal
di pinggir pantai
Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong
angin kencang begitu besar.
Kehilangan tempat berkumpulnya ikan- ikan perairan pantai karena terkikisnya
hutan bakau
Menghambat pengembangan potensi kelautan di kabupaten Karawang secara
keseluruhan, baik pengembangan hasil produksi perikanan maupun pemanfaatan
sumber daya kelautan lainnya.
Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
Contoh yang sering kita jumpai belakangan ini adalah masalah abrasi pantai.
Abrasi pantai ini terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Masalah ini harus
segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi
makhluk hidup, tidak terkecuali manusia.
Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi semakin menyempit,
tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih berbahaya. Seperti kita
ketahui, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan keindahan pantainya. Setiap
tahun banyak wisatawan dari mancanegara berdatangan ke Indonesia untuk
menikmati panorama pantainya yang sangat indah. Apabila pantai sudah
mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi wisatawan yang datang untuk
mengunjunginya. Hal ini tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi
perekonomian di Indonesia karena secara otomatis devisa negara dari sektor
pariwisata akan mengalami penurunan. Selain itu, sarana pariwisata seperti hotel,
restoran, dan juga kafe-kafe yang terdapat di areal pantai juga akan mengalami
kerusakan yang akan mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit.
Demikian juga dengan pemukiman penduduk yang berada di areal pantai tersebut.
Banyak penduduk yang akan kehilangan tempat tinggalnya akibat rumah mereka
terkena dampak dari abrasi.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat berbahaya.
Untuk itu kami akan mencoba menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu abrasi,
penyebab abrasi, dan bagaimana solusi untuk menanggulanginya. Kami harap apa yang
akan kami sampaikan ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat mengenai
abrasi dan menambah rasa kepedulian masyarakat pada lingkungannya.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
maupun bertekanan) dengan sumur bor di daerah Semarang, Demak dan Kudus jumlahnya
cukup signifikan serta mampu menyebabkan penurunan elevasi air tanah yang disertai
dengan intrusi air laut hingga jauh ke daerah perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa
potensi penurunan tanah cukup besar dan memberikan kontribusi terhadap genangan (rob)
pada saat air laut pasang. Berdasarkan wawancara dengan penduduk Kec.Sayung, Demak
diperoleh informasi bahwa penurunan tanah telah mencapai rata-rata 40cm.
7
6. Kerusakan Akibat Lingkungan
Penyebab lain dari abrasi adalaha naiknya permukaan air laut diseluruh dunia
karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini. merupakan
dampak dari pemanasan global yang terjadi belakangan ini. Seperti yang kita ketahui,
pemanasan global terjadi karena gas -gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun dari
gas buangan kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari
yang dipantulkan oleh bumi, sehingga panas tersebut akan tetap terperangkap di dalam
atmosfer bumi dan mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat. Suhu di kutub
juga akan meningkat dan membuat es di kutub mencair, air lelehan es it u mengakibatkan
permukaan air di seluruh dunia akan mengalami peningkatan dan akan menggerus daerah
yang permukaannya rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan
pencemaran lingkungan. Selain itu, pengembangan hasil produksi perikanan maupun
pemanfaatan sumber daya kelautan lainnya yang secara berlebihan juga menjadi salah satu
penyebab abrasi walaupun tidak secara langsung. Penyebab lainnya yaitu pada saat
terjadinya bencana tsunami, yang mana pada saat tsunami berlangsung, pecahan ombak
juga ikut memecah material yang ada didarat sehingga terjadi pengikisan di daerah pantai.
8
terpadu. Pengaruh dan proses abrasi di wilayah pesisir Kota Bengkulu yang umumnya
terjadi dikarenakan oleh alam, begitu besar dan signifikan maka perlu dilakukan
perlindungan terhadap pantai dengan penelitian yang berhubungan dengan gejala alam
tersebut, seperti melakukan analisis terhadap gelombang, pasang surut, anus menyusur
pantai dan proses transpor sedimen. Dari hasil analisis tersebut akan didapat bentuk
bangunan pelindung pantai yang sesuai dengan kerusakan lingkungan di wilayah tersebut.
Selain itu, di beberapa tempat di areal pesisir dan pertambakan yang telah terkikis
(abrasi pantai) dan rob yang lebih dalam ke daratan. Tambak-tambak udang yang terkikis
menjadi hilang dan berubah kondisinya menjadi laut dan akibat pemanasan global
menyebabkan air masuk lebih dalam. Hilangnya tambak akibat terkikis, menghilangkan
pendapatan sebagian petani tambak yang dahulunya termasuk golongan petani ‘kaya”
menjadi tidak “kaya”. Kondisi ini akan mengubah perilaku petambak yang tadinya sebagai
“juragan” berubah menjadi “bukan juragan”.
Perubahan perilaku masyarakat dapat bersifat intern maupun ekstern dan dapat
bersifat positif maupun negatif. Intern dalam arti perilaku keseharian yang menyangkut
diri sendiri seperti rasa apatis, apriori, traumatik dan lain-lain, sedang ekstern adalah
perilaku keseharian yang menyangkut terhadap orang lain baik di dalam keluarga maupun
luar keluarga seperti kerjasama, paternalistis dan lain-lain. Peningkatan pendapatan
mengakibatkan perubahan perilaku masyarakat yang ke arah konsumtif, pemikiran yang
lebih maju dan merubah perilaku sosial secara menyeluruh. Namun sebaliknya kondisi saat
ini di kawasan pertambakan Demak mengalami pendapatan yang menurun atau dapat
dikatakan kesejahteraannya menurun, maka yang terjadi adalah munculnya kemiskinan
9
baru, daya serap tenaga kerja menurun dan masyarakat kawasan pesisir yang terimbas ikut
menurun. Perubahan pendapatan akan mengubah perilaku masayarakat tersebut.
Karena adanya pengurangan atau perubahan baik dari hasil pendapatan (menurunnya
perekonomian), kesehatan dan sebagainya,maka tidak sedikit penduduk yang mengalami
penurunan pendapatan akibat abrasi tambak dan rob mengalami perubahan perilaku yang
bersifat negatif yaitu apriori, apatis dan mengalami gangguan jiwa. Selain itu, Akibat
penurunan pendapatan para nelayan dan petani tambak tidak dapat menyekolahkan
anaknya lebih tinggi. Maka, ada penduduk yang mengambil keputusan untuk mengadakan
perpindahan ketempat lain yang diperkirakan dapat memperbaiki penghasilan mereka.
10
optimal (mengantisipasi bencana tsunami, peningkatan produktivitas ikan tangkapan serta
penyerapan polutan perairan). Habitat Satwa Langka
Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung
hidup di sini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan
tempat mendaratnya ribuan burung pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka
Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus).
11
Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara
yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
7. Sumber plasma nutfah
Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi
perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untuk memelihara populasi
kehidupan liar itu sendiri.
8. Rekreasi dan pariwisata
Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari
kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove yang telah dikembangkan
menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke
(DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan
Cilacap (Jawa Tengah). Kegiatan wisata ini disamping memberikan pendapatan
langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu
menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan
lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan,
menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.
9. Sarana pendidikan dan penelitian
Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan
laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
10. Memelihara proses-proses dan sistem alami
Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya
proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
11. Penyerapan karbon
Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon
organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini
membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan
tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak
membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon
dibandingkan dengan sumber karbon.
12. Memelihara iklim mikro
Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan
kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
12
13. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan
menghalangi berkembangnya kondisi alam.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Abrasi diakibatkan oleh maiknya permukaan air laut karena mencairnya lapisan es
yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut mencair akibat terjadinya pemanasan
global.
2. Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit untuk diatasi karena
kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Masih banyak orang yang
membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya dapat mencemari
lingkungan.
3. Dampak yang diakibatkanoleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan semakin
menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang
permukaannya rendah akan tenggelam.
4. Dampak dari abrasi dapat dikurangi dengan membangun alat pemecah ombak dan
juga menanam pohon bakau di pinggir pantai. Alat pemecah ombak dapat menahan
laju ombak dan memecahkan gelombang air sehingga kekuatan ombak saat mencapai
bibir pantai akan berkurang. Demikian juga dengan pohon bakau yang ditanam di
pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh dapat menahan kekuatan ombak agar
tidak mengikis pantai.
4.2 Saran
1. Masyarakat harus mengambil peran dalam mengatasi masalah abrasi dan pencemaran
pantai, karena usaha dari pemerintah saja tidak cukup berarti tanpa bantuan dari
masyarakat.
2. Pemerintah harus memberikan hukuman yang tagas bagi setiap orang yang merusak
lingkungan.
3. Pembangunan alat pemecah ombak dan penanaman pohon bakau harus segera
dilakukan agar abrasi yang terjadi di beberapa daerah tidak bertambah parah.
4. Bagi para pemilik pabrik maupun usaha apapun yang ada di sekitar pantai agar tidak
membuang limbah atau sampah ke laut. Mereka harus menyediakan sarana kebersihan
agar limbah atau sampah yang mereka hasilkan tidak mencemari pantai.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://jokowarino.id/pengertian-abrasi-dan-cara-menanganinya/
Diakses pada tanggal 23 Juni 2016 Pukul 15.00 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Abrasi
Diakses pada tanggal 23 Juni 2016 Pukul 15.00 WIB
http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/Fenomena.Alam/Abrasi/materi3.html
Diakses pada tanggal 23 Juni 2016 Pukul 15.00 WIB
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/abrasi-pantai
Diakses pada tanggal 23 Juni 2016 Pukul 15.00 WIB
15