Anda di halaman 1dari 18

SUPERVISI

Diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen keperawatan
Dosen Pengampu : Bejo Danang Saputra, M. Kep

Disusun Oleh :
1. Badriatus Sa’diyah (108116012)
2. Ani Meysah Putri (108116016)
3. Haflah Siti Nur Amaliah (108116020)
4. Rizal Dwi Iriyanto (108116027)
5. Dwi Asri Putri AW (108116032)

S1 KEPERAWATAN 3A
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Penyusunan makalah ini atas dasar tugas matakuliah “Keperawatan
Manajemen” untuk melengkapi materi berikutnya. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada nara sumber yang telah membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam tahap belajar. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah wawasan kepada pembaca.
Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa yang
akan datang. Terima kasih.

Cilacap, 25 april 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3
A. Apa definisi dari supervisi .................................................... 3
B. Peran Kepala Ruang Keperawatan ...................................... 3
C. Fungsi Supervisi dan Peran Supervisor .............................. 4
D. Manfaat supervise ................................................................. 5
E. Unsur pokok dalam supervise............................................... 6
F. Teknik supervise ................................................................... 6
G. Elemen Proses Supervisi ..................................................... 7
H. Langkah supervisi ................................................................ 7
I. Model-Model Supervisi ....................................................... 7
J. Pelaksanaan Supervisi ......................................................... 7
K. Supervisor yang efektif ......................................................... 8
L. Supervisor yang tidak efektif ............................................... 9
M. Role Play Supervisi .............................................................. 9

BAB III PENUTUP ...............................................................................


A. Kesimpulan ..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Supervisi menurut Nursalam (2015) merupakan suatu bentuk dari kegiatan
manajemen keperawatan yang bertujuan pada pemenuhan dan peningkatan
pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan,dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
Tujuan yang paling penting dari supervisi adalah meningkatkan kualitas dari
pelayanan dan keamanan pasien.Supervisi memegang peranan utama dalam
mendukung pelayanan yang bermutu melalui jaminan kualitas, manajemen resiko,
dan manajemen kinerja.
Rowe, dkk (2007) menyebutkan empat fungsi supervisi,keempat fungsi
tersebut saling berhubungan, apabila ada salah satu fungsi yang tidak dilakukan
dengan baik akan mempengaruhi fungsi yang lain, keempat fungsi tersebut yaitu:
manajemen, pembelajaran dan pengembangan, pemberian dukungan, negosiasi,
Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi Keperawatan.
Elemen proses dalam supervisi yaitu : Standar praktek keperawatan yang
digunakan sebagai acuan dalam menilai dan mengarahkan penyimpangan yang
terjadi, Fakta empiric dilapangan, sebagai pembanding untuk pencapaian tujuan
dan menetapkan kesenjangan, Adanya tindak lanjut sebagai upaya
mempertahankan kualitas maupun upaya memperbaiki.

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari supervisi ?
2. Bagaimana Peran Kepala Ruang Keperawatan ?
3. Apa saja Fungsi Supervisi dan Peran Supervisor ?
4. Apa saja Manfaat supervise?
5. Apa saja Unsur pokok dalam supervise?

1
6. Bagaimana Teknik supervise?
7. Bagaimana Elemen Proses Supervisi ?
8. Bagaimana Langkah supervisi ?
9. Apa saja Model-Model Supervisi ?
10. Bagaimana Pelaksanaan Supervisi ?
11. Bagaimana Supervisor yang efektif?
12. Bagaimana Supervisor yang tidak efektif ?
13. Bagaimana Role Play Supervisi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari supervisi.
2. Untuk mengetahui Peran Kepala Ruang Keperawatan .
3. Untuk mengetahui Fungsi Supervisi dan Peran Supervisor .
4. Untuk mengetahui Manfaat supervise.
5. Untuk mengetahui Unsur pokok dalam supervise.
6. Untuk mengetahui Teknik supervise.
7. Untuk mengetahui Elemen Proses Supervisi.
8. Untuk mengatahui Langkah supervise.
9. Untuk mengetahui Model-Model Supervisi.
10. Untuk mengetahui Pelaksanaan Supervisi.
11. Untuk mengetahui Supervisor yang efektif.
12. Untuk mengetahui Supervisor yang tidak efektif.
13. Untuk mengetahui Role Play Supervisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pitman (2011) mendefinisikan supervisi sebagai suatu kegiatan yang
digunakan untuk menfasilitasi refleksi yang lebih mendalam dari praktek yang
sudah dilakukan, refleksi ini memungkinkan staf mencapai, mempertahankan,
dan kreatif dalam menigkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan
melalui sarana pendukung yang ada. Supervisi menurut Rowe, dkk (2007)
adalah kegiatan yang menjadi tanggung jawab manajer untuk memberikan
dukungan, mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan serta nilai-nilai kelompok, individu atau tim.
Supervisi menurut Nursalam (2015) merupakan suatu bentuk dari
kegiatan manajemen keperawatan yang bertujuan pada pemenuhan dan
peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan,dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
Dalam supervisi keperawatan dapat dilakukan oleh pemangku jabatan
dalam berbagai level seperti ketua tim, kepala ruangan, pengawas, kepala
seksi, kepala bidang perawatan atau pun wakil direktur keperawatan. Sistem
supervisi akan memberikan kejelasan tugas, feedback dan kesempatan perawat
pelaksana mendapatkan promosi.
B. Peran Kepala Ruang Keperawatan
Menurut Kron, (1987 dalam Mua, 2011) peran supervisor adalah sebagai
perencana, pengarah, pelatih dan penilai yaitu:
1. Peran sebagai perencana
Seorang supervisor dituntut mampu membuat perencanaan sebelum
melaksanakan supervisi.
2. Peran sebagai pengarah
Seorang supervisor harus mampu memberikan arahan yang baik saat
supervisi.

3
3. Peran sebagai pelatih
Seorang supervisor dalam memberikan supervisi harus dapat berperan
sebagai pelatih dalam pemberian asuhan keperawatan pasien. Prinsip dari
pengajaran dan pelatihan harus menghasilkan perubahan perilaku, yang
meliputi mental,emosional, aktivitas fisik atau mengubah perilaku,
gagasan,sikap dan cara mengerjakan sesuatu.
4. Peran sebagai penilai
Seorang supervisor dalam melakukan supervisi dapat memberikan
penilaian yang baik. Penilaian akan berarti dan dapat dikerjakan apabila
tujuannya spesifik dan jelas,terdapat standar penampilan kerja dan
observasinya akurat.
C. Fungsi Supervisi dan Peran Supervisor
Rowe, dkk (2007) menyebutkan empat fungsi supervisi,keempat fungsi
tersebut saling berhubungan, apabila ada salah satu fungsi yang tidak dilakukan
dengan baik akan mempengaruhi fungsi yang lain, keempat fungsi tersebut
yaitu:
1. Manajemen (Pengelolaan)
Fungsi ini bertujuan memastikan bahwa pekerjaan staf yang supervisi dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan standar yang ada, akuntabilitas
untuk melakkan pekerjaan yang ada dan meningkatkan kualitas layanan.
2. Pembelajaran dan pengembangan
Fungsi ini membantu staf merefleksikan kinerja mereka sendiri,
mengidentifikasi proses pembelajaran, kebutuhan pengembangan, dan
mengembangkan rencana atau mengidentifikasi peluang untuK memenuhi
peluang tersebut.
3. Memberi dukungan
Fungsi memberi dukungan dapat membantu staf yang disupervisi untuk
meningkatkan peran staf dari waktu ke waktu.
4. Negosiasi (memberikan kesempatan)

4
Fungsi ini dapat menigkatkan hubungan antara staf yang disupervisi,tim,
organisasi dan lembaga lain dengan siapa mereka bekerja.
5. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi Keperawatan
Menurut Nursalam (2015) peran dan fungsi supervisor dalam supervisi
adalah mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan
manajemen sumber daya yang tersedia.
D. Manfaat supervisi
1. Manfaat bagi perawat pelaksana
a. Timbul perasaan dihargai dan dapat meningkatkan rasa percaya diri.
b. Supervisi mendorong praktek keperawatan yang aman dan
mencerminkan pelayanan perawatan pada pasien, hal ini dapat
meningkatkan kepuasan kerja perawat.
c. Meningkatkan pengembangan priadi dan profesional, supervisi yang
dilakukan secara keseluruhan dan terus menerus dapat
meningkatkan profesionalisme dan pengembangan pribadi serta
komitmen untuk belajar secara terus menerus.
d. Perasaan diberdayakan dan difasilitasi untuk bertanggug jawab atas
pekerjaan mereka dan keputusan – keputusan yang diambil (Allen and
Armorel, 2010; Pitman, 2011).
2. Manfaat bagi manajer
Tantangan bagi manajer untuk menfasilitasi staf dalam
mengembangkan diri dan meningkatkan profesionalisme, sehingga kualitas
pelayanan yang bermutu dapat tercapai
3. Meningkatkan kualitas dan keamanan pasien
Tujuan yang paling penting dari supervisi adalah meningkatkan kualitas
dari pelayanan dan keamanan pasien.Supervisi memegang peranan utama
dalam mendukung pelayanan yang bermutu melalui jaminan kualitas,
manajemen resiko, dan manajemen kinerja.
4. Pembelajaran

5
Supevisi memiliki manfaat memberikan efek pada pembelajaran melalui
kegiatan sebagai berikut :
a. Mendidik perawat pelaksana melalui bimbingan yang diberikan oleh
supervisor.
b. Mengidentifikasi masalah yang terjadi ketika memberikan asuhan
keperawatan pada pasien.
c. Meningkatkan motivasi perawat pelaksana dalam bekerja
d. Memantau kemajuan pembelajaran (Allen and Armorel, 2012)
E. Unsur pokok dalam supervisi
Menurut Suarli dan Bahtiar (2009) unsur pokok dalam supervisi yaitu : 1)
1. Pelakasana, yang bertanggung jawab melakasanakan supervisi adalag
supervisor yang memiliki kelebihan dalam organisasi.Namun untuk
keberhasilan supervisi yang lebih diutamakan adalah kelebihan dalam hal
pengetahuan dan keterampilan.
2. Sasaran objek dari supervisi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
bawahan, serta bawahan yang melakukan pekerjaan.
3. Frekuensi yang dilakukan supervisi harus dilakukan dengan frekuensi
berkala.
4. Tujuan dari supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara
langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan akan memiliki bekal
yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas dengan hasil yang baik.
5. Teknik, teknik pokok supervisi pada dasarnya mencangkup empat hal yaitu
menetapkan masakah dan prioritasnya; menetapkan penyebab
masalah,prioritas dan jalan keluarnya;melaksanakan jalan keluar; menilai
hasil yang dicapai untuk tindak lanjut.
F. Teknik supervisi
Menurut Nursalam (2015) kegiatan pokok pada supervisi pada dasarnya
mencangkup empat hal yang bersifat pokok, yaitu:
1. menetapkan masalah dan prioritas

6
2. menetapkan penyebab masalah, prioritas, dan jalan keluar
3. melaksanakan jalan keluar
4. menilai hasil yang dicapai untuk tindak lanjut berikutnya.
Menurut Wayan (2010) teknik supervisi ada dua yaitu:
1. Pengamatan Langsung
2. Kerja Sama
G. Elemen Proses Supervisi
Menurut Rowe, dkk (2007) elemen proses dalam supervisi yaitu :
1. Standar praktek keperawatan yang digunakan sebagai acuan dalam
menilai dan mengarahkan penyimpangan yang terjadi.
2. Fakta empiric dilapangan, sebagai pembanding untuk pencapaian tujuan
dan menetapkan kesenjangan.
3. Adanya tindak lanjut sebagai upaya mempertahankan kualitas maupun
upaya memperbaiki.
H. Langkah supervisi
Menurut Ali Zaidin dalam Nursalam (2015) metode dalam melaksanakan
pengawasan adalah bertahap dengan langkah-langkah berikut :
1. Mengadakan persiapan pengawasan
2. Menjalankan pengawasan
3. Memperbaiki penyimpangan
I. Model-Model Supervisi
Menurut Sudaryanto (2008) menyatakan model-model supervisi terdiri dari:
1. Model development
2. Model academic
3. Model experimental
4. Model 4S
yaitu structure, skills, support dan sustainability
J. Pelaksanaan Supervisi
Menurut Suarli dan Bahtiar (2009) pelaksanaa dalam supervisi yaitu :

7
1. Sebaiknya pelaksanaan supervisi adalah atasan langsung dari yang
2. Pelaksana supervisi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi
3. Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilan melakukan supervisi
artinya memahami prinsip pokok dan teknik supervisi.
4. Pelaksana supervisi harus memiliki sifat edukatif dan suportif, bukan
otoriter
5. Pelaksana supervisi harus memiliki waktu yang cukup, sabar, dan selalu
berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku bawahan
yang disupervisi.
K. Supervisor yang efektif
Karakteristik dari seorang supervisor yang efektif telah diidentifikasi oleh
Kilminster & Jolly (2000). Karakteristik tersebut mencakup kemampuan untuk
:
1. Mengobservasi dan merefleksikan praktek keperawatan yang sudah
dilakukan oleh perawat pelaksana.
2. Memberikan umpan balik yang konstruktif.
3. Mengajarkan pada perawat pelaksana tentang pemberian asuhan
keperawatan yang aman melalui pelatihan dan pembimbingan.
4. Mengidentifikasi alternative pemecahan masalah.
5. Memotivasi perawat untuk meningkatkan kinerja.
6. Memberikan otonomi perawat pelaksana dalam melakukan praktik
keperawatan.
7. Memberikan informasi yang jelas dan akurat.
8. Mengevaluasi supervise yang dilakukan dan mengevaluasi respon perawat
pelaksana terhadap pelaksanaan supervise.
9. Mengelola pelayanan asuhan keperawatan bersama perawat pelaksana.
10. Menciptakan iklim kerja yang kondusif.

8
11. Melakukan advokasi antar tim pemberi layanan kesehatan atau dengan
lembaga lain.
12. Menggunakan waktu yang efektif dalam menyusun program kegiatan
supervise.
L. Supervisor yang tidak efektif
Perilaku supervisor yang tidak efektif menurut Kilminster dan Jolly meliputi:
1. Kaku atau kurang fleksibel dalam menghadapi permasalaahan yang
muncul.
2. Rendah empati. 3
3. Kegagalan untuk memberikan dukungan.
4. Kegagalan untuk mengikuti kekhawatiran staf yang di supervisi.
5. Tidak memberikan suatu pengajaran.
6. Kurang toleransi terhadap masalah yang timbul.
7. Menekankan aspek evaluasi yang negative.
M. Role Play Supervisi
Pemeran Role Play
SUPERVISOR: Rizal Dwi
KARU : Badriatus Sa’diyah
KATIM : Haflah siti Nur A
PP : Dwi Asri P
Pasien : Ani Meysah P
Perawat A : Ani Meysah

Di RS terdapat seorang pasien Post Op Apendiks yang kondisinya lemah dan


terdapat luka jahitan pada perut kanan bagian bawah,luas jahitan 7 cm. Pada hari yang sama
Kepala Ruangan akan melakukan supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh
perawat. Diruang keperawatan, Karu menyampaikan maksud dan tujuan supervisi
kepada perawat primer dan perawat asosiasi.
Karu : selamat pagi semuanya...

9
Semua : Pagiii
Karu : Pada hari ini kita kedatangan supervisor yang akan melakukan supervisi
tindakan yang akan disupervisi itu perawatan luka sesuai dengan
jadwal apakah benar pasien yang bernama Ny. Hasmiwati kamar no 8
akan dilakukan tindakan perawatan luka dan mengganti balutan?
Katim : Memang benar pak hari ini jadwal perawatan luka dan mengganti
Karu : Kalau begitu silahkan dipersiapkan peralatannya terlebih dahulu.
Katim : Baik BU

Diruang Nurs Station


Katim : Baik teman teman, segera dipersiapkan alat dan bahannya untuk
perawatan luka dan mengganti balutan
PP : Baik ners, akan segera saya persiapkan.
(perawat pelaksana menyiapkan peralatan untuk perawatan luka)
Katim : Bagaimana perlengkapan untuk perawatan luka? Sudah lengkap dan siap?
PP : Sudah pak,.
Katim : Oke, kita pasien sekarang ya,.

Setelah itu karu, PP, PA1 dan PA2, ke ruangan pasien


PP : Selamat pagi bu, pak?
Pasien : Ya selamat pagi,.
PP : Bagaimana kabarnya hari ini bu?
Pasien : Luka pada kepala, tangan dan dada saya masih sakit.
PP : Buk, kami akan merawat luka dan mengganti balutan, tujuannya luka pada
tubuh agar cepet sembuh dan tidak terjadi infeksi. Bagaimana buk apa
diperbolehkan?

10
Pasien : Ya, silahkan bu.
PP : ada yg ditanyakan sebelumnya pak?
Pasien : tidak ada bu.

Kemudian PA1 & 2 melakukan perawatan luka kepada Ny Hasmiwai


PP : Ibu kami sudah merawat luka dan mengganti balutan, apakah sudah merasa
lebih nyaman dan apakah nyerinya masih terasa?
Pasien : iya Nyeri nya masih terasa saat balutanya di buka sus.

Diruangan Nurse Station (SEMUANYA)


Supervisor : Baik tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja
perawatan luka pada hari ini. Untuk secara prosedur perawatan
luka secara keseluruhan sudah baik.
PP : Baik pak
Supervisor : sekarang saya akan mengecek absensi dan laporan askep
Karu :ini pak (menyerahkan berkas kepada supervisor)
Supervisor : (melihat rekapan berkas)
Loh ini kok ada perawat yang jarang berangkat? Kenapa?
Bagaimana tugas dia di ruang tindakan?
Karu : Iya memang benar pak perawat A sering tidak berangkat, dia juga
sering izin.
Supervisor : izin kenapa?
Karu : maaf untuk masalah itu saya kurang tahu pak

11
Supervisor : loh kok bisa nggak tahu! Kamu kan sebagai karu harusnya
memonitor anggota tim kamu. Kok bisa hal semacam ini kamu
nggak tahu. Ya sudah, besok tolong panggilkan perawat A untuk
menghadap ke saya.
Karu : baiik pak.
Supervisor : yasudah saya akan kembali ke ruangan dulu
Karu : baiik pak
(keesokan harinya karu memanggil perawat A untuk datang ke ruang
karu)
Perawat A : Assalammualikum
Karu :Waalaikumsalam,
Perawat A : iya ada apa ya bu?
Kar : jadi gini, kemarin kan saya di kasih amanah dari supervisor untuk
memanggil kamu. Untuk menghadap beliau.
Perawat A : emang ada apa ya bu?
Karu : iya nanti bisa di jelaskan oleh supervisor disana.
Perawat A : baik bu, saya akan keruanagan supervisor, assalammualaikum
Karu : walaikumsalam..
( perawat A menuju ke ruangan supervisor)
Perawat A : assalammualikum...
Supervisor : walaikumsalam, silahakan masuk, ada yang bisa saya bantu ?
Perawat A : iya pak , maaf menganggu saya perawat A dr ruangan dahlia untuk
menghadap bapak, kalo boleh tahu ada apa ya pak ?
Supervisor : begini, kemaren saya melakukan supervisi diruangan dahlia dan
banyak absensi yang kosong pada nama and, itu kenapa ?
bagaimana ceritanya ?
Perawat A : jadi sebetulnya begini pak, saya bekerja tidak hanya disini, saya
bekerja di 2 tempat

12
Supervisor : lah kenapa di 2 tempat ? kan itu bisa menganggu pekerjaan yang
ada disini.
Perawat A : iya pak, saya butuh biaya tambahan untuk mencukupi kebutuhan
ekonomi keluarga , karena suami saya tidak bisa bekerja habis
kecelakaan dan kaki harus diamputasi jadi saya harus menjadi
tulang punggung keluarga untuk anak2 saya pak.
Supervisor : oh begitu, baik saya mengerti dan memahaminya. Ini peringatan
pertama untuk masalah ini. Untuk konsekuensinya kamu tidak
boleh seperti ini lagi , kamu harus bisa membagi waktu dan
bertanggung jawab dalam pekerjaan kamu.
Perawat A : baik pak , mohon maaf ketidakefektifan selam kerja saya,
insyaalloh saya tidak mengulanginya kembali dam terimakasih
kritik dan sarannya ya pak . Saya pamit pak, assalammualikum...
Supervisor : walaikumsalam...

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam supervisi keperawatan dapat dilakukan oleh pemangku jabatan dalam
berbagai level seperti ketua tim, kepala ruangan, pengawas, kepala seksi, kepala
bidang perawatan atau pun wakil direktur keperawatan. Sistem supervisi akan
memberikan kejelasan tugas, feedback dan kesempatan perawat pelaksana
mendapatkan promosi.

14
DAFTAR PUSTAKA
Githa, I Wayan. 2010. Manajemen Keperawatan.Denpasar: Poltekkes Depkes

Denpasar Jurusa Keperawatan

https://id.scribd.com/doc/119447210/SUPERVISI-DALAM-KEPERAWATAN

15

Anda mungkin juga menyukai