EFFECT OF PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION ON ANXIETY IN
CONGESTIVE HEART FAILURE PATIENTS Kecemasan merupakan salah satu permasalahan psikologis yang sering muncu pada pasien gagal jantung kongestif (GJK). Kecemasan dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien GJK. Kecemasan dapat ditangani melalui intervensi nonfamakologis, salah satunya adalah relaksasi otot progresif (ROP). ROP merupakan salah satu teknik relaksasi yang cukup mudah dan sederhana, serta sangat mungkin untuk diaplikasikan pada pasien GJK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pasien GJK di ruang rawat inap RSU dr. Slamet Garut. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental dengan rancangan pretest and posttest with control group. Teknik sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Sampel sebanyak 46 pasien, 23 pasien untuk kelompok intervensi dan 23 pasien untuk kelompok kontrol. Kecemasan diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data dianalisis dengan Wilcoxon dan Mann-Whitney test. Hasil analisa data menunjukan bahwa terdapat penurunan rerata skor kecemasan yang signifikan antara pre dan post baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p=0.000) dan terdapat perbedaan rerata penurunan skor kecemasan yang signifikan di antara kelompok (p=0.017). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa relaksasi otot progresif dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien GJK. Relaksasi otot progresif dapat mengatasi kecemasan dengan mengontrak dan mengendurkan beberapa kelompok otot. Teknik-teknik ini akan merangsang sistem limbik di hipotalamus untuk melepaskan Corticotrophin Releasing Factor (CRF). Kemudian, CRF akan merangsang hipofisis untuk meningkatkan produksi endorphin dan Pro Opioid Melano Cortin (POMC). Hormon- hormon ini akan meningkatkan produksi ensefalin oleh medula adrenal yang akan memengaruhi suasana hati dan memberikan perasaan rileks. Endorphin dibentuk oleh hormon polipeptida yang mengandung 30 unit asam amino yang mengikat reseptor opiat di otak. Hormon ini bertindak seperti morfin, bahkan dikatakan 200 kali lebih efektif daripada morfin. Endorphin mampu menimbulkan perasaan euforia, bahagia, nyaman, menciptakan ketenangan dan meningkatkan suasana hati. Untuk perawat, terutama perawat bedah medis, penelitian ini memberikan bukti untuk menerapkan relaksasi otot progresif sebagai intervensi untuk mengurangi kecemasan di antara pasien gagal jantung. Selain itu, perawat juga diharapkan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan teknik pelatihan relaksasi otot progresif
Sulastini., Mediani, Henny Suzana., Fitria., Nugraha, Bambang Aditya. 2019. Effect Of Progressive Muscle Relaxation On Anxiety In Congestive Heart Failure Patients. Jurnal Keperawatan Sudirman, 14 (2) : 80 – 86.