LK Donna
LK Donna
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Tn “S” dengan Combustio Gr. II B 31,5% EC.Ledakan Gas
LPG Di Ruang 16 Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang
1. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama : Tn. “S”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 47 thn
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat :Lingkungan Magersari
b. Biodata Penanggung jawab
Nama : Ny. “E”
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Magersari
Hubungan dgn Px : istrinya
2.RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
1) Saat MRS: nyeri karna luka bakar pada wajah, kedua
tangan dan kedua kaki akibat ledakan Gas LPG
2) Saat Pengkajian: klien mengeluh nyeri dan panas
P: Ledakan gas LPG
Q: Nyeri panas
2
Genogram
Tn.
S
3
Keterangan:
: Laki-laki
: Prempuan
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis Pernikahan
: Garis Keterunan
: Tinggal Serumah
: Pasien
3.DATA PSIKOLOGIS
a. Status emosi
Saat pengkajian emosi Tn.”S” stabil, Tn.”S”
menjawab pertanyaan pengkaji dengan baik, dengan sikap
terlihat menerima kehadiran pengkaji.
b. Konsep Diri
1) Body Image
- Klien tidak menyangka dengan keadaan yang
menimpanya saat ini.
2) Identity
- Klien sebagai IRT, Ibu untuk anak-anaknya.
3) Role
Selama Tn.”S” menjalani perawatan di RSSA
(Ruang 16) tidak bisa menjalankan perannya tetapi
Tn.”S” selama perawatan di ruangan berusaha
beraktivitas sesuai kemampuannya seperti mobilisasi
di tempat tidur.
4) Self ideal
4
4.DATA SOSIAL
a. Pendidikan
Tn.”S” mengatakan masih pendidikan terakhirnya
adalah SMA dan mengatakan tahu tentang masalah atau
penyakit yang dialaminya seperti, penyebab, prinsip
penanganan dari luka bakar itu, tapi Tn.”S” tidak bisa
melakukan tindakan untuk luka bakar.
b. Sumber Penghasilan
Ny.”E” mengatakan penghasilan keluarganya
didapat dari pekerjaan suaminya sebagai Wiraswasta,
dengan penghasilan tidak menentu,kalaupun ada 1 juta
ribu rupiah dapatnya dalam sebulan.
c. Pola Komunikasi
Bicara Tn.”S” baik, mampu mengerti pertanyaan
yang diajukan oleh pengkaji.
d. Peran Sosial
Di lingkungan tempat tinggalnya Tn.”S” merupakan warga
biasa dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan
tetangga sekitar.
5.DATA SPIRITUAL
Tn.”S” beragama Islam, dan mengatakan melakukan sholat 5
waktu dalam sehari.
6. POLA AKTIVITAS
No Pola Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi
Makan Frek: 2-3 Frek: 3 x/hari dr
x/hari, porsi RS habis 1/2 (diit
sedang, lauk TETAP.
pauk.
5
6.PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran : Compos Mentis. GCS : 4-5-6 (samnole)
b. Keadaan Fisik
Tinggi badan : 165 cm
Berat Badan : 60 Kg
c. Tanda-tanda Vital
Tensi : 120/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 37,3ºC
Respirasi :22 x/menit
d. Kepala
1) Wajah
Terdapat luka bakar pada wajah 4,5% dan ada
nyeri tekan.
2) Rambut
Terdapat luka bakar pada bagian rambut.
3) Kulit kepala
Kulit kepala terdapat luka bakar,terdapat
luka bakar. Tidak ada benjolan, ada masa,ada nyeri
tekan.
4) Mata
Terdapat luka bakar di sekitar mata, konjungtiva
merah muda, ikterik tidak ada, respon pupil baik
dan ada nyeri tekan.
5) Hidung
Mukosa hidung lembab dan tidak terdapat secret,
ada nyeri tekan karna luka bakar.
6) Telinga
7
7) Mulut
Mukosa bibir lembab dan dan bibir pecah-
pecah, ada luka bakar, karies gigi tidak ada,
perdarahan pada gusi tidak ditemukan, tidak ada
pembesaran tonsil.
8) Lidah
Bersih,fungsi pengecapan masih normal (bisa
membedakan rasa manis, pahit asin dan asam)
9) Leher
Terpasang CVC pada leher bagian kanan,tidak ada
pebesaran kelenjar tyroid.
e. Thorak (dada)
1) Inspeksi:
Bentuk dada terlihat normal, tidak terlihat
retraksi dinding dada, pergerakan dinding dada
kiri dan kanan terlihat simetris, tidak terdapat
balutan pada daerah dada.
2) Palpasi
Bunyi jantung teraba kuat dan teratur, ictus
kordis teraba di ICS 5 midclavicula sinistra.
3) Perkusi
Batas jantung kanan: SIC II-IV linea para
sternalis dekstra
Batas jantung kiri: SIC II-IV linea medio
devicularis sinistra
4) Auskultasi
Suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara
jantung tambahan, S1 terdengar tunggal regular di
ICS 4 parasternal sinistra dan ICS 5 midclavicula
sinistra S2 terdengar tunggal regular di ICS 2
parasternal murmur (-), gallop (-).
- Pulmonal:
1) Inspeksi
Bentuk normal chest, simetris dekstra-sinistra,
gerakan pernafasan interkostal.
2) Palpasi
8
4 3
3 4
9
i. Genetalia:
Terpasang DC, terdapat rambut pubis, vagina
berwarna hitam kecoklatan, rambut kemaluan berwarna
hitam.
j. Integumen
Kulit: warna kulit putih, tampak lengan kiri
bagian atas warna lebih kemerahan (luka bakar),
kulit teraba lembab, akral hangat, terdapat luka
bakar derajat II A pada bagian wajah menjalar k
telinga, kedua tangan dan kedua kaki dengan luas
luka bakar 35% dengan kondisi luka terdapat
rembesan, warna kemerahan (hiperemia).
Kuku: kuku terlihat sedikit kotor (kuku jari kaki
dan tangan) CRT 2 detik (kuku jari kaki kanan dan
kiri dan kuku jari tangan kanan dan kiri).
k. Neurologis
GCS : 4,5,6
Eye : membuka secara spontan
Verbal : kalimat sesuai dengan orientasi
Motorik : mampu mengikuti perintah
Kesadaran compos mentis, tidak terdapat kaku kuduk
dan tidak terdapat kelumpuhan anggota gerak atas
maupun anggota gerak bawah
Rule of nine
Luas luka bakar
- Wajah : 4 %
- Tangan kiri : 5%
- Tangan kanan : 5%
- Kaki kiri : 4%
- Kaki kanan : 7%
Total score : 35 %
7.DATA PENUNJANG
Nama : Tn“S” tanggal pemeriksaan: 22/10/2019
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Abnormal
8. Terapi
Jenis obat Dosis Baturan Cara
pakai pemberian
Injeksi santagesik 50 mg 3 x 1 I.V
Injeksi dexamethasone 10 g 3 x 1 I.V
Metocloropramide 10 gr 1 x 1 I.V
Diet TETP
- Energi(kkal) 866,9 (42%)
- Protein(gram) 37,1 (43%)
- Lemak(gram) 38,8 (68%)
Bantu Mobilisasi
Monitot Tanda-Tanda Infeksi
11
ANALISA DATA
20 x/menit
4. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan tubuh primer (integritas kulit tidak utuh,
trauma, kerusakan jaringan kulit).
5. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kondisi luka
mengurangi nyeri
1 2 3 4
2 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Rawat luka dengan rentang 2-3
integritas keperawatan selama 3x30 menit hari sekali
2. Kaji persentase luas luka bakar
kulit b.d diharapkan kondisi integitas
3. Kaji kondisi luka, nyeri,
terkena air kulit klien membaik eksudat, granulasi dan tanda-
panas tanda infeksi
ditandai 4. Kaji mulut dan hidung untuk
Kriteria hasil:
identifikasi adanya cedera
dengan - Perfusi jaringan membaik inhalasi
kerusakan/keh - Eksudat minimal 5. Berikan lingkungan yang bersih
ilangan untuk menghindari kontak dengan
- Proses penyembuhan luka sesuai
jaringan mokroorganisme dan mencegah
dengan fase penyembuhan luka infeksi
kulit
- Tidak ada cidera berulang 6. Kolaborasi dengan pemberian obat
topical.
- Tanda-tanda infeksi kulit tidak
ada (kalor, dolor,rubor,
tumor, dan function laesa)
Ketidakseimba Setelah dilakukan tindakan 1. O
keperawatan selama 3 x 30 menit bservasi tanda-tanda dehidrasi
ngan cairan
diharapkan kebutuhan cairan dan 2. O
dan elektrolit klien terpenuhi dengan bservasi balance cairan
kriteria hasil:
elektrolit 3. A
NOC : Electrolite Acid/bare
20
S: 36,6 0C -37,20C
- Leukosit dalam batas normal:
4,3-10,3 103 /μL
1 2 3 4 5 6 7
2 Senin/ 10:30 II 1. Merawat luka dengan rentang S:
3-11- WIB 2-3 hari sekali Klien mengatakan perih saat
2019 2. Mengkaji persentase luas luka dibuka balutan pada luka dan
bakar saat mulai perawatan luka
3. Mengkaji kondisi luka, nyeri, O:
eksudat, granulasi dan tanda- - Telah dilakukan perawatan
tanda infeksi luka oleh perawat setelah
4. Mengkaji mulut dan hidung klien selesai mandi
untuk identifikasi adanya - Luka bakar grade II B pada
cedera inhalasi (tidak ada wajah, kedua tangan dan
cedera inhalasi) kedua kaki
5. Memberikan obat topical - Luka tampak terbalut kasa,
surfaktan pada luka saat kasa tampak bersih, tidak
rawat luka. ada rembesan
6. Melalukan cleaning ruangan - Kondisi luka basah, warna
pasien dengan clorin untuk kemerahan (hiperemia) dan
mencegah infeksi tidak ada edema dengan LLB
31,5%
TTV
- TD: 110/90 mmHg
- N : 88x/menit
- RR: 18x/menit
- S : 36,0oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5,6)
1 2 3 4 5 6 7
TTV
- TD: 110/70 mmHg
- N : 90x/menit
- RR: 20x/menit
- S : 36,0 oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5).
5. Senin 13:00 V 1. mengkaji kemampuan klien dalam S :
3-11- WIB mobilisasi Klien mengatakan semua aktivitas
dibantu oleh perawat.
2019 2. membantu klien untuk melakukan
Klien mengatakan susah untuk
mobilisasi/pergerakan bergerak
3. melatih klien dalam pemenuhan O :
kebutuhan ADLs secara mandiri - ADLs masih dibantu oleh
perawat.
4. membantu klien saat mobilisasi - tampak saat makan klien di
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs suapi
5. mengajarkan klien bagaimana - Klien sudah terlihat lemas
merubah posisi dan bantuan jika lagi
A : masalah belum teratasi
diperlukan
P : intervensi dilanjutkan
6. mengajarkan ROM dilanjutkan(1,2,3,4,5)
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN : Tn. “S” TANGGAL : 4/11/2019
DX. MEDIS : Combustio Gr,IIB 31,5% EC. Ledakan gas LPG RUANG : 16 RSSA
DX. KEPERAWATAN : Nyeri akut
S O A P I E
S: O: Masalah Lanjutkan Mengkaji S:klien mengatakan masih
- Klien - Ekspresi teratasi intervensi karakteristik nyeri nyeri dan panas
mengatakan wajah sebagian No. Mengkaji adanya P: nyeri karena adanya
tubuhnya 1,2,3,4,5, respon nyeri non luka bakar ledakan gas LPG
masih nyeri 6 verbal Q: Perih dan panas
pada wajah, - TD: 110/70 R: luka bakar pada wajah,
Memberikan klien
kedua tangan mmHg kedua tangan dan kedua
lingkungan yang nyaman
dan kedua - Nadi: 90x/m kaki
- RR : 20x/m Melakukan
kaki S: 4 sedang
- Suhu : pengukuran TTV
P: Nyeri karena 36,0ºC T: hilang timbul, saat
terhadap nyeri
adanya luka - Luas luka mobilisasi, saat mandi
Mengajarkan tehnik
bakar ledakan bakar Gr dengan durasi ±2 menitan
IIB 35% non farmakologi untuk
gas LPG O :ekspresi wajah klien
mengurang nyeri (nafas
Q: Perih dan
dalam dan mendengarkan
panas
musi)
R:luka bakar
Kolaborasi TD: 110/90 mmHg
pada wajah,
pemberian obat N: 88x/m
kedua tangan
Santagesic 3x1 mg RR: 18x/m
dan kedua kaki.
ranitidine 2x50 gr S: 36,0ºC
S:4 sedang
A : masalah teratasi sebagian
T: hilang P : lanjutkan intervensi
timbul (1,2,3,4,5,6)
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN : Tn. “S” TANGGAL : 4-11- 2019
DX. MEDIS : Combustio Gr,IIB 31,5% EC. Ledakan gas LPG RUANG : 16 RSSA
DX. KEPERAWATAN : Kerusakan Integritas Kulit
S O A P I E
S: O: Masalah Lanjutkan 1.Mengkaji integritas S:
- Klien - Terdapat luka belum intervensi kulit terutama pada - Klien mengatakan
mengatakan bakar pada teratasi No daerah yang tertekan lukanya terasa panas
akibat Wajah, kedua 1,3,6,7,8, 2.Mempertahankan kulit dan perih
ledakan gas tangan dan 9 dan pakaian tetap O:
LPG kedua kaki bersih - Terdapat luka bakar
3.Menggunakan tindakan
- Terdapat pada Wajah, kedua
isolasi untuk tangan dan kedua kaki
balutan luka
mengurangi infeksi
pada kedua - Terdapat balutan luka
(penggunaan masker,
tangan dan pada ekstremitas atas
skort, handscone)
kedua kaki kedua tangan dan pada
4.Memberikan kenyamanan
tidak ada ekstremitas bawah kedua
sebelum mengganti
rembesan pada kaki
balutan
balutan - Luas luka bakar 35%
5.Mengatur area steril
- Luas luka - Klien dapat berpindah
dan pertahankan
bakar 35% posisi (miring kanan
memaksimalkan asepsis
dan kiri) untuk
selama tindakan
mengurangi penekanan
berlangsung
6.Melepas balutan dari
luar dengan cara A: Masalah Belum teratasi
menggunting dan P: Intervensi dilanjutkan
dibasahi dengan NS NIC: Wound Care Burns
atau air ( 1,2, 3,4,)
7.Memberikan
debridement jika
perlu
8.Memberikan agen
topikal pada kulit
jika dibutuhkan
9.Memastikan nutrisi
dan intake cairan
adekuat
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN : Tn “S” TANGGAL : 4/11/2019
DX. MEDIS : Combustio Gr,IIB 31,5% EC. Ledakan gas LPG RUANG : 16 RSSA
DX KEPERAWATAN : Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
S O A P I E
Klien - K/U cukup baik Masalah Intervensi 1. Memonitor S: Klien mengatakan rasa sering
mengatakan - Terpasang Infus belum dilanjutka status hausnya mulai berkurang namun
sering haus Rl 20 tpm teratasi
masih - Mukosa bibir n(1,2,3) hidrasi(membr masih merasakan panas
merasa kering ane mukosa) O:
nyeri dan
- TTV - K/U lemah
terasa 2. Memonitor
panas - Terpasang infus Rl 20 Tpm
keakuratan
- Mukosa bibir lembab
intake dan - TTV
output cairan TD: 110/70
Nadi: 90x/m
3. Memonitor RR : 20x/m
tanda-tanda Suhu : 36,ºC
A: Masalah belum teratasi
vital((TD, P:intervensi dilanjutkan(1,2,3,)
nadi, suhu,
RR)
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN : Tn. “S” TANGGAL : 4/11/2019
DX. MEDIS : Combustio Gr,IIB 31,5% EC. Ledakan gas LPG RUANG : 16 RSSA
DX. KEPERAWATAN : Risiko Infeksi
S O A P I E
S: O: Masalah Lanjutkan 1. Mengobservasi S:
TTV khususnya
- Klien - Tidak ada teratasi intervensi - Klien mengatakan lukanya
rembesan pada nadi dan suhu
memngatakan sebagian No 2. Membersihkan terasa panas, namun tidak
lukanya balutan luka
- Hasil 1,2,3,4,5 lingkungan gatal
terasa pasien
panas pemeriksaan O:
3. Menggunakan
leukosit 10.37
tehnik anti - TD: 110/70 mmHg
103 /μL
septic cuci - Nadi: 90x/m
(mengalami
tangan sebelum - RR : 20x/m
peningkatan) dan sesudah - Suhu : 36,0ºC
- Hasil
tindakan - Luas luka bakar Gr IIB 35%
pemeriksaan keperawatan - Hasil pemeriksaan leukosit
neutrofil 4. Memonitor
87,4% tanda dan 10.37 103 /μL, neutrofil
- TTV gejala infeksi 87,4%
TD: 110/70 - Tidak ada tanda gejala
mmHg 5. Memberikan
Nadi: 90x/m perawatan infeksi
RR : 20x/m kulit yang
Suhu : 36,0ºC luka atau pada A: Masalah teratasi sebagian
- Luas luka bakar area epidema P: lanjutkan intervensi
Gr IIB 31,5% 6. Mengajarkan
kepada pemberian antibiotic dan
keluarga untuk lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
mencegah
infeksi, cuci
tangan
7. Mengkolaborasi
kan pemberian
antibiotic.
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN : Tn. “S” TANGGAL : 4-11-2019
DX. MEDIS : Combustio Gr,IIB 31,5% EC. Ledakan gas LPG RUANG : 16 RSSA
DX. KEPERAWATAN : hambatan mobilitas fisik
S O A P I E
Klien - ADLs semua masalah intervensi 1. Mengkaji S:
mengatakan dibantu oleh belum kemampuan Klien mengatakan sudah mampu
dilanjutka
belum mampu perawat teratasi klien dalam untuk melakukan mobilisasi
untuk - Klien tampak n(1,2,3,4, mobilisasi secara mandiri seperti miring
melakukan susah mengambil 2. memBantu klien kiri kanan dan duduk
5)
mobilisasi minum sendiri untuk O:
secara - tampak klien melakukan - ADLs semua dibantu oleh
mandiri tidak bisa mobilisasi/per perawat.
seperti bangun dan duduk gerakan - Klien tampak susah mengambil
miring kiri 3. melatih klien minum sendiri
kanan dan dalam
- tampak klien belum bisa
duduk di pemenuhan
bangun dan duduk
tempat kebutuhan ADLs
A: masalah belum teratasi
tidurnya secara mandiri
4. membantu klien P:intervensi
saat
dilanjutkan(1,2,3,4,5)
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan ADLs
5. mengAjarkan
klien
bagaimana
merubah posisi
dan bantuan
jika
diperlukan
CATATAN PERKEMBANGAN
S O A P I E
Klien - K/U cukup baik Masalah Intervensi 1. Memonitor S: Klien mengatakan rasa
mengatakan - Terpasang plug belum
dilanjutka status sering hausnya mulai
sering haus - Mukosa bibir teratasi
masih kering n(1,2,3) hidrasi(membr berkurang namun masih
merasa
- TTV ane mukosa) merasakan panas
nyeri dan
terasa 2. Memonitor O:
panas - K/U lemah
keakuratan
- Terpasang infus Rl 20 Tpm
intake dan
- Mukosa bibir kering
output cairan - TTV
3. Memonitor TD: 110/70
Nadi: 90x/m
tanda-tanda RR : 20x/m
vital((TD, Suhu : 36,ºC
A: Masalah belum teratasi
nadi, suhu, P:intervensi
RR) dilanjutkan(1,2,3,)
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN : Tn. “S” TANGGAL : 5/11/2019
DX. MEDIS : Combustio Gr, II B 31,5% EC. Ledakan gas LPG RUANG : 16 RSSA
DX. KEPERAWATAN : Hambatan mobilitas fisik
S O A P I E
Klien - ADLs semua masalah intervensi 1. Kaji S:
mengatakan dibantu oleh belum kemampuan Klien mengatakan sudah mampu
dilanjutka
belum mampu perawat teratasi klien dalam untuk melakukan mobilisasi
untuk - Klien tampak n(1,2,3,4, mobilisasi secara mandiri seperti miring
melakukan susah mengambil 2. Bantu klien kiri kanan dan duduk
5)
mobilisasi minum sendiri untuk O:
secara melakukan - ADLs semua dibantu oleh
- tampak klien
mandiri mobilisasi/per perawat.
tidak bisa
seperti gerakan - Klien tampak susah mengambil
bangun dan duduk
miring kiri 3. Atih klien minum sendiri
kanan dan dalam
- tampak klien belum bisa
duduk di pemenuhan
bangun dan duduk
tempat kebutuhan ADLs
A: masalah belum teratasi
tidurnya secara mandiri
4. Bantu klien P:intervensi
saat
dilanjutkan(1,2,3,4,5)
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan ADLs
5. Ajarkan klien
bagaimana
merubah posisi
dan bantuan
jika
diperlukan
6. Kolaborasi
dengan terapis
fisik tentang
rencana
ambulasi