Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Pembukaan UUD 1945 dicantumkan bahwa pembangunan yang
meliputi semua sektor dilaksanakan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia,
bertujuan mencapai masyarakat yang adil dan makmur, pembangunan tersebut
meliputi kesehatan. Paradigma pembangunan kesehatan baru yaitu paradigma sehat
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa. Paradigma tersebut
merupakan model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang mampu
mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dan menjaga kesehatan mereka
sendiri.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan pada kepercayaan atas kemampuan dan
kekuatan sendiri serta bersendikan kepribadian bangsa. Kurikulum pendidikan yang
terdiri dari teori dan praktek mewajibkan mahasiswa profesi ners melaksanakan
praktek komunitas dengan tujuan mengaplikasikan langsung yang telah didapatkan di
bangku kuliah kepada kenyataan dengan mengambil bagian dalam pembangunan
kesehatan masyarakat sesuai dengan program pemerintah.
Secara umum program praktek komunitas profesi ners memiliki 3 unsur
penting yaitu :
1. Sebagai kegiatan pendidikan
Melalui praktek komunitas, mahasiswa profesi ners diharapkan dapat melihat
secara langsung faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku komunitas dan
menilai bagaimana tingkah laku tersebut mempengaruhi keadaan sehat-sakit.
2. Sebagai kegiatan penelitian
Melalui kegiatan praktek komunitas, mahasiswa profesi ners mampu mengkaji,
merumuskan masalah yang ada di tengah masyarakat, serta menggali segala
kemampuan masyarakat dalam hal kesehatan.
3. Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Melalui kegiatan praktek komunitas, mahasiswa profesi ners dapat mengamalkan
ilmu pengetahuan untuk memecahkan permasalahan yang ada di tengah
masyarakat.

1
B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Komunitas
1. Tujuan Umum
Mahasiswa profesi ners akan mampu menerapkan Asuhan Keperawatan
Masyarakat melalui proses keperawatan dengan menggunakan konsep
epidemiologi, biostatistik, demografi, sosial budaya, ilmu perilaku, ilmu
keperawatan dasar, dan bekerja sama dengan keluarga/kelompok yang ada di
masyarakat, serta mampu mendemonstrasikan karakteristik peran perawat
professional. Dengan demikian memperoleh pengalaman yang nyata tentang peran,
fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagai perawat profesional di tengah
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah menjalani praktek komunitas, diharapkan mahasiswa akan mampu :
a. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan keluarga, kelompok dan
komunitas meliputi :
1) Mengidentifikasi data yang diperlukan
2) Mengumpulkan data dengan menggunakan metode/strategi yang sesuai
3) Menganalisa data yang ada
4) Menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan
5) Menentukan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah
b. Merencanakan asuhan keperawatan kesehatan dan masalah keperawatan
c. Melaksanakan rencana keperawatan.
1) Memberikan asuhan keperawatan mengenai masalah kesehatan untuk
kesehatan individu/keluarga/kelompok komunitas dan pelayanan kesehatan.
2) Melaksanakan aktivitas pendidikan yang berhubungan dengan kebutuhan
dan masalah kesehatan yang umum seperti :
a) Penyuluhan tentang Hipertensi
b) Penyuluhan tentang ISPA
c) Pemeriksaan Tekanan Darah pada lansia
d) Senam pagi bersama pada posyandu lansia
e) Penyuluhan tentang bahaya merokok pada remaja
3) Menciptakan hubungan efektif dengan sumber kesehatan yang ada untuk
ikut serta dalam pelaksanaan kesehatan untuk masyarakat.
4) Mengevaluasi tindakan keperawatan keluarga kesehatan komunitas
berdasarkan standar/kriteria yang tetap.
2
C. Manfaat Penulisan
Laporan hasil praktek keperawatan komunitas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Pengembangan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang
ditandai dengan terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat serta memanfaatkan
sarana kesehatan yang tersedia.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam melaksanakan fungsi kesehatan dan
keperawatan kesehatan anggota keluarga.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan
dan konsep keperawatan, khususnya keperawatan komunitas untuk memfalitasi
masyarakat dalam memecahkan berbagai masalah kesehatan.
4. Sebagai masukan untuk membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan
keperawatan, institusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai penerima
pelayanan kesehatan.
5. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan teman sejawat dalam upaya
pengembangan asuhan keperawatan keluarga, kelompok, dan komunitas.
D. Metode Pelaksanaan
1. Jenis Data
Data Umum, meliputi :
a. Praktek Keperawatan Komunitas dilaksanakan pada tanggal 22 Juli - 24
agustus 2019 di Kelurahan Tipo RT I RW V Kec. Ulujadi.
b. Penduduk Kelurahan Tipo RT I RW V Kec. Ulujadi mempunyai pekerjaan
yang berbeda-beda. Ada yang kepala keluarganya sebagai PNS, tetapi sebagian
masyarakat/kepala keluarga bekerja sebagai wiraswasta dan petani.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
a. Sumber data primer adalah hasil wawancara langsung dengan masyarakat di
Kelurahan Tipo RW V RT I Kec. Ulujadi.
b. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari kantor atau kepala
Kelurahan Tipo, juga dari ketua RW V RT I
3. Cara Pengumpulan Data
Cara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan jumlah
a. Identitas responden
b. Jumlah anggota keluarga.

3
4. Pengolahan Data
Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh
data-data ringkas dari suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus
tertentu sehingga hasil presentase yaitu menggunakan pengolahan data secara
manual.
a. Meringkas data sehingga mampu memberikan informasi berdasarkan kebutuhan.
b. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang diteliti.
5. Analisa Data
Dalam menganalisa data, ada beberapa cara yang digunakan antara lain :
a. Identitas masalah.
Dalam mengidentifikasi masalah diperlukan kemampuan kognitif dalam
pengembangan daya pikir, kemampuan mengaitkan data-data yang relevan
untuk membuat kesimpulan dari kesenjangan adalah masalah kesehatan dan
keperawatan yang ditemukan.
b. Memilih prioritas masalah
Dalam memilih prioritas masalah, banyak cara yang digunakan. Cara yang
dianjurkan adalah menggunakan kriteria umum adalah :
1) Makin pentingnya masalah tersebut makin diprioritaskan penyelesaiannya.
Ukuran pentingnya masalah banyak macam, diantaranya yang terpenting
adalah :
a) Besarnya masalah (prevalensi)
b) Akibatnya yang ditimbulkan oleh masalah
c) Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi
d) Rasa prihatin terhadap masalah.
2) Sumber daya yang tersisa
Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah
maka diprioritaskan masalah tersebut. Sumber daya yang dimaksud adalah
tenaga, dana, dan sarana dan kelayakan teknologi. Makin layak teknologi
yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi teknologi adalah
penguasaan ilmu dan teknologi yang sesuai.

4
c. Menyusun alternatif pemecahan masalah
Kegiatan pertama untuk mengatasi masalah adalah alternatif pemecahan masalah.
Langkah-langkah alternatif pemecahan masalah adalah :
1) Menentukan penyebab masalah
Untuk dapat menentukan penyebab masalah, dilakukan curah pendapat
dengan membahas data yang telah dikumpulkan dengan memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman yang dibantu oleh data yang tersedia sehingga
dapat disusun penyebab secara teoritis.
2) Memeriksa kebenaran penyebab masalah
Karena daftar masalah yang disusun baru bersifat teoritis, maka perlu
dilakukan pemeriksaan tentang kebenaran penyebab masalah. Untuk itu,
perlu pengumpulan data tambahan dan uji statistik. `
3) Mengubah penyebab masalah ke dalam bentuk kegiatan
Apabila daftar masalah telah disusun, dilanjutkan dalam bentuk kegiatan
penyeleaian masalah. Hasil dari pekerjaan ini adalah diperolehnya alternatif
pemecahan masalah.
d. Memilih penyelesaian
Untuk mengatasi masalah, pilihlah salah satu alternatif yang paling menjanjikan.
Pekerjaan ini disebut dengan memilih prioritas jalan keluar. Cara melakukan
prioritas jalan keluar banyak macam. Cara yang dianjurkan adalah memakai
kriteria :
1) Efektifitas jalan keluar
Terapkan aktifitas untuk setiap alternatif jalan keluar yakni memberikan
angka 1. Dinilai efektifitasnya paling tinggi untuk efektifitas jalan keluar.
2) Efisien jalan keluar
Terapkan nilai efisien untuk alternatif jalan keluar yakni dengan
memberikan angka 1 (paling tidak efisien) sampai angka 5 (paling efisien).
Nilai efisien ini biasanya dikaitkan dengan biaya yang diperlukan, makin
tidak efisien jalan keluar yang digunakan dalam pemecahan atau
penyesuaian masalah.

Anda mungkin juga menyukai