Disusun Oleh:
1. Choirul Umatin ( 170421619053 )
2. Dea Nur Islamiya ( 170421619005)
3. Eviana Rosita Devi ( 170421619019 )
4. Femy Marta Susanti ( 170421619101)
5. Gigin Ferdika Putri ( 170421619115)
6. Indriarti Rizkya ( 170421619018)
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Penyusun
Daftar Isi
Daftar Isi 3
BAB I: PENDAHULUAN 4
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar Persaingan sempurna merupakan model pasar yang sering digunakan. Pada pasar
ini, permintaan dan penawaran bergerak secara leluasa. Karena dalam pasar ini terdapat
banyak penjual dan pembeli. Sehingga harga yang terbentuk dikarenakan keinginan produsen
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna?
b. Apa saja cirri-ciri dari pasar persaingan sempurna?
c. Bagaimana permintaan dan penawaran dalam pasar?
d. Bagaimana keseimbangan perusahaan dalam jangka pendek?
e. Bagaimana Keputusan Perusahaan Dalam Jangka Pendek?
f. Apa yang dimaksud biaya tertanam ?
g. Bagaimana keseimbangan perusahaan dalam jangka panjang?
h. Bagaimana penawaran perusahaan pasar persaingan sempurna?
i. Bagaimana grafik keseimbangan perusahaan?
j. Bagaimana kebaikan dan kenurukan pasar persaingan sempurna?
C. Tujuan
a. Mengetahui perihal mengenai pasar persaingan sempurna
b. Mengentahui permintaan, penawaran, keseimbagan jangka pendek, jangka panjang serta
kebaikan dan keburukannnya pada pasar persaingan sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
Mengapa Penjual dalam Pasar Persaingan Sempurna hanya Sebagai Pengambil Harga (Price
Taker)?
Penjual dalam pasar persaingan sempurna hanya sebagai pengambil harga (price
taker) karena harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Banyaknya penjual dalam pasar
tersebut merupakan faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.
Ukuran satu atau beberapa penjual sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran
pasar (karena banyaknya jumlah penjual) sehingga satu atau beberapa penjual tidak mampu
mempengaruhi harga pasar. Dalam kata lain satu atau beberapa penjual tidak mempunyai
kekuatan untuk menentukan harga, apabila dia menjual harga di atas harga pasar,
dagangannya tidak akan laku dan sebaliknya apabila menjual dengan harga di bawah harga
pasar, ia akan rugi. Sehingga penjual dalam pasar persaingan sempurna akan menjual
produknya dengan harga yang sudah ditentukan oleh mekanisme pasar.
a. Terdiri atas Banyak Penjual & Pembeli. Adanya sifat ini, mengakibatkan perilaku
penjual dan pembeli tidak bisa memengaruhi keadaan pasar, dengan kata lain mereka
hanya sebagian kecil dari unsur pasar secara keseluruhan. Interaksi antara penjual dan
pembeli dianggap sebagai pengikut harga (price taker) yang menyebabkan harga di
pasar ini bersifat datum (harganya tetap berapapun jumlah barang yang dijual) karena
mekanisme pasar yang menentukan harganya melalui interaksi antara kekuatan
permintaan dan penawaran di masyarakat.
f. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit). Dalam pasar
persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya
yang harus dikelurkan untuk memindahkan factor produksi. Artinya adalah tidak
terdapat suatu hambatan apabila suatu perusahaan ingin memulai sebuah bisnis baru
jika dianggapnya menguntungkan, dan menutup usahanya jika ternyata merugikan.
Tidak seperti pasar lain yang mungkin ada keterikatan dalam membuka dan menutup
pasar misalnya dengan adanya surat perjanjian.
a. Permintaan
Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar,
maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR)
sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan
positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
a. Perusahaan sebaiknya hanya berproguksi, paling tidak, bila biaya variable (VC) adalah
sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabrl rata – rata (AVC) sama dengan
harga.
Diagram 8.4 Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per
unit sama dengan nol
Sejauh ini, kita telah menganalisis pertanyaan tentang berapa banyak barang yang akan
dihasilkan oleh perusahaan. Akan tetapi pada beberapa situasi, perusahaan akan memutuskan
untuk menghentikan produksi dan tidak menghasilkan barang sama sekali.
Sekarang, kita harus membedakan antara tutup sementara dengan tutup selamanya
yang dilakukan oleh perusahaan dari pasar. Tutup sementara (shut down) mengacu kepada
keputusan jangka pendek tidak memproduksi barang apapun selama periode tertentu karena
kondisi pasar saat ini. Tutup selamanya (exit) mengacu kepada keputusan jangka panjang
untuk meninggalkan pasar. Keputusan jangka pendek dan jangka panjang berbeda karena
kebanyakan perusahaan tidak dapat menghindari biaya tetap pada saat mengambil keputusan
jangka pendek, tetapi dapat menghindari biaya tetap pada saat pengambilan keputusan jangka
panjang. Artinya, perusahaan yang tutup sementara tetap harus membayar biaya tetap,
sedangkan perusahaan yang tutup selamanya dari pasar menyelamatkan biaya tetap sekaligus
biaya variabelnya.
Sebagai contoh, bayangkan keputusan produksi yang dihadapi oleh petani. Biaya
tanah adalah salah satu dari biaya tetap petani. Jika petani tersebut memutuskan untuk tidak
menghasilkan panen selama satu musim, tanahnya menjadi tandus dan dia tidak dapat
mengembalikan biaya ini. Ketika membuat keputusan jangka pendek untuk berhenti pada
satu musim, biaya tanah disebut sebagai biaya tertanam (sunk cost). Sebaliknya, jika petani
memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan bertaninya, ia dapat menjual tanahnya. Ketika
membuat keputusan jangka panjang untuk keluar dari pasar, biaya tanah tidak terbenam
(sunk). (kita akan kembali pada masalah biaya tertanam sebentar lagi.)
Sekarang, mari pertimbangkan apa yang menentukan keputusan tutup sementara yang
diambil oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan tutup sementara, perusahaan itu kehilangan
semua pendapatan dari penjualan produknya. pada saat yang sama, perusahaan menghemat
biaya variabel saat membuat produk (tetapi tetap harus membayar biaya tetap). Dengan
demikian, perusahaan melakukan tutup sementara jika pendapatan yang akan diperoleh dari
produksi lebih kecil daripada biaya variabel produksi tersebut.
Perusahaan melakukan tutup sementara jika pendapatan total kurang dari biaya variabel.
Dengan membagi kedua sisi pertidaksamaan ini dengan jumlah Q, kita dapat menulis
FIGUR 3
Perhatikan, pertidaksamaan ini dapat disederhanakan. TR/Q adalah pendapatan total dibagi
dengan jumlah, yaitu pendapatan rata-rata. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya,
pendapatan rata-rata untuk semua perusahaan adalah harga barang P. VC/Q adalah biaya
variabel rata-rata AVC.oleh karena itu, kriteria tutup sementara perusahaan adalah
Artinya, sebuah perusahaan memutuskan untuk menutup sementara jika harga barang kurang
dari biaya variabel rata-rata produksi. Kriteria ini bersifat intuitif: ketika memilih untuk
berproduksi, perusahaan membandingkan harga yang diterima untuk setiap unit produk biasa
dengan biaya variabel rata-rata yang harus dikeluarkan untuk memproduksi unit biasa. Jika
harganya tidak menutupi biaya variabel rata-rata, perusahaan sebaiknya menghentikan
F. Biaya Tertanam
Sering kali, Anda diberi tahu, “Don’t cry over spilt milk” atau “Yang lalu biarlah berlalu”.
Pepatah ini berisi tentang kebenaran pembuatan keputusan yang rasional. Para ekonom
mengatakan bahwa sebuah biaya merupakan biaya tertanam (sunk cost) saat biaya tersebut
telah dikomitmenkan (terlanjur dibayarkan) dan tidak dapat dikembalikan. Dalam arti lain,
biaya tertanam adalah kebalikan dari biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya kesempatan
adalah apa yang harus Anda berikan jika anda memilih untuk melakukan sesuatu daripada
melakukan hal lain, sedangkan biaya tertanam tidak dpat dihindari, tanpa melihat pilihan
yang Anda buat. Karena tidak ada hal yang dilakukan terhadap biaya tertanam, Anda dapat
mengabaikannya saat membuat keputusan tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk
strategi bisnis.
Analisis kita terhadap keputusan menutup sementara yang diambil oleh perusahaan
adalah salah satu contoh pengabaian biaya tertanam. Kita menganggap bahwa perusahaan
tidak dapat memperoleh kembali biaya tetap dengan menghentikan produksi untuk sementara
waktu. Akibatnya, biaya tetap perusahaan bersifat tertanam (sunk) pada jangka pendek, dan
perusahaan dapat mengabaikan biaya ini saat memutuskan berapa banyak barang yang akan
diproduksi. Kurva penawaran jangka pendek perusahaan merupakan bagian dari kurva biaya-
marginal yang berada di atas biaya variabel, dan ukuran biaya tetap tidak berpengaruh untuk
keputusan suplai ini.
a. Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan
mencapai keadaan yang paling optimal.
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengaanti barang modal yang
digunakan dalam produksi.
c. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit),
yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.
Diagram 8.6.b Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran.
Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik E.
Sebuah pasar dengan 1.000 perusahaan yang identik. Pada harga berapapun, setiap
perusahaan menawarkan sejumlah produk sehingga biaya marginalnya sama dengan harga.
Seperti gambar dibawah Artinya, selama harga berada di atas biaya variabel rata-rata, kurva
biaya marginal setiap perusahaan adalah kurva penawarannya.
Jangka Panjang : Penawaran pasar dengan adanya perusahaan yang masuk dan
keluar.
Keputusan untuk masuk dan keluar pasar jenis ini bergantung pada insentif yang
dihadapi oleh pemilik perusahaan yang ada dalam pasar dan pengusaha yang dapat memulai
perusahaan baru. Jika perusahaaan-perusahaan yang sudah ada di pasar menguntungkan maka
perusahaan baru akan mempunyai insentif untuk memasuki pasar. Masuknya perusahaan-
perusahaan baru ini akan menambah jumlah perusahaan, meningkatkan jumlah penawaran
barang dan menurunkan harga serta keuntungan. Sebaliknya, jika perusahaan yang ada di
pasar mengalami kerugian, maka beberapa perusahaan akan memilih untuk keluar dari pasar.
Keluarnya perusahaan-perusahaan tersebut akan mengurangi jumlah perusahaan, menurunkan
jumlah penawaran barang,dan menaikkan harga serta keuntungan. Pada akhir proses masuk
dan keluar ini, perusahaan-perusahaan yang tetap berada di pasar pastilah tidak menerima
keuntungan ekonomis senilai nol (zero economic profit).
Keuntungan = P – ATC x Q
Persamaaan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang sedang beroprasi tidak memperoleh
keuntungan (untung-nihil/zero profit) jika dan hanya jika harga barang yang sama dengan
biaya total rata-rata saat memproduksi barang tersebut. Jika harga diatas biaya total rata-rata ,
keuntungan positif, yang mendorong perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar. Jika harga
kurang dari biaya total rata-rata , keuntungan negatif, yang mendorong beberapa perusahaan
untuk keluar. Proses masuk dan keluar ini berakhir saat harga dan biaya total rata-rata
dituntun pada kesetaraan.
Pasar dengan free entry/exit hanya ada satu harga yang konsisten dengan untung nihil dan
biaya total rata-rata minimum. Akibatnya kurva penawaran jangka pasar pastilah horizontal
pada harga tersebut.
MENGAPA KURVA PENAWARAN JANGKA PANJANG KEMIRINGANNYA POSITIF?
Sejauh ini kita telah melihat bahwa masuk dan keluarnya perusahaan dapat menyebabkan
kurva penawaran jangka panjang pasar menjadi horizontal. Inti dari analisis kita adalah
terdapat sejumlah besar partisipan yang potensial di mana masing-masing menghadapi biaya
yang sama. Hasilnya, kurva penawaran pasar berbentuk horizontal pada nilai minimum biaya
total rata-rata. Ketika permintaan barang meningkat, hasil jangka panjangnya adalah kenaikan
jumlah perusahaan dan total jumlah penawaran barang, tanpa perubahan harga.
Bagaimanapun ada dua alasan mengapa kurva penawaran jangka panjan pasar
kemiringannya positif. Yang pertama adalah karena beberapa bahan yang digunakan dalam
proses produksi mungkin tersedia dalam jumlah terbatas. Contohnya, bayangkan pasar untuk
produk-produk pertanian. Siapa pun dapat memilih untuk membeli lahan pertanian dan
memulai bertani, tetapi jumlah lahan terbatas. Semakin banyak orang yang bertani, harga
lahan semakin naik, yang menaikkan biaya semua petani di pasar. Dengan demikian,
kenaikan permintaan produk pertanian tidak menyebabkan kenaikan jumlah penawaran
produk tanpa menyebabkan kenaikan biaya petani yang akhirnya berarti kenaikan harga.
Hasilnya pada kurva penawaran jangka panjang adalah kemiringannya positif, bahkan
perusahaan-perusahaan baru dengan bebas masuk ke dalam bisnis pertanian tersebut.
Dengan demikian untuk kedua alasan ini kurva penawaran jangka panjang di pasar
dapat memiliki kemiringan yang positif alih-alih horizontal menandakan bahwa harga yang
lebih tinggi diperlukan untuk mendorong jumlah penawaran (yang) lebih besar.
2) Kurva AC berada di atas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada di bawah
titik terendah kurva AC.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari karya tulis ini adalah:
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a) Perusahaan adalah pengambil harga
b) Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c) Menghasilkan barang yang serupa
d) Terdapat banyak perusahaan di pasar
e) Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
Mengetahui mengenai kurva-kurva yang berkaitan tentang pasar persaingan sempurna
Mengetahui kondisi keadaan pasar persaingan sempurna
Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
Kebaikannya :
o Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
o Kebebasan bertindak dan memilih
Keburukannya :
o Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
o Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
o Membatasi pilihan konsumen
o Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
B. Saran
Dalam praktik pasar persaingan sempurna, produsen harus pintar-pintar memilih letak yang
strategis dan para pesaing harus bisa bersaing dengan para pesaing lainnya. Para pesaing
pasar sempurna harus siap dengan adanya biaya produksi yang lebih tnggi dibndingkan
dengan pasar sempurna dan konsumen juga harus bisa lebih cermat untuk memilih barang
yang dibutuhkan dan diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://rtmikki.blogspot.co.id/2015/02/pasar-persaingan-sempurna.html
http://yuniaryuni17.blogspot.co.id/2015/04/pasar-persaingan-sempurna.html
Nuraini Id; Pengantar Ekonomi Mikro edisi keenam
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung; pengantar ilmu ekonomi (mikroekonomi dan
makroekonomi) edisi ketiga
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi
revisi. Jakarta : FEUI
Djojodipuro, Marsudi. 1994. Pengantar Ekonomi untuk Perencanaan. Jakarta: UI-Press.
http://www.ekonomikontekstual.com/2013/12/kebaikan-dan-keburukan-pasar-persaingan-
sempurna.html