Anda di halaman 1dari 5

TEORI PPKN MENURUT PARA AHLI

1. Azyumardi Azra :“Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang


mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga
demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warganegara serta proses
demokrasi.”
2. Zamroni :“Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis.
3. Merphin Panjaitan :“Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan
demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi
warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang
dialogial.
4. Soedijarto :“Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang
bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warganegara yang
secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang
demokratis.”
5. Azis Wahab (Cholisin, 2000:18) : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
merupakan media pengajaran yang meng-Indonesiakan para siswa secara
sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab. Karena itu, program PKn memuat
konsep-konsep umum ketatanegaraan, politik dan hukum negara, serta teori
umum yang lain yang cocok dengan target tersebut.
6. Henry Randall Waite :Civics dirumuskan dengan Ilmu Kewarganegaraan yang
membicarakan hubungan manusia dengan (a) manusia dalam perkumpulan-
perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik); (b)
individu-individu dengan negara. (Sumantri, 2001: 281).
7. Menurut Kerr ( Winataputra dan Budimansyah, 2007:4) : mengemukakan
bahwa pendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup
proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawab
sebagai warganegara, dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di
dalamnya 10 persekolahan, pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan
warganegara tersebut.
8. Menurut Branson (1999:4) : civic education dalam demokrasi adalah
pendidikan untuk mengembangkan dan memperkuat dalam pemerintahan
otonom (self goverman).
9. Tim ICCE UIN Jakarta :“Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses
yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di mana seseorang mempelajari
orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan
memiliki political knowledge, awareness, attitude, political efficacy dan
political participation serta kemampuan mengambil keputusan politik secara
rasional
10. Cogan (1999:4) mengartikan civic education suatu mata pelajaran dasar di
sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda, agar kelak
setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya.
11. Civitas Internasional berpendapat : “Civic Education adalah pendidikan yang
mencakup pemahaman dasar tentang cara kerja demokrasi dan lembaga-
lembaganya, pemahaman tentang rule of law, HAM, penguatan ketrampilan
partisipatif yang demokratis, pengembangan budaya demokratis dan
perdamaian.
12. Ruminiati (2007: 1.15) :menyatakan bahwa pelajaran PKn merupakan salah
satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan
cenderung pada pendidikan afektif.

PENGELOMPOKAN TEORI

A B C D
1 2 7 5
11 3 10 8
4 12
9 6

Kelompok A:
Persamaan: pendidikan yang mengkaji dan membahas tata pemerintahan yang
demokratis
perbedaan: 1)- konstitusi lembaga demokrasi dan hak dan kewajiban

11)-keterampilan partisipasi, budaya demokrasi, pemahaman


rule of law.

Kelompok B:
Persamaan: pendidikan demokratis agar bertindak kritis
Perbedaan: 2) -berfikir kritis, bertindak demokratis.
3) menjadi bersifat partisipatif, pendidikan yang diagonal
4) – politik secara dewasa sistem politik yang demokratis
9) – prilaku politik, political knowledge, serta pengambilan
keputusan rasional
Kelompok C:
persamaan: menyiapkan generasi muda mengambil peran dan bertanggung
jawab sebagai warganegara.
Perbedaan: 7) – peran pendidikan dan belajar
10) – berperan aktif dalam masyarakat
12) – pendidikan afektif dengan kehidupan masyarakat
6) – manusia dengan lembaga terorganisasi serta hubungan dengan
negara

Kelompok D:
Persamaan:menyiapkan para siswa sadar, cerdas dan bertanggung jawab
Perbadaan: 5) – media pengajaran, teori umum, hukum negara
8) – pendidikan pemerintahan otonom

B. Hakikat pendidikan kewarganegaraan

Teori pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKN)


menurut para ahli berbeda–beda pendapat. Menurut Azyumardi Azra, pendidikan
kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang
pemerintah, konstitusi, dan lembaga–lembaga demokrasi, role of law, HAM, hak
dan kewajiban warganegara serta proses demokrasi. Berbeda dengan Azyumardi
Azra, menurut Civitas Internasional berpendapat civic education merupakan
pendidikan yang mencakup pemahaman dasar tentang cara kerja demokrasi dan
lembaga–lembaganya, pemahaman tentang rule of law, HAM, penguatan
keterampilan partisipatif yang demokratis, pengembangan budaya demokratis dan
perdamaian. Dari pengertian dua ahli tersebut lebih memfokuskan tentang materi
pendidikan kewarganegaraan , dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
pendidikan kewarganegaraanmerupakan suatu ilmu pendidikan yang membahas
dan mempelajari tentang pemerintahan, konstitusi, serta keterampilan
warganegara yang partisipatif dalam proses demokrasi agar mewujudkan
perdamaian di sebuah negara.
Pembelajara pendidikan kewarganegaraan mempunyai arti dan pengertian
yang berbada dengan dua ahli tersebut, pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan diartikan oleh Zamroni sebagai pendidikan demokrasi agar
dapat berfikir kritis dan bertindak demokratis, berbeda dengan Zamroni, menurut
Soedijarto berpendapat pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu upaya
untuk mendidik generasi muda yang secara politik dewasa serta membangun
sistem politik yang demokratis, sedangkan menurut Merphin Panjaitan
mengutarakan bahwa pembelajaran pendidikan kewarganegaraan itu bertujuan
untuk mendidik warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu
pendidikan yang diagonal. Sangat berbda dengan ketiga ahli tersebut, dari tim
ICCE UIN Jakarta menjabarkan lebih detail dan terperinci, tim ICCE UIN
mengutarakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah proses yang dilakukan
oleh lembaga pendidikan sehingga setiap individu memiliki political knowledge,
political afficacy dan political participation serta kemampuan mengambil
keputusan politik secara rasional. Dari pendapat empat ahli tersebut dapat
menyimpulkan pengertian pembelajaran pendidikan kewarganegaraan,
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu proses pendidikan
yang dilakukan lembaga pendidikan untuk menciptakan generasi muda yang
demokratis dan berpikir kritis melalui pendidikan yang diagonal.

Definisi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan memiliki penjabaran


yang berbeda dari enam ahli pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
dijabarkan oleh Kerr (Witanaputra dan Budi mangyah, 2007:4) menurutnya
pembelajaran kewarganegaraan itu untuk mencangkup proses penyiapan generasi
muda yang bertanggung jawab sebagai warganegara. Selanjutnya berbeda dengan
Cogan (1999:4) berpendapat bahwa pembelajaran kewarganegaraan yaitu upaya
untuk mempersiapkan warganegara agar berperan aktif dalam masyarakat saja,
sedangkan Ruminiati (2007:1.15) berbeda dari dua ahli tersebut, ia
mengungkapkan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah pelajaran
yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat serta cenderung pada
pendidikan afektif, sedangkan menurut Henry Randall Waite menjabarkan
pendidikan kewarganegaraan adalah ilmu yang membicarakan hubungan manusia
dengan lembaga terorganisasi dan manusia dengan negara. Perbadaan dari empat
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwasanya pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mewujudkan masyarakat yang berperan aktif dalam lembaga terorganisasi dan
kenegaraan.

Berbeda dengan pendapat sepuluh ahli tersebut, menurut Aziz Wahab


(cholisin 2000:18) pembelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan media
pengajaran yang mengindonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, danpenuh
tanggung jawab. Berbeda dengan Aziz Wahab (cholisin 2000:18), pendapat
Branson (1999:4) mengutarakan civic edication adalah pengembangan dan
memperkuat pemerintahan otonom oleh warganegara. Dari pemaparan dua ahli
tersebut dapat disimpulkan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan
suatu kegiatan peserta didik dalam memahami media pembalajaran agar
menjadikan negara Indonesia yang cerdas,dan bertanggung jawab dalam
pemerintahan otonom.

Setelah menganalisa dari semua pendapat para ahli tersebut tentang


pengertian pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PPKN) dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PPKN)
merupakan usaha pemerintah melalui pendidikan yang diagonal agar mewujudkan
warganegara yang cerdas, demokratis, berfikir kritis dan bertanggung jawab
dalam politik negara serta tercapainya tujuan negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai