BAB 2 Melliya New
BAB 2 Melliya New
TINJAUAN TEORI
1. Konsep Keluarga
merupak bagian terkecil tetapi keluarga memiliki peran kunci. Tanpa adanya
sebuah keluarga maka system social tidak akan terbentuk, hal ini karena
kesejahteraan dan pendidikan dalam sebuah keluarganya (istri dan anak), ibu
ibunya). Keluarga dalam hal ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Keluarga adalah sebuah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
umum.
rumah tangga, yang saling berinteraksi antara yang satu dengan yang
budaya.
keluarga terdiri dari individu yang disatukan oleh sebuah ikatan darah,
hidup bersama dalam satu rumah tangga atau jika hidup secara terpisah
dengan lainnya dalam sebuah peran social. Keluarga seperti suami dan
istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, saudara dan
yaitu kultur yang diambil oleh masyarakat dengan beberapa ciri yang
unik tersendiri.
5. Menurut Johnson’s (1992) dalam Bakri (2017). Mengatakan bahwa
kewajiban antara individu yang satu dengan yang lain dan yang tinggal
mimiliki ciri-ciri 1). Memiliki ikatan keluarga yang sangat erat yang
keluarga dipimpin oleh seorang suami sebagai kepala rumah tangga yang
utuh yang dijiwai oleh niali budaya ketimuran yang sangat kental yang
misal dalam hal kesehatan keluarganya, 4) keluarga terdiri dari dua orang
atau lebih dalam satu atap yang memiliki hubungan pertalian darah atau
asuahan kepala rumah tangga (biasanya bapak, ibu, atau keluarga yang
lain yang dominan) yang saling bergantung antara satu keluarga dan saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya, dan 6) setiap anggota
kinerajnya.
Secara umum, tipe keluarga dibagi menjadi dua, yaitu tipe keluarga
orang tua dan anak. Akan tetapi struktur keluarga ini tidak serta- merta
yaitu keluarga yang memiliki struktur tetap dan utuh. Tipe keluarga
sebuah norma.
berikut:
lain sebagainya.
Tipe keluarga ini terjadi pada pasangan suami istri yang baru
di tempat laian.
Ada pila yang mengatakan bahwa tipe keluarga ini adalah orang
hidup bersama baik secara legal atau tidak. Apabilah soal legalitas
Hal ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat, dan juga sampai
suami-istri.
1.3.2.11. Institusional
Orang dewasa atau anak yang tinggal dalam satu panti, baik
baik dari sisi perilaku maupun dari sisi hubungan antara anggota keluarga.
Hubungan yang terjadi dalam keluarga bisa jadi sangat kompleks, bahkan
bisa melebar hingga keluarga besar, tidak terbatas antara anggota keluarga
tertentu, saling membutuhkan, dan dan memiliki harapan dan peran yang
berbeda.
struktur yang berperan dalam keluarga. Struktur inpun bisa diperluas atau
interaksi dalam keluarga, struktur keluarga yang sangat kaku atau sangat
fungsi keluarga merupakan hal yang berhubungan erat dan terus menerus
akan ada hubungan yang hangat dan dekat. Atah bahkan tidak akan
saling mengenal.
antaranya ada interaksi yang berfungsi dan ada interaksi yang tidak
berfungsi.
dan komunikatif.
balik.
Selain peran pokok tersebut, ada pula peran informal. Peran ini
anggota keluarga kearah positif, baik dari sisi kesehatan ataupun sisi
perilaku.
dengan beberapa cara. Selain itu, ada beberapa faktor yang mendasari
1. Legitimate power
2. Referent power
anaknya.
3. Reward power
4. Coercive power
sama, meski tanpa tertulis. Nilai tersebut akan terus mengalir jika
keluarganya.
norma.
sendiri, melainkan juga warisan yang dibawa dari keluarga istri atau
yang bersifat keluarga, hal ini tidak bisa diklaim sebagai budaya
1. Patrilineal
2. Matrilineal
1. Patrilokal
pihak suami.
2. Matrilokal
1. Patriarkal
Adalah suatu kondisi rumah tangga dimana pengambilan
2. Matriarchal
besar istri.
2. Struktur egalisasi
aturan.
Dari seluruh struktur keluarga yang lain, ini yang paling harus
stress emosional.
1.4.7.1. Terorganisasi
1.4.7.2. Negosiasi
kebutuhan.
jika ada anggota keluarganya yang sakit, maka ciri ini perlu
dilakukan.
Fungsi dan peran keluarga merupakan hal penting yang harus dippatuhi
dan dijalankan oleh setiap anggota keluarga. Jika salah ssatu anggota
terhambat. Hal ini berakibat buruk atau tertundanya tujuan yang sudah di
rencanakan.
2017).
kelangsungan keluarga.
anggota keluarganya.
tinggi.
21 tahun 1994.
1. Fungsi pendidikan
2. Fungsi budaya
luar atau baru yang masuk. Oleh sebab itu, keluarga harus
3. Fungsi agama
Masyarakat kita, dilihat dari dasar negara, adalah masyarakat
5. Fungsi perlindungan
dengan keluarga besar, teman atau orang lain, dan sebagai warga dari
masyarakat.
perilaku dan arah hidup keluarga. Hal ini sangat wajar karena
(Bakri, 2017):
2. Partner ibu
3. Pencari nafkah
4. Pemberi semangat
5. Memberi perhatian
6. Pelindung
8. Menyediakan kebutuhan
9. Sebagai teman
1.5.2.2. Peran ibu
1. Partner ayah
4. Manajer keluarga
5. Pemberi tauladan
6. Psikologi keluarga
2017) :
4. Pemberi kemabahagiaan
dengan situasi dan kondisi. Tak hanya itu, perencanaan juga harus
1.6.1. Perencanaan
suatu perencanan besar terlalu berat, mak bisa dibuat by project atau
1.6.2. Oprasional
tersebut terkesan sulit, hal ini terjadi karena kita belum menjalaninya,
kita buat adalah suatu hal yang bisa kita kerjakan. Kita hanya
1.6.3. Organisasi
anggota keluarga, akan lebih baik jika ada tahap evaluasi dari setiap
tahap yang telah di lalui. Berikan masukan agar setiap kekuranag
1.6.4. Koordinasi
Hal ini juga dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan sikap saling
1.6.5. Penganggaran
prenatal care.
kurang dari 30 bulan. Pada masa ini sering timbul konflik rasa
sekolah.
dari orang tuannya. Oleh sebab itu, komunikasi antara anak dan
orang tua harus terjaga. Selain itu, beberapa aturan juga sudah harus
wajar.
mandiri. Orang tua harus merelakan anak untuk pergi jauh dari
pada tahap ini, antara lain membantu dan mempersiapkan akan untuk
Tahapan ini ditandai denagn perginya anak terakhir dari rumah dan
tua.
sendiri, baik dari sisi budaya, ekonomi, tardisi, social, dan lain-lain
1. Keluarga sejahtera
lingkungannya.
2. Keluarga berencana
perilaku yang demikian, rasa percaya diri akan tumbuh pada diri
kebutuhan semakin mahal. Hal ini bisa saja berimbas dari segi pskis,
bisa disebut sebagai kelurga kecil bahagia dan sejahtera. Keluarga ini
sebagai berikut :
1. Keluarga prasejahtera
6. Keluarga miskin
7. Keluarga miskin sekali
belajar dan belum memiliki budaya hidup sehat. Hidup sehat yang
yang sangat pesat. Kondisi ini menuntut bahwa tanggung jawab atas
sendiri.
Jika seorang anak mengalami panas, maka orang tua akan cenderung
menganggapnya sebagai hal yang biasa saja. Padaha hal ini bisa
disertai gejalah lain. Hal ini kemudian bisa dijadikan landasan untuk
ditemukan. Untuk itu, keluarga harus semakin waspada, akan tetapi tidak
keluarganya.
bisa terkuras habis. Oleh sebab itu, setiap anggota keluarga hendaknya
keluarga
Keluarga
Perlu di sadari bahwa setiap usaha tidak selalu berjalan dengan lancar.
Selalu ada hambatan dan tantangan yang akan dihadapi. Hambatan yang
keluarga.
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Pelayanan kesehatan
kesehatan.
daerah lainnya juga tidak bisa mendapatkan perlakuan yang sama. Oleh
context)
client.
fokus kedua, pada pendekatan ini justru keluarga yang menjadi fokus
keluarga.
keluarga.
system)
memberi pelayanan.
Selain pendekatan di atas, ada pula pendekatan lain yang cukup
Ewles, dan Simnett (1999) dalam Bakri (2017) ada lima pendekatan
promkes, yaitu:
2. Pendekatan prilaku