Anda di halaman 1dari 18

FUEL SYSTEM

KELOMPOK 3
ANGGOTA:

1. Ilham Yuli Setiawan (1715213025)


2. I Kadek Ari Saputra (1715213029)
3. I Putu Budi Yana Putra (1715213049)
4. Rifki Akhsani (1715213053)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pembelajaran system bahan bakar sangat penting kita pelajari khususnya dalam dunia
teknik Otomotif. Karena didalamnya membahas tentang system bahan bakar dengan
menggunakan bahan bakar bensin atau diesel.
Kita lihat di Negara berkembang umumnya dan Negara yang masih standar pendapatan
biacukainya, sangat membutuhkan ahli-ahli di bidang mesin, maka dari pada itu kita sangat
membutuhkan pembelajaran mata kuliah system bahan bakar ini.
Secara umum sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan bahan bakar,
melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan yang tepat,
kemudian menyalurkan campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat
sesuai kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat
gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui segala hal tentang sistem bahan bakar
pada kendaraan baik itu pengertian, macam-macam, mekanisme kerja, dan komponen –
komponenya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Bahan Bakar Bensin
Sistem bahan bakar pada motor bensin berfungsi untuk menyediakan dan
mengatur banyak sedikitnya campuran bahan bakar secara tepat yang dibutuhkan mesin
(engine) sesuai dengan kondisi dan beban mesin itu sendiri.
Sistem bahan bakar (fuel system) terdiri dari beberapa komponen utama,
umumnya komponen utama sistem bahan bakar motor bensin terdiri dari tangki bahan
bakar, fuel filter (saringan bensin), pompa dan karburator, serta selang dan pipa pipa
penghubung (fuel line). Pada sebagian mobil ada juga yang ditambah
dengan charcoalcanister yang berfungsi sebagai penyimpan sementara gas HC yang
berbahaya pada saat mesin mati.
Bahan bakar yang tersimpan di dalam tangki melalui saringan, selang dan pipa
hisap. Bensin yang sebelumnya sudah di saring kemudian dikirim oleh pompa bahan
bakar ke karburator melalui pipa pipa dan selang. Di karburator, bensin dicampur
dengan udara dengan suatu perbandingan tertentu menjadi campuran udara dan bahan
bakar yang dibutuhkan mesin. Di karburator bahan bakar juga di atomisasikan (di pecah
pecah) sehingga menjadi lebih mudah dibakar pada proses pembakaran.

2.2. Fungsi Sistem Bahan Bakar Bensin


Sistem bahan bakar dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menyimpan bahan bakar secara aman, menyalurkan bahan bakar ke mesin dan
mengkabutkan bahan bakar agar bercampur dengan udara.
2.3. Prinsip dan Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Bensin
 Prinsip Sistem Bahan Bakar Bensin (Karburator)

Dasar kerja pada karburator sama dengan prinsip pengecatan dengan semprotan.
Ketika udara ditiup melalui bagian ujung dari pipa penyemprot, tekanan di dalam pipa
akan turun (rendah). Sehingga cairan dalam tabung penyemprot akan terhisap ke dalam
pipa dan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara. Semakin cepat
aliran udara yang memotong pipa, maka akan semakin rendah pula tekanan di dalam
pipa dan semakin banyak cairan yang terhisap ke dalam pipa.
 Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Bensin
Ketika mesin start, udara mengalir dari filter udara masuk keruang karburator
dan melewati ventury. Ventury merupakan sebuah saluran dengan diameter
dipersempit. Tujuan penyempitan saluran ini adalah untuk meningkatkan kecepatan
aliran udara yang berimbas pada menurunnya tekanan pada ventury.
Disisi lain, bensin sudah memenuhi ruang pelampung yang memiliki saluran
bernama main jet ke arah ventury. Sementara tekanan di ventury turun menyebabkan
bensin dari ruang pelampung naik menuju saluran main jet dan keluar didalam ventury.
Hal diatas menyebabkan bensin keluar ditengah derasnya aliran udara saat proses hisap.
Sehingga saat proses intake, udara sudah bercampur dengan bahan bakar saat masuk ke
ruang bakar.

Sementara itu, untuk mengatur RPM mesin menggunakan komponen throtle


yang terletak setelah ventury. Cara kerja katup gas inu, seperti koin yang menutup
saluran udara. Saat posisi katup ini horizontal maka aliran udara menuju intake seperti
tertahan sehingga RPM mesin berkisar 800 RPM.Ketika posisi katup gas semakin
vertikal, maka lubang intake semakin besar sehingga proses hisap semakin lancar. Hal
itu membuat RPM mesin meningkat. Sementara suplai bensin sudah teratur secara
otomatis karena semakin lebar katup membuka semakin kecang pula aliran udara yang
melewati saluran karburator. Sehingga semakin cepat aliran semakin turun pula tekanan
udaranya hal itu menyebabkan semakin banyak bensin yang terserap keluar ke ventury.

2.4. Komponen – komponen Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional


a) Tangki bahan bakar.
Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin. Umumnya
tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan tangki
bahan bakar biasanya diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah
bocoran apabila terjadi benturan.

b) Saluran bahan bakar


Pada saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar yaitu :
1) Saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan
bakar.
2) Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator
ke tangki.
3) Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam
tangki bahan bakar.

c) Saringan bahan bakar


Berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di
dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk
menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan kotoran
masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan,
sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.

d) Pompa bahan bakar


Pompa bahan bakar ini berfungsi untuk memompa bensin dari tangki bensin
kedalam karburator.
e) Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang
berasal dari ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari
saluran emission pada saat tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya
temperatur di dalam internal canister agar tidak terbuang keluar. Uap bensin yang
ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold, kemudian ke
ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.
Turunnya temperatur sekeliling juga menghasilkan rendahnya tekanan di
dalam tangki bensin, menyebabkan uap bensin di dalam canister terhisap kembali
ke dalam tangki untuk mencegah uap bensin terbuang keluar. Untuk menjamin agar
kapasitas canister dapat bekerja dengan sempurna, beberapa model dilengkapi
dengan dua charcoal canister.

f) Karburator
Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi
untuk mencampur bensin dengan udara dengan menggunakan perbandingan
tertentu. Prinsip dasar karburator sama dengan prinsip pengecatan dengan
penyemprotan. Pada saat udara ditiup melalui bagian ujung pipa penyemprot,
tekanan di dalam pipa akan turun (rendah). Akibatnya cairan yang ada di dalam
tabung akan terhisap keluar dan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong
oleh udara. Semakin cepat aliran udara, maka semakin rendah tekanan udara pada
ujung pipa sehingga semakin banyak cairan bahan bakar yang keluar dari pipa.

Adapun macam-macam karburator adalah sebagai berikut :


1) Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi 3 yaitu meliputi:

a) (Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi). Karburator dengan venturi


tetap (fixed venturi) dewasa ini masih banyak digunakan karena
konstruksinya sederhana.
b) Karburator variable venturi. Karburator variable venturi menggunakan
sistem dimana permukaan venturi dikontrol sesuai dengan banyaknya udara
yang dihisap.
c) Karburator air valve venturi Pada karburator air valve venturi, membukanya
air valve dikontrol dengan besarnya udara yang dihisap. Konstruksinya
berbeda dengan karburator variable venturi, tetapi cara kerjanya sama.

2) Dilihat dari arah masuk campuran udara dan bahan bakar :


a) Karburator arus turun
Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan
bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan
karena tidak ada kerugian gravitasi.
b) Karburator arus datar
Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan
bakar adalah ke samping (side draft). Karburator tersebut pada umumnya
digunakan pada mesin yang memiliki output yang tinggi.

3) Dilihat dari jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:


a) Karburator single barel.
Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada
berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin
rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga
dibanding diameter venturi yang kecil.
b) Karburator double barel
Pada putaran rendah, karburator double barel cepat menghasilkan tenaga
(output) karena yang bekerja hanya primary venturi yang mempunyai
diameter venturi kecil. Pada putaran tinggi, baik prymary maupun secondary
venturi bekerja bersama-sama sehingga output yang dicapai akan tinggi
karena total diameter venturinya besar.
3.1. Pengertian System Bahan Bakar EFI
Efi kepanjangannya adalah electronik fuel injection. Artinya: Mesin dengan
karburator konvensional, banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin ditata
oleh karburator. Pada mesin moderen dengan memakai system EFI maka jumlah bahan
bakar di atur (dikontrol) lebih akurat oleh computer dengan kirim bahan bakarnya
kesilinder lewat injektor.

Sistem kerja EFI memastikan jumlah bahan bakar yang maksimal (pas) sesuai
dengan jumlah serta temperatur angin yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air,
letak katup throttle pengembunan oxygen didalam exhaust pipe, serta keadaan utama
yang lain. Computer EFI mengatur jumlah bahan bakar untuk di kirim ke mesin pada
waktu penginjeksian dengan perbandingan angin serta bahan bakar yang maksimal
menurut pada ciri-ciri kerja mesin. System EFI "sistem bahan bakar injeksi efi"
menanggung perbandingan angin serta bahan bakar yang ideal serta efisiensi bahan
bakar yang tinggi pada setiap waktu.

3.2. Fungsi system bahan bakar EFI


Sistem EFI berfungsi sebagai sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam
kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan
bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor
yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang
yang ramah lingkungan. Dalam kehidupan sehari hari nama EFI telah dipakai oleh merk
Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama nama yang berbeda, akan tetapi prinsip
dari semua sistem tersebut adalah sama.

3.3. Prinsip dan cara kerja system bahan bakar EFI


Sistem bahan bakar bensin merupakan salah satu sistem kerja pada motor bensin
yang berfungsi untuk mencampur bahan bakar bensin dengan udara menjadi campuran
yang homogen dan sebanding hingga menjadi gas yang mudah terbakar,selain itu
berfungsi pula untuk mengatur jumlah campuran bahan bakar dengan udara pada setiap
kondisi motor bensin,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya kesadaran terhadap
kondisi lingkungan,sistem bahan bakar bensin konvensional atau juga sering disebut
dengan karburator telah ditingkatkan kemampuan dan kualitas kerja nya dengan
mengadopsi sistem Micro Controler menjadi system bahan bakar bensin jenis
Elektronic Fuel Injection (EFI)
Prinsip kerja sistem bahan bakar jenis EFI merupakan penyempurnaan dari
sistem bahan bakar yang menggunakan karburator.prinsip kerja sistem bahan bakar
bensin jenis EFI tidak jauh berbeda dengan prinsip kerja sistem bahan bakar karburator,
hanya metode nya yang berbeda yaitu mengadopsi prinsip kerja sistem bahan bakar
motor diesel yang dipadukan dengan prinsip micro controller sehingga dapat merubah
dan mencampur bahan bakar dengan udara dengan perbandingan dengan jumlah yang
tepat pada berbagai kondisi engine, hingga menjadi gas yang sempurna dan sangat
mudah terbakar yang menghasilkan gas buang yang ramah lingkungan,maka tidak heran
kalo bhan bakar bensin jenis EFI ini jauh lebih irit,karena tidak banyak bahan bakar
yang terbuang.

3.4. Komponen – komponen system bahan bakar EFI

a) Tanki Bahan Bakar


Pertama, terdapat komponen yang fungsinya untuk menampung bahan bakar
yang akan dijadikan sumber tenaga. Baik mesin bensin atau diesel komponen ini
wajib ada.

b) Pompa bahan bakar


Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tanki BBM
ke sistem EFI. Selain itu, pompa BBM juga berfungsi untuk membangkitkan
tekanan didalam sistem EFI sehingga bahan-bakar dapat terinjeksi ke dalam intake.
Pompa pada sistem EFI, menggunakan motor sebagai penggerak utama dan
komponen ini biasanya diletakan terendam didalam tanki bahan bakar. Apakah tidak
terbakar saat terjadi percikan arus di pompa elektronik tersebut ? pompa ini
terendam didalam tanki sehingga saat terdapat percikan api didalam rendaman
bahan bakar tidak akan terbakar karena didalam rendaman bahan bakar tidak
terdapat oksigen. Sementara untuk terjadi ledakan atau pembakaran, perlu bahan-
bakar, oksigen, dan pemicu.

c) Relief valve/pressure regulator


Komponen ini berfungsi sebagai katup yang akan mengembalikan bahan bakar
dari sistem EFI ke tanki. Relief valve akan terbuka saat tekanan maksimal sistem
bahan bakar tercapai. Sehingga akan menghindari terjadinya over pressure.

d) Fuel pipe
Fuel pipe berfungsi sebagai selang tempat untuk menyalurkan bahan bakar dari
tanki ke rangkaian EFI. Fuel pipe ini berbahan plastik dan bersifat getas. Sehingga
akan tahan terhadap benturan ringan namun dapat pecah ketika dibengkokan.
e) Fuel Filter
Komponen selanjutnya, dinamai fuel filter karena komponen ini akan menyaring
bahan bakar dari debu dan partikel kotoran yang ikut terbawa ke dalam sistem. Fuel
filter pada EFI, harus memiliki kemampuan yang cukup baik. Karena jika terdapat
kotoran masuk ke rangkaian EFI, akan menyumbat injector dan sistem kerja mesin
akan terganggu.
Untuk itu, terdapat dua macam filter pada sistem EFI. Saringan kasar terletak
menyatu dengan pompa bahan bakar. Komponen ini akan menyaring bahan bakar
dari kotoran dan partikel berukuran besar. Saringan kasar tidak perlu dilakukan
penggantian sebab saringan ini berbahan baja yang awet.
Saringan kedua terletak didalam line bahan bakar yang akan menuju rangkaian
EFI. Saringan kedua bersifat lebih halus karena akan menyaring kotoran berukuran
nano dan menyaring air yang terbawa didalam bahan bakar.

f) Delivery Pipe
Delivery pipe adalah komponen EFI yang berbentuk seperti pipa yang terletak
diatas injector. Komponen ini akan menampung bahan bakar dari tanki yang
dikirimkan melalui fuel pipe. Bahan-bakar didalam delivery pipe memiliki tekanan
tertentu dan saat injector terbuka maka bahan bakar akan keluar akibat tekanan
tersebut.

g) Sensor
Sistem EFI tidak dapat terlepas dari komponen elektronika. Salah satu
komponen elektronika dalam sistem EFI adalah sensor. Secara umum, sensor
berfungsi untuk mendeteksi suatu kondisi atau keadaan. Beberapa sensor yang ada
pada mesin EFI yaitu:
 IAT
Sensor ini terletak setelah saringan udara, fungsinya untuk mendeteksi suhu udara
yang masuk ke intake manifold.

 MAF
MAF juga terletak setelah saringan udara, sensor ini berfungsi untuk menghitung
masa udara yang masuk ke intake berdasarkan aliran udara.

 MAP
Memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang
masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang
masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika
jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan
jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor.
 Water temperature sensor
Pada dasarnya sensor pada mesin mobil EFI menggunakan variable resistor atau
resistor yang nilai tahananya bisa berubah ubah. Selain potensiometer, variable
resistor yang digunakan untuk sensor lainya adalah thermistor. Resistor ini nilai
tahananya berubah tergantung pada suhu. Thermistor digunakan pada water
temperatur sensor atau WTS untuk mengetahui sushu air pendingin.Semakin
dingin suhu air, maka bahan bakar yang disemprotkan semakin banyak.

 Intake air temperature sensor


Seperti namanya, IATS berfungsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk
melalui intake manifold. Sensor ini juga berupa thermistor. Semakin dingin suhu
udara, maka bahan bakar yang disemprotkan melalui injector semakin banyak.

 Oxygen sensor
Oxygen sensor terletak di exhaust manifold untuk mendeteksi emisi gas buang. Sensor
ini berfungsi untuk mengevaluasi apakah campuran bahan bakar sudah tepat atau
belum.
 Crankshaft position sensor
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan menentukan timing
pengapian. Fungsinya mirip dengan pulser pada sepeda motor. Pada beberapa
mobil, sensor ini diletakan dekat noken sehingga bernama Crankshaft Position
Sensor.

 Throttle position sensor


TPS terpasang pada throttle body. Sensor ini mendeteksi besarnya bukaan throttle
dalam bentuk nilai tahanan. Sama seperti air flow meter, TPS juga menggunakan
potensiometer. Cara kerjanya sama, ketika throttle berputar, potensiometer juga
berputar dan nilai tahanan juga berubah. Karena nilai tahananya berubah,
tegangan yang dikirim ke ECU juga ikut berubah. Nilai tegangan tersebut
diterima ECU sebagai signal.

h) ECU/ECM
menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-
masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor
antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin,
tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin,
posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja
pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan
informasi-informasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan menentukan saat
(timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan
mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah
lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol
sistem pengapian.

i) Actuator
Actuator berfungsi untuk mengekekusi perintah dari ECM. Actuator pada sistem
EFI meliputi injector dan ISC.

 Injector
Injector adalah komponen aktuator yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan
bakar kedalam intake manifold. Injector menggunakan rangkaian solenoid untuk
membuka dan menutup noozle. Sehingga fungsi injector sebenarnya hanya
membuka noozle untuk mengeluarkan bahan bakar kedalam intake manifold.
Sementara untuk mengatur lama pembukaan dan timing pembukaan diatur oleh
ECM.

 ISC
ISC (Idle Speed Control) adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kecepatan idle mesin dengan mengatur suplai udara di idle port pada
throtle body.
3. Penegertian System bahan bakar diesel
Mesin diesel adalah sejenis Mesin Pembakaran dalam lebih spesifik lagi, sebuah mesin
pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi,
dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Mesin diesel pada kendaraan otomotif
sering digunakan pada mobil yang mempunyai kapasitas mesin yang besar, dan juga tenaga
yang besar ( contoh ; Truk, tronton, fuso, bus dan kendaraan besar lainnya. ) hal ini
dikarenakan mesin diesel cocok untuk penggunaan jarak jauh ( mesin diesel lebih tahan
panas dibanding mesin bensin ) dan tenaga yang besar ( karena konstruksi mesin diesel rata-
rata berkapasitas besar).

Anda mungkin juga menyukai