Anda di halaman 1dari 13

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5

SEMESTER GANJIL 2019-20120

OBSERVASI DAN ANALISA TAPAK


OBJEK STUDI:
KAWASAN TEKNOPOLIS GEDE BAGE

NAMA : Devira Khairunnisa

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
(Akreditasi Berdasarkan Keputusan Mendikbud No.78/D/O/1997 dan BAN
Perguruan Tinggi No : 015/BAN-PT/Ak-XII/S1/VI/2009)

BANDUNG
Agustus 2019
OBSERVASI

1. DATA EKSISTING TAPAK

1.1. Aspek Fisik

Lokasi : Jl. Gede Bage, kel. Cimincrang dan Kel. Rancabolang, Kec. Gede
Bage, Kota Bandung, Prop. Jawa Barat
Luas Kawasan : ±32.870 m2
Luas Site : ±27.921 m2
KDB : 30 % ( ±8.376 m2 )
KLB : 0.9 ( ±25.129 m2 )
RTH : minimal 30% ( 8.376 m2 )
KDH minimal 20% ( 5.584 m2 )

1.2. Peraturan Bangunan Kawasan


Untuk Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
(KKOP), berdasarkan Perda Kota Bandung no. 5 Tahun 2010
bangunan pada kawasan Gedebage diperbolehkan memiliki 7 lantai
atau lebih atau berketinggian lebih dari 28.7 jika berada di luar
radius KKOP dihitung dari garis landasan yaitu 12,6 km dari
Bandara Husein Sastranegara.
Sesuai Perda Bandung no. 10 Tahun 2015, Perlu
diperhatikan pada sekitar danau buatan kawasan Gedebage terdapat
sempadan sekitar danau buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e: seluas kurang lebih 2,56 (dua koma lima enam) hektar
dengan sebaran yaitu: a. Blok Cimencrang Kecamatan Gedebage; b.
Blok Cisaranten Kidul Kecamatan Gedebage; dan c. Blok
Rancanumpang Kecamatan Gedebage.
Pasal 24 (1) Tinggi ruang dari lantai penuh ke lantai penuh
berikutnya maksimum 5 (lima) meter. (2) Perhitungan ketinggian
bangunan, apabila jarak vertikal dari lantai penuh ke lantai penuh
berikutnya lebih dari 5 (lima) meter, maka ketinggian bangunan
dianggap sebagai dua lantai, kecuali untuk penggunaan ruang lobby,
atau ruang pertemuan dalam bangunan komersial (antara lain hotel,
perkantoran, dan pertokoan). (3) Tinggi ruang pada bangunan
tempat ibadah, gedung pertemuan, gedung pertunjukan, gedung
sekolah, bangunan monumental, gedung olah raga, bangunan serba
guna dan bangunan gedung sejenis lainnya dikecualikan dari
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

1.3. Aksesbilitas

Summarecon Bandung di daerah Gedebage memiliki


aksesibilitas yang kurang baik karena jaringan transportasi tidak
terhubung dengan baik dan tidak mudah dicapai dengan transportasi
umum. Summarecon Bandung hanya memiliki satu akses utama dari
jalan gedebage selatan. Transportasi umum hanya berhenti di jalan
besar dan tidak menuju langsung ke tapak. Transportasi yang dapat
diakses langsung ke tapak berupa mobil pribadi dan motor pribadi.

Gambar akses menuju tapak

1.4. Fasilitas
Gambar master plan summarecon Bandung

 Transportasi : berupa angkutan umum angkot


 Pendidikan : terdapat sekolah al azhar dan sekolah santo aloysius
 Pusat perbelanjaan : terdapat summarecon mall Bandung dan
Bandung great streat
 Fasilitas lain : Masjid Al Jabbar yang masih akan dalam tahap
pembangunan. Yang dapat dijadikan tempat peribadatan orang
muslim di kawasan summarecon Bandung. Ada juga sarana
olahraga berupa stadion sepak bola gelora Bandung lautan api dan
track lari disebelah timur summerecon.

1.5. Utilitas Tapak

A. Drainase

Di summarecon pengolahan air kotor menggunakan system STP


( slush Treatment Plant) yaitu bangunan untuk mengolah kembali air
Bungan dari limbah air bangunan dengan beberapa tahap
menggunakan bak filter. Air yang telah difilter dapat digunakan
untuk air siram tanaman yang kemudian dialirkan ke danau retensi,
dan difilter kembali oleh WTP (water Thereatment Plant) lalu
dijadikan air bersih kembali. Jika air di danau retensi meluap, maka
air akan dibuang kembali ke sumber air danau yaitu sungai cinambo.

Gambar skema air kotor


Gambar danau retensi

B. Listrik

Kondisi jaringan listrik di summarecon dalam kondisi baik.


Terdapat satu gardu induk dan didistribusikan ke tiap gardu
distribusi yang ada di tiap kompleks perumahan, ruko dan mall.
Memakai system SDP ( sub Distribution panel) yang berada didalam
bangunan dan rumah yang disambungkan dengan genset. System
distribusi yang digunakan adalah sitem underground dimana seluruh
kabel ditanam ditanah sehingga tidak ada tiang listrik dan SUTET.

Gambar skema listrik


Gambar gardu distribusi

C. Sumber Air

Air bersih di Summarecon ini didapatkan dari sungai Cinambo yang


difilter terlebih dahulu sebelum ditampung kedalam danau buatan. Lalu air
dari danau buatan ini difilter kembali di WTP ( water Threatment Plant)
hingga akhirnya disalurkan keseluruh outlet di kawasan summarecon.

Gambar skema air bersih


DESKRIPSI HASIL ANALISA TAPAK

2.1. Penentuan Akses

Dari data yang sudah diolah terlihat sepanjang jalan dari daerah
selatan memiliki tingkat aksesbilitas yang tinggi karena merupakan jalan
utama kendaraan untuk menuju tapak. Sehingga penempatan akses
diletakan pada bagian selatan tapak untuk memudahkan pengendara mobil
dan motor yang akan datang. Akses untuk kendaraan dan pejalan kaki
dibedakan agar tidak mengganggu sirkulasi dan tidak mengakibatkan
kemacetan.
2.2. Sirkulasi dalam tapak

Akses kendaraan
pengunjung

Sirkulasi dalam tapak yang berwarna hitam menunjukkan kenderaan


pengunjung yang akan masuk ke dalam tapak, dengan pola linear. Akses
masuk kenderaan dan akses keluar kendaraan di bedakan agar tidak terjadi
kemacetan dan tidak mengganggu aktifitas lain.

2.3. Zoning Tapak


Dibagian nomor 1 yang berinteraksi langsung dengan akses masuk
dijadikan area public karena menjadi muka untuk pengunjung parkir dan
berkumpul dan mendapatkan bising yang lebih besar dari arah jalan karana
itu bagian nomor 1 menjadi area public yang bisa difungsikan untuk green
area, tempat parki.
Nomor 2 menjadi semi privat karena kebutuhan ruang untuk menerima
pengunjung yang berfungsi sebagai lobby, convention center dll
Nomor 3 menjadi aarea privat karena berhubungan langsug dengan sungai
yang sunyi dan tenang bagus untuk memenjaga keprivatan seseorang.

2.4. Blocking ruang dan massa

Sisi bangunan yang akan menjadi muka utama justru adalah yang
menghadap sungai dan jalan tol karena akan lebih menarik minat
pengunjung dari jauh, sisi bangunan lain tetap harus didesain dengan baik
dan menarik yang dapat kita rasakan saat kita masuk ketapak terdapat kesan
mengundang.
2.5. Utilitas Tapak

a. Air bersih

b. Air kotor

c. Air hujan

d. Sampah
Sampah yang ada pada tapak akan dikumpulkan pada bak sampah
sementara yang sudah dipilih menjadi sampah non organic dan organic
dan kemudian sampah akan dipindahkan ke TPA atau dibakar ke
incinerator yang asapnya tidak berbahaya.
e. Penangkal petir

f. Proteksi kebakaran
g. Listrik

Anda mungkin juga menyukai