Anda di halaman 1dari 2

-Hijrah Cinta-

Jika ikatan cinta dan terjalinnya kasih sayang terkubur dalam, maka islam sangat
erat mengikat kita dalam persaudaraan, tiada salah kita melepaskan ikatan tanpa
ridho sang ilahi, akan tetapi masalalu sangat lah jauh untuk dicapai, dan sangat
sukar untuk dilupa, kendatipun beribu tantangan dihadapi berjuta cinta
menghampiri, nmaun ia tetap berbekas, namun ia tetap terbayang, hantaman yang
sangt keras telah menyadarkan kita, betapapun kuat rasa suka terhadap sesuatu dan
sangat baik bagi kita namun tuhan tahu yang lebih baik dari pada kita, akan tetapi
betapapun bencinya diri terhadap rasa yang memukul namun tak bisa kita nafikkan
soal pertemuan dan jodoh begitupun rezeki bahwa tuhan lah yang tahu segalanya
kita hanya diberi ikhtiar sekuat tenaga kita.
Dengan segenap keridhoan hati kerelaan jiwa, kita ikhlaskan semua yang pernah
terjalin diantara kita, yang pernah bersatu diantara rasa, yang pernah berlabuh
membawa kasih, yang pernah melebur diatara cinta, tertampar pipi kita, terhempas
jiwa kita, hingga tersadarkan oleh dunua yang fana ini, tersebab hempasan ini lah
kita bangkit jangan sekali-keli terpuruk oleh keromantisan dunia yang mengayun
kelezatan semu hingga lupa akan kelezatan kekal disisi tuhan.
Semoga perjalan pendek ini yang singkat ini menjadi penuntun dan pedoman
dikehidupan akan datang.
Wahai tuhan, timpakan lah keikhlasan pada hati melepaskan sesuatu yang amat
dicintai begitupun yang amat dibenci yang selama ini sukar lepas dalam diri.
Wahai yang maha membolak – balikkan hati, engkaulah yang memberi rasa pada
diri ini maka engkaulah yang akan membuang dan mencabut dalam diri ini jika ia
buruk untukku, namun jika seribu benci, berjuta siksa melanda jika rasa ini baik
maka teguhkanlah.
Wahai hati, tersiksanya engkau menahan dahaga kerinduan ketika jatuh kelembah
cinta, namun rasa dan rindu ini terhalang, kini engkaupun tersiksa dilanda
kesengsaraan yang menyempitkan ruang kebahagiaanmu, karena tirai hijab yang
terbentang.
Wahai hati, menangislah dengan airmata yang sangat deras, jika engkau ingin
meratap maka merataplah, akan tetapi jangan lah air mata keluar dan membasahi
pipi tuanmu, merataplah dalam dada banjiri ruang hati agar ia bersih kembali pada
fitrahnya, agar ia ikhlas dan sadar akan kekuasaan tuhannya.
-Singahsana kerinduan-
Alun – alun syair berlantunan tanpa suara tanpa kata dan tanpa huruf, ia hadir
dalam sanubari, dalam lubuk hati yang paling dalam, keinsafan yang semakin
mendayung kepulau harapan, tak putus- putusnya mendayung agar kerinduan
semakin kuat, agar kecintaan semakin mendekat.
Berduduk diam dalam kesunyian, bernyanyi dalam kedukaan, bersenandung dalam
ruang cahaya ilahi, pandangan kemana terarah hanya wajahnya yang terlihat, seruan
yang terdengar hanya suaranya yang terdengar, ia hadir bersamaku, bersama duduk
dalam singgahsana kerinduan.
-tak pikir dosa oleh kerinduan-
Berapa dosa yang tercipta tak peduli jika dipikul seberat apa, ampunan tak lupa
terucap, andai dilamar oleh maut, bersanding dengan izrail lenyap segala pikir dosa,
hati tak mau menipu, bersua dengannya tak mungkin ada yang mengalahkan
keindahannya,kelezatannya, pengobat rindu, penguat cinta pengokoh keyakinan.
-Memadu kasih diatas alas sujud-
Bila bertatap dalam hanyutan rasa, berlipat kaki menadahkan tangan, terseru hanya
asmamu, getar gemetar bibir serta jiwa alangkah riang hati dalam kesedihan,
alangkah berbening mata dalam pandangan, alam pun sirna tersebab aku dan
engkau memadu kasih diatas alas sujudku.
-aksara surat cinta-
Teruntai jasad hilang ditelan cahaya, terucap aksara surat cinta darimu wahai
tuanku, keadaan yang tak menentu siapa yang berucap, siapa yang mendengar.
Manis madu rasa dalam memadu kasih, kemesraan setiap waktu melenyapkan
waktunya.

Anda mungkin juga menyukai