METODE PEKERJAAN
2
Lahan pada lokasi proyek, perlu direncanakan sebaik- baiknya untuk
keperluan menampung dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di lokasi meliputi:
Kantor- kantor ( Offices)
Gudang ( terbuka dan tertutup)
Barak kerja/ tempat fabrikasi
On site access
Fasilitas- fasilitas kerja lain, seperti car wash misalnya.
Bila lokasi proyek sangat terbatas, maka perlu pemanfaatan lahan lain
yang berdekatan atau bila terpaksa menggunakan lahan bangunan permanen
secara sementara dengan penjadwalan yang detail dan rinci, agar tidak terlalu
mengganggu kelancaran pekerjaan.
Luas dari Lantai Dasar lebih kecil dari luas lahan yang ada, sehingga ada
beberapa ruang kosong pada lahan tersebut yang tidak terkena oleh rencana
pekerjaan pembangunan gedung, maka lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk
penempatan kantor sementara untuk staff kontraktor proyek dan direksi, los kerja,
gudang sementara akan dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu kegiatan
pembangunan. Lokasi yang dipilih yaitu pada lokasi yang tidak terkena rencana
bangunan, dengan pertimbangan bahwa pembuatan kantor sementara tidak
mengganggu jalannya pekerjaan pembangunan proyek ini selesai hingga
pekerjaan finishing.
3
2.1.4 Alat angkat
Kegiatan transportasi vertical adalah merupakan jantungnya kegiatan
pelaksanaan, oleh karena itu pemilihan alat angkat yang digunakan serta letak
dan pergerakannya perlu ditetapkan/ direncanakan lebih dahulu.
A. Jenis Alat Angkat
Dari objek yang diangkat, maka alat angkat dibagi menjadi dua, yaitu:
Alat angka barang- barang kecil dan tenaga kerja/ orang yaitu
passenger hoist. Passanger host ini membentuk boks tertutup dan
memiliki pintu untuk keluar masuk, dan dilayani oleh seorang
operator di dalamnya untuk mengoperasikannya. Boks tersebut
bergerak secara vertical pada tiang rangka baja yang menempel
pada gedung.
Alat angkut barang- barang besar dan berat, yaitu mobile crane dan
atau tower crane. Mobile crane ada dua jenis yaitu wheel ( roda
ban) dan crawler ( rantai baja), biasanya digunakan untuk
mengangkat barang yang tidak terlalu tinggi.
B. Letak Alat Angkat
Untuk mobile crane, karena sifatnya yang dapat bergerak bebas,
tidak tergantung pada letaknya. Tetapi yang perlu dipikirkan adalah
maneuver/ pergerakannya efisien atau tidak.
Sedangkan untuk tower crane dan passenger hoist, perlu
direncanakan letaknya secara tepat karena akan mempengaruhi
produktivitas kerja.
a. Letak passenger hoist
Letak passenger hoist diupayakan sebagai berikut :
Sedekat mungkin dengan pusat dari daerah yang dilayani
Tidak terlalu banyak mengganggu kegiatan pekerjaan
finishing
b. Letak tower crane/ climbing crane
Letak tower crane diupayakan sebagai berikut :
Memiliki daerah pelayanan yang maksimal
Dapat memanfaatkan struktur bangunan sebagai fondasi
Khusus climbing crane, struktur tempat berpijak cukup kuat
menahan climbing crane selama operasi.
2.2 Pekerjaan Tanah
4
Sejalan dengan pekerjaan persiapan, pekerjaan galian tanah mulai
dikerjakan. Pekerjaan tanah dilakukan setelah dilakukan pengukuran as-as
bangunan dan pembuatan benchmark.
Pekerjaan galian tanah direncanakan menggunakan peralatan excavator dan untuk
pekerjaan pengangkutan dan pembuangan keluar lokasi proyek akan
menggunakan dump truck.
Untuk lokasi galian yang berdekatan dengan dinding tetangga, sehubungan
dengan kondisi lapangan dan rencana bangunan, menggunakan konstruksi
penahan tanah dengan system Diapragma Wall, dan pekerjaan dilakukan secara
hati-hati agar tidak mengganggu bangunan / pagar dan konstruksi pondasinya.
5
2.4 Pekerjaan Fondasi
Untuk gedung bertingkat pada umumnya menggunakan “fondasi dalam”.
Hingga mencapai kedalaman di mana daya dukung tanah sudah cukup tinggi.
6
persoalan heaving, yaitu munculnya kembali tiang yang sudah dipancang. Untuk
menghindari persoalan tersebut, maka urutan pemancangan harus diperhatikan,
yaitu dengan arah dari tengah ke luar.
7
2.5.1 Galian Terbuka Tanpa Penahan
Pada metode ini tanah langsung digali tanpa perkuatan/penahan.Untuk
galian tipe ini biasanya diperlukan slope,sehingga memerlukan lahan yang
luas.Sudut slope yang diperlukan tergantung stabilitas struktur tanah.Bila tanah
cukup stabil ada kemungkinan digali secara tegak.
Untuk melindung slope lereng galian terhadap kelongsoran/erosi karena
hujan,dapat digunakan (khusus untuk mencegah erosi karena hujan).
Untuk galian tanah yang luas dan cukup dalam,pada umumnya
menggunakan alat berat berupa excavator untuk menggali dan dump truck untuk
alat penggangkutan.Oleh karena itu luas galian kalian harusdilebihkan terhadap
keperluan bangunan,karen diperlukan space untuk turun naikny alat berat,berupa
ramp yang cukup kemiringannya.
Untuk melayani keluar masuknya alat-alat gali dan alat angkut,ditepi
galian dibuat ramp.Bila lokasi cukup luas,maka ramp dapat dibuat dua
buah,khusus untuk yang keluar dan khusus untuk alat yang masuk,dengan
demikian arus kegitan pembuangan tanah dapat berjalan lancar.
8
berfungsi sebagai dinding permanen bagi basement sebuah bangunan. Concrete
diaphragm wall biasanya digunakan untuk bangunan yang memiliki lantai
basement yang banyak,misalnya lima lantai,dan dilaksanakan lebih
dahulu,sebelum pekerjaan galian basement dimulai
Tebal concrete diaphragm wall ini bisa mencapai 80 sampai100 cm
tergantung perhitungan desainnya.Untuk mengurangi ketebalan concrete
diaphragm wall ,dapat dilakukan dengan tahanan ground anchor atau bracing dari
dalam galian dalam galian dalam proses galian basement.Untuk system top down
maka lantai basement dapat berfungsi sebagai brancing bagi diaphragm wall
selama proses penggalian basement.Sedang system ground anchor,baru mungkin
dilakukan bila daerah sekitar bangunan bebas.
Kedalaman concrete diaphragm wall tergantung pada kebutuhan desain,dan
dapat mencapai kedalaman 40 meter atau bahkan lebih,disamping tergantung
dalamnya basement juga kedalaman tambahanyang diperlukan dalam fungsi
sebagai cut off dewatering.Saat ini concrete diaphragm wall banyak dikombinasi
dengan pembuatan basement dengan system top down.
9
termasuk plat form untuk melayani jelan kerja crane selama penggalian
dan pengecoran.
Pekerjaan persiapan ini sangat penting untuk diperhatikan, karena
disamping akan mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan juga akan
mempengaruhi biaya.
10
Tanah hasil galian grap, diangkat keluar oleh crane dan ditumpahkan pada
dumb truck
Bila panel female telah mencapai kedalaman rencana dan sudah
dibersihkan, maka dipasang pembesian panel female dan dicor beton.
Setelah itu baru dilakukan galian bagian male sebagai tahap berikutnya.
Proses penggalian bagian male dilaksanakan sama dengan female
Bila galian diaphragm wall menggunakan lumpur bentonite, maka pada
proses pengecoran beton, lumpur bentonite tersebut akan terdesak keluar
dan akan meluap. Oleh karena itu harus disediakan saluran untuk
menampung lumpur bentonite tersebut.
11
Setelah sampai pada posisinya, rangkaian pembesian sementara ditahan,
agar tidak turun ke bawah, sampai proses pengecoran selesai
Lubang kedua ujung sampai end plate diisi dengan koral sampai penuh
agar berfungsi menahan end plate sebagi form work pengecoran panel
female yang akan terdesak oleh beton cair.
Panel female dicor dengan menggunakan pipa tremi, agar tidak terjadi
segregasi dari campuran beton, secara pelan- pelan sambil mendesak
lumpur bentonite
Bersamaan dengan pengecoran beton, maka lumpur bentonite akan meluap
keluar yang harus ditampung dengan saluran yang disiapkan
Setelah panel female selesai dicor, bagian male digali sampai bersih,
termasuk mengangkat isian koral yang akan ikut runtuh pada saat
penggalian.
Rangkaian pembesian untuk panel male diturunkan seperti proses
penurunan rangkaian besi panel female
2.6.5 Pekerjaan Galian Basement
Galian basement dapat dilakukan dengan dua cara yaitu , cara
konvensional dan cara top down. Cara konvensional , galian dilakukan secara
bertahap, menggunakan excavator.
Urutan cara penggalian sebagai berikut :
Galian tahap pertama, sedalam secukupnya, sampai pada level perkuatan
ground anchor
Galian berikutnya, sama dengan tahap pertama sampai level pemasangan
ground anchor berikutnya. Begitu seterusnya sampai mencapai level dasar
fondasi.
12
2.7.1 Sistem Konvensional
Pada system ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan
galian selesai mencapai elevasi rencana. Raft foundation dicor dengan metode
papan catur, kemudian basemant diselesaikan dari bawah ke atas, dengan
menggunakan scaffoldining, kolom balok dan slab dicor ditempat.
Bila struktur basemet telah selesai, maka tiang king post dicor beton dan
bila diperlukan dapat ditambah penulangannya. Lubang- lubang lantai basement
yang dipergunakan untuk pengangkutan tanah galian, ditutup kembali.
Pengecoran struktur atas dilakukan seperti biasa yaitu dari bawah ke atas ( lantai
satu, dua, tiga dan seterusnya)
13
Pada pekerjaan struktur beton, disini akan disiapkan bekisting yang
menggunakan plywood yang bermutu baik. Hal ini penting untuk mengingat
banyak kegagalan pelaksanaan proyek berasal dari hal-hal yang kecil, serta
kualitas yang baik akan membuat bekisting tersebut tahan lama dan
dapat dipakai berulang. Mengingat tahap pekerjaan setelah pekerjaan
struktur, yaitu pekerjaan arsitektur, sangat membutuhkan ketelitian yang tinggi
untuk mencapai kualitas yang baik. Setelah pembongkaran bekisting, dilakukan
pengukuran ulang terhadap as-as bangunan dan bagian yang sudah dicor untuk
mengetahui posisi kolom, atau bidang lainnya, apakah sudah sesuai dengan
gambar perencanaan. Hasil ini diperlukan juga untuk pembuatan shop drawing
untuk pekerjaan arsitektur atau finishing.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam mencapai kualitas yang baik
harus melalui suatu proses yang baik pula, untuk itu pekerjaan struktur ini
sangatlah berperan untuk kelangsungan proses yang berikutnya yaitu
pekerjaan arsitektur.
Pada prinsipnya pekerjaan struktur beton dibagi dalam 3 tahap
pelaksanaan, yaitu :
Tahap pembesian.
Tahap bekisting.
Tahap pengecoran dan curing.
14
Cara pengerjaan tulangan balok :
Buat tulangan sengkang dengan syarat :
bengkokan kait minimal 90o ditambah perpanjangan 12d atau bengkokan
kait 135o ditambah perpanjangan 6d
pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin
Potong tulangan memanjang dan bentuk sesuai gambar kerja
Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada sela-sela tulangan
kolom/balok disebelahnya sesuai dengan dimensi balok dan posisi
tulangan
Masukan sengkang-sengkang balok sesuai dengan jumlahnya
Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada ujung yang lain ke
sela-sela kolom/balok sebelahnya
Ikat sengkang dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak sengkang
yang ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat
Cek kembali hasil pabrikasi dengan gambar kerja yang ada
15
Pengangkutan pengecoran yang cukup jauh dan tinggi menggunakan alat
concrete pump sebagai sarana distribusi beton ke lokasi cor.
Setelah pengecoran dilaksanakan, beton dicuring dengan air selama satu minggu.
Sedangkan untuk curing kolom digunakan plastik. Hal ini sangat penting
dilakukan untuk mencapai kualitas beton yang diinginkan sesuai standard dan
spesifikasi.
Sebelum pengecoran dilaksanakan, besi dan bekisting yang sudah
terpasang diperiksa ulang untuk memastikan bahwa tidak ada kekurangan, seperti
jumlah besi, ikatan besi, jarak besi, kekuatan bekisting, kebocoran bekisting dan
kebersihan.
Pada saat pengecoran alat-alat kerja harus sudah disiapkan seperti vibrator
dan bensin, lampu penerangan, talang cor bila diperlukan dan tenaga kerja yang
cukup.
Pada saat pengecoran berlangsung seorang engineer selalu siap di
lapangan untuk memantau kualitas pekerjaan dan mengatur waktu pengiriman
beton ready mix dengan interval waktu yang tepat agar mutu beton
dapat senantiasa terjaga.
16
Tangga adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi
menghubungkan lantai demi lantai. Ada beberapa tahapan dalam membuat tangga.
Diantaranya:
Lingkup pekerjaan
Cetakan dan acuan
Scaffolding didirikan untuk menentukan ketinggian bordes. Balok gelagar
penyangga bawah dipasang diatas peracah dari scaffolding. Untuk
memeriksa apakah bekisting sudah benar-benar horisontal dilakukan
dengan menggunakan selang yang diisi air, yang kemudian juga harus
dicek dengan menggunakan waterpass. Setelah itu dipasang papan
bekisting untuk tangga dan anak tangga. Setelah bekisting selesai siap
dilakukan penulangan.
Penulangan
Besi tulangan dirangkai langsung di lapangan setelah sebelumnya
dilakukan pekerjaan bekisting. Tulangan ini bertujuan sebagai kerangka dari
tangga. Ketinggian bordes dari lantai sebelumnya adalah 185,4 cm, dengan lebar
bordes 112,5 cm. Sedangkan untuk anak tangga, dengan lebar 27,5 cm dan tinggi
21 cm
Pemasangan besi tulangan harus dilakukan dengan benar, langkah-langkah yang
diperhatikan dalam penulangan tangga :
Pertama gambar rencana harus dipahami.
Memotong dan membengkokan besi tulangan sesuai dengan rencana.
Tulangan yang di gunakan untuk anak tangga dan bordes dirangkai diatas
bekisting yang telah dibuat.
Tulangan utama ditempatkan terlebih dahulu kemudian tulangan sengkang
dipasang pada tulangan utama dan kemudian diikat dengan kawat bendrat.
Kemudian beton dekcing atau tahu-tahu dipasang untuk memperoleh
selimut beton.
17
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete mixer, karena untuk
pengerjaan tangga ini membutuhkan adukan yang tidak terlalu banyak.
Pemadatan menggunakan alat vibrator dan dilakukan selama
berlangsungnya pengecoran. Ini dimaksudkan agar didapat beton yang
benar-benar padat.
Setelah itu adukan diratakan oleh pekerja dengan memakai kayu perata
sesuai dengan tinggi peil yang sudah ditentukan dengan bekisting.
18
Pemasangan baja struktur harus sesuai dengan spesifikasi yang telah
disediakan oleh konsultan pengawas. Kontraktor mempunyai tanggung jawab
atas metode pemasangan tersebut, prosedur dan untuk keseluruhan stabilitas
terhadap tiap elemen. Mesin las, katrol, kunci-kunci pas, dan lain-lain akan
ditempatkan di lokasi selama masa pelaksanaan pekerjaan yang
membutuhkannya.
Pekerjaan baja harus dibuat seakurat mungkin untuk menciptakan
keragaman dan harus disamakan sehingga perbedaan pada keseluruhan pekerjaan
ada dalam limit yang dapat ditoleransi.
Leveling dan penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan dari setiap
pekerjaan baja untuk menghindari kesalahan dan untuk membuat pekerjaan lebih
mudah. Alignment dan penyesuaian harus sesuai dengan aturan toleransi yang
disediakan pada spesifikasi.
Bracing sementara dibutuhkan untuk mengamankan struktur baja terhadap
gaya - gaya seperti angin dan berat member itu sendiri.
Pengecatan touch up dilaksanakan pada area yang rusak dikarenakan oleh
pengiriman , handling atau pemasangan.
Connection harus dilakukan sesuai dengan gambar design dan shop drawing.
Kontraktor akan menyediakan semua sekrup, nuts, washer, elektroda las dan
fitting yang diperlukan, dan material lain yang dibutuhkan.
A. DINDING BATA
19
· Dikerjakan berdasarkan ukuran bangunan dam letak dinding bata secara
teliti sesuai gambar. Pasangan dinding bata dipasang berdasarkan waterpass
dengan menggunakan benang disertai meneliti kerataan tiap kali selesai
pemasangan.
· Setiap pertemuan diperkuat dengan kolom praktis dan untuk setiap 12m2
diberi perkuatan kolom atau balok praktis. Pemasangan dengan menggunakan thin
bed mortar untuk menghasilkan pemasangan yang rapi.
20
D. PEKERJAAN PLAFOND
Material : Gypsum 9mm,
Pemasangan dimulai dengan pembuatan marking disekelilign dinding yang telah
diplester aci. Rangka hollow / kayu dipasang sekeliling dinding sesuai dengan
marking yang telah dibuat, dilanjutkan dengan pemasangan penggantung dan
rangka tengah.
Pemasangan rangka dibantu dengan waterpass dan benang untuk
pengontrolan terhadap kerataan. Pemasangan box lampu, manhole, fixture M&E
harus rapi, rapat dan rata permukaan plafond.
E. PEKERJAAN PENGECATAN
Permukaan bidang yang dicat sebelumnya harus rata, kering dan bersih,
disesuaikan dengan bahan, jenis dan warna yang telah ditentukan dan disetujui.
Sebelum pengecatan didahului dengan pemberian alkali resistance pada
permukaan acian. Pengecatan harus rata dengan minimal pengecatan 2 lapis.
21
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus
diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan
sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus
dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan
dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.
Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran dan acian dikerjakan.
Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang
mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan).
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung
dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan
ditempatkan pada Te Dos.
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata
(untuk memudahkan penarikan kabel).
Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal
petir. tidak boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda
pentanahan, ditanam sampai minimal mencapai air tanah
Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat /
balok atau pada balok kayu rangka langit-langit.
Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada
shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu
rumit (banyak).
Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari
lantai, saklar dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop
kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
22
2.14 ALAT-ALAT KONSTRUKSI
Tower Crane : Minimum 1 unit mesin Tower Crane akan ditempatkan di
lokasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Struktur
Theodolite : 1 unit akan disediakan selama masa pelaksanaan pekerjaan
yang membutuhkan berlangsung.
Water Pas : 1 unit water pas akan disiapkan selama masa pelaksanaan
pekerjaan yang membutuhkan masih berlangsung.
Concrete Mixer & Concrete Vibrator : Minimum 2 (dua) unit & concrete
vibrator 3 unit akan kami siapkan selama masa pekerjaan struktur.
Bar bender & Bar Cutter : Bar bender & bar cutter akan disediakan untuk
mempercepat pabrikasi besi beton.
Scaffolding : Disediakan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
berada diketinggian.
Material Hoist : Digunakan untuk alat transportasi material dan orang ke
tempat yang cukup tinggi.
Excavator (Back Hoe) : Dipergunakan untuk melakukan pekerjaan
penggalian tanah.
Dump Truck : Digunakan sebagai alat angkut tanah galian proyek ke luar
dari lokasi proyek.
23
gedung lantai 2
pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan kolom, balok , plat dan struktur tangga
meliputi pekerjaan bekisting, pekerjaan pembesian dan pekerjaan cor beton
gedung lantai 5
24
BAB III
MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA
25
dipisahkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam
kalkulasi biaya bangunan.
Macam pekerjaan yang perlu dipahami dalam pembuatan rumah antara
lain, pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, pekerjaan beton bertulang, pekerjaan
dinding, pekerjaan atap, pekerjaan lantai dan aksesori, dan pekerjaan
penyelesaian.
Besarnya harga dalam setiap daerah tentu saja berbeda- beda bergantung
kepada hal- hal beriku :
1. Jauh dekatnya sumber daya atau bahan bangunan. Misal, untuk daerah
Kalimantan, tentu saja bahan dari unsur kayu Kalimantan lebih murah
daripada daerah lainnya. Nilai UMR dari masing- masing daerah juga
berpengaruh terhadap upah tenaga kerja.
2. Musim/cuaca. Pada musim penghujan, ada beberapa material yang
harganya naik, terutama batu bata karena bahan tersebut sulit
didapatkan.
3. Inflasi yang mempengaruhi harga bahan bangunan. Berubahnya nilai
tukar rupiah terhadap dolar berpengaruh besar terhadap kenaikan harga
bahan bangunan. Selain itu, ada beberapa factor lainnya yang
menyebabkan naik turunnya harga satuan sehingga harga yang terdapat
pada fleksibel, disesuaikan dengan harga pada waktu itu.
Harga Total
N Jumlah
Jenis Pekerjaan Satuan Volume Satuan Harga
o Harga (Rp)
(Rp) (Rp)
PEKERJAAN 42.188
A PERSIAPAN .844,26
1.725.472,
1 Pembersihan Lahan m² 308,120 5.600,00 00
Pemasangan Pagar
Sementara dari Kayu 18 13.727.129,
2 tinggi 2 m m¹ 72,740 8.715,00 10
Memasang 5 2.066.883,
3 Bouwplank m¹ 38,000 4.391,66 16
Memasang Papan
Nama Proyek 80x120 39 392.960,
4 cm Bh 1,000 2.960,00 00
Membuat direksi keet 75 18.026.400,
5 & Gudang Sementara m² 24,000 1.100,00 00
26
2.00 2.000.000,
6 Listrik dan Air Kerja Ls 1,000 0.000,00 00
2.00 2.000.000,
7 Mob & Demob Alat Ls 1,000 0.000,00 00
Tes Material Baja dan 1.50 1.500.000,
8 Beton Ls 1,000 0.000,00 00
Rambu - rambu lalu
lintas dan keselamatan 75 750.000,
9 Kerja Ls 1,000 0.000,00 00
PEKERJAAN 1.383
B TANAH .800,98
Galian Tanah Biasa 1 844.608,
1 sedalam 1 m m³ 52,788 6.000,00 00
101.247,
2 Urugan Kembali m³ 13,197 7.672,00 38
Urugan Pasir Bawah 13 437.945,
3 Pondasi m³ 3,338 1.200,00 60
PEKERJAAN 11.049
C PONDASI .725,50
Pasangan Pondasi 38 11.049.725,
1 Batu Kali 1 Pc: 5 Ps m³ 28,369 9.500,00 50
PEKERJAAN 19.048
D DINDING .884,73
Pasangan Tembok ½
Bata 1Pc:4Ps 6 2.005.158,
1 (Trasraam) m² 28,947 9.270,00 69
Pasangan Tembok ½ 6 17.043.726,
2 Bata 1Pc:3Kp:10Ps m² 268,532 3.470,00 04
PEKERJAAN
PLESTERAN 8.367
E DINDING .995,23
Plesteran Dinding 3 997.399,
1 1Pc:3Ps tebal 20 mm m² 29,782 3.490,00 18
Plesteran Dinding
1Pc:3Kp:10Ps tebal 1 7.370.596,
2 15 mm m² 396,226 8.602,00 05
108.056.
F PEKERJAAN KAYU 777,50
Pasang Kusen Pintu 17.76 19.953.464,
1 dan Jendela Kayu Jati m³ 1,123 8.000,00 00
Pasang Pintu Panel 88 22.691.952,
2 Kayu Jati m² 25,554 8.000,00 00
Pasang Nook,
Gording, Murplat, 9.86 13.089.528,
3 Nook Kayu Bengkirai m³ 1,327 4.000,00 00
Pasang Usuk+Reng
Genteng Beton Kayu 12 29.306.756,
4 Bengkirai m² 226,307 9.500,00 50
Pasang Listplank,
Reuter 2X (2X20) cm, 9 35.287,
5 kayu bengkirai m³ 0,355 9.400,00 00
Pasang Rangka
Langit-langit 1X1 m 12 22.979.790,
6 Kayu Borneo m² 184,725 4.400,00 00
27
PEKERJAAN 38.397
G BETON .507,97
Membuat sloof Beton
Bertulang (200Kg 3.86 12.893.759,
1 besi+bekisting) m³ 3,338 2.720,00 36
Membuat Kolom
Beton Bertulang
(300Kg 7.70 24.863.380,
2 besi+bekisting) m³ 3,229 0.025,00 73
Membuat Ring Balok
(200Kg 7 247.946,
3 besi+bekisting) m³ 3,338 4.280,00 64
Membuat Kuda-Kuda
Beton (200Kg 7 392.421,
4 besi+bekisting) m³ 5,283 4.280,00 24
PEKERJAAN 21.128
H PENUTUP ATAP .039,20
Pasang Genteng 7 4.471.844,
1 Kerpus m¹ 59,800 4.780,00 00
7 16.656.195,
2 Pasang Genteng Beton m² 226,307 3.600,00 20
PEKERJAAN 8.543
I PLAFON .718,83
Pasang List Plafon 1.158.413,
1 Kayu Profil m¹ 141,500 8.186,67 33
3 7.385.305,
2 Langit-langit Asbes m² 184,725 9.980,00 50
PEKERJAAN
PENUTUP LANTAI 17.826
J DAN DINDING .360,17
Pekerjaan Urug Pasir 13 1.594.080,
1 Bawah Lantai m³ 12,150 1.200,00 00
Pasang Lantai 11 14.422.038,
2 Keramik 33X33 cm m² 123,615 6.669,00 44
Pasang Lantai 29 1.569.178,
3 Keramik 10X20 cm m² 5,250 8.891,22 92
Pasang plint ubin pc
abu-abu ukuran 10x30 1 241.062,
4 cm m² 15,824 5.234,00 82
PEKERJAAN 3.507
K KUNCI DAN KACA .563,00
Pasang Kunci Tanam 4 398.080,
1 Biasa Bh 8,000 9.760,00 00
3 1.222.270,
2 Pasang Engsel pintu Bh 38,000 2.165,00 00
1 50.320,
3 Pasang Engsel Jendela Bh 4,000 2.580,00 00
Pasang Pegangan 3 559.300,
4 Pintu/Door holder Bh 17,000 2.900,00 00
Pasang Kaca tebal 3 5 1.180.960,
5 mm m² 21,472 5.000,00 00
Pasang Kaca 10 96.633,
6 wireglass tebal 5 mm m² 0,900 7.370,00 00
28
PEKERJAAN 17.811
L PENGECATAN .632,99
2 6.708.977,
1 Pengecatan Kayu m² 254,586 6.352,50 57
Pengecatan Tembok 2 11.102.655,
2 Baru m² 410,184 7.067,50 42
PEKERJAAN
INSTALASI 2.970
M LISTRIK .000,00
Penyambungan Listrik 2.00 2.000.000,
1 PLN 2400 watt LS 1,000 0.000,00 00
Pemasangan Lampu 3 420.000,
2 SL 25 Watt Bh 14,000 0.000,00 00
Pemasangan Sekering 1 17.500,
3 Group Bh 1,000 7.500,00 00
Pemasangan Stop 1 112.500,
4 Kontak Bh 9,000 2.500,00 00
Pemasangan Sakelar 1 245.000,
5 Tunggal Bh 14,000 7.500,00 00
Pemasangan Sakelar 1 175.000,
6 Ganda Bh 14,000 2.500,00 00
PEKERJAAN 7.870
N SANITASI .599,50
Memasang Kloset 27 542.400,
1 Jongkok Porselen Bh 2,000 1.200,00 00
Memasang Bak Mandi 1.63 3.271.000,
2 Bata Bata, Vol 0.3 m³ Bh 2,000 5.500,00 00
Memasang Kran Air 2 62.280,
3 Ø ½" atau ¾" Bh 3,000 0.760,00 00
Memasang pipa PVC 1 384.157,
4 tipe AW Ø 1" m¹ 19,650 9.550,00 50
Memasang pipa PVC 4 897.609,
5 tipe AW Ø 4" m¹ 20,470 3.850,00 50
Memasang Bak
kontrol Pas Batu Bata 21 213.152,
6 45X45 cm Bh 1,000 3.152,50 50
Membuat Septictank
1.5x2x2 m + 2.50 2.500.000,
7 Peresapan Bh 1,000 0.000,00 00
29