Anda di halaman 1dari 10

SISTEM KOLOID

Disusun Oleh:
1. Ahmad Zaky Ramadhan (02)
2. Awang Surya Hary Mustofa (07)
3. Hermawan Adi Prasetyo (15)

SMA Negeri 1 Pati


Jl. Panglima Sudirman no 24
Tahun Pelajaran 2014/2015
Sistem Koloid
I. Pengertian Sistem Koloid

Sistem koloid adalah campuran antara campuran homogen dan campuran heterogen.
Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih kecil
daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid mempunyai diameter lebih besar daripada
10–7 cm (100nm) dan lebih kecil daripada 10–5(1 nm) cm atau antara 1–100 nm (1 nm =
10–9 m = 10–7 cm). Partikel koloid dapat menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak
dapat menembus selaput semipermeabel.

(http://sabar-cahyono.blogspot.com/2012/02/sistem-koloid-untuk-kelas-xi-ipa.html)

II. Komponen Dan Pengelompokan Sistem Koloid

Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dangan ukuran tertentu dalam medium
pendespersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang
digunakan untuk mendespersikan disebut medium pendispersi

(http://learningchemistryisfun.blogspot.com/2009/01/koloid-kelas-xi.html)

III. Macam-macam Sistem dispersi

Berdasarkan perbedaan ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dapat dibedakan
menjadi:

1. Dispersi kasar (suspensi) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih


besar daripada 100 milimikron.
2. Dispersi halus adalah partikel-partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1
sampai dengan 100 milimicron.
3. Dispersi molekular (larutan sejati) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan
lebih kecil daripada 1 milimicron.

Tabel Perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.

Aspek yang Sistem Dispersi


dibedakan Larutan Sejati Koloid Suspensi
Bentuk
Homogen Homogen Heterogen
campuran
Bentuk
Dispersi molekul Dispersi padatan Dispersi padatan
disperse
Penulisan X(aq) X(s) X(s)
Ukuran
< 1 nm 1 nm – 100 nm >100 nm
Partikel
Fasa Tetap homogeny Heterogen Heterogen
Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring
Penyaringan
dengan kertas saring dengan kertas saring biasa, dengan kertas
maupun saringan tapi dapat disaring dengan saring biasa
permeable saringan permeable
Tidak dapat diamati Dapat diamati
dengan microscope biasa, Dapat diamati dengan dengan
Pemeriksaan
tapi tramati dengan microscope ultra. microscope
microscope elektron biasa.

(http://learningchemistryisfun.blogspot.com/2009/01/koloid-kelas-xi.html)

IV. Klasifikasi Sistem Dispersi Koloid

Dalam sistem koloid, fase dispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, zat
cair, atau gas. Berdasarkan hubungan antara fase dispersi dengan medium dispersi, macam
sistem koloid dapat dibagi menjadi:

Fase Fase Nama sistem


No. Contoh sistem koloid
terdispersi Pendispersi koloid
1. Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan
2. Cair Cair Emulsi Air susu, santan
3. Cair Padat Emulsi Jelly, mutiara, keju
4. Padat Gas Aerosol padat Asap, Debu di udara
5. Padat Cair Sol Cat, Tinta, kanji
6. Padat Padat Sol padat Kaca berwarna, intan hitam
Buih sabun, krim-krim
7. Gas Cair Busa, buih
kocok
8. Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa

1. Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.
Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Sedangkan jika zat
yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosal cair.
Contoh aerosol padat: asap dan debu dalam udara
Contoh aerosol cair: kabut dan awan
2. Sol
Sol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair
Contoh sol: air sungai adalah sol dari lempung (tanah liat) dalam air, sol sabun, sol
detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
3. Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain.
Ada dua macam emulsi, yaitu:

1. Emulsi minyak dalam air (M/A); contohnya santan, susu, dan lateks.
2. Emulsi air dalam minyak (A/M); contohnya mayonnaise, minyak bumi, dan
minyak ikan.

4. Buih
Buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Contohnya buih
sabun.
5. Gel
Gel adalah koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Contohnya agar-agar,
lem kanji, selei, gelatin, gel, sabun, dan gel silika.

(http://learningchemistryisfun.blogspot.com/2009/01/koloid-kelas-xi.html)

V. Sifat-sifat koloid
Beberapa sifat-sifat koloid yang khas, yaitu:
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel yang
terdapat dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas sinar terlihat.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan terpatah-terpatah (gerak zig-zag) yang terus-menerus
dalam sistem koloid
3. Diffusi dan Filtrasi
Partikel koloid lebih sulit berdifusi bila dibandingkan dengan larutan sejati. Hal ini
disebabkan ukuran partikel koloid lebih besar dibandingkan dengan partikel larutan
sejati. Selain itu ukuran partikel koloid juga menyebabkan partikel koloid tidak dapat
disaring dengan kertas biasa, tetapi harus dengan penyaring ultra.
4. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan zat/partikel/molekul pada permukaan diri zat
tersebut sehingga koloid akan memiliki muatan listrik. Antara partikel koloid dengan
ion-ion yang diadsorpsi akan membentuk beberapa lapisan, yaitu:
a. Lapisan pertama ialah lapisan inti yang bersifat netral, terdiri atas partikel
koloid netral.
b. Lapisan ion dalam ialah lapisan ion-ion yang diadsorpsi oleh koloid.
c. Lapisan ion luar
5. Kestabilan koloid
Kestabilan kolid ditentukan oleh muatan listrik yang dikandung partikel koloid.
Muatan listrik dapat dilucuti, misalnya dengan penambahan zat yang bersifat
elektrolit, akibatnya akan terjadi penggumpalan koloid atau pengendapan koloid
6. Elektroforesis
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan koloid yang bermuatan. Partikel-partikel
koloid yang bermuatan dengan bentuan arus listrik akan mengalir ke masing-masing
elektroda yang bermuatannya berlawanan. Partikel yang bermuatan positif bergerak
menuju ke elektroda positif.
7. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindungi koloid dari proses koagulasi
atau penggumpalan. Ada beberapa koloid pelindung yang digunakan pada emulsi,
misalnya casein dalam susu. Jenis koloid ini disebut emuglatol.
8. Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau
membran yang diletakan di dalam air yang mengalir
9. Koloid Liofil dan koloid Liofob
Umumnya terjadi pada koloid yang fase terdispersinya padatan dan mediumnya cairan
atau berupa sol, sehingga lebih dikenal sebagai sol liofil atau sol liofob.
Sol liofil adalah sol di mana fase terdispersinya senang akan medium pendispersinya
(senang akan cairan) atau di katakan juga afinitas atau daya tarik terhadap mediumnya
sangat kuat.
Sol liofob adalah kebalikan dari sol liofil, di mana partikel fase terdispersinya
kurang/tidak senang akan cairannya (mediumnya).
Perbedaan antara koloid liofob dengan koloid liofil dapat disimak pada tabel dibawah
ini .
No. Koloid liofil Koloid liofob
Partikel tidak dapat dilihat dengan Partikelnya dapat dilihat dengan microscope
1.
microscope ultra ultra
Tidak menunjukan peristiwa
2. Menunjukan peristiwa elektroforesis
elektroforesis
Tidak mengalami koagulasi bila diberi
3. Mengalami koagulasi jika diberi elektrolit
sedikit elektrolit
4. Memiliki viskositas besar Viskositas mirip medium pendispersinya
Tegangan permukaan mirip medium
5. Tegangan permukaan kecil
pendispersinya
6. Tidak menunjukan gerak brown Menunjukan gerak brown yang jelas
Pada penguapan atau pendinginan Pada penguapan atau pendinginan akan
menghasilkan gel, yang akan menghasilkan koagulasi, tidak membentuk
7.
membentuk sol lagi bila diberi medium sol kembali bila diberi medium
pendispersinya pendispersinya.

(http://learningchemistryisfun.blogspot.com/2009/01/koloid-kelas-xi.html)

VI. PEMBUATAN KOLOID

Larutan koloid dapat dibuat dengan dua cara, yaitu:

1. Kondensasi

Kondensasi adalah penggabungan partikel-partikel halus (molekuler) menjadi partikel


yang lebih besar. Pembuatan koloid dengan cara ini dilakukan melalui :

a. Cara Kimia

Partikel koloid dibentuk melalui reaksi-reaksi kimial seperti reaksi hidrolisis, reaksi
reduksi-oksidasi, atau reaksi subtitusi.

i. Hidrolisis
Hidrolisis merupakan reaksi zat dengan air.

Contoh : pembuatan sol Besi(III)hidroksida, sol Al(OH)3

Sol besi (III)hidroksida dibuat dari larutan FeCl3 dengan air mendidih.

FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)

Coklat

AlCl3(aq) + 3 H2O(l) → Al(OH)3(s) + 3 HCl(aq)

Putih

ii. Reaksi reduksi-oksidasi

CONTOH :

1) Gas H2S dialirkan dalam larutan SO2 membentuk sol belerang

2H2S + SO2 → 2H2O + 3S

2) AuCl3 dimasukkan dalam air dan dipanaskan sera ditambah formalin encer
akan terbentuk sol logam (sol emas)

2 AuCl3 + 3 H2 O + 3HCOH → 2Au + 6HCl + 3HCOOH

Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang disertai perubahan bilangan


oksidasi

iii. Reaksi subtitusi

Reaksi subtitusi merupakan reaksi penggantian, misalnya pengggantian ion.

b. Cara Fisika

Dilakukan dengan jalan menurunkan kelarutan dari zat terlarut, yaitu dengan
jalan pendinginan atau mengubah pelarut sehingga terbentuk satu sol koloid.

2. Cara Dispersi

Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan pemecahan partikel-partikel kasar


menjadi partikel yang lebih halu/ lebih kecil; dapat dilakukan secara mekanik,
peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).

a. Cara Mekanik
Dengan cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpung atau penggiling koloid
sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu kemudian diaduk dengan medium
disperse
Contoh:
Sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan
suatu zat inert (seperti Gula Pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan
air (seperti yang dilakukan dalam praktikum)
b. Cara Peptisasi
Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir
kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselusosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan
lain-lain.
c. Cara Busur Bredig
Digunakan untuk membuat sol-sol logam, logam yang akan dijadikan koloid
digunakan sebagai elektroda yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian
diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan
terlempar ke dalam air, lalu mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel
koloid. Jadi, cara ini merupakan penggabungan antara cara dispersi dengan cara
kondensasi

(http://learningchemistryisfun.blogspot.com/2009/01/koloid-kelas-xi.html)
C.O.L.L.O.I.D PUZZLE

PERTANYAAN :
MENDATAR
5. Cara pembuatan koloid yang berasal dari larutan sejati ( KONDENSASI )
7. Fase terdispersi dari Sol (PADAT )
8. Kalsium ….. (Jika dicampur dengan alcohol akan membentuk Gel) (ASETAT)
10. Bergeraknya partilkel koloid akibat pengaruh medan listrik (ELEKTROFORESIS)
12. Fase pendispersi dari aerosol ( GAS )
13. Yang menyebabkan terjadinya delta pada sungai ( ION )
14. Air padat (ES)
15. Menstabilkan koloid dengan cara menghilangkan muatan koloid ( DIALISIS )
20. Koloid gas dalam medium zat cair ( BUIH )
21. Proses menggumpalnya koloid oleh pengaruh ion ( KOAGULASI )
24. Jenis ion yang menyebabkan koloid positif menggumpal( ANION )

MENURUN
1. Dapat menggumpalkan koloid negative (dibalik)
2. Koloid yang medium pendispersinya gas ( AEROSOL ) )
3. Salah satu cara membuat koloid dari suspense kasar ( PEPTISASI )
4. Koloid yang sering diminum pagi hari ( SUSU )
6. Penyerapan muatan oleh koloid ( ADSORPSI )
9. Gerakan lurus dan patah-patah dari partikel koloid (BROWN)
10. Susu, santan termasuk dari jenis koloid ini ( EMULSI )
11. Sistem disperse yang bukan koloid dan bukan larutan ( SUSPENSI )
12. Medium pendispersi dar aerosol ( GAS )
16. Sol setengah kaku (dibalik) ( GEL )
17. Koloid dimana fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya air ( SOL )
18. Salah satu contoh emulsi ( CAIR )
19. Untuk orang sakit ( OBAT )
22. Pelarut Universal ( AIR )
23. Nama lain dari uap ( UAP )
Daftar Pustaka
1. Cahyono, Sabar. 2012. Sistem Koloid Untuk Kelas XI IPA.
http://sabarcahyono.blogspot.com/2012/02/sistem-koloid-untuk-kelas-xi-ipa.html

2. Anonymous. 2009. KOLOID (KELAS XI).


http://learningchemistryisfun.blogspot.com/2009/01/koloid-kelas-xi.html

Anda mungkin juga menyukai