Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah usaha yang dilakukan
masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungannya sebagai sasaran utama (Soenja Poernomo 2002 : 16).
Dalam pengertian lain, UKS adalah usaha untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik
usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan
terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan
peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek.
Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan
perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain.
Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child
programme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak yang bertujuan
menciptakan anak yang berkualitas.
Anak merupakan manusia kecil yang memiliki potensi yang harus
dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak
sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan
ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, mereka
seolah-olah tidak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat
egosentris, dan memiliki rasa ingin tahu secara alamiah. Anak merupakan
makhluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian
pendek, dan memiliki masa yang paling potensial untuk belajar, maka dari
itu upaya pendidikan untuk kesehatan anak melalui Unit Kesehatan
Sekolah (UKS) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas sangat
penting karena akan sangat membantu anak dalam tumbuh kembangnya ke
masa depan. Anak yang sehat merupakan akar dari pertumbuhan generasi
muda yang kuat dan unggul untuk mengisi pembangunan suatu Negara.

1
Faktor yang kondusif untuk kesehatan anak ke masa depan adalah dengan
upaya pendidikan kesehatan anak sejak dini (Sujiono, 2009).
Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan atas anak untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap atau permanen didalam
kebiasaan tingkah laku, pikiran dan sikap seseorang anak. Kualitas
pendidikan untuk anak berkaitan erat dengan sumber daya manusia yang
berkualitas pula. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah yang
memiliki jasmani dan rohani yang sehat. Upaya pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas dan sehat antara lain dengan melaksanakan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) (Sujiono, 2009).
Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan
perserikatan bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO)
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan
jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental,
intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam
Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan
ditegaskan bahwa : ”Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan
hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan
sumber daya manusia yang berkualitas”.
Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan
orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan
yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat
(SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran
berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan
pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan
faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart,
hand dan health).

2
Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha yang dijalankan di sekolah-
sekolah, dengan sasaran utama anak-anak sekolah dan lingkungannya.
Secara geris besar program UKS dapat dikelompokkan dalam 3 bidang
atau disebut TRIAS UKS yaitu pendidikan kesehatan, usaha pemeliharaan
kesehatan sekolah, dan menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang
sehat. Usaha ini dijalankan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai sekolah
lanjutan, sekarang pelaksanaannya diutamakan di sekolah-sekolah dasar.
Hal ini disebabkan karena SD merupakan komunitas (kelompok) yang
sangat besar, rentan terhadap berbagai penyakit dan merupakan dasar bagi
pendidikan selanjutnya. Meskipun demikian bukan berarti mengabaikan
pelaksanaan selanjutnya di sekolah lanjutan. (Soenarjo R.J, 2002 : 4)
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik
sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta Tim Pembina UKS di setiap
jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah
lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK sampai SLTA/MA,
termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta
pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah sarana
dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Untuk
belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan
kesehatan yang baik. Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik merupakan
sangat menentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan
kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara terus
menerus.
Kalau peserta didik tidak sehat bagaimana bisa belajar dengan
baik. Oleh karena itu mencermati konsep yang dikemukakan oleh
Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), bahwa salah satu indikator kualitas

3
sumber daya manusia itu adalah kesehatan, bukan hanya pendidikan. Ada
tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang berkaitan
dengan berapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang berkaitan
sumber daya manusianya, dan ekonomi yang berkaitan dengan daya beli.
Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih berada pada urutan atau ranking
yang sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008, dibandingkan dengan
negara-negara tetangga.
Kemajuan ekonomi suatu bangsa biasanya berkorelasi dengan
tingkat kesehatan masyarakatnya. Semakin maju perekonomiannya, maka
bangsa itu semakin baik pula tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, jika
tingkat ekonomi masih berada di urutan yang rendah, maka tingkat
kesehatan masyarakat pada umumnya belum sesuai dengan harapan.
Begitu pula dengan sumber daya manusianya yang diharapkan berkualitas
masih memerlukan proses dan usaha yang lebih keras lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian UKS ?
2. Apa tujuan UKS ?
3. Siapa saja sasaran UKS ?
4. Bagaimana ruang lingkup program dan pembinaan UKS ?
5. Apa saja tugas pokok dalam SKB 4 menteri
6. Siapa saja pelaksana / pelaku UKS ?
7. Apa saja program / kegiatan UKS ?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk
mengetahui UKS.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami pengertian UKS .
b. Mengetahui dan memahami tujuan UKS.

4
c. Mengetahui siapa saja sasaran UKS.
d. Mengetahui ruang lingkup program dan pembinaan UKS.
e. Mengetahui dan memahami tugas pokok dalam SKB 4 menteri.
f. Mengetahui pelaksana UKS.
g. Mengetahui program kegiatan UKS.

D. Sistematika Penulisan
Makalah dengan bahasan utama mengenai UKS terdiri dari tiga
sub-bab secara garis besar yang terdiri atas bab pertama yang membahas
mengenai pendahuluan, bab kedua membahas mengenai pembahasan
materi, bab ketiga membahas laporan observasi dan wawancara.
Pada pembahasan makalah di bab I terdiri atas latar belakang yang
membahas mengenai UKS secara garis besar dan dipaparkan pada
Rumusan Masalah dengan memberikan pertanyaan seputar rumusan
permasalahan sesuai dengan RPS. Dilanjutkan dengan tujuan pembahasan
yang memaparkan pembahasan lebih spesifik. Pada bab II memaparkan
pembahasan mengenai pembahasan materi mengenai UKS . Pada bab III
memaparkan mengenai laporan observasi dan wawancara

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79
menyatakan bahwa “Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik belajar,tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-
tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sekolah adalah
Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB),
Raudhatul Atfal (RA), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB),Madrasah \ Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Madrasah Aliyah (MA)
termasuk Satuan Pendidikan Keagamaan yang sederajat dan setara.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah segala usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan
jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA. Warga
Sekolah ialah setiap orang yang berperan di dalam proses belajar mengajar
disekolah. Masyarakat Lingkungan Sekolah ialah semua masyarakat yang
berada di lingkungan sekolah selain warga sekolah. Sekolah Sehat adalah
sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib, aman, rapih dan kekeluargaan
peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih
dan sehat.

B. Tujuan UKS
1. Tujuan Umum
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga’memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

6
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat
dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya
mencakup:
Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidupsehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah dandi perguruan agama, di rumah tangga, maupun
di lingkungan masyarakat;Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial
maupun lingkungan; dan
memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaannarkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal
yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.

3. Tujuan pembinaan
Tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar
pengelolaan UKS mulai dari pusatsampai ke daerah dan
sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah,
intensif,berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
C. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
a. Sasaran Primer : peserta didik.
Sasaran Sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang
tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS
disetiap jenjang.
Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah
sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan pendidikan
luar sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.

D. Ruang Lingkup Program dan Pembinaan UKS


1. Ruang lingkup program UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga
Program Pokok
Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, yangmeliputi aspek:

7
1) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-
prinsip hidup sehat;
2) Penanaman perilaku / kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal
pengaruh buruk dari luar;
3) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam
bentuk:
1) Pelayanan kesehatan;
2) Pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik
3) Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;
4) Pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS);
5) Penyuluhan kesehatan;
6) pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi;
7) Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status
gizi dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan;
8) Rujukan kesehatan ke Puskesmas;
9) UKGS;
10) Pemeriksaan berkala.
c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik,
mental, sosial maupun lingkungan yang meliputi:
1) Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan,
ketertiban, keamanan, kerindangan, kekeluargaan );
2) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan;
3) Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta
didik, pegawai sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar).
2. Ruang Lingkup Pembinaan UKS
a. Pendidikan kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan;
c. Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat;
d. Ketenagaan;
e. Sarana prasarana;
f. Penelitian dan pengembangan;
g. Manajemen/organisasi;
h. Monitoring dan evaluasi.

E. Tugas Pokok dalam SKB 4 Menteri


1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
a. Membina dan mengembangkan program UKS melalui jalur kurikuler
(kurikuler dan ekstrakurikuler), termasuk di dalamnya:

8
b. Merumuskan kebijakan teknis dalam pengembangan dan pembinaan
UKS;
c. Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, pengawasan, pembinaan dan
pengembangan UKS;
d. Menyusun program pembinaan, pelatihan, dan pengembangan untuk
tingkat pusat,provinsi dan kabupaten/kota;
e. Mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku
hidup bersih dan sehat;
f. Melakukan kerjasama pembinaan dengan lembaga/instansi terkait;
g. Merumuskan dan menyusun standar, norma, prosedur, pedoman,
kriteria, dan bimbingan teknis serta penyiapan bahan evaluasi yang
terkait dengan bidang pendidikan.
h. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS
di sekolah;
i. Melaksanakan pengawasan secara terpadu untuk pembinaan dan
pengembangan UKS dikecamatan dan satuan pendidikan;
j. Melaksanakan pembinaan Manajemen Sekolah Sehat di
sekolah/madrasah;
k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;
l. Melaksanakan pemetaan, pengumpulan dan pengolahan data;
m. Memberikan dukungan dalam pembinaan dan pengembangan
program UKS;
n. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

2. Kementerian Kesehatan
Membina dan mengembangkan program UKS melalui jalur
Ekstrakurikuler:
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis, penyusunan standard
norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta
evaluasi yang terkait dengan pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat;
b. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS
kerjasama dengan sektor terkait dalam TP UKS;
c. Melaksanakan pembinaan Sekolah Sehat di sekolah/madrasah;
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;
e. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

3. Kementerian Agama

9
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS di satuan pendidikan
dan pendidikan keagamaan di lingkungan Kementerian Agama, termasuk
di dalamnya :
a. Merumuskan kebijakan teknis dalam pengembangan dan pembinaan
UKS;
Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, pengawasan, pembinaan dan
pengembangan UKS;
b. Mengembangkan metodologi pendidikan dan pembudayaan perilaku
hidup bersih dan sehat;
c. Menyusun program pembinaan, pelatihan, dan pengembangan untuk
tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota;Melakukan kerjasama
pembinaan dengan lembaga/instansi terkait;
d. Merumuskan dan menyusun standar, norma, prosedur, pedoman,
kriteria, dan bimbingan teknis serta penyiapan bahan evaluasi yang
terkait dengan bidang pendidikan.
e. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS
di madrasah;
f. Melaksanakan pengawasan secara terpadu untuk pembinaan dan
pengembangan UKS di kecamatan dan satuan pendidikan;
g. Melaksanakan pembinaan Manajemen Sekolah Sehat di
sekolah/madrasah;
h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi;
i. Melaksanakan pemetaan, pengumpulan dan pengolahan data;
j. Memberikan dukungan dalam pembinaan dan pengembangan
program UKS;
k. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

4. Kementerian Dalam Negeri


a. Memfasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
program UKS;
b. Memfasilitiasi kelembagaan UKS dalam kelembagaan daerah;
c. Memfasilitasi aspek kepegawaian terkait formasi kepegawaian Tim
Pembina UKS;
d. Memfasilitasi penyusunan pedoman APBD agar daerah
menganggarkan untuk UKS;
e. Melakukan pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap
program UKS.

10
F. Pelaksana / Pelaku UKS
1. Tim pembina usaha kesehatan sekolah
Untuk melaksanakan berbagai upaya pembinaan dan pengembangan
UKS secara terpadu danterkoordinasi perlu disusun organisasi Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) secara berjenjang sebagai berikut:
a. Tim Pembina UKS Pusat dibentuk di tingkat Pusat ditetapkan oleh
Mendiknas, Menkes,Menag, dan Mendagri (SKB 4 menteri);
b. Tim Pembina UKS Provinsi, dibentuk di tingkat Provinsi ditetapkan
oleh Gubernur;
c. Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota, dibentuk di tingkat
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota;
d. Tim Pembina UKS Kecamatan, dibentuk di tingkat Kecamatan
ditetapkan oleh Camat.

2. Tim Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah


Untuk lebih memfokuskan pelaksanaan tiga program pokok UKS di
sekolah, maka dibentuk Tim Pelaksana UKS mulai dari tingkat TK / RA,
SD / MI sampai SMA / SMK / MA dan serta satuan pendidikan luar
sekolah yang ditetapkan kepala sekolah/ madrasah dan kepala SKB /
PKBM. Tembusan Surat Keputusan Pembentukan Tim Pembina dan Tim
Pelaksana UKS disampaikan kepada:
a. Tim Pembina UKS Provinsi disampaikan kepada Tim Pembina UKS
Pusat;
b. Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota disampaikan kepada Tim
Pembina UKS Provinsi dan TP UKS Pusat;
c. Tim Pembina UKS Kecamatan disampaikan kepada Tim Pembina
UKS Kabupaten / Kota dan Tim Pembina UKS Provinsi;
d. Tim Pelaksana di sekolah dan perguruan agama disampaikan kepada
Tim Pembina UKS Kecamatan dan Tim Pembina UKS Kabupaten /
Kota.

G. Program / Kegiatan UKS


1. Program pembinaan peserta didik
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat ksehatan
peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini

11
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat (Trias UKS).
a. Pendidikan Kesehatan
 Tujuan
1) Memiliki pengetahuan tentang kesehatan,termasuk cara
hidup sehat dan teratur;
2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup
sehat;
3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan
kesehatan;
4) Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
5) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakit.
6) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar
(narkoba, arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat).
 Materi untuk TK / RA
1) Kebersihan dan kesehatan pribadi;
2) Kebersihan dan kerapihan lingkungan;
3) Makanan dan minuman sehat.
 Materi SD / MI
1) Menjaga kebersihan diri;
2) Mengenal pentingnya imunisasi;
3) Mengenal makanan sehat;
4) Mengenal bahaya penyakit diare,demam berdarah dan
influenza;
5) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/madrasah dan
rumah);
6) Membiasakan buang sampah pada tempatnya
7) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi;
8) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan;
9) Mengenal bahaya minuman keras;
10) Mengenal bahaya narkoba;
11) Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba;
12) Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual.
 Materi SMP / MTS
1) Memahami pola makanan sehat;

12
2) Memahami perlunya keseimbangan gizi;
3) Memahami berbagai penyakit menular seksual;
4) Mengenal bahaya seks bebas;
5) Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber
dari lingkungan yang tidak sehat;
6) Memahami cara menghindari bahaya kebakaran;
7) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam.
 Materi SMA / MA
1) Menganilisis bahaya penggunaan narkoba;
2) Memahami berbagai peraturan perundangan tentang
narkoba;
3) Menganalisis dampak seks bebas;
4) Memahami cara menghindari seks bebas;
5) Memahami bahaya HIV/AIDS;
6) Memahami cara menghindari penularan seks bebas.
b. Pelayanan Kesehatan
 Tujuan
1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan
tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku
hidup sehat.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap
Penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan
cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan
komplikasi akibat penyakit, kelainan, pengembalian fungsi
dan peningkatan kemampuan peserta didik
yangcedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
 Pelaksanaan
1) Kegiatan peningkatan (Promotif)
a) Latihan keterampilan teknis dalam rangka
pemeliharan kesehatan, dan pembentukan peran serta
aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan, antara
lain: dokter kecil dan kader kesehatan remaja
b) Pembinaan sarana keteladanan yang ada dilingkungan
sekolah antara lain pembinaan kantin sekolah sehat,

13
pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan
bebas dari factor pembawa penyakit.
c) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
2) Kegiatan pencegahan (preventif)
Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan
peningkatan daya tahan tubuh,kegiatan pemutusan mata
rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentianproses
penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu:
a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun
yang bersifat khusus untuk penyakit-penyakit tertentu,
antara lain demam berdarah, kecacingan,muntaber.
b) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang
baru masuk sekolah.
c) Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan.
d) Mengikuti (memonitoring/memantau) pertumbuhan
peserta didik.
e) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas VI di
sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.
f) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan
memberantas sumber infeksi dan pengawasan
kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan agama.
g) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan
agama oleh kader kesehatan sekolah, guru BP dan
guru agama dan Puskesmas oleh Dokter Puskesmas
atau tenaga kesehatan lain.
3) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan
rehabilitatif)
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan dilakukan
melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan
akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar
dapat berfungsi optimal,yaitu:
a) Diagnosa dini;
b) Pengobatan ringan;

14
c) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan
pertama pada penyakit;
d) Rujukan medik.
Tugas dan fungsi puskesmas adalah melaksanakan kegiatan
pembinaan kesehatan dalam rangka usaha kesehatan di sekolah
dan perguruan agama mencakup :
a) Memberikan pencegahan terhadap sesuatu penyakit
dengan immuniasi dan lainnya yang dianggap perlu;
b) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang
berhubungan dengan peserta didik (kepala sekolah, guru,
orang tua peserta didik dan lain-lain);
c) Memberikan bimbingan teknis medik kepada kepala
sekolah dan guru dalam melaksanakan Usaha Kesehatan
Sekolah;
d) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada
umumnya dan UKS pada khususnya kepada kepala
sekolah, guru, dan pihak lain dalam rangka meningkatkan
peran serta dalam pelaksanaan UKS;
e) Memberikan pelatihan/penataran kepada guru UKS dan
kader UKS (Dokter Kecil dan Kader Kesehatan Remaja);
f) Melakukan penjaringan dan pemeriksaan berkala serta
perujukan terhadap kasus-kasus tertentu yang
memerlukannya;
g) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling;
h) Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat
kesehatan dan tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan
cara peningkatannya;
i) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina
UKS setempat meliputi segala kegiatan pembinaan
kesehatan dan permasalahan yang dialami.
c. Pembinaan kesehatan lingkungan
Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan
lingkungan sehat disekolah /madrasah yang memungkinkan setiap
warga sekolah / madrasah mencapai derajatkesehatan setinggi-
tingginya dalam rangka mendukung tercapainya proses belajar

15
yangmaksimal bagi setiap peserta didik.Lingkungan
sekolah/madrasah dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan
non fisik ,lingkungan fisik meliputi; Konstruksi ruang dan bangunan;
Sarana air bersih dan sanitasi; Halaman; Pencahayaan, ventilasi,
kebisingan; Kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja/kursi; Vektor
penyakit; Kantin/Warung sekolah. Sedangkan non fisik meliputi
perilaku tidak merokok; Perilaku membuang sampah pada
tempatnya; Perilaku mencuci tanganmenggunakan sabung dan air
bersih mengalir; Perilaku memilih makanan jajanan yang sehat.

BAB III
LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA
UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

16
INSTRUMEN PENILAIAN UNIT KESEHATAN SEKOLAH
TINGKAT SD/MI

Nama Sekolah : SD Negeri 006 Samarinda

Alamat : Jl. Aminah Syukur Kec Samarinda Kota

Kabupaten/Kota : Samarinda

Nilai
NO. KOMPONEN & ITEM YANG DINILAI NILAI KET
Range
A. KEBERSIHAN & VENTILASI RUANGAN
A.1.
R. Kepsek, Guru, Perpustakaan
Ruang Ibadah.R. UKS, Kantin
1. Kebersihan dan Kerapian 50-100 90
2. Ventilasi dan Pencahayaan 50-100 90
A.2. Ruang Kelas
3. Kebersihan dan Kerapian 50-100 90
4. Ventilasi 50-100 90
5. Jarak Papan Tulis dengan Kursi Terdepan
a. < 2,5 m 50
100
b. 2,5 m - 3 m 100
6. Kepadatan Ruang Kelas
a. < 1,0 m2/murid 20-25
b. 1,0 - 1,24 m2/murid 45-50
95
c. 1,25 - 1,45 m2/murid 70-75
d. 1,5 - 1,75 m2/murid 95-100
B. Perlengkapan Ruang UKS
7. Perlengkapan Ruang UKS

17
a. 2 jenis 20-25
b. 3-4 jenis 45-50
75
c. 5-6 jenis 70-75
d. 7 jenis atau lebih 95-100
8. Obat-obatan P3K dan P3P
a. 2 jenis 20-25
b. 3-4 jenis 45-50
95
c. 5-6 jenis 70-75
d. 7 jenis atau lebih 95-100
9. Kartu/buku rujukan dan data kegiatan UKS
a. 1-2 macam catatan 20-25
b. 3-4 macam catatan 45-50
75
c. Lebih dari 4 macam catatan 70-75
d. Butir c lengkap ditambah KMS AS yang terisi 95-100
C. Kantin Sekolah
10. Makanan yang dijual mengandung unsur gizi
a. Hanya 1 unsur gizi 25
b. 2 unsur gizi 50
100
c. 3 unsur gizi 75
d. 4 unsur gizi 100
11. Penyajian makanan yang dijual
a. Diletakkan di tempat terbuka, makanan terbuka 25
b. Diletakkan di tempat tertutup, makanan terbuka 50
100
c. Diletakkan di tempat terbuka, makanan terbungkus 75
d. Semua diletakkan di tempat tertutup/semua terbungkus 100
12. Kandungan pewarna pada makanan yang dijual
a. Ada yang diduga mengandung zat pewarna 25
100
b. Tidak ada yang mengandung zat pewarna 100

18
13. Petugas/Penjaga kantin
a. Tidak memenuhi aspek 25
b. Memenuhi satu aspek 50 100
c. Memenuhi dua aspek 100
14. Pencucian alat-alat makan/minum jajanan
a. Dengan satu wadah/ember 25
b. Dengan dua wadah 50
100
c. Dengan wadah dan gayung 75
d. Dengan air mengalir/ledeng 100
15. Tempat cuci tangan di Kantin
a. Dengan satu wadah/ember 25
b. Dengan wadah dan gayung 50
100
c. Dengan air mengalir/ledeng 75
d. Dengan air mengalir, sabun, dan lap 100
D. Kamar mandi, WC, Peturasan dan tempat cuci tangan
16. Kebersihan kamar mandi dan jamban 85
17. Ventilasi dan pencahayaan 85
18. Tempat cuci tangan
a. Tidak ada 25
b. Ada tapi tidak di setiap kelas' 50
50
c. Ada di setiap kelas, bersih 75
d. Ada disetiap kelas, bersih+sabun 100
19. Bak air pada WC / Kamar Mandi
a. Ada berfungsi, tetapi kotor/berlumut/ada jentik nyamuk 45-50

b. Ada, tetapi sebagian agak kotor/berlumut, tidak ada jentik 70-75 75


nyamuk dan air secukupnya
20. Alat pengambil air /gayung
a. Ada, kotor berlumut tidak aman 45-50 95

19
b. Ada, tidak aman bersih 70-75
c. Ada, aman, bersih 95-100
21. Ratio Jumlah WC / Kamar Mandi dengan murid
a. 1 : 40 25

b. 1 : 30 50

c. 1 : 25 75 50

d. 1 : 20 100
22. Alat dan bahan pembersih
a. Ada,1 buah 25
b. Ada,2 buah 50
75
c. Ada,3 buah 75
d. Ada,4 buah atau lebih untuk seluruh keperluan WC/KM 100
E Pendidikan Kesehatan
23. Pendidikan kesehatan dilaksanakan melalui intra kurikuler
a. Tidak dilaksanakan 0
b. Diintegrasikan kedalam kegiatan belajar dan bermain 50
100
c. Diberikan secara mandiri/sendiri 75
d. Diberikan secara mandiri/sendiri dan diintegrasikan 100
24. Metode penyampaian pendidikan kesehatan
a. Ceramah 50
b. Ceramah dan diskusi 75 100
c. Ceramah, diskusi, penugasan 100
25. Guru yang mengajar pendidikan kesehatan
a. Tidak membuat rencana pembelajaran 0
b. Dibuat oleh satu guru 25
c. Dibuat oleh dua guru 50 100
d. Dibuat oleh tiga guru 75
e. Dibuat oleh empat guru 100

20
26. Tempat Pelaksanaan Pendidikan kesehatan
a. Kelas 25 100
b. Kelas dan ruang UKS 50
c. Memanfaatkan sarana dan prasana kota 100
27. Materi pendidikan kesehatan yang diberikan di sekolah
a. Kebersihan pribadi 50
b. Kebersihan pribadi dan lingkungan 75
100
c. Kebersihan pribadi, lingkungan, penyakit, MP3K, P3B, 100
rokok, dan kespro
28. Peran siswa dalam memelihara kebersihan sekolah
a. Tidak berperan 25
b. Kurang berperan 50 100
c. Berperan dan ada jadwal piket 100
F. Pelayanan Kesehatan
F1. Paket pelayanan Optimal
29. Penyuluhan kesehatan satu tahun terakhir
a. 1-2 jenis materi 25 50
b. 3 jenis materi 50
c. 4 jenis materi 75

d. Lebih dari 4 jenis materi 100

30. Pelatihan P3 K satu tahun terakhir


a. 1 Jenis kegiatan 25
b. 2 Jenis kegiatan 50
75
c. 3 atau lebih jenis kegiatan 75
d. 4 atau lebih jenis kegiatan 100
31. Kegiatan P3P pada penyakit
a. Tidak ada latihan tentang P3P 0 100
b. Ada latihan tentang P3P 50

21
c. Ada latihan tentang P3P dan diterapkan 100
32. Kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Siswa

a. Tidak ada 0

b. Penjaringan kesehatan atau pemeriksaan kesehatan berkala 50


50
saja

c. Penjaringan kesehatan atau pemeriksaan kesehatan berkala 100

33. Pengawasan warung sekolah


a. Dokter kecil 25
b. Guru pembina UKS 50
100
c. Dokter kecil dan guru pembina UKS 75
d. Dilakukan oleh a, b, dan petugas kesehatan 100
34. Kegiatan kader kesehatan sekolah
a. 1 Kegiatan 25
b. 2-3 Kegiatan 45-50
100
c. 4 kegiatan 75
d. Lebih dari 4 kegiatan 100
F2. Standar pelayanan Paripurna (optimal + tes kesegaran

jasmani )
35. Pemantauaan kesegaran jasmani
a. Tidak dilakukan 0
b. Dilakukan hanya satu tingkatan 50
100
c. Dilakukan beberapa tingkatan 75
d. Dilakukan di semua kegiatan 100
36. Buku/ Kartu rujukan ( catatan kesehatan )
a. Tidak ada 0 100
b. Ada, tidak ada kegiatan 50

22
c. Ada, dan ada kegiatan 100

23
F3. Bimbingan konseling
37. Program bimbingan dan konseling 75

38. Ruang/ tempat konseling 95

39. Tenaga konseling 75

40. Kelengkapan ruang / tempat konseling 100

G. Pembinaan Lingkungan
G.1. Air bersih
41. Letak sumber air bersih dari septi tank termasuk PAM
a. < 10 meter 0
100
b. > 10 meter 100
42. Persyaratan kesehatan air
a. Keruh/kotor 20-25
b. Berbau/berasa/berwarna 45-50
100
c. Sedikit berbau/sedikit berasa/sedikit berwarna 70-75
d. Tidak berbau/tidak berasa/tidak berwarna 95-100
43. Banyak/jumlah air bersih
a. Tidak mencukupi keperluan WC/KM/air minum 25
b. Cukup untuk WC/KM/air minum' 50 100

c. Cukup untuk keperluan sekolah 100


44. Penampungan Air
a. Ada, tidak bersih, terbuka 25
b. Ada, tidak bersih, tertutup 50
100
c. Ada, bersih, terbuka 75
d. Ada, bersih, tertutup 100
45. Jarak kamar mandi, peturasan WC dengan warung sekolah
a. < 10 meter 50
100
b. > 10 meter 100
G.2. Sampah dan air limbah
46. Tempat sampah di dalam ruangan / diluar ruangan
a. Ada, tidak disetiap ruangan, terbuka 25
b. Ada, tidak disetiap ruangan, tertutup 50
100
c. Ada,disetiap ruangan, terbuka 75
d. Ada, disetiap ruangan, tertutup 100

24
47. Tempat penampungan sampah sementara
a. Dibuat dilubang tanah terbuka 25
b. Terbuat dari semen/drum terbuka 50
75
c. Terbuat dari semen/drum tertutup 75
d. Gerobak diangkut secara langsung 100
48. Jarak penampungan sampah sementara dengan warung

Sekolah
a. < 10 meter 25
100
b. > 10 meter 100

49. Letak penampungan sampah sementara dari SAB


a. < 10 meter 25
100
b. > 10 meter 100
50. Saluran pembuangan air limbah
a. Selokan/tanah/disemen, tergenang 25
b. Selokan/disemen, mengalir 50
100
c. Disemen, terbuka, mengalir lancer 75
d. Disemen, tertutup, mengalir lancer 100
51. Jarak penampungan SPAL dari warung sekolah
a. < 10 meter 25
100
b. > 10 meter 100
52. Jarak penampungan SPAL dari SAB
a. < 10 meter 25
100
b. > 10 meter 100
53. Jarak penampunagan air limbah dari kelas
a. < 10 meter 25
100
b. > 10 meter 100
54. Pembuangan air limbah
a. Tidak di alirkan 0

b. Di alirkan ke kolam di lingkungan sekolah atau diluar 25


lingkungan sekolah 75

c. Di alirkan dengan saluran air (riol) ke parit umum/sungai 75


d. Di alirkan kesumur resapan yang tertutup 100
G.3. Halaman, Pekarangan, dan Pagar
55. Kebersihan kerapian dan keindahan halaman

25
a. Ada kotoran/sampah/genangan air 20-25
b. Bersih tapi ada tumbuhan yang dapat membahayakan 45-50
100
c. Bersih tapi kurang di tata rapi dan indah 70-75
d. Bersih dan di tata rapi dan indah 95-100
56. Tanaman perindang dan tanaman hias

a. Ada tanaman rindang dan tanaman hias tapi tidak di tata 45-50
dengan rapi
100
b. Ada tanaman rindang dan tanaman hias tapi di tata dengan 95-100
rapi
57. Kebun sekolah / apotik hidup
a. Ada, kurang beragam 45-50
b. Ada beragam, kurang rapi 70-75 100

c.Beragam,di tata rapi dan bernama 95-100


58. Halaman bermain, berolah raga/ upacara
a. Tidak memadai/kurang bersih 25
b. Memadai kurang bersih 50
100
c. Kurang memadai. 75
d.Memadai, bersih 100
59. Pagar
a. Pagar kurang terawatt 20-25
b. Pagar berfungsi, terawat baik, tidak aman 45-50
100
c. Pagar berfungsi, terawat baik, aman 70-75
d. Pagar berfungsi, terawat baik, bersih, dan aman 95-100
60. Penerapan kawasan bebas asap rokok di sekolah
a. Masih ada guru/tamu merokok di sekolah 0
100
b. Tidak ada guru/tamu merokok disekolah 100
61. Program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
a. Tidak ada kegiatan 0
b. 4 minggu sekali 25
25
c. 2 minggu sekali 50
d. 1 minggu sekali 100
H. Managemen dan peras serta masyarakat
62. Telah menetapkan sekolah sebagai kawasan bebas asap

Rokok
a. Tidak ada himbauan atau kebijaksanaan 0 100

26
b. Ada himbauan tertulis/poster 75

c. Ada kebijakan dari kepala sekolah dan dilaksanakan 100

63. Tim pelaksana UKS


a. 2 unsur 25
b. 3 unsur 50
100
c. 4 unsur 75
d. 5 unsur atau lebih 100
64. Bagan struktur organisasi Tim Pelaksana UKS
a. Ada, tapi tidak di tempel didinding 50
100
b. ada, ditempel didinding 100
65. Imbas program UKS terhadap masyarakat sekitarnya
a. Ada, tetapi tidak terlalu luas. 50
50
b. Ada, dan sangat luas 100
66. Kerjasama UKS dengan Komite atau dewan sekolah
a. Ada bantuan dana atau sarana saja dari komite/dewan 25
sekolah 50

b. Ada bantuan dana dan sarana dari komite/dewan sekolah 50

c. Ada bantuan dana dan sarana dari komite/dewan sekolah dan 75


masyarakat secara insidentil

d. Ada bantuan dana dan sarana dari komite/dewan sekolah dan 100
masyarakat secara rutin
I. Peserta Didik
67. Pakaian/ sepatu murid
a. Masih terdapat murid yang tidak memakai sepatu/alas kaki 25
b. Pakaian/sepatu tidak bersih/tidak rapi/tidak sopan 50
100
c. Pakaian/sepatu agak bersih/rapi 75
d. Pakaian/sepatu bersih, rapi dan sopan 100
68. Jumlah siswa yang sudah mengikuti pelatihan dokter kecil
a. Tidak ada 0
b. < 5% peserta didik 50
100
c. < 5 - 10% peserta didik 75
d. > 10% peserta didik 100
69 Kulit, kuku, rambut, telinga, dan gigi murid (sampai kls IV )
a. Kurang bersih lebih dari 10 orang 20-25 75

b. Kurang bersih 6 - 10 orang 45-50

27
c. Kurang bersih 1-5 orang 70-75
d. Semuanya dalam keadaan bersih 95-100
70. Pengetahuan peserta didik
a. Bisa menjawab 2 pertanyaan 50
b. Bisa menjawab 3 pertanyaan 75 75

c. Bisa menjawab 4 pertanyaan 100


71. Rotasi tempat duduk siswa
a. Tidak ada/tidak pernah 0
b. Ada 2 kali dalam setahun 50
75
c. Ada 3 kali dalam setahun 75
d. Ada 4 kali dalam setahun 100
J. Ketenagaan
72. Pengetahuan Guru dan Kepala Sekolah tentang UKS
a. Belum ada guru/kepala sekolah yang sudah ditatar UKS 50
b. 1 orang guru/kepoala sekolah yang telah di tatar UKS 75 100

c. > 2 orang telah ditatar UKS 100

Jumlah Nilai Akhir

28
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah segala usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA.
Tujuan khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik dan Tujuan pembinaan dan
pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS mulai dari pusatsampai ke
daerah dan sekolah/madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah,
intensif,berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal

B. Saran

Usaha kesehatan sekolah (UKS) sangat perlu di tingkatkan, agar


meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA.

DAFTAR PUSTAKA

29
Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI: 2009
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia NOMOR
1/U/SKB/2003, NOMOR 1067/MENKES/VII/2000, NOMOR MA/230
A/2003, NOMOR 26 Tahun 2003 Tentang Pembinaan dan Pengembangan
UKS
Kemdikbud. 2012. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

30

Anda mungkin juga menyukai