Anda di halaman 1dari 11

MATERI KULIAH

ANATOMI
SISTEM SARAF PUSAT

Pengampu Mata kuliah


Muhammad Iqbal , M.Pd

Di
S
U
S
U
N
Oleh

TIARA NOVIANTIKA
20178500057
2-B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT


yang telah memberikan nikmat sehat dan panjang umur sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Saraf
Pusat” dengat tepat waktu. Ucapan terimakasih pun tidak lupa penulis
haturkan kepada Bapak Muhammad Iqbal, M.Pd, selaku dosen mata
kuliah Anatomi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat di setiap
pertemuan.

Makalah ini berisi penjelasan, pengertian, macam-macam dan


organ-organ penyusun sistem saraf pusat. Penulis berharap dengan
hadirnya makalah ini dapat memudahkan para mahasiswa khususnya
mahasiswa program Pendidikan Olahraga dalam mempelajari dan
memahami tentang penjelasan, pengertian, macam-macam dan organ-
organ penyusun sistem saraf pusat. Sehingga pada akhirnya mereka
dapat mempraktekan dan mengaplikasikannya dengan baik.

Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif selalu penulis
nantikan untuk penyempurnaan makalah ini di kemudian hari.

Jakarta, 15 April 2018


Penyusun

TIARA NOVIANTIKA

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. 2


DAFTAR ISI........................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4


1.1 LATAR BELAKANG......................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................... 4
1.3 TUJUAN PENULISAN..................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 5


2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM SARAF ............................. 5
2.2 MACAM-MACAM SISTEM SARAF ................................................ 6
2.3 ORGAN- ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF PUSAT.............. 7

BAB III PENUTUP................................................................................. 11


3.1 KESIMPULAN ................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem saraf atau neu rologi adalah sebuah sistem yang terdiri dari
banyak saraf. Sistem ini sendiri di bedakan menjadi dua yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang, sementara di luar itu merupakan sistem saraf
tepi. Fungsi sistem saraf tepi adalah menghantarkan informasi bolak-
balik antara sistem saraf pusat dan organ tubuh lainnya
Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel aktif yang
saling berhubungan dan bertanggung jawab atas fungsi mental dan
intelektual kita. Otak terdiri dari el- sel otak yang disebut neuron
(Leonard, 1988). Otak merupakan organ yang sangat mudah
beradaptasi meskipun neuron-neuron di otak tidak mengalami
regenerasi, kemampuan adaptif atau plastisitas pada otak dalam situasi
tertentu bagain-bagian otak dapat mengambil alih fungsi dari bagian-
bagian yang rusak. Otak sepertinya belajar kemampuan baru ini
merupakan mekanisme paling penting.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dan fungsi sistem saraf ?
2. Apa saja macam-macam sistem saraf ?
3. Apa saja organ penyusun sistem saraf pusat ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi sistem saraf
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem saraf
3. Untuk mengetahui organ-organ penyusun sistem saraf pusat

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM SARAF


Sistem saraf (nervous system) merupakan salah satu bagian yang
menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan,
menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan
respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima
rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan
oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi
rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem saraf terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat (Central
Nervous System) dan sistem saraf tepi (Perifer Nervous System). Sistem
saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input
sensoris, integrasi, dan output motoris
1. Input Sensoris
Penghantaran atau konduksi sinyal dari reseptor. Misalnya sel- sel
pendekteksi cahaya di mata ke pusat integrasi
2. Integrasi
Adalah proses penerjemahan yang berasala dari stimulasi reseptor
sensoris oleh lingkungan, kemudian di hubungkan dengan respon
tubuh yang sesuai. Integrasi dilakukan dalam sistem saraf pusat/
SSP (Central Nervous System /CNS) yaitu terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang (vertebra)
3. Output motoris
Penghantaran sinyal dari pusat integrasi (SSP) ke sel-sel efektor,
sel-sel otot atau sel kelenjar yang mengaktualisasikn respons tubuh
terhadap stimulus tersebut. Sinyal dihantarkan oleh saraf (nerve)

2.2 MACAM-MACAM SISTEM SARAF


Secara garis besar sistem saraf di bedakan menjadi dua yaitu :
1. Sistem Saraf Pusat/ SSP ( Central Nervous System/CNS)

5
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis yang di
lindungi oleh tulang kranium dank anal vertebrae. Fungsinya adalah
mengintegrasi, memproses dan mengkoordinasi data sensorik dan
dengan perintah motorik
2. Sistem Saraf Tepi (Perifer Nervous System)
Sistem saraf tepi merupakan seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh.
Sistem ini terdirir dari saraf cranial dan saraf spinal yang
menghubungakan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan
efektor. Fungsinya menerima rangsang, menghantarkan informasi
sensorik dan membawa perintah motorik ke jaringan dan sistem
perifer. Saraf cranial adalah daraf yang keluar dari otak sementara
saraf spnal adalaa saraf yang keluar dari medulla spinalis

2.3 ORGAN-ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF PUSAT


Sistem saraf pusat manusia terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang Otak mempunyai pelindung berupa tulang tengkorak,
sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Selain pelindung berupa tulang, kedua organ ini juga dilindungi
oleh meninges.Meninges terdiri dari tiga lapis, dari dalam ke luar:
1. Pia Mater
Pia mater (pia = lunak) adalah selaput paling dekat dengan
permukaan otak dan sumsum tulang belang. Lapisan ini
menyelipkan diri e dalam celah-celah yang ada pada otak dan
sumsum tulang belakang. Lapisan ini banyak mengandung
pembuluh darah, sehingga berperan dalam menyalurkan oksigen
dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme.
2. Araknoid
Araknoid berupa selaput jaring yang lembut, terletak antara pia
mater dan dura mater.
3. Dura Mater
Dura mater (dura = liat/keras) merupakan lapisan terluar yang
padat dan keras serta bersatu dengan tengkorak. Antara lapisan
araknoid dan pia mater terdapat rongga yang disebut dengan
rongga subaraknoid, Yang berisi cairan serebrospinal. Cairan

6
serebrospinal berfungsi sebagai bantalan bagi otak untuk
melindungi otak dari benturan pada tengkorak. Cairan
serebrospinal ini juga berfungsi untuk membawa nutrisi, hormon,
serta sel darah putih menuju bagian-bagian otak untuk diberi
makanan. Cairan serebrospinal bersifat alkalis (basa) dan bening
(mirip plasma). Cairan ini dihasilkan dari pleksus koroid yang
terletak di ventrikel. Ventrikel adalah rongga-rongga yang
terdapat di dalam otak. Pleksus koroid merupakan lipatan-lipatan
dari pia mater yang kaya akan pembuluh darah. Jadi, di dalam
ventrikel juga berisi cairan serebrospinal. Otak dan sumsum
tulang belakang memiliki substansi pokok, yaitu :
1. Substansi abu-abu (substansi grissea), berwarna abu-abu dan
merupakan kumpulan badan sel
2. Substansi putih (substansi alba), berwarna putih dan
merupakan kumpulan serabut saraf

Serabut saraf diselubungi oleh lemak yang berfungsi untuk


melindungi, memberi makan, dan memisahkan serabut-serabut saraf
[baca : Pengertian dan Jenis Sel Saraf (Neuron)]. Adanya pelindung
tersebut mengakibatkan warna putih pada substansi alba.
Otak dan sumsum tulang belakang memiliki kedua substansi
tersebut, tetapi dengan susunan yang berbeda. Pada otak, substansi
abu-abu terletak pada bagian korteks (kulitnya) dan substansi putih
terletak di bagian tengah. Pada sumsum tulang belakang adalah
kebalikan dari otak, yaitu substansi abu-abu terletak di bagian tengah
(dalam), dalam penampang melintangnya berbentuk seperti kupu-kupu,
sedangkan substansi putih terletak di bagian korteks.

A. OTAK
Otak adalah pusat saraf utama yang terletak di dalam rongga
tengkorak. Ukuran otak manusia bervariasi, ditentukan oleh
jenis kelamin, umur, dan ukuran fisik seseorang. Ukuran otak

7
manusia mencapai maksimum pada usia 18 tahun. Berat otak
orang dewasa sekitar 1,4 kg. Otak manusia terdiri atas dua
belahan (hemisfer) yang besar. Oleh karena terdapat saraf yang
menyilang pada jalur spinal maka belahan otak kiri
mengendalikan sisi kanan tubuh dan otak kanan mengendalikan
sisi kiri tubuh.Otak dibagi menjadi 3 daerah, yaitu otak depan,
otak tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak
nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio,
sedangkan pada otak manusia dewasa sudah tidak nampak
nyata karena masing-masing terdiri dari beberapa bagian atau
lobus.
B. CEREBRUM
Otak besar (cerebrum) terdiri atas dua belahan (hemisfer).
Setiap hemister terdiri atas empat lobus yaitu : bagian depan
(lobus frontalis) sebagai pengendali gerakan otot rangka, bagian
belakang (lobus occiptalis) sebagai pusat pengelihatan, bagian
samping bawah (lobus temporalis) sebagai pusat pendengaran
dan pembau, bagian samping atas (lobus parientalis) sebagai
pusat sentuhan, perubahan, perasa, tekanan dan rasa sakit.
Cerebrum terdiri dari beberapa lobus, yaitu :
a) Lobus Frontalis
Lobus ini berperan sebagai puat fungsi intelektual yang lebih
tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, bicara
(area broca di hemister kiri), pusat penghidu dan emosi.
Bagain ini mengandung pusat pengontrolan gerakan volunter
di gyrus presentralis (area motorik primer) dan terdapat area
asosiasi motorik (area premotor). Pada lobus ini terdapat
daerah Broca yang mengatur ekspresi bicara. Lobus ini juga
mengatur gerakan sadar, perilaku social, berbicara, motivasi
dan inisiatif (Purves dkk, 2004)
b) Lobus temporalis
Lobus temporalis mencakup bagian korteks serebrum yang
berjalan ke bawah dari fisura laterali dan sebelah posterior

8
dari fisura parieto-oksipitalis (White,2008). Lobus ini
berfungsi untuk megatur daya ingat verbal, visual,
pendengaran dan berperan dalam pembentukan dan
perkembangan emosi
c) Lobus Parietalis
Lobus parietalis merupakan daerah pusat kesadaran
sensorik di gyrus postsentralis (area sensorik primer) untuk
rasa raba dan pendengaran (White, 2008)
d) Lobus Occipitalis
Lobus ini berfungsi untuk pusat pengelihatan dan area
asosiasi pengelihatan. Menginterpretasi dan memproses
rangsang pengelihatan dari nervous optikus dan
mengeasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf
laindan memori (White, 2008)
e) Lobus Limbik
Lobus ini berfungsi untuk mengatur emosi manusia, memori
emosi dan bersama hypothalamus menimbulkan perubahan
melalui pengedalian atas susunan endokrin dan susunan
otonom (White, 2008)

C. KORTEKS SEREBRI
Korteks serebral (cerebral cortex, grey matte) adalah lapisan
tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15-35 Miliar neuron,
yang masing-masing terhubung ke sekitar 10.000 sinaps, satu
millimeter kubik terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis.
Komunikasi antar neuron dalam bentuk serangkaian panjang
sinyal pulsa yang disebut potensial aksi dimungkinkan melaui
fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat dikirim ke
bagian terpencil dari otak atau tubuh untuk menemukan
reseptor sel tertentu. Ada empat lapisan korteks,
neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks dan allokorteks
yang lipatan sehinngga permukaan menjadi lebih luas dengan
ketebalan 2 mm – 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai

9
jenis pusat saraf yang mengontrol memroi, perhatian, persepsi,
penalaran, bahasa dan kesadaran

D. BASAL GANGLIA
Ganglia dasar (basal ganglia, white matte) merupakan lapisan
putih. Lapisan dalam mengandung banyak serat saraf yati
dendrit dan neurit. Otak besar merupakan pusat saraf utama,
karena memiliki fungssi yang sangat penting dengan regulasi
semua aktivitas tubuh, khususnya yang berkaitan dengan
kecerdasan (intelligence), memori (memory), kesadaran dan
pertimbangan

E. RINENSEFALON CEREBELUM
bagian inferior anterior otak depan yang terutama berkaitan
dengan penciuman dan yang dianggap termasuk olfactory bulb
bersama dengan struktur penciuman otak depan menerima
serat langsung darinya dan sering terutama sebelumnya sistem
limbik yang sekarang diketahui berkaitan dengan keadaan
emosional dan mempengaruhi disebut juga otak pembau
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk
dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan
sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf
dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf
perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar.
Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh
aktifitas tubuh manusia mempunyai tiga fungsi utama, yaitu

10
sebagai alat komunikasi, pengendali atau pengatur kerja, dan
pusat pengendali tanggapan.

11

Anda mungkin juga menyukai