Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Coba Instrumen

4.1.1 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik

Untuk memperoleh data hasil belajar kognitif peserta didik, terlebih dahulu menyusun

instrumen tes berupa soal hasil belajar kognitif peserta didik yang terdiri dari 10 soal

berbentuk pilihan ganda yang menyangkut kelima indikator hasil belajar kognitif peserta

didik, kemudian diuji cobakan kepada kelas yang bukan menjadi subjek penelitian yaitu di

kelas X MIA Negeri 1 Kuta Blang Bireuen. Setelah dilakukan uji coba instrumen,

selanjutnya untuk mengetahui apakah tes tersebut validitas, reliabilitas, daya pembeda dan

tingkat kesukaran. Maka tes uji coba ini diolah dengan menggunakan Microsoft Office

Excel 2007 dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Uji Validitas

Hasil perhitungan uji validitas tes hasil belajar kognitif peserta didik dapat disajikan

pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik
Nomor Koefisien
Interpretasi THitung TTabel Interpretasi
Soal Kolerasi
1 0,2296 Rendah 1,0549 0,38 Valid
2 0,8663 Sangat Tinggi 7,7573 0,38 Valid
3 0,7496 Tinggi 5,064 0,38 Valid
4 0,7496 Tinggi 5,064 0,38 Valid
5 0,6092 Tinggi 3,4356 0,38 Valid
6 0,33 Rendah 1,5635 0,38 Valid
7 0,0336 Sangat Rendah 0,1504 0,38 Tidak Valid
8 0,4972 Cukup 2,5626 0,38 Valid
9 -0,298 Sangat Rendah -1,396 0,38 Tidak Valid
10 0,6111 Tinggi 3,453 0,38 Valid
11 0,4093 Cukup 2,0062 0,38 Valid
12 0,4524 Cukup 2,2686 0,38 Valid
13 0,8804 Sangat Tinggi 8,3032 0,38 Valid
14 0,5319 Cukup 2,8089 0,38 Valid
15 0,751 Tinggi 5,089 0,38 Valid
16 0,1833 Sangat Rendah 0,834 0,38 Valid
17 0,833 Sangat Tinggi 6,726 0,38 Valid
18 0,722 Tinggi 4,663 0,38 Valid
19 0,622 Tinggi 3,55 0,38 Valid
20 0,131 Sangat Rendah 0,593 0,38 Tidak Valid
21 0,601 Tinggi 3,363 0,38 Valid
22 0,611 Tinggi 3,453 0,38 Valid
23 0,531 Cukup 2,803 0,38 Valid
24 0,41 Cukup 2,009 0,38 Valid
25 0,731 Tinggi 4,785 0,38 Valid
26 -0,394 Sangat Rendah -1,916 0,38 Tidak Valid
27 0,4 Cukup 1,9516 0,38 Valid
28 0,396 Rendah 1,929 0,38 Valid
29 0,43 Cukup 2,13 0,38 Valid
30 -0,69 Sangat Rendah -4,27 0,38 Tidak Valid

Berdasarkan hasil uji validitas tes hasil belajar kognitif peserta didik di atas,

interpretasinya diperoleh bahwa tiga item soal memiliki validitas sangat tinggi, sepuluh

item soal memiliki validitas tinggi, delapan item soal memiliki validitas cukup, tiga item

soal memiliki validitas rendah dan enam item soal lagi memiliki validitas sangat rendah,

sehingga hasil uji validitas tes hasil belajar kognitif peserta didik digunakan sepuluh soal

dalam penelitian ini.

2) Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas tes, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas yang bertujuan

untuk mengetahui apakah soal tersebut dapat digunakan kembali atau tidak. Setelah

dilakukan uji reliabilitas, diperoleh hasil koefisien reliabilitas butir soal keseluruhan

sebesar 0,998. Hasil koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Artinya derajat reliabilitas tersebut akan memberikan hasil yang relatif sama apabila

diberikan kembali pada waktu yang berbeda.

3) Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda bertujuan untuk melihat seberapa jauh hasil butir soal dapat

membedakan antara peserta didik yang mempunyai hasil belajar kognitif tinggi dengan
peserta didik yang mempunyai hasil belajar kognitif rendah. Berdasarkan hasil perhitungan

daya pembeda tes hasil belajar kognitif peserta didik yang telah diujikan kepada peserta

didik, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Uji Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik
Nomor Soal Nilai Daya Pembeda Interpretasi
1 0,3636 Baik
2 0,7273 Baik Sekali
3 0,5455 Baik Sekali
4 0,5455 Baik Sekali
5 0,5455 Baik Sekali
6 0,1818 Jelek
7 0 Jelek
8 0,4545 Baik Sekali
9 -0,273 Jelek
10 0,5455 Baik Sekali
11 0,1818 Jelek
12 0,2727 Cukup
13 0,6364 Baik Sekali
14 0,4545 Baik Sekali
15 0,636 Baik Sekali
16 0,2727 Cukup
17 0,909 Baik Sekali
18 0,727 Baik Sekali
19 0,545 Baik Sekali
20 0,091 Jelek
21 0,455 Baik Sekali
22 0,364 Baik
23 0,273 Cukup
24 0,273 Cukup
25 0,182 Jelek
26 -0,182 Jelek
27 0,2727 Cukup
28 0,364 Baik
29 0,27 Cukup
30 -0,36 Jelek

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pada setiap butir soal yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5,

8, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19 dan 21 memiliki interpretasi baik sekali, soal nomor 1, 22 dan

28 memiliki interpretasi baik, soal nomor 12, 16, 23, 24, 27 dan 29 memiliki interpretasi

cukup, sedangkan soal nomor 6, 7, 9, 11, 20, 25, 26 dan 30 memiliki interpretasi jelek.

4) Uji Tingkat Kesukaran


Uji tingkat kesukaran ini bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir soal tersebut

tergolong sukar, sedang atau mudah. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran tes

hasil belajar kognitif peserta didik yang telah diujikan kepada peserta didik dapat dosajikan

pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik
Nomor Soal Nilai Tingkat Kesukaran Interpretasi
1 0,8182 Mudah
2 0,6364 Sedang
3 0,7273 Mudah
4 0,7273 Mudah
5 0,6364 Sedang
6 0,0909 Sukar
7 0,3636 Sedang
8 0,3182 Sedang
9 0,682 Sedang
10 0,4545 Sedang
11 0,4545 Sedang
12 0,5909 Sedang
13 0,6818 Sedang
14 0,6818 Sedang
15 0,591 Sedang
16 0,6818 Sedang
17 0,545 Sedang
18 0,636 Sedang
19 0,273 Sukar
20 0,5 Sedang
21 0,409 Sedang
22 0,455 Sedang
23 0,591 Sedang
24 0,5 Sedang
25 0,273 Sukar
26 0,5455 Sedang
27 0,2273 Sukar
28 0,273 Sukar
29 0,32 Sedang
30 0,182 Sukar

Berdasarkan hasil perhitungan di atas pada setiap butir soal yaitu soal nomor 2, 5, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26 dan 29 termasuk soal sedang,

soal nomor 1, 3 dan 4 termasuk soal mudah, sedangkan soal nomor 6, 19, 25, 27, 28 dan 30

termasuk soal sukar.


Kesimpulan tentang hasil uji coba validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat

kesukaran tes hasil belajar kognitif peserta didik disajikan dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik
Nomor Daya Tingkat
Validitas Reliabilitas Keterangan
Soal Pembeda Kesukaran
1 Valid Baik Mudah Tidak Digunakan
2 Valid Baik Sekali Sedang Tidak Digunakan
3 Valid Baik Sekali Mudah Tidak Digunakan
4 Valid Baik Sekali Mudah Digunakan
5 Valid Baik Sekali Sedang Digunakan
6 Valid Jelek Sukar Tidak Digunakan
7 Tidak Valid Jelek Sedang Tidak Digunakan
8 Valid Baik Sekali Sedang Digunakan
9 Tidak Valid Jelek Sedang Tidak Digunakan
10 Valid Baik Sekali Sedang Digunakan
11 Valid Jelek Sedang Tidak Digunakan
12 Valid Cukup Sedang Tidak Digunakan
13 Valid Baik Sekali Sedang Digunakan
14 Valid Baik Sekali Sedang Tidak Digunakan
15 Valid Sangat Baik Sekali Sedang Tidak Digunakan
16 Valid Tinggi Cukup Sedang Tidak Digunakan
17 Valid Baik Sekali Sedang Digunakan
18 Valid Baik Sekali Sedang Tidak Digunakan
19 Valid Baik Sekali Sukar Digunakan
20 Tidak Valid Jelek Sedang Tidak Digunakan
21 Valid Baik Sekali Sedang Tidak Digunakan
22 Valid Baik Sedang Digunakan
23 Valid Cukup Sedang Tidak Digunakan
24 Valid Cukup Sedang Tidak Digunakan
25 Valid Jelek Sukar Tidak Digunakan
26 Tidak Valid Jelek Sedang Tidak Digunakan
27 Valid Cukup Sukar Digunakan
28 Valid Baik Sukar Digunakan
29 Valid Cukup Sedang Tidak Digunakan
30 Tidak Valid Jelek Sukar Tidak Digunakan

Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran

di atas, butir-butir soal hasil belajar kognitif peserta didik yang telah diuji cobakan banyak

butir soal yang layak digunakan tetapi diambil 10 butir soal saja sebagai instrumen tes

penelitian dengan 2 butir soal masing-masing indikator.

4.2 Hasil Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik

yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

(TPS) dengan bantuan LKPD lebih baik daripada hasil belajar kognitif peserta didik yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS)

tanpa bantuan LKPD di kelas X SMA Negeri 1 Kuta Blang Bireuen. Kegiatan penelitian

ini dilakukan di kelas X MIA yang terdiri dari dua kelas. Kelas X MIA-2 sebagai kelas

eksperimen I yang diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

think pair share (TPS) dengan bantuan LKPD, sedangkan kelas X MIA-1 sebagai kelas

eksperimen II yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe think pair share (TPS) tanpa bantuan LKPD. Materi pembelajaran yang

diajarkan dalam penelitian ini adalah bilangan bulat.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data berbentuk kuantitatif yang

didapatkan dari tes hasil belajar kognitif peserta didik. Tes tersebut diberikan kepada dua

kelas yaitu kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Kelas eksperimen I terdiri dari 20

peserta didik dan kelas eksperimen II terdiri dari 20 peserta didik. Tes dilakukan sebanyak

dua kali yaitu sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Kemudian data diolah dan

dianalisis yang meliputi skor pretest dan posttest kelas eksperimen I serta skor pretest dan

posttest kelas eksperimen II. Kemudian untuk melihat peningkatan hasil belajar kognitif

peserta didik antara kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II menggunakan data N-Gain

yang pengolahan data menggunakan SPSS versi 17.

4.2.1 Analisis Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik

Berdasarkan hasil skor pretest dan posttest hasil belajar kognitif peserta didik,

diperoleh banyak peserta didik (N), skor minimum (xmin), skor maksimum(xmaks), skor

rataan (x), persentase (%) dan simpangan baku (s). Hasil pengolahan data hasil tes hasil
belajar kognitif peserta didik pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat

disajikan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik
Hasil N xmin xmaks x % s
Eksperimen pretest 20 10 60 35,00 35 14,690
I posttest 20 40 90 62,00 62 13,992
N-Gain 20 0,25 0,75 0,4309 0,4309 0,13105
Eksperimen pretest 20 20 60 35,50 35,5 13,169
II posttest 20 30 80 58,50 58,5 11,367
N-Gain 20 0,13 0,67 0,3539 0,3539 0,11824
Skor Maksimal Ideal = 100

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor pretest hasil belajar

kgnitif peserta didik di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II secara berturut-turut

yaitu 35,00 dan 35,50 dari skor maksimal ideal. Rata-rata pretest kedua kelas relatif sama,

hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif peserta didik pada kedua kelas tersebut

sebelum proses pembelajaran relatif sama. Sementara rata-rata skor posttest hasil belajar

kognitif peserta didik di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II secara berturut-turut

yaitu 62,00 dan 58,50. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

kognitif peserta didik setelah memperoleh proses pembelajaran dengan rata-rata skor N-

Gain di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II adalah 0,4309 dan 0,3539. Rata-rata

skor pretest dan posttest pada kedua kelas dapat disajikan pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Rata-rata Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik
Kelas Pretest Posttest
Eksperimen I 35,00 62,00
Eksperimen II 35,50 58,50

Tabel di atas dapat dibuat diagram perbandingan rata-rata skor pretest dan posttest

sebagai berikut:
80
62 58.5
60
35 35.5
40
20
0
Eksperimen I Eksperimen II

boy men

4.2.2

Anda mungkin juga menyukai