Anda di halaman 1dari 6

3.

1 Penyakit Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemui pada wanita di dunia,
meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh wanita. Sebanyak 519.000 wanita
dilaporkan mengalami kematian akibat kanker payudara pada tahun 2004. Dari 600.000 kasus
kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya sebanyak 350.000 diantaranya
ditemukan di negara maju, sedangkan sisanya ditemukan di negara yang sedang berkembang.
( Budiman 2013 ).

Daftar Pustaka : Budiman, Arif, Daan Khambri, dan Hafni Bachtiar. 2013. Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Berobat Pasien Yang Diterapi Dengan Tamoxifen Setelah Operasi
Kanker Payudara

Di AS 1 dari 8 wanita (12.5%) dalam perjalanan hidupnya akan menderita kanker


payudara atau presentase wanita yang terkena kanker payudara adalah 30% dari semua
kanker yang ada pada wanita AS. Dengan angka kematian no.2 pada wanita AS setelah
kematian akibat kanker paru di AS. Adapun insiden kanker payudara 76.7/100.000/tahun
dengan angka kematian 14.7/100.000/tahun. Sedangkan di Indonesia insiden kanker payudara
menduduki peringkat pertama dimana yang berada dalam stadium lanjut > 50% ( Muchlis
2015 ).

Daftar pustaka : Muchlis, Ramli. 2015. Update Breast Cancer Management Diagnostic And
Treatment

Pada tahun 2000 insiden kanker payudara di Indonesia berdasarkan Age Standardized
Ratio (ASR) adalah sebesar 20,6 (20,6 per 100.000 penduduk) dengan mortalitas sebesar
10,1 (10,1 per 100.000 penduduk) atau sebanyak 10.753 orang. Sedangkan pada tahun 2005
mortalitas akibat kanker payudara adalah sebesar 10,9 per 100.000 penduduk dengan jumlah
kematian sebanyak 12.352 orang. ( Budiman 2013 ).
Daftar Pustaka : Budiman, Arif, Daan Khambri, dan Hafni Bachtiar. 2013. Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Berobat Pasien Yang Diterapi Dengan Tamoxifen Setelah Operasi
Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara.
Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh ( termasuk payudara ) terdiri dari jaringan-jaringan
dan jaringan-jaringan tersebut berisi sel. Umumnya, pertumbuhan sel normal mengalami
pemisahan, dan mati ketika sel menua dan digantikan dengan sel-sel baru. Tapi, ketika sel-sel
lama tidak mati, dan sel-sel baru terus tumbuh meski belum diperlukan. Jumlah sel yang
berlebihan tersebut tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Namun tidak semua tumor
merupakan kanker terutama pada payudara. Ada jenis tumor jinak ( non kanker ), ada juga
yang tumor ganas disebut atau yang disebut kanker ( Sastrosudarmo 2012 ).

Daftar Pustaka : Sastrosudarmo, Wh. 2012. KANKER, The Sillent Killer

Istilah kanker payudar merujuk pada tumor ganas yang telah berkembang dari sel-sel yang
ada didalam payudara. Payudara secara umum terdiri dari dua tipe jaringan yaitu jaringan
glandular ( kelenjar ) dan jaringan stormal ( penopang ). Jaringan kelenjar mencangkup
kelenjar susu ( lobules ) dan saluran susu ( the milk passage, milk duct ). Sedangkan jaringan
penopamg meliputi jaringan lemak dan jaringan serat konektif. Payudara juga dibentuk oleh
jaringan lymphatic, sebuah jaringan yang berisi sistem kekebalan yang bertugas
mengeluarkan cairan dan kotoran seluler ( Utami 2012 ).

Daftar Pustaka : Utami, Sri. 2012. Aku Sembuh Dari Kanker Payudara

3.2 Jenis Kanker Payudara

Menurut Utami 2012 kanker payudara berdasarkan sifat serangannya terbagi menjadi
dua, yaitu kanker payudara invasif dan kanker payudara non-invasif

1. Kanker payudara Invasif


Sel kanker merusak saluran dan didndiung kelenjar susu serta menyerang lemak dan
jaringan konektif payudara di sekitarnya. Kanker dapat bersifat invasif ( menyerang )
tanpa selalu menyebar ( metastatic ) ke simpul limfe atau organ lain dalam tubuh.
2. Kanker payudara non-invasif
Sel kanker terkunci dalam saluran susu dan tidak menyerang lemak dan jaringan
konektif payudara di sekitarnya. Ductul carcinoma in situ ( DCIS ), merupakan bentuk
kanker payudara non-invasif yang paling umum terjadi dengan presentase 90%.
Lobular carsinoma in situ ( LCIS ) merupakan bentuk kanker paytudara non-invasif
yang lebih jarang terjadi, namun penyakit tersebut justru harus lebih diwaspadai
karena merupakan tanda meningkatnya risiko kanker payudara.

Sedangkan menurut Utami 2012 Kanker payudara dibagi menjadi dua berdasarkan
waktu terjadinya yaitu :
Jenis kanker payudara yang umum terjadi :
1. Lobular carsinoma in situ
merujuk pada kanker yang tidak menyebar dari area dimana kanker mulai
muncul. Pada LCIS pertumbuhan jumlah sel jelas terlihat, berada di dalam
kelenjar susu ( lobules ).
2. Ductul carsinoma in situ ( DCIS )
Merupakan tipe payudara non-invasif yang paling umum terjadi. DCIS sering
akali terdeteksi pada mammogram sebagai tumpukan kalsium dalam jumlah
kecil.
3. Infiltrating lobular carsinoma ( ILC )
Penyakit ini juga di kenal dengan invasif lobular carcinoma. ILC mulai terjadi
di dalam kelenjar susu ( lobules ) payudara dan sering menyebar (metastatizes)
ke bagian tubuh yang lain. Kasus ILC terjadi 10% samapai 15% dari seluruh
kejadian kanker payudara.
4. Infiltrating ductal carcinoma ( IDC )
Penyakit ini juga dikenal dengan invasive ductal carcinoma. IDC terjadi di
dalam sayuran susu payudara dan menjebol dinding saluran, menerang
jaringan lemak payudara dan kemungkinan terjadi di bagian tubuh yang lain.
IDC umum terjadi yaitu sekitar 80% dari kejadian kanker payudara.

Jenis kanker payudara yang jarang terjadi yaitu :

1. Medullary carsinoma
Jenis kanker payudara invasif yang membentuk suatu batas yidak lazim antara
jaringan tumor dan jaringan normal. Kasus ini ada 5% dari seluruh kejadian
kanker payudara
2. Mucinous carcinoma
Merupakan jenis kanker payudara yang jarang terjadi, terbentuk olrh sel
kanker yang memproduksi mucus ( lendir ). Biasanya wanita dengan kanker
jenis ini memliki tingkat hidup lebih tinggi dibandingkan wanita yang
mengidap penyakit kanker jenis invasif
3. Tubular carcinoma
Merupakan jenis kanker yang terjadi sekitar 2% dari keseluruhan diagnosis
kanker payudara. Wanita yang mengidap penyakit ini memiliki harapan
kesembuhan cukup baik.
4. Inflammatory breast cancer
Kondidi dimana payudara terlihat meradang dengan cekungan atau pinggiran
yang tebal disebabkan oleh sel kanker yang menyumbat pembuluh limfe kulit
pembungkus payudara. Meski kasus terjadinya hanya 1% namun jika terjadi
perkembnagannya sangat cepat.
5. Paget’s disease of the nipple
Merupakan satu jenis kanker payudara yang berawal dari di saluran susu,
kemudia menyebar ke kulit areola dan puting. Kulit payudara akan pecah-
pecah, memerah, borok, dan mengeluarkan cairan. Kasus ini hanya terjadi 1%
pada seluruh kasus kanker.
6. Philloides tumor
Jenis kanker payudara yang berkembang di dalam jaringan konektif payudara
dan dapat ditangani dengan operasi pengangkatan.

Daftar Pustaka : Utami, Sri. 2012. Aku Sembuh Dari Kanker Payudara

3.3 Penyebab Kanker Payudara

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker payudara, namun
beberapa faktor kemungkinannya adalah :

1. Usia
Penyakit kanker payudara meningkat pada usia diatas usia remaja ( Utami
2012). Resiko terbesar di temukan pada wanita berusia diatas 75 tahun (
Sastrosudarmo 2012 ).
2. Faktor genetik dan hormonal
Kanker payudara di sebabkan oleh pertumbuhan sel secara genetik mengalami
kerusakan. Faktor hormonal juga sangat berperan penting karena hormon
merupakan pemicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa
reproduktif menyebabkan tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah
mengalami kerusakan sehingga menyebabkan kanker ( Sastrosudarmo ).
3. Obesitas
Kelebihan berat badan terutama di sekitar pinggang, memakan aklori dan
lemak secra berlebihan akan meningkatkan resiko menderita kanker payudara,
terutama setelah menopause ( Liwidaja-Kuntaraf 2018 ).

Daftar Pustaka : Liwidjaja-Kuntaraf, Kathleen H, dan Jonathan Oey Kuntaraf. 2018.


Mengenal Kanker dan Anti-Kanker

4. Faktor Gaya Hidup


Melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 35 tahun, tidak kawin, tidak
menyusui anaknya, kebiasaan minum minuman beralkohol, perokok (pasif dan
aktif), pemakaian pil kb juga sedikit dapat meningkatkan resiko terjadinya
kanker payudara, mengkonsumsi DES ( diestilstilbstrol ) untuk mencegah
keguguran ( Sastrosudarmo 2012 ).
5. Penyinaran
Pemaparan terhadap penyinaran terutama pada dada dan poada masa kanak-
kanka bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara ( Sastrosudarmo
2012 ).
3.4 Gejala
Menurut Liwidjaja-Kuntaraf ada beberapa tanda dan gejala yang harus di perhatikan
yaitu :
1. Adanya sebuah benjolan atau penebalan di dalam atau dekat payudara
misalnya di ketiak. Dimana benjolan tersebut tetap bertahan pada siklus
menstruasi.
2. Ada massa atau benjolan. Segala sesuatu yang tidak normal dsalam bentuk
benjolan/penebalan/massa yang mungkin terasa sekecil kacang pun tidak
boleh disepelekan dan harus dianggap sebagai pertanda buruk yang harus
dilaporkan ke dokter.
3. Adanya perubahan ukuran, kontur dan bentuk payudara.
4. Adanya darah atau cairan bening yang keluar dari puting susu.
5. Adanya perubahan perabaan maupun penampilan kulit pada payudara atau
puting susu misalnya berlesung pipit, mengerut, bersisik atau meradang.
6. Payudara atau puting yang kulitnya kemerahan.
7. Adanya daerah yang jelas berbeda dari daerah yang lain di kedua payudara.
8. Adanya sebuah daerah yang mengeras di bawah kulit payudara.
3.5 Penyaringan

Anda mungkin juga menyukai