Dhany Jeffriansah1), Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, MS 2) , Dr. Ir. Titik Dwi Sulistiyati, MP 3)
1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang
2),3)
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya Malang
Abstrak
Gelatin banyak dimanfaatkan pada industri pangan. Kulit ikan gabus memiliki kandungan protein,
albumin serta struktur kolagen, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai gelatin. Gelatin kulit ikan gabus
diperoleh dengan pemberian konsentrasi HCl (0,03 mol; 0,04 mol; 0,05 mol; 0,06 mol dan 0,07 mol) pada
proses pembuatan gelatin kulit ikan gabus dan dianalisa secara fisika (uji viskositas dan kekuatan gel), dan
kimia. (kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, rendemen dan pH). Hasil penelitian menunjukkan
berdasarkan perlakuan pemberian konsentrasi HCl yang berbeda pada proses pembuatan gelatin kulit ikan
gabus berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, rendemen dan
pH pada uji kimia (proksimat), pada uji fisika berupa viskositas dan kekuatan gel . Pemberian konsentrasi HCl
yang terbaik pada pembuatan gelatin kulit ikan gabus yaitu pada konsentrasi 0,07 mol dengan nilai proksimat
berupa rendemen 20,63%; kadar air 10,49%; kadar abu 3,26%; kadar protein 82,01%; kadar lemak 0,57%;
kekuatan gel 70,95 gr/bloom; viskositas 15,83 cP dan pH 3,32. Penggunaan HCl dengan kosentrasi yang berbeda
pada pembuatan gelatin dapat mempengaruhi kualitas gelatin berbahan kulit ikan gabus.
Kata kunci: OpHiocepHalus striatus, HCL, Gelatin Ikan