Anda di halaman 1dari 13

ISI

A. Nama Perusahaan

Seiring dengan program pemerintah untuk menggerakkan para generasi muda


menjadi pebisnis sejak dini, maka perkembangan bisnis termasuk kuliner di
Indonesia ternyata mengalami perkembangan yang luar biasa. Hal ini ditandai
dengan semakin banyaknya merek-merek rumah makan yang bermunculan
dengan berbagai kelebihan maupun kekurangannya masing-masing.

Munculnya merek-merek baru tersebut tentunya akan membawa dampak


positif bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Salah satunya adalah terbukanya
lowongan kerja bagi para anggota masyarakat sehingga pada akhirnya dapat
mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Namun disisi lain,
jika tidak dikelola dengan baik, maka munculnya merek-merek baru tersebut
akan membawa dampak persaingan bisnis yang tidak menentu sehingga justru
akan berdampak negatif bagi perkembangan bisnis kuliner itu sendiri.

Terlepas dampak positif maupun negatif yang dapat ditimbulkan, Manajemen


Ayam Penyet Cindelaras merasa perlu untuk mengembangkan bisnisnya
hingga berbagai kota yang ada di Indonesia. Mengapa demikian? Karena
Manajemen Ayam Penyet CINDELARAS yakin bahkan jika bisnis kuliner
tersebut dikelola dengan baik maka dampak negatif yang ada justru akan dapat
dihindarkan. Dengan demikian maka yang muncul adalah dampak positif
seperti terbukanya lapangan pekerjaan bagi sebagian masyarakat Indonesia,
meningkatnya pendapatan pemerintah dari sektor Pajak Hotel dan Restoran,
semakin dikenalnya berbagai kuliner Indonesia baik di dalam negeri maupun
manca negara dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu manajemen Ayam Penyet CINDELARAS mengajak kepada


Bapak/Ibu/Saudara serta para pembaca sekalian untuk ikut serta
mengembangkan kuliner di Indonesia dengan bergabung bersama Manajemen
Ayam Penyet CINDELARAS dengan menjadi investor maupun franchisee
Ayam Penyet CINDELARAS yang akan kami buka di berbagai kota yang ada
di Indonesia.

B. Jenis Usaha

Ayam Penyet CINDELARAS merupakan rumah makan yang mampu berkembang


pesat dalam waktu yang relatif singkat. Dalam kurun waktu tahun 2010 hingga
2014, Ayam Penyet CINDELARAS mampu mengembangkan usahanya menjadi
lebih dari 10 outlet dimana saat ini masih tersebar di Kota Medan dan sekitarnya.
Perkembangan rumah makan Ayam Penyet CINDELARAS yang cukup pesat
tersebut sekaligus menandakan bahwa kehadiran Ayam Penyet CINDELARAS
dapat diterima oleh masyarakat luas khususnya yang ada di Medan dan sekitarnya
serta Indonesia pada umumnya.

Berdasarkan pengalaman selama ini, ke-10 outlet yang telah dibuka tersebut
ternyata sangat ramai dikunjungi oleh para pelanggan. Setelah dilakukan
penelusuran lebih jauh ternyata hal tersebut salah satunya disebabkan oleh menu
yang ditawarkan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Ayam Penyet
CINDELARAS selalu menjanjikan kepada para pelanggannya bahwa makanan
maupun minuman yang disajikan selalu kondisi fresh. Hal ini dikarenakan
makanan maupun minuman tersebut dibuat setelah ada pesanan (made by order)
dari pelanggan. Dengan demikian maka makanan maupun minuman tersebut akan
selalu terjaga kesegarannya.

Salah satu pertimbangan pelanggan sebelum melakukan pembelian biasanya


adalah faktor harga walaupun hal tersebut tidaklah mutlak. Untuk mendapatkan
harga jual yang terjangkau maka Ayam Penyet CINDELARAS selalu berusaha
untuk menekan berbagai biaya yang ada termasuk salah satunya adalah dengan
menggunakan bahan yang berasal dari pihak pertama dalam hal ini petani,
peternak, pegadang grosir dan lain sebagainya. Mengingat bahan baku yang
digunakan berasal dari pihak pertama maka bahan baku tersebut dipastikan dalam
kondisi aman untuk dikonsumsi serta berkualitas pilihan

C. Franchisor

Bisnis Ayam Penyet CINDELARAS sebenarnya dimulai dari usaha usaha


bakso keliling yang dilakukan oleh Bapak Sumarsono pada tahun 1994. Seiring
waktu berjalan, Bapak Sumarsono terus berusaha untuk mengembangkan
impiannya. Beliau berharap suatu saat nanti usaha bakso kelilingnya tersebut
dapat berkembang menjadi restoran besar berskala nasional. Berkat kerja
kerasnya maka outlet pertama tersebut akhirnya dapat terealisasi yang ditandai
dengan dibukanya Baso Urat ADS yang terletak di Jln. Setia Budi Medan.

Semenjak saat itulah bisnis Bapak Sumarsono terus berkembang hingga


akhirnya pada tahun 2007 beliau mendirikan Ayam Penyet CINDELARAS
yang hingga kini telah berkembang menjadi 10 (sepuluh) outlet yang tersebar
di berbagai wilayah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.
 APCL Teladan, Jln. Dr. GM Panggabean No. 8 Teladan, Medan
 APCL Sei Belutu, Jln. Sei Belutu Medan (Samping Kampus UMA Setia
Budi, Medan)
 APCL Adam Malik, Jln. Adam Malik Medan
 APCL Ring Road, Jln. Gagak Hitam Medan (Samping SPBU Pertamina)
 APCL Lauchi, Jln Jamin Ginting KM. 13,5 Lauchi, Medan
 APCL Tanjung Slamet, Jln. Besar Tanjung Slamet, Deli Serdang,
Sumatera Utara
 APCL Tandem, Jln. Teuku Amir Hamzah No. 700, Tandem, Binjai
 APCL Stabat, Jln. Perintis Kemerdekaan Stabat (Samping SMA Negeri 1
Stabat)
 APCL Kualanamu, Jln Raya Batang Kuis – Kualanamu, Deli Serdang,
Sumatera Utara
 APCL Sei Rampah, Jln Medan – Tebing Tinggi

Melihat penerimaan pasar yang cukup baik atas kehadiran Ayam Penyet
CINDELARAS baik karena merek maupun berbagai menu yang ada, maka
manajemen Ayam Penyet CINDELARAS akan mengembangkan bisnisnya
hingga berbagai kota yang ada di Indonesia.

D. Franchisee

Persaingan ketat di bisnis kuliner dengan menu ayam penyet, tentu setiap usaha
ayam penyet ini pun memiliki ciri khasnya tersendiri yang menjadi trade mark
sehingga dikenal konsumen. Begitu pula ayam penyet cindelaras misalnya yang
membangun trade mark usaha dengan cara di tiap tempat selalu ada steling kaca
transparan yang memajang aneka menu yang dijadikan itemnya ayam penyet.
Seperti sambal kentang, sayur urab, tauco, mie hun, sambal, ikan asin dan menu
utama dengan pilihan ayam, lele dan bebek. ada juga sayuran segar seperti timun,
tomat yang dipajang dengan bentuk kerucut.

Pajangan itu berada di depan ruangan yang dilintasi konsumen, dengan konsep
dapur terbuka. Pajangan ini tidak lah sederhana efeknya. Setiap orang yang lewat,
apalagi saat perut sedang keroncongan, tampilan menu yang berlimpah dengan
warna yang menggoda itu ikut berperan mencuri selera makan, yang membuat
orang tertarik untuk masuk dan memesan makanan.

"Karena orang mudah tertarik dengan warna dan tampilan,"ucap pemilik Ayam
Penyet cidelaras itu. Menurutnya, pajangan menu yang berlimpah itu juga bukan
sekadar gaya gayaan. Isi di dalam setiap porsinya juga banyak. "Hasrat setiap
orang makan itu adalah porsi yang banyak harga yang terjangkau dan tempat yang
nyaman. Saya tidak ingin ketika orang membayar makanannya mereka merasa
kecolongan karena uang yang dibayar tidak sesuai dengan makanan yang
didapatkan,"jelasnya lagi. Hal itu menurutnya juga salah satu bentuk kejujuran
dan tanggung jawab moral dalam membangun usaha.

Konsep bisnis yang dibangunnya sejak tahun 2008 itu memberi dampak yang luar
biasa terhadap laju bisnisnya. Hingga kini APC sudah memiliki 14 outlet dengan
penjualan yang terus meroket. Tidak hanya bisnis rumah makan, Hengki juga
mengembangkan bisnis supplier yang menyuplai bahan kebutuhan pokok ke
berbagai supermarket modern.

E. Sistem Perusahaan

Coffee Toffee menawarkan sebuah bisnis peluang usaha kepada calon - calon
mitra yang potensial dan mempunyai gairah yang tinggi terhadap dunia kopi,
untuk bergabung dalam jaringan bisnis ini. Coffee Toffee mempunyai visi
bahwa untuk menjadi kedai kopi lokal yang dapat menjadi tuan rumah di
negeri sendiri dengan selalu memberikan produk dan layanan terbaik dengan
bahan-bahan baku lokal terbaik dengan harga yang terjangkau. Kerjasama
dengan pola waralaba adalah salah satu cara terbaik memasarkan produk dan
potensi bisnis Coffee Toffee. Dengan konsep pemasaran ini, Coffee
Toffee akan dapat melayani dan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi
dengan harga yang terjangkau kepada seluruh pelanggan diIndonesia. Berdasar
pada pengalaman-pengalaman yang dirangkum dalam bentuk SOP dan
dituangkan dalam pelatihan yang diberikan kepada mitra bisnisnya. Untuk itu,
seperti dilansir dari situs resminya, Coffee Toffee dengan bangga menawarkan
peluang usaha kepada calon mitra yang memiliki gairah yang tinggi terhadap
dunia kopi, untuk bergabung dalam jaringan bisnisnya.

Bagian anda yang tertarik, paket Investasi tipe express membutuhkan modal
berkisar Rp600 juta. Luas tempat yang perlu disiapkan untuk tipe ini kurang
lebih 70 meter 2 . Selain tipe express, ada juga dua tipe lain yang bisa
dicapai oleh calon mitra. Paket tersebut adalah tipe asal yang dibanderol
investasi dibutuhkan Rp900 juta, dengan luas area yang dibutuhkan sekitar 150
meter persegi . Yang terakhir, tipe khusus, Modal yang dibutuhkan untuk
jenis ini Rp1 hingga Rp1,4 miliar.Sedang luas tempat yang perlu disiapkan
minimal 150 meter 2 hingga 200 meter 2 , di luar ruang parkir. Paket ketiga
investasi itu sudah termasuk dengan biaya lisensi Rp150 juta selama 5 tahun,
dan biaya setoran Rp50 juta. Kemudian, jika mitra sudah menjalankan
bisnisnya, Coffee Toffee sebagai pemilik waralaba akan mengenakan biaya
royalti sebesar 5 persen, biaya pemasaran 2 persen, serta biaya promosi
sebesar 2 persen setiap bulannya.

"Peluang usaha coffee shop di indonesia sangat besar, dengan jumlah


penduduk dan provinsi yang sangat luas, jadi kita ingin ekspansi di setiap kota.
Kita baru ada di 10 provinsi dan kota-kota sekitarnya, jadi masih ada 20
provinsi lagi yang ingin kita sasar,” ungkap Dimas Arya, Business Expansion
Manager Coffee Toffee. Lebih lanjut, waralaba Coffee Toffee juga akan
mengembangkan bisnisnya tak semata di kota-kota besar saja, tapi juga di
second city hingga ke tingkat kecamatan untuk menjangkau masyarakat di
pelosok daerah. “Kita ada outlet di Jember, Palu, Palangkaraya, dan second
city lainnya. Respon dari masyarakat sangat positif bahkan melebihi kota besar,
segmentasi kita juga masuk ke sana dan brand Coffee Toffee naik kelas karena
tidak ada kompetitor sejenis di kota tersebut,” kata Dimas. Kedepannya bisnis
beverage yang meraih penghargaan Franchise Top of Mind pada 2013 ini,
menargetkan pertumbuhan gerai selama 2015 sebanyak 22 outlet. Hingga pada
2016 Coffee Toffee akan mulai melakukan pengembangan outlet berdasarkan
pemetaan pada setiap wilayahnya, hingga bermuara pada pemerataan pendirian
outlet Coffee Toffee di seluruh wilayah Indonesia.

“Kita sudah melakukan pemetaan mulai dari apa saja brand yang sudah ada,
bagaimana traficnya, siapa kompetitor dan lain sebagainya,” tambahnya.
Membuka peluang usaha bagi calon mitra yang minat untuk bekerjasama.
Siapakan usulan lokasi dan ikuti tahapan bermitra yang sudah menjadi standar
operasional prosedur dari pihak pusat. Kemudian investasi yang diperlukan
untuk bermitra berkisar Rp1 miliar sampai Rp1,2 miliar. Biaya itu sudah
termasuk franchise fee namun diluar sewa tempat dengan minimal invetasi Rp.
700.000.000, franchise fee Rp.150.000.000, royalty 5% dan biaya lainnya 4%
untuk promosi dan marketing fee.

F. Lama Menjalani Usaha

Coffee Toffee sudah resmi menjadi Perusahaan pada 2011 lalu dengan
nama PT Coffee Toffee Indonesia. Sebuah jaringan coffee shop nasional
dengan jumlah gerai lebih dari 100 gerai dan dengan pengalaman selama 8
tahun membangun dan mengoperasikan coffee shop, dari pengalaman-
pengalaman ini di rangkum dalam bentuk SOP dan pelatihan-pelatihan yang
akan di berikan kepada mitra bisnis. Coffee Toffee didirikan pertama kali pada
akhir tahun 2005 bersama istrinya. Seiring dengan berjalannya waktu, dari
sering bertemu dan dari omongan mulut ke mulut ternyata sambutan pasar
terhadap produk dan konsep yang ditawarkan cukup bagus. Berbekal hal
tersebut, maka di tahun 2006 Odi menambah dua gerai Coffee Toffee di
Surabaya. Namun sayang sekali saat masuk ke tahun 2007 outlet atau Coffe
Booth yang dibuka tersebut hanya berjalan beberapa bulan karena sepi dan
condong merugi. Usaha kopi yang ia rintis dengan modal awal sekitar 5 juta
bersama dengan sang istri tercinta tersebut pun terpaksa ia tutup.

Selanjutnya perjalanan Coffee Toffee sebagai salah satu franchise yang paling
banyak dikenal memang tak semulus yang diperkirakan orang. Dengan modal
nekat Odi mulai meracik kopi sendiri di halaman sebuah toko jalan Mampang
Prapatan Jakarta bersama rekan seperjuangannya Ahmad Zai. Sebuah alat
coffee maker membuat mereka kebingungan karena rasa kopinya belum sesuai
dengan keinginan. Minuman kopi mulai mereka pelajari secara intensif
dan seiring waktu mereka mulai agresif mengembangkan berbagai menu yang
diterima umum. Perjalanan serta perjuangan yang
berbekal love, passion, enthusiasm mengantarkan mereka pada puncak
kesuksesan, sekaligus menjadikan tiga point tersebut sebagai tagline Coffee
Toffee. Kini Coffee Toffee mampu membuktikan menjadi ikon model bisnis
lokal yang menjadi tuan rumah sendiri. Bahkan Odi dan Rakhma berharap
kelak bisnisnya mampu mengglobal dengan produk lokal. Kini, Coffee Toffee
semakin ramai lantaran siapapun bisa turut andil dalam membangun bisnis
kedai kopi ini dengan cara waralaba.

G. Kondisi Perusahaan

a. Modal
Dari juta untuk setiap gerai dengan ukuran paling kecil. Di mana ada usaha, di situ
ada jalan. Beginilah yang dilakukan pria ini. Dirinya yang sudah bosan hanya
menjadi karyawan swasta pun lalu memutar otaknya untuk mempunyai sebuah
bisnis.Pintar membaca peluang. Itulah yang dilakukannya ketika dirinya ingin
membuka bisnis. Kecermatannya mendirikan bisnis berbasis olahan penyet itu
berawal ketika tidak ada orang lain yang mengambil bisnis penyet.

Idenya pun lalu disampaikan kepada orangtuanya, yang saat itu langsung
disambut baik. Ayam Penyet Cindelras langsung melejit dari mulut ke mulut
dalam waktu tiga bulan sejak didirikan.

Modal awal yang digelontorkan tak terlalu besar. Hanya sekira Rp4 juta-Rp5 juta,
dirinya sudah bisa membangun usahanya. Gerobak bekas yang masih bagus pun
dibelinya sekira Rp200 ribu untuk permulaan.

"Modalnya sekira Rp4 jutaan, itu sudah termasuk gerobak, meja, kursi, kompor
dua buah, bahan baku seperti ayam, iga, bebek, dan lele," jelas pria itu. Dengan
modal yang tidak terlalu besar, dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp800
ribu per hari dengan omzet nyaris sebanyak dua kali lipat. Harga yang ditawarkan
pun tak terlalu mahal, dia mematok harga sekira Rp12 ribu. Kini ia pun sudah
sukses memiliki 10 cabang yang tersebar diseluruh indonesia.

b. Peralatan

Ayam Penyet CINDELARAS selalu menggunakan berbagai peralatan masak


yang terbuat dari besi plat. Dengan demikian maka perawatannya juga akan
lebih mudah. Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan kondisi kerja yang
selalu hygienis.

c. Marketing mix
1. Produk
Ayam Penyet Cindelaras adaah menu utama dar waralaba ini, namun
selain menu tersebut juga disediakan lebih dr 30 menu yang terdiri dari
berbagai minuman, es krim dan lain-lain.
2. Harga
Dengan kualitas dan kepopuleran yang telah menyaingi brand
internasional harga yang ditawarkan Ayam Penyet Cindelaras bisa
dikatakan lebih rendah jauh dibawah pesaingnya. Harga pergelas
produk Ayam Penyet Cindelaras berkisar antara Rp.11.000 – 12.000.
3. Tempat
Ayam Penyet Cindelaras menyasar tempat keramaian seperti kampus,
perkantoran, dan tempat-tempat ramai lainnya. Ayam Penyet
Cindelaras telah tersebar di sepuluh provinsi di Indonesia.
4. Promosi
Promosi coffee toffee saat baru mulai merintis hanya dengan promosi
dari mulut kemulut karena keterbatasan dana. Saat ini perusahaan
Ayam Penyet Cindelaras telah memiliki berbagai media sebagai
tempat promosi produknya, diantaranya promosi iklan Media
elektronik, media cetak, situs web, ecommerse, media sosial , dll.

d. Sengmentasi Pasar
Coffee toffee menargetkan produknya untuk seluruh jenis kelamin.
Tempat yang disasarnya adalah kota-kota besar dimana banyak terdapat
kedung pencakar langit, target utamanya adalah daerah perkantoran,
kampus, tempat wisata, dan keramaian lainnya. Target utama nya adalah
remaja atau masyarakat umum yang menyukai olahan ayam dan mencari
tempat untuk bersantai yang nyaman.
IDENTIFIKASI KASUS WARALABA AYAM PENYET
CINDELARAS INDONESIA
(Tugas Matakuliah Kewirausahaan)

Oleh
Cynthia Melianisa
1714131001
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Bisnis Waralaba Ayam Penyet Cindelaras Yang Menjanjikan.


https://www.finansialku.com/bisnis-waralaba-ayam-penyet-cindelaras-
yang-menjanjikan. Diakses pada tanggal 13 juni 2019.

Hanum, A. 2016. Profil Ayam Penyet Cindelaras


.hanuml.blogspot.com/2017/09/profil-ayam-penyet-cindelaras.html?m=1.
Di akses pada tanggal 13 juni 2019.
Zulianingsih, R. 2014. Profil, Sejarah, dan Modal Perusahaan Franchise Ayam
Penyet Cindelaras Indonesia. 1EB21. Depok.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai