Anda di halaman 1dari 6

TUBEKTOMI

Kode Dokumen : Ditetapkan Oleh


WaktuTerbit : Direktur Klinik
No. Revisi : Surya Medika
SPO Tgl. Mulai Berlaku : …………
Halaman :
Nama……….

A. Pengertian Tindakan pembedahan dengan melakukan laparatomi dan insisi dinding


uterus untuk melakukan pengikatan/ pemotongan tuba fallopi.

B. Tujuan 1. Dilakukan pada pasien yang memiliki penyakit kronik.


2. Dilakukan pada pasien yang memiliki resiko dalam kehamilan.
a. Pasien yang tidak memiliki anak lagi.
C. Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia Nomor
2052/Menkes/Per/X/2011 Tentang Izin Praktik Dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran
D. Referensi
E. Alat dan Bahan 1. Persiapan pasien
a. Stop makan dan minum minimal 6 jam sebelum operasi (kecuali
emergency)
b. Pasang IVFD
c. Pasang dauwer kateter
d. Konsultasi anastesi
e. Pemerikasaan laboratorium ( minimal : HB, golda, BT, CT, HbsAg,
GDS)
f. Persiapan darah
g. Informed consent dari suami atau keluarga
2. Persiapan alat
a. Linen
a) Duk besar : 4 buah
b) Duk sedang : 4 buah
c) Du kecil : 6 buah
d) Duk besar lubang : 1 buah
e) Scort steril: 4 buah
f) Towel : 4 buah
g) Sarung meja mayo : 1 buah

b. Bhp
a) Kassa : 60 buah h) Benang Vycril no.2/0 : 2
b) Big has: 6 buah i) Benang Monosin no.3/0 : 1
c) Mess no. 10 : 1 buah j) Benang Chormik no2/0 : 1 buah
d) Colter monopolar : 1 buah k) Supratule: 20 cm
e) Selang suction : 1 buah l) Hypavix :
20000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000 cm
f) Handscoon : 10 pasang m) benang silk :
g) Underpad steril : 1 buah n) Underpad non steril : 1 buah

c. Instrument
a) Hand mess no.3
b) Metzenbaum : 1 buah
c) Gunting benang : 1 buah
d) Gunting jaringan : 1 buah
e) Pinset anatomis : 2 buah
f) Pinset cirugis : 2 buah
g) Duk klem : 5 buah
h) Klem tali pusat : 2 buah
i) Pean :2 buah
j) Kocher lurus sedang : 2 buah
k) Kocher bengkok panjang : 1 buah
l) Klem peritoneum : 4 buah
m) Ring klem : 2 buah
n) Langen beck : 1 buah
o) Retraction haak : 1 buah
p) Babcock : 1 buah
q) Cuching : 2 buah
r) Bengkok : 1 buah
F. Langkah- Langkah Bagan Alur
1. Membantu mengatur posisi
Atur posisi pasien untuk
pasien untuk dilakukan
pembiusan.
pembiusan ( anastesi SAB )
2. Perawat instrument
Perawat instrument melakukan
melakukan surgical scrub ( surgical scrub, gowning dan
cuci tangan ) gowning gloving.
(memakai gaun operasi) dan
gloving (memakai sarung Perawat instrument memakai
tangan). scoret dan handscoon steril kepada
3. Perawat instrument memakai tim operasi lain.

scoret dan handscoon steril


kepada tim operasi lain. Antisepsis area yang
4. Antisepsis area yang akan di akan di operasi.
operasi. Perawat instumen
memberikan dressing forsep
Draping area operasi
(diinfektan klem) dan kasa
dalam kom berisi betadine.
5. Dilakukan draping area Memasang selang suction dan
operasi, meletakkan couter.

underpad steril dari bawah (


Mendekatkan meja
dari simpsis kebawah) mayo Membaca doa
dilanjutkan dengan duk besar
buntu ditempatkan yang
Operator melakukan
sama, selanjutnya duk inisisi.
Operator melakukan
maker daerah insisi
sedang dari bawah pusat
keatas lalu terakhir duk besar
lubang diseluruh bagian Asisten merawat Setelah peritonium terbuka.
tubuh. perdarahan Perawat instrumen
memberikan ring klem.
6. Perawat instrument
memasang selang suction Operator
dan fiksasi dengan melakukan insisi
Tampak uterus
meggunakan towl klem ( duk uterus
klem )
7. Perawat instrument Perawat instrument
mendekatkan meja mayo memberikan suction kepada
kedekat pasien. asisten. Perdarahan dan air
8. Membaca doa. ketuban disuction.
9. Operator melakukan marker
daerah yang akan diinsisi.
Bayi dilahirkan.
Perawat instrument
memberikan handves mes
kepada operator dan
memberikan klem pean dan
kasa pada asisten untuk
merawat perdarahan.
10. lakukan insisi melintang pada
kult dan jaringan subkutan
sepanjang 2-3 cm tepat di
bawag pusat.
11. Insisi lapis demi lapis sampai
hampir menembut
peritoneum kemudian
peritoneum dijepit dengan 2
klem, transiluminasi untuk
identifikasi dengan gunting
selebar jari sehingga bisa di
masukki jari telunjuk dan
sebuah tampon tang.
12. Bila fundus uteri di bawah
pusat, insisi membujur
setnggi 2 jari di bawah
fundus sepanjang 2-3 cm
sampai mencapai fasia.
Setelah fasia diinsisi
kemudian muskular rektus
abdominis dilakukan dengan
jari telunjuk atau kleam arteri
sehingga tampak
peritoneum. Jepit
peritoneum dengan 2 buah
klem, transiluminasi
untukidentifikasi dengan
gunting peritoneum secara
membujur.
13. Masukkan retraktor ke dalam
rongga abdomen, tarik
retraktor ke arah tuba ,yang
akan di capai.
14. Jepit dengan pingset atau
klem dan tarik perlahan-
lahankeluar melalui lubang
insisi sampai terlihat
fimbriae.
15. Bila tuba tertutup omentum,
sisihkan dengan menggukan
kasa yang di jepit klem arteri
dan posisi klien
trendelenbred.
16. Jepit tuba 1/3 poksimal
dengan klem babcock angkat
sampai tuba melengkung,
tentukan daerah mesosalping
tanpa pembuluh darah.
17. Tusukkan jarum bulat dengan
benang catgut no 0 jarak 2
cm dari puncak lengkungan
dan ikat salah satu pangkal
lengkungan.
18. Ikat kedua pangkal
lengkungan tuba secara
bersamaan menggunakan
benang yang sama.
19. Potong tuba tepat diatas
ikatan benang.
20. Periksa pendarahan pada
tunggul tuba dan periksa
lumen tuba untuk
meyakinkan tuba telah
terpotong.
21. Potong benang 1 cm dari
tuba dan masukkan kembali
tuba ke dalam rongga perut.
22. Lakukan tindakkan yang sama
pada tuba sisi yang lain.
23. Periksa ronggan abdomen
(kemungkinan pendarahan).
24. Jahit fasia dengan jahitan
simpul atau angka 8 memakai
benang monosyn no.2/0.
25. Jahit subkutis dengan jahitan
sipul memakai chromic no.
2/0.
26. Jahit kulit dengan jahitan
simpul memakai benang
vicryl no. 3/0 .
27. Bersihkan kulit dengan kasa
basah dan keringkan dengan
kasa kering, kemudian tutup
dengan supratule, kasa
kering dan hypavik.
28. Operasi selesai.
29. Pasien dibersihkan dan alat
dirapikan.
30. Pindahkan pasien keruang
RR.
G. Unit terkait 1. Instalasi Kamar Operasi
H. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai