Pengertian Bronkus
Pengertian Bronkus merupakan cabang batang tenggorokkan yang terletak setelah trakea dan
juga berada sebelum paru-paru. Setelah masuk ke dalam paru, bronkus ini akan bercabang
lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan itu akan bercabang menjadi 3 bronkus
lobaris, sedangkan untuk bronkus sebelah kiri akan bercabang menjadi 2 bronkus lobaris.
Bronkus ini berfungsi untuk membawa udara ke paru-paru.
3. Fungsi Bronkus
Setelah mengerti mengenai Pengertian, Struktur dan bagian dari bronkus, kita juga harus
mengetahui fungsi bronkus ini, nah dibawah ini merupakan fungsi bronkus, antara lain
sebagai berikut :
1) Menyaring Udara Pernapasan
lapisan epitel bronkus ini memiliki sel yang bisa menghasilkan mukus, selain itu
dinding sel bronkus ini juga mempunyai silia (bulu halus). Hal tersebut akan membuat
kotoran atau juga benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan itu menempel
dan tersaring sehingga tidak masuk ke paru-paru.
2) Melembabkan Udara pernapasan
Selain berfungsi untuk mengeliminasi komponen berbahaya, mukus yang dihasilkan
oleh sel goblet di jaringan epitel ini juga bisa melebabkan atau juga menghangatkan
udara pernapasan.
3) Juga berfungsi sebagai konduktor udara itu antara atmosfer (lingkunganluar) dengan
alveoli.
4) Menghubungkan tenggorokkan (trakea) dan paru-paru
1. Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran utama pernapasan atau bronkus.
Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa udara dari dan menuju paru-paru.
Seseorang yang menderita bronkitis biasanya ditandai dengan munculnya gejala batuk
yang berlangsung selama satu minggu atau lebih.
Bronkitis akut. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun.
Bronkitis tipe akut biasanya pulih dengan sendirinya dalam waktu satu minggu
hingga 10 hari. Namun, batuk yang dialami dapat berlangsung lebih lama.
Bronkitis kronis. Bronkitis tipe ini biasanya dialami oleh orang dewasa berusia 40
tahun ke atas. Bronkitis kronis dapat berlangsung hingga 2 bulan, dan merupakan
salah satu penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
2. Bronkiektasis adalah kondisi ketika saluran bronkus yang terdapat di dalam paru-paru
mengalami kerusakan, penebalan, atau pelebaran secara permanen, dan dapat terjadi pada
lebih dari satu cabang bronkus. Kerusakan tersebut menyebabkan bakteri dan cairan
mukus lebih mudah terkumpul di dalam bronkus yang dapat memicu penyumbatan
saluran udara dan infeksi berulang. Penderita bronkiektasis akan lebih mudah terkena
infeksi bakteri yang dapat memperparah kerusakan bronkus.
Secara umum, penderita bronkiektasis tidak dapat disembuhkan. Namun dengan
perawatan yang baik, pasokan oksigen untuk tubuh melalui paru-paru dapat terjaga dan
kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dapat dicegah, sehingga kualitas hidup penderita
dapat meningkat.
Gejala Bronkiektasis
Gejala utama yang dapat diamati dari penderita bronkiektasis adalah batuk berdahak yang tidak
mereda meskipun diobati. Dahak yang dihasilkan dari batuk akibat bronkiektasis dapat berwarna
bening, kuning pucat, atau kuning kehijauan. Gejala lainnya adalah:
Mengi.
Sesak napas.
Nyeri sendi.
Perubahan bentuk ujung-ujung jari yang dinamakan clubbing finger, di mana kuku
menebal dan bentuk ujung jari menjadi bulat.
Batuk mengeluarkan darah atau dahak dari batuk bercampur dengan darah.
Mengalami infeksi saluran pernapasan berulang.
Kehilangan berat badan.
Lelah.
Jika penderita bronkiektasis mengalami infeksi sekunder akibat kerusakan bronkus, gejala
munculnya infeksi antara lain:
Jika gejala-gejala berikut sudah muncul, berarti infeksi paru-paru yang dipicu bronkiektasis
sudah memburuk dan perlu dirawat di rumah sakit. Gejala-gejala infeksi paru-paru yang perlu
diperhatikan adalah:
Penyebab Bronkiektasis
Bronkiektasis terjadi akibat kerusakan jaringan bronkus yang diperparah oleh infeksi. Infeksi
bronkus pada penderita bronkiektasis meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada paru-paru,
yang akan membuat bronkus semakin meradang dan melebar. Kedua hal tersebut terjadi secara
berputar dan berulang, sehingga kerusakan pada bronkus dan paru-paru semakin parah.
Kerusakan bronkus dipicu oleh respons sistem imun yang berupaya menghilangkan penyebab
infeksi, seperti bakteri dan virus. Kerja sistem imun tersebut memicu reaksi peradangan. Pada
umumnya, reaksi peradangan akan berhenti dengan sendirinya tanpa menimbulkan kerusakan
jaringan. Namun, pada bronkiektasis, reaksi peradangan menyebabkan kerusakan permanen pada
jaringan elastis dan jaringan otot bronkus. Kerusakan pada kedua jaringan tersebut menyebabkan
pelebaran bronkus yang justru makin meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Berbagai kondisi dan penyakit yang dapat memicu kerusakan permanen pada bronkus paru-paru
antara lain:
o Sindrom Sjogren.
o Kolitis ulseratif.
o Penyakit Crohn.
Pengobatan Bronkiektasis
Sangat penting untuk mengenali dan mendiagnosis bronkiektasis pada tahap awal. Selain itu,
mengobati penyakit yang menyebabkan bronkiektasis juga menjadi tujuan pengobatan. Beberapa
hal yang berkaitan dengan penanganan bronkiektasis di antaranya adalah:
Meringankan gejala bronkiektasis. Perlu diingat bahwa bronkiektasis tidak bisa
disembuhkan, namun gejalanya dapat dikontrol sehingga tidak memburuk. Beberapa
langkah untuk meringankan gejala bronkiektasis adalah:
o Berhenti merokok.
o Penghambat leukotriene.
o Teofilin.
Komplikasi Bronkiektasis
Komplikasi akibat bronkiektasisi yang paling berbahaya adalah batuk mengeluarkan darah yang
sangat hebat (hemoptisis). Kondisi ini terjadi akibat salah satu bagian pembuluh darah yang
menyediakan darah bagi paru-paru terbuka dan mengalami perdarahan. Gejala hemoptisis antara
lain adalah:
Hemoptisis masif yang terjadi pada penderita bronkiektasis merupakan keadaan darurat medis
yang harus segera ditangani. Untuk mengatasi hemoptisis, dokter akan melakukan embolisasi
arteri bronki (BAE) dengan cara menyumbat sumber perdarahan di paru-paru yang dipandu
dengan pemindaian sinar-X.
Pencegahan Bronkiektasis
Beberapa kasus bronkiektasis terjadi akibat infeksi saluran pernapasan. Untuk mencegah infeksi
yang dapat memicu bronkiektasis, dapat dilakukan langkah-langkah berikut: