PENDAHULUAN
A. DefinisiLeukimiaLimfositikKronik (LLK)
Leukemia Limfositik Kronik (LLK) adalah suatu keganasan
hematologik yang ditandai oleh proliferasi klonal dan penumpukan limfosit B
neoplastik dalam darah. LLK terjadi pada manula dengan limfadenopati
genera lisata dan peningkatan jumlah leukosit disertai limfositosis. Perjalanan
penyakit biasanya jinak dan indikasi pengobatan adalah hanya jika timbul
gejala. Perjalanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan akumulasi progresif
yang berjalan lambat dari limfosit kecil yang berumur panjang.
A. Anamnesis
Anamnesis adalah cara penelitian yang dilakukan dengan wawancara,
baik langsung kepada pasien (autoanamnesis) maupun kepada orang tua atau
sumber lain (alloanamnesis) misalnya ibu bapa atau pengantar. Anamnesis
merupakan bagian terpenting untuk menentukan diagnosis dan pemeriksaan
klinis. Dengan anamnesis ini didapatkan data subjektf. Pihak pasien diberikan
kesempatan untuk mengingat kembali dan menceritakan secara rinci masalah
kesehatan yang dihadapi anak termasuk keluhan utama, keluhan tambahan,
tanda-tanda timbul, riwayat terjadinya keluhan dan tanda sampai anak dibawa
berobat.
a. Identitas
Identitas pasien diperlukan untuk memastikan bahwa benar-benar anak
tersebut yang dimaksudkan dan tidak keliru. Brmula dengan nama anak,
sebaiknya dicantumkan dengan nama orang tua. Seterusnya umur, jenis
kelamin, nama orang tua, alamat, pekerjaan orang tua, agama dan suku.
b. Keluhan utama atau riwayat penyakit sekarang
Biasanya ditanyakan keluhan utama yaitu keluhan yang menyebabkan
pasien datang berobat. Riwayat perjalanan penyakit harus diketahui
dengan jelas. Umumnya, mencakup lamanya keluhan, bagaimana
terjadinya keluhan; mendadak, perlahan-lahan, terus menerus, hilang
timbul atau berhubunga dengan waktu. Selain itu, sifat keluhan; keluhan
bersifat menetap atau menjalar, berat ringannya keluhan dan
perkembangannya. Biasanya pasien datang dengan keluhan utama pucat
pada penderita leukemia limfositik akut.pucat paling baik dinilai pada
telapak tangan/kaki, kuku, mukosa mulut dan konjungvita, keluhan
penyerta lain yang biasa ditemukan adalah anak lemas, demam, penurunan
kadar trombosit, munta sehingga menjukan gejala seperti serangan demam
berdarah bahkan dapat ditemukan kulit yang tampak kuning pucat seperti
penyakit kuning.
c. Riwayat penyakit terdahulu
Perlu juga ditanyakan riwayat penyakit anak yang pernah diderita.
Ditanyakan pengobatan sebelumnya dan hasilnya, tindakan pengobatan
sebelumnya. Pada saat terjadinya penyakit apakah ada reaksi alergi dan
riawat penyakit lain yang pernah diderita sebelumnya.
d. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Status pertumbuhan anak dapat diambil dari pertumbuhan kurva berat
bada terhadap umur dan panjang. Data ini dapat diproleh dari kartu
menuju sehat atau kartu pemeriksaan lain. Status perkembangan pasien
perlu untuk mengetahui tahapan perkembangan anak.
e. Riwayat imunisasi dan pemakanan.
f. Riwayat keluarga
Untuk riwayat keluarga, biasanya boleh diambil data keluarga sama ada
pernah mengidap penyakit leukemia.
B. Pemeriksaan Fisis
Ditemukan tanda-tanda seperti :
a. 20-30% pasien tidak menunjukkan kelainan fisik.
b. Sekitar 50% pasien mengalami limfadenopati dan atau
hepatosplenomegali.
c. Sering terjadi infeksi berkaitan dengan perjalanan penyakit.
d. Bisa ditemukan pendarahan atau trombositopenia.
C. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan skirining
Pemeriksaan darah lengkap
- Hb, Ht, Eritrosit menurun namun tidak separah LLA
- Jumlah leukosit selalu meningkat
- Jumlah trombosit meningkat, turun, atau normal
b. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan sediaan apus darah
- Eritrosit : normositik normokrom.
- Leukosit : limfositosis, limfosit matang 70-0%, smudge cell/sel
basket , limfoblast.
c. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan sum-sum tulang
Pada penderita LKK ditemukan adanya infiltrasi merata oleh
limfosit B. Sedangkan pada penderita LGK/LMK ditemukan keadaan
hiperselular dengan peningkatan jumlah megakariosit dan aktivitas
granulopoeisis. Jumlah granulosit lebih dari 30.000/mm3
DAFTAR PUSTAKA
Rahmi sahreni. 2019. Leukimia Limfositik Kronik Pada Limfoma Non Hodgkin.
Jurnal Kesehatan Andalas Vol.8 N0.1
KELOMPOK III
RAHAYU
RISKA AMELIA. Z
SALNI
SINTYA PRATIWI.Y
SULIS MASPUPAH
WULANDARI
2019