Longcase IKK
Longcase IKK
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY
A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus : 3
Nama Lengkap : Royanah Jenis kelamin: L / P
Tanggal lahir : 12 Juni 1969 Umur: 50
Alamat : Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta
Telepon/ No.HP : 082327205152
Pekerjaan : Asisten Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar
Jika pasien adalah bayi/ balita:
Nama Ayah
Tanggal lahir : Umur:
Alamat :
Telepon/ No.HP :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Nama Ibu
Tanggal lahir : Umur:
Alamat :
Telepon/ No.HP :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Jika data didapatkan dari anggota keluarga atau orang lain (heteroanamnesis)
Nama Lengkap : Jenis kelamin: L / P
Tanggal lahir : Umur:
Alamat :
Telepon/ No.HP :
Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan seperti perasaan panas dan ditusuk-tusuk terutama pada bagian ulu hati. Pasien
juga mengeluh perut terasa tidak enak dan mual. Keluhan muntah disangkal. Keluhan
BAB dan BAK disangkal. Pasien memiliki riwayat sakit lambung sejak 2 tahun yang lalu
dan darah tinggi sejak 1 tahun yang lalu yang terkontrol dengan pengobatan berupa
amlodipin. Pasien hanya berobat jika keluhan lambungnya memberat. Pasien mengaku
makannya tidak teratur, hanya 1-2x sehari. Pasien masih sering mengonsumsi makanan
pedas, asam, santan, dan minuman berkafein. Menurut pasien, anaknya selalu
mengingatkan untuk kontrol ke puskesmas dan makan teratur namun pasien merasa
terlalu sibuk dengan pekerjannya sebagai asisten rumah tangga.
Pendidikan
Pasien pernah menempuh pendidikan formal hingga Sekolah Dasar.
Perkawinan dan keluarga
Pasien memiliki 2 anak, yaitu laki-laki dan perempuan. Pasien pertama kali
menikah usia 19 tahun. Suami pasien meninggal 5 tahun yang lalu karena sakit.
Pekerjaan dan Penghasilan
Pasien merupakan seorang Asissten Rumah Tangga. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari mengandalkan gaji yang didapatnya dari pekerjaannya saat ini.
Penghasilan yang di dapat sekitar 1.500.000 – 2.000.000,- per bulan.
Personal
Pasien merupakan seorang yang mandiri, pemikir dan pekerja keras. Selain itu,
pasien sangat ramah dan terbuka kepada orang lain. Pasien selalu berusaha kuat
menutupi kesedihannya. Pasien juga mudah menerima masukan dan saran dari
siapapun.
Sosial
Pasien menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan tetangga dan
masyarakat sekitar, serta orang-orang di lingkungan pekerjannya.
Gaya Hidup
Pasien mengaku memang sering makan makanan pedas, asam, asin, dan
goreng-gorengan. Pola makan pasien 2x/hari dan cukup sering makan sayur dan buah.
Lingkungan
Lingkungan di sekitar rumah pasien cukup bersih dan mendapat sinar matahari
yang cukup. Pasien tinggal serumah dengan kedua anaknya.
6. Review Sistem
(Anamnesis berdasarkan tinjauan pada semua sistem tubuh untuk mengantisipasi hal-hal yang
terlewatkan sebelumnya)
Kepala : Pusing (-)
Leher : Tidak ada keluhan
THT : Tidak ada keluhan
Respirasi : Tidak ada keluhan
Gastrointestinal : Nyeri ulu hati (+) Mual (+) Muntah (-)
Kardiovaskular : Tidak ada keluhan
Perkemihan : Tidak ada keluhan
Sistem Reproduksi : Tidak ada keluhan
Kulir dan Ekstremitas : Tidak ada keluhan
2. Perasaan: Pasien merasa ikhlas dengan penyakit yang ia derita karena menurut pasien
jika Allah memberikannya penyakit maka Allah masih sayang pada hamba-Nya.
3. Efek pada fungsi: Untuk aktivitas sehari-hari sebagai Assiten Rumah Tangga, pasien
merasa terhambat karena nyeri perutnya.
4. Harapan: Pasien berharap bahwa ingin sembuh dan bisa menjalankan pekerjannya
sebagai Asisten Rumah Tangga dengan baik sehingga dapat menyekolahkan anaknya
hingga perguruan tinggi.
D. PEMERIKSAAN FISIK
5. Pemeriksaan Umum=
Kulit : dbn
Kelenjar Limfe : dbn
Otot : dbn
Tulang : dbn
Sendi : dbn
6. Pemeriksaan Khusus
Kepala : dbn
Mata : dbn
Hidung : dbn
Telinga : dbn
Mulut dan Gigi : dbn
Tenggorokan : dbn
Leher : dbn
Kiri bawah:
SIC V linea
midclavicula
sinistra
Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
distensi (-), supel, nyeri timpani, nyeri ketok bising usus (+)
tekan ulu costovertebra (-/-) normal
jejas (-)
hati (+),
hepar dan
lien tidak
ada
pembesaran,
massa (-)
Anogenital : dbn
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
(Hasil serial)
Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Radiologi:
3. Lainnya:
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output (curah jantung)
dengan total tahanan perifer. Cardiac output
(Curah jantung) diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate
(denyut jantung).
Pengaturan tahanan perifer dipertahankan oleh system saraf otonom dan sirkulasi
hormon. Empat sistem kontrol yang berperan dalam mempertahankan tekanan darah
antara lain sistem baro reseptor arteri, pengaturan volumecairan tubuh, sistem
renin angiotensin dan autoregulasi vaskuler.
Perubahan volume cairan memengaruhi tekanan arteri sistemik. Bila tubuh mengalami
kelebihan garam dan air, tekanan darah meningkat melalui mekanisme fisiologi
kompleks yang mengubah aliran balik vena ke jantung dan mengakibatkan
peningkatan curah jantung. Bila ginjal berfungsi secara adekuat, peningkatan tekanan
arteri mengakibatkan diuresis dan penurunan tekanan darah. kondisi patologis yang
mengubah ambang tekanan pada ginjal dalam mengekskresikan garam dan air akan
meningkatkan tekanan arteri sistemik.
G. DIAGNOSIS KLINIS
a. Pankreatitis
b. Hipertensi Primer stage I
Diagnosis Kerja :
a. Gastritis
b. Hipertensi Primer stage I
B A C
\
A: Pasien (Ny.R),BB: Anak pertama pasien, C: Anak kedua pasien,
: Fungsional
: Disfungsional
1. Kondisi Rumah
Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding, lantai dan
atap, kepadatan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan penampungan air serta sanitasi.
3. Denah Rumah
(Gambarkan denah rumah/ pembagian ruangan dalam rumah, dilengkapi dengan keterangan/
legenda)
N. DIAGNOSIS HOLISTIK
Gastritis, Hipertensi Grade I, pada seorang janda usia 50 tahun dengan tingkat
pendidikan dan ekonomi rendah serta rumah tangga tidak ber-PHBS.
O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Upaya Promotif:
a. Modifikasi gaya hidup untuk mengendalikan hipertensi, yaitu mengatur pola makan
(diet rendah garam, diet asam lemak tidak jenuh dan diet kaya serat)
b. Mengelola stres agar tidak memperparah sakit lambungnya.
c. Melakukan aktivitas fisik yang rutin minimal 30 menit/ hari dalam 3-5x perminggu,
Mempertahankan berat badan ideal serta pola istirahat yang cukup.
d. Minum obat rutin dan kontrol tensi minimal setiap bulan serta kadar lemak minimal
6 bulan sekali.
e. Menjalankan gaya hidup sehat dan bersih.
2. Upaya Preventif:
a. Melakukan monitoring tekanan darah sebulan sekali disertai minum obat rutin.
b. Istirahat yang cukup selama 6-8 jam/hari.
c. Membatasi konsumsi garam < 5 gram per hari atau satu sendok teh per hari.
d. Screening anggota keluarga untuk penyakit hipertensi.
e. Melakukan manajemen pengelolaan stress dan kecemasan.
f. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Upaya Kuratif:
a) Farmakologis
Amlodipin tablet 5 mg diberikan satu kali pada pagi hari selama 30 hari
Omeprazole tablet 20 mg setiap 12 jam diberikan selama 5 hari
Ranitidin tablet 150 mg setiap 12 jam diberikan selama 5 hari
b) Non farmakologis
Menghindari makanan pedas, asam, bersantan, coklat. Makanan yang dapat
meningkatkan produksi asam lambung.
Mengelola stres dengan baik.
Motivasi untuk melakukan gaya hidup bersih dan sehat
Membatasi konsumsi garam, maksimal satu sendok teh perhari (<6g perhari=
2400 mg natrium) Pada pasien ini diberikan diet garam rendah III (1000-1200
mg Na), pada pengolahan makanan boleh menggunakan 1 sdt (4 gr) garam dapur.
Memperbanyak konsumsi buah dan sayur
Mengkonsumsi air putih 8-10 gelas perhari
Kontrol rutin tekanan darah setiap sebulan sekali dan kadar lemak 6 bulan sekali
Pencegahan terhadap komplikasi jangka Panjang
4. Upaya Rehabilitatif:
5. Upaya Paliatif:
P. LEMBAR EVALUASI
(Diisi oleh Dosen Pembimbing)
1. Wawancara Medis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Keputusan Klinis
4. Edukasi & Konseling
5. Humanisme & Profesionalisme
6. Organisasi & Efisiensi
7. Kompetensi Klinis Keseluruhan
Skor Total : 7
Skor Akhir
(dr. M. Khotibbudin)
LEMBAR
Penilaian:
Sesuai standar penilaian pendidikan profesi dokter FKIK UMY, yaitu:
A: ≥ 80 AB: 75-79,9 B: 70-74,9 BC: 65-69,9 C: 60-64,9