Anda di halaman 1dari 14

akibat gadget pada anak (google)

DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI


GADGET TERHADAP PROSES
PERKEMBANGAN ANAK

DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI GADGET TERHADAP PROSES PERKEMBANGAN ANAK


FASE PERKEMBANGAN ANAK

Prinsip perkembangan adalah perkembangan merupakan proses yang tidak pernah


berhenti (never ending process). Manusia secara terus menerus berkembang atau
berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Prinsip
yang lain adalah semua aspek perkembangan saling mempengaruhi, baik aspek fisik,
emosi, inteligensi maupun sosial. Terdapat hubungan yang positif di antara aspek-
aspek tersebut
Tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar (basic
trust), tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada tahun berikutnya
dia harus belajar inisiatif dan industri yang mengarahkannya ke dalam penemuan
identitas dirinya
Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai berbagai macam
koordinasi visiomotorik. Aktivitas-aktivitas senso-motorik telah dapat diintegrasi menjadi
aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu mencontoh sebuah
gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata harus dapat dipindahkan
dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar tahun ke-4 semua pola
lokomotorik yang biasa sudah dapat dikuasainya.
TAHAP PENGENALAN GADGET PADA ANAK BERDASARKAN USIA
Usia 2 s/d 4 tahun
anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua
atau orang dewasa. Hal tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi
juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang
menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan
orangtua
Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Dalam usia ini, orangtua
harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh
dikunjungi, berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya
Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar
keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan dan kelompok bermain
menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta
kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk
melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari
orangtua
Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman
dan kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan
nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri. Anak-
anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan
bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya
memiliki nilai positif
Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang
menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat .
Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Masa
ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi
informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya
Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang
anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan
intelektual.
DAMPAK NEGATIF GADGET TERHADAP ANAK
 Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan
yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet
adalah pengetahuan yang terlengkap dan final
 Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang
berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan
 Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang
berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan
 Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi
secara dangkal
 Mengalami penurunan konsentrasi
 Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan
 Malas menulis dan membaca
 Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal

PENGARUH POSITIF GADGET


 INFORMASI UPDATE
 MEDIA MEMBANGUN RELASI
 MEMBANGUN KREATIFITAS ANAK

DAMPAK PSIKOLOGIS
 ADANYA GANGGUAN PSIKOSOMATIS
 MEMPENGARUHI STABILITAS EMOSI
KESIMPULAN
Teknologi jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, baik itu
secara fisik, kognitif, emosi, sosial, dan motorik. Seringan anak usia dini berinteraksi
dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu
diluar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena
kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya
kreatifitas anak, jika pemanfaatnya di imbangi dengan interaksi anak dengan
lingkungan sekitarnya
SARAN TERHADAP ORANG TUA
 MEMBERI PENGERTIAN
 MENJADI GERBANG TEKNOLOGI
 MENGAKOMODASI KESENANGAN ANAK
 BATASI WAKTU PEMAKAIAN GADGET
 KETERBUKAAN KOMUNIKASI
 ORANG TUA HARUS TERLIBAT DENGAN ANAK SAAT ONLINE

http://mitrakeluarga.com/surabaya/dampak-negatif-teknologi-gadget-terhadap-proses-perkembangan-
anak/
Home » Articles » 14 Dampak Buruk Smartphone Bagi Anak Tercinta

14 Dampak Buruk Smartphone Bagi Anak Tercinta


 Jurnal Web
 5 Apr 2016

 Articles

 2 Comments

 Short URL: http://goo.gl/DEZGmX

Dampak Buruk Smartphone Bagi Anak – Banyak sekali dampak buruk smartphone bagi anak
balita, namun orang tua zaman sekarang meskipun sudah tahu tapi mungkin karena rasa sayang
pada anaknya tetap saja meminjamkan atau bahkan memberikan smartphone maupun tablet
khusus pada mereka yang masih balita, ngaku deh, pernah kan…?
Alasannya yang paling umum yang sering dijumpai adalah untuk membuat anak bisa duduk
tenang dan tidak mengganggu kegiatan orang tua. Alasan lain adalah untuk membahagiakan anak
dengan memberikan dia hadiah gadget tersebut pada saat ulang tahunnya, yaitu dengan mengisi
gadget tersebut dengan berbagai macam game, video dan aplikasi pembelajaran. Tapi paling
banyak sih game dan nonton video untuk anak-anak di Youtube….
Artikel jurnalweb.com kali ini tida akan membahas tentang pembatasan konten, karena topik
tersebut dan bahaya internet rasanya sudah pernah kita bahas pada artikel lalu yang berjudul 19
Tips Cara Melindungi Anak dari Bahaya Internet, silahkan dibaca bagi yang belum tau.
Kali ini kita akan bahas berbagai pengaruh dan dampak smartphone bagi anak jika dia terlalu
sering memandangi layar smartphone atau tablet.
Anak-anak yang masih berusia dibawah 2 tahun sebaiknya jangan terlalu lama menggunakan
gadget, baik itu smartphone, tablet maupun komputer PC, begitu menurut American Academi of
Pediatrics. Selain itu semakin kecil usia anak saat mulai menggunakan gadget, maka semakin
besar pula pengaruhnya terhadap anak, padahal balita otaknya sedang tumbuh dengan pesat.
Adapun berbagai dampak dan pengaruh gadget bagi anak adalah sebagai berikut ini, silakan
disimak baik-baik jika memang kamu sayang pada anak.
1. Susah tidur
Dampak buruk smartphone yang pertama adalah bisa bikin susah tidur, karena hampir semua
layar gadget mengeluarkan yang namanya blue light yang menyerupai cahaya pada siang hari.
Cahaya tersebut dapat mengirimkan sinyal yang salah pada otak anak dan bisa membingungkan
bagi tubuh manusia. Jadi apabila pada malam hari anak jadi susah tidur, disarankan untuk
memberlakukan kegiatan tanpa gadget dirumah Anda 1-3 jam sebelum tidur dan mengganti
dengan membaca buku bersama-sama, atau menceritakan dongeng-dongeng yang bermanfaat
bagi mereka.
2. Kurang gerak
Ilustrasi anak menggunakan smartphone (Image: abcnews.go.com)
Sudah menjadi kebiasaan seorang anak untuk terus bergerak, lari-larian, melompat, menari dan
bermain untuk membatu pertumbuhan fisik yang sehat dan juga kuat. Namun anak-anak
sekarang terlalu nyaman bermain gadget yang sudah pasti hanya duduk diam, dan ini tentu
memiliki dampak buruk bagi anak. Jika hal tersebut terlalu sering terjadi, maka bisa saja anak
jadi obesitas. Oleh karena itu disarankan untuk para orang tua modern sekarang ini agar lebih
sering membawa anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti bermain bola, berenang,
main sepeda, atau kegiatan lain yang membuat mereka banyak bergerak.
3. Gangguan pada mata
Terlalu sering menatap layar dianggap bisa menyebabkan mata jadi buram, kering dan bahkan
jadi sering sakit kepala. Walaupun belum ada laporan resmi untuk kerusakan mata tersebut.
Orang tua disarankan untuk mengajarkan anak untuk menjaga jarak pandang antara mata dan
juga layar, selain itu atur tingkat terang dan gelapnya, jangan terlalu terang, dan suruh anak untuk
beristirahat setiap 10 – 20 menit sekali.
4. Nyeri / Sakit
Terlalu lama bermain smartphone bisa menyebabkan sakit pada beberapa bagian tubuh, seperti
pada bahu, leher, punggung, tangan dan jari. Ajarkan anak untuk sering beristirahat dan ajarkan
juga mereka posisi duduk yang baik dan posisi gadget jangan sampai lebih tinggi dari mata. Hal
ini untuk mengurangi dampak leher terlalu lama mendongak. Anda bisa baca tulisan kita
sebelumnya tentang posisi duduk yang baik saat main komputer.
5. Konsentrasi jadi pendek
Ilustrasi anak dan smartphonenya (Image: 1017chuckfm.com
Terlalu lama dalam menggunakan gadget ternyata dapat membuat seseorang sulit untuk
berkonsentrasi dalam jangka waktu lama pada sesuatu. Oleh karena itu, orang tua diasarankan
untuk berlatih berbagai hal untuk bisa membuat anak menjadi tenang tanpa harus memanfaatkan
gadget. Hal ini demi kesehatan dan juga masa depan anak tercinta lho.
6. Kemampuan bersosialisasi berkurang
Pengguna gadget tetap mampu untuk bersosialisasi dengan melakukan hubungan melalui
berbagai aplikasi yang ada. Namun anak-anak juga perlu untuk memiliki kemampuan membaca
emosi orang lain, caranya tentu dengan melakukan interaksi langsung dengan bertatap muka. Itu
sebabnya, pembatasan waktu dalam penggunaan gadget adalah jalan keluar terbaiknya.
7. Rasa cemas yang berlebihan
Apabila anak Anda sudah cukup besar, waspadai kegiatan mereka di sosial media. Karena disitu
ada banyak sekali yang bisa mereka lihat, bahkan hal-hal yang buruk. Salah satunya adalah,
kemungkinan mereka yang cenderung jadi membandingkan dirinya dengan teman-teman yang
mereka lihat di sosial media, atau bahkan mereka sangat sibuk berusaha untuk membuat orang
lain memberikan like atau komentar. Tentu sangat disayangkan sekali jika energi mereka hanya
dihabiskan untuk hal tersebut. Oleh sebab itu, peran orang tua untuk mengawasi anak di sosial
media jadi sangat penting, lakukan diskusi dengan anak tentang cara-cara bersosial media,
seperti bagaimana menanggapi apa yang dilihatnya, jangan sampai terlalu berlebihan merespon,
jangan juga sampai mengejek orang lain, atau bahkan menghakimi temannya yang akhirnya bisa
menimbulkan masalah dalam hubungan pertemanannya.
Ada baiknya membaca pembahasan kita sebelumnya tentang beberapa hal yang harus
diperhatikan sebelum posting di sosial media,
8. Gangguan mental
Rasanya seperti tidak mungkin anak-anak yang masih berusia sangat dini bisa mengalami
gangguan kejiwaan. Tapi, sejumlah studi menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi yang
berlebihan dapat berpotensi menjadi penyebab tingkat depresi pada anak, kurang konsentrasi,
kecemasan, autisme, bipolar, serta perilaku bermasalah lainnya.
10. Perilaku agresif
Media komunikasi yang sekarang makin tidak terkontrol terkadang menyuguhkan aksi kekerasan
yang dapat menyebabkan anak menjadi lebih agresif. Ditambah kini banyak media maupun
video game yang menampilkan perilaku-perilaku tindak kekerasan fisik dan seksual. Amerika
Serikat sendiri bahkan memasukkan bentuk kekerasan dalam media sebagai sebuah risiko
kesehatan masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap anak-anak.
11. Jadi pelupa
Bermacam bentuk teknologi media saat ini memproses informasi dengan sangat cepat.
Akibatnya, anak terlalu cepat dalam memproses informasi, mereka malah cenderung jadi kurang
bisa berkonsentrasi serta daya ingatnya menurun. Apanila anak-anak tidak bisa berkonsentrasi,
maka tentu efek sampingnya mereka akan mengalami berbagai kesulitan dalam belajar.
12. Jadi kecanduan
Orangtua yang terbiasa hidup dengan gadget, seringa kali membuat anak merasa tidak
diperhatikan dan bahkan asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Dampaknya, hal
tersebut menjadi kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan terhadap gadget. Penelitian Gentile
menyebutkan, 1 dari 11 anak yang berusia antara 8-18 tahun kecanduan teknologi gadget.
13. Terkena radiasi
Telepon seluler serta berbagai teknologi nirkabel lainnya mengeluarkan radiasi yang bisa
berbahaya untuk kesehatan. Anak-anak yang sering bermain dengan gadget bisa berisiko sering
terpapar oleh radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan tubuh dan otak mereka sedang dalam
masa pertumbuhan. Sayang banget kan…
– Baca juga: Begini Bentuk Sinyal WiFi yang Selama Ini Tidak Terlihat
14. Tidak berkelanjutan
Anak-anak adalah masa depan kita, tapi tidak ada masa depan bagi anak-anak yang terlalu sering
menggunakan teknologi canggih, demikian yang diungkapkan peneliti Cris Rowan. Menurutnya,
sebuah edukasi yang berasal dari gadget tak akan bisa bertahan lama dalam ingatan anak-anak.
Oleh sebab itu, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi anak-anak
tersebut, sehingga perlu untuk dibatasi.
Jadi mulai saat ini diharapkan orang tua sebaiknya jangan terlalu menganggap remeh temeh
smartphone yang digunakan anak tercinta. Karena selain fungsi dan kegunaannya sangat banyak,
penggunaan smartphone tanpa pengawasan dan tanpa panduan orang tua juga bisa merugikan
anak itu sendiri.
http://www.jurnalweb.com/dampak-buruk-smartphone-bagi-anak/
Pengaruh Negatif Gadget Terhadap
Kesehatan dan Perkembangan Anak
Asep Komarudin

Pada zaman modern seperti saat ini, anak-anak sudah mengenal dan bahkan mahir dalam
menggunakan gadget. Dalam hal ini tentunya peran penting orangtua sangat dibutuhkan
untuk bersikap bijak dalam memberikan alat komunikasi tersebut. Jika digunakan dengan
bijak maka gadget akan bermanfaat sebagai media pembelajaran untuk anak. Namun jika
penggunaannya tidak terkontrol maka pengaruh gadget sangat berbahaya untuk kesehatan
dan tumbuh kembang si kecil.

Dalam menyikapi perkembangan zaman dan teknologi pada saat ini, setiap orangtua
hendaknya mengetahui waktu yang tepat untuk memberikan gadget pada anak. Selain itu,
orangtua juga hendaknya memberikan batasan pada anak dalam menggunakan gadget
sehingga tidak menjadi ketergantungan yang akan memberikan dampak negatif terhadap
tumbuh kembangnya.

Berikut Pengaruh Gadget Untuk Anak Yang Perlu Anda Ketahui


1. Bahaya radiasi
Pengaruh gadget buat anak yang pertama yaitu bahaya paparan radiasi. Menurut sebuah
riset, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan
anak. Radiasi gadget sangat beresiko mengakibatkan gangguan terhadap perkembangan
otak dan sistem imun anak.

2. Menyebabkan kecanduan
Pengaruh gadget terhadap anak yang selanjutnya yaitu menyebabkan kecanduan dan
ketergantungan. Hal ini tentunya akan berdampak negatif terhadap perkembangan fisik dan
motorik anak. Ketika si kecil asik bermain gadget biasanya lupa makan sehingga asupan
nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya terganggu. Selain itu, kecanduan gadget juga
akan berdampak terhadap kepribadian anak sehingga lebih cenderung memiliki sifat
tertutup dan tidak bersosialisasi.

3. Hambatan terhadap perkembangan


Anak-anak yang memiliki ketergantungan dengan gadget cenderung akan mengalami
hambatan dalam proses perkembangannya. Hal ini karena anak-anak yang asyik bermain
gadget jarang bergerak sehingga menghambat proses pertumbuhan.

4. Penyakit mental
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dan terus menerus bisa menjadi salah satu
pemicu penyakit mental seperti depresi, gangguan bipolar dan autis.

5. Obesitas
Selain menghambat pertumbuhan, anak-anak yang terlalu asyik bermain gadget sangat
beresiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini karena anak-anak
cenderung kuramng gerak sehingga terjadi penumpukan lemak tubuh yang mempercepat
kenaikan berat badan secarac berlebihan.

6. Gangguan tidur
Sebaiknya Anda tidak memberikan gadget pada anak di malam hari. Hal ini karena bisa
mengakibatkan gangguan tidur sehingga berdampak terhadap tumbuh kembangnya.
Permainan game di dalam gadget biasanya membuat anak lebih asik sehingga waktu
tidurnya terganggu. Dalam hal ini peran penting Anda sebagai orangtua sangat dibutuhkan
untuk mengontrol penggunaan gadget.

7. Pengaruh tayangan
Terkadang tanpa Anda sadari anak-anak membuka situs online yang mempertontonkan
tayangan yang tidak seharusnya untuk mereka lihat. Oleh karena itu, Anda sebagai
orangtua harus bersikap bijak dan sebaiknya tidak memberikan koneksi internet pada waktu
si kecil menggunakan gadget.

Untuk mencegah dampak negatif gadget terhadap perkembangan anak, Anda sebaiknya
menerapkan aturan yang pasti. Salah satunya yaitu dengan membatasi penggunaan gadget
maksimal 2 jam setiap harinya. Selain itu, berikan pengawasan pada anak pada waktu
menggunakan gadget sehingga dengan begitu si kecil akan lebih terkontrol dan tidak
menyalahgunakan benda tersebut.

http://www.solusisehatku.com/pengaruh-negatif-gadget-terhadap-kesehatan-dan-perkembangan-anak
Dampak Negatif Penggunaan Gadget
Terhadap Perkembangan Anak
Bd. Restian

Pada zaman sekarang sering kita jumpai fenomena anak kecil yang sudah pandai
menggunakan gadget canggih. Mungkin pada saat ini kita tidak akan pernah melihat anak-
anak yang bermain dengan permainan tradisional. Sudah menjadi pemandangan yang
langka bahkan punah dikalangan anak-anak modern. Game di gadget adalah salah satu
pilihan dan bahkan menjadi permainan favorit bagi anak-anak zaman sekarang.
Alasan sebagian orangtua memberikan gadget untuk anak adalah supaya mereka tenang
dan tidak merepotkan. Gadget memiliki banyak manfaat apabila digunakan sebagaimana
mestinya. Namun, perlu Anda ketahui bahwa gadget sebaiknya tidak dikenalkan pada anak
usia dini karena memiliki resiko negatif terhadap perkembangan anak. Terlalu dini
mengenalkan gadget pada anak maka resikonya semakin besar.

Berikut Dampak Negatif Gadget Terhadap Perkembangan


Anak
 Resiko terkena radiasi
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi sehingga ketika melihat orangtuanya
menggunakan gadget pasti berusaha untuk meraihnya. Sebagian orangtua terkadang
langsung memberikannya supaya si kecil tenang dan tidak rewel. Memang tidak ada
salahnya memberikan gadget bagi anak, namun apabila hal tersebut menjadi kebiasaan
akan berbahaya bagi si kecil.

Menurut sebuah penelitian mengatakan bahwa anak kecil sangat rentan terkena radiasi bila
dibandingkan dengan orang dewasa. Gadget tidak hanya menimbulkan radiasi yang
berbahaya bagi anak, akan tetapi pancaran sinar dari layar tersebut sangat membahayakan
kesehatan si kecil. Oleh karena itu, sebaiknya anak-anak usia balita sebaiknya terhindar dari
gadget supaya tidak membahayakan kesehatannya. Anak-anak masih mengalami
perkembangan sistem saraf sehingga sangat rentan terkena radiasi.

 Menjadi sebuah kebiasaan


Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga sangat beresiko kecanduan bermain gadget.
Pada awal-awal mungkin anak Anda hanya sebatas menggunakan gadget untuk bermain
game, namun lama kelamaan ketika si kecil sudah menemukan kesenangan dengan benda
tersebut maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang berdampak negatif terhadap
perkembangannya. Apabila sudah menjadi kebiasaan maka hal ini bisa menyebabkan anak
tidak berminat untuk berinteraksi dengan orang lain. Kondisi seperti ini tentunya sangat
tidak baik bagi perkembangan kemampuan anak dalam hal bersosialisasi

Selain berdampak terhadap kemampuan berinteraksi, kebiasaan menggunakan gadget bisa


berpengaruh terhadap kesehatan anak. Biasanya ketika si kecil sudah kecanduan bermain
game di gadget tidak akan terkendali sehingga lupa makan dan berakibat terhadap
kesehatan tubuhnya. . Maka dari itu, alangkah lebih baiknya apabila Anda sebagai orangtua
membatasi penggunaan benda tersebut.

 Lambat memahami pelajaran


Kebiasaan anak-anak yang asik dengan gadget akan berpengaruh terhadap kemampuan
otak dalam menangkap informasi. Salah satunya yaitu ketika anak mendapatkan pelajaran
di kelas cenderung susah untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu,
anak-anak juga cenderung malas untuk belajar dan membaca buku akibat dari kecanduan
untuk bermain gadget sehingga prestasi secara akademik menurun.

 Beresiko terhadap perkembangan psikologis anak


Terkadang sebagian game ataupun tontonan pada gadget memperlihatkan kekerasan
sehingga hal ini bisa berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis anak. Anda
sebagai orangtua harus membatasi penggunaan gadget pada anak dan sebaiknya
mendampingi anak ketika menggunakan benda tersebut supaya tidak memberikan
pengaruh buruk terhadap perkembangan anak.

Mencegah dampak buruk gadget bisa Anda lakukan dengan cara bersikap bijak dalam
memperkenalkan gadget untuk anak. Jangan memberikan gadget khusus untuk anak,
biarkan dia menggunakan milik Anda sehingga penggunaannya bisa dibatasi dengan
mudah. Apabila anak menggunakan gadget Anda sebaiknya koneksi internetnya diputus
supaya anak tidak mengklik situs yang tidak dianjurkan. Selain itu, Anda juga harus
senantiasa mendampingi anak ketika menggunakan gadget.

http://www.solusisehatku.com/dampak-negatif-penggunaan-gadget-terhadap-perkembangan-anak
KOMPAS.com -- Asosiasi dokter anak Amerika Serikat dan
Kanada menekankan perlunya anak usia 0-2 tahun sama sekali
tidak terpapar gadget. Sementara anak 3-5 tahun dibatasi satu
jam per hari dan dua jam untuk anak 6-18 tahun. Namun
faktanya, anak-anak justru menggunakan gadget 4-5 kali lebih
banyak dari jumlah yang direkomendasikan.
Bahkan, penggunaan ponsel pintar, tablet, dan peranti game
elektronik sudah dimulai sejak usia sangat dini. Dokter anak
asal Amerika Serikat Cris Rowan mengatakan, perlu ada
larangan untuk penggunaan gadgetpada usia terlalu dini, yakni
anak di bawah 12 tahun. Alasannya, sudah banyak penelitian
yang membuktikan dampak negatif gadget pada mereka.
Berikut di antaranya:
1. Pertumbuhan otak yang terlalu cepat
Di antara usia 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak memasuki
masa yang paling cepat dan terus berkembang hingga usia 21
tahun. Stimulasi lingkungan sangat penting untuk memicu
perkembangan otak, termasuk dari gadget. Hanya saja,
stimulasi yang berasal dari gadget diketahui berhubungan
dengan defisit perhatian, gangguan kognitif, kesulitan belajar,
impulsif, dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.
2. Hambatan perkembangan
Saat menggunakan gadget, anak cenderung kurang bergerak,
yang berdampak pada hambatan perkembangan. Satu dari tiga
anak yang masuk sekolah cenderung mengalami hambatan
perkembangan sehingga berdampak buruk pada kemampuan
berbahasa dan prestasi di sekolah.
3. Obesitas
Penggunaan gadget yang berlebihan diketahui bisa
meningkatkan risiko obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan
menggunakan gadgetdi kamarnya mengalami peningkatan
risiko obesitas sebanyak 30 persen. Padahal, diketahui bahwa
obesitas pada anak meningkatkan risiko stroke dan
penyakit jantung sehingga menurunkan angka harapan hidup.
4. Gangguan tidur
Tidak semua orangtua mengawasi anaknya saat
menggunakan gadgetsehingga kebanyakan anak pun
mengoperasikan gadget di kamar tidurnya. Sebuah studi
menemukan, 75 persen anak-anak usia 9-10 tahun yang
menggunakan gadget di kamar tidur mengalami gangguan tidur
yang berdampak pada penurunan prestasi belajar mereka.
5. Penyakit mental
Sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan gadget yang
berlebihan merupakan faktor penyebab meningkatnya laju
depresi, kecemasan, defisit perhatian, autisme,
gangguan bipolar, dan gangguan perilaku pada anak.
6. Agresif
Anak-anak yang terpapar tayangan kekerasan
di gadget mereka berisiko untuk menjadi agresif. Apalagi, saat
ini banyak video game ataupun tayangan yang berisi
pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, dan kekerasan-
kekerasan lainnya.
7. Pikun digital
Konten media dengan kecepatan tinggi berpengaruh dalam
meningkatkan risiko defisit perhatian, sekaligus penurunan
daya konsentrasi dan ingatan. Pasalnya, bagian otak yang
berperan dalam melakukan hal itu cenderung menyusut.
8. Adiksi
Karena kurangnya perhatian orangtua (yang dialihkan pula
oleh gadget), anak-anak cenderung lebih dekat
dengan gadget mereka. Padahal, hal itu memicu adiksi
sehingga mereka seakan tak bisa hidup tanpa gadget mereka.
9. Radiasi
WHO mengategorikan ponsel dalam risiko 2B karena radiasi
yang dikeluarkannya. Apalagi, anak-anak lebih sensitif
terhadap radiasi karena otak dan sistem imun yang masih
berkembang sehingga risiko mengalami masalah dari
radiasi gadget lebih besar dari orang dewasa.
10. Tidak berkelanjutan
Sebuah penelitian membuktikan, edukasi yang berasal
dari gadgettidak akan lama bertahan dalam ingatan anak-anak.
Dengan demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak
akan berkelanjutan bagi mereka.
Penuli : Unoviana
s Kartika

Editor : Lusia Kus Anna

Sumb : The Huffington


er Post,

http://health.kompas.com/read/2014/05/12/1640161/10.Alasan.Anak.Perlu.Lepas.dari.Gadget

Anda mungkin juga menyukai