Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1.1 Latar Belakang


Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin kebutuhan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah
suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa
atau praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak
akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia
baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan
yang ada di dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko
tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan
prosedur penggunaan alat yang akan digunakan (Permana, 2013).
Dengan demikian tenaga kerja berhak atas perlindungan terhadap bahaya-bahaya
yang mungkin timbul di tempat kerja serta kewajiban mentaati segala ketentuan tang ada
dalam undang-undang tersebut (Sari, 2009)
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya. Kerupuk sendiri mempunyai arti suatu jenis makanan kering yang
terbuat dari bahan-bahan yang mengandung pati cukup tinggi Sedangkan industri kerupuk
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah industri kerupuk yang ada di Jl pendidikan 1
Dusun x sei rotan .

1) Peningkatan Perekonomian Masyarakat

Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti jenjang, sedangkan perekonomian
adalah keadaan (kondisi) atau kemampuan suatu keluarga dalam mengatur rumah tangga
untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui tiga kegiatan utama, yaitu produksi, distribusi,
konsumsi.. Berdasarkan pengertian tersebut, peningkatan perekonomian masyarakat yang
dimaksud adalah perbaikan jenjang atau kondisi ekonomi masyarakat Dusun Gading
melalui industri kerupuk.

Salah satunya adalah muncul gerakan-gerakan demokrasi, perlindungan hak- hak


asasi manusia (HAM), desakan diberlakukannya otonomi daerah, desentralisasi dan
berbagai gerakan-gerakan pemberdayaan ekonomi, social dan politik, baik yang diinisiasi
oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), individu-individu maupun pemerintah
melalui program-program penanggulangan dampak sosial dari krisis ekonomi.
Keterpurukan ekonomi membuat keadaan perekonomian masyarakat menjadi tidak
stabil, banyak karyawan dan karyawati yang bekerja di perusahaan kehilangan pekerjaan
mereka karena mengalami PHK. Hal inilah yang menyebabkan angka pengangguran di
Indonesia meningkat karena adanya ketimpangan antara jumlah penduduk dengan jumlah
lapangan pekerjaan. Jumlah penduduk yang terus meningkat di setiap tahunnya tidak
disertai dengan meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan, maka terjadilah kondisi
ekonomi penduduk Indonesia yang jauh dari kesejahteraan.
Dalam kondisi yang memprihatinkan ini pemerintah berupaya melakukan
pemberdayaan yang selama ini kita kenal dengan memberikan bantuan uang, proyek-
proyek inpres yang tekanannya memberikan bantuan material kepada masyarakat.
Bantuan tersebut ternyata tidak dapat menolong masyarakat untuk bangkit dari
keterpurukan ekonomi justru mematikan swadaya masyarakat. Bahkan sebaliknya kondisi
tersebut menjadikan masyarakat lebih menggantungkan diri kepada pemberi bantuan.
Pemerintah telah mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
berbagai cara namun hasilnya masih belum maksimal. Hal inilah yang mendorong
masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Masyarakat mencoba untuk
melepaskan diri dari ketergantungan pemerintah maupun perusahaan swasta dalam
memperoleh pekerjaan, maka muncullah usaha-usaha kecil atau yang sering kita sebut
dengan industri kecil yang bertujuan untuk menopang perekonomian keluarga yang
semakin memburuk.
Industri kecil adalah industri yang menggunakan tenaga kerja 5 sampai 19 orang.
Industri dalam bentuk ini memiliki modal yang sangat terbatas namun omset yang
diperoleh cukup menjanjikan jika bentuk usaha yang dijalankan memiliki pasar yang baik.
Industri kecil mempunyai beberapa fungsi penting diantaranya adalah pertama,
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Kedua, meningkatkan peluang
kesempatan kerja. Ketiga, pemerataan pendapatan. Keempat, mengurangi perbedaan
kemakmuran antar daerah dan kelima, struktur perekonomian yang berimbang.
1.2. Rumusan Masalah

Industri kecil sebagai sebuah sektor ekonomi yang mampu menyediakan lapangan
pekerjaan ternyata mendapatkan respon yang baik dari masyarakat karena dengan adanya
industri kerupuk ini dapat mengurangi jumlah pengangguran serta meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar maka rumusan masalah yang dapat diajukan adalah :
1. Bagaimana manajemen industri kerupuk di Dusun x sei rotan
2. Bagaimana peranan industri kerupuk di Dusun x sei rota dalam
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat?
1.3.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas maka penelitian


ini bertujuan :
1. Mengkaji manajemen industri kerupuk di Dusun x sei rotan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Hygiene


Kata “hygiene” berasal dari bahasa yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah
yunani, hygiene berasal dari nama seorang dewi yaitu Hygea (dewi pencegah penyakit).
Pengertian hygiene ada beberapayang intinya sama yaitu :
1. Menurut Brownell, hygiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan
melindungi
2. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor
yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun
melalui
3. Menurut Prescott, hygiene menyangkut tiga aspek yaitu:
a. Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat jadi hygiene personal adalah suatu usaha
perawatan diri untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan diri seseorang
baik untuk kesehatan fisik maupun psikis.
b. Environment hygiene adalah suatu usaha kegiatan pencegahan yang
menitikberatkan usahanya pada kegiatan-kegiatan yang mendukung kebersihan,
kesehatan, dan keselamatan jasmani maupun rohani manusia dan juga lingkungan
hidup sekitarnya.
c. Hygiene laboratorium adalah suatu usaha kegiatan yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan dan kesehatan di dalam laboratorium, agar suatu laboratorium layak
digunakan untuk kegiatan pemeriksaan, penelitian atau kegiatan lainnya sehingga
tidak mempengaruhi aktifitas tenaga kerja maupun hasil penelitian yang
dilakukan didalamnya (Fitriani, 2013).

2.1.Pengertian Industri Kecil

Pengertian pada industri kecil memiliki arti yang berbeda-beda dalam berbagai
konteks dan lembaga yang menggunakannya. Hal ini sering kali menimbulkan kekeliruan
interpretasi bagi yang mencoba mengadopsi kebijakan dalam pengembangan industri
kecil. Kriteria perusahaan di Indonesia dengan jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang
sebagai industri kerajinan dan rumah tangga, perusahaan dengan tenaga kerja 5 sampai
19 orang sebagai industri kecil, perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 20 sampai 99
orang sebagai industri sedang atau menengah, dan perusahaan dengan tenaga kerja lebih
dari 100 orang sebagai industri besar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa industri kecil adalah kegiatan ekonomi produktif
yang berdiri sendiri. Dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dan bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan. Biasanya industri kecil memiliki tenaga kerja 5
sampai 19 orang di mana tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih
ada hubungan saudara serta memiliki modal yang relatif kecil.

2.2.Tindakan Hygiene di pabrik


Contoh tindakan hygiene di laboratorium dapat dilakukan pada diri sendiri dan
pada ruangan laboratorium, yaitu :
1. Pada diri sendiri :
a. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melakukan penelitian,
contohnya: sarung tangan, masker, jas laboratorium, alas kaki tertutup,
b. Tidak makan atau minum di dalam
c. Tidak meletakkan zat-zat berbahaya di sembarang
d. Tidak memegang alat yang menggunakan arus listrik saat tangan
e. Mencuci tangan dan menggunakan antiseptik sesering mungkin, setelah
bekerja dan sebelum
f. Mensterilkan ose atau alat-alat yang digunakan setelah selesai
g. Tidak memakai perhiasan atau melepas perhiasan karena akan menimbulkan
kontaminasi mikrobiologis secara tidak langsung atau kontaminasi fisik.

2.2.1. Manajemen Dalam Industri Kecil


Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) memiliki arti pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
membangun suatu perencanaan yang baik ada beberapa langkah dasar dalam perencanaan
yaitu tetapkan tujuan atau seperangkat tujuan, definisikan situasi saat ini, identifikasikan
hal-hal yang membantu dan menghambat tujuan-tujuan, kembangkan rencana atau
perangkat tindakan untuk mencapai tujuan.13

2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) adalah keseluruhan aktifitas manajemen dalam
mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung
jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktifitas-aktifitas yang berdaya guna dan
berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.14
3. Penggerakan (actuating)
Penggerakan (actuating) adalah menggerakkan dan memberikan perintah-
perintah melakukan kerja terhadap seluruh bawahan untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.15 Actuating mempunyai arti penting dalam penyelenggaraan kegiatan
organisasi karena juga merupakan inti
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah suatu proses untuk menerapkan pekerjan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Dari berbagai batasan pengawasan di atas bahwa
tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi
kenyataan. Untuk dapat benar-benar merealisasikan tujuan utama tersebut, maka
pengawasan pada taraf pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-
penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu
ataupun waktu-waktu yang akan datang. Sedangkan dalam industri kecil manajemen
pengelolaan sangatlah dibutuhkan untuk kelancaran proses industri. Manajemen
pengolahan itu meliputi :

5. Permodalan
Setiap kegiatan usaha baik profit atau non profit senantiasa membutuhkan dana
untuk modal yang digunakan untuk membelanjai dan menjalankan usahanya. Pada
dasarnya, dana atau modal yang dimiliki suatu industri digunakan untuk membiayai
operasional kegiatan misalnya untuk membeli bahan dasar, bahan pembantu, membayar
gaji para karyawan dan lain sebagainya. Dengan harapan melalui penjualan, perusahaan
akan dapat memperoleh kembali dana yang telah dikeluarkan itu. Adapun modal dapat
dibagi menjadi 2, yaitu
2.3.Menurut Waktu Pengeluaran Modal

2.3.1. Modal investasi adalah modal yang digunakan dalam jangka panjang, namun
dapat dipakai secara berulang kali. Biasanya dilakukan pada awal pendirian usaha
tersebut. Seperti modal berupa tanah, bangunan, mesin, ataupun peralatan lain.
2.3.2. Modal kerja adalah modal yang akan digunakan untuk melakukan pendanaan
terhadap biaya operasional dari usaha yang dijalankan. Modal kerja ini akan
digunakan dalam jangka waktu yang lebih pendek.
2.3.3. Menurut Sumber Dana
2.3.4. Modal sendiri, modal didapatkan dari pendanaan yang diperoleh dari diri sendiri.
Misalnya, pihak pelaku usaha mendapatkan modal dari harta kekayaan sendiri.
2.3.5. Modal dari luar, modal dari luar ini diperoleh dari pihak luar dan bukan dari diri
sendiri atau si pemilik usaha. Biasanya modal tersebut didapat dari bank, kerabat
dekat, atau rekan bisnis.
2.3.6. Produksi
Keberhasilan suatu industri dalam mencapai tujuannya ditentukan oleh berbagai
faktor, salah satu diantaranya yang terpenting ialah kemampuan mendapatkan order
atau pesanan dari para pelanggannya. Agar produk-produknya menarik bagi para
pelanggan, suatu industri harus selalu berupaya meningkatkan mutu produk dan
pelayanannya serta menawarkan harga yang wajar bagi setiap produk yang
diinginkan pelanggan. Produksi yang dalam bahasa Inggris disebut production ialah
suatu kegiatan mengenai pembuatan produk baik berupa fisik maupun berwujud
jasa. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa produksi adalah proses yang berkenaan
dengan pengubahan bahan baku atau bahan dasar menjadi barang atau jasa.

2.3.7. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para
konsumen saat ini maupun konsumen potensial.21Di dalam pemasaran ada
beberapa tahap yang harus diperhatikan, diantaranya:
2.3.7.1.Memilih Tujuan Penetapan Harga
Pertama-tama industri tersebut memutuskan di mana ingin memposisikan
tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan suatu industri maka akan semakin
mudah untuk menetapkan harga.
2.3.7.2.Menentukan Permintaan
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan hal
ini mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu industri.

2.3.7.3.Memperkirakan Biaya
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan suatu
industri untuk produknya. Biaya menentukan batas terendahnya. Industri tersebut
ingin menetapkan harga yang menutupi biaya produksi, distribusi, dan penjualan
produk, termasuk laba yang lumayan untuk upaya dan resikonya.

3. Macam-macam Industri
Untuk mengetahui macam-macam industri, kita bisa mengacu pada
pengelompokan industri yang dilakukan oleh Departemen Perindustrian. Menurut
Departemen Perindustrian, industri nasional Indonesia dikelompokkan menjadi tiga
kelompok besar yaitu:
A. Industri dasar yang meliputi kelompok industri mesin, logam dan kelompok
kimia dasar, yang termasuk dalam industri mesin dan logam dasar diantaranya
industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, pesawat terbang, kendaraan
bermotor, besi, baja, aluminium, tembaga, dan lain sebagainya. Sedangkan
yang termasuk dalam kelompok kimia dasar adalah industri pengolahan kayu
dan karet alam, industri pestisida, industri pupuk, industri batu bara, industri
silikat dan sebagainya. Ditinjau dari misinya industri dasar mempunyai misi
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membantu perjualan struktur
industri dan bersifat padat modal. Teknologi tepat guna yang digunakan adalah
teknologi maju, teruji dan tidak padat karya, namun dapat mendorong
terciptanya lapangan kerja baru secara besar sejajar dengan tumbuhnya
industri hilir dan kegiatan ekonomi lainnya.

B. Industri kecil ini mempunyai misi melaksanakan pemerataan. Teknologi yang


digunakan menengah atau sederhana dan padat karya. Pengembangan industri
kecil ini diharapkan dapat menambah kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan rumah tangga dan meningkatkan nilai tambah dengan
memanfaatkan pasar dalam negeri dan luar negeri.
C. Industri hilir yaitu kelompok aneka industri diantaranya meliputi industri yang
mengolah sumber daya hutan, industri yang mengelola hasil pertambangan,
industri yang mengelola sumber daya pertanian secara luas dan lain
sebagainya. Kelompok aneka industri ini mempunyai misi meningkatkan
pertumbuhan ekonomi atau pemerataan, memperluas kesempatan kerja, tidak
padat modal, dan teknologi yang digunakan adalah teknologi menengah atau
teknologi maju.

4. Kelemahan-kelemahan Industri Kecil


Ciri-ciri industri kecil menurut beberapa ahli sama dengan sektor informal.
Ciri-ciri industri kecil adalah pendidikan formal yang rendah, modal usaha kecil, upah
rendah dan kegiatan dalam skala kecil. Dengan melihat ciri-ciri di atas merupakan
bukti bahwa industri kecil harus memperoleh pembinaan-pembinaan demi
meningkatkan produktifitas dan kualitas sehingga mampu bersaing dengan indsutri
besar. Berikut ini
4.1.Rendahnya pendidikan pada pengusaha akan mempengaruhi kualitasnya, sebab
sumber daya manusia dalam industri kecil memiliki dasar yang kuat maka sumber
daya manusia sangat perlu dibenahi terlebih dahulu, baru kemudian membenahi faktor
yang lain misalnya modal dan lokasi usaha.
4.2.Keterbatasan modal usaha merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh para
pengusaha kecil, masalah permodalan telah menjadi suatu dilema yang
berkepanjangan. Keterbatasan akses bagi industri kecil pada dasarnya dapatlah
dikatakan sebagai iklim diskriminatif yang bersumber dari sektor swasta.
5. Karakteristik Industri Kecil
Secara umum perusahaan kecil atau indsutri kecil baik perorangan maupun
kerjasama memiliki kelebihan dan daya tarik tersendiri, diantaranya:
5.1.Pemilik merangkap manajer perusahaan yang bekerja sendiri dan memiliki gaya
manajemen sendiri (merangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance
dan administrasi).
5.2.Perusahaan keluarga, di mana pengelolanya mungkin tidak memiliki keahlian
manajerial yang handal.
5.3.Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta
barang dan jasa-jasa baru.
5.4.Resiko usaha menjadi beban pemilik.
5.5.Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat dan prematur.
5.6.Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana
jangka panjang.

6. Selain dari segi ekonomi industri kecil juga berperan atau memberi manfaat dari segi
sosial yang juga sangat berperan aktif dalam perekonomian. Kesimpulan tentang
manfaat adanya indsutri kecil yaitu
6.1.Industri kecil dapat menciptakan peluang usaha yang luas dengan pembiayaan yang
relatif murah.
6.2.Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan dan mobilisasi tabungan
domestik.
6.3.Industri kecil mempunyai kedudukan yang penting terhadap industri besar dan
sedang.
Usaha kecil dianggap sebagai kegiatan ekonomi yang tepat dalam
pembangunan Negara yang sedang berkembang karena:27
a. Usaha kecil mendorong munculnya kewirausahaan domestik dan
sekaligus menghemat sumber daya Negara.
b. Usaha kecil menggunakan teknologi padat karya, sehingga dapat
menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dibandingkan yang
disediakan oleh perusahaan berskala besar.
c. Usaha kecil dapat didirikan, dioperasikan dan memberi hasil dengan cepat.

BAB 111

HASIL PENGAMATAN
3.1. LOKASI PENELITIAN

Pemeriksaan fisik ini dilakukan di jalan pendidikan dusun x sei rotan


tebmbung dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah usaha
pembuatan kerupuk.

1. Pendekatan Penelitian
Penelitian tentang industri kerupuk sebagai sarana peningkatan perekonomian
masyarakat (studi kasus pemberdayaan ekonomi masyarakat di sentra industri kerupuk di
Dusun x sei rotan.

2. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah masyarakat yang menekuni
usaha kerupuk, para karyawan industri kerupuk
3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan dari suatu penelitian. Dengan kata lain variabel- variabel itu
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap peristiwa yang terjadi. Maka
terkait dengan penelitian tersebut konsep yang akan dijabarkan sebagai berikut:
2.2.MANAJEMEN PENGELOLAAN INDUSTRI KERUPUK
Menurut kamus istilah manajemen, pengertian manajemen adalah proses penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran tertentu, pimpinan yang
bertanggungjawab atas jalannya perusahaan dan organisasi
3.3.1. Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan awal dari kegiatan manajemen. Adapun
pengertian perencaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak
dicapai dan menetapkan jalan serta sumber yang diperlukan untuk mencapai
tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
3.3.2. Penggerakan
Penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan seorang manajer untuk
mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan oleh unsur
perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan dapat tercapai.30 Selain itu
penggerakan juga merupakan pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan agar melaksanakan kegiatan dengan suka rela sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh atasannya.

3.3.3. Pengawasan
Pengawasan merupakan suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa
yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Tujuan utama dari
pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan.
Berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk
memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang.34
Sedangkan manajemen dalam industry kecil terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya:
1.) Manajemen Permodalan
Modal merupakan salah satu komponen penting di dalam suatu usaha.
Modal uang digunakan untuk membiayai segala keperluan industri kerupuk,
modal alat-alat produksi digunakan untuk proses produksi kerupuk dan modal
keahlian adalah kemampuan pemiliki usaha dan karyawan untuk mengelola atau
menjalankan usahanya.
2.) Manajemen Produksi
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah
kegunaan suatu barang atau jasa. Di dalam industri kerupuk kegiatan produksi
yang dilakukan adalah memproduksi kerupuk setiap hari sesuai dengan
permintaan pasar, produksi kerupuk terkadang mengalami jeda apabila persediaan
atau stok masih terlampau banyak. Selain itu produksi kerupuk juga tergantung
oleh keadaan cuaca, karena dalam proses tersebut sangat mengandalkan sinar
matahari untuk menjemur kerupuk.
3.) Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Industri kecil mempunyai peranan yang strategis dalam aspek pemerataan
kesempatan berusaha. Diantaranya adalah menumbuhkan banyak wiraswasta
dalam sektor industri, pemerataan penyebaran lokasi usaha yang mendukung
pembangunan derah terutama daerah pedesaan, pemerataan kesempatan kerja,
peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat.

BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


1. Manajemen industri kerupuk di Dusun x sei rotan meliputi 4 hal yaitu
manajemen permodalan, manajemen bahan baku, manajemen produksi dan
manajemen pemasaran.
a) Manajemen Permodalan
Modal yang diperoleh pemilik usaha kerupuk di Dusun x sei rotan
berasal dari berbagai macam sumber. Ada pengusaha yang mendapatkan
modal dari tabungan pribadi dan ada juga meminjam di bank atau saudara
dan ada juga yang mengadakan patungan antar anggota keluarga. Modal
yang diperoleh tersebut kemudian dimanajemen oleh pemilik industri
yang menerapkan fungsi perencanaan (planning) dan penggerakan
(actuating). Perencanaan yakni pengusaha merencanakan akan
mendirikan rumah produksi industri kerupuk setelah hal tersebut
direncanakan barulah pengusaha menerapkan fungsi penggerakan yakni
merealisasikan rencana dengan mendirikan rumah produksi dan membeli
peralatan usaha seperti ember besar yang digunakan untuk membuat
adonan kerupuk, cetakan kerupuk, mesin penggiling, oven besar, rak
kayu, alat

pemotong, tampah, dan alat penjemur kerupuk atau biasa disebut rigen.
Selain itu modal tersebut juga direalisasikan untuk membeli bahan baku
diantaranya tepung terigu, tepung tapioka, kedelai, garam, ketumbar, dan
bawang putih serta menggaji karyawan. Setelah fungsi penggerakan
berjalan dengan baik barulah pengusaha industri kerupuk menerapkan
fungsi manajemen yang berupa pengawasan (controlling). Fungsi
pengawasan ini dilakukan untuk mengawasi modal usaha yang
digunakan apakah sudah sesuai rencana atau tidak.
b) Manajemen Bahan Baku
Pengusaha kerupuk memanajemen bahan baku dengan
menerapkan fungsi pengawasan (controlling) Proses pengawasan ini
dilakukan untuk mengawasi apakah kualitas bahan baku sesuai dengan
standar yang diinginkan oleh pengusaha atau tidak. Selanjutnya
manajemen bahan baku dilakukan disaat harga bahan baku yang
digunakan tidak stabil, sehingga hal ini berpengaruh pada harga jual
kerupuk. Pengusaha kerupuk memanajemen hal ini dengan menerapkan
fungsi manajemen perencanaan (planning) untuk merencanakan harga
jual kerupuk jika harga bahan baku naik maka harga jual pun juga akan
naik. Biasanya para pengusaha kerupuk di Dusun Gading menaikkan
harga jual kerupuk agar tidak merugi.

c) Manajemen Produksi
Pemilik usaha memanajemen proses produksi dengan
menerapkan fungsi manajemen pengorganisasian (organizing) agar
proses produksi dapat berjalan dengan lancar karena telah disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing karyawan. Proses pengoraganisasian
ini sebagai contohnya ibu-ibu atau para perempuan ditempat dibagian
penataan, penjemuran dan pengemasan kerupuk. Sedangakan untuk
karyawan laki-laki ditempat pada bagian pembuatan adonan atau proses
nguleni dan pemotongan kerupuk. Selanjutnya pemilik usaha juga
melakukan fungsi manajemen pengawasan (controlling), proses
pengawasan dilakukan para pengusaha kerupuk untuk mengawasi
karyawan dalam proses produksi agar produk industri berupa kerupuk
kedelai yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan
permintaan pasar.
d) Manajemen Pemasaran
Dalam hal pemasaran pemilik usaha kerupuk melakukan proses
manajemen dengan menerapkan fungsi perencanaan (planning) yakni
merencanakan dan menentukan target pasar mana yang akan menjadi
target pasar produk kerupuknya setelah mengetahui target pasar yang
telah ditentukan barulah pengusaha menerapkan fungsi manajemen yang
berupa penggerakan (actuating) dengan memasarkan produknya ke
daerah yang telah direncanakan sebelumnya.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka saran dari


penulis adalah:
1. Perlunya jangkauan wilayah pemasaran yang lebih luas sehingga
keuntungan yang diperoleh produsen kerupuk bisa meningkat.
2. Sebaiknya Pemerintah Kabupaten deli serdang melakukan pembinaan
tehadap industri kerupuk, ataupun dengan memberikan bantuan berupa
permodalan sehingga industri kerupuk semakin berkembang pesat.
3. Hendaknya di Dusun x sei rotan didirikan paguyuban yang beranggotakan
pengusaha kerupuk sebagai wadah untuk bertukar pikiran mengenai
industri yang mereka geluti.
DOKUMENTASI

Tempat bahan baku

Tempat Penggorengan Kerupuk

Anda mungkin juga menyukai