STASE III
KEPERAWATAN ANAK
Dosen Pembimbing :
Fadliyana Ekawaty.,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.An
Pembimbing Lapangan :
Rizki G1B219007
A. Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan
rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan
sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya
hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan
gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan
penyakit anak selama dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi pada anak akan memberikan
dampak negatif seperti trauma, cemas dan ketakutan.
Bermain adalah bagian integral dari masa kanak-kanak, media yang unik untuk
memfasilitasi perkembangan ekspresi bahasa, ketrampilan komunikasi, perkembangan
emosi, ketrampilan sosial, ketrampilan pengambilan keputusan, dan perkembangan
kognitif pada anak-anak (Landreth, 2001). Bermain juga dikatakan sebagai media
untuk eksplorasi dan penemuan hubungan interpersonal, eksperimen dalam peran
orang dewasa, dan memahami perasaannya sendiri. Bermain adalah bentuk ekspresi
diri yang paling lengkap yang pernah dikembangkan manusia. Erikson (Landreth,
2001) mendefinisikan bermain sebagai suatu situasi dimana ego dapat bertransaksi
dengan pengalaman dengan menciptakan situasi model dan juga dapat menguasai
realitas melalui percobaan dan perencanaan.
Sementara Landreth (2001) mendefinisikan terapi bermain sebagai hubungan
interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis yang terlatih dalam prosedur
terapi bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi
perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya
mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan
perilakunya) melalui media bermain. Bermain adalah pemanfaatan permainan sebagai
media yang efektif oleh terapis, untuk membantu klien mencegah atau menyelesaikan
kesulitan psikososial dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,
melalui kebebasan eksplorasi dan ekspresi diri.
Melihat pentingnya bermain bagi seorang anak terutama anak yang mengalami
hospitalisasi, maka kami akan mengadakan terapi bermain dengan sasaran usia sekolah
(>6 tahun sampai 12 tahun) yang berada di ruang rawat inap anak RS Raden Mattaher.
Kami berharap dengan diadakannya terapi bermain ini, anak yang dirawat tetap dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tahap tumbuh kembangnya.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan
aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif
terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kebutuhan cairan di dalam tubuh anak.
2. Merangsang keinginan anak untuk mengkonsumsi air putih yang dapat
membantu mempercepat proses penyembuhan.
3. Mengembangkan kognitif anak.
4. Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman yang dirawat di
ruang yang sama.
5. Mampu mengurangi kejenuhan selama dirawat di RS.
6. Mampu beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dirawat
dirumah sakit.
D. Sasaran
a. Kelompok usia sekolah (>6 tahun sampai 12 tahun)
b. Kriteria anak:
1. Anak usia sekolah (>6 tahun sampai 12 tahun)
2. Anak yang bersedia mengikuti terapi bermain
3. Anak yang tidak memiliki masalah intoleransi aktivitas.
E. Rancangan Bermain
Kegiatan terapi bermain yang kelompok buat kali ini bertema “Cepat sembuh
dengan banyak minum”. Kegiatan ini terdiri dari 3 sesi yaitu : pada sesi pertama yaitu
menonton vidio tentang pentingnya minum air. Pada sesi kedua, anak diajak untuk
menghabiskan air mineral yang disediakan oleh kelompok. Pada sesi ketiga, anak
diajak untuk mengecat gelas yang telah disediakan oleh kelompok.
F. Media dan Alat
1. LCD dan laptop
2. Air mineral gelas
3. Gelas
4. Alat cat
G. Setting Tempat
Keterangan :
☼ : Moderator
☺ : Presenter
♥ : Pembimbing
♦ : Peserta
◘ : Fasilitator
☻ : Observer
H. Pembagian Kelompok
1. Moderator : Aisya Rahmadhanty
Uraian Tugas :
a. Membuka acara.
b. Memperkenalkan pembimbing dan mahasiswa.
c. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan.
d. Membuat kontrak waktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Menutup acara penyuluhan.
h. Bersama peserta meriview dan menyimpulkan materi penyuluhan.
2. Preseter/Penyaji : Intan Iwanda Sari
Uraian Tugas :
a. Menyajikan isi penyuluhan.
b. Menjawab pertanyaan.
c. Memberi reinforcement positif.
3. Fasilitator : Anita Febrila Darsi
Rizki
Sovia Lorenza
Anggini Dea Safitri
Siti Fatimah
Uraian Tugas :
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
4. Observer : Zela Mitia Eka Wati
Uraian Tugas :
a. Mengamati perjalanan penyuluhan dari persiapan proses sampai akhir.
b. Menyimpulkan pada saat post compre.
c. Mengingatkan waktu saat penyuluhan.
5. Dokumentasi : Ardian Firmansyah
Uraian Tugas :
a. Mendokumentasikan jalannya penyuluhan.
I. Rencana Pelaksanaan
No Waktu Terapis Anak
1 5 menit Pembukaan :
- Pemandu membuka dan Menjawab salam
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri terapis Mendengarkan
- Memperkenalkan pembimbing Mendengarkan
- Memperkenalkan anak satu persatu Mendengarkan dan saling
dan anak saling berkenalan berkenalan
- Kontrak waktu dengan anak Mendengarkan
- Mempersilahkan ketua Mendengarkan
3 10 menit Penutup :
- Ketua menghentikan permainan Selesai bermain
- Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan perasaan
- Menyampaikan hasil permainan Mendengarkan
- Memberikan hadiah pada anak Senang
yang cepat menyelesaikan
gambarnya dan bagus
Senang
- Membagikan souvenir/kenang-
kenangan pada semua anak yang Mengungkapkan perasaan
bermain Mendengarkan
- Menanyakan perasaan anak Menjawab salam
- Pemandu menutup acara
- Mengucapkan salam
J. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Kegiatan berjalan sesuai rencana.
2. 75% peserta menghadiri terapi bermain
3. Alat yang dibutuhkan tersedia sesuai rencana.
b. Evaluasi Proses
1. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
2. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
3. 75% peserta aktif dalam kegiatan
4. 75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan
c. Evaluasi Hasil
1. 75% anak dapat mengikuti terapi bermain sesuai rencana.
K. Penutup
Demikianlah Satuan Acara Penyuluhan ini dibuat agar dapat dilaksanakan
dengan baik, kami menyadari SAP ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon
kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.
Disetujui Oleh: