Anda di halaman 1dari 5

GIZI SEBAGAI INVESTASI PEMBANGUNAN

NASIONAL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Perencanaan Program Gizi
Yang diampu oleh :
Bapak Juin Hadi Suyitno, SST., M. Kes

ELMA NATALIA ANGGRAENI


P17111173036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI
2020
 Soal :
Apa peran Gizi
1. Investasi pembangunan
2. Pertumbuhan dan kecerdasan
3. Kesehatan dan produktivitas
4. Daya saing bangsa
 Jawaban :
1. Peran gizi dalam investasi pembangunan
Pangan dan gizi dalam investasi pembangunan yaitu sebagai penentu
kualitas Sumber Daya Manusia. Apabila gizi kekurangan gizi maka akan
berdampak pada lahirnya muda generasi yang tidak berkualitas.
Kekurangan gizi menyebabkan masalah – masalah kesehatan antara lain :
a. Tingginya prevalensi bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR)
Penyebab prevalensi bayi lahir dengan BBLR yaitu tingginya
prevalensi ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK). Bayi
dengan BBLR memiliki risiko seperti meningkatkan kematian bayi
dan balita, gangguan mental dan fisik anak serta menurunkan
kecerdasaN anak. Anak dengan gizi buruk (pendek atau stunted)
berisiko kehilangan IQ sebesar 10 – 15 point, sedangkan dengan
Gangguan Kekurangan Iodium (GAKI) pada janin atau gagal
pertumbuhan anak sampai usia dua tahun akan berdampak buruk
terhadap kecerdasan secara permanen. Akibatnya, anak menjadi
tidak dapat menempuh pendidikan karena keterbatasannya.
b. Kurang zat besi (anemia gizi besi)
Kurang zat besi (anemia gizi besi) pada ibu hamil meningkatkan
risiko kematian ibu pada saat melahirkan, selain itu juga
meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan mengalami kekurangan
zat gizi besi yang akan berdampak buruk pada pertumbuhan sel –
sel otak anak, sehingga secara konsisten mampu mengurangi
kecerdasan anak dan menurunkan produktivitas orang dewasa
sebesar 20 – 30 %.
c. Kurang vitamin A
Kurang vitamin A pada balita dapat menurunkan daya tahan
tubuh, meningkatkan risiko kebutaan, dan meningkatkan kematian
akibat infeksi.
d. Meluasnya kekurangan gizi pada anak dan wanita hamil
Meluasnya kekurangan gizi pada anak dan wanita hamil
berdampak pada peningkatan pengeluaran rumah tangga
pemerintah untuk pembiayaan kesehatan akibat banyak warga yang
sakit karena kurang gizi. Masalah tersebut juga menyebabkan
turunnya produktivitas.
Hal tersebut memiliki beberapa dampak yaitu dampak jangka pendek,
dampak jangka menengah dan dampak jangka panjang dalam proses
pembangunan. Dampak jangka pendek yaitu Indonesia kesulitan untuk
meningkatkan Indeks Pengembangan Manusia (IPM) yang menjadi acuan
dalam melihat kualitas Sumber Daya Manusia, akibatnya kualitas Sumber
Daya Manusia menjadi rendah atau tidak mengalami peningkatan. Padahal
kemajuan suatu negara sangat berganung pada kemampuan dan kualitas
sumber daya manusianya. Apabila masalah ini tidak dapat ditangani, maka
dalam jangka menengah dan jangka panjang akan berdampak “kehilangan
generasi” yang dapat menganggu kelangsungan kepentingan bangsa dan
negara. Sehingga tujuan pembangunan yaitu meningkatkan kesejahteraan
rakyat tidak akan tercapai.
Masalah – masalah gizi tersebut timbul akibat kemiskinan. Gizi juga
berperan dalam memutus lingkaran setan kemiskinan. Kemiskinan juga
berakibat pada kekurangan gizi. Apabila angka kemiskinan turun maka,
masalah gizi juga turun. Upaya untuk mencapai penurunan angka
kemiskinan yaitu dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan
cara meningkatkkan status gizi. Jika Sumber Daya Manusia baik
kemiskinan akan teratasi. Oleh karena itu, terdapat beberapa program –
program gizi. Salah satu indikator keberhasilan program gizi yaitu, status
gizi baik pada masyarakat dikelompok – kelompok tertentu seperti balita.
Apabila masalah gizi teratasi dan status gizi baik akan meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia yang akan berdapak pada kemajuan
pembangunan (BPPN, 2016).

2. Peran gizi dalam pertumbuhan dan kecerdasan


Gizi merupakan salah satu faktor mutlak dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Gizi diperoleh dari konsumsi makanan. Seseorang yang
memiliki status gizi baik atau normal maka refleksi yang diberikan adalah
pertumbuhan normal, tingkat perkembangan sesuai dengan usianya, tubuh
menjadi sehat, nafsu makan baik dan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Apabila kebutuhan gizi tidak atau kurang terpenuhi maka akan
menghambat sintesis protein DNA sehingga menyebabkan terhambatnya
pembentukan sel otak yang selanjutnya akan menghambat perkembangan
otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak - anak (Isani, 2013).
Selain itu, kecukupan gizi juga memegang peranan penting bagi
pertumbuhan khususnya pada masa awal kehidupan (early life) atau dikenal
dengan 1000 hari pertama, dimana otak bertumbuh dengan pesat. Asupan
gizi yang optimal sangat penting untuk mendukung pembentukan sel-sel
otak. Anak-anak yang memiliki asupan gizi baik, cenderung memiliki nilai IQ
yang lebih tinggi (Food for Kids, 2017). Sedangkan anak dengan gizi yang
kurang akan mengalami masalah gizi seperti gangguan akibat kekurangan
iodium, anak tersebut akan mengalami kehilangan kecerdasan sebesar 10 -
50 IQ point (Kemenkes RI, 2014). Pertumbuhan dan kecerdasan sangat
berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia. Pertumbuhan dan
kecerdasan yang baik akan menciptakan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas, dapat berpikir dan menyelesaikan suatu permasalahan dengan
baik. Sehingga mampu berpedan dalam kemajuan pembangunan.
Sedangkan pertumbuhan dan kecerdasan yang tidak baik akan
menurunkan kualitas Sumberdaya Manusia dan berdampak pada
terhambatnya pembangunan nasional.
3. Peran gizi dalam kesehatan dan produktivitas
Gizi berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas
kerja. Dengan gizi yang cukup penyebaran kalori dalam tubuh menjadi
seimbang sehingga, sehingga kesehatan menjadi optimal dan dapat
meningkatkan prestasi kerja. Manusia yang berstatus gizi kurang tidak
mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal. Manusia yang sehat
akan bekerja lebih giat, produktif serta teliti sehingga dapat mencegah
kecelakaan kerja saat melakukan pekerjaan. Hal tersebut dapat menunjang
kemajuan pembangunan (Arianti, 2013).
4. Peran gizi dalam daya saing bangsa
Daya saing bangsa ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memiliki gizi dan pendidikan baik. Gizi sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan kecerdasan manusia mulai dari lahir hingga dewasa. Dengan
gizi yang baik pertumbuhan kecerdasan akan lebih optimal. Selain itu, manusia
dengan gizi yang baik akan cenderung memiliki nilai IQ yang lebih tinggi. Hal
tersebut berpengaruh pada penerimaan informasi yang diberikan melalui
pendidikan yang ditempuh misalnya, pendidikan kesehatan terkait dengan
gizi. Manusia yang cerdas akan menerima informasi terkait gizi dan
kesehatan dengan baik dan mewujudkan dalam kehidupan sehari – hari
yang berakibat pada peningkatan derajat kesehatan dan peningkatan status
gizi.
Kesehatan dan status gizi yang baik akan memperbaiki kualitas Sumber
Daya Manusia dan meningkatkan produktivitas kerja. Manusia dengan
kesehatan dan status gizi yang baik akan be kerja lebih giat, produktif serta
teliti dan dapat mencegah kecelakaan kerja. Akibatnya, prestasi kerja akan
meningkat dan dapat berdampak pada peningkatan daya saing bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Arianti, N.N. 2013. Gizi dan Produktivitas Kerja. Jurnal Skala Husada, 10 (2) : 214 –
218

BPPN. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006 – 2010. Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
Food for Kids. 2017. http://foodforkids.co.id/post/490/2017-04-07/gizi/Hubungan-Gizi-
dan-Kecerdasan. Diakses, 23 Januari 2020
Isani, WN. 2013. Status Gizi Anak dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Usia 0 – 2 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tomo Kabupaten Sumedang
Tahun 2013. IJEMC, 2 (1) : 40 – 45

Kemenkes RI. 2014. Kecerdasan Erat Kaitannya Dengan Asupan Gizi.


https://www.depkes.go.id/pdf.php?id=20141240001, Diakses 23 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai