Anda di halaman 1dari 2

Akuntansi untuk Penjual

Perlakuan akuntansi dalam akad salam berbeda sesuai di posisi mana melakukan transaksi.
Diatas tadi sudah menjelaskan tentang akuntansi untuk pembeli. Sekarang dalam akuntansi
akad salam dalam posisi penjual. Kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima modal
usaha salam sebesar modal usaha salam yang diterima. Kewajiban salam dihentikan
pengakuannya (derecognation) pada saat penyerahan barang kepada pembeli. Penjual
menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban salam.
Penjual dalam transaksi salam mengungkapkan:
 Piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki hubungan
Istimewa;
 Jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
 Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Penerimaan modal salam (bank sebagai penjual) Atas penerimaan modal salam dalam PSAK
103 tentang akuntansi salam mengatur sebagai berikut.
 Kewajiban salam harus diakui pada saat penjual menerima modal usaha salam
sebesar jumlah modal yang diterima.
 Modal salam yang diterima dapat berupa kas dan asset non kas. Modal usaha salam
dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima, sedangkan modal salam
bentuk non kas diukur sebagai nilai wajar (nilai yang disepakati antara bank dan
nasabah).
Akun Pada Akuntansi Penjual
Akun Laporan Posisi Keuangan (neraca)
 Hutang Salam (kewajiban salam)
 Persediaan (Aset Salam)
 Hutang kepada LKS
Akun-akun Laporan Laba Rugi
 Keuntungan Penyerahan Aktiva
 Kerugian Penyerahan Aktiva
 Kerugian salam
 Keuntungan salam
Pengakuan Ayat jurnal Akad Salam Untuk Akuntansi Penjual Menurut AAOIFI

Anda mungkin juga menyukai