Anda di halaman 1dari 11

ISSN (e) : 2477-5967

ISSN (p) : 2477-8443

Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia


Volume 4 Number 1, March 2019

Published by:
Institute of Managing and Publishing of Scientific Journal
STKIP Singkawang

Publisher Address:
STKIP Singkawang, Jalan STKIP - Kelurahan Naram Singkawang, Kalimantan Barat,
INDONESIA, 79251
Website : http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPMI
Email : journal@stkipsingkawang.ac.id

No. Telp : +62562 420 0344


No. Fax : +62562 420 0584

Editorial Team
Editor-in-Chief: Nurhayati, STKIP Singkawang, Indonesia

Editor:
Ristu Haiban Hirzi, Universitas Hamzanwadi, Indonesia
Nurul Husnah Mustika Sari, IAIN Pekalongan, Indonesia
Muhammad Ghazali, Universitas Hamzanwadi, Indonesia
Rosmaiyadi, STKIP Singkawang, Indonesia
Nurul Husna, STKIP Singkawang, Indonesia
Buyung, STKIP Singkawang, Indonesia

Editorial Board/Reviewer:
Wardono, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Ahmad Yani, Universitas Tanjungpura, Indonesia

ii
Masrukan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Sugiatno, Universitas Tanjungpura, Indonesia
Ariyadi Wijaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Karyati, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Ahmad Fauzan, Universitas Negeri Padang, Indonesia
Abdul Rahman, Universitas Negeri Makassar, Indonesia
Agung Lukito, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

IT Support Team
Agus Kurniawan, STKIP Singkawang, Indonesia
Ade Setiawan, STKIP Singkawang, Indonesia

Management by:
STKIP Singkawang, Singkawang, West Borneo

iii
Table of Content

Pages
Character Education Strengthening of Students Through The Mathematical 1-5
Disposition Strategy on Statistics Elementary
Ahmad Yani, Kurnia Ningsih
Analisis Minat Belajar pada Pembelajaran Matematika 6-11
Rizki Nurhana Friantini, Rahmat Winata
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap 12-17
Kemampuan Penalaran Matematika
Silfanus Jelatu, Maria Irmayati Amul, Eufrasia Jeramat, Ricardus Jundu
College Student’s Error Analysis Based on Their Mathematical Connections on 18-23
Graph Representation
I Ketut Suastika, Vivi Suwanti
Penerapan Pembelajaran Aktif dan Menarik melalui Model Pembelajaran Kooperatif 24-28
Tipe TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Turunan Fungsi di
SMAN 1 Leuwiliang
Mohamad Syafii, Yeni Yulianti
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Logaritna 29-35
Ong. Florencia Ivani Hananta, Novisita Ratu
Profil Penalaran Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Matematika TIMSS Ditinjau 36-41
dari Perbedaan Gender
Sukriadi, Kurniawan
Meningkatkan Literasi Matematis Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar dalam 42-46
Membelajarkan Matematika
Olenggius Jiran Dores, Beni Setiawan

iv
INDEXED BY

Link Jurnal di DOAJ : https://doaj.org/toc/2477-


8443?source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3
A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22term%22%3A%7B%22index.issn.exact%22%3A%222477-
8443%22%7D%7D%2C%7B%22term%22%3A%7B%22_type%22%3A%22article%22%7D%7D%5D%7D%7
D%2C%22query%22%3A%7B%22match_all%22%3A%7B%7D%7D%7D%7D%2C%22from%22%3A0%2C%
22size%22%3A100%7D

v
ACCREDITATION STATUS

JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) is Nationally Accredited by Kemristekdikti. The


journal is classified into national’s 4th highest cluster for reputable journal in Indonesia:
No. SK: 21/E/KPT/2018
From : Vol 1 No 1 (2016)
Until : Vol 5 No 2 (2016)

Journal Website:

http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPMI/index

vi
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia
Volum 4 Nomor 1 bulan Maret 2019 Page 12 - 17
p-ISSN: 2477-5967 e-ISSN: 2477-8443

Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia is licensed under


A Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License.

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGHETHER


(NHT) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA
Silfanus Jelatu1), Maria Irmayati Amul2), Eufrasia Jeramat3), Ricardus Jundu4)
1)
STKIP Santu Paulus, Ruteng, Indonesia
E-mail: silfanusjelatu@yahoo.co.id
2)
STKIP Santu Paulus, Ruteng, Indonesia
E-mail:Iraamul24@gmail.com
3)
STKIP Santu Paulus, Ruteng, Indonesia
E-mail: Eva.jeramat@gmail.com
4)
STKIP Santu Paulus, Ruteng, Indonesia
E-mail: rickyjundu@gmail.com

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas
XI SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
quasi-experimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bahasa SMAK St. Thomas
Aquinas Ruteng tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri atas dua kelas dengan jumlah 64 siswa. Pengambilan sampel
dilakukan dengan random kelas. Jumlah sampel penelitian adalah 64 orang. Data kemampuan penalaran matematis
dikumpulkan dengan tes uraian. Data dianalisis dengan menggunakan uji t . Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
bahwa hasil perhitungan thitung = 6,003 dan ttabel=1,999 pada taraf signifikan 5% dengan dk = 62. karena thitung> ttabel maka
H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang artinya kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan dengan kemampuan penalaran
matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, NHT, Kemampuan Penalaran Matematis

kurangnya pada tingkat dasar dan menengah. Dengan belajar


I. PENDAHULUAN matematika di sekolah, siswa dilatih untuk berpikir kreatif,
Dalam abad ke-21 ini, seluruh kehidupan manusia sudah kritis, analitis, serta dapat mengaplikasikan ilmu matematika
mempergunakan matematika. Demikian pula ilmu-ilmu dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehari-hari maupun
pengetahuan semuanya sudah mempergunakan matematika. dalam disiplin ilmu lainnya. Pembelajaran matematika di
Young, Edwards, & Leising (2010) menegaskan kembali sekolah diharapkan mampu menggali potensi siswa agar
pernyataan Thurston yang menggambarkan matematika dapat memahami matematika dengan benar (Jelatu, Sariyasa,
melalui metafora “Mathematics isn’t a palm tree, but & Ardana, 2018).
mathematics is a banyan tree”. Jadi, sangatlah tidak tepat Pembelajaran matematika di sekolah bukan hanya
apabila matematika dipandang hanya ada dalam dunia mengarahkan siswa menghafal konsep, tetapi harus mampu
matematika. Matematika berperanan penting dalam memahami konsep tersebut serta mampu menerapkan
mengembangkan berbagai disiplin ilmu serta konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Ali,
mengembangkan daya pikir manusia, sehingga matematika Murni, & Jelatu, 2018; Bardini, Pierce, Vincent, & King,
menjadi fondasi dalam perkembangan imu pengetahuan dan 2014). Tujuan umum mempelajari matematika ialah
teknologi (Kurniati, Prahmana, Makur, & Jelatu, 2018). membuat seseorang memperoleh pengetahuan matematika
Kurnila (2013) menerangkan bahwa agar dapat memasuki yang dibutuhkan setiap hari, mengajarkan bagaimana
dan menguasai dunia ilmu pengetahuan, maka harus memecahkan masalah, membuatnya memiliki metode
memahami dan mempelajari matematika, sekurang-

12
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia
Volum 4 Nomor 1 bulan Maret 2019 Page 12 - 17
p-ISSN: 2477-5967 e-ISSN: 2477-8443

memecahkan masalah dan memperoleh metode penalaran matematika, siswa belum dapat melakukan manipulasi
(Altun & Memnun, 2008). matematika, serta kemampuan siswa dalam menarik
Kemampuan penalaran merupakan salah satu kemampuan kesimpulan juga masih sangat kurang.
dasar yang harus dikuasai siswa dalam mempelajari ilmu apa Salah satu faktor yang diyakini dapat meminimalisasi
saja. Dalam kaitannya dengan dunia matematika, penalaran persoalan di atas adalah melalui perubahan model
matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus pembelajaran yang dilakukan di kelas. Model pembelajaran
dimiliki siswa untuk memahami matematika (Lehrer & sangat berpengaruh dalam upaya meningkatkan prestasi
Schauble, 2000). Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan matematika belajar. Penggunaan model pembelajaran yang
Pendidikan (Depdiknas, 2006) dirumuskan bahwa salah satu tepat dapat mendorong rasa bahagia siswa terhadap pelajaran
tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah baik dasar dan mampu mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik
maupun menengah adalah agar siswa mampu menggunakan (Irawan, Mardiyana, & Sari Saputro, 2017). Wahyuni (2018)
penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi merekomendasikan pembelajaran yang kreatif dan dinamis
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, serta mengakomodasi beragam karakteristik siswa. Model
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. pembelajaran yang kreatif dan dinamis serta tepat untuk
Unal (2005) mengartikan penalaran sebagai suatu proses membuat siswa lebih aktif adalah kooperatif. Salah satu
mencapai pemikiran rasional dengan mempertimbangkan model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah
semua faktor. Selanjutnya, Mueller, Yankelewitz, & Maher model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
(2014) menegaskan bahwa penalaran adalah proses berpikir Together (NHT).
yang berusaha menghubungkan fakta-fakta atau evidensi- Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
evidensi yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan. Together (NHT) merupakan salah satu dari model
Penalaran dibedakan menjadi dua yaitu penalaran induktif pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Speser
dan penalaran deduktif (Hendriana & Sumarmo, 2014). Kagan (Lince, 2016). Dalam Model pembelajaran kooperatif
Selanjutnya (Hendriana & Sumarmo, 2014), menyatakan tipe Numbered Head Together (NHT), siswa belajar bersama
bahwa penalaran induktif merupakan cara berpikir dimana dalam kelompoknya masing-masing. Setiap anggota
suatu kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari berbagai kelompok akan mendapat tugas dengan nomor yang berbeda-
kasus yang bersifat individual. Sedangkan penalaran deduktif beda. Hal ini berarti setiap siswa mendapatkan kesempatan
merupakan cara berpikir dimana dari pernyataan umum yang sama untuk menunjang timnya guna memperoleh nilai
ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Melalui penalaran yang maksimal sehingga termotivasi untuk belajar. Dengan
matematika siswa dapat mengajukan dugaan kemudian demikian, siswa merasa mendapat tugas dan tanggung jawab.
menyusun bukti, melakukan manipulasi terhadap soal, dan Tugas dan tanggung jawab itulah yang akan memotivasi siswa
menarik kesimpulan dengan benar dan tepat. Dengan untuk belajar dan berusaha sehingga tujuan pembelajaran
memiliki kemampuan bernalar yang baik, siswa akan mampu dapat tercapai secara optimal.
memecahkan masalah dan mampu mengambil kesimpulan Model pembelajaran kooperatif tipe NHT membantu siswa
dalam permasalahan sehari-hari. untuk mengembangkan pemahaman mereka ketika
Faradillah (2018) memandang matematika sebagai cara melakukan interaksi sosial dalam kelompok dan saat
bernalar, karena matematika memuat cara pembuktian yang presentasi. NHT menekankan tanggung jawab anggota untuk
valid, serta sifat penalaran matematika yang sistematis. melakukan tugas mereka berdasarkan jumlah (Leasa &
Penalaran matematis merupakan suatu kebiasaan otak yang Corebima, 2017). Siswa dapat menunjukkan kemampuan
apabila dikembangkan dengan baik dan konsisten akan mereka dan menggunakan strategi apa pun untuk
memudahkan dalam mengomunikasikan matematis baik menyelesaikan tanggung jawab mereka. Siswa juga dilatih
secara tertulis maupun lisan (Ainun, 2015). Riyanto & Siroj untuk memahami setiap tugas secara komprehensif
(2011) menerangkan kembali pernyataan Ball, Lewis & (Sugihatno, Budiyono, & Slamet, 2017). Oleh karena itu,
Thamel bahwa penalaran matematika adalah fondasi untuk tanggung jawab siswa tidak hanya pada proyek individu,
mendapatkan atau menkonstruk pengetahuan matematika. tetapi juga sebagai anggota kelompok tertentu. Dengan
Di sisi lain Ratnasari & Abadi (2018) menghubungkan demikian, NHT dapat meningkatkan pencapaian kognitif
keterampilan penalaran matematika sebagai salah satu siswa. Selain itu, sebagai bagian dari pembelajaran model
keterampilan standar matematika yang harus dikuasai dalam kooperatif, NHT memberikan kontribusi peningkatan
literasi matematika. Penalaran matematis adalah keterampilan keterampilan sosial siswa, ketika mereka berinteraksi dengan
peserta didik untuk memberikan alasan dan membuktikan guru dan rekan-rekan selama pembelajaran (Indarti,
hasil pemikiran mereka menggunakan waktu dan cara atau Mardiyana, & Pramudya, 2017).
prosedur yang tepat. Menurut Kusuma & Maskuroh (2017), model
Salah satu fakta yang ditemukan peneliti khususnya terkait pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
kemampuan penalaran matematika siswa di SMA Swasta St. (NHT) merupakan suatu model pembelajaran berkelompok
Thomas Aquinas Ruteng, NTT adalah rendahnya kemampuan yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas
penalaran matematika. Hal ini namapk dalam kesulitan- tugas kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antara
kesulitann seperti siswa masih kesulitan dalam mengajukan siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam satu kelompok
dugaan yakni menemukan cara atau langkah-langkah untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang
penyelesaian yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan lainnya. Model pembelajaran kooperatif NHT merupakan

13
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia
Volum 4 Nomor 1 bulan Maret 2019 Page 12 - 17
p-ISSN: 2477-5967 e-ISSN: 2477-8443

sebuah variasi diskusi kelompok yang ciri khasnya adalah disusun berdasarkan indikator kemampuan penalaran
guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili matematis siswa.
kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang Sebelum digunakan, instrumen tersebut diuji validitas dan
akan mewakili kelompoknya (Indarti, Mardiyana, & reliabilitasnya. Pengujian validitas instrumen menggunakan
Pramudya, 2017). Model pembelajaran kooperatif pendekatan rumus korelasi product moment. Instrument dikatakan valid
struktural Numbered Heads Together dirancang untuk apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 5%. Ringkasan
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan hasil uji validitas instrumen kemampuan penalaran matematis
untuk meningkatkan penguasaan akademik setiap siswa. siswadapat dilihat pada Tabel I.
Dengan belajar secara kooperatif, siswa akan saling
berinteraksi dalam mencari dan menemukan jawaban TABEL I
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN
kelompok yang benar.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa model No. soal 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 Keterangan
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togethet 1 0,578 0,388 Valid
(NHT) efektif untuk pembelajaran matematika 2 0,501 0,388 Valid
(Khoirotunnisa, 2015; Lince, 2016; Rahmawati, 2017; 3 0,571 0,388 Valid
Sutriningsih, Pratiwi, & Utami, 2018). Hasil penelitian 4 0,543 0,388 Valid
mereka menunjukkan bahwa penggunaan model 5 0,575 0,388 Valid
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together 6 0,319 0,388 Tidak Valid
(NHT) Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar 7 0,106 0,388 Tidak Valid
matematika siswa serta kemampuan berpikir kreatif siswa
dalam pembelajaran matematika. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus
Melalui penerapan model pembelajaran yang berbeda tentu alpha Cronbach. Hasil uji reliabilitas tes kemampuan
akan memberikan hasil yang berbeda pula. Oleh karena itu, penalaran matematis siswa diperoleh nilai reliabilitas sebesar
peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait 0,62 sehingga tes ini dikategorikan memiliki nilai reliabilitas
perbandingan kemampuan penalaran matematis siswa yang tinggi. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran matematis
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Adapun (NHT) lebih baik dibandingkan dengan kemampuan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan
kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional.
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatf tipe
Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan
dengan kemampuan penalaran matematis siswa yang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa
kelas XI SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng? Statistik deskriptif data yang dihitung diantaranya data
posttest dari kelas eksperimen dan data posttest dari kelas
II. METODE PENELITIAN kontrol.Statistik deskriptif data posttest dari kelas eksperimen
dapat dilihat pada Gambar 1.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu
dengan desain penelitian Posttest only control group design.
Penelitian ini dilakukan di SMAK St. Thomas Aquinas 12 50-55
Ruteng. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa 10
56-61
kelas XI Bahasa SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng tahun 8
ajaran 2018/2019 yang tersebar dalam 2 kelas dengan jumlah 62-67
6
64 siswa.Untuk keperluan penelitian kedua kelas dipilih dua 68-73
secara acak utuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas 4
2 74-79
kontrol, yang terlebih dahulu diuji kesetaraannya dengan uji
t. Kelas-kelas tersebut dapat dijadikan sebagai kelas 0 80-85
penelitian apabila memiliki kemampuan yang setara, dan f
dikatakan setara jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Berdasarkan hasil uji
kesetaraan, diperoleh bahwa kedua kelas setara sehingga Gambar 1 Histogram Statistik Deskriptif data posttest kelas
kedua kelas tersebut dapat dijadikan sebagai kelas penelitian. eksperimen
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
kemampuan penalaran matematika siswa. Instrumen yang Berdasarkan hasil statistik deskriptif data posttest yang
digunakan untuk pengumpulan data adalah tes kemampuan disajikan pada Gambar 1 di atas, dapat diketahui bahwa pada
penalaran matematis siswa. Tes dilaksanakan setelah proses kelas eksperimen nilai maksimum 83, nilai minimum 50,
pembelajaran. Soal test terdiri dari 5 nomor soal uraian yang rata-rata 64,13, varians 51,75, dan standar deviasi yaitu 8,01.

14
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia
Volum 4 Nomor 1 bulan Maret 2019 Page 12 - 17
p-ISSN: 2477-5967 e-ISSN: 2477-8443

Statistik deskriptif data posttest dari kelas control dapat dilihat normalitas posttest kelas kontrol diperoleh harga  2 hitung 
pada Gambar 2.
2,744 dan harga  2 tabel  7,815 pada taraf signifikan
  0,05 . Karena harga  hitung  2,744
2
10 < harga
8 37-42  2 tabel  7,815 maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
43-48 bahwa data postest kelas kontrol berasal dari populasi yang
6
49-54 berdistribusi normal.
4 Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
55-60
sampel yang diteliti berasal dari populasi yang homogen atau
2 61-66 tidak. Dan populasi dikatakan homogen dan populasi
67-72
dikatakan homogen apabila varians dari kedua sampel
tersebut sama. Jika Fhitung  Ftabel pada taraf signifikan
0
f
  0,05 . Uji homogenitas data kemampuan penalaran
Gambar 2. Histogram Statistik Deskriptif data posttest kelas
matematis dianalisis menggunakan uji F. Hasil uji
homogenitas data dengan uji F dpat dilihat pada Tabel III.
kontrol
TABEL III
Berdasarkan histogram pada Gambar 2 di atas, dapat HASIL UJI HOMOGENITAS
diterangkan bahwa pada kelas kontrol diperoleh nilai
Kelas N Fhitung Ftabel Keterangan
maksimum 70, nilai minimum 37, rata-rata 53,56, varians
58,77 dan standar deviasi yaitu 7,32. Dari data hasil posttest Eksperimen 32 Kedua varians
tersebut diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen 1,136 1,822 sama atau
Kontrol
lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol, selisih nilai rata- 32 homogen
rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 10,57.
Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan penalaran Tabel III memperlihatkan hasil perhitungan
matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ujihomogenitas data Posttest kelas eksperimen dan kelas
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi kontrol diperoleh Fhitung  1,136 < Ftabel  1,822 maka H0
daripada kemampuan penalaran matematis siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. diterima dan H1 ditolak yang artinya kelompok eksperimen
Membandingkan kemampuan penalaran matematis siswa dan kelompok kontrol memiliki varians yang sama atau
berdasarkan kelompok perlakuan menggunakan uji t. homogen.
Sebelum menggunakan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas akan homogenitas data kemampuan penalaran matematis siswa
dilanjutkan dengan uji homogenitas apabila data populasi sebagai uji prasyarat untuk melakukan uji t terpenuhi, maka
berdistribusi normal. Data kemampuan penalaran matematis dilanjutkan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis dalam
siswa berdistribusi normal jika sig  0,05 . Hasil statistik
penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan
uji normalitas penelitian ini berdasarkan uji chikuadrat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
dengan bantuan microsoft office excel dapat dilihat pada Tabel Together (NHT) lebih baik daripada kemampuan penalaran
II. matematis siswa yang diajarkan dengan pembelajaran
TABEL II
HASIL UJI NORMALITAS langsung. Hasil perhitungan uji-t untuk tes kemampuan
penalaran matematis siswa dapat dilihat pada Tabel IV.
Kelas
 2 hitung  2 tabel Keputusan TABEL IV
HASIL UJI HIPOTESIS
Eksperimen 3,895 7,815 Berdisribusi normal
Kelas t hitung t tabel Kesimpulan
Kontrol 2,744 7,815 Berdisribusi normal
Eksperimen Hipotesis
Tabel II di atas memperlihatkan perhitungan uji normalitas 6,003 1,999 diterima
Kontrol
data posttest kelas eksperimen diperoleh harga χ2hitung =
3,895dan harga χ2tabel = 7,815 pada taraf signifikan   0,05
Dari hasil uji t diperoleh t hitung  6,003 dan harga ,
. Karena harga χ2hitung  3,895<harga χ2tabel  7,815 maka H0
diterima dan H1 ditolak yang artinya bahwa data posttets kelas karena t hitung  t tabel , maka H 0 ditolak dan H 1 diterima,
eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
artinya kemampuan penalaran matematis siswa yang
Tabel II di atas juga memperlihatkan perhitungan uji
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Tipe

15
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia
Volum 4 Nomor 1 bulan Maret 2019 Page 12 - 17
p-ISSN: 2477-5967 e-ISSN: 2477-8443

Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan dengan benar, sehingga semua siswa dapat mengembangkan
dengan kemampuan penalaran matematis siswa yang kemampuan penalaran matematisnya.
diajarkan dengan pembelajaran langsung Pada tahap pemberian jawaban, tampak bahwa semua
Temuan ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan siswa mempersiapkan diri untuk mempresentasikan jawaban
oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya penelitian yang kelompoknya di depan kelas. Ketika guru memanggil salah
dilakukan oleh Rahmawati (2017) menunjukkan bahwa satu nomor tertentu, siswa yang mendapat nomor tersebut
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head wajib mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan
Together (NHT) lebih baik dari pada pembelajaran langsung, kelas.
karena rerata NHT sebesar 61.94 sedangkan untuk hasil rerata Pada kelas kontrol yaitu kelas yang diajarkan dengan
pembelajaran langsung sebesar 56.71, yang artinya rerata menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa
NHT lebih besar dari rerata konvensional. Selain itu, hasil hanya mendengarkan penjelasan dari guru, ketika diberi
penelitian yang dilakukan oleh Lince (2016) juga kesempatan untuk bertanya, banyak diantaranya yang hanya
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe diam saja. Dari sekian banyak siswa yang ada pada kelas
Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan kontrol, hanya beberapa siswa saja yang terlibat aktif dalam
kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran proses pembelajaran. Sebagian besar siswa pada kelas kontrol
matematika. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan masih kesulitan dalam menemukan langkah-langkah
Khoirotunnisa (2015) diperoleh kesimpulan bahwa prestasi penyelesaian soal yang tepat, sehingga menghambat respon
belajar matematika siswa yang diajarkan dengan model siswa dan membatasi penguasaan siswa terhadap materi yang
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togethet sedang dibahas.Diakhir perlakuan, masing-masing kelas
(NHT) lebih baik dari pada prestasi belajar matematika siswa diberi posttest untuk melihat kemampuan penalaran
yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional, serta matematis siswa sebagai akibat dari adanya perlakuan
penelitian yang dilakukan oleh Sutriningsih et al., (2018) juga tersebut. Dalam penelitian ini untuk masing-masing kelas
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran peneliti melaksanakan pembelajaran dengan jumlah 5
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam pertemuan dan ditambah 1 pertemuan untuk posttest.
pembelajaran matematika memberikan hasil yang lebih baik
dari pada pembelajaran konvensional, karena rerata NHT
IV. KESIMPULAN
sebesar 89,80 sedangkan untuk hasil rerata pembelajaran
konvensional sebesar 68,72 yang artinya rerata NHT lebih Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang
besar dari rerata konvensional. telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
Adanya perbedaan kemampuan penalaran matematis pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT
antara siswa pada kelas eksperimen dan siswa pada kelas pada kelas eksperimen memiliki pengaruh terhadap
kontrol, disebabkan karena tahapanmodel pembelajaran kemampuan penalaran matematis siswa. Rata-rata
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memberikan kemampuan penalaran matematis siswa kelas eksperimen
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi, bertanggung lebih tinggi dibandingkan rata-rata kemampuan penalaran
jawab, serta saling bertukar ide untuk menemukan jawaban matematis siswa kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil
kelompok yang paling tepat sehingga siswa mengalami perhitungan dengan menggunakan uji t bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
perubahan baik dalam hal mengikuti langkah-langkah model 6,003 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,999. Sehingga dengan temuan ini,
pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Numbered model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Head Together (NHT) maupun dalam hal kemampuan Together (NHT) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
penalaran matematis. pendekatan pembelajaran matematika atau ilmu lainnya yang
Setiap siswa terlihat antusias mengikuti setiap tahapan dapat gunakan di dalam kelas.
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT). Pada tahap penomoran siswa dibagi kedalam REFERENSI
kelompok yang terdiri dari 3-5 orang, setiap siswa dalam
setiap kelompok mendapat nomor yang berbeda sehingga Ainun, N. (2015). Peningkatan Kemampuan Penalaran
semua siswa bertanggung jawab dan berusaha memahami Matematis Siswa Madrasah Aliyah Melalui Model
setiap prosedur penyelesaian soal matematika dengan cara Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
bernalar. Tournament. Jurnal Peluang.
Pada tahap berpikir bersama, semua siswa dalam setiap Ali, F. A., Murni, V., & Jelatu, S. (2018). Analisis Kesulitan
kelompok mendiskusikan jawaban dari soal yang diberikan. Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematis
Dalam menyelesaikan soal yang diberikan, setiap siswa dalam Bermuatan HOTS Ditinjau dari Kemampuan Koneksi
setiap kelompok saling bertukar ide untuk mengajukan Matematis. Journal of Songke Math, 1(2), 32–46.
dugaan, menyajikan pernyataan matematis, melakukan Altun, M., & Memnun, D. S. (2008). Mathematics teacher
manipulasi matematika, menemukan pola atau sifat dari trainees’ skills and opinions on solving non-routine
gejala matematis untuk membuat generalisasi, menarik mathematical problems. Journal of Theory and Practice
kesimpulan dari suatu pernyataan, memeriksa kesahihan dari in Education, 4(2), 213–238.
suatu argumen, serta memberikan kesimpulan, menyusun Bardini, C., Pierce, R., Vincent, J., & King, D. (2014).
bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi Undergraduate Mathematics Students’ Understanding

16
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia
Volum 4 Nomor 1 bulan Maret 2019 Page 12 - 17
p-ISSN: 2477-5967 e-ISSN: 2477-8443

of Concept of Function. IndoMS-JME, 5(2), 85–107. Lehrer, R., & Schauble, L. (2000). Developing Model-Based
Depdiknas. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Reasoning in Mathematics and Science. Journal of
Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP Depdiknas. Applied Developmental Psychology, 21(1), 39–48.
Faradillah, A. (2018). Analysis of Mathematical Reasoning https://doi.org/10.1016/S0193-3973(99)00049-0
Ability of Pre-Service Mathematics Teachers in Lince, R. (2016). Creative Thinking Ability to Increase
Solving Algebra Problem Based on Reflective and Student Mathematical of Junior High School by
Impulsive Cognitive Style. Formatif: Jurnal Ilmiah Applying Models Numbered Heads Together. Journal
Pendidikan MIPA, 8(2), 119–128. of Education and Practice, 7(6), 206–212. Retrieved
https://doi.org/10.30998/formatif.v8i2.2333 from
Hendriana, H., & Sumarmo, U. (2014). Penilaian http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&d
Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Refika b=eric&AN=EJ1092494&site=ehost-live
Aditama. Mueller, M., Yankelewitz, D., & Maher, C. (2014). Teachers
Indarti, D., Mardiyana, & Pramudya, I. (2017). Numbered Promoting Student Mathematical Reasoning.
head together with scientific approach in geometry Investigations in Mathematics Learning, 7(2), 1–20.
learning. Journal of Physics: Conference Series, https://doi.org/10.1080/24727466.2014.11790339
943(1), 012028. https://doi.org/10.1088/1742- Rahmawati, N. K. (2017). Implementasi Teams Games
6596/943/1/012028 Tournaments dan Number Head Together ditinjau dari
Irawan, A., Mardiyana, & Sari Saputro, D. R. (2017). Kemampuan Penalaran Matematis. Al-Jabar : Jurnal
Experimentation of cooperative learning model Pendidikan Matematika, 8(2), 121.
Numbered Heads Together (NHT) type by concept https://doi.org/10.24042/ajpm.v8i2.1585
maps and Teams Games Tournament (TGT) by concept Ratnasari, G. I., & Abadi, A. M. (2018). Investigating
maps in terms of students logical mathematics mathematical literacy, mathematical reasoning skill,
intellegences. Journal of Physics: Conference Series, and self esteem of a public high school. Journal of
855(1), 012019. https://doi.org/10.1088/1742- Physics: Conference Series, 1097(1), 012096.
6596/855/1/012019 https://doi.org/10.1088/1742-6596/1097/1/012096
Jelatu, S., Sariyasa, S., & Ardana, I. M. (2018). Effect of Riyanto, B., & Siroj, R. A. (2011). Meningkatkan
GeoGebra-Aided REACT Strategy on Understanding Kemampuan Penalaran dan Prestasi Matematika
of Geometry Concepts. International Journal of dengan Pendekatan Kondstruktivisme pada Siswa
Instruction, 11(4), 325–336. Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan
https://doi.org/10.12973/iji.2018.11421a Matematika, 5(2), 111–128.
Khoirotunnisa, A. U. (2015). Eksperimentasi Model Sugihatno, A. C. M. S., Budiyono, & Slamet, I. (2017).
Pembelajaran Numbered Head Together ( Nht ) Dengan Realistic Matematic Approach through Numbered Head
Gallery of Learning Pada Pokok Bahasan Bangun Together Learning Model. Journal of Physics:
Ruang Sisi Lengkung Ditinjau Dari Adversity Quotient Conference Series, 895(1), 012026.
Siswa Kelas Viii Smp N Se-Kabupaten Bojonegoro https://doi.org/10.1088/1742-6596/895/1/012026
Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Magistra, (91), 70–78. Sutriningsih, N., Pratiwi, R., & Utami, B. H. S. (2018).
Kurniati, K., Prahmana, R. C. I., Makur, A. P., & Jelatu, S. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
(2018). Math Comics, Vectors, and the Strategy of Numbered Head Together (NHT) pada Materi Sistem
Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). JURNAL E-
(PQ4R). Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, DuMath, 4(2), 11. https://doi.org/10.26638/je.717.2064
8(3), 159–174. Unal, H. (2005). The Influence of Curiosity and Spatial
https://doi.org/10.30998/formatif.v8i3.2716 Ability on Preservice Middle and Secondary
Kurnila, V. S. (2013). Kontribusi Standar Proses Pada Mathematics Teachers ’ Understanding of Geometry.
Kurikulum 2013 Guna Meningkatkan Kemampuan Wahyuni, A. (2018). Comparison effectiveness of
Algoritmik Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan cooperative learning type STAD with cooperative
Missio, 10(1), 53–58. learning type TPS in terms of mathematical method of
Kusuma, A. P., & Maskuroh, M. (2017). The Differences of Junior High School students. Journal of Physics:
Mathematics Learning Outcomes between Think Pair Conference Series, 1013(1).
Share (TPS) and Number Heads Together (NHT). Al- https://doi.org/10.1088/1742-6596/1013/1/012212
Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 9(10), 19–24. Young, B., Edwards, C., & Leising, J. (2010). Does a Math-
Leasa, M., & Corebima, A. D. (2017). The effect of numbered Enhanced Curriculum and Instructional Approach
heads together (NHT) cooperative learning model on Diminish Students’ Attainment of Technical Skills? A
the cognitive achievement of students with different Year-Long Experimental Study in Agricultural Power
academic ability. Journal of Physics: Conference and Technology. Journal of Agricultural Education,
Series, 795(11), 012071. https://doi.org/10.1088/1742- 50(1), 116–126.
6596/795/1/012071 https://doi.org/10.5032/jae.2009.01116

17

Anda mungkin juga menyukai