Eksistensi Pendidikan Kinari
Eksistensi Pendidikan Kinari
Oleh:
Universitas Andalas
Padang
2019
Pendidikan Formal Di Kinari
umum. Hal ini dikarenakan pendidikan cenderung menjadi tolak ukur bagi setiap
orang di kalangan masyarakat. bagi mereka yang memiliki pendidikan yang rendah
ataupun tidak mengenyam pendidikan sama sekali cenderung mereka merasa rendah
diri. Akan tetapi sebagian dari mereka bahkan bisa mengantarkan anak-anaknya ke
rendah bukan berarti anak mereka seperti itu setidaknya anak-anaknya harus lebih
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa
sekolah formal sebagaimana sekarang ini. Di sini sana menekankan bukan wilayah
minangkabau, tetapi lebih khusus ke suatu daerah kecil yakni nagari Kinari.
Tidak hanya itu mereka juga mempelajari ilmu bela diri, yang kita kenal sebagai silat.
Setelah mendapat ilmu serta mempelajarinya para generasi minang, terutama para
Sebagaimana yang kita lihat saat ini di Kinari sudah di bangun instansi-
instansi pendidikan formal dari tingkat paud sampai dengan SMP. Bahkan jika yang
dalam mengejar pendidikannya. Bahkan orang tua mereka rela mengorbankan harta
Dulu di Kinari tidak ada tk (taman kanak-kanak), tetapi sekarang sudah ada.
Bahkan sekolah paud pun sudah ada di Kinari. Mungkin instansi pendidikan yang
belum ada di nagari Kinari ini yakni pada tingkat SMA. SMA terdekat dari nagari
Kinari hanya ada di nagari sebelah. Walaupun demikian minat anak-anak di sana
tidak surut untuk menempuh pendidikan mereka, guna memiliki pemikiran yang lebih
Tujuan dari pendidikan itu sendiri sangat banyak, salah satunya seperti yang
tercantum dalam undang undang yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara
Jorong Pamujan, Jorong Bungo Harum, Jorong Tapi Aia. Menurut penjelasan dari
bapak Syaiful1 bahwa sekolah formal di nagari Kinari ada dari tingkat sekolah Paud,
Gambar 1.
1
Syaiful seorang kepala jorong di salah satu jorong di nagari Kinari, yakni kepala
jorong Galanggang Tinggi. Berusia 41 Tahun.
Di nagari Kinari hanya ada satu TK (taman kanak-kanak) dan tiga sekolah
Paud. Nama sekolah TK yang ada di nagari Kinari yakni TK Aisyiah yang terletak di
jorong Bungo Harum, nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi. Sedangkan Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) ada tiga di nagari Kinari ini yaitu Paud restu bunda, terletak
di jorong Galanggang Tinggi dekat lokasi SD N 11 Kinari, Paud di sawah sundi, dan
Gambar 2,
Tinggi sendiri terdapat dua sekolah dasar yaitu SD N 11 Kinari dan SD N 04 Kinari.
Di jorong Pamujan terdapat satu sekolah dasar yaitu SD N 08 Kinari, yang terletak di
Surau Ateh (atas). Jorong Bungo Harum juga terdapat sekolah dasar, yaitu SD N 17
Kinari yang berada di Sawah Sundi, jorong Bungo Harum. Tiga dari empat jorong
yang ada di nagari Kinari mempunyai sekolah dasar, tetapi hanya jorong Tapi Aia
Gambar 3.
SD N 04 Kinari
yang ada di nagari Kinari jenjang sekolah yang ada di sana hanya sampai sekolah
menengah pertama. Di Kinari ada satu sekolah menenga pertama yakni SMP Negeri 2
Bukit Sundi yang terletak di Sawah Sundi, jorong Bungo Harum, nagari Kinari,
Kecamatan Bukit Sundi, solok. Sedangkan sekolah menengah atas sampai saat ini
belum ada di nagari Kinari. SMA terdekat hanya ada di nagari Muaro Paneh,
Gambar 4.
para orang tua di sana saling berlomba-lomba untuk menyekolahkan anak mereka
supaya tidak ketingalan dari anak-anak seusianya. Bahkan ketika di jenjang kanak-
Gambar 5.
dengan lingkungan baru yang mengarah ke belajar dini, dan siap untu masuk tk. Di tk
sendiri anak-anak mereka diharapkan bisa belajar membaca sehingga ketika masuk
sekolah dasar nanti anak-anak mereka sudah mudah dalam belajar yang lebih rutin
dan tidak hanya bermain saja. Dengan belajar membaca di tk itu mempermudah anak
Begitupun dengan tingkat SMP dan SMA keinginan anak-anak di sana cukup
tinggi untuk melanjutkan sekolah. Bahkan ada yang pergi ke sekolah yang cukup jauh
dari tempat tinggalnya demi mendapatkan sekolah dengan kualitas pendidikan yang
lebih baik. Mereka rela sekolah jauh-jauh demi bersekolah di sekoah favorit. Menurut
bapak Syaiful di Kinari minat untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi
Akan tetapi jika ada anak yang memiliki keinginan untuk kuliah orangtua nya
sangat mendukung, bahkan mereka rela menjual harta bendanya agar anaknya bisa
mengenyam pendidikan tinggi. Selain itu di Nagari Kinari tingkat solidaritas cukup
tinggi, hal ini dilihat dari jika ada seorang anak ingin melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi tetapi secara ekonomi keluarganya tidak mampu menyekolahkannya, dan
disinilah terlihat kekeluargaan dari orang Kinari di rantau mereka mau membantu
Selain sekolah di atas di nagari Kinari juga ada sekolah untuk anak yang
berkebutuhan khusus yakni SLB. Sekolah luar biasa (SLB) di Kinari merupakan
sekolah yang berbasis swasta yang didirikan oleh orang Kinari asli yang sudah
pensiun dari pekerjaannya di lembaga pendidikan atau dinas pendidikan. Yayasan ini
didirikan oleh bapak Nasrul2 pada tahun 2012. Nama yayasan SLB ini yakni Yayasan
Bunda Zikrillah.
Gambar 6.
2
Nasrul merupakan seorang pensiunan di Dinas Pendidikan. Usianya sekarang
berkisar 59 tahun.
Bapak Nasrul mendirikan yayasan SLB termotifasi dengan anak-anak di
nagari Kinari banyak yang agak kurang dari anak yang lain atau yang tidak bisa
bersekolah di sekolah biasa. Bahkan ada anak yang berkebutuhan khusus yang tidak
bisa berjalan dan orang tua nya membiarkan anaknya di rumah, sehingga ia tidak bisa
Bapak Nasrul berpikir anak-anak ini yang membedakan mereka dari anak-
anak yang lain mungkin dari segi fisik, pikiran mereka, serta daya tangkap mereka,
akan tetapi dari segi pendidikan tidak ada bedanya anak-anak ini juga berhak
itulah beliau mendirikan yayasan tersebut, supaya seluruh anak-anak di Kinari bisa
mendapatkan pendidikan sebagai mana anak seusiannya dan tidak terisolasi dari
dunia luar.
Dana atau biaya yang dikeluarkan oleh pihak yayasan pada awal pendiriannya
berasal dari dana pribadi bapak Nasrul sendiri. Lambat laun beliau baru barusaha
mencari dana, baik itu dari pemerintah sendiri maupun donatur-donatur yang
memungkinkan. Walaupun yayasan SLB ini swasta tetapi terkadang juga ada bantuan
donasi dari pemerintah seperti dana bos, dan juga dana dari beberapa donatur. Bahkan
juga ada bantuan dari KWK (Kerukunan Warga Kinari) yang dari rantau.
dengan sekolah-sekolah negeri biasa yang berasal dari pemerintah. Dari keterangan
ibu Rasmidar dulunya yayasan Bunda Zikrillah ini memiliki program Inklusi.
Program Inklusi yang ada di SLB ini merupakan program pemindahan murid untuk
belajar ke sekolah biasa dua kali seminggu. Murid yang belajar ke SD biasa yakni
muridnya dulunya sering tinggal kelas. Program ini berjalan hanya selama dua tahun,
Di sekolah ini muridnya tidak hanya murid yang berkebutuhan khusus saja,
tapi juga anak-anak yang tidak mampu mengenyam pendidikan di sekolah biasa, bisa
dibilang mereka tidak mampu menerima pelajaran itu. Ada juga yang sering tinggal
kelas hingga membuat mereka malas untuk ke sekolah biasa karena usianya tidak
Salah satu guru dari SLB yakni buk Rasmidar3 mengatakan bahwa sekolah ini
didirikan untuk anak-anak di nagari Kinari yang berkebutuhan khusus serta anak yang
tidak mampu mengenyam pendidikan di sekolah formal. SLB yang ada di nagari
Kinari ini tidak dipungut biaya sepeser pun kepada orang tua murid, atau bisa
dibilang sekolah ini gratis. Semua fasilitas yang berhubungan dengan kepentingan
sekolah disediakan disediakan seperti pakaian (baju seragam), tas, alat-alat tulis, serta
buku bacaan disediakan di sekolah, bahkan sampai snek diberikan. Setelahnya semua
tergantung kepada orang tua dan murid itu sendiri apakah mau sekolah di sana atau
tidak.
Pada awal yayasan ini didirikan jumlah muridnya sebanyak lima belas orang,
namun tiap tahunnya murid baru yang bertambah agak susah karena pemikiran
3
Rasmidar adalah salah seorang guru di SLB yang ada di Kinari. Beliau sekarang berusia sekitar 48
tahun.
masyarakat terhadap sekolah ini masih kuno yang menganggap sekolah ini tempat
Gambar 7.
guru, lima diantaranya guru dan satu kepala sekolah. Dua orang dari PLB yakni
kepala sekolah dan satu orang guru, dan empat orang lainnya dari umum seperti guru
Bahasa Inggris, Ekonomi. Sejak yayasan ini didirikan sampai sekarang hanya satu
anak yang berhasil melanjutkan ke sekolah biasa. Dari SLB dia pindah ke SMP dan
lanjut ke SMK. Tapi lebih banyak anak di SLB ini yang berhenti dan tidak berlanjut
Menurut ibuk Rasmidar sebenarnya satu orang guru menangani lima orang
anak, namun karena terkendala oleh kurangnya guru tidak terlaksana. Anak-anak
tersebut dibagi berdasarkan tingkatan. Kalau anak yang tinggal kelas atau agak lemah
daya tangkap atau dikenal dengan istilah “anggraita”, kelas satu sampai kelas tiga
digabung, daksa dengan daksa, sedangkan untuk anak autis sedikit berbeda yakni satu
bersekolah di SLB merupakan hal yang memalukan atau menjadi aib bagi
keluarganya. Maka dari itu orang tua di nagari Kinari lebih baik membiarkan anaknya
anaknya tidak mampu mengikuti sistem pembelajaran di sekolah biasa daripada harus
sekolah di SLB. Akibat dikeluarkan dari sekolah dan rasa malu karena sudah lebih
besar dari teman seusiannya, membuat keinginan anak tersebut untuk melanjutkan
sekolah sudah tidak ada lagi. Padahal anaknya sendiri ada yang mau bersekolah di
sini, tetapi karena kendala orang tua terpaksalah mereka hanya diam.
Menurut yang saya ketahui di lapangan SLB ini sangat membutuhkan sebuah
bangunan yang layak untuk proses belajar mengajar yang kondusif. Karena bangunan
yang dipakai untuk menjadi sekolah dan ruang kelas untuk murid SLB adalah rumah
gadang yang dimiliki oleh buk Rasmidar. Rumah gadang tersebut juga ditempati oleh
Oleh karena itu bangunan yang kurang memadai atau kurang kondusif bapak
Nasrul dan buk Rusmidar mencari dana dengan tujuan untuk membangun sekolah
yang lebih layak untuk tempat belajar bagi anak-anak yang sekolah di SLB.
Bangunan yang akan di jadikan sekolah baru bagi mereka sudah ada, namun belum di
gunakan. Ibuk Rasmidar mengatakan bahwa pada tahun ajaran baru bangunan