HUBUNGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan dikatakan bermutu apabila proses pendidikan berlangsung secara efektif. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam menciptakan seseorang berkualitas dan berkarakter memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Keberhasilan proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana pendidikan yang dalam keseluruhan pendidikan disamping keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah merupakan suatu proses (hubungan timbal balik) antara guru dan siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dan siswa yang lebih akti dalam proses pembelajaran, proses pembelajaranpun menjadi hidup. Siswa tidak hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru, tetapi juga mengambil peran dalam proses pembelajaran. Menurut Nasution (2012:9-10) “kemampuan matematika siswa adalah cara yang konsisten yang dilakukan dan memecahkan soal yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik, emosi, lingkungan sosial, kondisi fisik dan psikis siswa”. Menurut Sumarmo (dalam Riyanto,2011:112) “secara garis besar kemampuan dasar matematik dapat diklasifikasikan dalam lima standar, yaitu (1) mengenal, memahami, dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematika yang dominan (2) menyelesaikan masalah matematika (mathematical problem solving) (3) bernalar matematika (mathematical reasoning) (4) melakukan koneksi matematika (mathematical connection) (5) komunikasi matematika (mathematical communication)”. Banyaknya rumus dan soal-soal hitungan pada pelajaran fisika sehingga membuat siswa dituntut memiliki kemampua matematika yang lebih agar dapat menyelesaikan soal-soal fisika dengan mudah. Hal ini telah terbukti lewat penelitian yang dilakukan oleh Wanhar (dalam Hasbi, dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa “terdapat hubungan linier antara pemahaman konsep matematika kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika”. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi (2013:75-79) yang memperoleh hasil bahwa “terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan antara matematika dan hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: “Hubungan Kemampuan Matematika dengan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika pada Sekolah Menengah Atas”.