I. PENDAHULUAN
Tim penyusun clinical pathway RS Nahdlatul Ulama Jombang terdiri atas komite medis, perawat,
apoteker, dan ahli gizi, yang disesuaikan dengan Pedoman Praktik Klinis (PPK) yang ada. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Romeyke dan Stummer , bahwa penyusunan
clinical pathway bagi penyedia layanan terdapat pada tingkat proses inti, yaitu dokter spesialis,
perawat, terapis, dan staf keperawatan.
Menutur Wijayanti FER, 2016, proritas pemilihan clinical pathway yang digunakan adalah high
risk, high volume, high cost, dan problem prone. Oleh karena nya, dipilih 5 clinical pathway yang
di audit berdasarkan kriteria tersebut, yaitu:
1. GEA
2. TB
3. Typhoid
4. DHF
5. Pneumonia
Audit clinical pathway dilakukan pada bulan Juli 2019 sampai dengan bulan Desember 2019.
Dengan implementasi clinical pathway, diharapkan mutu pelayanan menjadi lebih baik, adanya
kepastian rencana tatalaksana pasien, mengurangi lengh of stay pasien dan mengontrol biaya.
Secara umum hal itu berarti mengurangi beban biaya rumah sakit maupun membuka peluang
bagi pasien untuk masuk ke rumah sakit. Turn over yang cepat dengan length of stay yang relatif
rendah membuka akses bagi penerima manfaat layanan kesehatan lainnya.
II. LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN CLINICAL PATHWAY (CP ) DI
RS NAHDLATUL ULAMA JOMBANG
1. DHF
2. GEA
3. Pneumonia
4. Typhoid
5. TB
GEA
TB
Typhoid
DHF
Pneumonia