Anda di halaman 1dari 9

FK-KMB

MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

1. Untuk mengeliminasi nyamuk dewasa, 4. Surveilance kasus dengue secara pasif


salah satu upayanya adalah melalui adalah :
kegiatan pengasapan. Namun kegiatan a. Memutuskan mata rantai penularan
pengasapan ini mempunyai persyaratan dengan pemberantasan vektor
tertentu dan tidak bisa dilakukan tanpa (nyamuk dewasa dan jentik-
adanya kasus DBD di wilayah tersebut. jentiknya)
Kegiatan pengasapan yang dilakukan b. Setiap unit pelayanan kesehatan
pada daerah dengan radius 100 meter harus melaporkan adanya penderita
dari rumah penderita tersebut : dengue ke dinas kesehatan
a. Spraying c. Dinas kesehatan memantau
b. Fogging focus penyebaran dengue di masyarakat
c. Fogging massal d. Dinas kesehatan melakukan survei di
d. Fogging rumah tangga masyarakat
e. Abatisasi e. Puskesmas yang menerima laporan
segera melakukan penyelidikan
2. Upaya pencegahan primer terhadap epidemiologi
demam darah dengue sebenarnya dapat
dilakukan dengan pemberian vaksinasi. 5. Pencegahan dengue yang dilakukan
Namun pemerintah Indonesia belum dengan memberikan penyuluhan untuk
memutuskan untuk menggunakannya melaksanakan program 3M plus
karena masih dalam tahap penelitian. termasuk dalam :
Negara yang pertama sekali a. Health promotion and Specific
menggunakan vaksin dengue ini adalah : protection
a. Mesir b. Early diagnosis
b. Malaysia c. Prompt treatment
c. Filipina d. Disability Limitation
d. Maldives e. Rehabilitation
e. Mexico
6. Seorang pasien, wanita 34 tahun datang
3. Pemantauan jentik berkala (PJB) dengan keluhan demam yang sudah
merupakan upaya memutus mata rantai dialami os selama 10 hari, demam
perkembangbiakan nyamuk sebagai dirasakan semakin meningkat terutama
vektor penyakit. Kegiatan PJB ini di sore dan malam hari. Os sudah makam
tingkat puskesmas dapat dilakukan obat penurun panas tetapi tetap demam,
secara rutin yaitu : keluhan lain seperti diare dialami 3 hari
a. Setiap 1 bulan sekali pada 100 belakangan, mual mumtah dan sakit
rumah yang dipilih secara random kepala dan nyeri sendi. Pada
b. Setiap 2 bulan sekali pada 100 pemeriksaan fisik mulut dijumpai lidah
rumah yang dipilih secara random kotor. Pasien ini kemungkinan
c. Setiap 3 bulan sekali pada 100 menderita :
rumah yang dipilih secara random a. Malaria
d. Setiap 1 minggu sekali pada 100 b. Demam Dengue
rumah yang dipilih secara random c. Demam Typoid
e. Setiap 3 minggu sekali pada 100 d. Demam Chikunginya
rumah yang dipilih secara random e. Diare Akut
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

7. Diagnosa pasti demam typoid adalah : tidak berdahak yang sudah dialami 2
a. Kiltur darah/ sumsum tulang minggu ini. Pasien juga mengeluh sakit
b. Widal test pada waktu menelan belakangan ini dan
c. Tubextest juga berat badan menurun. Pada lengan
d. Feses rutin atas pasien dijumpai tatoooo yang dibuat
e. Darah rutin pada waktu dia duduk di bangku SMA.
Setelah dilakukan konseling dan pasien
8. Seseorang menderita typoid karier jika : setuju dilakukan tes HIV didapatkan hasil
a. Feses /urin mengandung Salmonella rapid test 3 metode positif. Pada
typosa setelah 6 bulan terinfeksi dan pemeriksaan fisik pada rongga mulut
tidak ada gejala klinis dijumpai membran putih melapisi lidah
b. Feses /urin mengandung Salmonella dan mukosa mulut. Pada foto thoraks
typosa setelah 6 bulan terinfeksi dan dijumpai gambaran intertisial infiltrat
ada gejala klinis simetris.
c. Feses /urin mengandung Salmonella
12. Dijumpainya membran putih
typosa setelah 1 tahun terinfeksi dan
dirongga mulut pada pasien HIV paling
tidak ada gejala klinis
sering disebabkan :
d. Feses /urin mengandung Salmonella
a. Oral Hairy Leukoplakia
typosa setelah 1 tahun terinfeksi dan
b. Kandidiasis Oral
ada gejala klinis
c. Lichen Planus
e. Bukan salah satu di atas
d. Herpes Labialis
e. Sarkoma Kaposi
9. Rabies disebabkan oleh :
a. Virus lyssa
13. Pemeriksaan yang dilakukan untuk
b. Bakteri
menegakkan diagnosis infeksi
c. Digigit anjing
oportunistik di rongga mulut tersebut
d. Parasit
dengan :
e. Virus rubella
a. Pemeriksaan kerokan mukosa lidah
/mulut dengan pewarnaan Giemsa
10. Massa inkubasi rabies adalah :
b. Pemeriksaan kerokan mukosa lidah
a. 3 – 8 hari
/mulut dengan KOH
b. 1 – 2 minggu
c. Pemeriksaan histopatologi mukosa
c. 3 – 8 minggu
mulut
d. 1 – 2 tahun
d. Pemeriksaan kultur bakteri dari
e. 10 – 14 hari
mukosa mulut
e. Pemeriksaan serologis
11. Virus rabies inaktif pada keadaan
berikut :
14. Gambaran radiologis interstisial
a. Suhu >56c
infiltrat bilateral pada pasien HIV khas
b. Deterjen
untuk infeksi oportunistik paru yang
c. Ethanol
disebabkan
d. Benzalkonium chloride 1%
a. Histoplasma capsulatum
e. H2O2
b. Cytomegalovirus
Seorang laki-laki usia 31 tahun datang ke c. Pneumocystis jiroveci
rumah sakit dengan keluhan demam sudah d. Mycobacterium avium
2 bulan, demam naik turun disertai batuk e. Mycobacterium tuberkulosis
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke hari yang lalu. Awalnya demam pada
rumah sakit dengan keluhan demam sudah sore atau malam hari namun lama
3 minggu, demam naik turun disertai kelamaan demam makin tinggi. Tanda
mencret yang dialami 1 bulan terakhir. infeksi saluran nafas tidak dijumpai.
Pasien juga mengeluh sakit waktu menelan Sudah 4 hari ini anak tidak buang air
belakangan ini dan juga berat badan besar. Anak sering jajan di pinggir jalan.
menurun. Sewaktu pasien sekolah di SMA Pada pemeriksaan fifik dijumpai anak
pernah menggunakan narkotika suntik sadar masih bisa jalan sendiri, suhu
tetapi saat ini sudah tidak lagi tubuh 39C, sedikit bradikardi namun
menggunakannya. Setelah dilakukan pemeriksaan lainnya masih dalam batas
konseling dan pasien setuju dilakukan tes normal. Apa kemungkinan diagnosis
HIV maka pemeriksaan laboratorium penyakit diatas?
dilakukan. a. Demam berdarah dengue
b. Konstipasi
15. Pemerikasaan tes HIV yang
c. Demam tifoid
dimintakan adalah :
d. ISK
a. Rapid test
e. Sepsis
b. Elisa 3 metode
c. Western blot
19. Apa kemungkinan cara penularan
d. PCR RNA HIV
penyakit diatas?
e. Pemeriksaan antigen P24
a. Airborne
b. Droplet
16. Yang merupakan gold standart
c. Kontak
untuk pemeriksaan antibodi HIV
d. Fecal-oral
adalah :
e. Melalui perantara hewan
a. Rapid test
b. Elisa 3 metode
20. Dari hasil pemeriksaan lab
c. Western blot
dijumpai leukosit 5.000/mm3 dan
d. PCR RNA HIV
trombositopenia. Hasil kultur dijumpai
e. Pemeriksaan antigen P24
kuman salmonella typhi. Apa pilihan
antibiotik terbaik untuk pasien?
17. Setelah dilakukan tes HIV ternyata
a. Ciprofloksasin
hasil tes Elisa 3 metode ketiganya
b. Kloramfrenikol
positif. Kemudian dilakukan
c. Azithromisin
pemeriksaan gastroskopi ternyata
d. Cotrimoksazol
dijumpai kandidiasis esophageal. Kasus
e. Ampisillin
diatas termasuk ke dalam stadium klinis
WHO :
21. Pada kasus disebutkan bahwa
a. Stadium klinis 1
demam memasuki minggu ke-2. Untuk
b. Stadium klinis 2
waktu ini, pemeriksaan kultur dari
c. Stadium klinis 3
mana yang dilakukan terbaik?
d. Stadium klinis 2 & 3
a. Darah
e. Stadium klinis 4
b. Feses
c. Sumsum tulang
18. Seorang anak perempuan usia 7
d. Tenggorok
tahun, BB 20kg datang ke klinik dengan
e. Cairan lambung
keluhan demam yang dialami sejak 8
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

22. Komplikasi apa yang paling sering c. Kombinasi parasetamol dan


dijumpai pada pasien diatas? ibuprofen
a. Peritonitis d. Asam asetilsalisilat
b. Pendarahan lambung e. Naproxen
c. Cholesistitis
d. Miokarditis 27. Seorang anak menderita demam
e. Bronkitis tinggi dan demam turun tetapi tidak
mencapai normal disebut dengan pola
23. Apabila kondisi pasien memburuk demam :
dan harus dirawat di rumah sakit, apa a. Kontinu
pilihan antibiotik untuk kasus diatas? b. Remiten
a. Seftriakson c. Intermiten
b. Ampisillin-sulbaktam d. Hektik
c. Levofloksasin e. Relapse
d. Cotrimoksazol
e. Meropenem 28. Anak usia 6 bulan menderita
demam dengan temperatur 39C,
24. Pillihan pengukuran suhu terbaik aktivitas menurun, tidak mau minum
untuk anak berusia dibawah 4 minggu dan mukosa membran kering maka
adalah : penanganan demam oleh non spesialis
a. Pengukuran timpani dengan yang dapat dilakukan adalah :
termometer infrared a. Anak dirawat di rumah
b. Pengukuran rectal dengan b. Memberitahu orang tua mengenai
termometer merkuri tanda-tanda yang harus diawasi
c. Pengukuran oral dengan termometer selama perawatan di rumah
digital c. Pemberian antibiotik intravena
d. Pengukuran aksila denhan d. Merujuk ke Instalasi Gawat Darurat
termometer digital e. Pemberian antipiretik serta
e. Pengukuran oral dengan termomoter memberikan informasi tertulis atau
merkuri oral mengenai tanda-tanda
kegawatan yang perlu diperhatikan
25. Metodek fisik yang dan mengatur waktu pertemuan
direkomendasikan untuk menurunkan berikutnya
demam adalah :
a. Mengelap tubuh dengan air suam- 29. Berikut merupakan tanda-tanda
suam kuku yang dijumpai pada penyakit ringan :
b. Menggunakan selimut dingin a. Menangis kuat
c. Memandikan b. Anak terlihat mengantuk
d. Mengelap badan dengan badan c. Warna kulit pucat
dengan air dingin d. Keinginan makan tidak ada
e. Menggosok tubuh dengan alcohol e. Pernafasan cepat

26. Berikut merupakan antipiretik yang 30. Anak laki-laki usia 7 tahun datang
dapat diberikan pada anak : dengan keluhan kejang seluruh tubuh
a. Aspirin dialami sejak 1 hari ini, anak
b. Parasetamol mengalami kesulitan membuka mulut
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

sejak 2 hari yang lalu. Riwayat kaki c. Tetanus toksoid diberikan satu kali 1
kanan menginjak paku dialami 2 bulan setelah pemberian antitetanus
minggu yang lalu. Luka terbuka kotor serum
pada kaki kanan masih terlihat. Riwayat d. Tetanus toksoid diberikan satu kali
imunisasi tetanus tidak jelas dan pasien pada saat yang bersamaan dengan
belum mendapatkan pengobatan apapun. pemberian antitetanus serum dengan
Bagaimana perawatan luka pada pasien? injeksi di lokasi yang berbeda, lalu
a. Luka dibersihkan dengan alkohol tetanus toksoid diberiakan ulang 8
dan sabun dan ditutup dengan kain minggu dan 16 minggu setelah
kasa pemberian tetanus toksoid pertama
b. Luka dibersihkan dengan antiseptik e. Tetanus toksoid diberikan satu kali
lalu luka dijahit pada saat yang bersamaan dengan
c. Luka dibersihkan dengan antiseptik pemberian antitetanus serum dengan
dan luka dibiarkan terbuka injeksi di lokasi yang berbeda, lalu
d. Luka dibersihkan dengan antiseptik tetanus toksoid diberiakan ulang 6
dan diberikan injeksi antibiotik di bulan setelah pemberian tetanus
sekitar luka toksoid pertama
e. Luka dibersihkan dengan antiseptik
dan diberikan injeksi antitetanus 33. Seorang bayi dilahirkan di rumah
serum pada daerah luka dengan bantuan ayahnya. Tali pusat
dipotong dengan pisau cukur yang
31. Pemberian imunisasi pasif yang sudah digunakan. Bayi menangis kuat
direkomendasikan pada kasus tetanus dan aktif setelah persalinan. Riwayat
ialah : imunisasi tetanus pada ibu tidak jelas.
a. Human tetanus immunoglobulin Tanda khas apakah yang sering
dosis 1500 u/im dijumpai pada tetanus neonatal?
b. Human tetanus immunoglobulin a. Risussardonicus
dosis 1500 u/iv dan 1500 u/im b. Kejang rangsang
c. Equine tetanus immunoglobulin c. Opistotonus
(antitetanus serum) dosis 40.000 d. Mulut mencucu
u/im e. Gangguan autonomy
d. Equine tetanus immunoglobulin
(antitetanus serum) dosis 40.000 u/iv 34. Jika bayi mengalami kejang yang
e. Equine tetanus immunoglobulin tidak teratasi maka tata laksana apakah
(antitetanus serum) dosis 20.000 yang diperlukan kasus diatas
u/im dan 20.000 u/iv a. Membersihkan luka tali pusat,
pemberian metronidazole,
32. Bagaimanakah rekomendasi antitetanus serum dan diazepam
pemberian tetanus toksoid pada kasus di setiap 3 jam sekali
atas? b. Rawat isolasi, membersihkan luka
a. Tetanus toksoid tidak perlu diberikan tali pusat, pemberian metronidazole,
b. Tetanus toksoid diberikan satu kali anti tetanus serum dan diazepam
pada satu kali pada saat yang setiap 3 jam sekali
bersamaan dengan pemberian c. Rawat isolasi, melalukukan
antitetanus serum dengan injeksi di trakeostomi, membersihkan luka tali
lokasi yang berbeda pusat, pemberian metronidazole,
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

antitetanus serum dan diazepam e. Pertusis


setiap 3 jam sekali
d. Rawat isolasi, pasien di intubasi dan 37. Untuk memastikan diagnosis
menggunakan ventilator, penyakit diatas, maka pemeriksaan
membersihkan luka tali pusat, yang perlu dilakukan adalah:
pemberian metronidazole, anti a. Darah
tetanus serum, diazepam setiap 3 jam b. Feses
sekali, dan anti neuromuskular c. Sumsum tulang
e. Rawat isolasi, pasien di intubasi dan d. Apus tenggorok
menggunakan ventilator, e. Cairan lambung
membersihkan luka tali pusat,
pemberian metronidazole, anti 38. Kuman penyebab penyakit diatas
tetanus serum, diazepam setiap 3 jam adalah:
sekali, anti neuromuskular, dan a. Salmonella typhii
magnesium sulfat b. Corynebacterium diphtheria
c. Bordetella pertussis
35. Bayi akan mempunyai prognosis d. Clostridium tetani
yang lebih buruk jika : e. Mycobacterium tuberculosis
a. Masa inkubasi >21 hari dan period
onset < 14 hari 39. Dosis anti serum yang diberikan
b. Masa inkubasi <21 hari dan period pada kasus diatas?
onset < 7 hari a. 20.000-40.000 IU
c. Masa inkubasi 14-21 hari dan period b. 40.000-60.000 IU
onset < 7 hari c. 60.000-80.000 IU
d. Masa inkubasi <14 hari dan period d. 80.000-100.000 IU
onset < 7 hari e. Tidak diperlukan
e. Masa inkubasi <7 hari dan period
onset < 3 hari 40. Pilihan antibiotik utama untuk
kasus diatas?
36. Seorang anak laki-laki usi 2 tahun a. Penisilin prokain
masu ke IGD dengankeluhan sesak b. Amoksisilin
napas. Hal ini dialami dalam 1 hari ini c. Eritromisin
disertai suara mengorok. Sebelumnya d. Benzatin penisilin
pasien mengalami demam yang tidak e. Ceftriaxone
tinggi disertai batuk dan pilek selama 3
hari. Pasien tidak pernah mendapat 41. Penyakit diatas dapat dicegah
imunisasi. Anak terlihat lemas dan dengan pemberian imunisasi:
toksik. Pada pemeriksaan fisik dijumpai a. BCG
suatu lapisan putih di tenggorokan yang b. Hep B
berdarah ketika dicongkel. Juga c. Polio
dijumpai leher membesar. Apa d. DPT
kemungkinan diagnosis penyakit diatas ? e. Campak
a. Demam tifoid
b. Difteri 42. Pasien datang dengan keluhan
c. Demam dengue bercak putih di beberapa bagian dalam
d. Croup kuku jari tangan kiri dan kanan. Oleh
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

dokter dilakukan PemFis dan dengan pengendalian biologikdengan


ditemukan bercak bagian proksimal menggunakan:
dalam jari kuku. Bentuk spesifik ini a. Abatesasi
sering dijumpai pada penderita HIV, b. Fogging
pemeriksaan penunjang yang sesuain c. Organophosphat
dengan keluhan adalah: d. Ikan kepala timah
a. Kultur bakteri e. Katak
b. Pemeriksaan skraping kuku dengan
penetesan KOH 20% 46. Bentuk-bentuk kegiatan berupa
c. Pemeriksaan skraping kuku dengan surveillance vektor daan pengendalian
penetesan KOH 10% vektor dalam mencegah demam
d. Tes asam asetat 5 % berdarah dengue, merupakan:
e. Pemeriksaan lampu wood a. Pencegahan tersier
b. Pencegahan sekunder
43. Seorang laki-laki datang ke dokter c. Pencegahan primer
dengan keluhan terdapat bercak di d. Rehabilitasi
telapak kaki sebelah kanan. Pada e. Vaksinasi
pemeriksaanfisik dijumpai plak skuama
tebal dasar eritem dibagian lekukan 47. Viral zoonosis yang ditularkan
dalam kaki kanan berbentuk V. Tes secara langsung adalah:
HIV pada pasien ini positif. Apa a. Rabies
kemungkinan diagnosapenyakit kulit b. Dengue
pasien diatas: c. Yellow fever
a. Tinea pedis d. Chikungnya
b. Kandidiasis kutis e. Japanese encephalitis
c. Psoriasis
d. Pompoliks 48. Seorang pasien dibawa ke IGD
e. Dermatitis kontak iritan dengan kondisi deman, penurunan
kesadaran, disertai dengan kejang.
44. Nyamuk demam berdarah Selama perawatan dilakukan
mempunyai berbagai tempat untuk pemeriksaan laboratorium dan analisa
berkembang biak (breeding place). LCS. Tidak ditemukan tanda infeksi
Tempat penampungan air alamiah yang bakterial dalam LCS dan hasil kultur
merupakan tempat berkembang biak bakteri negatif. Salah satu diagnosa
nyamuk tersebut, antara lain: banding pada pasien ini adalah
a. Vas bunga encephalitis virus, diantaranyaadalah
b. Kaleng bekas infeksi viral zoonosis/ arbovirus. Infeksi
c. Botol plastik virus zoonosis yang dapat menimbulkan
d. Bak mandi/ wc manifestasi tersebut adalah:
e. Pelepah/ kelopak daun a. Chikungnya
b. Japanese encephalitis
45. Pengendalian terhadap c. Dengue
larvanyamuk dengue yang terdapat di d. Hantavirus
tempat penampungan air yang luas e. Yellow fever
seperti kolam-kolam, dapat dilakukan
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

49. Seorang pasien 10 tahun, dibawa e. Yersinia pestis


ke UGD dengan keluhan demam 3 hari,
demam tinggi mendadak disertai 51. Morfologi bakteri patogen yang
dengan sakit kepala, nyeri otot dan menjadi penyebab pada kasus diatas
nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik adalah:
dijumpai bintik-bintik merah di kulit a. Coccus gram positif
tangan dan kaki. Dari hasil pemeriksaan b. Coccus gram negatif
darah dijumpai trombositopenia dan c. Batang gram positif, berspora
peningkatan hematokrit. Pemeriksaan d. Batang gram negatif
serologi dengue didapati NS1 (+), e. Spiral
IgM(+), dan IgG(+). Dari hasil
pemeriksaan serologi tersebut 52. Pencegahan penularan penyakit
kesimpulan yang paling memungkinkan zoonosisdari hewan yang sakit pada
adalah: kasus diatas adalah:
a. Infeksi primer virus dengue a. Sebaiknya hewan dipotong/
b. Bukan infeksi virus dengue disembelih
c. Infeksi sekunder virus dengue dari b. Tidak perlu melapor kepada petugas
serotipe yang sama peternakan
d. Infeksi sekunder virus dengue dari c. Bangkai hewan yang mati karena
serotipe yang berbeda penyakit tersebut perlu dimusnahkan
e. Infeksi sekunder virus dengue oleh 2 dengan cara bakar hangus, “….”
serotipe sekaligus Dikubur dengan tanah sedalam 2-3
meter.
Enam orang warga dirujuk dari d. Hewan sakit tersebut boleh keluar
puskesmas ke RS untuk rawat inap dari kandang dan berkeliaran di
dengan keluhan gatal di kulit, bengkak sekitarannya
pada mata, lesi basah panas dan nyeri e. Sebelum mati hewan sakit tersebut
dan adanya eschar hitam (seperti luka harus dimasak
bakar yang melepuh pada kulit) di
daerah wajah, tangan, telapak tangan, 53. Seorang anak telah beberapa hari
tungkai kaki dan kaki. 5 hari sebumnya demam dan pada kulitnya terdapat
penderita pernah kontak dengan sapi bercak-bercak merah, keringat dingin,
yang mendadak jatuh sakit dengan sakit kepala, persendian terasa sakit.
mengeluarkan air liur banyak, air mata Setelah 2-3 hari demam panas badannya
dan perit membesar lalu sapi tersebut turun, bercak bercak pada kulitnya dari
mati. 2 penderita pernah menyembelih/ merha menjadi redup dan kemudian
memotong sapi tersebutdan 4 penderita terkelupas. Kemudian demamnya naik
yang lain membagi-bagikan daging kembali. Demam yang paling mungkin
tersebut serta mengolah daging dan pada anak itu disebabkan oleh viru:
memakannya. a. Varicella
50. Bakteri patogen yang menjadi b. Dengue
penyebab pada kasus diatas adalah: c. Morbilli
a. Listeria monocytogenes d. Hantavirus
b. Bacillus anthracis e. Chikungnya
c. Borrelia burgdorferi
d. Leptospira
FK-KMB
MIDTERM TROPICAL MEDICINE-1 2018

54. Anak tersebut pada soal diatas 58. Test NS 1 untuk dengue
penyakitnya biasanya sesuai dengan Haemorrhagic fever lebih sensitive
yang disebut dibawah ini: dibandingkan dengan test yang lama
a. Dicegah dengan vaksin oleh karena:
b. Diberikan antibosi spesifik a. Dapat mendeteksi pada 10 hari
c. Hidrophobia demam
d. Haemorrhagic fever b. Dapat mendeteksi demam 1-3 hari
e. Migratory arthralgia c. Carrier central (band) tetap keluar
d. Berhubungan dengan jumlah
55. Bila seseorang digigit hewan trombosit
berdarah panas/ hewan liar, apa yang e. Berhubungan dengan jumlah
perlu segera dilakukan untuk tindakan leukosit
pencegahan:
a. Disuntik anti tetanus serum 59. Kriteria WHO untuk demam
b. Luka segera dicuci dengan air sabun berdarah dengue:
c. Diberikan suntikan antibiotika a. Jumlah trombosit normal demam
d. Segera ke puskesmas / dokter lebih dari 3 hari
e. Luka dibersihkan dan ditutup kain b. Jumlah trombosit normal demam
kasa lebih dari 1 hari
c. Jumlah trombosit < 100.000/mm3
Seorang bayi laki-laki 2 hari dengan demam lebih dari 3 hari
BB= 3000 gram dibawa ke IGD karena d. Jumlah trombosit < 50.000/mm3
demam tinggi dialami sejak 2 hari demam lebih dari 3 hari
disertai sesak napas. Bayi lahir ditolong e. Jumlah leukosit menurun dibawah
oleh bidan. Saat melahirkan ibu referensi volume
sendang mengalami panas tinggi dan
ketuban sudah pecah dalam 24 jam 60. Seorang pasien sudah mendapat
sebelumnya. Bayi terlihat lemah dan ARV selama 6 bulan, rejimen yang
malas minum. digunakan tenofovir, lamivudin, dan
56. Proses yang mungkin sedang tejadi efavirenz. Saat ini pasien mengalami
pada pasien diatas: keluhan sakit kepala hebat, oyong
a. Early onset sepsis sampai mengganggu tidurnya. Keluhan
b. Late onset sepsis tersebut disebabka oleh ARV:
c. SIRS a. Tenofovir
d. Syok septik b. Lamivudine
e. MODS c. Efavirenz
d. Tenofovir dan lamivudine
57. Infeksi akut typhoid dapat e. Lamivudine dan efavirenz
ditentukan apabila pemeriksaan widal
test (aglutinasi) terdiri dari:
a. Titer A 1/160
b. Titer H 1/80
c. Parathypoid A 1/40
d. Parathypoid B 1/180
e. Parathypoid C 1/80

Anda mungkin juga menyukai