Anda di halaman 1dari 36

(Bidang unggulan sesuai RIP: Good Governance)

PROPOSAL
HIBAH PENELITI PEMULA

Judul :

MULTIPLE INDIVIDUAL PLACE BRANDING: SEBUAH STRATEGI


KANIBALISASI ATAU EKSTENSI?
(STUDI PADA PERKAMPUNGAN TEMATIK DI KOTA MALANG)

Diusulkan oleh:

Ketua : Sigit Pramono, S.E., M.Sc.


NIDN/ NIK (0030078501/ 2013048507301001)
Anggota : Risca Fitri Ayuni, S.E., M.M., MBA
NIDN/ NIK (0001068701/ 2012018706012001)
Rila Anggraeni S.E., M.M
NIDN/ NIK (0719098101/ 2016078109192001)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
DAFTAR ISI

INDENTITAS DAN URAIAN UMUM 3


SURAT PERNYATAAN KETUA 5
RINGKASAN 6
BAB 1 PENDAHULUAN 7
1.1 Latar belakang .....................................................................................................
1.2 Tujuan Riset……. ..............................................................................................
1.3 Indikator Capaian Kinerja Penelitian ...............................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................................................
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................................
4.2 Jadwal .................................................................................................................
4.3 Peta jalan (Road Map) ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN .....................................................................................................
1. Pengalaman Penelitian, pengabdian, kerjasama dan penghargaan ..................
2. Pengalaman Publikasi kelompok peneliti ........................................................
3. Surat pernyataan ketua peneliti dan tim peneliti ..............................................
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

I. IDENTITAS DIRI KETUA

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sigit Pramono S.E., M.Sc. L/P

2 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar

3 NIP/NIK/Identitas lainnya 2013048507301001

4 Tempat dan Tanggal Lahir

5 Alamat Rumah

6 Nomor Telepon/Faks/ HP

7 Alamat Kantor

9 Nomor Telepon/Faks

10 Alamat e-mail

II. TIM PENELITI

No Nama Jabatan Bidang Keahlian Fakultas

1 Risca Fitri Ayuni, S.E., M.M., Anggota 1 Manajemen Ekonomi dan Bisnis
MBA

2 Rila Anggraeni, S.E., M.M Anggota 2 Manajemen Ekonomi dan Bisnis

III. ASISTEN PENELITI / MAHASISWA (bila ada)

No Nama Bidang Keahlian Fakultas

1 Achmad Zulfi Utama Manajemen Ekonomi dan Bisnis

2 Anbar Nuha Nafisah Manajemen Ekonomi dan Bisnis

3 Raditya Hidayat Manajemen Ekonomi dan Bisnis

4 Desi Xena Manajemen Ekonomi dan Bisnis

5 Shelvi Aulia Manajemen Ekonomi dan Bisnis


IV. URAIAN UMUM

1. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Objek penelitian pada penelitian ini adalah multiple individual branding, kepuasan
wisatawan, kepuasan warga kota, dan niat berperilaku wisatawan.

2. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan : Mei tahun: 2019
Berakhir : bulan : Oktober tahun: 2019
4 Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan) studi lapang di Kota Malang

5 Instansi/Fakultas/Jurusan lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)
Tidak Ada

6 Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, produk, atau
rekayasa)
Target temuan pada penelitian ini adalah ditemukannya model teori yang berkaitan dengan
multiple individual branding

7 Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan
pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung pengembangan iptek)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
8 Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah internasional
bereputasi, nasional terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan tahun rencana
publikasi)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
9 Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun
rencana perolehan atau penyelesaiannya
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)

RINGKASAN

Pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata di Kota Malang semakin masif.


Hal ini ditunjukkan oleh kemunculan kampung-kampung tematik di Kota Malang yang
menjadi daya tarik wisata. Salah satu faktor krusial bagi Kota Malang untuk
mempertahankan eksistensinya sebagai destinasi wisata adalah penggunaan strategi
branding yang tepat. Kampung-kampung tematik di Kota Malang mengusung strategi
branding yang memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing (multiple indvidual
branding). Keberadaan kampung tematik diharapkan akan memperkuat branding Kota
Malang. Namun pada beberapa kasus, multiple individual branding justru mengaburkan
merek induk (parent branding), karena antar individual branding memiliki identitas
branding yang kadang kala bertentangan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari strategi branding masing-
masing kampung tematik di Kota Malang (multiple individual branding) terhadap strategi
branding Kota Malang. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah
keberagaman strategi dan identitas branding dari masing-masing kampung tematik akan
menjadi perluasan branding Kota Malang (strategi ekstensi) ataukah justru bersifat kanibal
yang mematikan branding kampung tematik lain dan memperlemah parent branding.
Jenis penelitian ini adalah eksploratif dan bersifat kualitatif. Data dikumpulkan
melalui wawancara (depth interview). Peneliti berencana memilih beberapa kampung
tematik (sekitar 5 kampung) yang paling besar dan terkenal. Serangkaian wawancara semi-
terstruktur akan dilakukan dengan lima kelompok pemangku kepentingan yang berbeda,
yaitu warga lokal, otoritas sipil (misalnya lurah), wisatawan, sektor swasta dan publik, serta
investor. Respons terhadap pertanyaan selama wawancara akan direkam dalam perekam
suara, kamera, dan catatan tulisan tangan, kemudian ditranskripsi, dianalisis dan dikodekan
dalam software NVivo. Luaran penelitian ini adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan pada
jurnal nasional terakreditasi.

Kata kunci: Multiple individual branding, strategi ekstensi, strategi kanibalisasi, Kota
Malang
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata (1 spasi max. 1 halaman) yang berisi
latarbelakang penelitian, tujuan, tahapan dan metode penelitian, luaran yang ditargetkan dan
ditulis 3-5 kata kunci.

(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)

BAB 1
PENDAHULUAN
(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)

1.1 Latar Belakang


Konsep branding merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pemasaran baik
produk maupun jasa. Salah satu istilah branding yang populer adalah place branding. Place
branding merupakan salah satu strategi pemasaran sebuah tempat atau daerah untuk
membuat positioning yang kuat guna memenangkan persaingan. Place branding utamanya
berguna bagi sektor pariwisata untuk memasarkan potensi dan keunikan yang dimiliki oleh
tujuan wisata, sehingga tempat tersebut dikenal dan memiliki daya tarik.
Pada awalnya Kota Malang memiliki branding sebagai Kota Bunga karena
perkembangan florikultura yang memperkaya ragam bunga dan tanaman yang dimiliki Kota
Malang. Branding tersebut diperoleh dari usulan Pemerintah Kolonial pada tahun 1922
dengan memberi sebutan Kota Malang sebagai “de bloomenstad” (Kota Bunga). Saat ini
Malang memiliki branding Beautiful Malang yang mengandung arti bahwa Kota Malang
memiliki beragam keindahan dan pesona untuk dijadikan sebagai tujuan wisata.
Potensi Kota Malang sebagai tujuan wisata ditunjukkan oleh peningkatan kunjungan
wisata pada tahun 2018, yaitu 15.034 wisatawan mancanegara dan 4,8 juta wisatawan
nusantara dibandingkan tahun 2017 yaitu wisatawan mancanegara sebanyak 12.456 orang
dan wisatawan lokal sebanyak 4,3 juta orang (Hartik, 2018). Peluang pariwisata ini memicu
tumbuhnya destinasi wisata baru di Kota Malang, salah satunya adalah kampung tematik.
Pada tahun 2017 terdapat 78 kampung tematik yang tersebar di 5 kecamatan di Kota Malang,
misalnya Kampung Glintung Go Green, Kampung 3 Dimensi, Kampung Warna Warni
Jodipan, Kampung Putih, Kampung Seribu Payung dan sebagainya. Tahun 2018 muncul
beberapa kampung tematik baru yang diresmikan oleh Walikota di Malang, misalnya
Kampung Suci dan Kampung Biru. Keberadaan kampung tematik sebagai alternatif tujuan
wisata, diharapkan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan
jumlah wisatawan.
Masing-masing kampung tematik memiliki strategi branding dengan keunikan yang
berbeda. Untuk membedakan satu tempat dengan tempat lain, diperlukan branding untuk
membangun tempat yang memiliki asosiasi positif yang berkaitan dengan tempat melalui
bagaimana fungsi, emosi, hubungan, dan elemen strategis tempat disediakan untuk publik
(Hanna dan Rowley, 2011; Anholt, 2010; Kavaratzis, 2005). Sebagai seperangkat kegiatan,
branding suatu tempat mendorong citra yang baik (Kavaratzis dan Ashworth, 2005),
kebanggaan (Andersson & Ekman, 2009; Freire, 2009) dan memediasi hubungan antara
identitas, pengalaman dan citra dalam place (Govers and Go, 2009). Baru-baru ini, place
branding memiliki dampak yang lebih luas tidak hanya pada pariwisata tetapi juga pada
bisnis, pemasaran (Hanna dan Rowley, 2008; Allen, 2010; Kavaratzis, Warnaby, &
Ashworth, 2014) ekonomi politik (Anttiroiko, 2014; Vanolo, 2008, 2015) dan psikologi
(Andrews, 2001).
Studi ini tidak hanya mempertimbangkan niat perilaku wisatawan, tetapi juga
kepuasan warga kota dan dampaknya pada perilaku warga kota. Zenker et al. (2013)
berpendapat bahwa kepuasan keseluruhan dengan suatu tempat terutama dijelaskan oleh
empat berbeda faktor dasar: yaitu urbanitas & keanekaragaman, alam & rekreasi, peluang
kerja, dan efisiensi biaya (Indeks Kepuasan Warga / CSI).
Para wisatawan mengartikulasikan kecintaan mereka terhadap merek tempat
menjadi 13 tema termasuk empat jenis: 1) anteseden: hal yang harus dilakukan, cuaca,
orang, logistik; 2) masalah relasional: komunitas merek / pengunjung, keluarga dan teman-
teman, hubungan ke rumah, self-brand integrasi; 3) masalah eksperimental: awet muda,
melarikan diri, perasaan sementara di sana, misteri, indera; dan 4) hasil: sikap positif,
penolakan terhadap informasi negatif, dan separasi marabahaya (Swanson, 2015; 2017).
1.2 Tujuan Riset
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi
dampak dari multiple individual place branding masing-masing kampung tematik terhadap
ekuitas, citra dan kepuasan merek yang lebih luas, yaitu branding Kota Malang. Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mengamati sejauh mana kontribusi multiple individual place branding terhadap city
branding, terutama ekuitas merek dan citra merek
2) Untuk memahami bagaimana multiple individual place branding mempengaruhi
kepuasan dan niat berperilaku wisatawan serta kepuasan warga kota (The Citizen
Satisfaction Index)
3) Untuk menemukan hubungan antara beberapa elemen multiple individual place branding
yang meliputi ekuitas merek, citra merek, dan kepuasan (baik kepuasan wisatawan
maupun kepuasan warga kota)
4) Untuk membuat model konseptual multiple individual place branding sebuah kota,
sehingga strategi yang dibuat tidak akan memperlemah ekuitas merek, citra merek, serta
kepuasan wisatawan dan kepuasan warga kota.
1.3 Indikator Kinerja Penelitian
Indikator
Jenis Luaran
Capaian
No. Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1
1. Artikel ilmiah dimuat Nasional Accepted TS
di jurnal Terakreditasi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)

Saat ini pemerintah dan para peneliti memberikan perhatian besar terhadap place
branding. Kavaratzis (2005) menemukan bahwa di era globalisasi, persaingan place
branding antar kota menjadi semakin ketat. Setiap tempat atau daerah berusaha
merumuskan visi dan sejumlah upaya untuk meningkatkan place branding dengan
melibatkan beberapa pihak, misalnya warga lokal dan mitra potensial (Kavaratzis, 2009).
Pemangku kepentingan kunci (warga negara, otoritas sipil, sektor swasta dan publik,
wisatawan, dan investor asing) memiliki peran utama dalam place branding (Balakrishnan,
2009; Kavaratzis, 2012; Zenker & Beckmann, 2013).
Para pemangku kepentingan ini menuangkan gagasan tentang place branding dalam
berbagai bentuk, misalnya gambaran grafis, dokumen kebijakan, portal internet, serta opini
turis dan penduduk lokal (Kavaratzis & Kalandides, 2015; Lucarelli & Hallin, 2015; Ren &
Blichfeldt, 2011). Kotsi (2016) menemukan bentuk visual dan audio merupakan elemen
pembeda yang penting bagi place branding (gaya hidup; perayaan dan festival; artefak dan
kehidupan sehari-hari; satwa liar dan panorama; dan pekerjaan).
Seperti produk, kota sebagai tujuan wisata, berupaya meningkatkan ekuitas merek
melalui multiple place brand untuk menarik segmen yang berbeda (Spiggle, Nguyen,
Caravella, 2012). Strategi perluasan merek didasarkan pada penggunaan nama merek yang
telah mapan atau referensi lain untuk meluncurkan kategori produk baru (Aaker dan Keller,
1990). Hal ini dibuktikan melalui beberapa kota yang memiliki beberapa individual place
branding sebagai strategi untuk perluasan merek yang menawarkan diversifikasi dan
beragam tujuan alternatif bagi wisatawan. Place branding memiliki biaya pemasaran yang
tinggi. Di beberapa kasus, beberapa multiple individual branding mengaburkan merek induk
(dalam hal ini adalah city branding), karena antar place branding memiliki penawaran jasa
yang bertentangan atau bahkan bertentangan dengan parent branding.
Place branding yang sukses diharapkan dapat meningkatkan daya tarik sebuah
tempat, sehingga segmen pasarnya termasuk penghuni, bisnis dan pengunjung akan
menerima manfaat positif (Kotler et al. 1993; Braun, Kavaratzis, & Zenker, 2010; Zenker,
2011). Tempat memainkan peran penting sebagai merek keluarga (family brand) untuk
mendukung produk, layanan, dan tempat lain yang diasosiasikan dengan tempat tertentu
(Anholt, 2004; Iversen & Hem, 2008).
Wisatawan mengidentifikasi dan membedakan tempat menggunakan elemen yang
terkait dengan tempat itu. Elemen tempat dapat berupa informasi visual atau verbal (logo,
nama, karakter, dan simbol). Lansekap tempat (Kavaratzis, 2004), infrastruktur, keterlibatan
pemangku kepentingan dan arsitektur merek (Hanna dan Rowley, 2011) merupakan elemen
penting lain dalam place branding yang membedakan satu tempat dengan tempat lain.
Kladou, Kavaratzis, Rigopoulo dan Salonika (2017) menemukan bahwa elemen place
branding berkontribusi dalam empat proses (mengekspresikan, mencerminkan,
merefleksikan, dan mengesankan) berkaitan dengan budaya sebuah tempat, identitas tempat,
dan citra tempat. Selanjutnya, elemen-elemen akan memicu niat untuk berperilaku.
Konsep penting dalam place branding adalah place brand equity (Cai, 2002;
Gartner, 2014; Konecnik & Gartner, 2007). Keller (1993) menyatakan bahwa pengetahuan
pelanggan tidak hanya tergantung pada elemen merek, tetapi juga terkait dengan ekuitas
merek. Aaker (1991) mendefinisikan ekuitas sebagai nama dan simbol yang
menggambarkan seperangkat aset dan kewajiban dan berperan untuk mendorong
keberhasilan. Ekuitas merek memiliki fungsi yang sama dengan elemen merek yaitu
mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek (Lee & Griffith, 2012). Nilai tambah yang
melekat pada merek akan menghasilkan harga premium, kepuasan, dan loyalitas pelanggan
terhadap merek (Aaker 1996; Ha, Janda, dan Muthaly, 2010; Keller, 1993; Pitta & Katsanis,
1995).
Untuk mempengaruhi pikiran wisatawan, sebuah tempat harus memiliki citra yang
baik sebagai konsekuensi dari identitas dan anteseden untuk ekuitas (Anholt, 2007;
Merrilees, Miller, & Herington, 2013; Kemp et al., 2012; Gartner & Ruzzier, 2010; Pike,
2009; Gertner & Kotler, 2004). Citra merek sebuah tempat didefinisikan sebagai persepsi
wisatawan yang mencerminkan serangkaian kesan, ide, harapan, dan pikiran emosional
berhubungan dengan suatu tempat (Assaker, 2014). Peneliti sebelumnya telah membuktikan
citra tempat sebagai prediktor perilaku disengaja yang dilakukan oleh wisatawan (Stylos et
al, 2017; Bigne et al, 2009; Qu et al, 2011). Di konteks pariwisata, niat perilaku terdiri dari
niat untuk merekomendasikan dan niat untuk berkunjung kembali (Hsu dan Chen, 2014;
Kim et al., 2014; Lee et al., 2011; Ryu dan Han, 2010). Niat berkunjung kembali telah
menjadi fokus utama dalam pariwisata sebagai dampak dari kepuasan.
Penelitian ini memiliki kesesuaian dengan Road Map Good Governance yaitu Tata
Kelola Ekonomi dan Bisnis Lokal yang tercantum dalam Rencana Induk Penelitian (RIP)
Universitas Brawijaya. Isu strategis yang diangkat dalam penelitian ini adalah menciptakan
ketahanan ekonomi dan bisnis lokal yang berkelanjutan terutama di Kota Malang dengan
topik utama tentang Strategi Branding. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menjadi
acuan bagi para stakeholder pariwisata Kota Malang untuk memformulasikan strategi yang
tepat, sehingga sektor pariwisata terutama kampung tematik yang ada di Kota Malang dapat
berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan Kota Malang.

Uraikan secara jelas kajian pustaka tidak lebih dari 1000 kata yang melandasi timbulnya
gagasan dan permasalahan yang akan diteliti dengan menguraikan teori, temuan, dan bahan
penelitian lain yang diperoleh dari acuan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan
penelitian, dengan mengacu pada Rencana Induk Penelitian (RIP) UB dan hasil penelitian
yang up to date serta relevan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah.
Diakhir BAB 2 menjelaskan road map penelitiannya beserta sinkronisasi terhadap roadmap
Laboratorium/Pusat kajian/ Riset Group / Pusat Studi. Jelaskan juga studi pendahuluan yang
telah dilaksanakan dan hasil yang sudah dicapai oleh pengusul yang digunakan sebaiknya
mutakhir (maksimum 10 tahun terakhir)

(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)


BAB 3
METODE PENELITIAN
(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)

.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan bersifat kualitatif. Data dikumpulkan
melalui wawancara (depth interview) dengan pendekatan kualitatif kasus tunggal (qualitative single
case approach) (Yin, 2003), sehingga diharapkan penelitian ini akan memperoleh data dan
informasi yang lebih kaya (Creswell, 2013), serta mendapatkan berbagai gambaran fenomena yang
diselidiki. Pendekatan ini akan mengakomodir pembentukan teori (theory building) (Eisenhardt,
1989) dan sesuai dengan penelitian eksplorasi yang diharapkan akan memberikan jawaban atas
pertanyaan penelitian. Untuk tujuan validitas, penelitian ini akan menerapkan triangulasi dalam
pengumpulan data (Decrop, 1999; Yin, 2003).
Peneliti berencana memilih beberapa kampung tematik (sekitar 5 kampung), yaitu lebih
besar dan lebih terkenal dari yang lain. Serangkaian wawancara semi-terstruktur akan dilakukan
dengan para pemimpin dan perwakilan dari pemangku kepentingan masing-masing tempat
(diusulkan oleh Balakrishnan, 2009; Kavaratzis, 2012; Zenker & Beckmann, 2013) yang diminta
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini melibatkan lima kelompok pemangku
kepentingan yang berbeda, yaitu:
1. Warga lokal: Warga yang tinggal di sekitar diamati tempat di Malang dan yang mendapatkan
dampak langsung atau tidak langsung dari pencitraan merek tempat mereka.
2. Otoritas sipil: Kampung tematik menerima dukungan besar dari pemerintah daerah untuk
peningkatan branding melalui hibah dan kompetisi, termasuk implementasi strategi multi place
branding. Walikota dan pimpinan dari setiap kecamatan/ kelurahan/ lingkungan akan dilibatkan
dalam penelitian ini.
3. Wisatawan: Orang yang mengunjungi tempat-tempat yang diamati di Malang
4. Sektor Swasta dan Publik
5. Investor: Individu atau organisasi yang berinvestasi pada kampung-kampung tematik seperti
perusahaan telekomunikasi dan perusahaan cat.
Karakteristik dan latar belakang yang beragam dari para pemangku kepentingan akan
memperkaya wawasan yang diperoleh melalui perbedaan sudut pandang masing-masing pihak
(Inayatulluah, 2005). Wawancara semi terstruktur digunakan dalam penelitian ini agar peneliti
dapat memberikan umpan balik dan mengklarifikasi jawaban secara langsung kepada informan
(Hankinson, 2009).
Penentuan jumlah informan (untuk kelompok-kelompok tertentu yaitu warga lokal, turis,
sektor swasta dan publik, dan investor) peneliti menggunakan rekomendasi dari Creswell (1998,
2007) dan Kvale and Brinkmann (2009) yang mengusulkan bahwa wawancara panjang dilakukan
kepada 5 (lima) hingga 25 (dua puluh lima) orang yang memiliki keterkaitan relevan dengan
fenomena pada masing-masing tempat yang diamati. Penelitian ini juga akan mempertimbangkan
untuk merekrut lebih banyak informan untuk mencapai kejenuhan jawaban (Kvale dan Brinkmann,
2009; Knox dan Burkard, 2009).
Interaksi yang dilakukan dalam penelitian ini akan bersifat informal, fleksibel, dan ramah
dikarenakan peneliti memiliki keakraban dan kedekatan dengan kota, tempat yang diamati, dan
para pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam penelitian ini untuk memungkinkan
diperolehnya data yang penting dan kemudahan akses ke informan yang sulit dijangkau. Untuk
meminimalkan bias, penelitian ini akan mempertimbangkan orang yang tidak dikenal dan
menggunakan metode bola salju untuk memperoleh informan. Selanjutnya, jika diperlukan peneliti
juga akan mengirim surat resmi kepada pemerintah sipil, sektor swasta dan publik. Untuk informan
lain, kontak melalui telepon dan/atau e-mail digunakan untuk mengatur pertemuan wawancara di
tempat kerja atau di rumah.
Peneliti akan mengembangkan 'panduan wawancara' yang berbeda untuk setiap kelompok,
dengan beberapa pertanyaan umum dan beberapa pertanyaan spesifik untuk kelompok. Beberapa
pertanyaan umum akan ditanyakan selama wawancara, misalnya:
1. Bagaimana informan memahami branding Kota Malang dan tempat yang diamati.
2. Sejauh mana informan memahami multiple individual branding.
3. Bagaimana pemahaman informan tentang dampak place branding atau city branding?
Respons terhadap pertanyaan selama wawancara akan direkam dalam perekam suara,
kamera, dan catatan tulisan tangan, kemudian ditranskripsi, dianalisis dan dikodekan dalam NVivo.
Studi ini akan menggunakan kode yang digerakkan oleh teori untuk mendapatkan validitas (DeCuir-
Gunby, Marshall, & McCulloch, 2011) dan pengamatan berkepanjangan di lapangan dan
penggunaan tebal, kaya deskripsi (Creswell & Miller, 2000).
Jawaban informan tentang dampak multiple individual place branding terhadap beberapa
variabel akan diperiksa pada bagian selanjutnya.
Uraikan secara rinci metode tidak lebih 1000 kata yang akan digunakan meliputi tahapan-
tahapan penelitian, lokasi penelitian, peubah yang diamati/diukur, model yang digunakan,
rancangan penelitian, serta metode dilengkapi diagram alur (flowchart) dalam bentuk JPG/PNG.
Metode harus menjelaskan secara utuh tahapan penelitian yang jelas, luaran, indikator capaian yang
terukur di setiap tahapan.
(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

1. Honorarium

Honor Honor/Jam Waktu Minggu Nilai Honor


(jam/minggu)

Pengolah dan Analis Data (Achamd 38.000 4 10 1.520.000


Zulfi Utama)
Pembantu Lapang (Anbar Nuha 27.000 4 10 1.080.000
Nafisah)
Pembantu Lapang (Raditya 27.000 4 10 1.080.000
Hidayat)
Pembantu Lapang (Desi Xena) 27.000 4 10 1.080.000
Tenaga Administrasi (Shelvi Aulia) 30.000 4 10 1.200.000
Sub Total 5.960.000

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Nilai
Satuan (Rp)

Alat tulis kantor Alat tulis dan kantor 1 1.460.000 1.460.000


untuk pelaksanaan
penelitian
Konsumsi koordinasi in Persiapan in depth 8 25.000 200.000
depth interview (nasi interview
kotak)
Konsumsi koordinasi in Persiapan in depth 8 15.000 120.000
depth interview (snack) interview
Printing daftar pertanyaan Persiapan in depth 200 1.000 200.000
interview
Konsumsi pelaksanaan in Pelaksanaan in depth 135 25.000 3.375.000
depth interview (nasi interview (3x interview,
kotak untuk peneliti dan 9 orang terdiri dari 4
informan) informan dan 5 peneliti,
5 kampung tematik)
Konsumsi pelaksanaan in Pelaksanaan in depth 135 15.000 2.025.000
depth interview (snack interview (3x interview,
untuk peneliti dan 9 orang terdiri dari 4
informan) informan dan 5 peneliti,
5 kampung tematik)
Konsumsi koordinasi Pembuatan laporan 16 25.000 400.000
pembuatan laporan (laporan kemajuan dan
kemajuan (nasi kotak) laporan hasil)
Konsumsi koordinasi Pembuatan laporan 16 15.000 240.000
pembuatan laporan (laporan kemajuan dan
kemajuan (snack) laporan hasil)
Konsumsi koordinasi Pembuatan laporan 8 25.000 200.000
pembuatan laporan hasil (laporan kemajuan dan
(nasi kotak) laporan hasil)
Konsumsi koordinasi Pembuatan laporan 8 15.000 120.000
pembuatan laporan hasil (laporan kemajuan dan
(snack) laporan hasil)
Penjilidan Pembuatan laporan 8 25.000 200.000
(laporan kemajuan dan
laporan hasil)
Materai 3000 Pembuatan laporan 30 3.500 105.000
(laporan kemajuan dan
laporan hasil)
Materai 6000 Pembuatan laporan 30 6.500 195.000
(laporan kemajuan dan
laporan hasil)
Suvenir untuk informan Tanda terima kasih 20 100.000 2.000.000
kepada informan
Pulsa Biaya komunikasi 8 150.000 1.200.000
Sub Total 12.040.000

3. Perjalanan
Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Nilai
Satuan
(Rp)
Bantuan transport Bantuan transport untuk 15 80.000 1.200.000
informan kampung
tematik 1
Bantuan transport Bantuan transport untuk 15 80.000 1.200.000
informan kampung
tematik 2
Bantuan transport Bantuan transport untuk 15 80.000 1.200.000
informan kampung
tematik 3
Bantuan transport Bantuan transport untuk 15 80.000 1.200.000
informan kampung
tematik 4
Bantuan transport Bantuan transport untuk 15 80.000 1.200.000
informan kampung
tematik 5
Sub Total 6.000.000

4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Nilai
Satuan
(Rp)
Biaya sewa printer Cetak laporan 2 300.000 600.000
Biaya publikasi Publikasi artikel ilmiah 1 1.400.000 1.400.000
Insentif informan Insentif informan untuk 20 200.000 4.000.000
pengumpulan data
Sub Total 6.000.000
TOTAL KESELURUHAN 30.000.000

4.2 Jadwal

No. Jenis Tahun I


Kegiatan Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
1 Studi pustaka
2 Membuat daftar pertanyaan dan
panduan interview
3 Melakukan pilot study
4 Melakukan interview dengan
informan
5 Penulisan laporan kemajuan
6 Mengkodifikasi dan menganalisis
jawaban informan
5 Penulisan laporan akhir
6 Publikasi artikel ilmiah

4.3 Peta jalan (Road Map)

(Spasi 1, Ukuran huruf 12 poin)


DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. (1991). Managing Brand Equity. Ontario: The Free Press.


Aaker, D. (1996), Building Strong Brands, Free Press, New York, NY.
Aaker, David A. and Kevin Lane Keller (1990). Consumer Evaluations of Brand
Extensions. Journal of Marketing. 54(1), 27-41.
Allen, G. (2010). Place branding: New tools for economic development. Design
Management Review, 18(2), 60–68. http://dx.doi. org/10.1111/j.1948-
7169.2007.tb00084.x.
Andersson, M., & Ekman, P. (2009). Ambassador networks and place branding. Journal
of Place Management and Development, 2(1), 41–51.
Andrews, C.J. (2001). Analyzing Quality-of- place . Environment and Planning B:
Planning and Design, Vol.28(2), 201-217.
Anholt S (2004) Foreword to the first issue. Place Branding Pub Dipl 1(1):4–11

Anholt, S. (2007) Competitive Identity: The New Brand Management for Nations, Cities
and Regions. New York: Palgrave Macmillan.
Anholt, S. (2010). Definitions of place branding – Working towards a resolution. Place
Branding and Public Diplomacy, 6(1), 1–10.
Anttiroiko, A. (2014). The political economy of city branding. (Retrieved from http://
www.google.com/
books?hl=sv & lr= & id=xqfpAgAAQBAJ & oi=fnd & pg=PP1
& dq=political + economy + of + place ++branding
+ & ots = hYAiZUQ7De &
sig = K9Zm0GcqBoUJV0jMORxmpV8JaII).
Assaker, G. (2014). Examining a hierarchical model of Australia’s destination image.
Journal of Vacation Marketing. 20(3), 195–210.
Balakrishnan (2009). Strategic marketing of destinations: A framework. European
Journal of Marketing, 3(5–6), 611–629.
Bigne, J. E., Sanchez, I., & Andreu, L. (2009), The role of variety seeking in short and
long run revisit intentions in holiday destinations. International Journal of Culture,
Tourism and Hospitality Research, 3(2), 103-115.
Braun, E., Kavaratzis, M., & Zenker, S. (2010). My City – My Brand: The Role of
Residents in Place Branding. Paper presented at the 50th European Regional Science
Association Congress, Jönköping, Sweden.
Cai, L. A. (2002). Cooperative branding for rural destinations. Annals of Tourism
Research, 29(3), 720- 742.

Creswell, J. W. (1998). Qualitative inquiry and research designs: Choosing among five
traditions. Thousand Oaks, CA: SAGE
Creswell J. W., & Miller, D. L. (2000). Determining validity in qualitative inquiry.
Theory Into Practice, 39(3), 124-130.
Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five
approaches (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE
Creswell, John W. (2013). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five
approaches (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.
DeCuir-Gunby, J. T., Marshall, P. L., & McCulloch, A. (2011). Developing and using
a codebook for the analysis of interview data: An example from a professional
development research project. Field Methods, 23(2), 136-155.
Decrop, A. (1999). Triangulation in qualitative tourism research. Tourism Management,
157-161.
Eisenhardt, K. M. (1989). Building theories from case study research. Academy of
Management Review, 14(4), 532-550.
Freire, J. R. (2009). Local People’ a critical dimension for place brands. Journal of Brand
Management, 16, 420-438.

Gartner, W. (2014). Brand equity in a tourism destination. Place Branding and Public
Diplomacy, 10(2), 108–116.
Gartner, W. C. y Ruzzier, M. K. (2010). Tourism destination brand equity dimensions:
renewal versus repeat market. Journal of Trade Research, 20(10), 1-11.
Govers, R., & Go, F. (2009). Place branding: Glocal, virtual and physical identities,
constructed, imagined and experienced. Houndmills, Basingstoke, Hampshire, UK:
Palgrave Macmillan.
Ha, H. Y., Janda, S. e Muthaly, S. (2010). Development of brand equity: Evaluation of
four alternative models. The Service Industries Journal, Vol. 30 (6), 911-928.
Hartik, Andi. 2018. 2018, Kota Malang Dikunjungi 15.034 Wisman dan 4,8 Juta Wisnu.
https://travel.kompas.com/read/2019/01/01/090200527/2018-kota-malang-dikunjungi-
15.034-wisman-dan-4-8-juta-wisnu. Editor : I Made Asdhiana, diakses 28/03/2019 jam
10.59
Hanna, S., & Rowley, J. (2008). An analysis of terminology use in place branding.
Journal of Place Branding and Public Diplomacy, 4(1), 61–75.

Hanna, S., & Rowley, J. (2011). Towards a strategic place brand-management model.
Journal of Marketing Management, 27(5-6), 458-476.

Hankinson, Graham (2009) Managing destination brands: establishing a theoretical
foundation. Journal of Marketing Management 25(1-2), 97-115.
Inayatullah, Sohail. (2005). Questioning the future: Tools and methods for organizational
and societal transformation. Tamsui, Taipei: Tamkang University.
Iversen N, Hem L (2008) Provenance associations as core values of place Umbrella
brands: a framework of characteristics. Eur J Mark 42(5–6):603–626

Kavaratzis, M. (2004). From city marketing to city branding: toward a theoretical
framework for developing city brands. Place Branding, 1, 58-73.
Kavaratzis, M. (2005). Place branding: A review of trends and conceptual models. The
Marketing Review, 5(4), 329–342.
Kavaratzis, M., & Ashworth, G. J. (2005). City branding: An effective assertion of
identity or a transitory marketing trick? Tijdschrift voor Economische en Sociale
Geografie,
Kavaratzis, M. (2009) ‘Cities and Their Brands: Lessons From Corporate Branding’,
Place Branding and Public Diplomacy 5(1): 26–37.
Kavaratzis, M. (2012). From “necessary evil” to necessity: Stakeholders' involvement in
place branding. Journal of Place Management and Development, 5(1), 7–19.
http://dx. doi.org/10.1108/17538331211209013.
Kavaratzis, M., Warnaby, G., & Ashworth, G. J. (Eds.). (2014). Rethinking place
branding. New York, NY: Springer, Berlin Heidelberg.

Kavaratzis, M., & Kalandides, A. (2015). Rethinking the place brand: The interactive
formation of place brands and the role of participatory place branding. Environment
and Planning A, 47(6), 1368–1382.
http://dx.doi.org/10.1177/0308518X15594918.

Keller, K. (1993), “Conceptualizing, measuring, and managing customer-based brand
equity”, Journal of Marketing, Vol. 57 No. 1, pp. 1-22.
Keller, K. L. (1993). Conceptualizing, measuring, and managing customer-based brand
equity. Journal of Marketing, 57(1), 1–22.
Kemp, E., Childers, C. Y., & Williams, K. H. (2012). Place branding: Creating self-brand
connections and brand advocacy. Journal of Product and Brand Management, 21(7),
508–515.
Kim, S., Im, H. H., & King, B. E. (2014). Muslim Travelers in Asia: The Destination
Preferences and Brand Perceptions of Malaysian Tourists. Journal of Vacation
Marketing, 1–20. https://doi.org/10.1177/1356766714549648
Kladou, S., Kavaratzis, M., Rigopoulou, I & Solanika, E. (2017). The role of brand
elements in destination branding. Journal of Destination Marketing & Management
6 (2017) 426–435
Knox, Sarah & Burkard, Alan W. (2009). Qualitative research interviews. Psychotherapy
Research, 19(4-5), 566-575.
Konecnik, M., & Gartner, W. (2007). Customer-based brand equity for a destination.
Annals of Tourism Research, 34(2), 400–421.
Kotler, P., Haider, D.H. and Rein, I. (1993), Marketing Places: Attracting Investment,
Industry, and Tourism to Cities, States, and Nations, The Free Press, New York, NY
Kotler, P., & Gertner, D. (2004). Country as brand, product and beyond: a place
marketing and brand management perspective. In M. Nigel, A. Pritchard & R. Pride
(Eds.), Destination branding. Creating the unique destination proposition (2nd ed.,
Vol. An earlier version first appeared in The Journal of Brand Management, April
2002; 9 (4/5): 249-261., pp. 40-56). Burlington: Elevier, Butterworth-Heinemann.
Kotsi, F., Balakrishnan, M.S., Michael & Ramsoy (2016).Place branding: Aligning
multiple stakeholder perception of visual and auditory communication elements.
Journal of Destination Marketing & Management (2016),
http://dx.doi.org/10.1016/j.jdmm.2016.08.006
Kvale, S. & Brinkmann, S. (2009). InterViews: Learning the craft of qualitative research
interviewing (2nd Ed.) Los Angeles: Sage.
Lee, S., Jeon, S., & Kim, D. (2011) “The impact of tour quality and tourist satisfaction
on tourist loyalty: The case of Chinese tourists in Korea”, Tourism Management, 32,
1115 – 1124,.
Lucarelli, A., & Hallin, A. (2015). Brand transformation: A performative approach to
brand regeneration. Journal of Marketing Management, 31(1–2), 84–106.
http://dx.doi.org/10.1080/0267257X.2014.982688.

McDonald, M., de Chernatony, L. and Harris, F. (2001), “Corporate marketing and
service brands– moving beyond the fast-moving consumer goods model”, European
Journal of Marketing, 35 (3/4), 335-346.
Merrilees, B., Miller, D., & Herington, C. (2013). City branding: A facilitating
framework for stressed satellite cities. Journal of Business Research, 66(1), 37–44.
Pike S (2009) Destination brand positions of a competitive set of near-home destinations.
Tour Manag 30(5):857–866

Pitta, D. and Katsanis, L.P. (1995), “Understanding brand equity for successful brand
extension”, Journal of Consumer Marketing, Vol. 12 No. 4, pp. 51-64
Qu, H., Kim, L.H. and Im, H.H. (2011), “A model of destination branding: integrating
the concepts of the branding and destination image”, Tourism Management, Vol. 32
No. 3, pp. 465-476.
Ren, C., & Blichfeldt, B. S. (2011). One clear image? Challenging simplicity in place
branding. Scandinavian Journal of Hospitality and Tourism, 11(4), 416–434.
http://dx.doi.org/10.1080/15022250.2011.598753.
Ryu, K., & Han, H. (2010). Influence of the quality of food, service, and physical
environment on customer satisfaction and behavioral intention in quick-casual
restaurants: Moderating role of perceived price. Journal of Hospitality & Tourism
Research, 34(3), 310–329. doi:10.1177/1096348009350624
Spiggle,S., Nguyen, Hang T & Caravella, Mary (2012). More Than Fit: Brand Extension
Authenticity. Journal of Marketing Research. 49(6), 967-983.
https://doi.org/10.1509/jmr.11.0015
Swanson, K. (2015). Place brand love and marketing to place consumers as tourists.
Research notes. Journal of Place Management and Development, 8(2), 142-146.
Swanson, K. (2017). Destination brand love: Managerial implications and applica- tions
to tourism businesses. Journal of Place Management and Development, 10(1), 88 -
97.

Vanolo, A. (2008). The image of the creative city: Some reflections on urban branding
in Turin. Cities, 25(6), 370–382.

Vanolo, A. (2015). The image of the creative city, eight years later: Turin, urban branding
and the economic crisis taboo. Cities, 46, 1–7.
http://dx.doi.org/10.1016/j.cities.2015.04.004.

Yin, R. K. (2003) Case study research: Design and methods, 3rd edition, London, SAGE
Publications.
Yin, R. K. (2003). Case study research: Design and methods (3rd ed.). Thousand Oaks,
CA: Sage.
Zenker, S. (2011). How to Catch a City? The Concept and Measurement of Place Brands.
Journal of Place Management and Development, 4 (1), 40-52
Zenker, S., & Beckmann, S. C. (2013). My place is not your place – Different place brand
knowledge by different target groups. Journal of Place Management and
Development, 6(1), 6–17.

Daftar Pustaka disusun berdasarkan sistem American Psycological Accociation (APA),


nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber.
Hanya pustaka yang di sitasi pada usulan penelitian yang di cantumkan dalam referensi.
(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Pengalaman Penelitian, pengabdian, kerjasama dan penghargaan (lihat Lampiran 7)


2. Pengalaman Publikasi kelompok peneliti (lihat lampiran 8)
3. Surat pernyataan ketua peneliti dan tim peneliti (lihat Lampiran 9)
(Spasi 1, Ukuran huruf 12 poin)
PENGALAMAN PENELITIAN, PENGABDIAN, KERJASAMA DAN PENGHARGAAN
1. Daftar Penelitian Internasional
No Deskripsi penelitian Institusi pemberi dana/institusi Tahun
Nama penelitian partner Nama partner Jumlah Dana

Person in charge
dalam kerjasama

2. Daftar Penelitian Nasional


Posisi
No Deskripsi Penelitian Tahun Skema Penelitian Jumlah Dana
Ketua / Anggota

3. Daftar Penelitian Internal UB


Posisi
No Deskripsi Penelitian Tahun Skema Penelitian Jumlah Dana
Ketua / Anggota
1
1. Melakukan Strategi Peningkatan Daya Saing Sentra 2018 Hibah Peneliti 25.000.000 Ketua
identifikasi Industri Unggulan Kota Malang Pemula
sentra industri
terunggul di
Kota Malang
serta
kelemahan,
kekuatan,
peluang, dan
hambatan yang
dimiliki untuk
merumuskan
strategi
peningkatan
daya saing
3 2016 Pengaruh Information Quality dan Self PNBP DIPA 4
Efficacy Terhadap Student Intention Dalam
Menggunakan Internet Sebagai Sumber
Referensi
4 2014 Consumer Experiences in Fast Dining Casual PNBP DIPA 18
Restaurant
5 2015 Role of Religion Motives And Brand Image PNBP DIPA 9
Toward Consumer Satisfaction And
Consumer Loyalty Of Islamic Banking
6 2013 Persepsi Pelaku Usaha Kecil Menengah PNBP DIPA 9
Terhadap Penerima Teknologi Informasi
Komunikasi dalam Menciptakan Keunggulan
Bersaing (Studi Kualitatif Menggunakan
NVIVO)
7 2013 Persepsi Pelaku Usaha Kecil Menengah PNBP DIPA 9
Terhadap Penerima Teknologi Informasi
Komunikasi dalam Menciptakan Keunggulan
Bersaing (Studi Kualitatif Menggunakan
NVIVO)
8 2012 Penelitian Analisa Tanggapan Perusahaan PNBP DIPA 9
Terhadap Perilaku Keluhan Pelanggan
Melalui Kolom Surat Pembaca di Harian
Kompas

4. Daftar Pengabdian
Posisi
No Judul Pengabdian Tahun Sumber Dana Jumlah Dana
Ketua / Anggota
1. Peran Penggunaan Teknologi Informasi 2018 PNBP 3.000.000 Ketua
Pada Proses Bisnis Guna Meningkatkan
Kualitas
1 Sosialisasi dan Penyusunan Rencana 2018 PNBP DIPA Universitas 3 Ketua
Strategis Bidang Pemasaran Pada Usaha
Mikro Kecil dan Menengah di Kota
Malang
2 Pembinaan dan penyusunan e-commerce 2017 PNBP DIPA Universitas 3 Ketua
Bagi ukm di kota malang
3 Pelatihan Service Excellent Dan PNBP DIPA Universitas 3 Ketua
Ecommerce Dan Komunikasi Pemasaran 2016
Bagi Mahasiswa Jm Feb Ub
4 Pelatihan Komunikasi Pemasaran Dan PNBP DIPA Universitas 15 Anggota
Sosial Entrepreneurship Dalam Program
2015
Glintung Go Green Di Rw 23 Purwantoro
Blimbing Kota Malang
5 Pengabdian Masyarakat dengan judul 2014 PNBP DIPA Universitas 15 Anggota
Pelatihan Komunikasi Public Speaking
Diplomasi untuk Tokoh Masyarakat
Malang Raya
6 Pelatihan Penyusunan Webcommerce 2013 PNBP DIPA Universitas 9 Anggota
Bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
(UKM) untuk Meningkatkan Kualitas
Pemasaran Produk
7 Penyuluhan Pelatihan E-Commerce Pada 2012 PNBP DIPA Universitas 9 Anggota
Usaha Kecil Menengah (Ukm) Untuk
Peningkatan Daya Saing

5. Daftar Kerjasama
Skema Penelitian / Institusi partner / Nama institusi Nama partner
No Judul Tahun
Pengabdian Person in charge dalam
kerjasama

6. Daftar Penghargaan Yang Pernah Diraih


No Jenis penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun
1 Best Paper Award in The 6th Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada 2018
International Conference on Economics and
Business 2018
2 Best Paper Award in Proceeding in The 5th Universitas Gadjah Mada 2017
Gadjah Mada International Conference on
Economics and Business
3 Best Innovative Paper Award In Sydney Australian Academy of Business Leadership (AABL) 2017
International Business Research Conference
2017

(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)

PENGALAMAN PUBLIKASI KELOMPOK PENELITI

Data Luaran 2 tahun terakhir


Disesuaikan dengan data yang tersedia dari masing-masing dosen

1. PUBLIKASI JURNAL
Nama Jenis
Dosen Jurnal*
Halaman
No (Ketua Nama Jurnal (isi Judul ISSN VOL NO URL (http://...) Tahun
(…s/d…)
dan menurut
Anggota) no urut)
Knowledge Management
International Journal of https://www.igi-
Orientation Behaviour and
Risca Sociotechnology and global.com/article/knowledge-
Innovation: A Lesson From 11 17-28
1 Fitri Knowledge 1 1 management-orientation- 2019
Indonesia Creative Economy
Ayuni Development (IJSKD) behaviour-and-
Sector
innovation/223484
Interdisciplinary Knowledge management
Risca
Journal of Information, orientation, market
2 Fitri 1 13 183-199 https://doi.org/10.28945/4089 2018
Knowledge, and orientation, and SME’s
Ayuni
Management performance: A lesson from
Indonesia’s creative economy
sector.
Improving Traditional Market
Risca The International https://ijabs.ub.ac.id/index.php/ija
Customer Loyalty (Revisit bs/article/download/371/259
Fitri Journal Of Accounting 26 1 17-36
Consumer Behavior Model
Ayuni And Business Society
Using Consumer Experience).
E-Tail Quality And Online
Risca Australian Academy of
Social Communication For http://www.aaber.com.au/index.
Fitri Business and Economics 3 3 119-130 2017
The I-Generation: Impacts On php/AABER/article/view/67/0
Ayuni Review,
Online Purchase Intention

Forecasting Of Satisfaction
Risca
MIX: Jurnal Ilmiah and Repurchase Intention of
Fitri 7 2 167-182 2017
Manajemen Indonesia Shoppers In
Ayuni
Shopping Malls

Risca International Journal of Role of religion motives and https://ijabs.ub.ac.id/index.php/ija


Fitri Accounting and brand image toward consumer 23 2 55-68 bs/article/view/273 2016
Ayuni Business Society satisfaction and consumer,

dst
* Keterangan :
1. Jurnal Internasional (terindex scopus) 2. Jurnal Internasional terindex (non scopus) 3. Jurnal Nasional Terakreditasi 4. Jurnal Nasional Tidak
Terakreditasi (mempunyai ISSN)
2. PEMAKALAH FORUM ILMIAH
Jenis
Status**
Nama Dosen (Ketua Forum* (isi Nama Institusi Waktu Tempat
No Nama Forum Judul Makalah (isi menurut Tahun
dan Anggota) menurut no Forum Penyelenggara Pelaksanaan Pelaksanaan
no urut)
urut)
The Indonesia
Cultural Tourism SSBRN (Social
The 3rd SSBRN Destination Science and 11-12 Osaka,
1 Rila Anggraeni 1 1 2018
Symposium Equity : Case of Business Oktober 2018 Jepang
Garuda Wisnu Research)
Kencana, Bali
Seminar
International Are You a Loyal Fakultas
Kewirausahaan Entrepreneur: A Ekonomi dan
Universitas
1 Risca Fitri Ayuni 2 Perspective of 2014 Bisnis 1 2014
Brawijaya
ISBN: 978-602- Social Marketing Universitas
7677-715 Paradigm Brawijaya

Universitas
International Forecasting Of
Singaperbansa
Conference on Satisfaction and
Karawang,
Accounting, Repurchase
Universitas
2 Risca Fitri Ayuni Management, 1 Intention of 20 Mei 2017 Bandung 1 2017
Brawijaya,
Economics and Indonesia
Universitas
Social (ICAMESS Shoppers In
Diponegoro,
2017) Shopping Malls,
STUST
E-Tail Quality
And Online Australian
Sydney
Social Academy of
International 24-26 Maret Sydney,
3 Risca Fitri Ayuni 1 Communication Business 1 2017
Business Research 2017 Australia
For The I- Leadership
Conference 2017
Generation: (AABL
Impacts On
Online Purchase
Intention
The 5th Gadjah Teens And
Mada International Hangout
Conference on Lifestyle: What Universitas September
4 Risca Fitri Ayuni Economics and 1 Yogyakarta 1 2017
Drives Teens Gadjah Mada 2017
Business Satisfaction And
Loyalty?
International
Seminar of
Redefining
Empowering
Experience
Management
Quality of 28-29
Practices and Universitas
5 Risca Fitri Ayuni 1 Traditional November Jakarta 1 2017
Sustainable Brawijaya
Market in 2017
Business for
Indonesia:
Micro, Small, and
Dimensionality
Medium
Enterprises
The Role of
International
Family Business Fukuoka
Conference of Fukuoka
6 Risca Fitri Ayuni 1 and Education in 7-9 Juli 2018 University, 1 2018
Organization University
Forming Actual Japan
Innovation 2018
Entrepreneur.
Industry 4.0 and
Gen Z: A
The 6th Gadjah
Revolution and Universitas
Mada International 12-13
A Challenge Universitas Gadjah
7 Risca Fitri Ayuni Conference On 1 September 1 2018
Company Gadjah Mada Mada,
Economics and 2018
Cannot Ignore Yogyakarta
Business
To Build E-
Loyalty
IIIrd International Understanding
8 Risca Fitri Ayuni 1 EURASIA Singapore 1 2019
Conference on Virtual
Business, Communities In
Economics, Law, The Social
Language & Media Era: A
Psychology Key Driver for
2019/ICBELLP Building A
2019 Successful Brand
9

10

Keterangan
*) : 1. Internasional **) : 1. Pemakalah Biasa
2. Nasional 2. Invited/Keynote Speaker 3. Regional

(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)


BUKU AJAR / TEKS
Nama Dosen (Ketua dan Jumlah
No Judul Buku Ajar/Teks ISBN Penerbit Tahun
Anggota) Halaman
1
dst

1. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)


Jenis HKI* (isi Status (Terdaftar atau
Nama Dosen (Ketua dan Nomor
No Judul HKI menurut no Granted) pilih salah Tahun
Anggota) Pendaftaran
urut) satu
1

dst
*) Keterangan
1. Paten 4. Merek Dagang 7. Indikasi Geografis
2. Paten Sederhana 5. Rahasia Dagang 8. Perlindungan Varietas Tanaman
3. Hak Cipta 6. Kampungin Produksi Industri 9. Perlindungan Topografi Sirkuit
Terpadu

2. LUARAN LAINNYA
Jenis : Model, Prototype, Kampungin, Karya
Nama Dosen (Ketua dan
No Judul Luaran Deskripsi Singkat Seni, Rekayasa Sosial, Teknologi Tepat Guna,
Anggota)
Kebijakan. (pilih salah satu)
1
dst
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

(Spasi 1,5, Ukuran huruf 12 poin)


Malang, 3 April 2019
Pengusul,
Sigit Pramono, SE.,M.Sc
NIK 2013048507301001
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. MT Haryono 165, Malang 65145, Indonesia
Telp: +62-341 555000 (Hunting), 551396; Fax: +62-341 553834
http://www.feb.ub.ac.id Email: feb@ub.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sigit Pramono, SE.,M.Sc


NIDN/NIK : 0030078501/ 2013048507301001
Unit kerja : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:

MULTIPLE INDIVIDUAL PLACE BRANDING: SEBUAH STRATEGI


KANIBALISASI ATAU EKSTENSI?
(STUDI PADA PERKAMPUNGAN TEMATIK DI KOTA MALANG)

yang diusulkan dalam skema Hibah Peneliti Pemula untuk Tahun Anggaran 2019
bersifat orisinal dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara .

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui, Malang,
Dekan/Ketua Jurusan Yang Menyatakan

Drs. Nurkholis, M.Bus (Acc)., Ak., Ph.D Sigit Pramono, SE.,M.Sc


NIP 196607061991031001 NIK 2013048507301001

KETENTUAN FORMAT PROPOSAL

1. Bahasa
Proposal Penelitian ditulis dalam bahasa Indonesia.

2. Ukuran halaman dan spesifikasi


Ukuran kertas yang digunakan yaitu A4 (21 cm x 29,7 cm), 70 gram

3. Huruf
- Ukuran huruf naskah utama yang digunakan 12 poin dengan jenis huruf Times New
Roman
- Ukuran huruf yang lebih kecil dapat dipakai untuk catatan kaki/materi di luar naskah
utama.
- Warna tinta hitam. Penggunaan warna lain terbatas hanya pada bagian tertentu

4. Batasan sisi naskah


Sisi kiri, atas , bawah, dan kanan naskah dibatasi masing-masing selebar 3, 2, 2, 2 cm.

5. Spasi
Naskah utama menggunakan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan, judul gambar, judul
gambar dengan gambar, judul tabel, judul tabel dengan tabel, baris tabel, dan catatan
kaki, menggunakan spasi 1.

6. Lembar pengesahan
Lembar pengesahan ditandatangani dengan tinta biru dan dicap institusi.

7. Jumlah halaman maksimum yang diperkenankan untuk setiap usulan adalah 20 halaman
(tidak termasuk Halaman Sampul, Halaman Pengesahan, Daftar Isi, CV pengusul serta
Surat Pernyataan Kesediaan Mitra).

Anda mungkin juga menyukai